Kelompok 2
-
Ramcen Sigiro
Stefanus A.
Fanuel
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Siswa / siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah
pertama dan menengah atas. Siswa adalah komponen masukan dalam
sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan,
sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional.
Mahasiswa / mahasiswi istilah umum bagi peserta didik pada jenjang
pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.
Taruna banyak digunakan Sekolah Militer atau yang menganut sistem
militer, menurut KBBI berarti pelajar (siswa) sekolah calon perwira.
Warga Belajar warga belajar istilah bagi peserta didik pada jalur
pendidikan nonformal.
Pelajar adalah istilah lain yang digunakan bagi peserta didik yang
mengikuti pendidikan formal tingkat dasar maupun pendidikan formal
tingkat menengah.
Murid istilah lain peserta didik tingkat taman kanak-kanak dan sekolah
dasar
Santri adalah istilah bagi peserta didik suatu pesantren atau sekolahsekolah salafiyah yang sangat mempunyai potensi
Menurut Nata (dalam Aly, 2008) kata murid diartikan sebagai orang yang
menghendaki untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman dan
kepribadian yang baik sebagai bekal hidupnya agar bahagia dunia dan akhirat
dengan jalan belajar sungguh-sungguh.
Menurut Arifin (2000) murid adalah manusia didik sebagai makhluk yang sedang
berada dalam proses perkembangan atau pertumbuhan menurut fitrah masing-
2.
Manufaktur
Human resource
Manage salaries
Employee training
Performance record
Job descriptions
Inventory
Stock items
3.
4.
Purchase
Procurement item or raw
material
Finance & Accounting
Customer Relationship Management
5.
6.
7.
8.
Production
Production planning
Machine scheduling
Track daily production
forecasting
Supply Chain Management
Demand management
Shipping
Pendidikan
Manajemen guru
Absensi guru
Jadwal guru
Gaji guru
Diklat guru
Sarana dan prasarana sekolah
Manajemen inventory
Perpustakaan
Gedung sekolah
Open house
Promosi Kurikulum
Hubungan antara sekolah dengan
sekolah
Pengadaan sarpras
Promosi sekolah
Keuangan dan akuntansi sekolah
Komite sekolah
Alumni tracking
Penyusunan kurikulum
Laporan harian guru
Prediksi penggunaan sumber daya
PERJANJIAN LAMA
Dalam Perjanjian Lama, Kata Mathetes (Latin discipulus) muncul dalam 1 Taw 25:8;
Yes 8:16; 50:4; 54:13. Musa (Yoh 9:28) memiliki murid-murid. Nabi Samuel juga
memiliki banyak pengikut. Elia mementori Elisa (2Raj 4:38). Ezra dan Nehemia juga
adalah guru-guru utama saat kepulangan Israel kembali dari pembuangan ke tanah
perjanjian. Yesaya juga pernah menyebut bahwa umat Tuhan yang dilayaninya
adalah muridnya (Yes 8:16). Relasinya Yesaya dengan para muridnya digambarkan
dengan 2 pekerjaan, yaitu berbicara dan mendengarkan. dalam kitab Yesaya, kata
my disciple dalam Yes 50:4 seorang murid bukan hanya menjadi murid dari Yesaya
sebagai guru yang hadir secara fisik dan sangat manusiawi, tetapi juga murid-murid
menjadi murid-Nya Yahweh. Itu berarti murid-murid bukan hanya berbicara dan
mendengarkan Yesaya, tetapi murid-murid juga berbicara dan mendengarkan
Yahweh.
konsep pemuridan, para filsuf Yunani dan para rabi Yahudi adalah orang kunci yang
menentukan, bahkan yang mengumpulkan murid-murid mereka. Sangat berbeda
dengan sekolah atau konsep murid di zaman kita di sini.
PERJANJIAN BARU
Sejak pertama kali Yesus mempublikasikan pelayanan-Nya, Yesus sudah memiliki
pengikut. Pengikut Yesus salah satunya adalah Andreas. Sejak Yohanes Pembaptis
membaptiskan Yesus, rupanya banyak pengikut Yohanes pun yang beralih menjadi
pengikut Yesus.
setiap Injil setidaknya memiliki penekanan yang berbeda saat menjelaskan
mengenai konsep pemuridan.
Matius; Melalui Injil Matius, konsep pemuridan dikaitkan dengan Pengutusan.
Setelah murid-murid memahami ajaran Yesus, Yesus mengutus mereka. Dalam
Matius 28:19-20 kata mathenteusate atau Jadikanlah murid-Ku menggunakan
aorist active imperative 2 plural. Itu berarti kata ini menunjukkan sebuah perintah,
bukan himbauan dan bukan pilihan.
Markus; Konsep berbeda yang dilihat oleh Markus, seorang murid sekaligus
merupakan pelayan yang ditebus. Sehingga Markus lebih menekankan pentingnya
servanthood atau kerendahatian seorang murid.
