Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
(Permendikbud No. 81A Thn 2013 Standar Proses)

Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu

:
:
:
:
:

SMA Negeri 1 Siantar Narumonda


Biologi
X/Ganjil
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
4 Minggu x 3 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
2. Mengembangkan
perilaku
(jujur,
disiplin,tanggung-jawab,peduli,santun,ramah
lingkungan,gotong
royong,kerjasama,cinta damai,responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permaslahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan ingintahunya
tentan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memcahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B.

Kompetensi Kelulusan
1. Sikap (Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, beraklakmulia, berilmu, percaya diri dan
bertanggungjawab dalam berintraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia).
2. Pengetahuan (Memiliki pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan teknologi, seni dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab dampak fenomena dan kejadian).
3. Keterampilan (memiliki kemampuan berpikir dan tindakan efektif dalam rana abstrak dan konkrit sebagai
pengembangan diri dari yang dipelajari disekolah secara mandiri).

C. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan
lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai
manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam
observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar.
3.2. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan
ekosistem) di Indonesia.
Indikator :
3.2.1.
Menjelaskan tentang keanekaragaman gen, jenis, ekosistem
3.2.2.
Menjelaskan contoh Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem), flora, fauna,
mikroorganisme, Garis Wallace, Garis Weber,
3.2.3.
Mengumpulkan data melalui pengamatan objek nyata dan gambar dari Keanekaragaman hayati
Indonesia(gen, jenis, ekosistem), flora, fauna, mikroorganisme, Garis Wallace, Garis Weber,
3.2.4.
Mengamati melalui gambar keunikan hutan hujan tropis
3.2.5.
Mengumpulkan data melalui pengamatan objek nyata dan gambar keunikan hutan hujan tropis
3.2.6.
Mengamati melalui literature Upaya pelestarian keaneka ragaman hayati Indonesia

3.2.7.
Mengumpulkan data melalui pengamatan objek nyata Upaya pelestarian keaneka ragaman
hayati Indonesia
3.2.8.
Mengamati melalui gambar manfaat keaneka ragaman hayati Indonesia
3.2.9.
Mengumpulkan data melalui pengamatan melalui gambar manfaat keaneka ragaman hayati
Indonesia
3.2.10.
Menyebutkan tingkat( takson ) pada Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
3.2.11.
Menentukan Sistem klasifikasi makhluk hidup klasifikasi binomial
3.2.12.
Membangun perilaku jujur, bekerja sama dan proaktif dalam melakukan pengamatan
permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan
hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia
yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
Indikator :
4.2.1 Mempresentasikan data yang diperoleh dari pengamatan keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem
4.2.2 Mempresentasikan konsep Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem), flora, fauna,
mikroorganisme, Garis Wallace, Garis Weber,
4.2.3 Mempresentasikan konsep keunikan hutan hujan tropis
4.2.4 Mempresentasikan upaya pelestarian keaneka ragaman hayati Indonesia
4.2.5 Mempresentasikan hasil pengamatan manfaat keaneka ragaman hayati Indonesia
4.2.6 Menun jukkan perilaku jujur, bekerja sama dan proaktif dalam melakukan pengamatan permasalahan
pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan.

D. Tujuan Pembelajaran
1.

Bekerjasama, konsisten, disiplin, rasa percaya diri, dan toleransi dalam perbedaan strategi berpikir
dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dalam pelajaran Keanekaragaman Hayati
di Indonesia
2. Berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan tugas belajar
Keanekaragaman Hayati di Indonesia
3. Bersikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan dalam belajar
Keanekaragaman Hayati di Indonesia

KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA


1. Tingkat Keanekaragaman Hayati
a. Keanekaragaman tingkat gen (genetika)

Persamaan dan perbedaan ciri, sifat, ukuran, bentuk, dan warna mh dalam satu Species
Perbedaan dan persamaan dalam satu Species disebut Varietas
Perbedaan varietas Specise disebakan perbedaan susunan gen (ADN/ARN)
Gen Penentu sifat turunan disebut Genotif
Sifat yang muncul akibat gen disebut Fenotif
Contoh : Gallus gallus (ayam cemani (berwarna hitam), ayam bangkok putih, ayam arab, dan ayam
kampung)

No

Nama Species

Ayam

Padi

Jagung

Kucing

Bunga Anggrek

5 Nama Varietas dalam Satu Specise

b. Keanekaragaman tingkat jenis (Genus)


Perbedaan dan Persamaan ciri, bentuk, sifat, ukuran, warna, habitat dan Sistem reproduksi MH dalam
satu Jenis (Genus)
Dipengaruhi gen, rekayasa gen, perlakuan manusia dan sistem reproduksi.
Contoh : Aves : (ayam, bebek, itik, angsa,)

No

Nama Genus

Antopyta

Insecta

10 nama species dalam satu genus

Aves

Mamalia

Zigeberales

c. Keanekaragaman tingkat ekosistem


Persamaan dan perbedaan ciri, sifat, Ukuran, bentuk, kenampakan, dan sifat MH dalam satu habitat
(Ekosistem)
Dipengaruhi gen, mutasi gen, Adaptasi, Evolusi dan Radiasi
Contoh : Ekosistem Darat (Bioma Hutan Subtropis, Bioma Hutan Tropis, Bioma Padang Gurun,
Bioma Padang Rumput, Bioma Taiga dan Bioma Tundra)

