MAKALAH
Untuk memenuhi tugas kelompok semester 3 mata kuliah
Pemotongan dan Pemungutan PPh
OLEH:
PUTRI ISMADIANTIKA INDANTI (133141407111022)
AIRIN AISYAH FERNANDA (133141407111024)
NILAM ADEK (133141407111026)
PANJI TRI BUDI (133141407111028)
EDUARD (133141407111030)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
MALANG
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat TUHAN Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul PPh Pasal 23, tanpa ada
halangan apapun sesuai dengan waktu yang talah ditentukan. Makalah ini dibuat berdasarkan
pengetahuan ilmu yang penulis dapat dari Bapak Arsanto Raharjo SE, Ak , BKP selaku dosen
mata kuliah Pemotongan dan pemungutan PPh .
Pada
makalah
penulisyang
ada
beberapa
masalah
yang
penulis
bahas
diantaranya,Pengertian PPh pasal 23, Pemotong PPh pasal 23, Tarif dan Pneghasilan yang
diekanakan PPh Pasal 23, Pengecualian Pemungutan PPh Pasal 23, Saat terutang, penyetoran,
dan pelaporan PPh Pasal 23, cara perhitungan PPh PAsal 23
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya
bantuan daari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyusun
laporan ini, Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Dosen mata kuliah Bapak Arsanto Raharjo SE, Ak , BKP selaku dosen mata kuliah
Pemotongan dan pemungutan PPh .
2. Teman-teman yang setia membantu dalam penyusunan makalah ini
3. Dan semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dorongan dalam proses
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca baik secara langsung maupun
tidak langsung.
Page 1
Daftar Isi...........................................................................................................
1.1
1. Pendahuluan............................................................................................
Latar Belakang .......................................................................................
3
3
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................
1.3
Tujuan Penulisan.....................................................................................
2. Pembahasan................................................................................................
3. Penutup.......................................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
12
12
15
Daftar Pustaka
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara berkembang, yang terdiri dari ribuan pulau yang
memiliki budaya yang beraneka ragam, lautan, dan sumberdaya alam yang melimpah. Dengan
[PPh Pasal 22]
Page 2
perkembangan yang terjadi saat ini mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan di segala
sektor demi meningkatkan pendapatan atau kas negara guna membiayai pembangunan.
Dalam melakukan perubahan tersebut, pastilah memerlukan dana yang sangat besar, dan dana itu
berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD), dimana sebagian besar bersumber dari penerimaan pajak. Ini menjelaskan
bahwa pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di
dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak sendiri merupakan sumber pendapatan negara
untuk
membiayai
semua
pengeluaran
termasuk
pengeluaran
pembangunan.
Pajak penghasilan pasal 22 atau disingkat PPh pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh
bendaharawan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, instansi atau
lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas
penyerahan barang, dan badan-badan tertentu baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan
dengan kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain. Dasar hukum PPh pasal 22
adalah UU Pajak Penghasilan nomor 36 tahun 2008, pasal 22. Untuk lebih memahami secara
mendalam dan komprehensif mengenai pajak penghasilan (pph) pasal 22, maka yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai subjek PPh pasal 22, objek, pemungut, pengecualian
dari pengenaan pph pasal 22, saat terutang, batas waktu setor dan lapor, serta contoh soal atau
kasus yang berkaitan dengan pasal 22.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari PPh Pasal 23 ?
2. Siapa pemotong PPh Pasal 23 ?
3. Apa saja yang termasuk objek PPh Pasal 23?
Page 3
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PPh Pasal 23
Page 4
Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari
modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak
Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak
dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap atau perwakilan perusahaan luar
negeri lainnya.
2.2 Pemotong PPh Pasal 23
Pemotong PPh Pasal 23 terdiri atas :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Badan pemerintah
Subjek pajak badan dalam negreri
Penyelenggara dalam negeri
Bentuk usaha tetap
Perwakilan perusahaan di luar negeri lainnya
Orang Pribadi sebagai wajib pajak dalam negeri tertentu, yang ditunjuk oleh kepala
kantor pelayanan pajak sebagai pemotong PPh Pasal 23, yaitu:
a. Akuntan, arsitek, dokter, notaries, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), kecuali camat,
pengacara, dan konsultan, yang melakukan pekerjaan bebas
b. Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan atas
pembayaran berupa sewa.
Page 5
b. imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa managemen, jasa konstruksi, jasa
konsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dipotong PPh pasal 21
jasa penilai (appraisal)
jasa aktuaris
jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan
jasa perancang
jasa pengeboran dibidang penambangan minyak dan migas, kecuali yang
dan perbaikan
jasa instalasi/pemasangan mesin, pealatan, listrik, telepon, air, gas, AC atau
televisi kabel, selain yang dilakukan oleh wajib pajak yang ruang lingkupnya
dibidang konstruksi dan mempunyai izin atau sertifikat sebagai pengusaha
kontribusi
jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air,
gas, AC atau televisi kabel, alat transportasi/kendaraan atau bangunan, selain
yang dilakukan oleh wajib pajak yang ruang lingkupnya dibidang konstruksi
Page 6
Page 7
Page 8
Page 9
Page 10
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang
berasal dari modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong
PPh Pasal 21. Dalam melakukan pemotongan PPh Pasal 23 terdapat pemotong pajak yang telah
ditentukan oleh peraturan uu PPh pasal 23 begitu pula dengan tarif dan penghasilan apasaja yang
tergolong dapat dipotong PPh Pasal 23 ataupun yang dikecualikan. Makalah diatas juga
menunjukan kapan saat terutang, pelaporan dan penyetoran PPh pasal 23 yang telah ditentukan
oleh UU.
Page 11
Daftar Pustaka
Mardiasmo. 2013. Perpajakan. yogyakarta : ANDI.
Resmi,Siti . 2013. Perpajakan. jakarta : Selemba Empat.
Informasi Umum Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh Pasal 23), (online),
http://www.online-pajak.com/id/berita-dan-tips/pph-pajakpenghasilan-pasal-23,
(15 Oktober 2014)
Pajak Penghasilan Pasal 23, (online), http://www.pajak.net/info/PPh23.htm , (15
Oktober 2014)
Seri pajak pajak penghasilan pasal 23, (online), http://www.pajak.go.id/content/seripph-pajak-penghasilan-pasal-23 , (15 oktober 2014)
Konsep dan Perhitungan PPh Pasal 23, (online),
http://wijayanomicstax.wordpress.com/2013/03/20/konsep-perhitungan-pphpasal-23/ , (15 oktober 2014)
Page 12