Makalah
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
pada mata kuliah Sistem Neurobehaviour
Disusun oleh :
Kelompok C
Ketua
Scriber 1
: Vina Yusfadianti
Scriber 2
Ani Rusmiawati
Nida Kania S
Sri Hayati
Sigit Slamet K
Lailatun Najmiyah
Faisal Anwar R
Rani Suryaningsih
Marisha Azhar
Miftah Awaludin
Agung Kurnia
Ferry Supriadi
Noor Loppa
Intan Nurawaliana
STIKES JENDRAL
ACHMAD YANI
CIMAHI
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
besertahidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Stroke.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah sistem Neurobehaviour.
Tidak lupa kami ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan dan pembuatan makalah ini. Semoga segala bantuan yang
telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, maupun
sistematika. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih apabila ada kritik dan saran untuk
perbaikan dari kesalahan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya dalam
upaya peningkatan wawasan wacana pendidikan nasional. Akhir kata kami hanya dapat
mengucapkan terima kasih dan semoga Allah selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A.
Latar belakang...................................................................................................................1
B.
Tujuan...............................................................................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................................................2
A.
Skenario Tutorial...............................................................................................................2
B.
C.
D.
E.
H.
Step 7 (Sintesis)................................................................................................................8
Kesimpulan.....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................23
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke adalahsuatu gangguan di peredaran darah di otak. Organisasi kesehatan
dunia, WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu sindrom klinis dengan
Gangguan fokal atau global dari fungsi otak yang berkembang dengan cepat,
dengan gejala yang bertahan lebih dari 24 jam atau lebih atau dapat menyebabkan
kematian, dengan penyebab yang tak lain berasal dari gangguan sirkulasi darah.
Gangguan sirkulasi ini dapat disebabkan oleh beberapa patofisiologi, diantaranya
thrombosis, emboli dan perdarahan. Beberapa faktor resiko yang dapat
menimbulkan gejala stroke diantaranya adalah hipertensi, diabetes, transient
ischaemic attack (TIA), gangguan kardiovaskular dan kebiasaan merokok.
B. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Skenario Tutorial
Seorang wanita berusia 60 tahun dirawat di ruang UGD, klien mengatakan
saat melakukan aktivitas di sawah tiba-tiba mengalami nyeri kepala hebat serta
kaki dan tangan kirinya tidak bisa digerakkan kemudian terjatuh. Dari hasil
pengkajian oleh perawat didapatkan data: BP: 160/100 mmhg, HR: 90x/menit, RR:
24x/menit, T: 37,3C, GCS E4M4V4, clubing finger, tampak pucat, bicara tidak
jelas (pelo), wajah tidak simetris, muntah, parese CN VII dan XII. Dari hasil
anamnesa klien sudah lama memiliki riwayat penyakit hipertensi. Hasin CT scan
menunjukkan adanya lesi hemoragik pada hemisfer sebelah kanan.
B. Step 1 (Klasifikasi Dan Definisi Istilah)
1. Parese CN VII dan XII adalah kondisi yang ditandai lemahnya gerak badan
atau hilangnya sebagian gerakan badan atau adanya gangguan gerakan.
2. Hemisfer (otak) adalah separuh bagian organ atau struktur sferis atau kurang
lebih sferis.
Separuh bulatan, cerebral: kedua belahan atau sisi otak.
3. Hemoragik adalah perembesan darah dari pembuluh darah.
4. GCS E4M4V4 adalah tingkat kesadaran (Eyes, Motorik, Verbal)
5. Clubing finger adalah gangguan pada ujung jari disebabkan oleh gangguan
pada kardio.
Proliferasi jaringan lunak disekitar ujung jari tangan atau jari kaki, tanpa
perubahan pada tulang.
6. Hipertensi adaalah tingginya tekanan darah arteri secara resisten penyebabnya
mungkin belum diketahui disebabkan penyakit lain.
C. Step 2 (Identifikasi Masalah)
1. Penyakit apa yang dialami klien?
2. Apa penyebab nyeri kepala hebat yang disertai kaki dan tangan kiri tidak bisa
digerakan?
3. Apa yang menyebabkan pasien muntah, tampak pucat, dan disertai bicara
tidak jelas?
4. Terapi apa yang diberikan pada pasien tersebut?
5. Apa yang menyebabkan wajah klien tidak simetris?
6. Masalah keperawatan apa yang timbul pada kasus tersebut?
7. Apa yang menyebabkan adanya lesi hemoragik pada hemisfer sebelah kanan?
8. Tindakan keperawatan apa yang diberikan pada klien?
9. Apa pencegahan pada penyakit tersebut?
10. Apakah ada komplikasi dari penyakit ini?
11. Kenapa pasien bisa mengalami clubbing finger?
12. Lebih rentan pada usia berapa yang terkena penyakit ini?
2
13. Apa ada hubungan penyakit yang diderita dengan hipertensi? Apakah
E4M4V4 akan menimbulkan perubahan apa?