No
1
2
3
4
5
6

Nama Bioma
Hutan subtropis
Hutan Tropis
Padang Gurun
Padang Rumput
Taiga
Tundra

10 Nama Hewan

No
1
2
3

Nama Bioma
Hutan subtropics
Hutan Tropis
Padang Gurun

10 Karakteristik Bioma

10 Nama Tumbuhan

4
5
6

Padang Rumput
Taiga
Tundra

2. Keanekaragaman Hayati Indonesia


a. Karakteristik Wilaya Indonesia Letak astronomi Indonesia diantara (6 LU-11 LS dan 95 - 141 BT) dan
(23,5 LU-23,5 LS ) (daerah Tropis)
Temperatur merata 26C 28C
Waktu siang dan malam sama
Musim kemarau dan penghujan sama
Curah hujan 700-7000mm/tahun
Tanah subur karena proses pelpukan batuan cepat
Memiliki jenis fauna dan flora endemik
Jenis flora dan fauna dunia terdapat di Indonesia
Indonesia tempat Plasma Nutfah

b. Manfaat Keanekaragaman
Sumber Pangan
Sumber Obat obatan
Sumber Pendapatan (Ekonomi)
Sumber Plasma Nutfah
Manfaat Ekologi
Manfaat Keilmuan
Manfaat Keindahan

3. Pengaruh Manusia terhadap Keanekaragaman Hayati


a. Dampak Kegiatan Manusia menurunkan Keanekaragaman
Penebangan Hutan
Indutrialisasi
Intensifikasi Pertanian
Pengalihan hutan jadi ladang pertanian
Perburuan Hewan liar

Penemuan Bibit Unggul (Erosi Plasma Nutfah)


Pengalihan Persawahan jadi perumahan
b. Dampak Kegiatan Manusia meningkatkan Keanekaragama
Penghijauan dan Reboisasi
Pengendalian Hama secara Biologis
Pemulihan Hewan dan Tumbuhan Hampir Punah
Tebang pilih hutan (peremajaan)
4. Usaha Perlindungan Alam
a. Perlindungan Alam Umum
Perlindungan Alam Ketat (Cagar Alam)
Perlindungan Alam Terbimbing (Kebun raya Bogor)
Taman Nasianal

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Taman Nasional

Luas (ha)

b. Perlindungan Alam Tertentu


Perlindungan Geologi (Daerah Tertentu)
Perlindungan Alam Botani (Tumbuhan Langka)
Perlindungan Alam Zoologi (Hewan Langka)
Perlindungan Alam Antropologi (Suku terisolir)
Perlindungan Pemandangan Alam
Perlindungan Monumen Alam
5. Klasifikasi Makluk Hidup
a. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis agar mudah dikenal.(agar
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan).
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri
Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
Mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
b. Urutan Tingkat Takson dalam Klasifikasi
Species (jenis)
Genus (marga)
Famili (suku)
Ordo (bangsa)
Clasis (kelas)
Phylum(filum) atau Divisio (divisi)
Kingdom (kerajaan)
c. Perkembangan Sistem Klasifikasi
Sistem dua kingdom oleh Aristoteles (384 SM 322 SM)
1. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa dan ligmen (zat kayu).
Berklofofil.
Mampu menghasilkan makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis.
2. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)

Tidak berdinding sel (membran sel).


Tidak berklorofil (heterotrof).
Dapat bergerak bebas
Tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof)
Sistem tiga kingdom oleh Ernest Haekel pada tahun 1866.
1. Kingdom Protista
Tubuh tersusun atas satu sel (uniseluler), atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederhana dan tidak
membentuk jaringan.
Sel bersifat eukariotik
2. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
Berklofofil
Mampu menghasilkan makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis.
3. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
Tidak berdinding sel
Tidak berklorofil
Dapat bergerak bebas
Tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof)
Sistem empat kingdom Herbert F Copeland pada tahun 1938
1. Kingdom Monera
Tidak memiliki membrane inti (Prokariot)
2. Kingdom Protista
Tubuh tersusun atas satu sel (uniseluler), atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederhana dan tidak
membentuk jaringan.
Sel bersifat eukariotik
3. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
Berklofofil
Mampu menghasilkan makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis.
4. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
Tidak berdinding sel
Tidak berklorofil
Dapat bergerak bebas
Tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof)
Sistem lima kingdom oleh Robert H. Whitaker pada tahun 1969.
1. Kingdom Fungi
Bersifat heterotrof, berbeda dengan Plantae sehingga dipisahkan tersendiri.
2. Kingdom Monera
Tidak memiliki membrane inti (Prokariot)
3. Kingdom Protista
Tubuh tersusun atas satu sel (uniseluler), atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederhana dan tidak
membentuk jaringan.
Sel bersifat eukariotik (tidak memiliki membran inti).
4. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
Berklofofil
Mampu menghasilkan makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis.
5. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
Tidak berdinding sel
Tidak berklorofil
Dapat bergerak bebas
Tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof)
Sistem enam kingdom oleh Woese tahun 1977
1. Kingdom Eubacteria (bakteri sesungguhnya).
Dinding sel mengandung peptidoglikan.

