Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

(BREAKTRHOUGH II) LABORATORIUM KEPEMIMPINAN

DIKLATPIM TINGKAT III POLA BARU


ANGKATAN XLVI 2016

PENINGKATAN KINERJA PENGENDALIAN KASUS HIV/AIDS


PADA BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BENGKULU UTARA

Disusun Oleh :
IRAWAN, S.Sos, M.Kes
PESERTA DIKLATPIM III POLA BARU
ANGKATAN XLVI
NDH : 15

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI


KERJASAMA DENGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah. SWT, Tuhan Yang Maha
Kuasa, berkat rahmat dan karuniaNya jualah penulis dapat menyelasaikan Proposal
Proyek Perubahan Instansional (Breaktrhough II) Laboratorium Kepemimpinan
DIKLATPIM Tingkat III Pola Baru Angkatan XLVI Tahun 2016, yang merupakan salah
satu persyaratan untuk menyusun Laporan Hasil Kegiatan Proyek Perubahan yang
akan Penulis kerjakan, dan merupakan rangkuman dari pemberlajaran yang telah
penulis terima selama melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat III di Badan Pendidikan dan Latihan Provinsi Bengkulu Tahun 2016.
Proposal Proyek Perubahan yang penulis ajukan ini mengambil judul :
Peningkatan Kinerja Pengendalian Kasus HIV/AIDS Pada Bidang P2PL Dinas
Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara dengan 3 Area Perubahan yang akan penulis
laksanakan, antara lain : Terlaksananya Sosialisasi HIV pada Remaja dan Masyarakat
desa sasaran kegiatan di Kabupaten Bengkulu Utara, Terlaksananya Screening
Penemuan kasus Orang dengan HIV (ODHA) di lokasi sasaran kegiatan di Bengkulu
Utara, dan Terlaksananya Unit Layanan Komprehensive HIV dan IMS di 5 Puskesmas
Kabuapaten Bengkulu Utara.
Dengan Proyek Perubahan ini diharapkan kegiatan yang telah dilakukan
akan berlangsung secara kontinu, baik bersumber dari dana Pemerintah, maupun
Pihak Swasta yang berkepentingan dan Peduli terhadap

HIV/AIDS. Selanjutnya,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:


1. Kepala Badan Diklat Provinsi Bengkulu, Bapak H. Eris Tuffani, SE, MM.
2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah Kabupaten
Bengkulu Utara, Bapak Dullah, S.Sos.
3. Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Bengkulu Utara Bapak H. Ikhsan, SKM,
M.Kes, selaku atasan langsung dan Mentor.

4. Widyaiswara Pembimbing selaku Coach, Bapak Ir.Basyirwan Sanap, M.Pd.


5. Buat Isteriku tercinta, Rahmayani, SE yang selalu memberikan motivasi dan
kesabaran dalam menempuh Dilatpim III.
6. Dan kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan Proyek
Perubahan ini.
Demikianlah, semoga Proposal Kegiatan Proyek Perubahan ini dapat penulis
laksanakan dengan sebaik-baiknya dan pada akhirnya tersusun laporan akhir, dan
semoga hasil tersebut dapat di adopsi untuk kegiatan SKPD Dinas Kesehatan
khususnya di Bidang P2PL, akhir kata kami haturkan terima kasih.

Bengkulu,

September 2016

Peserta DIKLATPIM III

IRAWAN, S.Sos, M.Kes

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
PENINGKATAN KINERJA PENGENDALIAN KASUS HIV/AIDS
PADA BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BENGKULU UTARA

Disusun Oleh :

IRAWAN, S.Sos, M.Kes


NIP. 197309151995021001

Penguji :

Drs. SARUN, MM
NIP.196202011982031007

Mentor/Atasan Langsung

Coach/Pembimbing

Sahat M Situmorang.BP, SSTP, MM


NIP. 197608121994121001
.

Ir. Basyirwan Sanap, M.Pd


NIP. 195306301977061001

MENGETAHUI :
KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI BENGKULU

H. ERIS TUFFANI, SE, MM


NIP. 195902021986031011

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
JUDUL

: PENINGKATAN KINERJA PENGENDALIAN KASUS


HIV/AIDS PADA BIDANG P2PL DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BENGKULU UTARA

NAMA PESERTA

: IRAWAN, S.Sos, M.Kes

NIP

: 197309151995021001

ANGKATAN

: XLVI

NOMOR ABSEN

; 15

INSTANSI

: DINAS KESEHATAN
UTARA

JABATAN

: KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN


PENYEHATAN
LINGKUNGAN
PERMUKIMAN
(P2PL).

UNIT KERJA

: BIDANG P2PL

KABUPATEN

BENGKULU

Rancangan Proyek Perubahan ini telah di setujui oleh Pembimbing untuk


diseminarkan

Bengkulu,

September 2016

Coach/Pembimbing

Ir. Basyirwan Sanap, M.Pd


NIP. 195306301977061001

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul

Kata Pengantar

ii

Lembar Pengesahan Rancangan Proyek Perubahan

iii

Lembar Pengesahan Persetujuan Proyek Perubahan

iv

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN


1.

Identitas Proyek Perubahan

2.

Latar Belakang

3.

Rumusan dan Manfaat Proyek

4.

Ruang Lingkup

5.

Identifikasi Stakeholders

6.

Tata Kelola Proyek

7.

Pentahapan (Milestones)

8.

Rencana Kegiatan (Times Schedule)

12

9.

