Anda di halaman 1dari 26

i

KARYA TULIS ILMIAH


PENINGKATAN PENGETAHUAN PERAWATAN
KONTRUKSI RUMAH KAYU di DESA KAANA

Disusun Oleh:
FANDI NOVIANTO
13100007

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH


BENGKULU, 2016

HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH

Judul Penelitian

Peningkatan Pengetahuan Perawatan


Kontruksi Rumah Kayu di Desa Kaana

Bidang Ilmu

Teknik Sipil

a.
b.
c.
d.
e.
f.

:
:
:
:
:
:

Fandi Novianto
13100007
Teknik/Sipil
082119308763

Nama Lengkap
NPM
Program Studi
Nomor HP
Alamat Surel (e-mail)
Alamat

Ariesduasatu@yahoo.co.id

JL. Iskandar 10.RT.12 Tengah


Padang.Bengkulu

Bengkulu, 5 September 2016


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan

Peserta Kukerta,

Supriyono, S.pd, M.pd


NIP. 0211040142

Fandi Novianto
13100007

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si


NPP. 0291020052

ii

ABSTRAK
Desa Kaana Kecamatan Enggano merupakan salah satu desa di Provinsi Bengkulu
yang terletak di pesisir pulau Enggano. Desa Kaana terdiri atas 3 dusun yaitu Dusun
kampong, Dusun Trans, Dusun Pal-4 dengan jumlah kepala keluarga 379 KK dan
jumlah penduduk 767 jiwa. Letak Desa ini di sepanjang pesisir Enggano sehingga
mayoritas pencaharian penduduk di daerah ini adalah nelayan. Jenis kontruksi
rumah kayu mayoritas adalah kontruksi kayu, dengan bahan utama adalah kayu
merbau untuk tiang utama dan struktur dinding dengan kayu kelas 2.
Permasalahannya adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
penduduk di kawasan ini tentang perawatan kontruksi rumah kayu. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran penduduk di kawasan
ini tentang perawatan kontruksi rumah kayu. Metode yang digunakan adalah
wawancara, kuisioner, penyuluhan dan bekerja sama dengan warga desa dalam
menciptakan rumah kayu yang kuat dan tahan lama. Analisa yang digunakan adalah
analisa kualitatif yaitu hasil kuisioner dan wawancara dianalisis untuk memperoleh
data pengetahuan warga tentang perawatan kontruksi rumah kayu. Hasil analisa
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan warga tentang perawatan kontruksi
rumah kayu masih rendah sehingga diperlukan penyuluhan untuk meningkatkan
pengetahuan warga. Program yang dijalankan juga adalah bergotong royong
bersama warga dalam menciptakan kontruksi rumah kayu yang kuat yaitu dengan
perawatan berkala.
Kata Kunci: perawatan, rumah, kayu, sosialisasi.

iii

PRAKATA
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat yang dilimpahkan oleh-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan pembahasan laporan
program individu KUKERTA ke XXV dengan judul Peningkatan Pengetahuan
Perawatan Kontruksi Rumah kayu di Desa Kaana. KTI diajukan sebagai syarat
untuk lulus Program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ke XXV Universitas
Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu.
Penulis menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari sempurna serta
masih bersifat sederhana, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan KTI, khususnya kepada:
1.

Dr.Ir Yulfiperus, M.si, selaku Rektor Universitas Prof. DR.Hazairin,SH


Bengkulu.

2.

Meilani Belladona ST., M.Si., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan


Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
Bengkulu

3.

H. Narlis Nasir, S.T, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Prof. Dr.
Hazairin, SH Bengkulu.

4.

H. Sazuatmo, S.T, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Prof.
Dr. Hazairin, SH Bengkulu.

5.

Supriyono, S.pd, M.pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah


banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Proposal dan
Laporan Karya Tulis Ilmiah.

6.

Nama Lengkap dengan Gelar, Nama Lengkap dengan Gelar, Nama Lengkap
dengan Gelar, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan
dan saran dalam penyusunan Laporan Karya Tulis Ilmiah.

7.

Segenap staf edukatif dan administrasi LPPM, BAAK, BAU, Fakultas Teknik,
Universitas Prof. DR.Hazairin,SH Bengkulu.

