Anda di halaman 1dari 7

Semester Genap - Tahun Akademik 2016/2017

Arsitektur Kota

TEORI ARSITEKTUR KOTA


Kelompok 7
41214110071

SURYA HARI SATRIYANTO

41214110123

SETYOKO CHANDRA KUSUMA

41214110128

AKHDAN TAUFIQ

41214110135

AHMAD JAENUDIN

41214110136

INUNG DWI NURHADI

41215110115

DESY ARIEYANI

41215120045

ARY HARI PRASETYO

Dosen :
Dr. Ir. Tin Budi Utami, MT.

Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS MERCU BUANA

ELEMEN-ELEMEN RANCANGAN KOTA MENURUT KEVIN LYNCH

1. PATHS (Jalur,Jalan)
Umumnya jalur atau lorong berbentuk pedestrian dan jalan raya
Jalur merupakan penghubung dan jalur sirkulasi manusia serta kendaraan dari
sebuah ruang ke ruang lain di dalam kota.
Secara fisik paths adalah merupakan salah satu unsur pembentuk kota. Path sangat
beraneka ragam sesuai dengan tingkat perkembangan kota, lokasi geografisnya,
aksesibilitasnya dengan wilayah lain dan sebagainya.
Paths ini akan terdiri dari eksternal akses dan internal akses, yaitu jalan-jalan
penghubung antar kota dengan wilayah lain yang lebih luas. Jaringan jalan adalah
pengikat dalam suatu kota, yang merupakan suatu tindakan dimana kita menyatukan
semua aktivitas dan menghasilkan bentuk fisik suatu kota.
Contoh path :Pada koridor Thamrin ini, yang menjadi jalur (path) mayor adalah Jalan
M.H. Thamrin yang dimulai dari Bundaran HI, di mana Bundaran HI ini juga berperan
sebagai path mayor. Untuk keseluruhan jaringan kota Jakarta, poros Jalan Sudirman
Bundaran HI Thamrin yang berakhir di Tugu Monas merupakan bagian dari
jaringan mayor Kota Jakarta.

2. NODES (SIMPUL)
Simpul merupakan pertemuan antara beberapa jalan/lorong yang ada di kota,
sehingga membentuk suatu ruang tersendiri.
Masing-masing simpul memiliki ciri yang berbeda, baik bentukan ruangnya maupun

pola aktivitas umum yang terjadi.


Biasanya bangunan yang berada pada simpul tersebut sering dirancang secara
khusus untuk memberikan citra tertentu atau identitas ruang.
Nodes merupakan suatu pusat kegiatan fungsional dimana disini terjadi suatu pusat
inti / core region dimana penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup semuanya
bertumpu di nodes. Nodes ini juga juga melayani penduduk di sekitar wilayahnya
atau daerah hiterlandnya.
Contoh:
Ada banyak node pada kawasan ini, namun yang menjadi node mayor adalah
Bundaran HI dan persimpangan Sarinah Thamrin. Pada node mayor ini sebuah
keputusan akan tujuan perjalanan harus dibuat dengan cepat dan tepat : pada
Bundaran HI apakah hendak ke arah Jalan H. Agus Salim, atau hendak menuju
Kebon Kacang, atau hendak memasuki Koridor Thamrin ataupun hendak menuju ke
arah Jalan Jend. Sudirman; sementara pada persimpangan Sarinah, harus
mengambil keputusan apakah hendak lurus ke arah Tugu Monas, ataukah hendak
ke arah Tanah Abang, ataukan hendak ke arah Jalan Sabang ataupun Menteng.
Sementara itu node-node minor banyak terdapat pada path minor di bagian timur
kawasan, di mana node dapat berupa pertigaan, perempatan ataupun bentuk
persimpangan lainnya.

3. DISTRICK (DISTRIK)
Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan memberikan citra yang
sama.
Distrik yang ada dipusat kota berupa daerah komersial yang didominasi oleh
kegiatan ekonomi.
Daerah pusat kegiatan yang dinamis, hidup tetapi gejala spesialisasinya semakin
ketara. Daerah ini masih merupakan tempat utama dari perdagangan, hiburanhiburan dan lapangan pekerjaan. Hal ini ditunjang oleh adanya sentralisasi sistem
transportasi dan sebagian penduduk kota masih tingal pada bagian dalam kotakotanya (innersections). Proses perubahan yang cepat terjadi pada daerah ini
sangat sering sekali mengancam keberadaan bangunan-bangunan tua yang bernilai

