Anda di halaman 1dari 9

Kenakalan Remaja

1. KENAKALAN REMAJA
3. Definisi Kenakalan Remaja Menurut Para Ahli Kartono, ilmuwan sosiologi Dalam
bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala
patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara sosial hinga terjadi tindakan kriminal.
4. JENIS-JENIS KENAKALAN REMAJA Penyalahgunaan narkoba Seks bebas
Tawuran antara pelajar
5. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA PENYEBAB FAKTOR
EKSTERNAL FAKTOR INTERNAL 1. Krisis identitas 2. Kontrol diri yang lemah 1.
Keluarga 2. Teman sebaya yang kurang baik 3. Lingkungan
6. PENYEBAB TERJADINYA KENAKALAN REMAJA Faktor internal 1. Krisis
identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi
dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Ini terjadi karena remaja
gagal mencapai masa integrasi kedua. 2. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak
bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang
tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
7. Faktor Eksternal: 1. Keluarga Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi
antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu
perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu
memanjakan anak. Tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak. 2. Teman sebaya yang kurang baik. 3. Komunitas / lingkungan
tempat tinggal yang kurang baik.
8. Pengaruh Kawan Sepermainan Pendidikan Penggunaan Waktu Luang Uang Saku
PENYEBAB TIMBULNYA KENAKALAN REMAJA
9. Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah merupakan satu bentuk
prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka di mata tementemannya. Untuk menghindari masalah yang akan tmbul akibat pergaulan, selain
menarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua hendaknya
juga memberikan kesibukan dan kepercayaan sebagiaan tanggung jawab rumah
tangga si remaja yang bersifat tidak memaksa maupun mengada-ada.
10. PENGARUH KAWAN SEPERMAINAN PENDIDIKAN Masih sering terjadi dalam
masyarakat, orang tua yang memaksakan kehendaknya agar di masa depan
anaknya memilah profesi tertentu yang sesuai dengan keinginan orang tua.

Pemaksaan ini tidak jarang justru akan berakhir dengan kekecewaan. Sebab, meski
memang ada sebagian anak yang berhasil mengikuti kehendak orang tuanya
tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang kurang berhasil dan kemudian menjadi
kecewa, frustasi dan akhirnya tidak ingin bersekolah sama sekali. Mereka malah
pergi bersama dengan kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu
bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obat terlarang.
11. Penggunaan Waktu Luang Kegiatan iseng yang dilakukan selain inisiatif remaja
sendiri, sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang sesuai. Sebab
dalam masyarakat, pada umumnya apabila seseorang tidak mengikuti gaya hidup
anggota kelompoknya maka ia akan di jauhi oleh ligkungannya. Tindakan
pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati si remaja, akhirnya mereka terpaksa
mengikuti tindakan kawan-kawannya. Akhirnya ia terjerumus dan tersesat.
12. Uang Saku Orang tua hendaknya memberikan teladan untuk menanamkan
pengertian bahwa uang hanya dapat diperoleh dengan kerja dan keringat. Remaja
hendaknya di didik agar dapat menghargai nilai uang. Ajarkan pula anak untuk
mempunyai kebiasaan menabung sebagian dari uang sakunya. Menabung bukanlah
pegembangan watak kikir, melainkan sebagai bentuk menghargai uang yang didapat
dengan kerja dan semangat .
13. Sikap orang tua dalam menghadapi kenakalan remaja Menanamkan rasa disiplin
dari ayah terhadap anak. Memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak
oleh ibu. Pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak. Menjaga
agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat intim dalam satu ikatan keluarga .
14. Di samping keempat hal yang di atas maka hendaknya diadakan pula :
Pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan berguna.
Penyaluran bakat si anak ke arah pekerjaan yang berguna dan produktif. Rekreasi
yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa anak. Pengawasan atas lingkungan
pergaulan anak sebaik-baiknya.

Materi Penyuluhan; Kenakalan Remaja


dan Akibat Hukumnya
PENDAHULUAN
Kenakalan remaja adalah gejala alami yang dimiliki setiap manusia, hal ini
disebabkan karena manusia memiliki sifat hendonisme yaitu suka pada kesenangan. Senada
dengan pendapatnya Huizinga (1990:34) yang mengatakan bahwa pada hakekatnya manusia
adalah homo ludes (mahkluk bermain) dan homo esparans (mahkluk yang selalu berharap).
Hakekat dan sifat dasar manusia itu kalau tidak diimbangi dengan aturan main (ketaatan
hukum) dan pemahaman nilai-nilai agama yang baik maka akan cenderung menjadi perilaku
yang negatif (nakal).

