21
ABSTRAK
Analisis daya dukung tiang pancang sangat diperlukan untuk mendapatkan perencanaan
pondasi yang memenuhi persyaratan. Banyak metode perhitungan untuk menganalisis daya
dukung tiang pancang, namun perlu dipertimbangkan metode mana yang lebih memenuhi, untuk
itu perlu dilakukan analisis daya dukung dari beberapa metode berdasarkan data lapangan
dengan menggunakan data sondir dan dibandingkan satu sama lainnya, sehingga didapatkan
hasil yang lebih realistis.
Data yang digunakan untuk menganalis daya dukung pondasi tiang pancang
menggunakan data pondasi tiang pancang pada gedung Rumah Sakit Prima Medan meliputi data
struktur gedung untuk analisis pembebanan, data penyelidikan tanah dengan sondir untuk
menentukan daya dukung pondasi dengan metode Meyerhoff, Begeman, E.E.De Beer, umum, dan
Trofimenkove.
Hasil perhitungan kapasitas daya dukung tiang tunggal mununjukkan Metode Meyerhoft
dan metode Umum lebih realistis, karena nilainya mendekati nilai rata-rata daya dukung tiang
tunggal sebesar 95,95 ton. Jumlah tiang pancang dari masing-masing metode berbeda satu sama
lainnya, nilai daya dukung tunggal yang rendah akan menghasilkan jumlah tiang yang lebih
besar, hal ini terjadi pada metode Meyerhof, umum dan Trofimenkove. Jumlah tiang pancang
sangat mempengaruhi nilai daya dukung tiang kelompok, semakin banyak tiang pancang yang
digunakan, maka nilai daya dukung tiang kelompok juga semakin besar dan semakin aman untuk
memikul beban konstruksi, akan tetapi kurang ekonomis.
Kata kunci : pondasi tiang pancang, daya dukung, metode perhitungan
ABSTRACT
Analysis of pile bearing capacity is needed to get a plan that meets the requirements of
the foundation. Many calculation methods for analyzing the carrying capacity of the stake, but to
consider which method is more fulfilling, for it is necessary for the analysis of the carrying
capacity of several methods based on field data by using data sondir and compared with each
other, so we get more realistic results.
The data used to analyze the carrying capacity of pile foundation pile foundation used
data on Prima Field Hospital building includes the building structure for the analysis of data
loading, data sondir soil investigation to determine the carrying capacity of the foundation by the
method of Meyerhoff, Begeman, EEDe Beer, general , and Trofimenkove.
The results of calculation of the bearing capacity of a single pole shown Meyerhoft
method is more realistic and general methods, because its value is close to the average value of a
single pile bearing capacity of 95.95 tons. Amount of the stake of each method are different from
each other, the carrying value of a single low will produce a larger number of poles, this is the
case in the method of Meyerhof, general and Trofimenkove. Greatly affect the amount of the stake
value of the bearing capacity of pile groups, the more piles are used, then the carrying capacity of
pile groups are also getting bigger and more safe to assume the burden of construction, but less
economical.
Key words: pile foundation, bearing capacity, method of calculation
22
1. PENDAHULUAN
Pembangunan suatu pondasi sangat penting fungsinya pada suatu kontruksi.
Secara umum pondasi didefinisikan sebagai bangunan bawah tanah yang meneruskan
beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan bangunan luar yang bekerja ke
lapisan tanah di bawahnya.
Perencanaan pondasi perlu diperhitungkan besarnya beban yang bekerja dan juga
daya dukung tanah setempat. Apabila pondasi yang direncanakan tidak mencapai tanah
keras, maka akan terjadi penurunan yang tidak merata yang mengakibatkan kerusakan
pada bangunan.
Pondasi tiang pancang ini berfungsi untuk mendukung beban bangunan serta
meneruskan beban - beban menuju ke tanah dasar. Kapasitas daya dukung pondasi tiang
pancang harus lebih besar dari besar beban yang terjadi sehingga dapat menahan
bangunan secara aman.
Arifin, (2008), dasar perhitungan pondasi tiang pancang dan pondasi bor pile di
antaranya daya dukung singel pile dan group pile, analisa gaya geser negatif, Karena
mengakibatkan beban tambahan, secara umum pondasi tiang pancang atau pondasi bor
pile mempunyai ketentuan antara lain : untuk meneruskan gaya vertikal yang bekerja
padanya untuk di teruskan kelapisan tanah pendukung; dengan adanya hubungan antara
kepala tiang yang satu dengan lainnya mampu menahan bentuk ke arah mendatar. Dalam
desain hendaknya diperhatikan perubahan daya dukung yang mungkin terjadi di
lapangan, oleh karena itu hendaknya konstruksi didesain untuk berbagai kemungkinan
faktor aman baik selama masa konstruksi, pasca konstruksi, dan angka keamanan selama
masa penggunaan konstruksi (Alwan dan Indarto, 2010).