8.

Untuk Kedua Orang Tuaku dan Kakaku yang tercinta, yang telah memberikan
dukungan selama penyusunan Tugas Akhir.

9.

Semua rekan-rekan di Jurusan Teknik Sipil Universitas Prof. DR. Hazairin,

iv

SH Bengkulu yang telah memberikan masukan dan bantuan dalam penulisan


KTI.
Akhir

kata,

penyusun

berharap

Karya Tulis Ilmiah

ini

dapat

memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan desa Kaana pada khususnya, dan
bagi pihak yang memerlukannya.

Bengkulu, 05 september 2016


Penyusun

Fandi Novianto
13100007

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Kepala Desa


2. Absensi Kehadiran Sosialisasi
3. Logbook Kegiatana

vi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
ABSTRAK ......................................................................................................
PRAKATA .....................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB 1 . PENDAHULUAN ............................................................................

i
ii
iii
iv
vi
vii
1

1.1 Latar Belakang..................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................

BAB 2 . TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................

2.1 Kontruksi Rumah Kayu ....................................................................

2.2 Struktur Kontruksi Rumah Kayu ......................................................

2.3 Perawatan Kontruksi Rumah Kayu .................................................

BAB 3 . TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN .....................................

3.1 Tujuan Kegiatan ...............................................................................

3.2 Manfaat Kegiatan .............................................................................

BAB 4 . METODE PELAKSANAAN .........................................................

4.1 Desain Program Kegiatan .................................................................

4.2 Lokasi Kegiatan ................................................................................

4.3 Kondisi Dan Potensi Lokasi Kegiatan ..............................................

10

4.4 Instrumen Kegiatan...........................................................................

10

4.5 Teknik Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................

11

4.6 Teknik Analasis Hasil Kegiatan ......................................................

11

BAB 5 . HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN .................................

12

5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan..............................................................

12

5.2 Pembahasan Hasil Kegiatan ............................................................

13

BAB 6 . SIMPULAN DAN SARAN ..............................................................

14

6.1 Simpulan ..........................................................................................

14

6.2 Saran .................................................................................................

14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

vii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah merupakan salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama
jangka waktu tertentu.Berdasarkan struktur bahan utamanya, kontruksi rumah di bagi
menjadi tiga jenisnya yaitu kontruksi rumah dari beton, kontruksi rumah dari baja dan
kontruksi rumah dari kayu.Dari ketiga jenis kontruksi bangunan rumah, kontruksi
bangunan rumah dari kayu merupakan kontruksi yang memerlukan perawatan lebih
karena struktur bahanya lebih rentan terhadap pelapukan maupun kerusakan yang
disebabkan oleh rayap.Perawatan Kontruksi rumah kayu dapat mengunakan bahan
alami maupun bahan kimia.
Di provinsi Bengkulu, tepatnya di desa Kaana kecamatan Enggano, Kontruksi
rumah kayu sangat mendominasi jumlanhnya, yaitu 85% dari total keseluruhan dan
struktur kayunya dalam kondisi kurang baik.Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka
akan terjadi pemborosaan pengunaan kayu, terbukti dengan rusaknya cagar alam
sungai Bahaeuwo karena adanya pembalakan liar.Hal ini menuntut masyarakat Desa
Kaana untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai perawatan rumah kayu guna
memperpanjang umur rumah dan melestarikan lingkungan dari pemborosaan kayu.

1.2 Rumusan Masalah


Agar masalah dapat lebih sederhana, maka perlu dibuat rumusan dalam penulisan
proposal karya tulis ilmiah.Adapun rumusan masalah dari penulisan proposal karya
tulis ini yaitu :
1.

Bagaiman kontruksi rumah kayu ?

2.

Bagaimana pemahaman masyarakat tentang cara perawatan Kontruksi Rumah


kayu ?

3.

