Anda di halaman 1dari 7

MEMBACA KARYA ILMIAH

POPULER
.
 HAKIKAT MEMBACA
 KONSEP MEMBACA
a.
.Membaca merupakan proses penggabungan lambing visual (katon) menjadi lambing bunyi (auditoris).
b. Membaca merupakan suatu proses decoding, yakni mengubah kode-kode atau lambing-lambing verbal yang berupa
rangkaian huruf-huruf menjadi bunyi-bunyi Bahasa yang dapat dipahami.
c. Membaca merupakan proses merekontruksi makna dari bahan-bahan cetak.
d. Membaca merupakan suatu proses rekontruksi makna melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan siap
pembaca, informasi yang tersaji dalam Bahasa tulis, dan konteks bacaan (Anthony, Pearson, & Raphael, 1993 :
284 ).
TINGKATAN-TINGKATAN MEMBACA
1. Membaca insentif : adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam
kelas terhadap tugas-tugas pendek, kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.
keterampilan yang harus dimiliki dalam membaca insentif :
a. Mengenali lambang-lambang tulis suatu Bahasa.
b. Memahami dan menggunakan butir-butir leksial yang tak dikenal.
c. Memahami informasi tersurat.
d. Memahami fungsi komunikatif kalimat dan ujaran.
e. Memahami makna-makna konseptual.
f. Memahami hubungan antarkalimat dalam paragraph.
g. Memahami hubungan antar paragraph dalam bacaan.
h. Mengenali dan memahami fungsi sarana kohesi dan koherensi.
i. Mengidentifikasi butir-butir informasi penting dalam sebuah teks.
ii. Membedakan ide utama dan ide pendukung.
iii. Menyarikan butir-butir penting untuk membuat simpulan.
iv. Menyeleksi butir-butir informasi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
v. Membaca cepat untuk mendapatkan gambaran umum isi bacaan.
vi. Membaca cepat untuk menemukan informasi khusus/tertentu.
vii. Mengubah gaya penyajian teks (misalnya,dari paparan ke dalam bentuk diagram,table grafik,dan lain-lain).
2. Tingkatan pemahaman dalam membaca insentif :
a. Pemahaman Literial : merupakan keterampilan memahami yang paling sederhana,keterampilan ini
merupakan keterampilan menemukan makna kata dan kalimat dalam konteks secara langsung.
b. Interprestasi : adalah pemahaman yang melibatkan keterampilan berpikir yang diperlukan pembaca untuk
mengidentifikasi gagasan dan makna yang tidak secara ieksplisit dinyatakan dalam teks.
c. Pemahaman kritis : adalah pembaca pada kategori ini mampu menilai apa yang dibacanya, juga mampu
menilai secara kritis gagasan-gagasan yang ditampilkan penulis dan juga kesahihan apa yang dibacanya.
 4. keterampilan kritis : merupakan keahlian yang paling tinggi.pembaca kategori ini mampu menerapkan
gagasan-gagasan yang ada pada teks atau suatu bacaan ke situasi yang baru, mengombinasikan gagasan
yang dimiliki pembaca dengan gagasan yang dalam teks serta mampu memperluas konsep-konsep yang ada
dalam teks bacaannya.
Teknik –Teknik membaca insentif :
1. Teknik SQ3R (SURTABAKU): survei, tanya, baca, katakana, dan ulang.
- Survei (menjajagi) : bagian pendahaluan, bagian isi, bagian akhir/penutup.
 Question ( bertanya ) : apa yang ingin anda ketahui, apa yang seharusnya anda ketahui, dan apa yang anda
ragukan.
 Read ( membaca) : Teknik membaca; skimming,skaning, membaca cepat pola vertical,pola diagonal,pola
wig-zag, pola blok, pola spiral, pola horizontal, dan lain-lain.