Pertiwi, (2006) menyatakan bahwa apabila nilai daya dukung (Pult) sondir lebih
kecil dari daya dukung (Pult) Jack, maka nilai koreksi lebih kecil 1 dan jika sebaliknya
Pult sondir lebih besar dari Pult Jack, maka nilai koreksi lebih besar 1. Hasil penelitian
Manoppo (2010) menunjukkan perbedaan yang cukup besar antara nilai kapasitas dukung
tiang pancang kelompok Qu.kel.lab. dari percobaan di laboratorium dibandingkan dengan
kapasitas dukung kelompok Qu.kel.teori perhitungan teori dari Meyerhof dan Ranjan. Untuk
itu diperlukan faktor koreksi ataupun penelitian lebih lanjut dengan uji beban di lapangan
dengan skala ukuran tiang pancang yang lebih besar dan lebih banyak untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Sedangkan Nugroho, (2011), secara umum penambahan lapisan
perkuatan berupa geotekstil dan grid bambu memberikan kontribusi yang signifikan
untuk meningkatan daya dukung pondasi. Dari data pengujian dapat disimpulkan secara
sederhana bahwa daya dukug selimut tiang pada tanah kering yang mengalami
23
Metode observasi dengan mengambil data yang berhubungan dengan data teknis
gedung dan pondasi tiang pancang diperoleh langsung dari lokasi proyek.
Pengambilan data yang diambil meliputi gambar lengkap (denah, potongan, detail
detail), denah pondasi, detail pondasi lengkap dengan ukurannya, data penyelidikan
tanah yaitu data sondir.
Membaca studi kepustakaan dengan membaca dan mengutip isi buku yang
berhubungan
dengan
permasalahan
yang
ditinjau
untuk
melengkapi
dan
Mutu Material
400 Mpa
3
Standart
U-
24
= 16 m,
= 40 cm
25
Beer, metode umum, dan metode Trofimenkove didapatkan nilai daya dukung pondasi
tiang tunggal untuk kemudian digunakan untuk menentukan jumlah tiang pancang dan
daya dukung tiang kelompok. Berdasarkan hasil dari semua metode dianalisis perbedaan
dan persamaan satu sama lainnya, kemudian disimpulkan (Gambar 4).
26
Mulai
Pengumpulan data
1. Data tanah
2. Data struktur
SAP 2000
Metode Meyerhoff
Metode Begeman
Metode E.E.De Beer
Metode Umum
Metode Trofimenkove
Kesimpulan
Dimensi kolom
Gaya normal
Momen
kolom
(m)
( ton )
( tm )
0.8 x 0.8
489.21
12.43
0.9 x 0.9
649.81
12.86
0.9 x 0.9
647.63
12.84
0.8 x 0.8
486.93
12.44
27
pancang
(1)
Metode Begeman
Daya dukung tiang pancang metode Begeman didapat dengan Persamaan 2.
Pall
qc. A JHP.Q
+
3
5
(2)
= qc . A
(3)
Metode Umum
Hasil perhitungan daya dukung tiang pancang menurut metode Umum dapat
dihitung dengan Persamaan 4.
Pall
kb.qc. A + ks.JHP.Q
FK
(4)
Metode Trofimenkove
Persamaan 5 digunakan untuk menghitung daya dukung tiang pancang metode
Trofimenkove.
kb.qc. A + (
Pall
FK
JHP
).Q
D
(5)
28
Meyerhof
Begeman
E.E.De Beer
Umum
Trofimenkove
109,88
81,29
71,01
102,3
115,25
P Tiang
Tunggal (ton)
Jlh
P grup
Jlh
P grup
Jlh
P grup
Jlh
P grup
Jlh
P grup
Tiang
(ton)
Tiang
(ton)
Tiang
(ton)
Tiang
(ton)
Tiang
(ton)
Kolom 1
502,37
531,88
10
504,17
520,6
526,92
Kolom 3
718,94
12
692,59
14
688,94
669,35
754,08
Kolom 5
718,94
12
692,59
14
688,94
669,35
754,08
Kolom 7
502,37
531,88
10
504,17
520,6
526,92
Kolom
120
100
80
60
40
20
-ra
ta
Ra
ta
me
nk
av
e
m
Tr
o fi
Um
u
De
B
ee
r
an
E.
E.
Be
ge
m
Me
ye
rh
of
29
16
14
Jumlah Tiang
12
Kolom 1
10
Kolom 3
Kolom 5
Kolom 7
4
2
0
Meyerhof
Begeman
E.E.De Beer
Umum
Trofimenkave
800
700
600
Kolom 1
Kolom 3
Kolom 5
500
400
300
Kolom 7
200
100
0
Meyerhof
Begeman
E.E.De Beer
Umum
Trofimenkave
30
tiang kelompok juga semakin besar dan semakin aman untuk memikul beban
konstruksi, akan tetapi kurang ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
Alwan, I., dan Indarto, (2010), Pengaruh Variasi Kadar Air Terhadap Daya Dukung
Pondasi Tiang Type Friction Pile pada tanah Ekspansif, Jurusan Teknik Sipil,
Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Arifin, (2008), Analisa Perbandingan Biaya Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang dan Bor
Pile Jembatan Suramadu, Neutron, Vol.8, No.2: 1-13
Manoppo, F., J., (2010), perilaku tiang pancang miring pada daya dukung tiang pancang
kelompok akibat beban vertikal di tanah pasir, Media Teknik Sipil, Vol. X, No. 2,
Hal 81 84
Nugroho, S.,A., (2011), Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut
dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Bambu, Jurnal Teknik Sipil, Vol. 18 No. 1,
: 31-40.
Pertiwi, D., (2006), Korelasi Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang dengan Menggunakan
Data-data Sondir dan Jack in Pile, Jurnal Aksial, Majalah Ilmiah Teknik Sipil, Vol.
8, No. 1 : 36-42.
Ukiman, (2011), Penurunan Daya Dukung Tahanan Selimut Pondasi Tiang pada Tanah
yang Mengalami Pembasahan, Orbith, Vol. 7 No. 3: 383-387.