Lukas; Jalan yang harus ditempuh oleh seorang murid rupanya bukanlah jalan yang
mudah tetapi jalan yang penuh dengan pengorbanan (costly way). Seorang murid
bukan hanya tahu apa yang dikatakan oleh gurunya, tetapi juga memilih berada di
jalan gurunya, masuk ke dalam jalan itu, menjalani perjalanan yang sangat panjang
yang dimulai dengan memasuki jalan keselamatan, sehingga akhirnya
menghasilkan buah yang konsisten dengan jalan yang mereka pilih.
Yohanes; Murid-murid yang mengikut Yesus memiliki banyak kekurangan. Sebelum
mengikut Yesus mereka terikat oleh dosa. Yohanes menekankan bahwa menjadi
murid Kristus berarti mereka diberi kesempatan untuk bebas dari ikatan dosa.
Dari ke-4 Injil saja refleksi kita adalah tidak ada satu pemimpin gereja pun yang
dapat berhasil meneladani Kristus jika ia tidak menjadi seorang murid atau tidak
berproses secara terus menerus sampai mati, mengikuti pemuridan. Sebab hanya
dengan memasuki proses: melepaskan diri dari ikatan dosa, memahami pentingnya
harga yang harus dibayar, menjadi seorang hamba dan menjalankan hidup hanya
karena diutus oleh Dia, seorang dapat sungguh-sungguh menjadi murid Kristus.
Salah satu acuan ajaran Yesus adalah khotbah di bukit.
Kisah Para Rasul. Berbeda dari 4 Injil, dalam kitab Kisah Para Rasul, Yesus secara
fisik tidak hadir dalam hidup para murid. Namun rupanya budaya memuridkan
masih diteruskan, karena murid-murid Yesus pun juga memiliki banyak murid.
Bahkan dalam tradisi para rasul, mereka ikut ambil bagian dalam penulisan surat
maupun Injil yang kita baca. Karena apa yang mereka dengar dari guru mereka,
itulah yang mereka saksikan juga kepada banyak orang.
Adapun definisi dari kata murid menurut Kisah Para Rasul adalah: orang-orang
percaya yang memutuskan untuk mengaku Yesus sebagai Mesias (mathetria). Itu
berarti sebuah keputusan yang penuh risiko karena meninggalkan kepercayaan
yang lama, beralih pada kepercayaan kepada Yesus.
Ajaran pemuridan
1. Transformasi dan penyangkalan diri
Yohanes pembaptis meproklamasikan bahwa pemuridannya difokuskan pada
pertobatan, pencarian Allah, dan pelayanan kepada Allah.
(Yoh 1 : 35 50 / Kis 19 : 1 7)
Proses penyangkalan diri sekaligus mengubah seorang murid dalam hal :
a. Transformated mind (pikiran)
b. Transformated character (karakter)
c. Transformated relationship (relasi)
d. Transformated habits (kebiasaan)
e. Transformated service (pelayanan)
f. Transformated influence (pengaruh)
2. Belajar dan berlatih
Pelipatgandaan murid Kristus, dalam kitab-kitab injil dan Kisah Para Rasul,
menekankan pentingnya diajar dan dilatih sebab murid adalah tiruan
sang guru. Proses pemuridan disebut juga proses pendewasaan rohani dari
seseorang yang sudah lahir baru sehinnga mencapai :
a. Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah (Kol 3 : 10)
b. Menjadi seperti Kristus dalam karakter (2 Korintus 3 : 18)
c. Cakap dalam melayani (2 Tim 2 : 2)
3. Gaya hidup sesuai Kristus
(Lukas 9 : 23 25) Yesus mengajarkan pengikut-Nya bahwa pemuridan
bukanlah program atau sebuah peristiwa saja, melainkan sebuah proses
mengikuti sehingga akhirnya sang murid memiliki gaya hidup yang sama
dengan gurunya. Jadi pemuridan tidak hanya ditujukan bagi orang Kristen
baru tetapi juga bagi seluruh orang Kristen.
Allah bukan hanya menghendaki pengikut-Nya berharap, bersemangat,
berniat hidup baik saja, tetapi Dia menghendaki kita mengalami transformasi
sehingga dapat memiliki kebiasaan Ilahi sebagia wujud jawaban kita atas
panggilan-Nya.
4. Mengajarkan berulang-ulang kepada generasi selanjutnya
5. Bukan sekedar ikut-ikutan
a. Memutuskan untuk mengikuti sang guru
b. Mengingat apa yang dikatakan oleh gurunya
c. Belajar cara gurunya melayani
d. Mengimitasikan hidup dan karakter gurunya
e. Membesarkan murid-muridnya
Tujuannya : (Roma 8 : 29) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka
juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara
Kesimpulan :
Sumber :
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didik
3. http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-siswa-menurutpara-ahli.html
4. http://gkipi.org/apakah-semua-orang-kristen-adalah-murid-kristus/