Kenakalan tersebut akan lebih mudah dilakukan oleh anak-anak dan remaja, hal ini
disebabkan karena tahap perkembangan pikiran mereka/nalar mereka umumnya masih
rendah. Dalam ilmu kriminolgi ada teori perkembangan moral manusia yang disebut Moral
Development Theory (Topo Santoso dan Eva Achjani, 2003: 53), teori ini menggambarkan
tentang tahap-tahap perkembangan pikiran/nalar manusia, yaitu:
a. Tahap Pra-konvensional (umur 9-11 tahun); pada tahap ini anak umumnya berpikir
lakukan atau tidak lakukan.
b. Tahap Konvensional (umur 12-20 tahun); pada tahap ini remaja umumnya mulai mencari
jati diri, mereka sudah mulai mengadopsi nilai-nilai dan aturan-aturan yang ada
disekelilingnya.
c. Tahap Postconventional (umur 20 tahun); pada tahap ini manusia umumnya sudah kritis
menguji kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang dianggap tidak sesuai, tingkat
kematangan emosi sudah stabil, sudah mampu mengolah/mengatur pikiran, perkataan dan
perbuatannya.
Dari teori tersebut tergambar bahwa tingkat kerawanan manusia untuk berperilaku
menyimpang adalah pada tahap Pra-konvensional dan tahap konvensional, yang dalam
diskusi ini akan difokuskan pada tahap konvensional, yaitu usia remaja.
PENGERTIAN DAN JENIS KENAKALAN REMAJA
Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile delinguency. Juvenile berasal
dari bahasa Latin Juvenilis yang artinya anak-anak, anak muda, sedangkan delinquent berasal
dari bahasa latin delinquere yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian menjadi
perbuatan yang menyimpang/kejahatan.
Kenakalan Remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma
hukum pidana yang dilakukan oleh Remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri dan
orang-orang disekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa yang dikatakan usia remaja
adalah 13-18 tahun.
Jenis-jenis Kenakalan Remaja

1. Penyalahgunaan Narkoba
Narkoba adalah obat atau bahan yang berbahaya bagi tubuh, zat adiktif yang terkandung
dalam narkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi yang
mengkonsumsinya.
Mengapa orang mengkonsumsi narkoba:
- Untuk merasakan kesenangan.
- Meningkatkan kinerja tubuh
- Rasa ingin tahu
Beberapa efek atau pengaruh narkoba bagi tubuh kita:
- Stimulant obat yang dapat mempercepat sistem saraf pusat. Ini meningkatkan aktivitas otak
anda, membuat anda bersemangat dan energik, seperti: Tembakau, kokain, dll
- Depressant; obat dapat memperlambat sistem syaraf pusat, obat ini bisa membuat orangg
merasa santai, kurang tegang dan kurang menyadari peristiwa sekelilingnya; seperti: Alkohol,
heroin dll
- Hallucinogenics; obat yang dapat membuat halusinasi, seperti marijuana, ecstasy
2. Seks Bebas; perbuatan seks/perbuatan layaknya suami istri yang dilakukan diluar
perkawinan/sebelum perkawinan.
Dampak negatif seks bebas, diantaranya:
- Dapat kena berbagai macam penyakit; HIV/Aids, Sepilis dan penyakit kelamin lainnya
- Hamil diluar nikah: usia yang belum memadai untuk hamil, orang tersebut belum siap untuk
menikah, tidak mau diakui oleh laki-lakinya, tidak mendapat persetujuan orang tua dan lainlain.
3. Tawuran dll
PENYEBAB KENAKALAN REMAJA DAN MENGATASINYA

Dalam Teori Pembelajaran Sosial (Topo Santoso dan Eva Achjani, 2003:54) dikatakan bahwa
manusia melakukan sesuatu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1. Pengalaman
2. Pengamatan
Pengalaman dapat berasal dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan pengamatan
ditimbulkan oleh sesuatu yang berasal dari luar. Keduanya akan berpengaruh kepada pola
perilaku manusia dalam menjalani kehidupannya, hal baik yang dialami maupun yang
diamati seseorang akan berpengaruhi positif pada pola perilakunya, demikian sebaliknya hal
buruk yang dialami atau diamati seseorang umumnya berpengaruh negatif pula pada
perilakunya.
Faktor penyebab kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Faktor Internal
1. Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa
integrasi kedua.
2. Kontrol Diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka
yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan control diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Contoh
penyebab control diri lemah adalah orang yang selalu memendam masalah dalam
dirinya/tidak terbuka.
b. Faktor Eksternal
1. Keluarga

Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar
anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di
keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, terlalu keras terhadap anak, kurangnya kasih
sayang orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, tidak memberikan pendidikan
agama, bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja
2. Pengaruh teman sepermainan; pergaulan dengan teman yang tidak sebaya atau tidak selepel,
berteman dengan anak nakal, dll
3. Pengaruh lingkungan yang kurang baik; dampak negatif IPTEK, tidak adanya media penyalur
bakat dan hobinya
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau diatasi dengan
prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin pigur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan
dengan siapa dan komunitas mana remaja harus bergaul. Teman yang baik adalah mereka
yang memberikan perlindungan apabila kita kurang hati-hati, menjaga barang-barang dan
harta kita apabila kita lengah, memberikan perlindungan apabila kita berada dalam bahaya,
tidak pergi meninggalkan kita apabila kita sedang dalam bahaya dan kesulitan, dan membantu
sanak keluarga kita.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya
atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
DAMPAK HUKUM KENAKALAN REMAJA
1. Penyalahgunaan Narkoba

Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
menyebutkan bahwa
(1) Setiap Penyalah guna:
a. Narkotika Golongan I bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun;
c. Narkotika Golongan III bagi dirinya sendiri, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 1 (satu) tahun
2. Seks Bebas
Secara khusus mengenai seks bebas tidak diatur dalam KUHP tetapi tindakan tersebut
dapat menjerumuskan kita pada tindak pidana tertentu, seperti:
a. Melanggar kesusilaan didepan umum
Pasal 281 KUHP menyatakan bahwa
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan atau denda
sebanyak-banyaknya empat ribu lima ratus rupiah:
Ke-1 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dihadapan umum;
Ke-2 barangsiapa dengan sengaja merusak kesusilaan dimuka orang lain yang hadir
tidak dengan kemauannya sendiri
b. Tindak Pidana Perkosaan
Pasal 285 KUHP menyatakan bahwa Barangsiapa yang dengan kekerasan atau dengan
ancaman memaksa perempuan yang bukan isterinya bersetubuh dengan dia, karena
perkosaan, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya dua belas tahun.
c. Berzina
Pasal 284 ayat (1) KUHP menyatakan bahwa
Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya Sembilan bulan:
Ke-1 a. laki-laki yang beristri yang berzina sedang diketahuinya, bahwa pasal 27 Kita
Undang-Undang Hukum Perdata berlaku baginya;
b perempuan yang bersuami yang berzina;

Ke-2 a. laki-laki yang turut melakukan perbuatan itu, sedang diketahuinya bahwa
yang turut bersalah itu bersuami;
b perempuan yang tiada bersuami yang turut melakukan perbuatan itu, padahal
diketahuinya, bahwa yang turut bersalah itu beristri dan pasal 27 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata berlaku bagi yang turut bersalah itu
d. Menggugurkan kandungan
Pasal 346 KUHP menyatakan bahwa Wanita yang dengan sengaja menyebabkan gugur atau
mati kandungannya, atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dipidana dengan pidana
penjara selama-lamanya emapat tahun
Pasal 348 KUHP menyatakan
(1) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang
wanita dengan izin wanita itu, dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya
lima tahun enam bulan
(2) Jika perbuatan itu berakibat wanita itu mati, ia dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya tujuh tahun.
e. Membunuh anak yang baru dilahirkan
Pasal 341 KUHP menyatakan Seorang ibu yang karena takut akan diketahui ia sudah
melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tiada berapa lama sesudah dilahirkan,
dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu dipidana karena bersalah melakukan
pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun
f. Tindak Pidana yang berkaitan dengan Perlindungan Anak
- Pasal 81 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2002 menyatakan Setiap orang yang dengan
sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan
persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak 300 juta
dan paling sedikit 60 juta.
- Pasal 82 UU Nomor 23 Tahun 2002 menyatakan Setiap orang yang dengan sengaja
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu
muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak untuk melakukan atau
membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling

lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak 300 juta dan
paling sedikit 60 juta.
3. Tawuran
Pasal 358 KUHP menyatakan bahwa
Barangsiapa dengan sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian yang
dilakukan oleh beberapa orang, maka selain dari tanggungannya masing-masing atas
perbuatan yang istimewa dilakukannya dipidana:
Ke-1; dengan pidana penjara selama-lamanya dua tahun delapan bulan, jika penyerangan
atau perkelahian itu hanya berakibat ada orang luka berat;
Ke-2; dengan pidana penjara selama-lamanya empat tahun, jika penyerangan itu berakibat
ada orang mati.
DAFTAR PUSTAKA
Huizinga J. 1990. Homo Ludens Fungsi dan Hakekat Permainan dalam Budaya (Hasan
Basari sebagai penerjemah). Jakarta: LP3ES
Topo Santoso dan Eva Achajani. 2003. Kriminologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
AnneAhira. Com. Kenakalan Remaja.

Anda mungkin juga menyukai