2. Kingdom Archaebacteria (bakteri ekstrim).


Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan.
3. Kingdom Fungi
Bersifat heterotrof, berbeda dengan Plantae sehingga dipisahkan tersendiri.
4. Kingdom Protista
Tubuh tersusun atas satu sel (uniseluler), atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederhana dan tidak
membentuk jaringan.
Sel bersifat eukariotik
5. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
Mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
Berklofofil
Mampu menghasilkan makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis.
6. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
Tidak berdinding sel
Tidak berklorofil
Dapat bergerak bebas
Tidak mampu membuat makanan sendiri (heterotrof)

d. Kriteria pengklasifikasian
1. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Jumlah Sel penyusun tubuh
Organ Perkembangbiakan (vegetatif dan generatif).
Habitus ( Perawakan) Tumbuhan.
Struktur jaringan pengangkut (Tipe xylem dan floem)
Tipe Stele (Protostele(jagung), Sifonostele(berupa rongga,,bambu,padi), diktiostele(dikotil))
Bentuk dan ukuran daun (Makrofil dan mikrofil) cth: tumbuhan paku
Susunan Organ tubuh(akar,batang,daun,bunga,buah,biji).
2. Kriteria Kalsifikasi Hewan
Jumlah sel penyusun tubuh.
Jaringan Penyusun tubuh(otot,saraf,aliran darah,ikat,
Saluran pencernaan
Tipe rongga tubuh (Aselomata(tdk memiliki rongga tubuh), peritoneum(rongga tubuh memipih)
dan selomata(memiliki rongga tubuh#manusia))
Segmentasi (Ruas) tubuh
Susunan kerangka tubuh Skeleton dan endoskeleton #manusia eksokleton(kerangka tubuh berada
diluar)
Susunan Anggota Badan (tungkai pada hewan) pada burung sayanp dan kaki.
Bentuk tubuh (Radial,(bulat) simetris bilateral(manusia) dan asimetris(tidak beraturan))
e. Sistem Klasifikasi
1. Sistem Buatan :
Sistem buatan adalah sistem pengelompokan berdasarkan ciri morfologi yang mudah dilihat.
Sistem buatan diperkenalkan oleh corolus linnaeus((1707-1778).(tanpa pengetahuan, berdasarkan
manfaat dan berdasarkan keinginan),
2. Sistem Alami :
Sistem alami yaitu sistem pengelompokan yang berdasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan
fisiologi. (dikelompokkan oleh alam )
3. Sistem Filogeni :
Sistem filogeni adalah pengelompokan berdasarkan sejaran evolusi suatu makhluk hidup. (melalui ilmu
pengetahuan dan penelitian).
f. Aturan Penulisan tata nama Binomial (Binomial Nomenclature)

Aturan penulisan tata nama Binomial Nomenklatur. Cara penamaan makhluk hidup menggunakan tata
nama biner atau tatanama ganda dalam sistem klasifikasi binomial memiliki aturan penulisan yang harus di
penuhi. Aturan penulisan tata nama binomial nomenclature di ciptakan dengan satu tujuan yaitu unuk
menyeragamkan kaidah pemberian nama makhluk hidup yang baku yang tidak akan menyebabkan salah
pengertian dan bisa di terima di seluruh pelosok dunia.
Pemberian nama makhluk hidup memiliki aturan-aturan tersendiri, baik makhluk hidup yang berupa
tumbuhan, ataupun hewan. Saat ini penamaan berbagai jenis tumbuhan termasuk alga, fungi, lumut kerak
dan fosil tumbuhan diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani (ICBN). Peraturan
Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) diperuntukan bagi hewan dan fosil hewan. Sedangkan
untuk penamaan makhluk hidup Prokariota diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Prokariota (ICNP). Untuk tanaman yang dibudidayakan juga ada aturan tersendiri yang tercantum dalam
Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya (ICNCP). Dari semua perbedaan aturan
tersebut setidaknya ada satu yang sama yaitu kesemua sistem penamaan makhluk hidup diatas
menggunakan kaidah tata nama binomial nomenclature. Berikut ini adalah aturan penulisan tata nama
binomial nomenklatur yang harus di penuhi saat memberikan atau menuliskan nama makhluk hidup
berdasarkan sistem klasifikasi binomial Carrolus Linnaeus.

Aturan Penulisan Tata Nama Binomial Nomenclature


1. Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama genus di awal
dan nama spesies mengikutinya.
2. Nama genus selalu diawali dengan huruf kapital atau huruf besar, dan nama spesies
selalu menggunakan huruf kecil.
3. Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang
semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak
menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan
sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus, Oryza sativa, Zea mays, dll
Apabila nama jenis tersebut untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat
dicantumkan pada kata kedua dengan menambah huruf (i) di belakangnya. Contohnya: tanaman pinus yang
ditemukan oleh Merkus, nama tanaman tersebut menjadi Pinus merkusii atau Pinus Merkusii
Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies.
4. Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama
spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies
digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung.
Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978), dll.
5. Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam
tanda kurung.
Contoh: pada judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA
TINGKAT SALINITAS".
6. Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali.
Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara
lengkap.
Contoh: Di Bengkulu ada tumbuhan dengan bunga terbesar yang dikenal sebagai Rafflesia arnoldii. Di Pulau Jawa
ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
7. Penggunaan singkatan dibelakang nama genus memiliki aturan sebagai berikut

Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu
dijelaskan.
Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis dari
genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
Singkatan "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) digunakan untuk menunjukkan subspesies yang belum
diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berarti
"sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
8. Apabila nama spesies tumbuhan terdiri lebih dari dua kata maka kata kedua dan seterusnya harus disatukan atau
ditulis dengan tanda penghubung kecuali jika nama tersembut menunjukan jenis varietas maka harus di tulis
secara terpisah dengan tetap menggunakan hurup kecil pada kata kedua dan seterusnya.
Contoh nama spesies yang terdiri dari 3 kata
Tanaman bunga sepatu, nama ilmiahnya Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
Tanaman bunga sepatu varietas putih nama ilmiahnya Hibiscus sabdarifa varalba atau Hibiscus sabdarifa
varalba
Hewan Kucing varitas jinak memiliki nama ilmiah Felis manuculata domestica atau Felis manuculata
domestica
9. Atuaran Penulisan Nama Jenis,marga dan Suku
a. Nama Jenis ( Species )
Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri atas dua kata tunggal (mufrad) yang sudah dilatinkan.
Contoh nama jenis tanaman jagung yaitu Zea mays. Nama jenis burung merpati yaitu Columbia livia. Kata
pertama merupakan nama marga (genus), sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies atau jenis. Dalam
penulisan nama marga, huruf pertama dimulai dengan huruf besar. Adapun nama penunjuk jenis seluruhnya
menggunakan huruf kecil. Selanjutnya, setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup ditulis dengan huruf cetak
miring atau digarisbawahi agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain
b. Nama Marga (Genus)
Nama marga tumbuhan maupun hewan terdiri atas suku kata yang merupakan kata benda berbentuk tunggal
(mufrad). Huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar dan dicetak miring. Contoh marga tumbuhan Solanum
(terung-terungan) dan marga hewan Felis (kelompok kucing).
c. Nama Suku ( Familia)
Nama suku pada umumnya merupakan suku kata sifat yang dijadikan sebagai kata benda berbentuk jamak.
Nama suku berasal dari nama marga makhluk hidup yang bersangkutan. Pada tumbuhan, nama marga
ditambahkan akhiran aceae . Contoh nama suku Solanaceae berasal dari kata Solanum + aceae . Pada hewan,
nama marga ditambahkan dengan idae . Contoh nama suku Felidae, berasal dari kata Felis + idae .
Menurut sistem binomial nomenklatur, nama penemu suatu spesies (author ) dicantumkan di belakang nama
spesies. Nama penemu tersebut dapat disingkat huruf depannya saja. Contoh Mangifera indica L. (L.
merupakan singkatan dari nama penemunya yaitu Linnaeus).

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama Hewan
Nama Indonesia
Nama Latin

Nama Tumbuhan
Nama Indonesia
Nama Latin

14
15
Cara mengklasifikasikan
No Takson
Anjing
1 Kingdom
2 Phylum/devisio
3 Kelas
4 Ordo
5 Famili
6 Genus
7 Species

Ayam

Jagung

Padi

Jahe

1. Kunci Determinasi
Definisi
Kunci determinasi atau kunci dikotom adalah cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya
pada
takson
makhluk
hidup.
Kunci dikotomis berisi deskripsi ciri-ciri organisme yang disajikan dengan karakter berlawanan. Kunci dikotomis
terdiri dari sederetan pernyataan yang terdiri dari dua baris denganciriyangberlawanan.
Kunci determinasi (kunci identifikasi) pertamakali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Kunci determinasi
adalah daftar ciri-ciri organisme yang dipergunakan dalam mengklasifikasikan organisme. Daftar ciri-ciri
tersebut selalu berpasang-pasangan sehingga disebut kunci dikotomi.
Langkah-langkah membuat kunci dikotomi :
Kelompokkan seluruh organisme yang akan diidentifikasi
Gunakan ciri umum untuk identifikasi organisme tersebut
Gunakan ciri atau struktur yang lebih khusus sehingga organisme dapat dikelompokkan kedalam yang lebih
kecil
Kegiatan pengelompokkan dilanjutkan sampai tingkat takson yang diinginkan.
Contoh Kunci Determinasi
Kunci dikotom filum Arthropoda :
1a. Tubuh terbagi menjadi menjadi kepala, dada dan perut ......... Insekta
1b. Tubuh tidak terbagi menjadi kepala, dada dan perut ............. 2
2a. Tubuh terbagi menjadi kepala dada bersatu dan perut .................3
2b. Tubuh terbagi menjadi kepala dan badan beruas-ruas ................ 4
3a. Pada kepala dada terdapat 4 pasang kaki .................... ... Arachnida
3b. Pada kepala dada terdapat 5 pasang kaki jalan ................ Crustacea
4a. Badan pipih beruas-ruas, tiap ruas terdapat 1 pasang kaki...... Chilopoda
4b. Badan gilig beruas-ruas , tiap ruas terdapat 2 pasang kaki...... Diplopoda

Kelabang atau lipan yang sedang diamati seorang siswa mempunyai ciri-ciri ..
A. 1a, 2b, 3a, 4b
B. 1b, 2a, 3a, 4a
C. 1b, 2b, 3b, 4b
D. 1b, 2b, 4a
E. 1b, 2a, 3b
Perhatikan kunci determinasi ini
1. a. Tanaman bergetah ................................................ 8.
b. Tanaman tanpa getah ..............................................2.
2. a. Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang menjari, tepi daun beringgit atau berlekuk,
bunga berbentuk payung............... Umbeliferae.
b. Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung ..3
3. a. Mempunyai seludang daun yang memeluk batang, kadang-kadang mempunyai selaput
memeluk batang....4
b. Tidak ada seludang daun yang jelas .......................7.