14. Apa faktor resiko pada penyakit tersebut?
15. Apa yang menyebabkan parase CN VII dan XII?
16. Siapa yang cenderung rentan terkena penyakit tersebut, laki-laki atau
perempuan, dan apa penyebabnya?
D. Step 3 (Analisis Masalah)
1. Stroke.
2. Karena adanya lesi hemoragik pada hemisfer sebelah kanan yang
menyebabkan parase CN VII dan XII.
3. Kekurangan oksigen mengakibatkan klien tampak pucat, gangguan saraf
cranial XII mengakibatkan bicara tidak jelas.
4. Terapi obat: hipertensi (Captropil, amplodipin {gol. Vasodilator}).
5. Adanya gangguan pada saraf cranial VII.
6. Intoleransi aktivitas, gangguan citra tubuh, nyeri akut, kekurangan volume
cairan, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan.
7. Karena klien menderita hipertensi yang menyebabkan tekanan darah
meningkat sehingga pembuluh darah diotak meningkat dan elastisitas
pembuluh darah terganggu, jika dibiarkan akan menyebabkan pecahnya
pembuluh darah.
8. Latihan ROM,fisioterapi.
9. Kontrol tekanan darah, hindari jatuh, jangan terlalu banyak terpapar sinar
matahari, olahraga, gaya hidup sehat, hindari rokok, tidak minum minuman
beralkohol dan berkafein, hindari stres, konsumsi makanan yang sehat.
10. Kelumpuhan, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan
berbicara, gangguan bentuk tubuh,, atropi (kekakuan) otot.
11. Karena adanya gangguan pada kardio yang merupakan mekanisme
kompensasi untuk mendapatkan oksigen ke area perifer.
12. Usia lanjut
13. Ada, karena hipertensi menyebabkan tekanan darah meningkat sehingga
pembuluh darah diotak meningkat dan elastisitas pembuluh darah terganggu,
jika dibiarkan akan menyebabkan pecahnya pembuluh darah.
Karena klien mengalami penurunan kesadaran.
14. Orang yang hipertensi, perokok, kurang aktivitas fisik, obesitas, alkohol,
minuman berkafein, stress, gangguan pada kardio, usia lanjut, gaya hidup.
15. Tekanan darah yang meningkat, tekanan darah di otak meningkat, pembuluh
darah terganggu dan jika dibiarkan akan menyebabkan pecahnya pembuluh
darah, otak akan terendam darah sehingga mengakibatkan perfusi jaringan di
otak dan mengenai sel-sel di otak, dan disini mengenai saraf cranial VII dan
XII.
16. Relatif laki-laki karena gaya hidup yang tidak sehat.
Pemfis:
BP: 160/100
HR: 90x/menit
RR: 24x/menit
T: 37,3 C
GCS E4M4V4
Clubbing finger
Pucat, bicara palo, wajah tidak
simetris
Riwayat hipertensi
Tekanan darah
Fungsi jantung
terganggu
Suplai O2 ke
jaringan
terganggu
Pucat
Elastisitas pembuluh
darah
Clubing
Pembuluh darah
pada otak pecah
Nyeri akut
Stroke
Gangguan perfusi
jaringan di otak
4
Gangguan perfusi
jaringan
Ekstrimitas tidak
bisa digerakan
Penurunan
kesadaran
Bicara tidak
jelas
Wajah tidak
simetris
Tugas
Definisi dan klasifikasi
Etiologi dan faktor resiko
Manifestasi klinis
Patofisiologi
Penatalaksanaan medis
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
Pencegahan
Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
b. Diagnosa
c. Intervensi
Nama
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Miftah
Rani
Ani
Gian, Intan DC, Marisha
Faisal, Sigit
Nida, Agung
Sri
Gina
a. Tika, Intan Nurawaliana
b. Vina, Feri
c. Noor lopa, Laila
GCS
E4M4V4
Waktu
Selasa,
14 April 2015
08.00 11.00
14 April 2015
Keterangan
Pelaksanaan TUTORIAL dari step 1 step 5
Pengumpulan Materi
Kumpulan 1 :
- Pencarian data
- Pembuatan cover, kata pengantar, daftar isi, daftar
-
H.
St
pustaka
Yang datang : Semua datang
Kumpulan di hotspot tanggal 14April 2015, dari
12.00-17.00
15 April 2015
Kumpulan 2 :
-
Pengumpulan Materi
Pengeditan BAB III
Pembuatan BAB I BAB IIdan BAB IV
Penambahan materi dari berbagai sumber
Yang datang : Semua datang
Kumpulan di hotspot tanggal 15 April 2015, dari
11.00-15.00
ep 7 (Sintesis)
1. Definisi dan Klasifikasi
Gangguan
( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak ( dalam
beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan gejala atau tanda
yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Harsono,1996, hal 67)
10
c. Gangguan persepsi
Persepsi adalah ketidakmampuan untuk menginterpretasikan sensasi.