Rencana Anggaran Biaya

15

10. Identifikasi Potensi Masalah

16

11. Identifikasi Resiko

16

12. Kriteria Keberhasilan

16

13. Faktor Kunci Keberhasilan

17

14. Output Kunci

17

15. Persetujuan

18

LAMPIRAN-LAMPIRAN
I.

Bahan Tayang (Power point)

II. Formulir Diagnosa Kebutuhan Perubahan Organisasi Agenda Diagnostic Reading


III. Kesepakatan Area Perubahan
IV. Formulir Kegiatan Peserta Diklat Pada Tahap Taking Ownership
V. Photo Dokumentasi Kegiatan

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN


1. IDENTITAS PROYEK
Judul

Peningkatan Kinerja Pengendalian Kasus HIV/AIDS Pada Bidang P2PL


Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara .

Deskripsi
(Gambaran
Singkat
Proyek
Perubahan)

Berdasarkan

Peraturan Daerah Bengkulu Utara Peraturan Daerah Kabupaten


Bengkulu Utara Nomor 02 Tahun 2012, Tentang : Susunan Organisasi Dan Tata
Kerja Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Tangal 16 Januari 2012, Tugas dan

Fungsi Bidang P2PL adalah sebagai berikut:


Tugas Pokok :
Melaksanakan perencanaan, pengawasan pengendalian, dan evaluasi Program
Pengendalian Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman serta surveilans epidemiologi, imunusasi dan
kesehatan kerja matra.
Fungsi :
1. Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi program penyakit
menular langsung dan penyakit bersumber binatang.
2. Perencanaan, pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan evaluasi terhadap
program PTM, imunisasi, surveilans epidemiologi dan kesehatan kerjamatra
3. Perencanaan pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan
evaluasi terhadap program penyehatan lingkungan pemukiman, lingkungan
instansi/kerja dan tempat-tempat umum (TTU) serta kesehatan tenaga kerja.
4. Melaksanakan penilaian dan penerbitan sertifikasi laik sehat TTU dan
pemeriksaan kualitas air.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pokok tersebut Proyek
Perubahan yang akan dilaksanakan pada Program Pengendalian Penyakit
Menular langsung, khususnya Pengendalian Penyakit HIV/AIDS di Bengkulu
Utara, kondisi saat ini masih belum maksimal dilaksanakan, dan saat ini
peningkatan kasus HIV/AIDS di Bengkulu Utara dari tahun ketahun semakin
meningkat dan perlu kegiatan khusus dalam pengenaliannya.
Proyek Perubahan ini akan dilakukan dengan 5 kegiatan, yaitu: Sosialisasi
POKJA Komisi Pengendalian AIDS Daerah, Sosialisasi HIV AIDS pada
Remaja Sekolah Sosialisasi HIV/AIDS pada Masyarakat beresiko, Sreening
penemuan kasus HIV/AIDS pada masyarakat beresiko, dan Mengaktifan Unit
Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas sasasaran kegiatan.
Dengan kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan pengendalian HIV/AIDS di
Bengkulu Utara dapat maksimal dilakukan, dan terus dilakukan secara kontinu,
baik dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Bengkulu Utara, atau bantuan
dari Pihak Ketiga atau sponsor lainnya.

Sponsor/Atasan
langsung

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara


H. Ikhsan, SKM,M.Kes.

Project Leader/Penanggung
Irawan, S.Sos, M.Kes
jawab Proyek
Dukungan untuk menjalankan
Sumber Daya tim
proyek perubahan berasal dari
Stakeholder Internal yaitu:
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Kepala Seksi P2 Menular,
3. Pengelola Program HIV/AIDS
4. Staf Seksi P2
5. Kepala Puskesmas
6. Petugas P2 Puskesmas
7. Bidan Desa

Stake Holder External :


1. Kepala Desa Sasaran
Kegiatan
2. Kepala Sekolah Sasaran
Kegiatan

02. LATAR BELAKANG (BURNING PLATFORM)


2.1 Permasalahan Yang Melatar Belakangi
Penyakit menular langsung HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara, dari tahun ketahun
menunjukkan peningkatan yang significan, sampai dengan sesemstar II tahun 2016, telah di
temukan penderita AIDS positif sebanyak 16 Orang, dan meninggal dunia sebanyak 6 orang,
hal ini ibarat fenomena gunung es, Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang belum
ditemukan/terpantau di duga ribuan orang. Untuk mengatasi penyebaran kasus HIV/AIDS
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, melalui SK Bupati Bengkulu Utara telah
membentuk Tim Komisi Pengendalian AIDS Daerah Kabupaten Bengkulu Utara yang terdiri
dari Lintas Sektor, Lintas Program, dan elemen masyarakat terkait, dan sampai saat ini
belum bekerja optimal seperti yang di harapkan.
Indikator keberhasilan prorgam
Pengendalian HIV/AIDS yang sangat berperan dalam menurunkan penularan dan kasus
HIV/AIDS antara lain: tingginya pengetahuan remaja dan masyarakat beresiko tentang
HIV/AIDS , dilaksanakanya Screening Penemuan kasus HIV/AIDS secara kontinyu, dan
adanya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Unit Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan hal tersebut, kami mengambil area organisasi yang bermasalah adalah
Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara masih belum maksimal berjalan, hal ini terjadi
dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
Belum tersosialisasikannya Tugas dan Fungsi POKJA pada Komisi Pengendalian AIDS
Daerah Kanupaten Bengkulu Utara.
Masih rendahnya pengetahuan Penyakit HIV AIDS pada Remaja Sekolah.
Masih rendahnya pengetahuan penyakit HIV/AIDS pada Masyarakat beresiko.
Belum maksimalnya Screening penemuan kasus dilakukan pada masyarakat beresiko.
Belum berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
2