 Recite (menceritakan) : setelah kegiatan membaca selesai dilakukan anda akan menginternalisasikan ke
dalam sistem memori anda guna meyakinkan perolehan informasi yang anda dapatkan dengan menggunakan
kata-kata sendiri.
 Review (meninjau ulang) : adalah meninjau seluruh kegiatan baca anda, terutama butir-butir yang penting
yang mungkin tidak atau belum terkuasai.
 2. Teknik KWLH : Know, Want, learned, dan How.
 Know : pengetahuan siap, apa yang sudah saya ketahui mengenai topik ini.
 Want : keiinginan/keperluan, apa yang ingin dan harus saya ketahui mengenai topoik ini.
 Learn(ed) : keharusan mempelajari, apa dan bagian mana dari bacaan itu yang harus saya baca dan
pelajari;informasi apa yang sudah saya pelajari dari kegiatan membaca itu?”
 How : pengontrolan hasil baca”bagaimana”?, apakah saya masih memerlukan informasi tambahan untuk
melengkapi informasi yang sudah saya peroleh dari bacaan itu.
3. Teknik CATU : cari,tulis-kembali,dan uji.
Membaca eksentif : membaca eksentif bukan untuk kepentingan pendalaman informasi, melainkan untuk
perluasan informasi.
Teknik-Teknik membaca eksentif
 Survei reading (membaca survei). : bagian sampul depan buku, pengarang,halaman-halaman awal buku,dsb
 Skimming (membaca sekilas ) : menemukan jadwal kereta api,jadwal penerbangan,
 Superficial reading(membaca dangkal) : majalah-majalah hiburan, brosur,iklan
 Hakikat karya ilmiah dan karya ilmiah popular.
 Istilah tulisan sering dikaitkan orang dengan ide ilmiah sedangkan karangan sering dikaitkan pada ide nonilmiah.
 Ali sastrohoetomo (1977:11) : karya ilmiah sebagai suatu karangan yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah
yang didapat dari penyelidikan-penyelidikan, seperti penyelidikan pustaka, laboratium, atau penyelidikan
lapangan.
 Tujuan karya ilmiah/tulisan ilmiah
 Memberikan penjelasan.
 Memberikan komentar dan atau penilaian
 Memberikan saran dan usulan
 Memberikan sanggahan dan penolakan
 Membuktikan hipotesis
 Membuat suatu rancangan.
Macam –macam karya ilmiah :
 Laporan : tulisan yang dimaksudkan untuk melaporkan hasil kegiatan ilmiah yang berupa penelitian atau
percobaan, baik di laboratium, di lapangan, atau penelitian kepustakaan.
 Kertas kerja/makalah : tulisan ilmiah yang berkenaan dengan pembahasan suatu persoalan tertentu dengan dari
bidang disiplin ilmu tertentu.
 Skripsi : merupakan tulisan ilmiah sebagai hasil dari kerja ilmiah berupa penelitian, baik penelitian kepustakaan
maupun penelitian lapangan.
 Tesis : sama seperti skripsi namun masalah yang diajukan dalam tesis hendaknya memperlihatkan keaslian
( belum pernah diteliti orang).
 Disertasi : laporan penelitian yang jauh lebih mendalam dan tajam dari skripsi dan tesis.
 Textbook ( buku teks ) : didalamnya dikupas tentang prinsip-prinsip atau hukum-hokum ilmiah yang diakui dan
diterima secara umum.
Ciri – ciri karya ilmiah popular
1. Berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya.
2. Tidak subjektif
3. Tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional
4. Memperlihatkan kerja nalar dan bersifata analitis
5. Mampu menjelaskan ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ sesuatu yang disajikan itu terjadi
6. Bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.
Bentuk tulisan ilmiah popular :
7. deskriptif-ekspositoris : menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam
8. Deskriptif-argumentatif : menambahkan penjelasan dari kedua bentuk tadi dengan penyodoran masalah yang
diikuti dengan cara pemecahan masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai