Anda di halaman 1dari 101

BAB I

MATERI PEMBELAJARAN

TANAMAN
PENEDUH
Standar Kompetensi :
8. Mengaplikasikan upaya pelestarian
lingkungan hidup di sekolah dengan
berbagai tanaman budidaya yang mempunyai
nilai artistik,estetis, dan ekonomis
Kompetensi Dasar :
8.1 Melakukan budidaya tanaman peneduh
dengan menerapkan berbagai ragam cara
reproduksi vegetatif maupun generatif
Indikator:
1. Mengenal dan memahami manfaat
tanaman peneduh bagi kehidupan
manusia.
2. Menyebutkan contoh tanaman peneduh
yang dapat dikembangkan di
lingkungan sekolah.

Tanaman pohon adalah jenis tanaman berkayu yang


biasanya mempunyai batang tunggal dan dicirikan dengan
pertumbuhan yang sangat tinggi. Tanaman berkayu adalah
tanaman yang membentuk batang sekunder dan jaringan
xylem yang banyak. Biasanya, tanaman pohon digunakan
sebagai tanaman pelindung. Flamboyan dan dadap merah
termasuk

jenis

tanaman

pohon.

Namun

demikian

pengelompokan pohon lebih dicirikan oleh ketinggiannya


yang mencapai lebih dari 8 m.

Kembang Merak
Caesalpinia pulcherrima

Berdasarkan fungsinya secara umum, Hakim (1991)


mengemukakan bahwa tanaman dapat berfungsi sebagai:
a. Pengontrol pemandangan ( Visual control )
b. Penghalang secara fisik ( Physical Bariers )
c. Pengontrol iklim ( Climate Control )
d. Pelindung dari erosi ( Erotion Control )
e. Memberikan nilai estetika ( Aesthetics Values )

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Fungsi di atas dapat dipenuhi dengan melakukan pemilihan dan penataan tanaman
sesuai karakter masing-masing tanaman.
A.

PENGERTIAN

TANAMAN

PENEDUH

Tanaman peneduh jalan adalah tumbuhan yang ditanam sepanjang tepi jalan,
namun tidak semua jenis tumbuhan dapat digunakan untuk kepentingan ini. Tumbuhan
yang dapat digunakan untuk peneduh tepi jalan memiliki syarat-syarat antara lain;
berbatang kuat, berakar kuat, dan tidak merusak badan jalan, berdaun kecil dan
berbuah kecil serta tidak menggugurkan daun bersama-sama.
Ciri-ciri jenis pohon peneduh adalah
1. Rimbun atau rindang.
2. Tajuk luas atau mampu menutupi area yang luas.
3. Perawatan mudah, dapat tumbuh ditanah yang padat dan keras.
4. Akar sangat kuat, dalam dan menyebar untuk menyerap dan menyimpan air.
Pohon ini biasanya ditanam di pusat aktifitas sosial warga, khususnya pada hari
libur seperti di taman kota, alun-alun atau lapangan komplek perumahan. Dengan
adanya pohon besar dengan tajuk yang sangat luas untuk menutupi panas, maka akan
terasa udara yang sejuk sehingga menstimulasinya warganya untuk betah bersosialisasi
di Ruang Terbuka Hijau. Selain itu, jenis pohon ini mempunyai karakteristik akar yang
sangat kuat dan menghujam ke dalam tanah dan menyebar di permukaan tanah
sehingga dapat menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar. Pohon-pohon jenis
ini tidak cocok untuk ditanam di trotoar jalan yang sempit atau halaman rumah yang
kecil karena perakarannya dapat merusak lantai dan tembok.
Dari persyaratan tersebut tanaman ideal untuk peneduh jalan antara lain adalah
pohon asam jawa, pohon trembesi dan pohon tanjung. Sesuai dengan namanya,
tumbuhan peneduh digunakan untuk melindungi pemakai jalan dari terik matahari dan
menurunkan suhu udara dan yang sangat penting peranannya adalah untuk mengurangi
pencemaran akibat asap kendaraan bermotor yang sangat berbahaya.
Fungsi tanaman peneduh antara lain untuk menyerap polusi dari kendaraan,
yang akhir-akhir ini dirasakan sangat penting. Keadaan yang demikian disebabkan
makin padatnya arus lalulintas di jalan raya umum, sehingga semakin menambah
jumlah zat-zat polutan yang dapat terserap oleh tubuh manusia. Timbal sebagai contoh
merupakan bahan polutan yang dihasilkan kendaraan terutama berbahan bakar solar
yang sangat membahayakan kesehatan.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Polutan dapat mencemari udara dengan dua cara salah satunya adalah adanya
gas C0 dan C02 merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna dari mesin mobil
atau kendaraan bermotor. Sedangkan fungsi sebagai pelindung pemakai jalan selain
secara fisik mengurangi terpaan sinar matahari (secara biologi), tumbuhan ditepi jalan
juga dapat menyerap karbondioksida, zat yang dapat menaikan suhu udara, selanjutnya
zat ini oleh tumbuhan digunakan sebagai bahan dalam proses fotosintesis. Dari proses
ini akan dihasilkan oksigen yang dapat membuat udara disekitar menjadi segar dan
suhu udara menjadi rendah, sehingga terasa sejuk dan segar.

B. JENIS TANAMAN PENEDUH


Tanaman peneduh atau pengatap adalah jenis tanaman berbentuk pohon
dengan percabangan yang tingginya Iebih dari 2 meter, mempunyai percabangan
melebar ke samping seperti pohon yang rindang dan dapat memberikan keteduhan dan
menahan silau cahaya matahari, terutama bagi pejalan kaki.
Berikut ini jenis-jenis tanaman peneduh di Indonesia secara umum.
1

Saga (Abrus precatorius L.)

18 Sono keling. (Dalbergia latifolia roxb)

Akasia (Acacia sieberiana dc)

19 Asam kranji (Diallum indum L.)

Damar (Agathis dammara warb)

20 Kayu putih (Eucalyptus alba reinw)

Buni (Antidesma bunius (L.) spreng)

21 Kayu putih (Eucalyptus umbellata

Pinang (Areca catechu L.)

Jambe rende (Areca pumila bl)

22 Dewandaru (Eugenia uniflora L.)

Druju ( Argemone mexicana L.)

23 Beringin (Ficus benjamina L.)

Benda (Artocarpus elastica reinw)

24 llat-ilatan (Ficus callosa willd)

dum.cours)

10 Bambu kuning (Bambusa vuL.garis

25 Tabat barito (Ficus deltoidea jack)

schrad)

26 Karet (Ficus elastica nois.ex bl)

11 Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)

27

12 Kenari (Canarium commune L.)

28 Elo (Ficus glomerata roxb)

13 Kara bendo (Canavalia ensiformis (l.) dc

29 Daun dolar (Ficus pumila L.)

14 Cernara (Casuarina equisetifolia L.)

30 Uyah-uyahan (Ficus quersifolia roxb)

15 Randu (Ceiba pentandra gaertin)

31 Preh (Ficus ribes reinw)

16 Kelor ( Cucumis sativus L.)

32 Gondang (Ficus variegata bl)

17 Pakis haji (Cycas rumphii miq)

33 Pisang hias (Heliconia colinsiana)

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Iprih (Ficus glabella bl)

34 Gayam (Inocarpus edulis forst)

37 Kelor (Moringa oleifera lam)

35 Pohon sapu tangan (Maniltoa

38 Talok (Muntingia calabura L.)

granoiflora scheff)

39 Pinus (Pinus merkusii jungh.& de vr)

36 Tanjung (Mimusops elengi L.)


40

Asem landa (Pithecollobium dulce (roxb.)


benth)

41

Trembesi (Pithecolobium saman benth)

42

Angsana (Pterocarpus indica willd)

43

Salak (Salacca edulis reinw)

44

Turi (Sesbania grandiflora pers)

45

Mahoni (Swietenia mahagoni jacq)

46

Cemara kipas (Thuja orientalis L.)

47

Lengkeng (Euphoria longana lamk)


Gambar. Tan. Peneduh Flamboyan

C. REPRODUKSI TANAMAN
1. Reproduksi Vegetatif / Tidak Kawin
Perkembangbiakan tanaman secara vegetatif di bagi menjadi dua yaitu
vegetative alami dan vegetatif buatan . Reproduksi vegetative alami adalah berkembang
biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan / anakan
tanaman baru.
Reproduksi vegetatif alami meliputi :
a. Umbi Lapis
Umbi lapis adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya
seperti bawang merah.
b. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan
makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat
tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh seperti jagung dan ketela rambak.
c. Geragih
Geragih adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada ruas
batang dapat muncul tunas-tunas baru. Misalnya seperti tanaman rumput teki,
arbei, kangkung, dan lain sebagainya.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

d. Akar Tunggal
Akar tunggal adalah tunas yang muncul pada batang tumbuhan yang tumbuh
secara mendatar di tanah. Contohnya seperti keladi, alang-alanga, dll.
e. Spora
Spora adalah cara tumbuhan paku, lumut dan jamur berkembang biak dengan
membentuk spora tempat tunas baru akan muncul.
f. Tunas
Tunas adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya.
COntohnya yakni seperti pohon pisang, bambu, tebu, dan lain sebagainya.
g. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti
pada akar, daun, dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah seperti pohon
cemara, kesemek, sukun, dll.
Reproduksi vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara buatan dan
berkembang biaknya tumbuhan dengan bantuan campur tangan manusia. Meliputi :
a. Metode Mencangkok / Cangkok
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan
menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika
akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong
dan ditanam di tempat lain.Mencangkok sebaiknya dilakukan pada musim
penghujan atau awal musim penghujan.keutaman mencangkok adalah cepat
mendapatkan hasil buah yang diinginkan dan tanaman mempunyai sifat yang
sama dengan induknya,sedangkan kerugianya tanaman hasil cangkokankurang
kokoh karena tidak mempunyai akar tunggang dan tananman induk yang sering
dicangkok akan rusak
Teknik mencangkok
Langkah-langkah membuat cangkok, sebagai berikut :
1. Pilihlah cabang dari pohon yang akan dicangkok yang memiliki diameter kirakira 3 cm panjang dahan kira-kira 100 cm dan pilihlah dahan yang tumbuhnya
tegak/ lurus.
2. Sayatlah kulit cabang secara melingkar sepanjang 3-5 cm, kulit cabang yang
disayat harus tepat berada dibawah kuncup daun. Kemudian keratlah kulit

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

dahan dengan pisau/kater yang tajam, kerok atau kikis kambium pada bagian
batang kayu kemudian dibuang lendirnya dengan kain bersih atau kertas.
3. Keringkan bagian dahan yang telah dikupas dengan membiarkannya selama
2-5 hari. Kemudian bungkus dahan yang telah terkelupas dengan plastik,
sabut atau ijuk. Lalu ikatlah pada bagian bawah lembaran pembungkusnya
kira-kira 6 cm dibawah sayatan dengan tali yang telah dipersiapkan.
4. Masukkan tanah basah yang telah dicampur pupuk kandang ke dalam
pembungkus. Rapikah dahan yang terkelupas itu tertutup seluruhnya,
kemudian diiikat bagian atas lembaran pembungkusnya.
5. Usahakan tanah bagian yang dicangkok agar tetap lembab, kemudian
siramilah hasil cangkokan tersebut setiap hari pada pagi dan sore hari
terutama jika tidak ada hujan. Pada saat menyiram bukalah ikatannya
kemudian diikat kembali. Kemudian amatilah keadaan batang atau dahan
yang dicangkok apakah sudah ada pertumbuhan akar.
6. Pertumbuhan akar yang sempurna memerlukan waktu yang relatif lama. Jika
akar telah tumbuh sempurna, potonglah dahan tersebut dengan gergaji tepat
dibawah cangkokkan.
7. Cangkokkan yang telah dipotong disemaikan terlebih dahulu pada polybag
yang sudah diisi tanah dan campuran pupuk kandang. Kemudian dibuat
lubang pada bagian bawah polybag dengan diameter kira-kira 2 cm
8. Tanaman cangkokkan di polybag diletakkkan ditempat yang agak teduh
selama 3 bulan. Kemudian tanaman dapat dipindahkan ke tempat yang lebih
terang.
Bahan-bahan dan alat yang diperlukan
Tanaman jambu, mangga jeruk,rambutan atau duren
Tanah gembur
Pupuk kandang
Pisau atau kater yang tajam
Pembungkus dari plastik,ijuk,atau sabut kelapa
Tali rafia atau sejenisnya
Kantong plastik
b. Merunduk / Menunduk
Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar.


Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
c. Menyetek / Nyetek
Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang
tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
Cara stek Batang
1. Potonglah batang tanaman dibagian bawah dengan posisi menyerong
membentuk seperti baji.
2. Buang daun batang yang akan disetek untuk mengurangi penguapan.
3. Tanaman yang telah dipotong batangnya ditanam pada tanah yang gembur dan
subur serta diberi peneduh dengan daun pisang atau plastik.
4. Siram tanaman yang baru di tanam setiap hari, apabila telah tumbuh daun buang
peneduh dan biarkan tanaman tersebut tumbuh.
Selain stek batang, dapat dilakukan juga pembuatan stek daun. Dalam
pembuatan stek daun bahan-bahan dan alat yang diperlukan sebagai berikut :
-

tanaman cocor bebek atau Begonia.

Pot berisi tanah yang subur

Pisau/kater yang tajam

Cara membuat stek daun adalah sebagai berikut :


1. Pilihlah daun yang kelihatan masih segar atau tidak disobek.
2. Potonglah daun dan tangkainya.
3. Letakkan di pot yang berisi tanah, untuk daun cocor bebek boleh diletakkan
bebas sedangkan begonia daunnya dipotong berbentuk segetiga.
4. Kemudian pot yang telah disiapkan diletakkan ditempat yang teduh.
5. Rawatlah tanaman dengan disiram setiap hari dan dijaga dari hama penyakit.
d. Menyambung / Menyetek
Mengenten(sambung pucuk,sambung cabang,sambung batang adalah
menggabungkan bagian batang,cabang,atau pucuk perkembang biakan buatan
yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon
demi mendapatkan kualitas buat yang baik.Tujuan atau menyambung adalah
menggabungkan dua bagian tubuh tanaman yang berbeda sifatnya.Manfaatnya
sama dengan okulasi
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

e. Stek Daun
Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat
berupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Bahan awal pada stek
daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang
mengandung kimera periklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang
dihasilkan bersifat true to type (Hartmann et al, 1997). Akar dan tunas baru pada
stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem sekunder. Pada
tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal dari meristem primer pada
kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada tanaman Begonia rex, Saint paulia
(Avrican violet), Sansevieria, Crassula dan Lily, akar dan tunas baru berkembang
dari meristem sekunder dari hasil pelukaan. Pada beberapa species seperti
Peperomia, akar dan tunas baru muncul dari jaringan kalus yang terbentuk dari
aktivitas meristem sekunder karena pelukaan. Masalah pada stek daun secara
umum adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif.
Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah dibandingkan pembentukan
tunas adventif (Hartmann, et al, 1997). Secara teknis stek daun dilakukan dengan
cara memotong daun dengan panjang 7,5 10 cm (Sansevieria) atau memotong
daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Hartmann et al, 1997).
f. Stek Umbi
Pada stek umbi, bahan awal untuk perbanyakan berupa umbi, yaitu: umbi
batang, umbi akar, umbi sisik, dan lain-lain. Sebagai bahan perbanyakan, umbi
dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan syarat setiap potongannya
mengadung calon tunas. Untuk menghindari terjadinya busuk pada setiap
potongan umbi, maka umbi perlu dierandap dalam bakterisida dan fungisida.
Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain: Solanum
tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lainlain.
g. Stek Batang
Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan
menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni: berkayu keras,
semi berkayu, lunak, dan herbaceous. Bahan tanaman yang biasa diperbanyak
dengan stek batang berkayu keras antara lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain,
dengan perlakuan kimia IBA atau NAA 2500 5000 ppm. Panjang stek berkisar
antara 10 76 cm atau dua buku (nodes). Stek batang semi berkayu, contohnya
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

terdapat pada tanaman Citrus sp.


dengan perlakuan kimia yang sudah umum yaitu IBA dan NAA 1000 3000 ppm
dan panjang stek 7,5 15 cm. Pada stek batang semi berkayu ini, daun-daun
seharusnya dibuang untuk mengendalikan transpirasi. Disamping itu, pelukaan
sebelumnya mungkin dapat membantu pengakaran. Untuk stek batang berkayu
lunak, contohnya terdapat pada tanaman Magnolia dengan perlakuan IBA atau
NAA 500 1250 ppm dan panjang stek 7,5 12,5 cm. Pada stek batang berkayu
lunak ini umumnya akar relatif cepat keluar (2 5 minggu). Stek batang yang
tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman Dieffenbachia, Chrisanthemum,
dan Ipomoea batatas. Pada dasarnya perlakuan auksin tidak pdiperlukan pada
stek batang herbaceous ini, tetapi kadang diberikan IBA atau NAA 500 1250 ppm
dan panjang stek yang biasa digunakan adalah 7,5 12,5 cm (Hartmann et al,
1997).
2. Reproduksi Generatif / Kawin
Ada berbagai tumbuhan yang berkembang biak menggunakan biji. Biji terbentuk
dari hasil penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan dan pembuahan terjadi pada
tanaman yang memiliki bunga. Perkembangbiakan ini dinamakan perkembangbiakan
generatif. Masih ingatkah kamu bagian-bagian bunga dan biji? Bagaimana terjadinya
penyerbukan dan pembuahan? Perhatikan gambar bagian-bagian bunga berikut ini.

a. Penyerbukan
Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan
Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada
tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.
Macam-macam penyerbukan
a). Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
1. Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah:

bunganya tidak bermahkota

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

serbuk sarinya bergantungan kedudukannya

serbuk sarinya banyak dan ringan

kepala putiknya besar.

Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang.


2. Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi:

Entomogami:penyebabnya adalahserangga.Tumbuhan yang


penyerbukannya memerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai
ciri-ciri:

mahkota bunga berwarna mencolok

mengeluarkan bau yang khas

mempunyai kelenjar madu

Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan


yang bunganya mengandung madu atau air.

Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada


tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari.

Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan


yang banyak dilekati siput.

3. Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada
tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.
4. Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu
penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia karena
tidak terdapatnya vektor yang dapat membantu penyerbukan. Contohnya,
tumbuhan vanili.
b. Berdasarkan asal serbuk sari
1. Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari
berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga
belum mekar disebut kleistogami.
2. Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana
serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu
individu.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

3. Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari


berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.
4. Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari
spesies lain.
Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan,
karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembangan
selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang letaknya di dalam bakal
buah jauh dari kepala putik.
Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara
autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh:
1. Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
2. Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan.
Dikogami dapat dibedakan atas:

Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada
putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay.

Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya.
Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.

3. Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari
dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan
bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
4. Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak
sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan
lain sebagainya).
b. Pembuahan
Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan,
yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada
tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal
pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae.
a). Pembuahan tunggal
Contoh proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae)
Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka.
Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya


akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini
sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel
vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini
kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak
ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel
yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke
samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif
membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator,
dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian
membelah menjadi dua sel permatozoid. Setelah sampai di ruang
arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke
dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga spermatozoid dapat
berenang di dalamnya. Pada ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur
yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga
pembuahan pada Gymnospermae selalu mengasilkan zigot yang kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini
misalnya terjadi pada pohon Pinus.
b). Pembuahan ganda
Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup.
1. Perkembangan serbuk sari
Serbuk sari yang jatuh di kepala putih terdiri atas satu sel dengan dua
dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam).
Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk
sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji.
Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar
didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di
belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti
generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2.
2. Pembentukan sel telur
Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di
dalam ruang bakal biji sel induk megaspora
(megasporosit/makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadi sel


megaspora/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel
megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8
inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing-masing akan terbungkus membran
sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji
sering disebut multigamet.
Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji.
Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang
di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang
tengah adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah
sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu
melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel
yang diploid (2n).
Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot,
sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder
menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot.
Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan
mati setelah sampai di bakal biji.

inti generatif 1 (n) + ovum (n) > zigot (2n)

inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) > endosperm
(3n)

Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu:

Porogami : bila dalam pembuahan masuknya spermatozoid melalui


mikrofil.

Aporogami : bila masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila


masuknya spermatozoid melalui kalaza, maka disebut kalazogami.

Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terjadi karena:


a). Amfiksis (amfmiksis), yaitu terjadinya embrio melalui peleburan antara
ovum dan sel spermatozoid.
b). Apomiksis, embrio terjadi bukan dari peleburan sel telur dengan sel
spermatozoid. Apomiksis dapat terjadi karena:

Partenogenesis, yaitu pembentukan embrio dari sel telur tanpa adanya


pembuahan.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga
tanpa adanya pembuahan, misalnya dari sinergid atau antipoda.

Embrioni adventif, yaitu embrio yang terjadi dari selain kandung lembaga.
Misalnya, dari sel nuselus.