2.2 Kondisi saat ini dan kondisi ideal yang diharapkan/ingin dicapai
2.2.1 Kondisi Saat ini
Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara saat ini disarakan masih belum
maksimal dilakukan, hal ini terlihat dari adanya peningkatan kasus Orang dengan
HIV/AIDS (ODHA) yang dari tahun ketahun semakin meningkat, dan belum ada upaya
maksimal dalam pengendalinnya. Saat ini Komisi Pengendalian AIDS Daerah (KPAD)
yang telah di bentuk melalui SK Bupati Bengkulu Utara berlum berlajalan
melaksanakan tugasnya seperti yang diharapkan, karena keterbatasan anggaran dan
belum ada kejelasan tugas dan fungsi masing-masing anggota KPAD dalam kelompok
kerja sesuai dengan tupoksi kewenangnya pada SKPD nya masing-masing. Selanjutnya
dari sektor kesehatan saat ini upaya sosialisasi, screening penemuan kasus HIV/AIDS ,
dan Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
yang merupakan cara efektif dalam Pengendalian HIV/AIDS masih belum maksimal
dilaksanakan dan terbatas hanya dari alokasi dana APBD II.
2.2.3 Kondisi Ideal yang diharapkan/ingin dicapai
Dengan permasalahan prioritas diatas, maka diperlukan upaya alokasi kegiatan
yang mampu mendongkrak upaya Pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu
Utara. Proyek Perubahan ini mengharapkan adanya perubahan terhadap upaya
Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara, khususnya pada sektor kesehatan.
Kondisi Idieal yang diharapkan adalah :
a. Dipahaminya tugas dan fungsi Kelompok Kerja masing-masing Anggota Tim
Komisi Pengendalian AIDS Daerah KabupatenBengkulu Utara.
b. Terlaksananya secara kontinyu upaya peningkatan pengetahuan remaja dan
masyarakat beresiko tentang Penyakit HIV/AIDS dan pencegahannya dengan
Sosialisasi ke sekolah-sekolah dan desa-desa di Kabupaten Bengkulu Utara.
c. Dilaksanakannya Screening Penemuan Kasus HIV/AIDS kepada masyarakat
beresiko dalam upaya mencegah penularan HIV/AIDS kepada masyarakat lainnya.
d. Berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS), sebagai upaya pemberian informasi tentang HIV/AIDS,
dan sebagai sarana konsultasi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Bengkulu Utara.
2.3 Identifikasi faktor Internal dan External dan Kelamahan
2.3.1 Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Kekuatan (Strengh) :
a. Tersedianya tenaga Konselor HIV/AIDS AIDS yang telah terlatih di Dinas
Kesehatan dan 5 Puskesmas Kabupaten Bengkulu Utara.
b. Tersedianya Tenaga Terlatih untuk Screening Penemuan Kasuh HIV/AIDS
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan
HIV/AIDS dan AIDS.
3

d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan


Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak.
e. Adanya SK Bupati Bengkulu Utara Tentang Pembantukkan Komisi Pengendalian
AIDS Daerah (KPAD) di Bengkulu Utara
Kelemahan (Weakness) :
a. Masih kurangnya Screening penemuan kasus HIV/AIDS AIDS/ODHA oleh Dinas
Kesehatan.
b. Kurangnya Koordinasi dan dukungan dari Lintas sektor terkait dalam Sosialiasi dan
penyebarluasan informasi bahaya HIV/AIDS AIDS pada Remaja dan Masyarakat
beresiko tertular HIV/AIDS .
c. Keterbatasan anggaran dalam kegiatan Sosialisasi dan Screening Penemuan Kasus
HIV/AIDS di Bengkulu Utara
d. Belum Berjalannya fungsi KPAD Kabupaten Bengkulu Utara.
2.3.2 Faktor External (Peluang dan Tantangan)
Peluang (Oppurtunity):
a. Optimalisasi Keterlibatan lintas sektor terkait dalam pengendalian HIV/AIDS pada
Komisi Pengendalian AIDS Daerah (KPAD) Bengkulu Utara
b. Kerjasama KPA Provinsi dengan KPAD Bengkulu Utara dalam Pengendalian
HIV/AIDS AIDS di Bengkulu Utara.
c. Adanya anggaran Dana Desa, yang penggunaannya bisa digunakan untuk Sosialisasi
Bahaya Penyakit HIV/AIDS .
d. Adanya Program BPJS Kesehatan yang menunjang pengobatan dan Pengobatan
Gratis bagi ODHA.
e. Peluang sumber dana CSR perusahaan pertambangan dan perkebunan dalam rangka
Screnning penemuan kasus HIV/AIDS dan ODHA di Bengkulu Utara
Hambatan/Ancaman (Threat):
a. Prioritas alokasi anggaran APBD mengutamakan infrastruktur daerah,
b. Kurangnya kesadaran ODHA untuk di screening dan konseling ke sarana pelayanan
kesehatan
c. Stigma buruk masyarakat terhadap ODHA
d. Pengetahuan terhadap HIV/AIDS AIDS masih dianggap tabu dalam keluarga dan
Masyarakat
e. Perilaku sex bebas di kalngan usia remaja yang memungkinkan penyebaran
HIV/AIDS .
f. Kurangnya keperdulian Lintas sektor terkait dalam pengendalian HIV/AIDS di
Bengkulu Utara