Bagaimana Perawatan Kontruksi Rumah Kayu dengan cara bahan alami ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kontruksi Rumah Kayu


Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana
yang meliputi pembangunan gedung (building construction), pembangunan prasarana
sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal .Dalam sebuah bidang
arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas
konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari
bagian-bagian struktur.(2015,zelly)
Rumah konstruksi kayu adalah bangunan rumah dengan menggunakan sistem
struktur rangka pemikul dari bahan kayu. Biasa disebut sebagai rumah kayu, ciricirinya yaitu seluruh komponen struktur atap, balok dan kolom serta dinding yang
digunakan adalah kayu. Rumah dengan struktur rangka kayu harus menggunakan
sambungan-sambungan takik yang dikencangkan dengan menggunakan paku minimal
4 buah.Panjang paku yang digunakan minimal 2,5 kali tebal kayu yang terkecil.
Apabila struktur kayu ini memikul beban berat (seperti struktur kayu untuk bangunan
gudang atau garasi kendaraan), maka sambungan kayu harus dikencangkan dengan
menggunakan bout berdiameter minimum 10 mm. Semua kayu yang digunakan harus
kering dan bila perlu diawetkan sesuai dengan persyaratan pengawetan kayu.

2.2 Struktur Kontruksi Rumah Kayu


1.

Struktur Atap
Komponen utama dari struktur atap adalah kuda-kuda. Konstruksi kuda-kuda

kayu umumnya merupakan suatu konstruksi penyanggah atau pendukung utama dari
atap.Kontruksi kuda-kuda kayu adalah balok kayu dengan ukuran tertentu yang dirakit
dan dibentuk sehingga membentuk segitiga sama kaki. Kuda-kuda diletakkan

pada beton ring balk bersudut tertentu dengan fungsi sebagai pembentuk model atap
bangunan, tumpuan balo gording, rangka atap kaso, reng dan atap genteng.
Konstruksi atap yang kuat terhadap angin yang berkecepatan tinggi :
a) Tidak menggunakan atap datar atau dengan kemiringan lebih kecil dari
20(sekitar 1: 3 )
b) Tidak menggunakan atap ringan dan mencegah tirisan lebar
c) Pemakaian bahan yang kuat (tahan terhadap benda-benda terpaan/benrturan
benda lain) dengan sambungan yang kuat pada bangunan bawah.
d) Penggunaan kaitan silang untuk mengurangi kerusakan sambungansambungan
dan konstruksi dan bahan atap.(2010, Andi)

Gambar 2.1 Kuda- kuda yang terbuat dari kayu

2. Balok dan Kolom


Balok kayu yang digunakan dalam konstruksi rumah kayu biasanya
berdimensi 10/10 cm. Demikian halnya dengan kolom biasanya juga menggunakan
dimensi 10/10 cm. Fungsi kolom (kolom structure) sebagai penyalur beban dari atas
(atap) ke pondasi ke tanah Fungsi balok ring (ring balk) sebagai pengikat kolom.
Antara balok dan kolom dihubungkan dengan sambungan.

Gambar 2.2 Sambungan pada balok dan kolom


3.

Dinding
Fungsi dinding sebagai pembatas ruang, bukan fungsi struktur. Sehingga

dalam pemilihan materialnya tidak diperlukan yang terlalu kuat. Biasanya


digunakan papan kayu dengan dimensi 2/20 cm. Papan kayu yang digunakan
sebagai dinding tersebut disusun dengan alur lidah. Apabila digunakan papan kayu
sebagai dinding, maka jumlah paku yang digunakan sekurang-kurangnya 2 buah.

Gambar 2.3 Sambungan antara dinding papan kayu dengan kolom

2.3 Perawatan Kontruksi Rumah Kayu


Perawatan terhadap rumah kayu di perlukan agar bangunan rumah kayu
dapat tahan lama dan tampil indah. Perawatan berkala dapat dilakukan terhadap
bagian-bagian rumah untuk menghindari kerusakan besar, perawatan berkala
tidak akan memerlukan cukup besar jika memanfaatkan bahan alami disekitar
untuk dijadikan produk untuk perwatan kontruksi ruamah kayu. Perwatan-

perwatan yang dilakukan pada kontruksi rumah kayu berdasarkan kurun


waktu dilakukan dalam 2 jenis :
1. Perawatan Rutin
Hal hal yang bisa dilakukan :
a.