Terjadinya amfimiksis dan apomiksis secara bersama-sama menyebabkan


terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Peristiwa ini disebut
poliembrioni. Poliembrioni sering dijumpai pada jeruk, mangga, nangka, dan
sebagainya.

KEGIATAN
Setelah mengenal dan memahami pengertian tanaman peneduh, buatlah kelompok
untuk mendiskusikan berbagai hal mengenai tanaman peneduh di sekolah masingmasing. Guru membagi kelompok 5-6 anak dan memberikan pembagian area pengamatan
masing-masing kelompok. Lakukan observasi ke lingkungan sekolahmu kemudian
buatlah laporan hasil diskusi. Untuk melengkapi data hasil pengamatan cari beberapa
buku referensi di perpustakaan seperti Flora, atau dengan cara browsing di Internet.

Kelas
Kelompok
Area
No
1

Hasil diskusi kelompok


:................
:................
:...........................................

Nama Tanaman

Ciri-ciri Tanaman

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Reproduksi Tanaman

...........................................
............................................

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

dst

...........................................
............................................

..........................................
...........................................

..........................................
...........................................

UJI KOMPETENSI
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini merupakan definisi tanaman peneduh yang benar kecuali ... .
a. untuk melindungi pemakai jalan dari terik matahari
b. untuk menurunkan suhu udara
c. untuk mengurangi pencemaran
d. untuk mengurangi oksigen dan menambah karbondioksida
e. untuk menahan erosi
2. Fungsi dari tanaman peneduh sebagai penyerap racun adalah ... .
a. Mengurangi karbondioksida dan polutan lain dengan diserap ke tumbuhan untuk
proses fotosintesis
b. Mengurangi panas dan udara menjadi sejuk
c. Menahan erosi dan menyimpan air
d. Menyerap oksigen dan udara menjadi sejuk
e. Melindungi pemakai jalan dari sinar matahari langsung
3. Manfaat tanaman peneduh sebagai pengontrol iklim maksudnya adalah ... .
a. melindungi pemakai jalan dari sinar matahari langsung
b. menurunkan suhu udara dengan nyerap karbondioksidan dan menghasilkan oksigen
sehingga udara menjadi sejuk
c. menahan erosi dan menyimpan air
d. menambah pemandangan menjadi indah dan sejuk
e. menyerap racun dan polutan akibat pencemaran udara
4. Berikut ini adalah ciri-ciri tanaman peneduh yang benar, kecuali ... .
a. Rimbun dan rindang
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

b. Tajuk luas dan dapat menutupi area yang luas


c. Akar sangat kuat, dalam dan menyebar untuk menyerap dan menyimpan air
d. Pertumbuhannya sulit dan perlu banyak air
e. Perawatannya mudah dan dapat hidup di tanah yang padat dan keras
5. Ciri tanaman peneduh sebagai penyerap racun maksudnya adalah ... .
a. Dapat menyerap polutan oksigen
b. Dapat menyerap polutan akibat pencemaran udara
c. Tajuk luas dan rindang sehingga menyerap banyak polutan di lingkungan akibat
pencemaran udara
d. Pohon rindang dan tinggi berakar banyak
e. Pertumbuhannya mudah dan kuat serta menyerap banyak air
6.

Polutan yang diserap oleh tanaman peneduh antara lain ... .


a. CO2 dan Pb

c. CO2 dan Hg

b. CO2 dan O2

d. CO2 dan Cl

e. CO2 dan Ca

7. Tanaman peneduh yang biasa di tanam di taman kota termasuk kelompok Palmaceae
adalah ... .

a. Akasia

c. Asem

b. Beringin

d. Pinang

e. Trembesi

8. Berikut ini beberapa jenis tanaman peneduh yang umum di tepi jalan raya dengan ciri
pohon besar dan cabang banyak adalah ... .

a. Akasia, flamboyan

c. Cemara, sengon

b. Tanjung, pinang

d. Turi, beringin

e. Asem, trembesi

9. Ciri tanaman peneduh yang berbunga merah, bijinya seperti petai, kalau musim panas
meranggas, kalau berbunga bunganya sudah tua rontok, pohonnya besar, bercabang
banyak adalah ciri tanaman peneduh disebut ... .

a. Akasia

c. Asem

b. Flamboyan

d. Turi

e. Beringin

10. Kelompok tanaman peneduh yang satu kelas caesalpiniceae adalah ... .
a. Beringin dan trembesi

d. Flamboyan dan kembang merak

b. Flamboyan dan trembesi

e. Tanjung dan sengon

c. Akasia dan asem


11. Tanaman peneduh yang bijinya bermanfaat untuk makanan kwaci adalah ... .

a. Akasia

c. Beringin

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

e. Trembesi

b. Flmboyan

d. Asem

12. Tanaman peneduh yang bunganya dimanfaatkan untuk sayuran atau lalap pecel berwarna
putih atau merah muda adalah ... .

a. Turi

c. Trembesi

b. Asem

d. Cemara

e. Pete

13. Cara reproduksi tanaman ada dua macam yaitu ... .


A. Generatif dan kawin

d. Buatan dan alami

B. Generatif dan vegetatif

e. Bantuan manusia dan hewan

C. Tak kawin dan vegetatif


14. Berikut ini termasuk kelompok reproduksi tanaman secara vegetatif alami yang benar
adalah ... .
a. Umbi, geragih, tunas

d. Cangkok, stek, sambung

b. Umbi, cangkok, stek

e. Geragih, tunas, cangkok

c. Tunas, umbi, stek


15. Berikut ini cara reproduksi tanaman generatif melalui penyerbukan dan pembuahan
adalah ... .
a. Antropogami

d. Hidrogami

b. Anemogami

e. Zoogami

c. Biji
16. Kelompok tanaman yang bereproduksi dengan stek daun adalah ... .
a. Sanseivieria, Begonia rex, Lily

d. Puring, Adenium, Lily

b. Puring, Begonia, Mawar

e. Euphorbia, Adenium, Mawar

c. Mawar, Melati, Lily


17. Tanaman yang bereproduksi dengan penyerbukan di bantu oleh manusia disebut
anthropogami, contohnya adalah ... .
a. Salak

d. Pakis haji

b. Cemara

e. Jagung

c. Vanili
18. Berdasarkan asal serbuk sarinya, tanaman yang termasuk kelompok berumah dua
contohnya yang benar adalah ... .
a. Pakis haji dan jagung

d. Pakis haji dan salak

b. Ketimun dan padi

e. Ketimun dan pakis haji

c. Salak dan jagung


LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

19. Penyerbukan yang dibantu oleh angin dan hewan disebut ... .
a. Antropogami dan anemogami

d. Ornitogami dan zoogami

b. Zoogami dan hidrogami

e. Anemogami dan zoogami

c. Hidrogami dan zoogami


20. Penyerbukan silang adalah penyerbukan tanaman yang serbuksarinya berasal dari ... .
a. Dalam satu bunga

d. Beda jenis beda pohon

b. Dalam satu pohon beda bunga

e. Bantuan manusia

c. Beda pohon dalam satu jenis


21. Ciri-ciri tumbuhan yang dibantu penyerbukannya dengan angin adalah ... .
a. Bunga bermahkota dan serbuk sari besar
b. Bunga bermahkota dan serbuk sari ringan
c. Bunga tak bermahkota dan serbuk sari ringan
d. Kepala putik kecil dan serbuk sari banyak
e. Kepala putik besar dan serbuk sari besar
22. Yang termasuk kelompok penyerbukan zoidogami adalah ... .
a. Entomogami

c. Malakogami

b. Ornitogami

e. Hidrogami

d. Kiropterogami

23. Perbedaan geitogami dengan autogami/xenogami adalah ... .


a. Serbuk sari dari bunga yang sama
b. Serbuk sari dari bunga yang berlainan
c. Serbuk sari dari bunga yang beda jenis
d. Serbuk sari dari bunga yang sama jenis
e. Serbuk sari dan putik dari spesies lain
24. Contoh tumbuhan yang termasuk kelompok berumah dua adalah ... .
a. Mlinjo dan salak

c. Salak dan bawang

b. Jagung dan mlinjo

d. Salak dan jagung

e. Jagung dan bawang

25. Herkogami harus dilakukan dengan bantuan manusia, contoh tumbhannya adalah ... .
a. Anggrek dan vanili

c. Anggrek dan bawang

b. Anggrek dan jagung

d. Vanili dan alpukat

e. Vanili dan coklat

26. Perbedaan pembuaha tunggal dan pembuahan ganda adalah ... .


a. Mangga

b. Pinus

c. Jambu

d. Klengkeng

e. Rambutan

27. Peristiwa dimana embrio terjadi dari pelebutan ovum dan sel spermatozoa yang berakhir
dengan menghasilkan lebih dari satu embrio dalam satu biji disebut peristiwa ... .
a. Apomiksis

b. Partenogenesis

c. Apogami

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

d. Poliembrioni

e. Amfimiksis

BAB 2

BUDIDAYA
TANAMAN
PENEDUH
Standar Kompetensi :

28. Cara masukna inti gamet ke dalam bakal biji


ada beberapa cara yaitu ... .
a. Porogami dan apomiksis d. Amfimiksis
dan Apomiksis
b. Porogami dan apogami

e. Apogami dan

Aporogami
c. Porogami dan Aporogami
29. Jika inti generatif dan inti kandung lembaga

8. Mengaplikasikan upaya pelestarian

sekunder melebur akan menjadi ... .

lingkungan hidup di sekolah dengan

a. Zygot (n)

berbagai tanaman budidaya yang mempunyai


nilai artistik,estetis, dan ekonomis
Kompetensi Dasar :
8.1 Melakukan budidaya tanaman peneduh
dengan menerapkan berbagai ragam cara
reproduksi vegetatif maupun generatif
Indikator:
3. Memahami budidaya tanaman peneduh
secara generatif dan vegetatif
4.

Melakukan budidaya tanaman peneduh


secara generatif dan vegetatif

Zygot (3n)

b. Zygot (2n)

c.

d Endosperm(2n)

e.

Endosperm (3n)
30. Peristiwa poliembrioni terdapat pada tanaman
berikut ini yaitu ... .
a. Jeruk, mangga, nangka
nangka, jambu

c. Pinus,
e. Pinus, palem,

jeruk
b. Pinus, palem, pisang

d. Nangka,

palem, jambu

Materi Pembelajaran

Sengon
Untuk menghindari efek pemanasan global
dan perubahan iklim baik mikro maupun makro
perlu dilakukan melalui penghijauan terutama
pada daerah daerah yang terbuka dan gersang.
Selain dapat menghindari efek pemanasan
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

global, gerakan penghijauan tersebut juga dapat menciptakan suhu yang relatif lebih
sejuk dibandingkan tanpa penghijauan, juga mengurangi terjadinya perubahan kondisi
cuaca secara drastis.
Penanaman berbagai jenis tanaman sedapat mungkin disesuaikan dengan
polutan yang dapat diserap dengan susunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga
memberikan manfaat terhadap upaya penyerapan CO2 maupun mereduksi polutan.
Secara

umum

faktor-faktor

berpengaruh

terdahap

kualitas

udara

dan

penghijauan diperumahan sebagai pereduksi emisi CO2, terkait dengan unsur unsur
struktur lingkungan. Seperti temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, curah
hujan, tekanan udara, orografi dan topografi yang akan bervariasi dengan ruang dan
waktu. Selain itu terkait pula dengan emisi dari kegiatan yang berlangsung seperti, debu,
asap, kabut, senyawa karbon, oksidan oksida sulfur dan nitrogen, timbal, dsb.
Oleh sebab itu penting sekali dilakukan penghijauan dengan cara budidaya
berbagai macam tanaman, salah satunya kelompok tanaman peneduh. Berikut ini
contoh budidaya beberapa tanaman peneduh.
1. Sengon
Pembibitan Sengon
a)

Benih
Pada

umumnya

tanaman

sengon

diperbanyak

dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih


harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah
benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang
memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya
tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama ataupun penyakit. Ciri-ciri
penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut:
1

- Kulit bersih berwarna coklat tua

- Ukuran benih maksimum

- Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan

- Bentuk benih masih utuh.


Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya
hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan
mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka
daya tumbuhnya tinggi.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

b) Kebutuhan Benih
Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami
dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut :
1

- Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang= 100 m dan lebar= 100 m)

- Jarak tanam 3 x 2 meter

- Satu lubang satu bibit sengon

- Satu kilogram benih berisi 40.000 butir

- Daya tumbuh 60 %

- Tingkat kematian selama di persemaian 15 %


Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan
memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis
dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar
dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau
dibulatkan menjadi 100 gram.

c)

Perlakuan benih
Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera
berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan ,
sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut,
yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 30 menit.
Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin yang telah di beri pupuk hayati
MiG-6PLUS (10ml : 1 liter air) untuk merangsang kecambah agar lebih cepat
muncul, rendam kurang lebih 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap
untuk disemaikan
2. Trembesi
Perkembangbiakan trembesi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu

pembibitan (metode yang biasanya digunakan), pemotongan dahan, ranting, batang


dengan cara pencangkokan. Proses pembibitan untuk skala besar dapat menggunakan
biji trembesi dengan cara :

Perkecambahan biji akan tumbuh dengan baik sekitar 36-50% tanpa perlakuan.
Perkecambahan biji yang tidak diperlakuan akan tumbuh di tahun pertama
penyimpanan biji (Seed Storage)

Pembibitan biji dapat dilakukan dengan memberi perlakuan tertentu pada biji

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

trembesi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan lebih cepat, yaitu dengan
memasukkan biji dalam air selama 1-2 menit dengan suhu 800C (1760F) dengan
voluem air 5x lebih banyak dari volume biji, aduk biji kemudian keringkan. Rendam
biji dalam air hangat dengan suhu 30-400 C (86-1040F )selama 24 jam. Metode ini
akan membnatu perkecambahan biji 90-100%. (Craig and George, tanpa tahun).

Skarifikasi biji (pengelupasan biji) akan tampak 3-5 hari setelah perlekuan dengan
menyimpannya dalam tempat teduh dengan pemberian air yang konstan untuk
membantu pertumbuhan biji.

Biji sudah siap untuk ditanam setelah perkecambahan. Saat itu panjang kecambah
20-30 m. Bibit yang mempunyai diameter >10 mm dapat lebih bertahan dari air
hujan. Perkiraan ukuran bibit saat penanaman yaitu ketika mempunyai tinggi sekitar
15-30 cm (6-12 inci) dengan panjang akar sekitar 10 cm (4 inci) dan panjnag batang
mencapai 20 cm (8 inci). Diameter batang dari bibit harus mencapai 5-30 mm. P

Penanaman ini dapat dilakukan di pasir (tempat pembibitan) atau di tanam di


polybag yang berukuran 1020 cm dengan komposisi 3:1:1 (tanah : pasir : kompos).

Perawatan bibit diperlukan untuk menjaga bibit agar bisa tumbuh besar terutama
dari serangan hama dan terpaan angin. Perawatan ini dilakukan sampai Rain Tree
menjadi lebih tinggi dan siap untuk melindungi.
3. Turi
Bunganya gurih dan manis, biasanya bunga berwarna putih yang dikukus dan

dimakan sebagai pecel. Daun dan ranting muda juga merupakan makanan ternak yang
kaya protein. Turi juga dipakai sebagai pupuk hijau. Daunnya mengandung saponin
sehingga dapat digunakan sebagai pengganti sabun setelah diremas-remas dalam air
untuk mencuci pakaian. Sari kulit batang pohon turi digunakan untuk menguatkan dan
mewarnai jala ikan. Kulit batang turi merah kadang dijual dengan nama kayu timor. Turi
berbunga merah lebih banyak dipakai dalam pengobatan, karena memang lebih
berkhasiat. Mungkin kadar taninnya lebih tinggi, sehingga lebih manjur untuk
pengobatan luka ataupun disentri. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
a. Syarat Tumbuh
Tidak menuntut kebutuhan iklim yang tepat, dan dapat tumbuh baik di dataran
rendah dan sedang di daerah-daerah basah dan kering dengan cahaya matahari

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

penuh. Meskipun tanah yang sistem pengaliran airnya baik adalah paling cocok,
tanaman ini dapat tumbuh dengan baik juga pada tanah berlempung berat.
b. Pedoman Budidaya
Biasanya diperbanyak dengan benih, yang memerlukan waktu sekitar 2 minggu
untuk berkecambah. Akan tetapi, pohon yang unggul sebaiknya diperbanyak secara
vegetatif dengan pencangkokan, penyambungan, atau penempelan.
4. Lengkeng

a. Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe
iklim basah dengan musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50200 cm. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4
bulan kering. Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900l.000 m dpl.

b. Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi. Perbanyakan
dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama (lebih dari tujuh
tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi lengkeng jantan yang tidak
mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah pada umur empat tahun.
Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m x 10 m atau 10 m x 10
m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Setiap lubang diberi
pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk buatan yang diberikan
sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg SP-36), dan l00-300 g KCl
untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam selang tiga bulan. Setelah
panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak 300 g urea, 800 g TSP, dan
300 g KCl per pohon.

c. Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan
ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat
masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu) harus cepat
dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh
karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang
batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar
sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima
bulan setelah bunga mekar.

d. Hama dan Penyakit


Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga pengisap buah
(Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang sering merusak
buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah
mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan
kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.

e. Panen dan Pasca Panen


Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300600 kg per
pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga harus dipanen matang di
pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat
memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang
yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna
kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya
manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.
5. Talok
a. Syarat Tumbuh
Kersen merupakan jenis pioner yang khas,
menjelajah lahan-lahan yang terganggu di
dataran rendah tropik, yang dapat
mempertahankan pertumbuhan yang sinambung.
Kersen dapat tumbuh baik pada ketinggian
sampai 1000 m dpl. Di Asia Tenggara, kersen
merupakan salah satu jenis pohon pinggir jalan
yang umum sekali dijumpai, terutama di wilayah-wilayah yang kering seperti di Jawa
bagian timur. Kersen tumbuh sendiri di pekarangan yang terinjak-injak dan
sepanjang halaman muka toko, di tempat yang tak ada pohon lain dapat tumbuh.
Jenis ini menyenangi pH 5,5-6,5; toleransinya terhadap garam jelek sekali.
b. Pedoman Budidaya
Pohon kersen umumnya tidak dibudidayakan, tetapi tersebar secara spontan.
Pohonnya mulai berbunga pada umur 2 tahun. Cangkokan yang dibuat untuk
ditanam di pekarangan dapat langsung berbuah.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

c. Pemeliharaan
Tanah yang kaya dan lembap dapat menjamin produksi yang sinambung, yang
dapat dipertahankan melalui pemangkasan pergantian.
d.

Hama dan Penyakit


Menurut laporan tidak ada penyakit dan hama yang berbahaya, selain kelelawar.
6. Kapuk Randu (Ceiba pentandra L)
Kapuk randu adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvaceae (sebelumnya

Bombacaceae) berasal dari bagian utara Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Karibia.
Kata kapuk juga digunakan untuk menyebut serat yang dihasilkan dari bijinya. Pohon
ini juga dikenal sebagai Kapas Jawa atau Kapok Jawa, dapat tumbuh setinggi 60-70
meter dan dapat memiliki diameter batang pohon sampai dengan 3 meter.
Untuk perbanyakannya, kapuk randu dapat dilakukan dengan cara stump, yaitu
pembibitan kapuk randu dilakukan pada bedengan-bedengan pembibitan dimana untuk
1Ha diperlukan biji kapuk sebanya 16 kg. Setelah berumur 1 (satu) tahun akar tunggang
dipotong sampai tertinggal kurang lebih 30 cm dan lingkar batang pada leher akar telah
mencapai kurang lebih 10 cm. Cara kedua adalah stek, yaitu dengan cara mengambil
dari batang kapuk randu yang sudah tua, sepanjang 1,5 2 m. Akan tetapi cara stek ini
bentuk pohon maupun produksinya tidak sebaik tanaman yang berasal dari bibit.
Kapuk randu kurang menghendaki tanah yang berpasir. Bila akan dilakukan
penanaman, maka 2-3 bulan sebelumnya harus sudah dibuat lubang tanam.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Untuk tanah subur, lubang
tanam dibuat dengan ukuran 40x40x40 cm, jika tanahnya kurang subur maka dibuat
lubang tanam dengan ukuran 80x80x80 cm. Setelah dibuat lubang tanam, dibiarkan
terlebih dahulu 2-3 hari, kemudian diberikan pupuk kandang sebanyak 5 kg. Pada saat
penanaman, dibuat lubang secukupnya untuk memasukkan akar tanaman. Untuk
mengurangi penguapan, disekitar tanaman sebaiknya diberikan mulsa dari serasah
daun atau lainnya.
Untuk penanaman skala perkebunan besar dapat dipakai jarak 77 m atau 88
m, jika dipakai pola tumpang sari antara kapuk randu dengan palawija sebaiknya
berjarak tanam 1010 m serta jarak tanaman tumpangsari dibatasi 2 m dari pohon
kapuk randu. Pemupukan diberikan 2 (dua) kali setahun atau sekaligus setahun sekali.
Perawatan kapuk randu dilakukan untuk mengurangi gulma serta benalu Loranthus spp
yang sering ditemui menyerang kapuk randu. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

awal musim penghujan. Hama yang banyak ditemui adalah Penggerek buah Mudaria
variabilis dan penggerek batang Alcides leeweni.
Kapuk randu sangat bermanfaat bagi para petani di daerah yang bertanah
tandus dan beriklim kering, selain bernilai ekonomi juga berfungsi sebagai penahan
tanah dari erosi, mencegah banjir dan sebagai tanaman penghijauan yang dapat
diandalkan untuk usaha pengawetan tanah dan melestarikan sumber daya alam.
(Loo/DP)
7. Dadap merah (Erythrina crista-galli )
Perbanyakan dapat dilakukan melalui biji atau stek
besar. Biji-biji hendaknya direndam dalam air hangat
(80 C) selama 10 menit, dilanjutkan dengan air biasa
hingga semalam, sebelum kemudian ditebarkan di persemaian. Biji akan berkecambah
setelah 8-10 hari, dan tumbuh cepat mencapai tinggi 30-50 cm dalam waktu 8-10
minggu.[4]
Stek besar, dengan panjang 2-3 m dan diameter 2-5 cm, didiamkan sekurangnya
24 jam sebelum ditanam, agar tidak mudah diserang jamur. Lebih baik jika ditanam
dalam kondisi agak kering. Untuk tiang-tiang pagar, dipakai stek yang lebih besar lagi,
dengan diameter hingga 15 cm dan perlu didiamkan (disimpan tegak berdiri) sekitar
seminggu sebelum ditanam. Calon tiang ini ditanam pada jarak sekitar 2 m. Untuk
peneduh, dadap biasa ditanam pada jarak 8 x 10 m.[4]

KEGIATAN
Setelah memahami budidaya tanaman peneduh, maka lakukan praktikum untuk
melakukan budidaya tanaman peneduh di sekolah masing-masing. Pilih dari salah satu
jenis tanaman peneduh kemudian lakukanlah budidaya tanaman secara generative
maupun vegetative. Setelah selesai kegiatan lanjutkan melakukan diskusi dengan
mengerjakan soal-soal. Berikut beberapa cara melakukan praktikum budidaya tanaman
secara generative dan vegetative.
1. Budidaya tanaman peneduh secara generative
contohnya asem jawa, trembesi dan turi
A. Asem Jawa
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Alat yang digunakan : - Polybag


- Cetok
- Gembor/ember
- Pupuk
Bahan yang digunakan : 1. Bibit tanaman asam jawa
2. Biji tanaman asam jawa
Prosedur kerja

Masukkan kompos yang dicampur tanah dalam polybag

Tanam biji asam jawa yang kualitasnya baik dalam polybag

Lakukan perawatan dengan menyiram setiap hari dan memberi


pupuk serta pengendalian gulma

Bahan Diskusi
1. Sebutkan cara perkembangbiakan asam jawa?____________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
2. Jelaskan perkembangbiakan tersebut!____________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
3. Dalam kehidupan sahar-hari cara yang manakah yang biasa dilakukan? mengapa demikian ?
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
4. Apa saja manfaat tanaman asam jawa ? Jelaskan!___________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
5. Apa yang bisa kamu simpulkan dari kegiatan diatas?________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

B. Trembesi / Turi

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan: - Polybag
- Cetok
- Pupuk kandang
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

- Gembor/ember
Bahan yang digunakan : 1. Tanaman peneduh trembesi / Turi
2. Biji tanaman peneduh trembesi / Turi

Cara Kerja
Prosedur kerja :

Masukan kompos yang sudah dicampur tanah dalam polybag.

Tanam biji trembesi/ turi yang kualitasnya baik dalam polybag


Siram dengan air secukupnya
Lakukan perawatan dengan menyiram setiap hari dan memberi pupuk
serta pengendalian gulma

Bahan Diskusi
1. Sebutkan cara perkembangbiakan trembesi dan turi?________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
2. Jelaskan perkembangbiakan tersebut?____________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
3. Dalam kehidupan sehari-hari cara mana yang biasa dilakukan?Mengapa demikian?
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
4. Apa saja manfaat tanaman turi dan trembesi? jelaskan!______________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
5. Apa yang bisa simpulkan dari kegiatan di atas?____________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

2. Budidaya tanaman peneduh secara vegetatif contohnya dadap merah dan


lengkeng
A. Stek batang Dadap Merah

Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan: - Pisau yang tajam


- Cetok
- Pupuk kandang
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

- Gembor/ember
Bahan yang digunakan : Tanaman peneduh dadap merah

Cara Kerja
Prosedur kerja :

Pilih batang tanaman yang berdiameter 2-5 cm

Potong batang yang baik ukuran 2- 3 m dengan pisau yang tajam

Diamkan potongan batang tersebut selama 1 hari kondisi tegak


Tanam batang tersebut pada pagar atau tempat yang membutuhkan
tanaman peneduh dan siram dengan air secukupnya
Lakukan perawatan dengan menyiram setiap hari dan memberi pupuk
serta pengendalian gulma agar menjadi pagar atau tanaman peneduh
yang baik
B. Mencangkok Lengkeng / Mangga

Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan: - Pisau yang tajam


- Gembor/ember
Bahan yang digunakan : Tanaman peneduh lengkeng / Mangga

Cara Kerja
Prosedur kerja :

- Pilih batang tanaman yang baik berdiameter 2-5 cm


Buatlah torehan pada batang kemudian hilangkan lendirnya
Bungkus dengan tanah, kemudian tutup dengan plastik atau sabut
kelapa, kemudian ikat di kedua ujungnya
Lakukan perawatan dengan menyiram setiap hari, sampai keluar akar
Potong batang tersebut dan siap ditanam
Lakukan perawatan agar menjadi tanaman peneduh yang baik

UJI KOMPETENSI
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, kecuali ... .
a. Cahaya

b. Kelembaban

c. Jenis tanah d. Angin

2. Ciri-ciri biji yang akan dilakukan pembibitan yang baik, kecuali ... .
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

e. Suhu

a. Biji berlubang

d. Biji masih utuh

b. Biji tenggelam saat direndam dalam air

e. Biji padat berisi

c. Biji berwarna coklat tua dan bersih


3. Cara perawatan tanaman meliputi penyiraman dan pemupukan, tujuannya adalah ... .
a. Untuk menjadi sehat

d. Agar terhindar dari hama

b. Agar terhindar dari penyakit

e. Agar selalu lembab

c. Agar tercukupi semua nutrisi dan mineral yang dibutuhkan


4. Hal yang sebaiknya dilakukan dalam perawatan tanaman yang baik dengan
dilakukan penyiraman sebanyak ... kali dalam sehari.
a. Satu

b. Dua

c. Tiga

d. Empat

e. Lima

5. Tanaman sengon banyak dilakukan perbanyakan secara generatif yaitu ... .


a. Biji

b. Okulasi

c. Cangkok

d. Stek

e. Menempel

6. Tanaman peneduh dapat dilakukan perbanyakan generatif dan vegetatif. Perbanyakan


vegetatif yang biasa dilakukan adalah ... .
a. Cangkok dan Biji

c. Biji dan Stek

e. Stek dan Menempel

b. Cangkok dan Stek

d. Menempel dan Cangkok

7. Cara untuk mengatasi hama pada tanaman lengkeng adalah ... .


a. Cabangnya dipangkas

c. Buahnya dibungkus

e. Buahnya disangga

b. Buahnya di semprot

d. Daunnya di semprot

8. Sebelum dilakukan persemaian maka dilakukan pembenihan yang harus direndam


lebih dahulu dengan tujuan ... .
a. Agar biji membesar

d. Untuk membantu berkecambah

b. Agar biji tidak busuk

e. Untuk biji tahan lama

c. Mempercepat perkecambahan
9. Pada saat perbanyakan vegetatif sebaiknya dipilih batang yang baik, cirinya adalah ...
a. Tidak ada hama dan penyakit serta cabang kuat
b. Batang besar dan kokoh

d. Batang kecil dan kuat

e. Batang besar dan daunnya banyak

c. Cabang muda dan daunnnya banyak


10. Tanaman peneduh yang umum tidak dilakukan perbanyakan, timbuh liar dan banyak
digemari anak-anak karena buahnya juga pertumbuhannya sangat cepat yaitu ciri
tumbuhan ... .
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

a. Lengkeng

b.Dadap merah

c. Turi

d. Sengon

e. Talok

11. Cara yang tepat untuk perbanyakan tanaman turi adalah ... .
a. Cangkok dan Biji

c. Biji dan Stek

b. Cangkok dan Stek

d. Menempel dan Cangkok

e. Stek dan Menempel

12. Tanaman talok sebagai peneduh cepat tumbuh dan sangat mudah perawatnnya, akan
tetapi mempunyai hama yaitu ... .
c. Burung

b. Kelelawar c. Ulat

d. Belalang

e. Lebah

13. Apabila kita mau melakukan perbanyak tanaman dadap merah disekolah baik
vegetatif maupun generatif dengan cara ... .
a. Cangkok dan Biji

c. Biji dan Stek

b. Cangkok dan Stek

d. Menempel dan Cangkok

e. Stek dan Menempel

14. Cara pembibitan kapuk randu adalah dengan cara stump yaitu
a. Pembibitan pada bedengan-bedengan
b. Pembibitan dengan ditebar langsung
c. Pembibitan dengan disemai lalu ditanam
d. Pembibitan pada polibag-polibag
e. Pembibitan dengan di rendam air lalu di tanam
15. Tanaman trembesi salah satunya melakukan perbanyakan dengan mencangkok pada
bagian ... .
a. Dahan b. Ranting

c. Batang

d. Benar a, b, c

e. Salah semua

REMIDIAL
Kerjakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Salah satu cara menjadikan lingkungan sehat adalah menanam tanaman peneduh .Apakah
yang dimaksud dengan tanaman peneduh?_________________________________________
___________________________________________________________________________
2. Sebutkan 3 tanaman peneduh dan jelaskan cirinya masing?___________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Sebutkan 5 manfaat tanaman peneduh?____________________________________________
___________________________________________________________________________
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

4. Budidaya tanaman peneduh dilakukan secara generatif maupun vegetatif


a. Sebutkan 3 langkah-langkah perkembangbiakan secara generatif!___________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
b. Sebutkan 3 langkah-langkah perkebang biakan secara vegetatif!_____________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
5. Sebutkan tanaman peneduh yang sudah langka di sekitar lingkungan sekolahmu!___________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

TANAM dan RAWATLAH aku seperti


Orang Tua Mu merawatmu !!

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

BAB 3

Materi Pembelajaran

BUDIDAYA
TANAMAN HIAS
Standar Kompetensi :
8. Mengaplikasikan upaya pelestarian
lingkungan hidup di sekolah dengan
berbagai tanaman budidaya yang mempunyai
nilai artistik,estetis, dan ekonomis
Kompetensi Dasar :

anan

iikelilinBayangkan

ketika

anda

memasuki

8.2 Melakukan budidaya tanaman hias

sebuah rumah yang teduh dan asri dikelilingi

dengan menerapkan berbagai ragam cara

dengan aneka jenis tanaman hias, dikelilingi

reproduksi vegetatif maupun generatif


Indikator:
1. Mengenal dan memahami manfaat
2.
3.

aneka pohon berbunga, aneka tanaman perdu,


tanaman rambat, hingga aneka pepohonan

tanaman hias bagi kehidupan manusia

buah yang rindang, Sehingga sejauh mata

Memahami reproduksi tanaman hias

memandang

secara generatif dan vegetatif

menghampar dari seluruh ruangan di dalam

Melakukan budidaya tanaman hias

rumah hingga keseluruh penjuru halaman

secara generatif dan vegetatif

pemandangan

utama

yang

adalah hamparan warna-warni bunga tanaman


yang nampak asri dan menyejukkan mata,
tempat tinggal yang demikian terasa begitu
tenang

dan

damai

menyejukkan

hati.

Keruwetan hidup perkotaan akan meleleh dan


Sri rejeki (Aglaonema)

perlahan sirna begitu menginjakkan kaki di


rumah yang sejuk, teduh dan penuh dengan
kedamaian itu.
A. Manfaat Tanaman Hias
Tanaman

bukanlah

sekadar

hiasan.

Tanaman hias sebaiknya juga memenuhi fungsi


sebagai "peneduh" dan filter penyaring debu
dan udara. Setelah penghuni rumah sehari
penuh didera kesibukan bekerja. Apalagi jika
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

harus menempuh perjalanan panjang menuju dan pulang dari tempat bekerja, akan
memperoleh recharge jiwa setelah menikmati hamparan tanaman hias koleksinya.
Segar rasanya kalau melihat banyak daun, mekar dan merekahnya kembang serta
ranumnya aneka buah dihalaman rumah kita.
Tanaman hias memiliki nilai ekonomis. Seorang kolektor atau hobbyist dalam
mengoleksi tanaman lebih didorong pertimbangan bahwa tanaman yang ia koleksi itu
punya nilai dan tidak terlalu sulit dibudidayakan. Tidak mungkin seseorang mengoleksi
tanaman yang dianggapnya tidak punya nilai jual. Demikian pula jika tanaman mudah
berkembang biak, misalnya melalui bijinya yang melenting seperti tanaman adenium
dan anthurium. Pertimbangan lain dalam megkoleksi tanaman hias adalah aspek
kelangkaan. Semakin langka suatu tanaman hias, semakin jarang orang memiliki,
semakin menimbulkan kebanggaan tersendiri.
Itu pula sebabnya banyak kolektor bertahan memilih anthurium, aglaonema,
adenium, euphorbia, philodendron, sansevieria, bromelia, yang banyak beredar di
pasaran saat ini. Budi daya tidak terlalu sulit, tetapi perawatan juga tidak terlalu mudah,
dan harga di pasaran terus terjaga. Memang, kenyataan anthurium sedang turun di
pasaran, tetapi pasar aglaonema mantap. Sebaiknya anda tetap tekun merawat
tanaman koleksi anda seperti adenium, euphorbhia, anthurium Jenmanii dan
Gelombang Cinta dengan sebaik-baiknya walaupun harga tanaman hias secara umum
saat ini sedang anjlok, bahkan jatuh pamor.
Manfaat tanaman hias merupakan kegiatan yang dapat memberi kepuasan dan
kebanggan sendiri. Tanaman hias memiliki nilai estetika/keindahan. Di samping itu jenis
tanaman hias bila dibudidayakan dengan sungguh-sungguh akan menambah nilai
ekonomi.
B. Budidaya Tanaman Hias
Budidaya tanaman hias dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu vegetatif dan
generatif
1. Budidaya secara vegetatif.
Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara, yaitu vegetatif alami dan
generatif buatan.
a. Reproduksi vegetatif alami antara lain :
-

Rizoma / akar tinggal

Stolon / geragih

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Umbi lapis

Umbi batang

Tunas adventif

b. Reproduksi vegetatif buatan antara lain


-

Cutting / stek

Grafting dan budding

Layering

Propagansi generatif

2. Budidaya secara generatif


Berdasarkan perantarannya dalam polinasi ada empat, yaitu
a. Anemogami

: penyerbukan yang dibantu oleh angin

b. Hidrogami

: penyerbukan yang dibantu oleh air

c. Zoodiogami

: penyerbukan yang dibantu oleh hewan seperti, burung,

sipu, kelelawar, serangga, dll.


d. Antropogami : penyerbukan yang dibantu oleh manusia
Mengenal 19 tanaman hias terpopuler. Contohnya adenium, aglonema, alocasia,
anggrek, anthurium daun, begonia, bonsai, bromelia, cryptanthus, euphorbia, kaktus,
mawar, pachypodium philodendron, puring, teratai dan lotus, tanaman groundcover,
sansevieria, sikas
1. ANTHURIUM
Anthurium adalah

tanaman

hias

tropis,

memiliki daya tarik tinggi sebagai penghias ruangan,


karena bentuk daun dan bunganya yang indah,
Anthurium

yang

berdaun

indah

adalah

asli

Indonesia, sedangkan yang untuk bunga potong


berasal dari Eropa.
Di Indonesia tidak kurang terdapat 7 jenis
anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali
songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah),
Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.

Perbanyakan

Anthurium dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek).
1. Perbanyakan dengan cara generatif (biji)
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Tanaman anthurium memiliki 2 macam bunga yaitu bunga jantan dan bunga
betina. Bunga jantan ditandai oleh adanya benang sari, sedangkan bunga betina
ditandai oleh adanya lendir. Biji diperoleh dengan menyilangkan bunga jantan dan
bunga betina.
Dengan menggunakan jentik, bunga sari diambil dan dioleskan sampai rata di
bagian lendir pada bunga betina. Sekitar 2 bulan kemudian, bunga yang dihasilkan
sudah masak, di dalamnya terdapat banyak biji anthurium. Biji-biji tersebut di kupas,
dicuci sampai bersih dan diangin-anginkan, kemudian ditabur pada medium tanah
halus. Persemaian ditempatkan pada kondisi lembab dan selalu disiram.
2. Perbanyakan dengan cara vegetatif (stek)
Ada 2 cara perbanyakan secara vegetatif, yaitu stek batang dan stek mata tunas.
Cara perbanyakan dengan stek batang adalah memotong bagian atas tanaman (batang)
dengan menyertakan 1 3 akar, bagian atas tanaman yang telah dipotong kemudian
ditanam, pada medium tumbuh yang telah disiapkan. Sebaliknya perbanyakan dengan
mata tunas adalah mengambil satu mata pada cabang, kemudian menanam mata tunas
pada medium tumbuh yang telah disiapkan.

Penyiapan Medium Tumbuh


Berdasarkan kegunaannya, medium tumbuh dibagi menjadi 2 macam, yaitu

medium tumbuh untuk persemaian dan untuk tanaman dewasa. Medium tumbuh terdiri
dari campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali. Humus atau tanah hutan dan
pupuk kandang yang sudah jadi di ayak dengan ukuran ayakan 1 cm, sedangkan pasir
kali di ayak dengan ukuran ayakan 3 mm.
Humus, pupuk kandang dan pasir kali yang telah di ayak, dicampur dengan
perbandingan 5 : 5 : 2. Untuk persemaian, medium tumbuh perlu disterilkan dengan cara
mengukus selama satu jam.

Penyiapan Pot
Untuk menanam bunga anthurium, dapat digunakan pot tanah, pot plastik atau

pot straso. Pot yang paling baik adalah pot tanah karena memiliki banyak pori-pori yang
dapat meresap udara dari luar pot. Apabila digunakan pot yang masih baru, pot perlu
direndam dalam air selama 10 menit. Bagian bawah pot diberi pecahan genting/pot yang
melengkung, kemudian di atasnya diberi pecahan batu merah setebal 1/4 tinggi pot.
Medium tumbuh berupa campuran humus, pupuk kandang dan pasir kali dimasukkan
dalam pot

Pemeliharaan

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Setelah tanam, tanaman dipelihara dengan menyiram 1 2 kali sehari. Daun


yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak
bersih dan menarik. Sebaiknya tanaman ini dipelihara di tempat teduh karena tanaman
tidak tahan sinar matahari langsung.
2. AGLAONEMA
Aglaonema atau di Indonesia lebih dikenal dengan Sri Rejeki atau chinese
evergreen merupakan salah satu jenis dari 40 spesies tanaman daun dalam keluarga
Araceae, tanaman asli

rawa-rawa dan hutan di wilayah

Asia Tenggara mulai

dari kawasan Bangladesh Timur

sampai dengan

Filipina dan dari Utara ke Cina

Selatan. Tanaman

Aglaonema ini akan tumbuh

baik pada areal

dengan intensitas penyinaran

rendah dan

kelembaban tinggi. Berbeda

dengan tanaman

Adenium, tanaman Aglaonema

memiliki akar serabut

serta batang yang tidak

berkambium

(berkayu). Daun Menyirip serta

memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak.
Sekarang berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan
penampilan tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk,
dan ukuran daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami. Biasanya tanaman
aglaonema dapat tumbuh mulai 20 cm sampai dengan 150 cm, dengan kecantikan
daunnya dan pemeliharaan yang mudah membuat tanaman hias ini cepat populer di
kalangan hobies.

Cara Memperbanyak Aglaonema

Aglaonema termasuk tanaman yang mudah untuk diperbanyak, salah satu metode
terbaik adalah sistem cangkok, selain itu metode perbanyakan tanaman bisa juga
menggunakan metode stek atau pemisahan anak. Ini akan diperoleh hasil yang banyak
serta memiliki sifat yang sama dengan induknya.

3. ADENIUM
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Adenium atau yang lebih dikenal dengan kamboja jepang menjadi primadona baru bagi
hobies atau kolektor tanaman hias. Adenium sendiri diambil dari kata aden, nama suatu
daerah di Yaman. Asal dari adenium sendiri sebetulnya berasal dari Asia Barat dan
Afrika yang hidup di gurun pasir kering, di sana disebut sebagai Mawar Padang Pasir
(Desert Rose). Karena berasal dari daerah kering, tanaman ini lebih menyukai kondisi
media yang kering dibanding terlalu basah.
Masyarakat Indonesia menamakan adenium sebagai kamboja jepang, mungkin
karena dikaitkan dengan stereotype yang beredar. Contohnya buah-buahan yang besar
biasa disebut

sebagai Bangkok,

sedangkan tanaman

yang kecil-kecil biasa

disebut Jepang,

sehingga jika dahulu kala

sudah ada Kamboja

yang sosok tanamannya

tinggi besar, maka

begitu ada tanaman yang

sosoknya kecil tapi

mirip kamboja, disebutlah

sebagai kamboja

jepang.

Akar adenium yang bentuknya besar seperti umbi berfungsi untuk tempat
menyimpan air sebagai cadangan disaat kekeringan. Akar yang membesar ini bila
dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan
batangnya lunak tidak berkayu (disebut juga sebagai sukulen), namun dapat membesar.
Tunas-tunas samping dapat tumbuh dari mata tunas pada batang atau bekas
daun yang gugur. Mata tunas samping tersebut akan berfungsi (tumbuh) apabila pucuk
atas tanaman dipotong. Hal inilah yang dilakukan orang pada saat memprunning atau
memangkas, untuk mendapatkan daun baru dan agar bunga yang akan muncul
nantinya lebih serempak.
Daun adenium ada berbagai ragam, bentuk lonjong, runcing, kecil dan besar,
serta ada yang berbulu halus, ada pula yang tanpa bulu. Sedangkan bunga adenium
berbentuk seperti terompet, berkelopak 5, dengan aneka ragam warna sesuai dengan
jenis (varietasnya) masing-masing.

Jenis Adenium
Ada 2 kelompok adenium, yaitu kelompok species (jenis asli), maupun Varietas

(jenis hasil perkawinan dan persilangan yang dilakukan manusia untuk mencari bentuk
baru). Beberapa species asli adenium contohnya Adenium arabicum, cirinya bentuk
bonggol pendek dan besar, dengan banyak batang yang muncul dari atas bonggol
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

tersebut. Bunganya berwarna paduan putih dan pink, kecil (diameter petal kurang dari 5
cm). Adenium obesum, cirinya bentuk bonggol besar dan agak memanjang keatas, satu
batang tumbuh diatas bonggol, diatas batang muncul percabangan. Bunga berwarna
paduan merah dan putih, berbunga besar (lebih dari 5 cm). Jenis-jenis species adenium
lainnya adalah Adenium Socotranum, Adenium swazicum, Adenium somalense,
Adenium bohemianum.

Tanaman Obat
Ternyata tanaman adenium bukan sekadar tanaman hias yang enak dipandang

dan memperindah halaman rumah. Spesies Adenium multiflorum, selain bisa


dimanfaatkan sebagai tanaman koleksi, bahan obat-obatan, pembudidayaan, dan
akarnya bahkan bisa digunakan sebagai pakan hewan liar.
Budidaya tanaman adenium di daerah tropis, seperti Asia, masih sangat
menjanjikan. Cuaca panas memungkinkan untuk pengembangbiakan ribuan tanaman
dengan sangat baik dan lebih murah daripada menggunakan rumah kaca seperti di
negara-negara Barat.
4. PURING
Puring bisa diperbanyak secara generatif
pakai biji. Tetapi dengan alasan efektivitas waktu,
cara vegetatif lebih banyak diterapkan. Cangkok
dianggap paling pas untuk menganakinakkan.
Persentase keberhasilan cangkok lebih tinggi
dibandingkan dengan perbanyakan cara lain.
Cara ini pun relatif lebih cepat. Kalau dicangkok
calon tanaman baru masih mendapat suplai hara

Gambar. Puring aplle klasik- harga mulai 150.000

dari tanaman induk sehingga akarnya bisa cepat tumbuh. Kalau disetek calon tanaman
tidak memperoleh pasoan hara sehingga akar lama munculnya.
Cara mencangkok tidak sulit. Cari cabang yang cukup umur yang ditandai
dengan warna kulit batang berwarna cokelat, banyak mengandung zat kayu, umumnya
berdiameter 3 4 cm. Tekstur batang sudah keras. Tak terlalu banyak terdapat bekas
tangkai daun. Umumnya cabang yang masih banyak memiliki bekas tangkai daun
adalah batang berusia muda.
Batang terpilih lantas disayat klitnya secara melingkar. Lebar sayatan sebesar 4
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

5 cm. Kambium yang masih menempel lalu dikerik sampai bersih. Sebab bila tidak
dikerik dikhawatirkan kulit akan pulih kembali. Akibatnya akar tidak tumbuh. Setelah
dikerik, bekas sayatan dibiarkan sampai kering. Bagian kulit yang akan tumbuh akar
diolesi zat perangsang semisal rootone F. Atau bisa diganti dengan bawang merah.
Umbi tanaman bumbu dapur itu ditumbuk, lalu dioleskan di bagian yang akan tmbuh
akarnya.
Sayatan bisa segera dibungkus dengan media tanam. Tidak perlu dicampur
dengan pupuk sintetis. Tanah liat atau sabut kelapa pun tidak masalah. Yang penting
media cangkok harus selalu dlam keadaan basah. Ketika akar mulai tumbuh, air tidak
boleh telat sebab akar akan kering dan gagal tumbuh lagi.
Sekitar 3 minggu usai dibungkus, akar cangkokan sudah tumbuh kuat. Ditandai
dengan ukuran akar membesar, panjang dan telah menembus plastik pembungkus
media. Jumlah akar pun cukup banyak. Berarti cangkokan siap dipotong dan ditanam.
Cangkokan yang sudah ditanam dalam polibag atau pot lalu ditaruh di tempat yang
sejuk, lembab dan teduh. Jika daun sudah segar bibit puring berarti siap ditanam atau
dijual.
Sambung dan Tempel
Okulasi alias tempel mata tunas juga bisa jadi pilihan. Cara ini tergolong efektif
dan cepat. Cocok diterapkan untuk memperbanyak puring langka dan sedang diminati.
Semisal puring kura kura. Umumnya memakai batang bawah puring murah Sementara
mata tempelnya adalah puring mahal. Mata tempel dipilih yang sehat dan masih aktif.
Ditandai dengan warna hijau kecoklatan dan nampak segar berair. Mata tunas yang mati
biasanya berwarna hitam.
Mata tunas diambil dengan jalan menyayat. Disarankan menggunakan pisau
yang benar benar bersih dan tajam. Setelah itu disiapkan tempat penempelan di
batang tanaman puring yang lain. Ukurannya harus benar benar pas. Mata tunas lalu
secepatnya dipasang. Lendir dan kambim jangan sampai mengering aau terpegang.
Mata tunas yang sudah dipasang lau diikat erat dengan tali rafia. Cara
mengikatnya seperti orang menyusun genting. Yaitu dari bawah menuju ke arah atas.
Supaya air hujan tidak masuk ke dalam. Air hujan bisa mengakibatkan mata empel
membusuk. Sekitar sebulan kemudian biasanya mata tempel sudah melekat. Tali
pembalut bisa dilepas. Tajuk tanaman pokok bisa dipangkas. Supaya mata tunas bisa
segera tumbuh.
Begitu juga sambung pucuk, tingkat keberhasilannya terbilang sangat tinggi.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Batang bawah puring murah disambung dengan entres puring favorit. Biasanya
menggunakan bentuk sambungan V lantas diikat plastik. Sama seperti okulasi, entres
alias batang atas dipilih yang belum terlalu tua, berciri tak terlalu keras, juga sedang aktif
tumbuh.

5. ANGGREK
Anggrek mudah beradaptasi dimanapun,
dalam daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.
Tetapi Anggrek agak sulit berbunga maka dari itu
harus memperhatikan proses pembungaan pada
Anggrek. Pasalnya, Anggrek tidak mudah berbunga
di tempat yang baru, untuk merangsang
pembungaan diberi pupuk dengan kadar P jika perlu
ditambahkan hormon Paclobutrazole.
Cara lainnya adalah dengan menempelkan
tanaman Anggrek pada batang pepohonan pohon
yang bis dijadikan tebengan Anggrek adalah Mangga dan rambutan. Perbanyakan
anggrek hanya melalui vegetatif yaitu dengan tunas akar. Dengan tunas akar Anggrek
dapat berkembang biak lebih banyak.
Dalam pertumbuhan Anggrek yang menjadi masalah adalah pembungaa yang
sulit. Untuk merangsang pembungaan pupuk yang duberikan terus-menerus berakibat
fatal karena tanaman tidak diberi kesempatan untuk menumbuhkan tunas baru. Tunas
muda yang tidak kunjung tumbuh membuat tanaman mengerahkan seluruh cadangan
makanan yang ada untuk pembungaan. Akibatnya tanaman menjadi lemah, kehabisan
energi dan mati.
Dalam pemberian pupuk perangsang pembungaan harus diimbangi dengan
pupuk pertumbuhan vegetatif atau tunas daun. Kualitas pembuangan sangat
dipengaruhi oleh kondisi tanaman, bukan pada banyaknya tangkai bunga yang keluar.
Pada dasarnya, tanaman yang sehat, kokoh dengan diameter batang besar, dan
berdaun luas dapat menampung cadangan makanan yang besar, sehingga saat
dirangsang untuk berbunga, tanaman tersebut bisa menyuplai makanan kepada seluruh
calon kuntum bunga. Menurut para ahli Anggrek, pemberian vetsin bisa saja dilakukan
karena vetsin berperan sebagai katalisator yang dapat mempercepat pembungaan.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Vetsin yang diberikan pada Anggrek muda bisa menyebabkan terhambatnya


pertumbuhan tanaman.
Selain pemberian vetsin pembungaan Anggrek juga bisa dengan teknik
penyungkupan. Dengan memberikan sungkup pada tanaman, otomatis kelembaban
tanaman menjadi meningkat dan stomata terbuka lebih lebar. Akibatnya pertumbuhan
tanaman menjadi cepat dan pembentukan bunga menjadi lebih terpacu. Penyungkupan
bisa menggunakan kertas atau kain berwarna gelap. Beberapa faktor yang
menyebabkan calon kuntum bunga Anggrek tidak jadi mekar adalah :
1. Kurang pencahayaan
Cahaya yang terlalu rendah membuat laju fotosintesis juga rendah sehingga cadangan
makanan yang diperoleh juga sedikit.
2. Perubahan suhu mendadak
Kondisi suhu yang terlalu drastis dapat menyebabkan perubahan fisiologis secara
mendadak, terutama aktivitas enzim tanaman yang cenderung menurun.
3. Konsentrasi pupuk
Konsentrasi pupuk yang terlalu banyak menyebabkab calon kuntum bunga menjadi
rusak.
4. Kekeringan
Suhu yang terlalu panas dapat menyebabkan penguapan air meninggi.
Umumnya Anggrek yang ditanam di dalam plot plastik pertumbuhannya tidak
sempurna. Struktur pot plastik yang kedap air yang menyebabkan aerasi dan drainase di
dalam pot tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, perakaran menjadi rusak dan rawan
terserang jamur. Penyakit yang menyerang Anggrek adalah Kumbang atau kutu gajah.
Kutu gajah adalah hama penyakit yang sulit dibasmi, serangan kutu gajah umumnya
ditandai dengan timbulnya banyak bercak did aun Anggrek. Penanganannya bisa
dilakukan dengan penyemprotan insektisida, seperti Cura Cron atau Confidor
semingggu sekali atau tergantung pada tingkat keparahan serangan.
6. BEGONIA
Pada dasarnya, Begonia terdiri atas dua jenis yaitu Begonia bunga dan
Begonia daun. Untuk Begonia daun, pertumbuhan bunga dapat membuat tanaman
menjadi kurang menarik. Karena itu bunga pada Begonia daun harus dipangkas agar
daun memperoleh asuppan hara yang optimal sehingga keindahannya kian mantap.
Alasannya selama masa pertumbuhan bunga, tanaman akan banyak mengeluarkan
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

energi. Dengan memangkas bunga, maka unsur hara akan digunakan sepenuhnya
untuk pertumbuhan daun.
Penyiraman Begonia harus dilakukan dengan tepat. Sebab, percikan atau
genangan air diketiak daun dapat mengakibatkan daun membusuk. Karena itu
penyiraman sebaiknya diberikan langsung pada media tanam. Gunakan sprayer untuk
memudahkan penyiraman di dalam pot.
Umumnya, Begonia dapat mengahasilkan anakan, jika dibiarkan anakan
tersebut akan tumbuh menyusul indukannya, sehingga tanaman terlihat menggerombol.
Akibatnya, akar tanaman akan memenuhi seluruh pot, otomatis kandungan hara
dimedia tanam juga semakin berkurang. Untuk itu, anakan Begonia harus dipisahkan
dari indukannya, perlakuannya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan Begonia yang sudah memiliki beberpa anakan
2. Keluarkan tanaman dari dalam pot, lalu bersihkan perakaran tanaman dari media
tanah.
3. Pisahkan anakan menggunakan pisau tajam, lalu oleskan potongannya
menggunakan pupuk perangsang akar, seperti Reotone F.
4. Tanam anakan dimedia tanam dan pot baru, sementara indukannya ditanam
kemedia tanam dan pot semula.
Proses pelaksanaan pembibitan penanaman di sekolah
1.

Menggunakan media tanam


a. Pengertian media tanam
Media tanam merupakan suatu cara untuk membudidayakan tanaman
tertentu secara efektif,tetapi menghasilkan tanaman yang
berkualitas.Media tanam tentunya sangat disenangi oleh orang yang
bercocok tanam karena merupakan salah satu cara penting untuk
kelangsungan hidup suatu tanaman.Sebagian besar pasokan unsurunsur hara yang dibutuhkan tanaman berasal dari media tanam.Unsur
hara tersebut selanjutnya akan diserap oleh sistem perakaran tanaman di
gunakan dalam berbagai proses diartikan fisiologis
Media tanam dapat diartikan sebagai wadah atau tempat tinggal
tanaman .Sebagai tempat tinggal yang baik,media tanam harus dapat
mendukung

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

BAGAIMANA CARA MEMBUAT BONSAI


Bonsai

merupakan

salah

satu

teknik

memperindah tanaman hias sehingga tidak heran


jika bonsai banyak disukai orang. Harga bonsai
yang relatif mahal adalah daya tarik bagi
pengusaha untuk menciptakan dan berbisnis dalam
peronsaian. Umumnya tanaman yang bisa dipakai
untuk bonsai adalah semua jenis tanaman yang
memiliki umur hidup yang lama dan umumnya
bonsai menggunakan tumbuhan berkayu tetapi ada
juga tumbuhan lainnya. Sebenarnya siapa saja bisa
membuat bonsai asal mau menekunan dan ulet.
Kriteria Tanaman yang Bisa Dibonsai
Tanaman atau pohon yang akan dibuat menjadi bonsai disebut dengan bakalan
bonsai. Bakalan bonsai berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil
perbanyakan, baik biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten. Dari mana pun asalnya,
tanaman yang dimaksud harus memiliki kriteria-kriteria khusus untuk dapat dijadikan
tanaman hias bonsai. Jika kriteria-kriteria tersebut terpenuhi, tentu tanaman tersebut dapat
dijadikan bonsai yang sempurna. Umumnya, tanaman yang akan dibonsai harus
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1) Tanaman dikotil, atau tanaman berkeping dua umumnya berbentuk pohon yang
keras dan berekambium. Jenis tanaman inilah yang paling ideal dijadikan bonsai.
Tanaman jenis monokotil (seperti jenis kelapa, bambu, semak dan perdu) bisa juga
dikerdilkan, tetapi disebut denganbonsai sejati.
2) Berumur panjang, pasalnya, bonsai merupakan seni yang terus tumbuh, sehingga
memerlukan tanaman yang bisa bertahan hidup puluhan, bahkan ratusan tahun.
3) Tahan hidup menderita, sebaiknya tahan hujan dan panas. Selain itu, juga tahan
terhadap kondisi wadah yang sempit dan terbatas. Sebagai bonsai, tanaman harus
biasa hidup terus meskipun jumlah makanan atau nutrisinya sedikit dengan
perkembangan akar dan batang yang seadanya.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

4) Bentuknya indah secara alami. Pohon yang akan dibonsai harus sudah memiliki
daya tarik atau keindahan, baik daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya.
Keindahan tersebut akan semakin menonjol dan proporsional setelah mendapatkan
perlakuan sesuai dengan tata cara pembonsaian yang benar.
5) Tahan mendapat perlakuan. Untuk mendapatkan bonsai yang sempurna, pohon atau
bakal bonsai perlu diperlakukan dengan teknik-teknik tertentu (detraining),
misalnya diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna untuk mendapatkan
bentuk yang sempurna. Contoh tanaman yang bisa dibuat bonsai di antaranya,
yaitu Azalea, Pinus, Asam, Ulmus, Jeruk, Beringin, Bougenvill, Buxux, Sianto, dan
lain sebagainya.
Pembuatan Bibit Tanaman Bonsai
Pembuatan bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat dimulai dari pemilihan
langsung jenis pohon yang memiliki cabang yang banyak yang nantinya tinggal diberikan
perlakuan tertentu, seperti dipotong, dan dikreasikan agar dapat dibentuk menjadi
tanaman bonsai. Disamping itu teknik pembuatan bibit tanaman bonsai dapat diperoleh
dari biji yang khusus untuk disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas, setekan
atau cangkokan yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan, okulasi, dan
bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk
hidup.
1) Semai Bakal Bonsai.
Perolehan bibit tanaman bonsai dengan cara penyemaian sendiri dirasa kurang efisien,
karena akan memakan waktu cukup lama.
2) Setek, Cangkok dan Okulasi
Menyetek, mencangkok dan membuat okulasi merupakan seni tersendiri.
Pembuatan bibit tanaman bonsai dengan cara menyetek dan mencangkok dapat
menghasilkan tanaman baru dalam jangka waktu yang relatif singkat (1-2 bulan).
Sedangkan membuat okulasi bisa membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Jenis stek
yang dikenal yaitu : setek lunak atau setengah lunak, setek keras, dan setek daun.
Untuk mencangkok, dipilihlah dahan minimal sebesar pensil atau ibu jari, dan
kulitnya mudah dikelupas (tidak lengket). Teknik mencangkok 1) Kupas kulit dahan
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

selebar 3-5 cm, 2) Buang lendirnya dengan mengerok atau melap dengan kain yang
kering, 3) Biarkan 3-4 hari, 4) Kemudian tutup lukanya dengan mos yang dibasahi
atau campuran antara tanah dan remah dengan kompos yang tua dengan perbandingan
1:1, 5) Balut mos atau tanah dengan lembaran plastik, dan ikat baik-baik di bagian atas
dan bawah, 6) Dengan jarum lembaran plastik dilubangi agar sirkulasi udara dapat
berlangsung dengan baik.
Untuk membikin okulasi dapat dilakukan pada jenis pohon misalnya buah-buahan
yang akan dijadikan bonsai. Bibit okulasi terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu: a) Batang
bawah (onderstam), b) Batang atas (entrijs). Langkah-langkah dalam perokulasian:
1). Batang pokok bersihkan 15 cm di atas tanah,
2). Sayat kulit 10 cm dari atas tanah selebar 8 mm, dengan membikin keratan di
bagian atas dan kanan kiri menurun 4 cm panjang,
3). Tarik kulit ke bawah, sehingga menyerupai lidah, kemudian potong separuhnya,
4). Sayat mata dari dahan entrijs, dengan kayunya sedikit dari bawah ke atas, panjang
4 cm di atas mata yang merata, sehingga pas betul menempel pada keratan pohon
pokok,
5). Angkat kayu perlahan-lahan tanpa merusak matanya,
6). Kulit yang bermata, masukkan antara kayu dan kulit lidah batang pokok, yang
telah dibuka, dan tempelkan kembali, usahakan matanya tidak tertutup,
7). Balut dengan tali raffia yang erat.
Pemilihan Media Tanam Bonsai
Bonsai ditanam di dalam pot yang tipis, oleh karena itu media tanamnya sangat
terbatas. Hal ini menyebabkan bonsai hanya memiliki persediaan nutrisi tanaman yang
terbatas dan sangat sensitif terhadap air siraman atau air hujan. Media tanam yang baik
harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar tanaman dapat hidup dan
bertumbuh dengan baik.
Macam-macam bahan yang di pakai untuk campuran media tanam bonsai
meliputi.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

