Oleh :
Abdurrahim (2200312310022)
BANJARMASIN
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat TUHAN Yang Maha Esa atas petunjuk,
rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul PPh Pasal 23, tanpa
ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang talah ditentukan.
Pada makalah penulis ada beberapa masalah yang penulis bahas diantaranya,
Pengertian PPh pasal 23, Subjek Pajak PPh Pasal 23, Pemotong PPh pasal 23, Penerima
Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 23, Obyek PPh Pasal 23, Tarif dan Obyek Untuk
Perhitungan PPh Pasal 23, Saat terutang, penyetoran, dan pelaporan PPh Pasal 23, dan
Perhitungan, Pemotongan, dan Pelaporan PPh Pasal 23.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis
PENDAHULUAN
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari PPh Pasal 23
2. Untuk mengetahui siapa Subjek PPh Pasal 23
3. Untuk mengetahui siapa pemotong pph pasal 23
4. Untuk mengetahui siapa penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 23
5. Untuk mengetahui Apa saja yang termasuk objek PPh Pasal 23
6. Untuk mengetahui Apa saja tarif dan objek untuk perhitungan PPh Pasal 23
7. Untuk mengetahui Kapan saat terutang, pemungutan dan pelaporan PPh Pasal 23
8. Untuk mengetahui Bagaimana cara Perhitungan, pemotongan, dan Pelaporan PPh
Pasal 23
PEMBAHASAN
Pajak penghasilan pasal 23 atau disingkat PPh pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam Negeri (orang pribadi dan
badan) dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau
penyelanggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh pasal 21. PPh Pasal 23 ini dibayar
atau terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak dalam negeri, penyelanggaraan
kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.(Siti Resmi,
2019).
Jenis jasa lain yang dikenakan PPh Pasal 23 (sesuai peraturan Menteri Keuangan
Nomor 141/PMK.03/2015), meliputi :
Diminta:
1. Hitunglah PPh pasal 23, bagimana pemungutan pajaknya?
2. Bagaimana seandainya PT. Multi Jasa Rental (MJR) belum dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak?
3. Jika CV. Candra Gemilang (CG) belum menerima bukti potong atas pemotongan pajak
oleh PT. Multi Jasa Rental, bagaimana jurnal CV. (CG)?
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari wajib pajak saat transaksi yang meliputi
transaksi dividen, royalti, bunga, hadiah dan penghargaan, sewa dan penghasilan lain yang
terkait dengan penggunaan aset selain tanah atau transfer bangunan atau jasa.
2. WP dalam negeri yang meliputi WP badan dalam negeri dan orang pribadi dalam negeri
3. pihak pemberi penghasilan sehubungan dengan pembayaran berupa dividen, bunga, royalti,
sewa, dan jasa kepada Wajib Pajak, dan Bentuk Usaha Tetap (BUT).
4. Pihak yang berlaku sebagai penjual atau pemberi jasa atau penerima penghasilan akan
dikenakan PPh Pasal 23
5. penghasilan atas modal, penyertaan jasa, hadiah, bunga, deviden, royalti, atau hadiah dan
penghargaan, selain yang dipotong PPh Pasal 21
6. Tarif sebesar 2%, tarif sebesar 3%, tarif sebesar 4%, tarif 4,5% dari penghasilan bruto tidak
termasuk PPN sedangkan tarif sebesar 15% dari jumlah bruto
7. PPh Pasal 23 harus disetorkan oleh pemotong pajak selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
takwin berikutnya setelah bulan saat terutangnya pajak.
Siti Resmi. (2019). Perpajakan Teori & Kasus Edisi 11 Buku 1 (Ema Sri Suharsi, Ed.). Salemba Empat.