Kayu yang sering terkena debu setiap hari dapat dibersihkan dengan air pel
kemudian langsung dikeringkan.

b.

Untuk bahan pengepelan lantai, dan dinding bisa menggunakan ramuan


tradisional supaya kayu tetap awet dan bercahaya. Mengunakan ramuan
tradisional yang menggunakan air pelepah pohon pisang dan tembakau dan
ada juga yang menggunakan air rendaman cengkeh.

c.

Pemangkasan pohon yang menutupi dinding rumah supaya rumah tersuplai


sinar matahari sehinga kayu tidak lembab dan cepat berjamur.

d.

Menghindari asap dapur langsung mengenai kayu karena mengakibatkan


kayu kusam.

e.

Jika rumah menggunakan lantai kayu, beban berat tidak terpakai perlu
dipindahkan.

2.

Perawatan Berkala
a.

Pemusnahan dan Pencegahan Rayap dengan air kapur sirih.Kapur yang


bersifat panas ini akan sangat cepat mengusir rayap karena kulit rayap yang
lembut dan tipis akan terkena panas dari kapur. Semprot atau siramkan air
kapur sirih pada kayu yang diserang rayap atau sarang rayap dengan alat
semprot.

b.

Pemberian Racun Tikus dan Perangkap Tikus Jika ada tikus dirumah atau
menemukan lubang gigitan tikus. Biasanya tikus akan melalui sudut rumah
yang agak tertutup.Bisa juga mengunakan umpan makanan rebusan air
kelapa di campur singkong.

c.

Pencucian dinding kayu dapat dilakukan tergantung tingkat kekotoran udara


yang ada disekelilingnya. Jika rumah berada disekitar lingkungan dengan
pohon yang banyak mungkin pencucian dinding dapat dilakukan sekali
dalam 3 tahun. Jika kondisi rumah berada didaerah yang banyak debu, dapat
memebrsihkannya dengan cara kering dengan menggunakan lap basah ,

supaya debu tidak sempat lengket dan merusak kayu. Pencucian basah
terhadap dinding kayu jika terlalu

sering dilakukan juga dapat

menyebabkan cat akan cepat pudar atau terkelupas, dan juga


memungkinkan kayu akan menyerap air sehingga bisa cepat lunak.Cara lain
pencucian dinding adalah dengan sikat dengan bahan bulu lembut kemudain
mencampur air dengan sabun pencuci yang mengandung mild. Jika banyak
terdapat lumut , dapat menggunakan campuran 3 bagian air dicampur
dengan 1 bagian cuka.
d.

Pengecatan

Ulang

secara

umum

waktu

pemeliharaan

yang

direkomendasikan untuk dinding kayu adalah pengecatan kembali


minimum setiap lima tahun dan merawatnya dengan pemberian zat warna
setiap 3 tahun sekali.
e.

Pemeriksaan Struktur dilakukan pemeriksaan struktur kayu secara berkala.


Terutama jika menggunakan rangka atap dan plafoon dari kayu. Struktur ini
adalah tempat yang tersembunyi sehingga tidak terlampau sering kelihatan.
kerusakan rangka atap oleh serangan kumbang penyengat, menyebabkan
rangka atap banyak lobang. Pembasmian kumbang penyengat dengan cara
menyemprotkan anti serangga pada lubang. Lakukan penutupan lobang
dengan dempul kayu kemudian cat kembali dengan oli. Perlu pemeriksaan
struktur bangunan baik tiang, balok dan lantai. Bilamana menemukan kayu
yang melengkung, lakukan perbaikan misalnya memberikan kayu
penyokong, hal ini dilakukan supaya kayu jangan sampai patah. Jika
lengkungan kayu sudah cukup parah perhatikan apakah ada pembebanan
yang lebih, pindahkan beban yang lebih atau tambahkan kayu supaya bisa
menahan beban.

BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

3.1 Tujuan Kegiatan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari program ini
adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perawatan rumah
kayu dalam membangun suatu bangunan terutama rumah hunian, untuk
meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik bagi warga desa kaana, dalam
merancang suatu bangunan dan paham konsep suatu bangunan yang layak
huni, serta membangun kesadaran masyarakat bahwa pentingnya merawat
bangunan kayu guna tercapainya bangunan yang kuat ,kokoh dan tahan lama.