1) Pasir, bahan ini memiliki sifat porous sehingga mudah meneruskan air, mencegah air
menggenangi media untuk waktu yang lama, dan memudahkan udara masuk ke dalam
media tanam.
2) Tanah, tanah yang umum dipakai yaitu tanah gunung yang hitam atau cokelat tua dan
tanah merah.
3) Humus, humus berasal dari dedaunan atau ranting pohon yang sudah mengalami
proses pelapukan alami untuk jangka waktu yang lama. Humus mengandung banyak
zat hara dan mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman.
4) Kompos, kompos banyak mengandung unsur hara dan biasanya di tambahkan pada
tumbuhan agar berkembang dengan baik sesuai genetis dan potensi produksinya.
pupuk kompos bisa di buat dalam bermacam-macam bentuk meliputi cair, curah,
tablet, pelet, dan briket.
5) Pupuk kandang, pupuk kandang yang biasa di pakai dari kotoran kambing. pupuk
kandang yang boleh di pakai yaitu sudah matang, yang warnanya cokelat tua atau
hitam dan tidak bau. Media tanamnya memerlukan tanah atau humus lebih banyak
agar dapat mempertahankan air/kelembaban. Ada juga tanaman yang memerlukan
nutrisi lebih banyak dari tanaman yang lain. Untuk itu, media tanamnya harus
mengandung humus dan pupuk lebih banyak.
Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Bonsai
Penanaman tanaman bonsai diawali dengan pemilihan tanaman dengan batang
utama yang cukup kuat kemudian memindahkan ke pot. Selanjutnya bentuk alur tanaman
sesuai dengan yang anda suka dengan memakai kawat. Periksa ranting dan cabang yang
tumbuh secara rutin untuk membentuk bonsai sesuai dengan apa yang kita mau. Hal lain
yang tak kalah penting adalah pemilihan tanah, karena disanalah pembentukan batang,
ranting dan dahan ditentukan. Pilihlah tanah dengan kadar humus sedikit dan jagalah
kelembaban tanah tersebut namun jangan biarkan terlalu banyak air atau sampai
menyebabkan tanah menggumpal, karena dapat mengancam hidup tanaman.
Disamping itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peneneman
tanaman bonsai seperti :
1) Pot dan isinya. Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting
dengan bonsai sendiri. Selain pot berbentuk baki, semua pot bonsai diperlengkapi
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

dengan satu atau lebih lubang pembuangan air, yang ditutup dengan gas plastik atau
yang lain. Resep umum medium untuk tanaman yang berdaun lebar (Beringin,
getahperca, sawo, dan sebagainya) adalah: 50 % tanah liat sedang, 20 % pasir dan 30
% kompos;
2) Mengisi pot. Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan
yang sebenarnya di alam bebas. Lapisan paling atasnya atau topsil, tebalnya tidak
lebih dari 35 cm bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur. Lapisan kedua masih
lunak, masih dapat menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah. Lapisan ketiga bisa
berbentuk lapisan tanah yang banyak batu-batuan berukuran beraneka ragam dan
akhirnya lapisan paling bawah adalah lapisan induk batu yang kedap air;
3) Pengamanan isi pot. Batu kerikil, pasir dan tanah bisa mengandung serangga tanah
yang membahayakan tanaman bonsai, terutama cacing dan nematoda. Untuk itu
diperlukannya untuk memfilter isi pot agar terbebas dari Cacing tanah, serangga, jenisjenis penyakit, dan Biji-biji rerumputan dan sebaginya terdapat di dalam tanah, agar
tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.;
4) Pemeliharaan setelah tanam. Setelah penanaman selesai, siram bakal bonsai dan
tanahnya dengan mempergunakan spayer yang halus. Air penyiraman harus bersih dan
tidak berlumpur dan nentral (tawar). Hentikan penyiraman jika air sudah berkelebihan
dan mengalir ke luar melalui lubang air. Tempatkan kemudian bakal bonsai di tempat
yang teduh, tidak banyak angin dan bebas dari gangguan anak-anak atau hewan
kesayangan. Untuk mempercepat tumbuhnya kembali (recovering) bakal bonsai dapat
diusahakan dengan menutup seluruh tanaman dengan kantung plastik transparan.
Penentuan Gaya Tanaman Bonsai
Penentuan gaya bonsai yang diinginkan tentunya mengacu pada ukuran bonsai.
Ukuran bonsai diukur dari tepi atas pot sampai ke puncak mahkota. Berdasarkan
ukurannya, bonsai dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu, kecil sekali ( mame
bonsai ) tinggi s/d 15 cm, kecil ( small bonsai ) tinggi 15-30 cm, sedang ( medium
bonsai) tinggi 30-60 cm, besar ( large bonsai) tinggi 60-100 cm, besar sekali ( extra
large ) tinggi 100-150 cm.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Pada mulanya, bonsai hanya di buat menurut lima gaya yang terdiri dari gaya tegak
lurus (chokan), tegak berliku (tachiki), miring (shakan), setengah menggantung (hang
kengai), dan menggantung (kengai).
Seiring dengan perkembangan zaman, kelima gaya dasar tersebut kemudian
berkembang menjadi gaya-gaya yang lain seperti berikut.Berumpun (kabudachi). Dari
satu batang tanaman di permukaan tanah, pecah menjadi beberapa batang, bisa jadi 5,6,7
batang

dan

seterusnya

yang

masing-masing

mempunyai

satu

mahkota

lengkap. Kubah (hoki tsukuri).Batang tumbuh ke atas kemudian pecah menjadi beberapa
cabang yang ujung-ujung daunnya membentuk kubah dengan perakaran yang kokoh ada
di sekeliling batang. Akar terjalin (netsu neagari). Terdiri dari beberapa batang dan
masing-masing

batang

tersambung

oleh

akar

yang

tampak

di

permukaan

tanah. Rakit (ikada). Batang aslinya yang rubuh akan menjadi bonggol perakaran yang
memanjang dan menghubungkan batang baru, yang terbentuk dari cabang-cabang pohon
lama. Tampil akar (neagari).Perakaran ditampilkan menonjol keluar di atas permukaan
media tanam dan keindahannya menjadi pusat perhatian. Disamping itu ada gaya tumbuh
di batu. Tumbuh di dalam sela-sela batu/shizuke, atau tumbuh di atas batu/sekijoju,
dengan

perakaran

tampak

menonjol,

bahkan

mencengkram

batu. Terpelintir

(nejikan). Batang atau cabang terpelintir, gaya ini terbagi dua, yaitu satu cabang atau
batang terpelintir. Selain itu ada yang dua batang atau dua akar yang saling memlintir
satu sama lain. Sastrawan (Bunjin).Batang tanaman tinggi , mempunyai liukan, mahkota
dan juga ranting-rantingnya hanya berdaun sedikit.
Merunduk (shidare tsukuri). Pada gaya jenis ini mulai dari cabang dan ranting semuanya
merunduk ke bawah. Tertiup (fukinagashi). Pohon ini seakan tertiup angin terus-menerus
sehingga semua perantingan mengarah ke satu sisi. Daun tidak rimbun, hanya tipis dan
sedikit saja. Keringan (sharimiki), cabang atau ranting yang sudah kering/mati total, yang
dapat berasal dari pohon itu sendiri atau merupakan buatan manusia (ditempel).Berbatang
banyak. Berbatang dua (sokan), berbatang tiga (sankan), berbatang lima (gokan), dan
seterusnya. dan berkelompok (yose ue).Biasanya terdiri dari sekelompok pohon yang di
tata dalam sebuah pot tipis sehingga memberi kesan pemandangan yang luas seperti
hutan atau kebun

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Tahap Pembentukan Bonsai


Membentuk tanaman kerdil alias bonsai pada hakikatnya ialah membuat duplikat
dari bentuk-bentuk pohon-pohon di alam bebas yang tetap di bawah ukuran yang normal.
Adapun tahap dalam pembentukan bonsai yaitu:
1) Tahap pertama, membentuk kerangka dasar. Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi
kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami
pemindahan. Batang pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup
mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk. Sebelum
membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai
yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.
2) Tahap kedua merubah arah dan bentuk. Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang
pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk
dan arah yang dikehendaki tercapai.Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk
memudahkan pelaksanaannya seperti kawat kuningan dari beberapa ukuran
diameternya, tali raffia, tang untuk memotong kawat, gunting pemangkas, gunting
biasa, pisau kecil yang tajam, tang yang runcing ujungnya dan cellotape.
Penyempurnaan Bentuk Bonsai
Tidak semua jenis tanaman dapat dikerdilkan. Tanaman yang dapat memenuhi
persyaratan untuk dikerdilkan adalah tanaman yang mempunyai daun berukuran kecil,
misalnya Beringin, jeruk kingki (Triphasi aurantium), jenis-jenis coniper (cemara,
pinus ), delima (punika granatum) dan sebagainya. Penyempurnaan bonsai kini letaknya
untuk menyusun ranting-ranting dengan daunnya yang cukup lebat, namun seimbang
dengan bentuk dan ukuran bonsai keseluruhannya. Pengendalian pertumbuhan pada
tanaman bonsai dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / pemetikan titik
tumbuh. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong dahan atau ranting yang sedekat
mungkin dengan kuntum yang nampak sehat tutup lukanya yang besar dengan paraffin.
Setelah itu dilanjutkan dengan melilit dahan-dahan yang memanjang menggunakan kawat
selama pertumbuhan baru, untuk membentuk penampilan bonsai selanjutnya, hasil yang
cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun.
Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah
dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai,
kemudian menanamnya pada media tumbuhyang sesuai untuk menghasilkan bonsai
baru.
Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi
anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah
cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan
nilai plus tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah
tua lebih lama jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada
salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan
terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.
Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip
dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel
pada induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu
mengupas kulit kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya
dengan media lalu dibungkus plastik. Cangkokan terus disiram sampai tumbuh akar. Jika
akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah
dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar
anakan bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat
melakukan cangkok bonsai pada bagian akar atau tunas.
Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis
bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan
dengan spesies B. Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas
pada bagian yang ingin disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai
B yang telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar
kedua bagian cepat menyatu.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

KEGIATAN
Setelah memahami budidaya tanaman hias, maka lakukan praktikum untuk
melakukan budidaya tanaman hias di sekolah masing-masing. Pilih dari salah satu jenis
tanaman hias kemudian lakukanlah budidaya tanaman secara generative maupun
vegetative. Setelah selesai kegiatan lanjutkan melakukan diskusi dengan mengerjakan
soal-soal. Berikut beberapa cara melakukan praktikum budidaya tanaman secara
generative dan vegetative.
1. Budidaya tanaman hias secara vegetatif contohnya euphorbia, adenium dan
anggrek
A.

Stek atau cutting Euphorbia

Alat dan Bahan :


1. Satu pot tanaman Euphorbia
2. cutter / pisau
3. satu pot media tanaman berupa campuran kompos tanah dan pasir

Cara kerja :
1. Potong bagian tanaman Kira-kira 10-20 cm
2. Tanam potongan tanaman tersebut di dalam pot yang berisi media tanaman
3. Biarkan selama dua minggu, lakukan penyiraman setiap hari.
4. Setelah dua minggu amati perakarannya dan pertumbuhannya.

Bahan diskusi :
1. Apakah perakaran yang baru sama dengan induknya ?
_____________________________________________________________
2. Mengapa menggunakan pupuk sebagai campuran media tanam ?
_____________________________________________________________
3. Apakah terjadi pertumbuhan pada tanaman setelah dua minggu?
_____________________________________________________________
4. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan tersebut?
_____________________________________________________________

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

B. Grafting atau okulasi Adenium

Alat dan bahan :


1. Satu pot tanaman adenium warna merah sebagai induk (Stek).
2. cutter atau pisau
3. satu tanaman adenium warna putih sebagai barangg yang ditempelkan (scion)
4. tali raffia
5. plastik

Cara kerja :
1. Potong bagian tanaman induk (stoek) adenium warna merah membentuk
huruf V
2. Potong bagian tanaman yang akan disambung / ditempelkan (scion) adenium
warna putih Kira-kira 6-7 cm membentuk huruf V pada bagian yang akan
disambung
3. Sambungkan antara stock dan scion dengan tali raffia
4. Tutup bagian ujung tanaman dengan menggunakan plastik dan ditali
5. Biarkan selama dua minggu dan lakukan penyiraman
6. Setelah dua minggu amati pertumbuhannya dan dibuka plastik penutupnya.
C. Tunas akar Anggrek

Alat dan bahan :


1. Beberapa jenis Anggrek dan Anggrek Bulan
2. Beberapa pot yang berisi media tanaman (Campuran kompos, tanah, dan
pasir)

Cara Kerja
1. Ambil 2 jenis Anggrek Bulan
2. Tanam 2 jenis Anggrek Bulan pada pot yang berbeda
3. Biarkan selama 2 minggu, lakukan penyiraman setiap hari
4. Setelah 2 minggu, amati perakarannya dan pertumbuhannya.

Bahan Diskusi
1. Apakah perakaran tanaman yang baru sama dengan induknya ? ___________

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

______________________________________________________________
2. Apakah tanaman Anggrek dapat dilakukan dengan perkembangbiakan
vegetatif lainnya ? _______________________________________________
3. Mengapa menggunakan pupuk sebagai campuran media tanam ?
______________________________________________________________
4. Sebutkan manfaat dari tanaman Anggrek tersebut ?_____________________
______________________________________________________________
5. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan tersebut ? _____________________
______________________________________________________________
2.

Budidaya tanaman hias secara generatif contohnya anthurium dan adenium


A. Anthurium

Alat dan Bahan :


1. satu pot tanaman Anthurium
2. satu pot media tanaman berupa campuran kompos tanah dan pakis
3. nampan

Cara kerja :
1. Ambil biji anthurium yang sudah tua, kemudian kelupas kulitnya dengan cara
dipencet
2. Jemur biji anthurium sampai kering menggunakan nampan
3. Setelah biji kering rendam dengan air hangat sebentar untuk mempercepat
perkecambahan
4. Tanam biji pada media tanam yang sudah disediakan
5. Lakukan perawatan dengan menyiram air secara rutina agar terjaga
kelembabannya

B. Adenium

Alat dan Bahan :


1. satu pot tanaman Adenium
2. satu pot media tanaman berupa campuran kompos tanah dan pasir
3. nampan

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Cara kerja :
1. Ambil biji Adenium yang sudah tua, kemudian kelupas kulitnya dan
dibersihkan
2. Jemur biji anthurium sampai kering menggunakan nampan
3. Setelah biji kering rendam dengan air hangat sebentar untuk mempercepat
perkecambahan
4. Tanam biji pada media tanam yang sudah disediakan
5. Lakukan perawatan dengan menyiram air secara rutina agar terjaga
kelembabannya
Teknik Hidroponik
Cara berikut selain menggunakan media tanam tanam adalah
menggunakan tenik secara hidroponik. Perbedaannya apabila dalam tanam
masih menggunakan tanah.sedangkan dalam tenik secara hidroponik itu
digunakan air sebagai media utamanya.Teknik hidroponik
itu mempunyai beberapa keunggulan, yaitu dapat dilakukan dalam berbagai
sistem.Selain itu dalam tenik ini bisa disesuaikan dengan kodisi keuangan.
Pada dasarnya prinsip bercocok tanam secara hidroponik dengan cara
memberikan atau menyediakan unsur hara yang diperlukan oleh suatu
tanaman dalam bentuk larutan dengan cara disiram atau diteteskan.Ada tiga
metode dalam penanaman hidro ponik,yaitu metode kultur air, metode kultur
porrus,dan metode kultur bahan serat
Metode-metode yang digunakan dalam sistem hidroponik diantaranya:
a. Metode kultur air
Metode ini merupakan metode menumbuhkan tanam-tanaman dengan
media air ,sehingga akan terendam.Dalam hal ini berfungsi sebagai media
tanam.Adapun tempat yang digunakan untuk menanam, yaitu botol, gelas
plastik,jirigen plastik,serta ember plastik
Cara menanam tumbuhan air menggunakan gabus dan kapas sebagai
penyangga agar tanaman berdiri perlu adanya penopang,agar tidak rebah
biasanya dengan benang digantungkan.Metode kultur air lebih cocol

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

menumbuhkan tanaman hias yang lebih menekankan keindahan.kombinasi


wadah tempat penyimpanan dengan bentuk yang antik-antik dan
menarik,akan mempesonakan penampilan suatu ruangan,misalnya ruang
kelas maupun kantor.
b. Metode kultur porrus
Metode kultur porrus merupakan metode menumbuhkan tanamtanaman dengan menggunakan media yang mudah didapat disekitar
kita,misalnya arang sekam, arang tempurung kelapa,arang kayu,serbuk
gergaji, pecahan genting bata,busa atau gabus,krikil
Semua bahan diatas mempunyai kadar kesarangan yang tinggi dan
sangat baik untuk mengalirkan air yang berlebihan.Fungsi dari metode
kultur porrus adalah untuk mengalirkan makanan dan menolong tanaman
agar berdiri .Dengan menggunakan media ini sangat mudah mencarinya
dan biasanya sangat murah, tetapi harus rajin menyiram karena media ini
cepat kering
c. Metode kultur bahan serat
Cara metode kultur bahan serat merupakan metode menumbuhkan
tanam-tanaman dengan mengguakan media tanaman serat.Serat berfungsi
sebagai tempat melekat dan tumbuhnya akar dan transit larutan
nutrisi.Bahan serat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Bahan serat mudah lapuk. Misalnya serat rami, serat sabuat kelapa, dan
serat pohon pisang. Untuk serat ini perlu diperhatikan secara khusus
agar pelapukannya tidak menganggu tanaman yang kita pelihara.
Serat-serat yang digunakan perlu mendapat perlakukan khusus, yaitu
strilisasi agar tidak membawa bibit penyakit terhadap tanaman.
2) Bahan serat yang tidak mudah lapuk. Misalnya: serat plastik, nilon dan
fiber.
d. Langkah-langkah penanaman hidroponik

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Setelah mengetahui metode-metode dalam penanaman hidroponik,


sedangkan langkah-langkah dalam penanaman hidroponik adalah
penentuan media semai, media tanam, nutrisi dan pembibitan.
Berikut ini adalah penjelasan dari langkah-langkah dalam penanaman
hidpronik.
1.

Penyemaian
Dalam penyemaian itu diperlukan media semai. Agar teknik hidroponik
ini maksimal, maka yang harus disiapkan untuk melakukan persemaian
sebagai berikut.

Formulasi dalam media semai, yaitu merupakan campuran antara


pasir kali steril, komponen tanah dan pupuk kandang. Dengan
perbandingan satu berbanding satu, campur dan aduklah secara
merata, kemudian dilakukan strelisasi dengan menggunakan
dandang untuk mengukus selama 15 menit, setelah itu siap
digunakan.

Penggunanaan media semai jiffy-7. Merupakan suatu media buatan

yang dapat dipergunakan media semai, terbuat dari tanah gambut


yang derajad keasamannya telah dinetralisasi dengan kapur yang
ditambahkan garam-garaman yang diperlukan untuk tanaman.
Untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal masih diperlukan
pemupukan tambahan setelah akar keluar. Jika Jiffy-7 mulai kering
maka penyiramaan biasanya dilakukan setaip 2 x sehari. Media
tanam dalam teknik hidroponik ini merupakan tempat melekat dan
tumbuhnya akar tanaman. Media tanaman dalam teknik hidroponik
ini terdiri atas.
Media tanam arang sekam padi. Keuntungan mempergunakan

media tanam sekam padi adalah kebersihan dan sterilisasi media


terjamin.
Media tanam pasir kali. Pasir kali yang akan digunakan harus

dicuci terlabih dahulu sehinggga bersih.


LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Berdasarkan uraian diatas, penanaman dengan metode hidroponik


dapat dilakukan dimana saja. Salah satunya dapat juga dilakukan di
sekolah. Selain belajar bertanam, penanaman hidroponik di sekolah
memiliki nilai antara lain :
Menciptakan kesehatan lingkungan. Dengan adanya tumbuh-

tumbuhan membantu kelancaran sirkulasi udara sehingga


kesehatan lingkungan tersebut terjaga.
Menciptakan keindahaan dan menciptakan kenyamanan sekolah.

Sehingga pembelajaran tidak tergangu oleh polusi di sekitar


sekolah.
Membantu pengajaran biologi. Biologi merupakan ilmu

pengetahuan alam yang mempelajari makhluk hidup salah satunya


tanaman, dengan adanya tanaman berarti adanya media
pembelajaran sehingga memudahkan dalam pengajaran biologi.
Belajar model pertanian yang menerapkan tehnologi. Dengan

melakukan penanaman menggunakan metode hidroponik berarti


belajar tentang tehnologi pertanian.
Adapun penanamannya dapat diselenggaran di dalam kelas, dipinggir kelas di
taman sekolah. Selain itu dapat pula di tanam di dalam green house

serta

bangunan rumah yang diperuntukkan khusus penanaman secara hidroponik.


Contoh tanaman yang ditanam di sekolah tanaman hias, buah-buahan, dan
tanaman apotik hidup.
Sekarang, kalian telah mengenal metode hidroponik, pembelajaran akan lebih
bermakna dan lebih bersemangat jika kalian melakukan sendiri penanaman
dengan metode hidroponik. Oleh karena itu, dalam kegiatan berikut ini akan
dijelaskan bagaimanan penyemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan
dan pengawasan buah-buahan, tanaman hias atau tanaman apotik hidup
dengan menggunakan hidroponik.
Supaya kalian lebih paham, sekarang kita mencoba mempraktekkan
pembubidayaan tomat dengan teknik hidroponik.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Bahan-bahan dan alat yang diperlukan


Bahan

Alat-alat yang diperlukan

Benih

Tomat

Wadah segi empat atau bak yang telah


dilubangi

Arang

Cawan atau mangkok

Air

Handspryer

Laruta

Gelas ukur

sekam

n atonik
2) Cara mengerjakan adalah sebagai berikut :

Lubangi wadah segi empat, pelubangan ini dimaksudkan supaya air


tidak menggenanng.