merayap,

bumbung yang

4. a. Tulang lateral banyak, lurus dan segar, tegak lurus, atau bersudut besar dengan ibu
tulang
daun .....5.
b. Tulang lateral tidak demikian .................................. 6
5. a. Batang berdaun tegak dengan pelepah daun memeluk batang, ada rishoma (akar
rimpang)
.................................................Zingiberaceae
b. Batang tidak demikian .....................................9
Tahapan identifikasi dari famili Zingiberaceae adalah.
A. 1a, 2b, 3a, 4b, 5a.
B. 1b, 2b, 3a, 4,a, 5a
C. 1a, 2a,3a, 4a, 5a
D. 1a, 2b, 3a, 4b, 5a
E. 1a, 2b,3a, 4a, 5b
Jawab : Zingiberaceae kan di nomer 5a , lha 5a itu dari no 4a dan no 4a itu dari 3a ya udah jawab aja C
Tuliskan kunci determinasi ini
1. a.
Bertulang belakang .. 2
b.
Tidak bertulang belakang.. 15
2. a.

Berdarah panas . 3

b.

Berdarah dingin . 3

3. a.

Penutup tubuh berupa rambut 4

b.

Penutup tubuh bukan berupa rambut 5

4. a.

Memiliki anggota gerak yang fungsinya sama . 8

b.

Memiliki anggota gerak yang fungsinya tidak sama ... 9

5. a.

Bersisik . 6

b.

Tidak bersisik . 7

6. a.

Habitat di air .... 11

b.

Habitat di darat ...... 12

7. a.
b.

Berbulu . 10
Tidak berbulu .. 13

1. Kunci identifikasi yang tepat untuk ikan emas (Cyprinus carpio ) adalah
A. 1a,2b,3b, 5a,6b
D. 1a, 2a,3b,5a,6a
B. 1a,2b,3a,4a
E. 1a, 2a, 3a, 4a
C. 1a,2b,3b,5b,7b
2. Kunci identifikasi yang tepat untuk gajah (Elephas maximus) adalah .
A.
1a,2b,3b, 5a,6b
D. 1a, 2a,3b,5a,6a
B.
1a,2b,3a,4a
E. 1a, 2a, 3a, 4a
C.
1a,2b,3b,5b,7b
3. Kunci identifikasi yang tepat untuk komodo (Varanus komodoensis) adalah
A.
1a,2b,3b, 5a,6b
D. 1a, 2a,3b,5a,6a
B.
1a,2b,3a,4a
E. 1a, 2a, 3a, 4a
C.
1a,2b,3b,5b,7b
4. Kunci identifikasi yang tepat untuk merpati (Columba livia) adalah .
A. 1a,2b,3b, 5a,6b
D. 1a, 2a,3b,5a,6a
B. 1a,2b,3a,4a
E. 1a, 2b, 3b, 5b, 7a
C. 1a,2b,3b,5b,7b
5. Kunci identifikasi yang tepat untuk katak (Rana sp.) adalah .

A. 1a,2b,3b, 5a,6b
B. 1a,2b,3a,4a
C. 1a,2b,3b,5b,7b

D. 1a, 2a,3b,5a,6a
E. 1a, 2a, 3a, 4a

Lembar Kerja Siswa (LKS)


Mata Pelajaran
Kelas
Materi
GMP

: Biologi
:X
: KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
: Tumpal Marpaung, S.Pd
KLASIFIKASI ARTIFISIAL

A. Pendahuluan
Di dunia ini di kenal beranekaragam makhluk hidup yang diperkirakan berjumlah 2 juta species. Jumlah ini
akan terus bertambah, sebab setiap waktu ada saja species baru yang ditemukan. Agar mudah di pelajari, maka
makhluk
hidup
yang
beranekaragam
itu
perlu
di
kelompokkan.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri, atau kekerabatan disebut
klasifikasi. Dalam persamaan ciri terdapat perbedaan dan dalam perbedaan terdapat persamaan. Makin banyak
persamaan ciri makin maka makin dekat hubungan perkerabatannya, demikian sebaliknya
Sistem klasifikasi makhluk hidup dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sistem artifisiaL, sistem alam dan

sistem filogenetik. Sistem artifisial dan sistem alami di kategorikan dalam klasifikasi klasik, sedangkan sistem
filogenetik
dikategorikan
klasifikasi
modern
Klasifikasi berdasarkan sistem artifisial (buatan), disusun atas campur tangan manusia menggunakan sifat
yang sesuai kehendak manusia atau sifat lainnya seperti, habitus atau perawakan (pohon, perdu, semak, herba
dan liana), habitat dan manfaat (tumbuhan buah-buahan, tumbuhan sayur-sayuran, dan biji-bijian dsb
B. Tujuan:
Menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan sistem klasifikasi artificial
C. Alat dan bahan:
1. Beberapa gambar jenis tumbuhan seperti paku sarang burung, tumbuhan soka, kaktus, pakis haji, kelapa dan
eceng gondok.
2. Gambar Jenis-jenis hewan
3. Gambar hierarki taxa
D. Cara kerja:
1. Bacalah rangkuman materi di atas secara seksama dan pahamilah isinya
2. Sebelum melakukan kegiatan ini, carilah jenis-jenis tumbuhan yang mudah di jumpai atau pergunakan
gambar jenis tumbuhan dan hewan yang tersedia di LKS ini!