3.2 Manfaat Kegiatan


Manfaat yang ingin diperoleh dari kegiatan ini adalah:
1. Masyarakat Desa Kaana Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara
mengetahui dan memahami pentingnya perawatan kontruksi rumah kayu dan
mampu menerapkanya.
2. Masyarakat sadar dan tergerak untuk menerapkan konsep bangunan yang sehat
dan layak huni.

BAB IV
METODOLOGI PELAKSANAAN
4.1 Desain Program Kegiatan

Mulai

Survei Lokasi

Studi Literatur/Pustaka

Judul Proposal Karya Tulis Ilmiah


Pengumpulan Data

Observasi

Wawancara

Pengolahan Data
Analisa Data

Hasil

Selesai
Gambar 4.1 Diagram Alir Perencanaa Dan Pelaksanaa Program Kerja
Individu

4.2 Lokasi Kegiatan


Lokasi kegiatan bertempat di dusun kampung Desa Kaana Kecamatan
Enggano Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

Desa
kaana

Gambar 4.1 Desa Kaana


4.3 Kondisi dan Potensi Lokasi Kegiatan
Kondisi lokasi yang berada di desa kaana dikecamatan enggano kabupaten
bengkulu utara provinsi bengkulu ini

merupakan daerah dengan segala

keterbelakangan dan sarana prasana pendukung desa yang terletak di pesisir


perairan pantai pulau enggano. Desa kaana memiliki potensi sumber daya alam
yang cukup melimpah bagi masyarakat setempat terutama dibidang pertanian
dan perikanan
4.4 Instrumen kegiatan
Adapun data-data yang penulis dapatkan seperti data primer data yang
didapatkan secara langsung di tempat menjalankan kukerta didesa kaana
kecamatan enggano kabupaten bengkulu utara provinsi bengkulu. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari hasil wawancara kepada warga secara langsung
yang dilakukan di desa kaana kepada masyarakat.
Sebelum

melakukan

pengumpulan

data,

terlebih

mempersiapkan seperti :
1. Menyiapkan laptop Acer Aspire E 14
2. Menyediakan Kamera
3. Menyediakan alat sosiali ( brosur perawatan secara berkala )
4. Melakukan foto dokumentasi

dahulu

kita

10

4.5 Teknik Pelaksanaan Kegiatan


Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis menggunakan 2 (dua) macam
metode yaitu :
1. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan
secara langsung dilapangan atau di lokasi kegiatan dan berpedoman
pada beberapa informasi yang sudah didapatkan.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mendatangi rumah warga kerumah
warga dan langsung melakukan penyuluhan atau sosialisasi kepada
warga mengenai tentang bangunan rumah sehat serta manfaat
perancangan bangunan rumah sehat.
4.6 Teknik Analisa Hasil Kegiatan
Hasil dari melakukan observasi dan wawancara akan di analisis dengan
menggunakan metode deskriptif yaitu memaparkan gambaran kondisi yang
berada dikawasan desa kaana yang mana desa kaana ini terletak di pesisir dekat
perairan pantai pulau enggano. Tentang apa tujuan dari perancangan bangunan
rumah sehat yang ada di Desa Kaana Kecamatan Enggano akan pentingnya
rumah sehat yang layak huni.

BAB V
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Kegiatan
Desa Kaana yang terletak di Provinsi Bengkulu di Kabupaten Bengkulu
Utara Kecamatan Enggano merupakan salah pulau terluar yang berada di
indonesia. Desa kaana terletak langsung pada garis pantai yang mana penduduk
atau masyarakat setempat desa kaana berprofesi sebagai nelayan dan ada
sebagian dari masyarakat tersebut berprofesi sebagai tani ataupun ada yang
berkebun. Sumber daya alam yang ada di desa kaana ini cukup melimpah
terutama di sektor perikanan dan perkebunannya.
Kegiatan yang dijalankan dimulai dengan mensurvei atau melihat secara
langsung keadaan keadaan bangunan yang ada di desa tersebut. Data yang
dihasilkan berupa data yang dilihat langsung pada lokasi data yang sudah
didapatkan sebelumnya di internet, buku dan lain-lain. Kegiatan sosialisasi
yang dilakukan ini bertujuan agar warga atau masyarakat setempat mengetahui
dan menambah wawasan yang sudah dimiliki oleh mahasiswa mengenai
tentang perawatan kontruksi rumah kayu dan cara untuk menjaga dan
menerapkan konsep perawatan kontruksi rumah kayu.

