PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pramugari merupakan salah satu profesi yang bergabung dengan jasa pelayanan
masyarakat dengan memberikan bantuan kepada setiap pengguna atau penumpang pesawat
terbang. Salah satu tugasnya yang paling utama adalah mengutamakan keselamatan
penumpang.
Penumpang akan memberi kepercayaan kepada awak pesawat untuk memberikan
pelayanan yang dibutuhkan. Konsekuensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari
tindakan pramugari harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan
setiap pengambilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah
semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan baik bagi profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pengguna. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional. Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang
telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional.
Indonesia sendiri masih belum memiliki asosiasi profesi pramugari yang bertujuan
untuk mencapai visi dan misi bersama yang dikelola secara profesionalisme dan mewadahi
hubungan timbal balik dengan para stake holders profesi, seperti pemerintah, lembaga swasta,
masyarakat dan lain-lain. Namun diluar negeri Asosiasi awak maskapai penerbangan
tertampung dalam Association of Flight Attendants-CWA (AFA-CWA) dan Association Of
Professional Flight Attendants (APFA).
Di afrika selatan, untuk menjadi pramugari yang terdaftar dalam pesawat terbang
seseorang membutuhkan Surat Ijin Penerbangan (Licence) yang dikeluarkan oleh otoritas
penerbangan sipil afrika selatan. Sebuah program latihan ketat dilakukan sebelum memenuhi
syarat perizinan pemeriksaan. Jika berhasil menyelesaikan semua modul pelatihan praktis dan
teoritis, seseorang akan menerima Licence pramugari. Perusahaan penerbangan memiliki
berbagai persyaratan untuk para anggota awak kabin salah satunya pramugari. Pramugari
dimaskapai penerbangan khususnya memiliki tugas utama yaitu menjaga keselamatan dan
melayani kenyamanan penumpang selama dan perjalanan.
Karena beberapa fenomena diatas, sebagai seorang pramugari yang profesional wajib
mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang pramugari, dan juga mengetahui etika
etika dan konsep hukum yang berlaku dalam profesinya supaya dapat terhindar dari tindakan
tindakan yang menyalahi etika profesinya yang berujung kepada kelalaian yang merugikan
penumpang, pramugari itu sendiri dan profesinya.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang dapat diangkat yaitu:
1. Apa saja prinsip etika pramugari?
2. Apa saja tugas dan tanggung jawab seorang pramugari penerbangan?
3. Apa saja kriteria dan persyaratan menjadi seorang pramugari?
1
I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui prinsip etika pramugari.
2. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab seorang pramugari penerbangan.
3. Untuk mengetahui kriteria dan persyaratan menjadi seorang pramugari.
BAB II
2
PEMBAHASAN
II.1
Etika Profesi
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai the discpline which can
act as the performance index or reference for our control system. Dengan demikian,
etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur
pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara
khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam
bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan
sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional
umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika
adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang
berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan
yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan
kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan
sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat
built-in mechanism berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan
untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan disisi lain melindungi
masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian
(Wignjosoebroto, 1999).
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional
tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa
etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan
segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi)
yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-ujungnya akan
berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan
kepada para elite profesional ini.
II.2
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b. Fungsi
1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam
berbagai bidang
II.3
Pramugari
Pramugari adalah seorang staff atau karyawan perusahaan pengangkutan
umum baik udara, laut dan darat yang bertugas untuk melayani para penumpang.
Walaupun pada awalnya dalam bahasa Indonesia menurut KBBI istilah ini
diperuntukkan untuk semua jenis pengangkuta imim baik pesawat udara, kereta api,
maupun kapal laut, tetapi kemudian istilah ini mengalami penyempitan makna
sehingga istilah pramugari/pramugara disepadankan hanya untuk staff persahaan
penerbangan saja (Wikipedia, 2013).
Tanggung jawab utama para awak penerbangan adalah keaman penumpang
dan siap siaga dalam keadaan darurat. Hal ini diikuti dengan tugas rutin pelayanan
penumpang seperti menyediakan makanan dan minuman dipesawat, dan memenuhi
kebutuhan individual para penumpangnya.
Di Indonesia sendiri Asosiasi untuk profesi pramugari belum ada, namun
terdapat asosiasi pramugari internasional yaitu The Association Dlight Attendant
(AFA). Di Indonesia sendiri profesi pramugari menjadi tanggung jawab dan diawasi
dari dan oleh lembaga lembaga kursus penerbangan atau lembaga pelatihan
pramugari dan dari maskapai penerbangannya itu sendiri. Salah satu contohnya itu
maskapai penerbangan Garuda Indonesia, terdapat Asosiasi Awak Kabin Garuda
Indonesia yang berfungsi sebagai forum back up kabin, misalkan jika terdapat kasus
diluar negeri atau jika tidak dapat hak sebagai pramugari, asosiasi tersebut bertugas
untuk membela. Keberhasilan dan eksisnya suatu maskapai penerbangan dalam
menghadapi persaingan ketat di dunia penerbangan Indonesia dan dunia adalah karena
kualitas pelayanannya dan untuk memberikan service terbaik dan berkualitas kepada
pengguna jasa layanan penerbangan maka airlines harus didukung oleh awak kabin
yang profesional dalam menjalannkan tugas utamanya. Oleh karena itu perlu adanya
kode etik yang mampu mengarahkan profesi pramugari agar dapat memberi pedoman
dan sebagai kontrol untuk profesi pramugari.
Profesi Pramugari diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 1
Tahun 2009 Khususnya dibahas pada Pasal 58 sampai 61 Bagian Awak Pesawat
Pasal 58:
(1) Setiap personel pesawat udara wajib memiliki lisensi atau sertifikat kompetensi.
4
(2) Personel pesawat udara yang terkait langsung dengan pelaksanaan pengoperasian
pesawat udara wajib memiliki lisensi yang sah dan masih berlaku.
(3) Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Menteri setelah
memenuhi persyaratan:
a. administratif;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. memiliki sertifikat kompetensi di bidangnya; dan
d. lulus ujian.
(4) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c diperoleh
melalui pendidikan dan/atau pelatihan yang diselenggarakan lembaga yang telah
diakreditasi
Pasal 59
(1) Personel pesawat udara yang telah memiliki lisensi wajib:
a. melaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan di bidangnya;
b. mempertahankan kemampuan yang dimiliki; dan
c. melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
(2) Personel pesawat udara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa:
a. peringatan;
b. pembekuan lisensi; dan/atau
c. pencabutan lisensi.
Pasal 60
Lisensi personel pesawat udara yang diberikan oleh negara lain dapat diakui melalui
proses pengesahan oleh Menteri.
Pasal 61
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, tata cara dan prosedur memperoleh
lisensi, atau sertifikat kompetensi dan lembaga pendidikan dan/atau pelatihan diatur
dengan Peraturan Menteri.
II.4
pramugari ini wajib menciptakan kesan pertama yang baik, kesan pertama
merupakan hal yang penting.
3. Sabar dan tegas.
Pramugari harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi berbagai macam
latar belakang sifat dan pribadi penumpang yang berbeda beda. Seringkali
ditemukan penumpang yang masih saja belum memasang sabuk pengaman atau
masih mengaktifkan dan mengoperasikan telepon genggamnya, padahal pesawat
sudah siap untuk take off. Disinilah kesabaran dan ketegasan menjadi seorang
pramugari harus ditunjukkan, dengan sabar dan tegas pramugari haruslah menegur
penumpang tersebut. Dan dalam menegurnyapun pramugari harus tetap bersikap
sopan dan santun.
4. Sopan dan Santun
Kesopanan dari pramugari juga sangat penting mengingat keberhasilan dan eksisnya
suatu maskapai penerbangan adalah dari segi kualitas pelayanannya. Jika pramugari
tidak sopan maka penumpang akan merasa tersinggung dan menuntut pada maskapai
penerbangannya.
5. Psikologisnya kuat
Saat pesawat terbang diudara, atau saat tinggal landas, atau saat pesawat
mengeluarkan suara yang tidak biasa atau bahkan kecelakaan, biasanya penumpang
akan gelisah dan tidak nyaman serta panik ketakutan, maka pramugari harus dapat
menenangkan penumpang dan mengatur dengan tenang penumpangnya saat keluar.
6. Bekerjasama
Pekerjaan akan terasa lebih mudah bila dilakukan besama sama. Salah satu hal
tersulit adalah pada saat boarding. Pada saat itu penumpang secara bersamaan
melakukan boarding barang barang ke overhead bin pesawat. Walaupun proses
boarding dapat dilakukan oleh penumpang itu sendiri. Tetapi akan lebih pramugari
membantu penumpang memasukkan barang di bagasi dan membantu kebutuhan
khusus seperti anak-anak atau para manula.
7. Koordinasi yang baik
Pramugari merupakan mata dan telingan bagi pilot. Karena pilot tidak dapat
mengecek bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang. Koordinasi dan
komunikasi yang baik harus tercipta dengan baik antar awak pesawat. Contoh kecil
namun fatal adalah misalkan ada penumpang yang masih berada di toilet padahal
pesawat sudah bersiap siap untuk take off, pilot tentu saja tidak akan tahu bahwa
ada satu pesawatnya yang belum berada dikursi penumpangnya. Pramugari segera
mengabari pilot bahwa masih ada satu penumpang yang di toilet sehingga pilot dapat
menghentikan pesawat.
8. Memperhatikan kenyamanan penumpang
Selama penerbangan, pramugari menawarkan minuman dan makanan ringan kepada
penumpang. Pramugari akan melihat kenyamanan penumpang termasuk menjawab
6
8. Bisa berenang
Apabila terjadi kerusakan sehingga pesawat mendarat darurat dilaut atau pantai,
maka pramugari membutuhkan skill untuk berenang sehingga dapat
menyelamatkan penumpangnya.
9. Bisa Berbahasa Inggris
10. Mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar
11. Berpenampilan Menarik
II.7Pelanggaran
Setiap personel pesawat udara wajib memiliki lisensi atau sertifikat kompentensi.
Sertifikatnya sendiri didapatkan dari maskapai dan dinas perhubungan udara Indonesia.
Apabila terkait langsung dengan pelaksanaan pengoperasian pesawat udara personel
pesawat salah satunya pramugari wajib memiliki lisensi yang sah dan masih berlaku.
Sehingga apabila terjadi pelanggaran maka sesuai dengan UU RI No. 1 tahun 2009
Pasal 59 Ayat (2):
1. Peringatan
2. Pembekuan sertifikat dan / atau
3. Pencabutan sertifikat
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang pramugari
yang profesional dalam bertugas dalam bidang pelayanan masyarakat harus memahami
dan menerapkan etika pramugari yang digunakan sebagai acuan bagi perilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan
seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab moral. Adapun kode
etik pramugari sebagai pelayan jasa antara lain teliti, ramah, sabar dan tegas, mampu
bekerjasama, koordinasi yang baik, memperhatikan kenyamanan penumpang
mengucapkan salam dan terima kasih.