3. Kelompokkanlah hewan-hewan tersebut berdasarkan habitatnya dengan jalan melengkapi tabel berikut:

4. Berdasarkan hasil pengamatanmu pada tabel jenis-jenis hewan, makhluk hidup nomor 1 sampai dengan 4 dapat
dikelompokkan menjadi berapa kelompok?
5. Dasar pengelompokkannya adalah ?
Jawab:
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Mata Pelajaran
Kelas
Materi
GMP

: Biologi
:X
: KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
: Tumpal Marpaung, S.Pd
KLASIFIKASI ALAMIAH

A. Pendahuluan
Di dunia ini di kenal beranekaragam makhluk hidup yang diperkirakan berjumlah 2 juta species. Jumlah ini
akan terus bertambah, sebab setiap waktu ada saja species baru yang ditemukan. Agar mudah di pelajari, maka
makhluk hidup yang beranekaragam itu perlu di kelompokkan.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri, atau kekerabatan disebut
klasifikasi. Dalam persamaan ciri terdapat perbedaan dan dalam perbedaan terdapat persamaan. Makin banyak
persamaan ciri makin maka makin dekat hubungan perkerabatannya, demikian sebaliknya
Pada klasifikasi sistem alamiah, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan sifat alami atau wajarnya,

berdasarkan persamaan dan perbedaan morfologi. Contoh pengelompokkan tumbuhan berkeping satu dan
tumbuhan berkeping dua berdasarkan jumlah keping bijinya.
B. Tujuan:
Menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan sistem alamiah
Menentukan klasifikasi hewan berdasarkan ciri-ciri yang menonjol berdasarkan sistem alamiah
C. Alat dan bahan:
1. Gambar jenis-jenis makhluk hidup
2. Alat tulis menulis
D. Cara kerja:
1. Simak dan pelajari gambar jenis-jenis hewan di bawah ini!

2. Amati dan pikirkan jenis penutup tubuh gambar jenis-jenis hewan


3. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan

Pertanyaan
1. Jika anda perhatikan hasil pengamatan anda pada tabel di atas, adakah kesamaan ciri pada beberapa jenis hewan
tersebut?
Jawab:

Alasan:

2. Jika anda perhatikan hasil pengamatan anda pada tabel di atas, adakah perbedaan ciri pada beberapa jenis hewan
tersebut?
Jawab:

Alasan

.
3. Berdasarkan persamaan dan perbedaan penutup tubuh yang anda tulis pada tabel 1, buatlah skema pengelompokkan
pada tempat yang telah disediakan berikut. Skema yang dimaksud dapat anda buat seperti pada kegiatan 1 sampai 3

Mengelompokkan makhluk hidup dapat menggunakan sifat yang melekat pada struktur tubuh makhluk hidup seperti

sisik, kaki, warna. Dapat juga berdasarkan ciri yang tidak langsung melekat pada struktur tubuh makhluk hidup
seperti di air, di darat, tumbuhan sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain-lain
1. Kamu telah melakukan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan sistem buatan (artifisial). Dasar pengelompokkan
yang kamu gunakan adalah .
Jawab:
2. Apakah dasar pengelompokkan di atas merupakan ciri/sifat yang ada pada struktur makhluk makhluk hidup
tersebut?
Jawab:
3. Kamupun telah melakukan klasifikasi hewan berdasarkan sistem alamiah. Dasar pengelompokkan yang kamu
gunakan adalah
Jawab:
4. Apakah pengelompokkan di atas berdasarkan ciri/sifat yang ada pada struktur tubuh hewan tersebut?
Jawab:
5. Sekarang bandingkanlah klasifikasi berdasarkan sistem artifisial dan klasifikasi berdasarkan sistem alamiah yang
telah kamu buat! Apakah terdapat perbedaan di atantara kedua klasifikasi tersebut?
Jawab:
6. Jika terdapat perbedaan, sekarang tuliskanlah perbedaan klasifikasi sistem artifisial dan klasifikasi sistem alamiah
tersebut?

Lembar Kerja Siswa (LKS)


Mata Pelajaran
Kelas
Materi
GMP

: Biologi
:X
: KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
: Tumpal Marpaung, S.Pd
KLASIFIKASI FILOGENI

A. Pendahuluan
Di dunia ini di kenal beranekaragam makhluk hidup yang diperkirakan berjumlah 2 juta species. Jumlah ini
akan terus bertambah, sebab setiap waktu ada saja species baru yang ditemukan. Agar mudah di pelajari, maka
makhluk hidup yang beranekaragam itu perlu di kelompokkan.
Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri, atau kekerabatan disebut
klasifikasi. Dalam persamaan ciri terdapat perbedaan dan dalam perbedaan terdapat persamaan. Makin banyak
persamaan ciri makin maka makin dekat hubungan perkerabatannya, demikian sebaliknya
Klasifikasi sistem filogenetik mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kekerabatan. Makhluk hidup yang
kekerabatannya dekat dikelompokkan menjadi satu kelompok. Kekerabatan di dasarkan atas persamaan dan
perbedaan sifat morfologi, anatomi dan fisiologinya. Sistem filogenetik muncul setelah lahirnya teori evolusi,

yang di dasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antara golongan makhluk hidup yang satu dengan
yang lain. Serta urut-urutannya dalam sejarah perkembangan filogenetik. Sistem ini juga menjelaskan
mengapa semua makhuk hidup memiliki kesamaan tatanan molekul dan biokimia, tetapi berbeda-beda dalam
bentuk dan fungsinya.
B. Tujuan:
Menentukan hubungan kekerabatan dalam makhluk hidup berdasarkan sistem filogenetik
C. Alat dan bahan:
3. Gambar jenis-jenis makhluk hidup
4. Alat tulis menulis
D. Cara kerja:
1. Simak dan pelajari gambar hierarki taksa beberapa jenis hewan di bawah ini!
2. Amati dan pikirkan jenis penutup tubuh gambar jenis-jenis hewan
3. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan
Jawab:

Pertanyaan
1. Gambar di atas adalah skema beberapa jenis hewan yang berkerabat. Berdasarkan gambar tersebut jawablah
pertanyaan dibawah ini dan berikanlah alasannya.
a. Hubungan kekerabatan Felix catus paling dekat dengan ..
Alasan ;

.
b. Hubungan kekerabatan Panthera paling dekat dengan
Alasan

..
c. Apakah Felix catus satu species dengan Felix pardialis?
Jawab: ..
..
Alasan:

..
d. Dalam tingkat takson apa Felix catus dengan Canis familiaris?
Jawab:

..
Alasan: ....
..
e. Mengapa Felix catus lebih dekat kekerabatannya dengan P. pardus daripada Canis familiaris?
Jawab: ...
..
Alasan:

..
f. Hubungan kekerabatan Ursus arctos paling dekat dengan
Alasan:

..

g. Hubungan kekerabatan Panthera paling dekat dengan .


Alasan:

..
h. Apakah Canis familiaris satu species dengan Canis lupus?
Jawab:

..
Alasan:

..

Penilaian Hasil Belajar (PHB)

.
Mata Pelajaran
Kelas
Penilaian
Materi
GMP

: Biologi
:X
: Tugas
: Keanekaragaman Hayati
: Tumpal Marpaung, S.Pd

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu


kandang
disebut ..
A. evolusi
B. adaptasi
C. variasi
D. keberagaman
E. adaptasi dan variasi
Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama
persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan
A. lingkungan
B. induknya
C. jenisnya
D. lingkungan dan gen
E. gen dan plasma nutfah
Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya
perbedaan komponen berikut ini, kecuali
A. sumber energi primer
B. jenis produsennya
B. jenis produsennya
D. jenis konsumennya
E. komponen biotiknya
Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat
disebut spesies
apabila .
A. habitat dan warna rambutnya sama
B. warna dan bentuk rambutnya sama
C. jenis makanan dan cara makannya sama
D. cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
E. dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil
Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjinganjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena
anjing-anjing tersebut
A. satu genus
B. satu familia
C. satu species
D. satu ordo
E. satu kingdom
Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat,
dan savanna di Papua, merupakan
contoh keanekaragaman hayati tingkat .
A.genetik
B.species
C.ekosistem
D.populasi
E. individu
Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit,
merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh
keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan
adanya keanekaragaman tingkat
A. gen
B. genus
C. ekosistem
D. species
E. individu
Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam.
Sumber keane-karagaman makhluk hidup tersebut adalah
A. sperma
B. ovum
C. gen
D. kromosom
E. zigot

Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya


keaneragaman hayati adalah
A. variasi genetik
B. keaneragaman jenis
C. keanekaragaman genetik
D. keanekaragaman daur energi
E. keanekaragaman ekosistem
10. Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan
terbentuknya

11.

12.

13.

14.

15.

16.

A. individu
B. varietas
C. species
D. populasi
E. ekosistem
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman
tingkat jenis adalah . . . .
A. materi genetik
B. lingkungan
C. adaptasi
D. materi genetik dan lingkungan
E. lingkungan dan adaptasi
Kelompok mana yang merupakan keanekaragaman jenis?
A. Buaya dan kadal
B. Merpati mahkota dan merpati pos
C. Kelapa hijau dan kelapa kopyor
D. Padi pelita dan padi cisadane
E. Mangga arumanis dan mangga gedong
Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu
kandang disebut . . . .
A. evolusi
B. adaptasi
C. variasi
D. spesialisasi
E. identifikasi
Kelompok mana yang menunjukkan keanekaragaman jenis
dalam famili?
A. Ayam bekisar dan ayam ras
B. Beruang putih dan beruang cokelat
C. Kelapa hijau dan kelapa gading
D. Kelapa dan aren
E. Badak bercula satu dan badak bercula dua
Apa yang menyebabkan individu dalam satu spesies
beraneka ragam?
A. Pengaruh lingkungan
B. Perbedaan makanan
C. Jumlah kromosom yang berbeda
D. Banyak sedikitnya gen dalam kromosom
E. Komposisi gen dalam kromosom
Pulau-pulau di Indonesia menjembatani dua kawasan
zoogeografi yang memiliki sifat yang sangat berlainan, yaitu .
...
A. Ethiopia dan Oriental
B. Oriental dan Australian
C. Australian dan Paleartik
D. Oriental dan Paleartik
E. Ethiopia dan Australian

17. Garis Wallace yang menghalangi penyebaran hewan


merupakan garis pemisah antara pulau-pulau . . . .
A. Sumatra dan Jawa
B. Jawa dan Bali
C. Kalimantan dan Sulawesi
D. Sulawesi dan Maluku
E. Maluku dan Nusa Tenggara
18. Penebangan kayu di hutan harus memenuhi persyaratan
tertentu agar kelestarian terjaga. Persyaratan tersebut, di
antaranya . . . .
A. tebang habis, tanam lagi
B. penebangan minimal
C. sistem tebang pilih
D. penebangan maksimal
E. reboisasi di pinggir hutan
19. Usaha-usaha manusia untuk melestarikan lingkungan agar
serasi dan seimbang antara lain . . . .
A. pemakaian sumber daya alam secara berlebihan
B. pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
C. pemberantasan hama dengan pestisida

20.