Masukkan arang sekam ke wadah tersebut

Isi handspryer dengan air

Siapkan benih tomat yang akan kita tanam

cawan dengan air, kemudian masukkan larutan atonik dengan dosis 1 cc


per liter air ke dalam cawan atau mangkok yang berisi air tersebut.
Kemudian diaduk sampai merata. Fungsi dari larutan atonik ini adalah
untuk merangsang pertumbuhan benih yang akan kita semai.

Masukkan benih ke dalam air yang telah dicampur dengan larutan


atonik tadi, aduk secara merata dan biarkan 1-2 jam

Sambil menanti 1-2 jam, sediakan medianya, yakni arang sekam yang
ada di wadah segi empat.

Semprot arang sekam tersebut dengan air dengan menggunakan


hanspryer sampai basah

Setelah basah, buat alur-alur horizontal dan vertikal supaya jejeran


benih menjadi rapih.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Setelah 1-2 jam berlalu, ambil biji-biji tomat yang telah direndam tadi
kemudian tanam dipotongan alur-alur

Kemudian tutup medianya, penutupan ini dilakukan selama 3 har, tiap


pagi dan sore disiram, penutupan ini bertujuan untuk menjaga
kelembaban.

Tanaman di tempat penyemaian selama 10 hari.

Cara pembibitan dan penanaman.


Setelah penyemaian dilakukan, selanjutnya pindahkan tanaman dari tempat
penyemaian ke polybag kecil dengan diamter 5 cm yang diisi dengan arang
sekam. Tanaman itu kita pindahkan, tapi sebelum melubangi bagian atas arang
sekam yang ada pada polybag, proses pemindahaan tanaman dari tempat
penyemaian ke polybag harus dilakukan dengan berhati-hati.
Tanaman tomat di tempat pembibitan selama 3 minggu, sehingga totalnya dari
penyemaian sampai dengan pembibitan adalah sekitar 1 bulan. Kemudian setelah
satu bulan tersebut, pidanhkan ke lahan yang lebih luas, yaitu polybag yang lebih
besar. Pada tahap-tahap itu kita telah siap penanaman.
Selanjutnya adalah mencoba menanamnya. Adapaun langkah-langkah sebagai
berikut :

Sebelum penanaman dilakukan, siapkan air yang telah dilaruti oleh air
pestisida. Pestisida yang digunakan adalah bakterisida dan fungsida. Kedua
jenis pestisida ini dimasukkan ke dalam larutan air dengan dosis bakterisida 1
gr liter air dan fungsida 1 cc per liter air kemudian diaduk sampai rata.

Masukkan arang sekam pada polybag besar sebagai media tanamnya.

Buat lubang tanam di atas arang sekam pada polybag besar tersebut.

Celupkan tanaman yang masih terdapat di polybag kecil pada larutan air yang
telah dicampur pestisida.

Lepaskan tanaman pada polybag kecil pada larutan air yang telah dicampur
pestisida

Lepaskan tanaman yang masih terdapat pada polybag kecil kemudian


masukkan ke polybag besar

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Setelah tanaman tomat tertanam di polybag besar

Kemudian lakukan penalian tanaman. Penalian ini dimaksudkan untuk


menjadikan tanaman tegak.
Jagalah lingkungan sekitarmu dari
pencemaran dan kerusakan tangan tangan
jahil.... by PLH

UJI KOMPETENSI
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Penyerbukan bunga oleh serbuk sari bunga lain yang terdapat pada satu tumbuhan
disebut ... .
a. Geitonogami b. Kleistogami

c. Alogami d. Xenogami e. Autogami

2 Jenis orgenisme yang ditetapkan pemerintah melalui Kepres No 4 tahun 1993 sebagai
bunga pesona adalah ... .
a. Anggrek merpati

c. Melati

e. Mawar

b. Anggrek bulan

d. Raflesia arnoldi

3. Suatu tanaman yang memerlukan persyaratan hidup yang khusus ditemukan


didaerah tertentu saja. Misalnya Rafflesia Arnoldi, tanaman yang demikian disebut ...
a. Kosmopolit

c. endemic

b. Amfiksis

d. epifit

e. malakokori

4. Jenis orgenisme yang ditetapkan pemerintah melalui Keppres No 4 tahun 1993


sebagai bunga bangsa adalah ... .
a. Anggrek Merpati
b. Anggrek bulan

c. Mawar

e. Melati

d. Raflesia arnoldi

5. Caesalpinia pulcherrima (Kembang merak) bunganya dapat menghasilkan madu,


buahnya termasuk buah polongan. Cara penyebarannya tanaman ini disebut ... .
a. Antropokori

b. Ornitokori

c. Zoidokori

d. Anemokori

e. Autokori

6. Suatu tanaman yang berbunga putih, kecil dengan benang sari kuning di dalamnya
mengandung putik dengan kepala putik yang menjulang ke atas. Berdasarkan sifat
bunga tersebut dapat diduga penyerbukannya adalah ... .
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

a. Anemogami

c. Mamogami

b. Entomogami

d. Malakogami

e. Antropogami

7. Dibawah ini adalah tanaman yang dapat dibiakkan dengan cara menyambung batang
bawah yaitu ... .
a.

Cocor bebek b. Jahe

c. Adenium

d. Sawi

e. Kaktus
8. Tanaman yang termasuk penyerap racun, daunnya bentuk bermacam-macam, warna
hijau, kuning, merah, perbanyakan dengan stek dan cangkok merupakan cirri
tanaman ... .
a. Puring b. Adenium

c. Euphorbia d. Anthurium e. Sansivieria

9. Tanaman hias manfaatnya banyak sekali diantaranya yang salah adalah ... .
a. Memberi nilai artistic

c. Memperindah ruangan

b. Menyerap racun

e.Membuat hati kecewa

d. Memberi nilai ekonomis

10. Pembenihan tanaman hias sebelum disemai agar mempercepat perkecambahan


dilakukan dengan cara ... .
a. di jemur

b. di rendam c. di tumbuk d. di cuci

e. di tabur

11. Berikut tanaman yang biasa dilakukan perbanyakan secara generative adalah ... .
a. Anthurim

b. Puring

c. Aglaonema d. Sansivieria e. Euphorbia

12. Tanaman Aglaonema dapat dibudidayakan dengan cara ... .


a. Stek dan okulasi

c. Menempel dan cangkok

b. Cangkok dan Stek

d. Biji dan stek

e. Biji dan okulasi

13. Perbanyakan tanaman secara vegetative buatan bermacam-macam, diantaranya yang


salah adalah ... .
a. Cutting / stek

c. Layering

e. Rhizome

b. Grafting dan budding d. Propagansi generatif


14. Adenium merupakan jenis tanaman sukulen, artinya ... .
a. Batang besar

c. Bonsai

b. Batang lunak tak berkayu

d. Akar membesar

e. Butuh banyak air

15. Untuk adenium selain dilakukan perbanyak generative dengan biji dapat dilakukan
dengan cara ... agar dapat menyilangkan antar jenisnya.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

a. Cangkok

b. Stek

c. Grafting

d. Cutting

e. Budding

16. Anthurium yang terkenal adalah gelombang cinta dan jemani, dapat diperbanyak
dengan cara ... .
17. Tanaman hias yang hidup di air contohnya adalah ... .
a. Gelombang cinta

b. Enceng gondok

c. Semanggi d. Teratai

e. Pacar air

18. Tanaman hias dari jenis paku-paku an yang terkenal adalah ... .
a. Pteris b. Sikas

c.Begonia

d. Teratai

e. Sansivieria

19. Tanaman hias termasuk palmaceae yang dijual dalam bentuk bonsai contohnya
adalah ... .
a. Pteris b. Sikas

c.Begonia

d. Teratai

e. Anggrek

20. Tanaman hias yang dapat menyerap racun dan dapat juga sebagai obat penurun panas
dan pengharum lemari es, merupakan manfaat dari tanaman ... .
a. Pteris b. Sikas

c.Begonia

d. Teratai

e. Sansivieria

REMIDIAL
Kerjakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Jelaskan manfaat tanaman hias bagi kehidupan manusia!_______________________


______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
2. Jelaskan berbagai macam cara perbanyakan adenium baik generative dan vegetatif!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
3. Dengan melihat taman didepan kelasmu identifikasi jenis tanaman hias apa saja yang
ada sebutkan sebanyak-banyaknya! _______________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Berdasarkan hasil no 3, Sebutkan lima jenis tanaman hias dan jelaskan reproduksi
masing-masing tanaman tersebut! (beri tanda V pd generatif dan isi cara vegetative)
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Nama Tanaman Hias

Reproduksi Generatif

Reproduksi Vegetatif

5. Jelaskan polinasi berikut ini.


a. Anemogami : ______________________________________________________
b. Zoogami : _________________________________________________________
c. Antropogami : _____________________________________________________
d. Hidrogami : _______________________________________________________
6.Apa yang dimaksud media tanam?__________________________________________
_______________________________________________________________________
________________________________________________________________________
7.Apa keuntungan media tanam?_____________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
8.Apa yang dimaksud teknik secara hidroponik?________________________________
_______________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
9.Apakah media tanam bisa dibuat dan dilakukan disekolah?_______________________
_______________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
10.Sebutkan media tanam dan teknik hidroponik untuk jenis-jenis tanaman yang dapat di
budidayakan di sekolahmu!_________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________

LKS

Kelangkaan SDA semakin meningkat terutama


air maka kesadaran tentang pelestarian air
harus dimulai sejak dini.
Lakukanlah budidaya berbagai tanaman
sebagai upaya pelestarian lingkungan
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA
sekolahmu menuju sekolah hujau........
GO GREEN!!!!!

BAB 4

BUDIDAYA
TANAMAN
SAYURAN
MATERI PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi :
8. Mengaplikasikan upaya pelestarian
lingkungan hidup di sekolah dengan
berbagai tanaman budidaya yang mempunyai
nilai artistik,estetis, dan ekonomis
Kompetensi Dasar :
8.3 Melakukan budidaya tanaman sayuran
dengan menerapkan berbagai ragam cara
reproduksi vegetatif maupun generatif
Indikator:
1. Mengenal dan memahami manfaat
tanaman sayuran bagi kehidupan
2.

manusia

atau secara komersial. Sayuran yang ditanam sendiri

Memahami reproduksi tanaman sayuran

lebih baik dimakan berbanding dengan sayuran yang

secara generatif
3.

Sayur-sayuran sering ditanam di sekitar rumah

Melakukan budidaya tanaman sayuran


secara generatif

ditanam secara komersial karena bebas dari pupuk


anorganik. Sayuran sangat penting untuk manusia karena
kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh seperti
vitamin, garam mineral, protein, karbohidrat dan lemak.
A. Jenis Sayuran
Sayuran dibagi menjadi empat berdasar bagian

Lombok

tumbuhan yang dimanfaatkan, yaitu daun, biji, buah,


akar/umbi. Berikut ini tabel dari jenis sayuran tersebut.
Tabel . Jenis sayuran

No Jenis sayuran
Contoh
1 daun
bayam, sawi bunga, sawi putih,
2

bji

kobis dan kangkung


kacang polong, kacang buncis,
kacang tanah dan kacang panjang

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

3
4

buah
akar / umbi

Cabe, terung, timun, tomato


lobak putih, lobak merah, ketela,

ubi singkong
Untuk menanam sayuran sebenarnya tidak sesulit yang kita bayangkan, sayuran
itu seperti manusia juga, sayuran perlu pupuk, perlu air, perlu pemeliharaan kesehatan,
jika ketiga itu terpenuhi maka tanaman sayuran akan tumbuh optimal. Persiapan yang
kita perlukan untuk memulai menanam sayuran di halaman rumah cukup sederhana
sekali peralatannya, cangkul, sendok semen/sekop kecil sprayer (tank semprot ada
yang ukuran 2 liter) atau bisa pakai sprayer untuk menyetrika baju. Untuk media tanam
kita bisa menggunakan polybag, ember plastik, atau apa saja yang bisa menampung
tanah, untuk tanaman seledri juga bisa menggunakan polybag ukuran 1 kg sedangkan
tomat & cabe yang ukuran 4 kg.
Pertama kita masukkan tanah dan kompos/pupuk kandang kedalam polybag 1/3
ukuran polybag, tidak usah di isi penuh, karena nanti setelah tanaman agak besar kita
akan menambah kompos dan tanah. Perbandingan kompos dan tanah 1:1 (kompos
sekarang banyak di jual di toko pertanian / tempat penjual tanaman hias jika di kota
besar), setelah polybag terisi tanah dan kompos lalu di siram dengan HAK & EM4
(humid acid, kalium & efective mikroorganisme) di jual di toko pertanian jika anda
kesulitan mendapatkanya anda cukup menyiram dengan air bekas cucian ikan/ayam/
daging, atau air bekas cucian beras. Nah mulai sekarang anda tidak boleh lagi
membuang air bekas cucian beras, ayam, ikan, dan juga sisa sayuran yang tidak
terpakai itu bisa di gunakan untuk pupuk cair. Caranya sangat gampang anda siapkan
ember yg ada tutupnya, lebih bagus yg ukuran 20 liter. setiap anda habis mencuci beras,
ayam ,daging dan juga sisa sayuran tadi, anda masukkan kedalam ember tadi tutup
rapat, juga tambah gula putih 1 kg dan air kelapa tua 1 liter , setelah 7 hari jadi pupuk
cair yg bisa di gunakan untuk pupuk tanaman anda tadi.
Cara tanam untuk bibit sayuran kita harus membeli ke toko pertanian sebelum di
tanam biji di rendam dulu dengan air hangat kuku +- 15 menit lalu bisa langsung tanam
ke polybag, setelah 3 hari biasanya tanaman mulai tumbuh, untuk menghindari tanaman
muda mati terkena hujan, anda bisa gunakan botol air mineral yg berbentuk gelas untuk
menutupi tanaman sampai berumur 1 bulan, dan jangan lupa tanaman jangan sampai
kekeringan gunakan air cucian beras untuk menyiram tanaman anda ( untuk seledri
tanah harus selalu lembab usahakan siram setiap hari untuk daerah kering atau musim
kemarau ).
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Setelah makanan dan minuman sudah terpenuhi sekarang pemeliharaan


kesehatan, di sini saya hanya memberi pemeliharaan secara organik karena untuk skala
kecil biasanya tanaman jarang terkena penyakit. Untuk penyemprotan seminggu sekali
gunakan 2 siung bawang putih tumbuk halus campur dengan air 2 liter, semprot ke
tanaman secara merata. Untuk tanaman tomat & cabe jika ada kutu putih di tanaman
bisa anda semmprotkan ekstrak daun sirsak/srikaya/bijinya, daun sirsak 15 lembar
tumbuk halus campur dengan air 2 liter saring airnya semprot merata ke tanaman .
B. Budidaya sayuran
1. SAWI
Sawi atau Caisin (Brassica sinensis
L.) termasuk famili Brassicaceae,
daunnya panjang, halus, tidak
berbulu, dan tidak berkrop. Sawi
mengandung pro vitamin A dan asam
askorbat yang tinggi. Tumbuh baik di
tempat yang berhawa panas maupun
berhawa dingin, sehingga dapat
diusahakan dari dataran rendah
sampai dataran tinggi, tapi lebih baik di dataran tinggi. Biasanya dibudidayakan di
daerah ketinggian 100 - 500 m dpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung
humus, subur dan drainase baik. Tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi putih dan
sawi hijau.

Teknologi Budidaya

1. Benih
Kebutuhan benih 650 gr/ha. Jika benih diperoleh dari tanaman sendiri maka
tanaman harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3
tahun.
2. Persemaian/Pembibitan.
Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan Previcur N dengan konsentrasi
0,1 % selama + 2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada bedengan
persemaian, dengan media semai setebal + 7 cm dan disiram. Media semai dibuat
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

dari pupuk kandang dan tanah yang telah dihaluskan dengan perbandingan 1 : 1.
Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan
daun pisang atau karung goni selama 2 - 3 hari. Bedengan persemaian tersebut
sebaiknya diberi naungan.
3. Persiapan Lahan.
Lahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20 - 30 cm supaya gembur,
setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar
mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya adalah 100 cm, tinggi 30
cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang
asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomit.
4. Pemupukan.
Pupuk dasar diberikan 3 hari sebelum tanam, berupa pupuk kotoran ayam dengan
dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik hasil fermentasi (kotoran ayam yang
telah difermentasi) dengan dosis 4 kg/m 2. Pada umur 2 minggu setelah tanam
lakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15 gr/m 2). Agar pemberian pupuk lebih
merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara
larikan di samping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3
ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.
5. Penanaman.
Bibit umur 2 - 3 minggu setelah semai, ditanam dalam lubang yang telah disediakan
dengan jarak tanam 20 x 20 cm. Jika ada yang tidak tumbuh atau mati perlu
penyulaman, yaitu penggantian tanaman dengan tanaman baru.
6. Pemeliharaan.
Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman.
Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau
disesuaikan dengan kondisi gulma. Bila perlu dilakukan penggemburan dan
pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
7. Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT)
Untuk mencegah hama dan penyakit yang perlu diperhatikan adalah sanitasi dan
drainase lahan. OPT utama adalah ulat daun kubis (Plutella xylostella).
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma
sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Jika menggunakan pestisida, gunakan
pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan


dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,
interval dan waktu aplikasinya.

8. Panen
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan
dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah. Umur panen
sawi + 40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti
warna, bentuk dan ukuran daun.
9. Pasca Panen
Tanaman yang baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak cepat
layu dengan cara diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bagian
tanaman yang tua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa menggunakan wadah
berupa keranjang bambu, wadah plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk
menjaga sirkulasi udara.

b. TOMAT
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena
mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan
untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat juga
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori.
Buah tomat juga adalah komoditas yang multiguna
berfungsi sebagai sayuran, bumbu masak, buah meja,
penambah nafsu makan, minuman, bahan pewarna
makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obatobatan.
Syarat Pertumbuhan
1. Iklim

Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air tanah

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

bagi tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis. Curah hujan
yang tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat persarian.

Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah terserang


penyakit, baik parasit maupun non parasit. Sinar matahari berintensitas tinggi
akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih tinggi.
Penyerapan unsur hara yang maksimal oleh tanaman tomat akan dicapai apabila
pencahayaan selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas cahaya yang
dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam.

Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat
adalah suhu siang hari 18-29 derajat C dan pada malam hari 10-20 derajat C.
Untuk negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk
mengatur udara ketika musim dingin (Gambar samping), udara panas dari
heater disalurkan ke dalam green house melalui saluran fleksibel warna putih.

Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan


untuk tanaman tomat yang masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik
melalui stomata yang membuka lebih banyak. Tetapi, kelembaban relatif yang
tinggi juga merangsang mikro organisme pengganggu tanaman.

Media Tanam

Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir sampai
tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan
organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar tanaman
tomat rentan terhadap kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak boleh
tergenang.

Tanah dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk
budidaya tomat.

Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi


tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul.

Ketinggian Tempat
Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik di dataran
tinggi maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya. Tanaman tomat yang sesuai
untuk ditanam di dataran tinggi misalnya varietas berlian, varietas mutiara, varietas
kada. Sedangkan varietas yang sesuai ditanam di dataran rendah misalnya varietas
intan, varietas ratna, varietas berlian, varietas LV, varietas CLN. Selain itu, ada varietas
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

tanaman tomat yang cocok ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi antara
lain varietas tomat GH 2, varietas tomat GH 4, varietas berlian, varietas mutiara.
Cara Budidaya Tomat
Pembibitan
Persyaratan Benih
Kriteria-kriteria teknis untuk seleksi biji/benih tanaman tomat adalah:
a)

Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau luka, karena biji yang cacat biasanya sulit
tumbuh.

b)

Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak menunjukkan adanya serangan hama atau
penyakit.

c)

Benih atau biji bersih dari kotoran.

d)

Pilih benih atau biji yang tidak keriput.