2.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas, kami mengambil rumusan masalah terhadap Program
Pencegahan Penyakit Menular di Kabupaten Bengkulu Utara adalah masih belum maksimal
Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara, hal ini dikarenakan:
Belum jelasnya tugas dan fungsi masing-masing Anggota KPAD dalam pengendalian
HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara.
Kurangnya Sosialisasi HIV/AIDS kepada Remaja Sekolah di Kabupaten Bengkulu
Utara.
Kurangnya Sosialisasi HIV/AIDS pada masyarakat beresiko di Kabupaten Bengkulu
Utara.
Kurangnya Screening penemuan kasus HIV/AIDS pada masyarakat beresiko di
Kabupaten Bengkulu Utara.
Belum berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
Kabupaten Bengkulu Utara.
3. RUMUSAN DAN MANFAAT PROYEK
3.1 Tujuan Proyek Perubahan
Tujuan proyek perubahan sengaja penulis batasi dengan periode waktu, yakni jangka
pendek, dan jangka menengah sesuai dengan target yang harus kami selesaikan selama
pendidikan dan latihan :
3.1.1 Tujuan Jangka Pendek (selama 60 hari)
Dipahaminya tugas dan fungsi masing-masing Angota KPAD dalam Kelompok
Kerja.
Meningkatnya Pengetahuan HIV/AIDS pada Remaja dan Masyarakat beresiko
dengan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS di sekolah dan di desa sasaran kegiatan.
Diketahuinya jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan pelaksanaan
Screening penemuan kasus HIV/AIDS pada masyarakat desa sasaran.
Berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS
dan IMS di Pusat
Kesehatan Masyarakat sasaran kegiatan.
3.1.2 Tujuan Jangka Menengah (Maksimal sampai dengan 31 Desember 2016) :
Tujuan Jangka Menengah Proyek Perubahan ini adalah semakin maksimal upaya
Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara, dengan terlaksananya Pertemuan Sosialisasi
Tugas dan Fungsi POKJA KPAD, Sosialisasi HIV/AIDS bagi Remaja dan masyarakat
beresiko, Screening penemuan kasus, dan Aktifnya Unit Layanan Komprehensive
HIV/AIDS dan IMS di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), selanjutnya diharapkan
keberlanjutan kegiatan dengan pengajuan anggaran untuk kegiatan Program Penyakit
Menular Langsung pada Tahun Anggaran berikutnya.
5

3.2 Manfaat Proyek Perubahan


Proyek Perubahan ini bermanfaat untuk :
Bermanfaat bagi penanggungjawab Program HIV/AIDS pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Bengkulu Utara dalam melaksanakan Pengendalian HIV/AIDS di
Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS bagi remaja dan
masyarakat, screening penemuan kasus HIV/AIDS , dan Mengaktifkan pelayanan
unit konseling HIV/AIDS di Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Utara.
Proyek Perubahan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam Perencanaan
Penyusunan Anggaran dan Strategy pencapaian indikator kinerja Kegiatan
Pengendalian HIV/AIDS di Kabupaten Bengkulu Utara.
Sebagai bahan masukan Upaya Pengendalian HIV/AIDS di Bengkulu Utara bagi
Komisi Pengendalian AIDS Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
4. RUANG LINGKUP
4.1 Pelaksanaan Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA KPAD
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi akan dilaksanakan dengan mengundang seluruh
anggota Tim KPAD yang terdiri dari Lintas Program dan Lintas Sektor terkait.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan tugas dan fungsi masing-masing
anggota yang terbentuk dalam Kelompok Kerja (POKJA), dan di harapkan dengan
terbentuknya POKJA maka KPAD Bengkulu Utara akan dapat bekerja optimal
sesuai dengan perannya.
Sasaran adalah Anggota tim KPAD sesuai dengan SK Bupati Bengkulu Utara.
4.2 Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja Sekolah
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS akan dilaksanakan pada Remaja di
Sekolah sasaran Proyek perubahan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada
remaja di sekolah
Sasaran kegiatan pada Sekolah Menengah Pertama dan Atas pada lokasi Proyek
perubahan.
4.3 Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS pada Masyarakat
Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS akan dilaksanakan pada masyarakat di
desa-desa sasaran proyek perubahan.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan
pencegahannya kepada masyarakat desa yang beresiko.
Sasaran desa untuk kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS, pada desa sasaran Proyek
perubahan,

4.4 Pelaksanaan Screening Penemuan Kasus HIV/AIDS


Srenning penemuan kasus HIV/AIDS dilakukan dengan pengambilan sampel darah
masyarakat target sasaran berjumlah 130 orang, yang selanjutnya di kirim dan
diperiksa ke Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bengkulu.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengetahui jumlah Orang dengan
HIV/AIDS /AIDS (ODHA) yang terjaring atau jumlah orang yang positif atau
negatif HIV/AIDS dari sampel darah yang diperiksa.
Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran screening penemuan kasus HIV/AIDS
berjumlah 135 orang.
4.5 Pelaksanaan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMSdi Puskesmas
Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas diaktifkan dengan
penetapan SK Konselor HIV/AIDS di 5 Puskesmas, penyusunan Pedoman
Pelaksanaan Pelayanan HIV/AIDS untuk petugas Puskesmas, dan monitoring
pelaksanaan layanan oleh petugas.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang
HIV/AIDS kepada masyarakat yang beresiko yang berkunjung ke unit layanan.
Jumlah sasaran Puskesmas yang akan diaktifkan unit unit Layanan Komprehensive
HIV/AIDS dan IMS di rencanakan pada 5 Puskesmas yang telah memiliki tenaga
konselor HIV/AIDS yang telah dilatih.

5. IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS
Untuk melaksanakan kegiatan Proyek Perubahan yang akan dilaksanakan, diperkirakan
stake holeder yang terlibat adalah sebagai berikut:
a) Stake Holders Internal
Adalah Stake holder lingkup Dinas Kesehatan kabupaten Bengkulu Utara yang
mempunyai peran dalam pelaksanaan kegiatan Proyek perubahan, sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara,
2. Kepala Bidang P2PL,
3. Kepala Seksi P2,
4. Staf Seksi P2 (6 orang staf)
5. Kepala Puskesmas sasaran kegiatan,
6. Pengelola Program P2 Puskesmas, dan
7. Bidan Desa sasaran kegiatan.
b) Stake Holders Eksternal
Adalah Stake holders diluar lingkungan Dinas Kesehatan, antara lain: Kepala Sekolah
sasaran kegiatan, Kepala Desa sasaran kegiatan, Remaja/murid sekolah, Masyarakat
sasaran kegiatan, dan Lintas sektor terkait.
7

6. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN


6.2 Deskripsi Tugas
Project Sponsor/Mentor/Kepala Dinkes:
1 Memberikan arahan dan Masukan Kepada
keseluruhan proyek
2 Menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikan Project Leader

6.1 Struktur Organisasi

Project
Sponsor/Mentor
H. Ikshan, SKM, M.Kes
Kepala Dinkes

Bidang
P2PL

Project Leader /Peserta Diklat:


1 Memberikan Kepemimpinan operasional dan
mengelola kerjasama tim dan koordinasi
dengan mentor dan coach
2 Menyelesaikan permasalahan yang timbul
dalam pelaksanaan proyek perubahan
3 Menyiapkan dan menyerahkan Laporan
kemajuan dan akhir kepada Mentor.
Coach/Widyaiswara :
1. Memastikan kemampuan peserta diklat dalam
esensi mata diklat pada tahap identifikasi
perubahan organisasi
2. Memastikan peserta diklat menetapkan area
perubahan dan memonitor pelaksanaannya.
3. Melakukan komunikasi dengan mentor dalam
tahap ownership, dan berkomunikasi mengenai
progres penerimaan rencana perubahan, serta
melakukan intervensi bila peserta mengalami
permasalahan

Project Leader
Peserta Diklat
(Irawan, M.Kes)

Coach/
Widyaiswara

Team Working
1. Kepala Seksi P2
2. Efie Susrini, S.Sos
3.Yenni, SKM
4. Eflayadi, SKM
5.Joko Kuswolo, SKM
6. Ratna, SKM
7.Riccy

Working Team
1 Melaksanakan Kegiatan
dalam proyek
perubahan
2 Menyiapkan
sarana
dan
prasarana,
Administrasi, dan surat menyurat serta SK Tim
yang dibutuhkan dalam kegiatan Proyek
Perubahan
3. Melakukan penyiapan Bahan dan kelengkapan
kegiatan
Sosialisasi, Bahan kelengkapan
Screnning HIV/AIDS , dan Pelaksanaan Unit
Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di
Puskesmas
4 Melakukan penyelesaian dan
penyerahan
semua output yang telah ditentukan dalam
bentuk laporan hasil kegiatan
secara
berkwalitas dan tepat waktu

Sasaran Kegiatan
Remaja dan Masyarakat
Beresiko Tertular HIV/AIDS
Anggota TIM KPAD

07. PENTAHAPAN (MILESTONES)


NO

I.
A.

B.

TAHAPAN UTAMA

WAKTU

Pelaksanaan Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA


KPAD
PERSIAPAN
1 Penyiapan TOR Kegiatan Sosialisasi
2 Pembuatan SK TIM Pelaksana Sosialisasi
3 Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana
4 Penetapan Lokasi pelaksanaan kegiatan
5 Penyiapan
bahan
Admisnitrasi
pelaksanaan
Sosialisasi (Daftar hadir, Surat undangan, format
notulen kegiatan)
6 Penyiapan bahan Sosialisasi
7 Melaporkan kepada mentor tentang hasil rapat dan
persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta
persetujuannya.

Bulan Nov
Tgl 1 Nov s/d
5 Nov 2016
5 (lima) hari

Dok. TOR
SK Tim
Notulen
Daftar
Lokasi
Format
Admistrasi
Bahan
Tayang

PELAKSANAAN KEGIATAN
1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
2 Penyampaian Surat Undangan ke Anggota Tim
KPAD
3 Persipan Kegiatan
4 Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
a. Pembukaan Acara
b. Sambutan-sambutan
c. Penyampaian dan Diskusi Tupoksi POKJA
d. Absensi dan adminitrasi
e. Kesepkatan
f. Penutupan
5 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana

C.