21.

22.

23.

D. penebangan hutan secara ekonomis


E. perburuan satwa tanpa memedulikan jumlah populasi
Salah satu cara menata lingkungan adalah dengan
penghijauan baik di rumah maupun di sekolah, yaitu dengan
membuat kebun tanaman dapur dan tanaman obat keluarga.
Berikut ini yang termasuk tanaman obat adalah. . . .
A. seledri dan bayam
B. belimbing wuluh dan sambiloto
C. cabai rawit dan tomat
D. serai dan lengkuas
E. cabai
Manakah yang bukan merupakan tujuan dari
pengelompokkan makhluk hidup, kecuali .
A.Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar
mudah di
amati
B.Mengetahui hubungan perkerabatan antar makhluk hidup
C.Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri yang dimiliki
D.Mengurutkan proses perkembangan individu
berdasarkan hubungan perkerabatan
E.Merubah susunan tubuh hewan berdasarkan urutannya
Sistem klasifikasi yang mengelompokkan makhluk hidup
dengan lihat persamaan sejarah evolusi makhluk hidup adalah

a. sistem klasifikasi fillogeni


b. sistem klasifikasi buatan
c. sistem klasifikasi alami
d. sistem klasifikasi natural
e. sistem klasifikasi artificial
Pernyataan yang tepat untuk sistem klasifikasi buatan adalah

a. Sistem pengelompokkan makhluk hidup yang


dikembangkan oleh Charles Darwin
b. Sistem pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
sejarah asal usulnya
c. Sistem yang mengelompokkan makhluk hidup dengan
melihat hubungan perkerabatannya
d. Sitem pengelompokkan makhluk hidup dengan
mengutamakan ciri yang mudah diamati baik dari dalam
maupun dari luar
e. Sistem pengelompokkan makhluk hidup yang
mengutamakan tujuan praktis, dan cara yang sederhana

25.

26.

27.

28.

29.

30.

24. Seorang peneliti tumbuhan melakukan survey lapangan untuk


mengenali berbagai .......tumbuhan yang hidup di suatu
tempat. Ia mengumpulkan specimen tumbuhan yang ada dan
memasukkannya ke dalam empat kantung yang diberi nama
pohon, semak, perdu, dan .herba. Kegiatan ini dapat dianggap
klasifikasi

a. Buatan oleh Charles Darwin


b. Alami oleh carolus linnaeus
c. Filogeni oleh charles darwin
d. Buatan oleh Aristoteles
e. Alami dan filogeni
Nangka, sukun, cempedak adalah kelompok tanaman yang
buahnya berduri, daun ......berukuran besar, dan memiliki
bunga jantan dan betina. Cara pengelompokkan tersebut
didasarkan pada sistem klasifikasi ...
a. klasifikasi sistem sistem natural
b. Sistem klasifikasi sistem buatan
c. Sistem klasifikasi sistem alami
d. Sistem klasifikasi sistem filigeni
e. Sistem klasifikasi sistem taksonomi
Kelompok-kelompok makhluk hidup dari yang banyak
persamaannya dalam satu kelompok,sampai yang sedikit
persamaannya. Tingkatan kelompok makhluk hidup disebut

a. taksonomi
b. takson
c. klasifikasi
d. identifikasi
e. determinasi
Alasan penggunaan bahasa latin dalam penamaan makhluk
hidup (Nomenklatur binomial) adalah ...
a. Bahasa latin bersifat universal
b. Hanya ada satu nama untuk beberapa makhluk hidup
c. Bahasa latin adalah bahasa yang berkembang
d. Negara latin merupakan tempat lahirnya para ilmuwan
e. Bahasa latin merupakan bahasa international
Nama ilmiah dari kucing hutan adalah
a. Felix catus
b. Felix domestica
c. Felix tigris
d. felix leo
e. felix felixa
Penulisan nama ilmiah sesuai aturan Nomenklatur binomial
dari tanaman kembang sepatu adalah
a. Hibiscus-rosa sinensis
b. Hibiscus Rosa Sinensis
c. Hibiscus rosa-sinensis
d. hibiscus Rosa-sinensis
e. Hibiscus rosa-Sinensis
Nama ilmiah seperti: Zalaca edulis (salak), Tapirus indicus
(tapir) dan Anoa depresicornis (anoa), merupakan salah satu
syarat nomenklatur binomial jenis
a. Nama ilmiah harus terdiri atas 2 suku kata
b. Nama ilmiah harus menggunakan bahasa latin atau yang
dilatinkan
c. Kata pertama menunjukkan keterangan dari kata kedua
d. Kata pertama menunjukkan genus dari species tersebut
e. Singkatan dibelakang nama ilmiah menunjukkan takson
genus

Anda mungkin juga menyukai