Anda di halaman 1dari 5

Identifikasi Kriteria Urban Design Tak Terukur

Di Kecamatan Klojen, Kota Malang Sesuai


Dengan Teori Kevin Lynch
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

Abstrak— Dalam teori Place ini berkaitan dengan pemahaman atau pengertian terhadap budaya
space yang terletak pada pemahaman atau pengertian dan karakteristik manusia terhadap ruang
terhadap budaya dan karakteristik manusia terhadap
ruang fisik. Space atau ruang sendiri merupakan void
fisik. Space atau ruang sendiri merupakan
hidup yang mempunyai suatu keterkaitan secara fisik. void hidup yang mempunyai suatu
Salah satu tokoh dalam Teori Place ini adalah Kevin keterkaitan secara fisik. Ruang ini akan
Lynch. Kevin Lynch berpendapat bahwa ada 5 elemen
dalam perancangan kota yaitu nodes, landmark, path,
menjadi place apabila diberikan makna
district, dan edge. Dalam artikel ini akan diidentifikasi kontekstual dari muatan budaya atau potensi
mengenai kondisi lingkungan yang ada di Kecamatan muatan lokal yang terdapat di suatu kawasan
Klojen dengan teori Kevin Lynch mengenai elemen-
elemen dalam perancangan kota tersebut. Kevin Lynch
tersebut.
tersebut merupakan salah satu kriteria tak terukur Kota Malang sendiri memiliki unsur
dalam Perancnagan Kota. Yang nantinya didapatkan lingkungan alamiah yang sangat dominan,
bahwa kelima elemen ini berpotensi untuk
meningkatkan perekonomian di Kota Malang terutama
serta bentukan lingkungan seperti bangunan,
pada sektor pariwisata. Namun juga akan ditemukan elemen tata kota, dan kehidupan masyarakat
permasalahan bahwa beberapa elemen ini menyebabkan telah memberikan citra spesifik Kota
kemacetan yang ada di Kota Malang. Dalam hal ini
berarti kelima elemen dari Teori Lynch berpengaruh
Malang. Sedangkan perkembangan bentuk
terhadap fisik dan lingkungan suatu kota. fisik kota terjadi melalui dua proses yakni
proses formal yaitu melalui proses
I. PENDAHULUAN perencanaan dan desain, dan proses organis
Kevin Lynch Andrew adalah seorang yaitu proses yang tidak direncanakan dan
perencana perkotaan Amerika dan seorang berkembang dengan sendirinya. Maka
penuli. Lynch sendiri merupakan perencana morfologi kota terbentuk melalui proses
kota yang paling terkenal. Beliau yang dapat dikatakan panjang. Setiap
menyatakan bahwa kota adalah sesuatu yang perubahannya secara morfologis dapat
dapat diamati, dari segi letak jalur jalan, memberikan arti serta manfaat yang sangat
batas tepian, kawasan, titik temu, dan berharga bagi penanganan perkembangan
landmark dapat dengan mudah dikenali dan suatu kawasan kota. Dengan mempelajari
dapat dikelompokan dalam pola keseluruhan morfologi kawasan kota ini permasalahan
bentuk kota. Hal-hal tersebut tentunya tidak morfologi suatu kota dapat dihindari karena
lepas dari segi fisik dan lingkungan dari proses belajar dari pengelaman kegagalan
suatu perkotaan. dan keberhasilan masa lampau merupakan
Teori dari Kevin Lynch ini dikenal salah satu proses pembentukan morfologi
dengan Teori Place. Dalam teori Place ini suatu kawasan (Zahnd,1999).
berkaitan dengan space yang terletak pada
II. PEMBAHASAN penghubung dan jalur sirkulasi manusia
Analisis Place membahas dua hal yang serta kendataan daru lokasi satu ke lokasi
berhubungan untuk mengetahui makna dari yang lainnya di dalam sebuah wilayah.
suatu tempat. Di dalam lokasi studi yakni Atau dengan kata lain path merupakan garis
Kota Malang terdapat landmark (1) yang penghubung yang memungkinkan orang
berada di tengah alun-alun. Alun-alun (2) bergerak dengan mudah.
yang berupa taman ini berfungsi sebagai Salah satu contoh jalan yang ada di Kota
ruang terbuka dan sebagai tempat berkumpul Malang adalah Jl. Ahmad Yani yang
masyarakat Kota Malang. Pada bagian Timur merupakan jalur akses utama yang
dari Tugu Malang juga terdapat stasiun menghubungkan pusat kota dengan daerah
kereta api (3) yang merupakan salah satu Utara (Kota Surabaya). Pada koridor ini
fasilitas transportasi yang ada di kawasan. juga terdapat jalur hijau yang berfungsi
Dengan adanya fasilitas transportasi tersebut sebagai peneduh pada koridor. Selain itu
diharapkan penduduk dari luar daerah kota malang juga memiliki jalur pejalan
mendapat akses yang lebih mudah untuk kaki walau tidak semua lokasi memiliki
mencapai landmark yang berupa tugu. jalur khusus untuk pejalan kaki.
Fasilitas transportasi ini juga dapat Di beberapa jalur atau path di Kota
digunakan sebagai salah satu akses untuk Malang sering sekali mengalami macet
menuju ke fasilitas pemerintahan (4) di Kota pada waktu-waktu tertentu. Hal tersebut
Malang yang ada di sebelah selatan dari memang bukan karena kesalahan dari
alun-alun Kota Malang. Dan juga terdapat sistem jalurnya namun karena demand
fasilitas penginapan (5) di bagian selatan dari lebih banyak daripada supply dan
Tugu Malang. dikarenakan kesadaran penduduk untuk
menggunakan moda transportasi lain yang
kurang.