Minggu ke I

OUTPUT

EVALUASI
1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan
kegiatan Sosialisasi POKJA KPAD
2. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach

akhir

Minggu ke II
Bulan
November
09 November
2016
(1 hari)

Expedisi
Surat
SPT
Dokumen
kegiatan
(Notulen,
Daftar
hadir,
foto-foto)
Laporan

12 Nov 2016

Minggu ke II
November
14-16 Nov

Lapran
Hasil
kegiatan

07. PENTAHAPAN (MILESTONES)


NO

TAHAPAN UTAMA

II.

Pelaksanaan Sosialisasi dan Pelaksanaan Screening


Penemuan kasus HIV/AIDS pada Masyarakat

A.

B.

C.

WAKTU

PERSIAPAN
1 Penyiapan TOR Kegiatan
2 Pembuatan SK TIM Pelaksana Kegiatan.
3 Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana Kegiatan
4 Penetapan Lokasi Desa Sasaran kegiatan.
5 Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Kegiatan
(Blanko pendaftaran, pemeriksaan, dan Surat
undangan).
6 Penyiapan bahan dan alat untuk pengambilan darah
(Disposible syringe,alkohol, dst).
7. Penyiapan Bahan Tayang Sosialisasi
7 Melaporkan kepada mentor tentang persiapan
pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.
PELAKSANAAN KEGIATAN
1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
2 Penyampaian Surat Pemberitahuan ke desa sasaran
kegiatan
3 Persipan ke lapangan
4 Pelaksanaan Kegiatan
a) Pembukaan Acara, dan Sosialisasi HIV/AIDS
b) Persiapan dan pendaftaran
c) Pengambilan Sampel Darah
d) Pengumpulan dan penyimpanan sampel darah
e) Pengiriman sampel darah ke Labkesda Provinsi
Bengkulu
5 Penerimaan hasil pemeriksaan dari Labkesda
6 Rekomendasi
hasil dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan
7 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana.
EVALUASI
1. Merekapitulasi dan Menyusun
kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS
2. Konsultasi kepada Coach

Laporan

10

OUTPUT

TOR
Miggu ke III
Bulan
September
2016
6 hari waktu
efektif

SK
Notulen
Daftar
lokasi
Blanko
kegiatan
Daftar
peralatan
Power
point
-

SPT
Expedisi

Miggu ke IV
dan ke V
Bulan
September
2016
19-30 Sept
10 hari waktu
efektif

Minggu ke II
10-15 Oktober
akhir 2016

Daftar
Croscek
Dokumen
kegiatan
(Notulen,
Daftar
hadir,
foto-foto,
Sampel
Darah)
Laporan
Hasil.

Laporan
akhir
kegiatan

07. PENTAHAPAN (MILESTONES)


NO

TAHAPAN UTAMA

IV.

Pelaksanaan
Unit
Layanan
Komprehensive
HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas

A.

B.

WAKTU

PERSIAPAN
1. Pembuatan SK TIM Penyusun Pedoman
Pelaksanaan
Unit
Layanan
Komprehensive
HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
2. Pembuatan
SK
Petugas
Unit
Layanan
Komprehensive
HIV/AIDS
dan IMS di 5
Puskesmas
3. Penyampaian SK Tim
4. Membuat Undangan Rapat Tim
5. Melaksanakan Rapat Tim
6. Melaporkan kepada mentor persiapan kegiatan
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Unit Layanan
Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
a) Mengumpulkan referensi
b) Menyusun Daraft/konsep
c) Rapat dengan Stake Holeder
d) Perbaikan
e) Finalisasi
f) Menaikkan kepimpinan
2. Pembuatan dan penyampaian Surat Perintah Kadis
tentang Pelaksanaan Layanan Komprehensive
HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
3. Monitoring Pelaksanaan Unit Layanan
4. Pemasangan
Papan Nama Unit Layanan
Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
5. Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana.
EVALUASI DAN PELAPORAN
1. Merekapitulasi dan Menyusun
kegiatan
2. Konsultasi kepada Coach

Laporan

11

OUTPUT

SK
Minggu ke III
Bulan Oktober
2016
6 Hari efektif

SK

Notulen
Expedisi
Notulen
-

Minggu ke IV
Oktober dan I
Bulan
November
2016
10 Hari efektif

Minggu ke II
akhir Bulan
November
2016
5 Hari efektif

Dokumen
Pedoman
Pelaksana
an ULK

Expedisi
Surat
SPT
Foto-foto
Laporan

Laporan
akhir
kegiatan

07. PENTAHAPAN (MILESTONES)


NO

V.
A.

TAHAPAN UTAMA

WAKTU

Pelaksanaan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja di


Sekolah
PERSIAPAN
1 Penyiapan TOR Kegiatan Sosialisasi
2 Pembuatan SK TIM Pelaksana Sosialisasi
3 Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana
4 Penetapan Lokasi Sasaran Sekolah
5 Penyiapan
bahan
Admisnitrasi
pelaksanaan
Sosialisasi (Daftar hadir, Surat undangan, format
notulen kegiatan)
6 Penyiapan bahan Materi Sosialisasi HIV/AIDS ke
sekolah
7 Melaporkan kepada mentor tentang hasil rapat dan
persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta
persetujuannya.

OUTPUT

Dok. TOR
SK Tim
Notulen
Minggu ke III Daftar
Lokasi
Bulan
Format
September
6 Hari kegiatan Admistrasi
Bahan
Tayang

PELAKSANAAN KEGIATAN
B.

C.

1
2
3
4

Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan


Penyampaian Surat Undangan ke sekolah
Persipan ke lapangan
Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
g. Pembukaan Acara
h. Pengarahan dan sambutan
i. Pre test
j. Penyampaian Materi HIV/AIDS
k. Tanya jawab dgn peserta
l. Post test
m. Absensi dan adminitrasi
n. Notulen kegiatan
o. Penutupan
5 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana
EVALUASI
3. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan
kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS
4. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach

12

Minggu ke IV
dan ke V
Bulan
September
2016
12 hari

Expedisi
Surat
SPT
Dokumen
kegiatan
(Notulen,
Daftar
hadir,
foto-foto)

kegiatan

Minggu ke I
dan II Bulan
akhir Oktober 2016

Laporan

Lapran
Hasil
kegiatan

08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN.


No

KEGIATAN
II

SEPTEMBER
III
VI

PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke)


OKTOBER
NOVEMBER
V
I
II
III
IV
I
II
III
IV

I.

PELAKSANAAN SOSIALISASI HIV/AIDS PADA REMAJA DAN MASYARAKAT

Persiapan
1.
2.
3.
4.

Penyiapan TOR Kegiatan Sosialisasi


Pembuatan SK TIM Pelaksana Sosialisasi
Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana
Penetapan Lokasi Sasaran Sekolah dan desa sasaran
Pelaksanaan Sosialisasi
5. Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Sosialisasi
6. Penyiapan bahan Materi Sosialisasi HIV/AIDS ke
sekolah dan desa.
7. Melaporkan kepada mentor tentang hasil rapat dan
persiapan pelaksanaan kegiatan dan meminta
persetujuannya.

B.

Pelaksanaan Kegiatan
1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
2. Penyampaian Surat Undangan ke sekolah dan desa
sasaran kegiatan
3. Persipan ke lapangan
4. Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi
5. Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana

C.

Evaluasi Dan Pelaporan


1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan akhir kegiatan
Sosialisasi HIV/AIDS
2. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach

13

08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN.


No

KEGIATAN
II

SEPTEMBER
III
VI

PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke)


OKTOBER
NOVEMBER
V
I
II
III
IV
I
II
III
IV

II. PELAKSANAAN SCREENING PENEMUAN KASUS HIV/AIDS BAGI MASYARAKAT BERESIKO


A

Persiapan
1.

2
3
4
5
6.
7

B.

Penyiapan TOR Kegiatan


Pembuatan SK TIM Pelaksana Kegiatan.
Rapat Pendahuluan TIM Pelaksana Kegiatan
Penetapan Lokasi Desa Sasaran kegiatan.
Penyiapan bahan Admisnitrasi pelaksanaan Screening
Penyiapan bahan dan alat untuk pengambilan darah
Melaporkan kepada mentor tentang persiapan
pelaksanaan kegiatan dan meminta persetujuannya.

Pelaksanaan Kegiatan
1 Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
2 Penyampaian Surat Pemberitahuan ke desa sasaran
kegiatan
3 Persipan ke lapangan
4 Pelaksanaan Kegiatan Screening
5 Penerimaan hasil pemeriksaan dari Labkesda
6 Rekomendasi hasil dan tindak lanjut
7 Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana.

Evaluasi Dan Pelaporan


1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan akhir kegiatan
Sosialisasi HIV/AIDS
2. Konsultasi kepada Coach

14

08. RENCANA KEGIATAN (TIME SCHEDULE) PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN.


No

KEGIATAN
II

SEPTEMBER
III
VI

PELAKSANAAN BULAN (Minggu Ke)


OKTOBER
NOVEMBER
V
I
II
III
IV
I
II
III
IV

III. PELAKSANAAN UNIT LAYANAN KOMPREHENSIVE HIV/AIDS DAN IMS DI PUSKESMAS


A

Persiapan
1.

2.
3.
4.
5.
6.

B.

Pembuatan SK TIM Penyusun Pedoman Pelaksanaan


Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS
di Puskesmas
Pembuatan SK Petugas Unit Layanan Komprehensive
Penyampaian SK Tim
Membuat Undangan Rapat Tim
Melaksanakan Rapat Tim
Melaporkan kepada mentor persiapan kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan
1. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan dan Blanko
pelaporan pelaksanaan.
2. Pembuatan dan penyampaian Surat Perintah Kadis
tentang Pelaksanaan Layanan Komprehensive
HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
3. Monitoring Pelaksanaan Unit Layanan
4. Pemasangan Banner
5. Melaporkan kepada mentor kegiatan telah selesai
dilaksanakan sesuai rencana.

C.

Evaluasi Dan Pelaporan


1. Merekapitulasi dan Menyusun Laporan akhir kegiatan
Sosialisasi HIV/AIDS
2. Konsultasi dan koordinasi dengan Coach

15

09. RENCANA ANGGARAN BIAYA


NO.

DESKRIPSI

JUMLAH

JUMLAH

1.

Alat Tulis Kantor

Rp. 250.000 x 1 Paket

Rp.

500.000,-

2.

Konsumsi/snack

Rp. 10.000 x 160 orang

Rp.

1.600.000,-

3.

Dokumentasi Kegiatan

Rp. 250.000 x 1 kali,-

Rp.

250.000,-

4.

Pembelian bahan Pemeriksaan Rp. 2.300.000 x 1 Pt

Rp.

2.300.000,-

Rp.

10.530.000,-

Rp.

6.750.000,-

sampel darah HIV/AIDS


5.

Jasa

Pemeriksaan

Sampel Rp. 70.000 x 135 Sampel

darah HIV/AIDS (Labkesda)


6.

Jasa

Pengambilan

Sampel Rp. 50.000 x 135 sampel

darah HIV/AIDS
7.

Penggandaan Materi

Rp. 300 x 700 lembar

Rp.

210.000,-

8.

Honor Narasumber Sosialisasi

Rp. 200.000 x 16 Jpl

Rp.

3.200.000,-

10.

Honor Moderator Sosialisasi

Rp. 100.000 x 16 Jpl

Rp.

1.600.000,-

11.

Pembuatan Banner

Rp. 250.000 x 5 buah

Rp.

1.250.000,-

Rp.

JUMLAH

28.190.000,-

Jumlah kebutuhan biaya untuk 3 Kegiatan Proyek Perubahan ini di rencanakan sebesar Rp.
28.190.000,- ( Dua puluh delapan juta seratus sembilan puluh ribu Rupiah), yang di
gunakan mulai tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.
Rencana Kebutuhan Biaya yang direncanakan adalah untuk melaksanakan 3
kegiatan Proyek Perubahan dalam upaya pengendalian HIV/AIDS /AIDS oleh Bidang
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Bengkulu Utara. Hasil yang diharapkan dengan alokasi anggaran tersebut kegiatankegiatan yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai dengan pentahapan (Milestones)
dan Time Schedule yang telah di rencanakan.

16

10. IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH


Saat kegiatan proyek perubahan ini akan dimulai ada beberapa hal yang menjadi
potensi kendala yang akan menjadi penghambat kelancaran atau keberhasilan pencapaian
target dan tujuan proyek perubahan, diantaranya:

Pada saat Sosialisasi HIV/AIDS /AIDS di sekolah-sekolah memakan waktu


belajar efektif anak sekolah, sehingga target sasaran jumlah murid berkurang.

Masih ada ketakutan masyarakat sasaran untuk diperiksa dan diambil sampel
darahnya, sehingga berpeluang mengurangi target yang di rencana sebanyak 135
orang.

Sarana dan prasarana dan media Sosialisasi HIV/AIDS /AIDS dilapangan tidak
mendukung.

Kebiasan yang kurang baik dari steakholder tidak mau berubah untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya.

11. IDENTIFIKASI RESIKO


Faktor resiko yang harus diantisipasi dalam mencapai keberhasilan pencapaian
tujuan proyek perubahan sesuai target waktu yang telah ditetapkan diantaranya:

Stakeholder ada namun kurang mendukung pelaksanaan kegiatan

Fasilitas

Komputer PC, Laptop, dan Infocus

yang error/rusak pada saat

pelaksanaan kegiatan dilapangan.

Harga ATK, bahan pemeriksaan HIV/AIDS berubah saat pelaksanaan kegiatan

Stakeholder ada namun kurang mendukung

12. KRITERIA KEBERHASILAN


Ukuran keberhasilan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini diharapkan
mencapai 100% dengan waktu yang dibatasi 60 hari kerja saat BREAKTHROUGH II
dengan diindikasikan dengan:

17

1. Telaksananya Sosialisasi Tugas dan Fungsi POKJA KPAD Kebupaten Bengkulu


Utara.
2. Terlaksananya kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS pada Remaja Sekolah
3. Terlaksananya kegiatan Sosialisasi HIV/AIDS pada masyarakat beresiko
4. Terlaksananya Screening penemuan kasus HIV/AIDS pada 135 orang di desa sasaran
kegiatan.
5. Berjalannya Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di 5 Puskesmas
sasaran kegiatan Proyek Perubahan.
13. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN (KEY SUCCESS FACTORS)
Faktor faktor yang dianggap menjadi kunci keberhasilan pencapaian tujuan proyek
perubahan secara tepat sasaran dan waktu adalah:

Kerja keras seluruh Stakeholder

dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pada

Proyek Perubahan.

Soliditas seluruh Stakeholder dan tim efektif.

Dukungan Stakeholder.

Ketersediaan Anggaran Biaya untuk pelaksanaan kegiatan

Koordinasi yang baik antara Stakeholder Internal dan Stakeholder external

14. OUT PUT KUNCI


Output kunci yang diharapkan dengan adanya Proyek Perubahan ini adalah sebagai berikut:
Di pahaminya tugas dan fungsi masing-masing anggota tim POKJA KPAD Kabupaten
Bengkulu Utara.
Semakin Meningkatnya Pengetahuan Remaja dan Masyarakat tentang HIV/AIDS dan
pencegahannya.
Terdeteksinya jumlah Orang dangan HIV/AIDS, sehingga memudahkan untuk pengobatan
dan pengendalian penularannya pada masyarakat yang beresiko lainnya.
Terlaksananya Pelayanan Unit Layanan Komprehensive HIV/AIDS dan IMS di Puskesmas
sasaran kegiatan Proyek Perubahan.
Yang pada akhirnya ouput yang diharapkan semakin maksimal upaya Pengendalian HIV/AIDS
di Bengkulu Utara dari tahun ke tahun berikutnya.
18

11. PERSETUJUAN

Proposal ini di setujui dan dapat dilaksanakan oleh Peserta Diklat sebagai Project
Leader selama waktu yang telah ditentukan, dengan dibantu oleh tim work yang telah dibentuk
dan Stake holder terkait lainnya.

Arga Makmur,

September 2016

Mengetahui/Menyetujui
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Bengkulu Utara
Mentor,

H. Ikhsan, SKM, M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP. 195903241981031001

19

Anda mungkin juga menyukai