Pertemuan 4
Kegiatan membaca dilakukan untuk berbagai tujuan dan keperluan. Oleh karana itu
diperlukan keterampilan membaca yang fleksibel. Pembaca fleksibel adalah pembaca yang
pandai memilih dan menerapkan strategi baca yang tepat dalam menghadapi bahan
bacaannya.Definisi membaca yang dikemukakan para ahli dapat dikategorikan ke dalam dua
kategori yang menunjukkan tingkatan, yakni (1) definisi yang bertumpu pada kemampuan melek
huruf, (2) definisi yang bertumpu pada melek wacana. Melek huruf adalah kemampuan
mengenali lambang-lambang bunyi bahasa dan dapat melafalkannya dengan benar, sedangkan
melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami dan memetik makna atau maksud dari
lambang-lambang yang tersaji dalam bahasa tulis itu dalam arti yang sesungguhnya.
Dilihat dari cakupan bahan dan keperluannya, terdapat dua jenis membaca, yaitu
membaca intensif dan membaca ekstensif. Membaca intensif perlu dilakukan secara cermat
untuk memperoleh pemahaman teks bacaan secara tepat dan akurat. Membaca ini sering
diidentikkan denga teknik membaca untuk belajar.
May (dalam Marzano, 1995) membagi tingkat-tingkat pemahaman membaca intensif,
yaitu: (1) pemahaman literal, interpretatif, kritis, dan kreatif. Disamping itu dalam melakukan
membaca intensif ada bebrapa teknik yang dapat digunakan untuk kepentingan studi, yaitu (1)
teknik SQ3R (survei/menjajagi, question/bertanya, read/membaca, recite/menceritakan, dan
review/meninjau ulang, (2) teknik KWLH singkatan dari know (pengetahuan siap), want
(keinginan/keperluan), learned (keharusan mempelajari), dan how (pengontrolan hasil baca,
bagaimana?), (3) teknik CATU singakatan dari CA (cari), T (tulis kembali), dan U (uji).
Membaca ekstensif digunakan untuk kepentingan perolehan informasi yang
komprehensif, meluas, tidak mendalam, atau untuk kepentingan kesenangan dan hiburan.
Menurut Broughton (1978) ada tiga teknik membaca ekstensif, yaitu: (1) survei reading
(membaca survei), (2) skimming (membaca sekilas), dan superficial reading (membaca dangkal).
Karya ilmiah diartikan sebagai tulisan yang mengungkapkan buah pikiran sebagai hasil
dari pengamatan, tinjauan, penelitian yang saksama dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu,
menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan tertentu, serta isi, fakta, dan
kebenarannya dapat dibuktikan dan dipertanggungjawabkan. Karya ilmiah ditujukan untuk
masyarakat pembaca profesional sedangkan karya ilmiah populer ditujukan masyarakat
/pembaca umum..Oleh karena itu pengertian karya ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang
berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dan hal-hal yang berhubungan dengan masalah
kehidupan sehari-hari, dengan teknik dan gaya pengujian yang lebih sederhana dan mudah
dipahami.
Persamaan karya ilmiah dengan karya ilmiah populer adalah sama-sama berlandaskan
keobjektifan dan kedalaman. Perbedaan yang menonjol terletak pada penggunaan bahasa sajian.
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah populer lebih cair, tidak kaku, enak dibaca,
menarikdan mudah dipahami.
Suatu karya ilmiah memiliki prinsip-prinsip ilmiah, yakni objektif, empiris, rasional,
deduktif-induktif. Jenis-jenis karya ilniah antara laporan, skripsi, tesis, desertasi, dan buku teks.
Secara umum, unsur kerangka karya ilmiah yang lengkap (skripsi atau tesis) adalah: (1)
pembuka, terdiri atas: halaman judul, lembar pernyataan khusus, kata pengantar, ucapan terima
kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel/gambar/diagram, (2) isi terdiri atas: pendahuluan, induk
tulisan, terdiri atas kajian teori dan metodologi, data hasil penelitian, pembahasan hasil analisis,
kesimpulan dan saran, (3) penutup terdiri atas: daftar pustaka, lampiran,indeks, dan riwayat
hidup.
Bentuk karya ilmiah populer ada tiga macam, yaitu: (1) deskriptif naratif, (2) deskriptif
ekspositoris, dan (3) deskriptif argumentataif
Selamat belajar