Gambar. 5.1 Sosialisai Ke Warga

11

12

5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dijalani selama
menjalani kukerta dengan cara mendatangi rumah warga atau dari pintu ke pintu
rumah warga setempat dapat diketahui bahwa pengetahuan dan pemahaman warga
tentang perawatan kontruksi rumah kayu masih sangat minim dan rendah. Kegiatan
berupa bersosialisai kepada warga mengenai tentang perawatan kontruksi rumah
kayu ini sangat diperlukan warga dan masyarakat setempat demi menjaga kesehatan
dan kenyamanan mereka. Masyarakat setempat juga berantusias untuk menerima
pengetahuan tersebut dengan mengetahui cara menjaga dan menerapken konsep
perawatan kontruksi rumah kayu, warga juga mengetahui bahwa manfaat dari
rumah sehat itu sendiri banyak salah satunya untuk menjaga kayu tahan lama dan
kuat serta mengurangi pemborosan kayu. Manfaat lainnya yang bisa diketahui
warga setempat adalah menekan angka pengunaan karang sebagai bahan utama
bangunan.

BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. perawatan kontruksi rumah kayu di Desa Kaana Kecamatan Enggano
tepat dilaksanakan mengingat konstruksi bangunan kayu yang ada di desa
kaana kurang terjaga sedangkan banyak sekali manfaat yang di dapat dari
bangunan yang tahan lama terutama dalam pelestarian lingkkungan.
2. Masyarakat Desa Kaana Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara
saat ini sudah mengetahui dan memahami pentingnya perawatan
kontruksi rumah kayu.
6.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin disampaikan oleh penulis yaitu :
1. Perlu dilakukan penyuluhan kepada warga secara berkala untuk
mengurangi angka pemborosan kayu.
2. Perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan kepada warga desa tentang
pentingnya perawatan kontruksi rumah kayu.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai solusi penganti karanag
sebagai bahan utama kontruksi rumah permanen.

13

DAFTAR PUSTAKA
Rinaldi, Zelly. Widyati Purwantiasning, Ari. Dewi Nuraini, Ratna.2015.Analisa
Kontruksi Tahan Gempa Rumah Tradisional Suku Basemah di Kota Pagar
Alam.Jurnal Arsitektur. Universitas Muhammadiyah Jakarta. :1-2
Jiba Rifai, Andi.2010.Perkembangan Struktur dan Kontruksi Rumah Tradisional
Suku Bajo di Pesisir Pantai Parigi Moutung. Jurnal ruang Volume 2 :32-33
Dewanto, Rudi.2013.Teknik Struktur Dengan Kontruksi
Kayu.www.rudidewanto.blo gspot.com
Regen, Rendra. 2011. Kawasan Konservasi Enggano.Balai Konservasi Sumber
Daya Alam Bengkulu dan engano-konservation. Bengkulu
Wikipedia. 2016. Pulai Enggano. Melalui www.wikipedia.com
Wikipedia. 2016. Kontruksi Rumah.Melalui www.wikipedia.com
Tim Ellspat. 2007. Pengawetan Kayu dan Bambu. Penerbit Dinamika Media.
Jakarta

LAMPIRAN

Gb.01 Penyuluhan Rumah ke Rumah

Gb.02 Brosur Tata Cara Perawatan Kontruksi Rumah Kayu Secara Berkala

Gb.01 Penyuluhan Rumah ke Rumah warga

Gb.04 Membantu dan Mendukung Setiap Kegiatan Perawatan Kayu

Gb.05 Perawatan Rumah Kayu (PAUD)

Gb.06 Pengecatan PAUD di Desa Kaana

Gb.07 Penyuluhan Rumah ke Rumah

Anda mungkin juga menyukai