Norma Hukum : Ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga
kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat
dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara, sumbernya bisa
berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan
agama. Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa,
sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat
dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh norma ini
diantaranya ialah :
a) Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum
karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun.
b) Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan, diwajibkan
mengganti kerugian, misalnya jual beli.
c) Dilarang mengganggu ketertiban umum.
Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau
disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang sifatnya
nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi
kewenangan untuk membuatnys.Oleh karena itu,norma hukum sangat mengikat
bagi warga negara.
a)
2.
3.
4.
1.
2.
Membayar arisan dan iuran (RT, RW, dan PKK) tepat waktu
3.
4.
Dan sebagainya .
2.
3.
4.
Macam-macam norma :
1.
Norma keagamaan (tuhan) : merupakan peraturan kaidah yang sumbernya
bersal dari perintah tuhan.
2.
3.
Norma kesopanan: peraturan yang timbul dari pergaulan manusia (tata
krama)
4.
Norma hukum: peraturan yang dibuat dan dilakasanakan oleh penguasa
(negara) dan berlaku di pertahanakan secara paksa oleh alat-alat negara.
Norma hukum lahir karena 3 norma lainnya karena belum cukup menjamin
keserasian, keharmonisan, keseimbangan hubungan sesama anggota
masyarakat.
1.
Masih adanya aspek-aspek kehidupan / kepentingan anggota masyarakat
yang belum di atur dalam ke 3 norma.contoh: pencatatan perkawinan, tata cara
berlalu lintas
2.
Ketaatan terhadap ke 3 norma hanya bergantung kepada kepercayaan dan
keyakinan, keinsyafan dan kesadaraan tiap pribadi orang dalam masyarakat,
sehingga orang yang tidak begitu meyakini hukuman tuhan di akhirat, orang
yang dapat menahan rasa penyesalan, dan orang yang mau menanggung celaan
masyarakat, akan dengan mudah sekali melakukan pelanggaran.