Penyiapan Benih
Pengadaan benih tomat dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan cara
membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat benih sendiri. Apabila
pengadaan benih dilakukan dengan membeli, hendaknya membeli pada toko pertanian
yang terpercaya menyediakan benih-benih yang bermutu baik dan telah bersertifikat.
Teknik Penyemaian Benih
Benih atau biji-biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan didesinfektan.
Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida agar mikroorganisme yang
dapat menimbulkan penyakit mati. Ada beberapa cara menyemai pada bedeng
persemaian. Cara pertama, benih tomat ditaburkan merata pada permukaan bedeng,
kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak
antar guritan 5 cm, lalu biji ditaburkan kedalan guritan secara merata dan tidak saling
tumpuk, kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Cara kedua, dengan
menanamkan benih pada lubang-lubang tanam yang dibuat dengan jarak 5 cm dan
kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam dapat diisikan 1 atau 2
benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Cara ketiga, penyemaian dapat langsung
dilakukan pada kantong-kantong polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah
dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setiap kantong polybag diisi satu benih
saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media
semai sebaiknya dibasahi dengan air.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Selama awal pertumbuhan, pemeliharaan bibit tanaman di persemaian harus


dilakukan secara intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit meliputi
kegiatan-kegiatan:
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan sejak benih ditaburkan ke bedeng pesemaian sampai
tanaman siap dipindah ke kebun. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan
sore hari. Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat/gembor yang
memiliki lubang halus, agar tidak merusak bibit tanaman yang sudah atau baru
tumbuh.
2. Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan cara langsung mencabuti tanaman
pengganggu tanpa peralatan. Penyiangan sebaiknya dilakukan seperlunya saja
dengan melihat keadaan tanaman.
3. Pemupukan
Pada media persemaian selain diberikan pupuk kandang, sebaiknya juga diberikan
pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk tambahan yang diberikan setelah
benih tumbuh menjadi bibit.
4. Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit
Hama yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal dari
golongan serangga, seperti semut dan golongan nematoda, seperti cacing tanah.
Penyakit yang sering menyerang dari golongan cendawan. Untuk mencegah
berkembangnya hama dan penyakit dapat dilakukan sterilisasi tanah. Untuk
memberantas hama dan penyakit yang menyerang dapat disemprotkan obatobatan. Insektisida untuk memberantas hama dari golongan serangga dan fungisida
untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur. Nama-nama
formulasi yang dapat digunakan antara lain Furadan 3 g, Dithane Hostathion dan
Antracol.
Pemindahan Bibit
Bibit tomat dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur 30-45 hari di
persemaian. Pada saat dilakukan penanaman ke kebun, sebaiknya dilakukan lagi
terhadap bibit-bibit yang telah berumur 30-45 hari agar diperoleh tanaman yang baik
pertumbuhannya dan memiliki daya produktivitas tinggi dalam menghasilkan buah.
Untuk itu, bibit yang dipilih sebaiknya yang berpenampilan menarik dan baik., yaitu
penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit yang kuat, yaitu
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat, artinya bibit tidak terserang hama
dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun adalah pagi atau sore hari.
Pada saat itu keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah kelayuan pada
tanaman. Ketika memindah bibit di kebun, hendaknya memperhatikan cara-cara yang
baik dan benar. Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman,
sehingga pada saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam
pertumbuhan bahkan mati.
Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1.

Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut
dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus
dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.

2.

Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil
tanah dibasahi dengan air telebih dahulu.

Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung
dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan
dalam bumbung atau polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih
dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek
kantong polybag.
Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah untuk penanaman bibit di kebun produksi harus
memperhitungkan waktu, antara lain lamanya bibit di persemaian hingga dapat dipindah
ditanam ke kebun dengan lamanya proses pengolahan tanah sampai siap tanam.
Lamanya waktu pembibitan sekitar 30-45 hari, sedangkan lamanya pengolahan tanah
yang intensif sampai siap tanam adalah 21 hari. Oleh karena itu, agar tepat waktu
penanamannya di kebun, jadwal pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu
setelah benih disemaikan.
Pembukaan Lahan.
Pengolahan tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap.
1.

Tahap pertama adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada
lapisan dalam dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya
dilakukan dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan menggunakan
traktor. Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah
dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses oksidasi
(pemasaman) zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat
membahayakan kehidupan tanaman.
2.

Tahap kedua, tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga


diperoleh struktur tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya.
Selanjutnya, tanah hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu.

3.

Tahap ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang masak
sebanyak 15-20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman karena
akar tanaman tidak kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi
pupuk kandang dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.

Pembentukan Bedengan
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan, selanjutnya dibuat bedeng-bedeng
membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata ke
seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng, juga dibuat parit-parit atau selokan
untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang
disesuaikan dengan keadaan lahannya dan tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat
dilakukan pada musim penghujan, bedengan dapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm.
Sedangkan ukuran parit dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan
demikian jarak antar bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak
bedengan dibuat saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan
kedalamannya 50 cm.
Pengapuran
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengolahan lahan atau penyiapan lahan
adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam dan tidak sesuai dengan
persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan bersamaan dengan saat
pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak kuat terhadap pengapuran
secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan pertumbuhan bahkan dapat mati.
Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor, kapur karbonat, atau kapur tembok.
Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah juga dapat memperbaiki struktur tanah,
mendorong aktivitas mikroorganisme tanah dalam membantu proses penguraian bahan
organik tanah dan menurunkan zat yang bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat
penting yang lain. Dosis pengapuran harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.
Pemupukan
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Sebelum tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk dasar. Pemupukan
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1.

Kompos atau pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara merata
ke seluruh bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos
atau pupuk kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.

2.

Pada jarak yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris
tengah + 20 cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang atau
kompos sebanyak 0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5 gram.
Lubang ditimbun tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk
kandang, TSP dan tanah tercampur rata.

Pemberian Mulsa
Dewasa ini penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa (penutup tanah) telah
banyak dipergunakan oleh para petani. Penggunaan plastik hitam-perak sebagai mulsa
lebih praktis dibandingkan dengan penggunaan sisa-sisa tanaman yang telah mati,
misalnya jerami padi.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Tomat dapat ditanam dengan 2 macam jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel dan
sistem bebas.
1. Sistem dirempel
Jarak tanam sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar
atau segitiga sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunastunas yang tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya
memiliki satu batang tanpa cabang.
2. Sistem bebas
Ukuran jarak tanam sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x
100 cm; 100 cm x 100 cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar,
segipanjang atau segitiga sama sisi. Selain itu dapat juga dibuat antar barisan
berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak 50-60 cm. Cara menanam dengan
sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang tumbuh menjadi cabang-cabang
besar dan dapat berubah.
Pembuatan Lubang Tanam
Bedengan yang telah dipersiapkan untuk penanaman bibit, sehari sebelumnya
hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15 cm.
Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
Cara Penanaman
Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Apabila
penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa plastik hitam perak atau
kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang di bedengan sebelum bibit
ditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan pasanglah lebih dahulu atap plastik
transparan (tembus cahaya) pada bedengan yang akan ditanami.
Pemeliharaan Tanaman
Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati, rusak atau yang
pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman sebaiknya
dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah terlihat adanya
tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak normal, penyulaman
sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus diperhatikan dalam penyulaman
adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan untuk menyulam diambil dari bibit
cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya bersamaan dengan bibit lain yang bukan
bibit cadangan.
Cara penyulamannya adalah apabila tanaman yang telah mati, rusak, layu, atau
pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru ditempat
tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu.
Setelah itu, bibit yang baru ditanam pada tempat tanaman terdahulu dengan cara
penanaman bibit terdahulu.
Penyiangan
Gulma yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi
pesaing dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi
unsur hara sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi sarang
hama dan penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik atau
daun-daunan akan mengurangi gulma. Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali
tergantung kondisi kebun.
Pembubunan
Tujuan pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan
mengurangi gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran
tanaman akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar. Tanah yang
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

padat harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak
terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi
tempat penyakit yang berbahaya.

Perempalan
1. Tunas yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak
menjadi cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada
tanaman tomat yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hatihati agar tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu pendek.
2. Perempalan yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat
kering dengan cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu
digerakkan ke kanan kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat merempel,
tunas akan cabang yang besar dan sukar putus.
3. Tunas yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau
gunting tajam yang bersih.
4. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong ujung tanaman apabila
jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.
Pemupukan
Pemupukan bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Tata cara
pemupukan adalah:
1. Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera diberi
pupuk buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap
tanaman antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak
3 cm dari batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan
air. Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai
tanaman.
2. Pemupukan kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam
berupa campuran Urea dan KCl sebanyak 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling
batang tanaman sejauh 5 cm dan dalamnya 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah
dan disiram dengan air.
3. Bila pada umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk lagi
dengan Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin
jauh yaitu 7 cm.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Penyiraman dan Pengairan


Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak terlalu banyak, namun tidak
boleh kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan pada areal tanaman tomat dapat
menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang, tidak mampu menyerap unsur-unsur
hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban tanah yang tinggi dapat mendorong
pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga tanaman tomat dapat mati
keracunan karena kandungan oksigen dalam tanah berkurang. Pori-pori yang terisi oleh
air mendesak oksigen keluar dari dalam tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang
menyebabkan proses oksidasi berubah menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang
demikian menyebabkan kerontokan bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif
berlebihan sehingga mengurangi pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman tomat dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan pecah-pecah pada buah
apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan hasil dan dapat menyebabkan
kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi selama periode pembungaan.
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal
yang perlu diperhatikan:
1. Ajir (lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm,
tergantung dari varietasnya. Untuk penanaman dalam green house yang modern
dapat menggunakan tali (warna putih) seperti yang terlihat dalam gambar sebelah.
2. Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil akar masih
pendek, sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan
tanaman terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat
10-20 cm.
3. Cara memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung
kedua ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir
diolesi dengan ter atau minyak tanah.
4.

Tanaman tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada
ajir. Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri.
Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara
batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya tali
plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi 20 cm, harus
dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Panen
Ciri dan Umur Panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Varietas tomat yang tergolong
indeterminatre memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari
setelah tanam baru bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya berdasarkan
umur panen tanaman sering kali kurang tepat karena banyak faktor lingkungan yang
mempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat dan tanah. Kriteria masak petik yang
optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan daun tanaman dan
batang tanaman, yakni sebagai berikut :
a)

kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.

b)

bagian tepi daun tua telah mengering.

c)

batang tanaman menguning/mengering.


Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang

dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore hari dan
keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang
menguntungkan karena pada siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga
mengurangi zat-zat gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di
siang hari dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat
mempercepat proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat
menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
Cara Panen
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara hatihati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per satu dan
dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah terpetik dapat
langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di tempat penampungan.
Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh
atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun.
Periode Panen
Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan karena
masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah tomat dapat
dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis terpetik.
3. CABE
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Penyiapan
Benih - Benih cabe dibuat sendiri. Caranya, pilih buah cabe yang matang
(merah), bentuk sempurna, segar, tidak cacat dan tidak terserang penyakit. Kemudian
keluarkan bijinya dengan mengiris buah secara memanjang. Cuci biji lalu dikeringkan.
Kemudian pilih biji yang bentuk, ukuran dan warna seragam, permukaan kulit bersih,
tidak keriput dan tidak cacat. Bila kesulitan membuat
sendiri, benih cabe dapat dibeli di toko pertanian
setempat. - Benih yang akan ditanam diseleksi dengan
cara merendam dalam air, biji yang terapung dibuang.
Persemaian
Sebelum tanam di tempat permanen (polybag),
sebaiknya benih disemai dulu dalam wadah semai yang
dapat berupa bak plastic atau kayu dengan ketebalan sekitar 10 cm yang dilubangi
bagian dasarnya untuk pengaturan air(drainase). Persiapannya:
1. Isikan dalam wadah semai media berupa tanah pasir, dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1. Untuk menghilangkan gangguan hama berikan Curater 3 G
takaran 10 10 gr/m2. Media ini disiapkan 1 minggu sebelum penyemaian benih.
2. Benih yang akan ditanam, sebelumnya direndam dalam air hangat (50 derajat elcius)
semalam. Lebih baik lagi bila diberi zat pengatur tumbuh seperti Atonik.
3. Tebarkan benih secara merata di media persemaian, bila mungkin beri jarak antar
benih 5 x 5 cm sehingga waktu tanaman dipindah/dicabut, akarnya tidak rusak.
Usahakan waktu benih ditanam diatasnya ditutup selapis tipis tanah. Kemudian
letakkan wadah semai tersebut di tempat teduh dan lakukan penyiraman secukupnya
agar media semai tetap lembab.
Pembibitan
1. Benih yang telah berkecambah atau bibit cabe umur 10-14 hari (biasanya telah
tumbuh sepasang daun) sudah dapat dipindahkan ke tempat pembibitan.
2. Siapkan tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm atau bumbungan dari
bahan daun pisang sehingga lebih murah harganya. Masukkan ke dalamnya
campuran tanah, pasir dan pupuk kandang serta tambahkan Curater 3 G.
3. Pindahkan bibit cabe ke wadah pembibitan dengan hati-hati. Pada saat bibit ditanam
di bumbungan, tanah di sekitar akar tanaman ditekan-tekan agar sedikit padat dan
bibit berdiri tegak. Letakkan bibit di tempat teduh dan sirami secukupnya untuk
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

menjaga kelembabannya. Pembibitan ini untuk meningkatkan daya adaptasi dan


daya tumbuh bibit pada saat pemindahan di tempat terbuka.
4. Bibit bisa ditanam di polybag setelah berumur 30-40 hari.

Persiapan Media Tanam Polybag


1. Siapkan polybag tempat penanaman yang berlubang kiri kanannya untuk pengaturan
air.
2. Masukkan media tanam ke dalamnya berupa campuran tanah dengan pupuk
kandang 2 : 1 sebanyak 1/3 volume polybag. Tambahkan Furadan atau Curater 3 G 2
- 4 gr/tanaman untuk mematikan hama pengganggu dalam media tanah.
3. Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang ke dalam polybag setinggi 1/3 nya
4. Tambahkan pupuk buatan sebagai pupuk dasar yaitu 10 gr SP 36, 5 gr KCl dan 1/3
bagian dari campuran 10 gr Urea + 20 gr ZA per tanaman (2/3 bagiannya untuk
pupuk susulan). Kemudian siram dengan air agar pupuk laur dalam tanah.
Penanaman
1. Pilih bibit cabe yang baik yaitu pertumbuhannya tegar, warna daun hijau, tidak
cacat/terkena hama penyakit.
2. Tanam bibit tersebut di polybag penanaman. Wadah media bibit harus dibuka dulu
sebelum ditanam. Hati-hati supaya tanah yang menggumpal akar tidak lepas. Bila
wadah bibit memakai bumbungan pisang langsung ditanam karena daun tersebut
akan hancur sendiri. Tanam bibit bibit tepat di bagian tengah, tambahkan media
tanahnya hingga mencapai sekitar 2 cm bibir polybag.
3. Padatkan permukaan media tanah dan siram dengan air lalu letakkan di tempat
terbuka yang terkena sinar matahari langsung.
Pemeliharaan
1. Lakukan penyiraman secukupnya untuk menjaga kelembaban media tanah polybag.
2. Lakukan pemupukan susulan : Umur 30 hari setelah tanam : 5 gr Kcl per tanaman.
Umur 30 dan 60 hari setelah tanam : masing-masing 1/3 bagian dari sisa campuran
Urea dan ZA pada pemupukan dasar.
3. Lakukan perompesan/pembuangan cabang daun di bawah cabang utama dan
buang bunga yang pertama kali muncul.
4. Untuk mengendalikan hama lalat buah penyebab busuk buah, pasang jebakan yang
diberi Antraxtan. Sedang untuk mengendalikan serangga pengisap daun seperti
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Thrips Aphid dengan insektisida seperti Curacron. Untuk penyakit busuk buah kering
(Antraknosa) yang disebabkan cendawan, gunawan fungisida seperti Antracol. Dosis
dan aplikasi masing-masing obat tersebut dapat dilihat pada labelnya.

Panen
Cabai merah dapat dipanen umur sekitar 80 hari setelah tanam. Pemetikan
cabe dapat dilakukan 1-2 kali seminggu disesuaikan dengan kebutuhan. Pemetikan
dilakukan dengan hati-hati agar percabangan/tangkai tanaman tidak patah.
4. TERUNG
Prospek budidaya tanaman terong makin
baik untuk dikelola secara intensif dan komersial
dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya
masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur
budidaya yang masih sampingan, belum
memadainya informasi teknik budidaya di tingkat
petani. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam budidaya terung.
Syarat tumbuh
- Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
- Suhu udara 22 - 30o C
- Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik,
aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
- Sinar matahari harus cukup
- Cocok ditanam musim kemarau
Pembibitan
- Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 15 menit
- Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga
nampak mulai berkecambah
- Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan
10-15 cm
- Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu,
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah
dan pupuk kandang halus yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan
2:1
- Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
- Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang
- Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
- Siram persemaian pagi dan sore hari
- Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali
- Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
- Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan
Pengolahan Lahan
- Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun
- Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur
- Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan
permukaan bedengan
- Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit
- Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha
dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang
tanam
- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg
merata ke bedengan atau ke lubang tanam
- Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari
- Biarkan selama seminggu sebelum tanam
- Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm
Penanaman
- Waktu tanam yang baik musim kering
- Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
- Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
- Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
Pengairan
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca
kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor
Penyulaman
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
penyakit . Penyulaman maksimal umur 15 hari
Pemasangan Ajir (Turus)
- Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran
- Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
- Tancapkan secara individu dekat batang
- Ikat batang atau cabang terong pada turus
Penyiangan
- Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
- Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam
Pemupukan
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan
kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Jenis Pupuk Umur Umur Umur Umur
15 hari 25 hari 35 hari 45 hari
Urea

75

75

75

75

SP-36

50

KCl

75

100

75

Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram


campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau
pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250
cc per tanaman . Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki
setiap 1-2 minggu sekali
Pemangkasan ( Perempelan )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga
bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang
lebih produktif segera tumbuh
Pengendaliab Hama Penyakit
HAMA
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulangtulang daun saja. Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810


setiap 1-2 minggu sekali.
2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau
daun-daun masih muda. Daun tidak normal, keriput atau keriting atau
menggulung. Sebagai vektor atau perantara virus. Cara pengendalian; mengatur
waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANA + AERO
810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.
3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau. Menyerang dengan cara mengisap cairan sel
tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklatcoklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah. Cara
pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.
4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari. Menyerang dengan cara memotong
titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh. Cara
pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau
semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag. Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga
berlubang-lubang. Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran
tanaman, semprot dengan Natural VITURA.
6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya,
sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan
pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan
PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
PENYAKIT
1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi.
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga
buah busuk.
3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea.
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.
4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna
coklat dengan titik-titik hitam
5.Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat
6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan
mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan
drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman
sakit Rendam benih dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt,
Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum
tanam ke lubang tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum
mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan
Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
Pemanenan
- Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
- Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
- Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
- Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

- Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih
buah yang sudah siap dipetik.

Beberapa langkah cara perawatan di pot:


1) Meletakan pot tidak boleh miring atau melekat rapat ditanah sebab jika pot miring
pertumbuhan tanaman tidak bisa tegak,sedangkan jika pot rata ke tanah air
hujan atau air siraman tidak langsung merembes ke bawah dan langsung keluar
pot
2) Penyimpanan pot bisa dilakukan dengan cara digantung, yang lazim pot
digantung berbentuk setengah lingkaran dengan tiga lubang dan dibagian
atasnya dengan tali gantung berupa kawat
3) Semua tanaman di dalam pot butuh sinar matahari atau sinar lampu,hanya yang
membedakan intensitas yang berbeda satu dengan yang lain.Tanaman buah dan
sayuran memerlukan sinar matahari yang penuh.
4) Penyiraman dilakukan tidak hanya pada tanah tempat tumbuh tanaman tetapi
juga terhadap seluruh tanaman termasuk cabang dan daun-daunnya semuanya
perlu kena percikan air jika perlu pakai semprotan (hand spray). Penyiraman
dapat dilakukan 1-2 kali dalam sehari.
5) Pemupukan tanaman perlu dilakukan agar tanaman tidak kekurangan nutrisi.
Pupuk ada dua macam, yaitu pupuk organik dan anaorganik. Pupuk organik
meliputi, pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk kompos. Sedangkan pupuk
anorganik meliputi pupuk buatan, seperti NPK, ZA, Urea dan sebagainya.
6) Pemangkasan dan pembentukan tanaman yang kita tanam dalam pot terutama
tanaman buah-buah atau tanaman hias yang tergolong tumbuhan perdu perlu
dilakukan vegetasi atau pemangkasan agar tanaman tumbuh sesuai dengan
diinginkan. Pemotongan cabang yang tidak diinginkan dapat menggunakan pisau
kater yang tajam atau gunting tanaman.

KEGIATAN
Setelah memahami budidaya tanaman sayuran, maka lakukan praktikum untuk
melakukan budidaya tanaman sayuran di sekolah masing-masing. Pilih dari salah satu
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

jenis tanaman sayuran yang sesuai dengan daerah masing-masing kemudian lakukanlah
budidaya tanaman secara generative. Setelah selesai kegiatan lanjutkan melakukan
diskusi dengan mengerjakan soal-soal. Berikut cara melakukan praktikum budidaya
tanaman sayuran secara generative.

Alat dan bahan yang digunakan

cangkul

sekop

polybag

ember

sprayer / penyemprot

bibit tomat / cabe

Cara kerja :
-

Menyiapkan media tanam di polybag tanah dan kompos perbandingan 1:1

Merendam benih sayuran ke dalam air hangat selama 5-15 menit

Menanam benih ke dalam polybag

Tunggu sampe 3 hari benih akan tumbuh, lakukan penyiraman terus agar
terjaga kelembabannya, jangan sampai terkena sinar matahari langsung

Setelah 1 bulan maka siap dipindah ke media tanam yang lebih besar agar
nutrisinya tercukupi.

Dalam kurun 3-4 bulan akan siap panen dengan syarat pertumbuhannya baik
dan sehat dari hama penyakit.