Stroke dapat mengakibatkan persepsi visual, gangguan dalam hubungan
visual dan kehilangan sensori. Disfungsi persepsi seksual karena gangguan
jaras sensori primer diantara mata korteks visual.
d. Kerusakan fungsi kognitif Dan efek psikologik
Disfungsi ini dapat ditunjukan dalam lapang perhatian terbatas,
kesulitan
dalam
pemahaman,
lupa
dan
kurang
motivasi,
yang
karena
konfusi,
ketidakmampuan
mengkomunikasikan
12
13
aliran
darah
serebral
dan
14
15
16
Anda harus mengontrol diabetes Anda. Dalam kasus ini, penyakit ini
tidak diobati, ia dapat merusak pembuluh darah ke seluruh tubuh dan
akhirnya menyebabkan aterosklerosis.
k. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
1) Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis
kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal
dan MRS, nomor register, dan diagnosis medis.
2) Keluhan utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan
adalah kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak
dapat berkomunikasi, dan penurunan kesadaran.
3) Data riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Serangan stroke berlangsung sangat mendadak, pada saat klien
sedang melakukan aktivitas ataupun istirahat. Biasanya terjadi nyeri
kepala, mual, muntah, bahkan kejang sampai tidak sadar, selain
gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang
lain.
b) Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke sebelumnya, diabetes
mellitus, penyakit
jantung,
anemia,
riwayat
trauma
kepala,
17
adanya
kekaburan,
akibat
adanya
gangguan
e) Dada
(1) Inspeksi : bentuk simetris
(2) Palpasi : tidak adanya massa dan benjolan
(3) Perkusi : nyeri tidak ada bunyi jantung (Lup dan Dup)
(4) Auskultasi : nafas cepat dan dalam, adanya ronchi, suara
jantung I dan II murmur atau gallop
f) Abdomen
(1) Inspeksi : bentuk simetris, pembesaran tidak ada
(2) Auskultasi : bising usus agak lemah
(3) Perkusi : tidak ada nyeri tekan
g) Ekstremitas
Pada pasien dengan stoke hemoragik biasanya ditemukan
hemiplegic paralisa atau hemiparase, mengalami kelemahan otot dan
perlu juga dilakukan pengukuran kekuatan otot, normal : 5.
Pengukuran kekuatan otot:
(1) Nilai 0: bila tidak terlihat kontraksi sama sekali
(2) Nilai 1: bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada
sendi
(3) Nilai 2: bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan
gravitasi
(4) Nilai 3: bila dapat melawan gravitasi tetapi tidak dapat
melawan tekanan pemeriksaan
(5) Nilai 4: bila dapat melawan tahanan pemeriksaan tetapi
kekuatannya berkurang.
(6) Niali 5: bila dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan
kekuatan penuh.
a. Analisis data
No
Data
1
DS:
DO :
- hemipleglia
- hemiparesis
Etiologi
Peningkatan TIK
Masalah keperawatan
Gangguan mobiilitas
fisik
Disfungsi CN XI
19
Kelemahan anggota
gerak
DS :
- .
DO:
Gangguan perfusi
serebral
Stroke hemoragik
Gangguan perfusi
serebral
3
DS :
DO :
- wajah tidak simetris,
bicaranya tidak jelas
Neurocerebrospinal
neuro VII, IX, XII
20
Gangguan komunikasi
verbal
Gangguan komunikasi
verbal
b. Diagnosa
1) Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemipleglia
2) Gangguan perfusi serebral berhubungan dengan hipoksia
3) Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan neurocerebrospinal
neuro VII, IX, XII
c. Intervensi
No
1.
Diagnosis
Perencanaan
Tujuan
Intervensi
keperawatan
Gangguan citra Orang tua bayi akan 1. Kaji dan
Rasional
1. Memudahkan
tubuh
perawat
mengimplementasi
ikan
dokumentasikan
untuk
koping
baru
klien
saat
memberikan
berinteraksi mengenai
positif
terhadap
penampilan pasien
2.
bayi
dengan
hubungan
Kriteria hasil
a.
Sering
kontak
perawat
memfasilitasi
kekuatan personal
b.
dapat
mengenali
menunjukkan
penerimaan
penampilan
21
untuk
perawat
mendekati
d.
Orang
bersikap
2.
tua
realistic
Gangguan
mengenai
identitas diri
hubungan
lain,
dan
lingkungan.
Orang tua bayi dapat
mengidentifikasi
kekuatan personal dan a. Dorong keluarga a.
Membantu
mempertahankan
hubungan
perasaan mereka
interpersonal
yang b. Berikan
dekat
perawatan
Kriteria Hasil :
sikap
yang
untuk
beban
dapat
dengan berharga
merasa
di
tidak lingkungannya.
b. Menghormati pasien
memahami
keadaan
bayi
saat ini
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi manusia. 2012. Dari http :
//psks.lppm.uns.ac.id.//2012/01/02/anatomi-dan fisiologi-sistem-reproduksimanusia/.html. diakses pada 27 maret 2015
Watson,reoger.2002. anatomi dan fisiologi untuk perawat. Jakarta : EGC
24
25