Gambar 2. Kondisi jalan Ahmad Yani


Gambar 1. Peta Lokasi Fasilitas yang Kota Malang
Ada di Kawasan Studi B. Nodes
Lebih mendalam lagi akan dibahas Simpul merupakan simpul atau
mengenai elemen-elemen yang digagas oleh lingkaran daerah strategis dimana arah atau
Kevin Lynch sesuai dengan kondisi fisik dan aktifitasnya saling bertemu dan dapat
lingkungan yang ada di Kota Malang. diubah ke arah atau aktifitas yang lainnya,
A. Path misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun,
Pada Umumnya Kota malang memeiliki lapangan terbang, jembatan, atau bagian
jalur jalan berbentuk pedestrian ways dan kota secara keselurhan dalam skala makro
jalan raya. Jalur ini sendiri merupakan msialnya pasar, taman, dsb.
Di Kota Malang sendiri memiliki Kota Malang merupakan kota dengan
banyak Node (simpul) contohnya adalah penginggalan bangunan sejarah masa
pasar dinoyo, plaza malang, ramayana, dan lampau. Beberapa bangunan peninggalan
pasar blimbing. Dengan potensi ini sedikit terganggu dengan perubuhan
pariwisatanya simpul di kota malang ikut yang sangat cepat mulai dari perekonomian
berkembang dan menyebabkan muncul hingga sosial di Kota Malang. Proses dari
saimpul-simpul lain di kotanya. Pemerintah perubahan yang cepat tersebut tentunya
juga memanfaatkan sektor pariwisata ini mengancam keberadaan bangunan-
untuk memunculkan simpul-simpul baru bangunan tua yang bernilai historis yang
dengan memanfaatkan lahan yang ada. tinggi. Oleh sebab itu beberapa bangunan
Simpul-simpul ini kemudian mendorong tua di Kota Malang sedikit terganggu
peningkatan ekonomi di Kota Malang. dengan adanya distrik yang mulai
bermunculan ini. Salah satu contoh dari
distrik di Kota Malang adalah pasar
blimbing.

Gambar 3. Plaza Malang sebagai salah


Gambar 4. Kondisi Pasar Blimbing
satu node Kota Malang
Kota Malang
Namun beberapa simpul ini memiliki
beberapa masalahnya sendiri. beberapa D. Landmarks
simpul yang muncul malah menyebabkan Landmark merupakan lambang dan
kemacetan di Kota Malang. Kota Malang simbol untuk menunjukkan suatu bagian
kota, biasanya dapat berupa bangunan
yang tidak luas ini semakin di kembangkan
gapura batas kota (yang menunjukkan letak
dan kemudian berakibat pada kebutuhan batas bagian kota), atau tugu kota
akan akses transport yang lebar padahal (menunjukkan ciri kota atau kemegahan
lahannya sudah tidak ada lagi. suatu kota), patung atau relief
(menunjukkan sisi kesejarahan suatu bagian
C. Districk kota), atau biasa pula berupa gedung dan
District merupakan kawasan-kawasan bangunan tertentu yang memiliki suatu
kota dalam skala dua dimensi. Sebuah karakteristik tersendiri yang hanya dimiliki
kawasan/ district memiliki ciri khas yang kota tersebut. Sehingga keberadaan suatu
mirip (baik dalam hal bentuk, pola, dan landmark mampu menunjukkan dan
wujudnya), dan khas pula dalam batasnya, mengingatkan orang tentang tetenger suatu
dimana orang merasa harus mengakhiri kota.
atau memulainya. District atau distrik Banyak sekali terdapat landmark di
dalam kota dapat dilihat sebagai referensi Kota Malang ini diantaranya adalah
interior maupun eksterior. Distrik landmark kota malang sebagai kota bunga
mempunyai identitas yang lebih baik jika yang terletak di Jalan Ijen Kota Malang,
batasnya dibentuk dengan jelas Landmark Kota Malang sebagai kota yang
tampilannya dan dapat dilihat homogen, asri dengan piala adipura, Landmark Tugu
serta fungsi dan posisinya jelas. Malang, Landmark malang sebagai kota
pelajar, dan Landmark kota malang sebagai
kota budaya. Dengan adanya landmark ini
tentunya akan menambah chiri khas dari
suatu wilayah tempat landmark tersebut
berada. Potensi ini dapat dijadikan sebagai
potensi pariwisata yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota
Malang.