Bahan diskusi :
1. Mengapa proses pembenihan harus direndam lebih dulu?
_____________________________________________________________
2. Mengapa menggunakan pupuk sebagai campuran media tanam ?
_____________________________________________________________
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi proses pembenihan?
_____________________________________________________________
4. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan tersebut?
_____________________________________________________________
AYO galakkan penanaman OneMan One
Three, tuk kelestarian bumi kita...........PLH

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

UJI KOMPETENSI
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Cara budidaya tanaman sayuran pada umumnya dengan cara .
a. vegetatif

b. biji

c. okulasi

d. stek

e. tak kawin
2. Tanaman sayuran yang banyak mengandung vitamin A adalah .
a. cabe b. terung
3.

c. sawi

d. tomat

e. bayam

Berikut ini kelompok jenis tanaman sayuran yang biasa ditanam di daerah dataran
rendah adalah .
A. cabe, terung, brokoli

c. sawi, cabe, jagung

e. bayam,

terung, sawi
B. cabe, terung, tomat

d.bayam, kangkung, sawi

4. Jenis tanaman sayuran di dataran tinggi, butuh kelembaban tinggi, sinar matahari
sedikit, contohnya adalah .
A. cabe, terung, brokoli

c. sawi, kubis, cabe

e. brokoli,

sawi, kubis
B. cabe, terung, tomat

d.bayam, kangkung, sawi

5. Tanaman sayuran yang baik akan siap panen setelah berumur bulan
A. 1-2

b. 2-3

c. 3-4

d. 4-5

e. 5-6

6. Media yang baik harus disiapkan untuk menyemaikan bibit tanaman sayuran adalah
A. Tanah dan pasir

c. tanah dan pupuk NPK

B. Tanah dan pakis

d. tanah dan kompos

e. tanah dan jerami

7. Hal-hal berikut ini yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman sayuran kecuali .


A. Cahaya

b. penyiraman

c. kelembaban

d. iklim

e. nutrisi
8. Perbandingan media tanam antara pupuk dan kompos untuk pembibitan adalah .
A. 1:1

b 1:2

c. 2 : 1

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

d. 1:3

e. 1:3

9. Pada saat pembibitan diperlukan sedikt cahaya atau sinar sebab .


A. butuh air banyak

c. butuh keteduhan

e. mempercepat

perkecambahan
B. agar lebih segar

e. agar lebih baik

10. Tanaman sayuran yang mempunyai banyak kandungan pro vitamin A dan asam
askorbat adalah .
A. Kenikir

b. Bayam

c. Sawi

d. Kangkung

e. Kubis

11. Syarat tumbuh untuk tanaman sawi yang benar kecuali .


A. Hawa dingin di daerah dataran tinggi

d. drainase sedikit dan banyak air

B. Tanah gembur dan banyak humus

e. drainase baik dan subur

C. Ketinggian 100-500 m dpl


12. Tanaman sayuran yang mempunyai fungsi sebagai buah, menambah napsu makan,
bahan pewarna makanan dan sebagai obat adalah .
A. Tomat

b. cabe

c. terung

d. sawi

e.

kubis
13. Kriteria tanaman sayuran yang siap dipetik sebagai berikut, kecuali .
A. Kulit buah berubah warna menjadi kuning

d. batang mengering

B. Bagian tepi daun mengering

e. batang menguning

C. Bagian tepi daun sudah tua


14. Tanaman sayuran yang mempunyai hama ulat grayak, tungau, kumbang dan kutu
daun adalah .
A. Cabe

b. tomat

c, sawi

d. kubis

e. terung
15. Fungsi dari pemasangan ajir / turus pada beberapa jenis tanaman sayuran adalah .
A. agar tidak roboh

b. agar lebih tinggi

c. agar bisa tegak

B. agar cepat tinggi

e. agar mampu menyangga buah

16. Pemeliharaan tanaman sayuran dengan cara antara lain adalah .


A. Pemupukan dan penyiraman

d. penyiraman dan penyiangan

B. Pemeliharaan dan penyiangan

e. penyiraman dan pemeliharaan

C. Pemeliharaan dan pemupukan


17. Kelompok jenis sayuran berikut ini yang banyak mengandung vitamin C adalah .
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

A. Cabe

b. tomat

c. paprika

d. terung

e.

wortel
18. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembibitan tanaman sayuran adalah .
A.

Sedikit cahaya b. banyak cahaya c. banyak air d. sedikit air e. banyak angin

19. Penyakit-penyakit berikut ini yang biasanya menyerang tanaman sayuran jenis
terung, kecuali .
A. Antraknose

b. rebah semai

c. tungau

d. bercak daun

e. busuk
20. Tanaman sayuran jenis berikut ini yang mungkin bisa dibudidayakan di sekolah saya
adalah .
A. cabe, terung, brokoli

c. sawi, kubis, cabe

e. brokoli,

sawi, kubis
B. cabe, terung, tomat

d.bayam, kangkung, sawi

REMIDIAL
Kerjakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Jelaskan manfaat tanaman sayuran bagi kehidupan manusia!___________________


______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
2. Jelaskan berbagai macam sayuran yang dapat dikembangkan di sekolah masingmasing, dan mengapa begitu?______________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
3. Jelaskan cara budidaya tanaman sayuran secara umum? Sebutkan cara kerjanya!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
4. Jelaskan cara pemeliharaan budidaya tanaman sayuran!
______________________________________________________________________

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
5. Jelaskan perbedaan cara budidaya tanaman jenis terung dan cabe yang berasal dari
family yang sama yaitu Solanaceae!
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________

PENGAYAKAN
Kerjakan kegiatan di bawah ini dengan tepat!
Setelah mempelajari dan melakukan praktikum, sebutkan 10 jenis tanaman
sayuran dan jelaskan kandungan dan manfaatnya masing-masing. Lakukan browsing di
internet untuk melengkapi tabel berikut ini.
No
1

Nama Tanaman Sayuran

Kandungan

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Manfaat

10

Kumpulkan tugas tersebut dengan dilengkapi foto-foto menarik dari sayuran tersebut
sebagai tambahan pengetahuan deskripsi tanaman sayuran yang sudah kamu kerjakan!!

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Berikut ini adalah ciri-ciri tanaman peneduh yang benar, kecuali ... .
A. Rimbun dan rindang
B. Tajuk luas dan dapat menutupi area yang luas
C. Akar sangat kuat, dalam dan menyebar untuk menyerap dan menyimpan air
D. Pertumbuhannya sulit dan perlu banyak air
E. Perawatannya mudah dan dapat hidup di tanah yang padat dan keras

2. Ciri tanaman peneduh sebagai penyerap racun maksudnya adalah ... .


A. Dapat menyerap polutan oksigen
B. Dapat menyerap polutan akibat pencemaran udara
C. Tajuk luas dan rindang sehingga menyerap banyak polutan di lingkungan akibat
pencemaran udara
D. Pohon rindang dan tinggi berakar banyak
E. Pertumbuhannya mudah dan kuat serta menyerap banyak air

3. Tanaman peneduh berikut ini yang berada di lingkungan sekolah adalah ... .
A. Jati, Trembesi, ketapang
B. Matoa, turi, ketapang
C. Akasia, turi, lamtoro

D. Asem, lamtoro, matoa


E. Flamboyan, turi, ketapang

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

4. Di bawah ini adalah manfaat tanaman peneduh yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat adalah ... .
A. Sayur
B. Obat
C. Kayu
D. Pakan ternak
E. Kompos
5. Berikut ini kelompok jenis tanaman peneduh yang termasuk tanaman yang memberikan
aroma terapi adalah ... .
A. Kenanga, kemuning, melati
D. Akasia, ketapang, melati
B. Lavender, melati, sansivera
E. Lavender, akasia, sansivera
C. Sansivera, melati, beringin
6. Tanaman penyerap racun diantaranya adalah ... .
A. Soka, Kembang sepatu, Gemlinang
B. Soka, Flamboyan, mangga
C. Kembang sepatu, turi, trembesi
D. Trembesi, nangka, lamtoro
E. Bogenvil, soka, Flamboyan
7.
Reproduksi tanaman peneduh salah satunya dengan cara
reproduksi generatif yaitu menggunakan bantuan manusia disebut ... .
A. Anemogami
D. Antropogami
B. Zoodiogami
E. Ornitogami
C. Hidrogami
8.
Reproduksi yang sering dilakukan untuk tanaman peneduh
secara vegetatif alami, kecuali ...
A. Tunas
B. Stolon

C. Geragih

D. Stek

E. Umbi

9. Contoh tumbuhan yang termasuk kelompok berumah dua adalah ... .


A. Mlinjo dan salak

C. Salak dan bawang

E. Jagung dan

bawang
B. Jagung dan mlinjo

D. Salak dan jagung

10. Perbedaan pembuaha tunggal dan pembuahan ganda adalah ... .


A. Mangga

B. Pinus

C. Jambu

D. Klengkeng E.

Rambutan

11. Peristiwa dimana embrio terjadi dari pelebutan ovum dan sel spermatozoa yang berakhir
dengan menghasilkan lebih dari satu embrio dalam satu biji disebut peristiwa ... .
A. Apomiksis

B. Partenogenesis

C. Apogami

D. Poliembrioni

E. Amfimiksis

12. Cara masukna inti gamet ke dalam bakal biji ada beberapa cara yaitu ... .
A. Porogami dan apomiksis

D. Amfimiksis dan Apomiksis

B. Porogami dan apogami

E. Apogami dan Aporogami

C. Porogami dan Aporogami

13. Jika inti generatif dan inti kandung lembaga sekunder melebur akan menjadi ... .
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

A. Zygot (n)

B. Zygot (2n) C. Zygot (3n) D. Endosperm(2n)

E.

Endosperm (3n)

14. Peristiwa poliembrioni terdapat pada tanaman berikut ini yaitu ... .
A. Jeruk, mangga, nangka

C. Pinus, nangka, jambu

E. Pinus, palem, jeruk

B. Pinus, palem, pisang

D. Nangka, palem, jambu

15. Semua jenis tanaman hias mempunyai manfaat berikut ini, kecuali ... .
A. Memiliki nilai artistic
D. Memberi kebanggan pemiliknya
B. Menambah nilai ekonomis E. Sebagai obat dan penyerap racun
C. Memiliki daya tarik sendiri sebagai penghias ruangan
16. Berikut ini adalah cara budidaya tanaman hias jenis euphorbia secara vegetatif adalah ... .
A. Biji
B. Rhizome
C. Tunas
D. Umbi
E. Stek
17. Untuk memperbanyak tanaman adenium dapat dilakukan dengan cara generatif yaitu ... .
A. Biji
B. Stek batang
C. Layering
D. Tunas
E. Grafting
18. Cara melakukan grafting pada adenium, bagian batang yang ditempelkan disebut ... .
A. Batang
B. Stock
C. Induk
D. Scion
E. Akar
19.
Tanaman hias berikut ini yang berkembang biak dengan tunas
kecuali, ... .
A. Kaktus

20.

B. Suplir
C. Anggrek
D. Cemara
E. Cocor bebek
Tanaman hias lidah mertua (Sansivera sp) dikenal mempunyai

banyak manfaat. Berikut ini merupakan manfaatnya yang salah adalah ... .
A. Penyerap racun
D. Peneduh
B. Pengharum ruangan
E. Sebagai obat
C. Penghias ruangan

21.

Berikut ini merupakan tanaman hias yang ada di sekolah


kita, kecuali ... .
A. Sansifiera
B. Begonia
C. Aglonema

D. Anthurium
E. Alamanda

22. Polutan yang diserap oleh tanaman peneduh antara lain ... .
A. CO2 dan Pb

C. CO2 dan Hg

B. CO2 dan O2

D. CO2 dan Cl

23.

E. CO2 dan Ca

Tanaman peneduh yang di tanam di taman kota termasuk


kelompok Palmaceae adalah ... .
A. Akasia

C. Asem

B. Beringin

D. Pinang

24.

E. Trembesi

Berikut ini beberapa jenis tanaman peneduh yang umum di tepi


jalan raya ... .
A. Akasia, flamboyan

C. Cemara, sengon

B. Tanjung, pinang

D. Turi, beringin

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

E. Asem, trembesi

25.

Ciri tanaman peneduh yang berbunga merah, bijinya seperti


petai, kalau musim panas meranggas, kalau berbunga bunganya sudah tua rontok, adalah ciri
tanaman peneduh disebut ... .
A. Akasia

C. Asem

B. Flamboyan

D. Turi

26.

E. Beringin

Kelompok tanaman peneduh yang satu kelas caesalpiniceae


adalah ... .
A. Beringin dan trembesi

D. Flamboyan dan kembang merak

B. Flamboyan dan pete

E. Tanjung dan sengon

C. Akasia dan asem

27. Tanaman peneduh yang bijinya bermanfaat untuk makanan kwaci adalah ... .
A. Akasia

C. Beringin

B. Flmboyan

D. Asem

28.

E. Trembesi

Tanaman peneduh yang bunganya dimanfaatkan untuk sayuran


atau lalap pecel berwarna putih atau merah muda adalah ... .
A. Turi

C. Trembesi

B. Asem

D. Cemara

29.

E. Pete

Cara reproduksi tanaman ada dua macam yaitu ... .


A. Generatif dan kawin

D. Buatan dan alami

B. Generatif dan vegetatif

E. Bantuan manusia dan hewan

C. Tak kawin dan vegetatif

24. Tanaman peneduh dapat dilakukan perbanyakan generatif dan vegetatif. Perbanyakan
vegetatif yang biasa dilakukan adalah ... .
A. Cangkok dan Biji

C. Biji dan Stek

E. Stek dan Menempel

B. Cangkok dan Stek

D. Menempel dan Cangkok

25. Cara untuk mengatasi hama pada tanaman lengkeng adalah ... .
A. Cabangnya dipangkas

C. Buahnya dibungkus

B. Buahnya di semprot

D. Daunnya di semprot

E. Buahnya disangga

26. Sebelum dilakukan persemaian maka dilakukan pembenihan yang harus direndam
lebih dahulu dengan tujuan ... .
A. Agar biji membesar

D. Untuk membantu berkecambah

B. Agar biji tidak busuk

E. Untuk biji tahan lama

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

C. Mempercepat perkecambahan
27. Pada saat perbanyakan vegetatif sebaiknya dipilih batang yang baik, cirinya adalah ...
A. Tidak ada hama dan penyakit serta cabang kuat
B. Batang besar dan kokoh

D. Batang besar dan daunnya banyak

C. Cabang muda dan daunnnya banyak

E. Batang kecil dan kuat

28. Tanaman peneduh yang umum tidak dilakukan perbanyakan, timbuh liar dan banyak
digemari anak-anak karena buahnya juga pertumbuhannya sangat cepat yaitu ciri
tumbuhan ... .
A. Lengkeng

B. Dadap merah

C. Turi

D. Sengon

E. Talok

29. Penyerbukan bunga oleh serbuk sari bunga lain yang terdapat pada satu tumbuhan
disebut ... .
A. Geitonogami

B. Kleistogami

C. Alogami

D. Xenogami E. Autogami

30. Jenis organisme yang ditetapkan pemerintah melalui Kepres No 4 tahun 1993
sebagai bunga pesona adalah ... .
A. Anggrek merpati

C. Melati

E. Mawar

B. Anggrek bulan

D. Raflesia arnoldi

31. Suatu tanaman yang memerlukan persyaratan hidup yang khusus ditemukan didaerah
tertentu saja. Misalnya Rafflesia Arnoldi, tanaman yang demikian disebut ...
A. Kosmopolit

C. endemic

B. Amfiksis

D. epifit

E. malakokori

32. Jenis orgenisme yang ditetapkan pemerintah melalui Keppres No 4 tahun 1993
sebagai bunga bangsa adalah ... .
A. Anggrek Merpati

C. Mawar

B. Anggrek bulan

D. Raflesia arnoldi

E. Melati

33. Caesalpinia pulcherrima (Kembang merak) bunganya dapat menghasilkan madu,


buahnya termasuk buah polongan. Cara penyebarannya tanaman ini disebut ... .
A. Antropokori

B. Ornitokori

C. Zoidokori

D. Anemokori

E. Autokori

34. Suatu tanaman yang berbunga putih, kecil dengan benang sari kuning di dalamnya
mengandung putik dengan kepala putik yang menjulang ke atas. Berdasarkan sifat
bunga tersebut dapat diduga penyerbukannya adalah ... .
A. Anemogami

C. Mamogami

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

E. Antropogami

B. Entomogami

D. Malakogami

35. Dibawah ini adalah tanaman yang dapat dibiakkan dengan cara menyambung batang
bawah yaitu ... .
A. Cocor bebek

B. Jahe

C. Adenium

D. Sawi

E. Kaktus

36. Tanaman yang termasuk penyerap racun, daunnya bentuk bermacam-macam, warna
hijau, kuning, merah, perbanyakan dengan stek dan cangkok merupakan cirri
tanaman ... .
A. Puring

B. Adenium

C. Euphorbia D. Anthurium E. Sansivieria

37. Tanaman hias manfaatnya banyak sekali diantaranya yang salah adalah ... .
A. Memberi nilai artistic

C. Memperindah ruangan

B. Menyerap racun

D. Memberi nilai ekonomis

E.Membuat hati kecewa

38. Pembenihan tanaman hias sebelum disemai agar mempercepat perkecambahan


dilakukan dengan cara ... .
A. di jemur

B. di rendam C. di tumbuk D. di cuci

E. di tabur

39. Berikut tanaman yang biasa dilakukan perbanyakan secara generative adalah ... .
A. Anthurium

B. Puring

C. Aglaonema

D. Sansivieria E. Euphorbia

40. Tanaman Aglaonema dapat dibudidayakan dengan cara ... .


A. Stek dan okulasi

C. Menempel dan cangkok

B.

D. Biji dan stek

Cangkok dan Stek

E. Biji dan okulasi

41.Berikut ini kelompok jenis tanaman sayuran yang biasa ditanam di daerah dataran
rendah adalah .
A. cabe, terung, brokoli

C. sawi, cabe, jagung

E. bayam, terung,

sawi
B. cabe, terung, tomat

D. bayam, kangkung, sawi

42. Jenis tanaman sayuran di dataran tinggi, butuh kelembaban tinggi, sinar matahari
sedikit, contohnya adalah .
A. cabe, terung, brokoli

C. sawi, kubis, cabe

E. brokoli, sawi, kubis

B. cabe, terung, tomat

D. bayam, kangkung, sawi

43. Tanaman sayuran yang baik akan siap panen setelah berumur bulan
A. 1-2

B. 2-3

C. 3-4

D. 4-5

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

E. 5-6

44. Kelompok jenis sayuran berikut ini yang banyak mengandung vitamin C adalah .
A. Cabe

B. tomat

C. paprika

D. terung

E. wortel

45. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembibitan tanaman sayuran adalah .
A. Sedikit cahaya B. banyak cahaya C. banyak air D. sedikit air E. banyak angin
46. Penyakit-penyakit berikut ini yang biasanya menyerang tanaman sayuran jenis
terung, kecuali .
A. Antraknose B. rebah semai C. tungau

D. bercak daun

E. busuk

47. Tanaman sayuran jenis berikut ini yang mungkin bisa dibudidayakan di sekolah saya
adalah .
A. cabe, terung, brokoli

C. sawi, kubis, cabe

E. brokoli, sawi, kubis

B. cabe, terung, tomat

D.bayam, kangkung, sawi

48. Syarat tumbuh untuk tanaman sawi yang benar kecuali .


A. Hawa dingin di daerah dataran tinggi

D. drainase sedikit dan banyak air

B. Tanah gembur dan banyak humus

E. drainase baik dan subur

C. Ketinggian 100-500 m dpl


49. Tanaman sayuran yang mempunyai fungsi sebagai buah, menambah napsu makan,
bahan pewarna makanan dan sebagai obat adalah .
A. Tomat

B. cabe

C. terung

D. sawi

E. kubis

50. Kriteria tanaman sayuran yang siap dipetik sebagai berikut, kecuali .
A. Kulit buah berubah warna menjadi kuning

D. batang mengering

B. Bagian tepi daun mengering

E. batang menguning

C. Bagian tepi daun sudah tua

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. 2009. e-mail: bptpjambi@litbang.deptan.go.id / bptp_jambi@yahoo.com
Devi Andriana dkk.2008.Pendidikan Lingkungan Hidup.Arya Duta Bandung
http://ahmadjuniar.blogspot.com/2010/10/pohon-peneduh-untuk-taman-kota-atau.html
Opini.2010. Cara Menanam Sayuran di Polybag
http://www.kebunwhy.8m.com/cabai.html
Sumber . www.lablink.or.id
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2114639-carapengerjaan-stek-terhadap-tanaman/#ixzz1OUHbVMot
Suryono. 2007. Studi Kasus tentang Penghijauan sebagai Pereduksi CO2 . Makasar:
Universitas Hasanuddin
sumber http://www.iptek.net.id
Sumber : www.Wikipedia.com
Syafri dkk. 2010. Budidaya Sawi Semi Organik.
LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Sumber http://tipspetani.blogspot.com/2012/11/teknik-budidaya-tanaman-bonsai.html
http://biohabbites.blogspot.com/2012/01/teknik-budidaya-tanaman-bonsaisebagai.html

LKS Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) Kelas XII untuk SMA/SMK/MA

Anda mungkin juga menyukai