historis tinggi. Pada daerah-daerah yang berbatasan dengan distrik masih banyak
tempat yang agak longgar dan banyak digunakan untuk kegiatan ekonomi antara
lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan untuk golongan ekonomi rendah dan
sebagian lain digunakan untuk tempat tinggal.
Contoh
District mayor pada kawasan ini merupakan district yang memiliki pengaruh kuat
untuk dijadikan gambaran mental kognitif atas kawasan pada Koridor Thamrin ini.
District-district mayor tersebut, adalah kawasan pada bagian barat Koridor Thamrin
dari arah Bundaran HI sampai dengan Persimpangan Sarinah; kemudian pada
bagian timur Koridor Thamrin dari arah Bundaran HI sampai dengan Persimpangan
Sarinah; kemudian area di sekitar Bundaran HI dan juga kawasan Jalan Sabang
yang tidak dapat dipisahkan dari kawasan ini. Untuk district minor adalah kawasan
yang terletak pada sisi timur dari koridor Thamrin, yang terletak di sepanjang path
minor pada bagian timur tersebut. Salah satunya adalah kawasan Menteng.

4. LANDMARKS (TENGARAN)
Tengaran merupakan salah satu unsur yang turut memperkaya ruang kota.
Landmarks merupakan ciri khas terhadap suatu wilayah sehingga mudah dalam
mengenal orientasi daerah tersebut oleh pengunjung. Landmarks merupakan citra
suatu kota dimana memberikan suatu kesan terhadap kota tersebut.
Contoh :
Landmark yang paling kuat pada kawasan Koridor M.H. Thamrin ini jelas adalah
Bundaran Hotel Indonesia.

5. EDGES (TEPIAN)
Bentukan massa-massa bangunan yang membentuk dan membatasi suatu ruang di
dalam kota.
Contoh :

Edge mayor pada kawasan ini adalah perairan pada bagian barat kawasan koridor,
kemudian berlanjut ke sekeliling Bundaran HI sebagai edge mayor juga. Di samping
edge mayor juga terdapat beberapa edge minor : pada bagian belakang Grand
Indonesia; path minor pada bagian timur kawasan juga menjadi edge minor;
demikian juga path minor pada bagian utara kawasan (pada persimpangan Sarinah
Thamrin) juga menjadi edge minor.

Urban Design Plan of San Francisco (1970) Shirvani mulai dari


memetakan adanya empat kelompok keterkaitan ruang kota: (Wilson
dkk, 1979 dalam Shirvani, 1985:6)
1. Internal pattern and image
gambaran ruang dalam struktur ruang kota dalam skala mikro (micro
level), gambaran ruang-ruang sik yang penting di keseluruhan
organisasi ruang kota
titik-titik penting (focal points) landmarks pola pergerakan
2. External form and image
gambaran keseluruhan dari kota, skyline, identitas kota
3. Circulation and parking
gambaran kualitas sirkulasi manusia dan kendaraan, keadaan ruang
(atau ketiadaan ruang) parkir, keteraturan, kemonotonan, kejelasan
rute, orientasi ke tujuan (way nding), keselamatan dan kemudahan
akses dan pergerakan
4. Quality of environment
keadaan dan kualitas dari: > elemen natural dalam kota > jarak
dengan ruang terbuka > kemenarikan facade jalan-jalan > kualitas
pemandangan > kualitas pemeliharaan, kebisingan dan iklim mikro

No.

Menurut

PERSAMAAN

PERBEDAAN

Pakar
1.

San
Fransisco
UDP

2.

KEVIN
LYNCH

3.

HAMID
SHIRVANI

KRITERIA URBAN DESIGN

DAFTAR PUSTAKA
http://tuankotta.blogspot.co.id/2007/06/elemen-elemen-rancangan-kota-menurut.html
https://www.google.co.id/imgres?imgurl=x-raw-image%3A%2F%2F
%2F5f6f91fd34c97a31d3934318b033d5dca38a65a614ed099c67f9fd15bb27e35f&imgrefurl=
http%3A%2F%2Fpapers.gunadarma.ac.id%2Ffiles%2Fjournals%2F12%2Farticles
%2F15801%2Fpublic%2F15801-44457-1PB.pdf&docid=LJd6PBrXx4OK_M&tbnid=MXrJNP2Rb19rgM
%3A&w=520&h=307&ved=0ahUKEwiPxcTtq4DMAhUEB44KHbFNApEQMwghKAUwBQ&ia
ct=mrc&uact=8
https://en.wikipedia.org/wiki/Kevin_A._Lynch
https://id.wikipedia.org/wiki/San_Francisco

Anda mungkin juga menyukai