Gambar 6. Sungai Metro Kota Malang

III. KESIMPULAN
Melalui Teori Lynch dapat ditarik
kesimpulan bahwa Kota Malang dapat
diamati melalui beberapa elemen
Gambar 5. Salah satu landmark Kota diantaranya aadalah path, edge, district,
Malang yang sudah ada sejak zaman node, dan landmark. Dari elemen-elemen
Belanda, Tugu Malang ini kemudian diketaui karakteristik dan
kekhasan dari Kota Malang yang ternyata
E. Edge merupakan Kota Pariwisata dan dikenal
Edge adalah elemen linear yang tidak juga sebagai Kota Kembang. Selain julakan
dipakai/ dilihat sebagai Path. Edge berada
tersebut ternyata malang juga termasuk
pada batas antara dua kawasan tertentu dan
berfungsi sebagai pemutus linear, misalnya kota pelajar. Dari chiri-chiri ini kemudian
pantai, tembok, batasan antara lintasan dalam perencanaan pemerintah Kota
kereta api, sungai, topografi,dan Malang mencoba untuk mengidupkan
sebagainya. Edge lebih bersifat sebagai identitas kota malang tersebut kedalam
referensi daripada misalnya elemen sumbu lima elemen-elemen yang disrumuskan
yang bersifat koordinasi (Linkage). Edge oleh Kevin Lynch.
atau tepianmerupakan penghalang
Dalam prakteknya sendiri beberapa dari
walaupun kadang-kadang ada tempat untuk
masuk. Tepian merupakan pengakhiran dari elemen-elemen yang dirumuskan oleh
sebuah district atau batasan sebuah district Lynch memiliki beberapa potensi dan
dengan yang lainnya. Tepian memiliki permasalahannya tersendiri di Kota
identitas yang lebih baik jika kontinuitas Malang. Salah satu contoh potensinya
tampak jelas batasnya. Demikian pula adalah pada elemen landmark. Dengan
fungsi batasnya harus jelas yaitu untuk adanya landmark di kota malang, dapat
membagi atau menyatukan.
menimbulkan identitas Kota Malang itu
Contoh dari edge di Kota Malang adalah
sendiri yang nantinya dapat dikembangkan
sungai metro yang merupakan batas dari
sebagai daya tarik pariwisata untuk
beberapa kecamatan salah satunya adalah
masyarakat. Sedangkan hal negatifnya
Kecamaatan Sukun dengan Kecamatan
adalah dengan kemunculan nodes yang
Bandulan.
tidak dikendalikan dengan baik maka akan
menyebabkan permasalahan kemacetan di
beberapa path atau jalur di Kota Malang.
Selain itu kemunculan district baru juga
akan mengancam bangunan-bangun sejarah
di Kota Malang.
Dari identifikasi fisik dan lingkungan di
Kota Malang tersebut dapat diketahui
bagaimana elemen-elemen perancangan
kota berperan dalam kegiatan, karakteristik,
serta budaya dari Kota Malang itu sendiri.
dengan adanya identifikasi tersebut juga
akan membantu menemukan permasalahan
dan potensi dari kelima elemen untuk
selanjutnya dapat dikembangkan atau
mungkin permasalahan yang ada dapat
diperhatikan dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Prihutami, Deazaskia. Ruang Publik yang
Berhasil Depok. (2008)
[2] Tallo, Amandus Jong dan Pratiwi, Yulia.
Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus:
Kota Malang). Bandung (2014)
[3] Open Street Maps
[4] Pembelajaran Kuliah Praktek Perancangan Kota,
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS.
[5] Place Theory (Teori Urban Desain) Mata Kuliah
Arsitektur Kota.

Anda mungkin juga menyukai