Nama
: Akhmad Saufan
Judul Buku : Perang Bani Quraidzah
Pengarang : Al-Mukhallaty
Penerbit
: (Koleksi Manuskrip Darul Kutub Cairo)
Gambaran Perang Bani Quraizah
a. Siapakah Bani Quraiah itu?
Menurut as-Syamani Bani Quraiah adalah: Nama seorang
pemuda Yahudi keturunan nabi Harun as.yang mendiami benteng
Khusainah di Yarib. Sehingga disandarkan nama tersebut kepada
mereka. Sedangkan menurut Abdul Malik Ibnu Yusuf, Bani Quraiah
adalah keturunan nabi Syuaib, Namun pendapat ini dibantah oleh alHafi sebab nabi Syuaib adalah keturunan Bani Hizam yang sangat
terkenal.
Meruntut
sejarah
Yahudi
di
Sinai,
Mesir.
Bisa
ditarik
suplai
logistik
kepada
pihak
Muslimin
(Abu
pasukan
muslimin
sendiri
tidak
bisa
mengalahkanya,
sehingga mereka berkoalisi dengan kafir Quraisy Mekah yang baru saja
kalah perang di Khandaq. Huyyay Ibnu Akhtab seorang petinggi Yahudi
membujuk salah seorang tokoh Bani Quraiah yang beranama Kaab
Ibnu Asad untuk membelot dan membatalkan perjanjian dengan
Rasulullah saw.setelah melewati lobi yang alot akhirnya mereka
sepakat untuk menyerang Rasulullah. Perilaku pembelotan Bani
Quraiah diketahui oleh Rasulullah melalui malaikat Jibril.
menyerukan kepada
prajuritnya:
Barang siapa
Allah, aku siap merasakan seperti yang dirasakan oleh Hamzah, atau
lebih baik aku membuka benteng mereka. Akhirnya Bani Quraiah
tunduk kepada Rasulullah. Setelah Bani Quraiah menyerah, Rasulullah
memerintahkan untuk menahan orang-orang Yahudi Bani Quraiah di
rumah Binti al-ari seorang wanita keturunan Bani an-Najjar.
Rasulullah memerintahkan Saad bin Muaa untuk memutuskan
nasib para tawanan dari Bani Quraiah. Akhirnya Saad bin Muaa
memutuskan bahwa laki-laki dari tawanan tersebut dibunuh dan yang
wanita dijadikan tawanan serta pembagian rata rampasan perang.
Keputusan ini benar kata Rasulullah, karena Bani Quraiah telah
melakukan penghianatan dengan memutus suplai bahan makanan
kepada kaum muslimin, mereka juga telah menyiapkan 1500 bilah
pedang, 2000 tumbak, 300 baju besi, dan 500 perisai untuk
3
kaum
muslim
dapat
menaklukan
benteng
dan
beberapa
fersi
sejarah,
meninggalnya
Saad
sampai
menggetarkan Arsy dan membuka pintu langit, hal ini karena mulianya
sahabat Saad.
f. Hikmah dari perang Bani Quraiah.
1.
Diperbolehkanya
membatalkan
membunuh
perjanjian
secara
kepada
sepihak,
orang-orang
berbuat
makar
yang
atau
qital (
) , as-sariyyah (
) , al-muarakah (
) dan al-arb
) ) yang memiliki arti tersendiri, berikut penjelasan nya:
a. Gazwah (
) adalah: peperangan yang langsung diikuti oleh
Rasulullah saw. terjadi di daerah musuh, artinya pasukan Rasulullah
yang langsung mendatangi daerah pertahanan musuh, dengan
tujuan harta rampasan dan Nabi mengikuttinya langsung.
b. Al-qital (
) , bentuk masdarnya adalah qtilun, mengikuti wazan
filun, dalam kamus mani wazan filun mempunyai arti saling,
berarti al-qital adalah saling membunuh antara kedua belah pihak.
c. As-sariyyah (
) artinya: peperangan ini yang tidak diikuti
Rasulullah secara langsung, beliau hanya mengutus para
jenderalnya ke medan laga.
d. Al-muarakah (
) artinya: istilah yang biasa dipakai oleh ahli
sejarah untuk menyebut peperangan yang diikuti langsung oleh Nabi
saw.sama artinya dengan Gazwah.
e. Al-arb
) ) artinya: kata al-harb biasanya digunakan untuk
perang yang dilakukan sampai berkali-kali, contohnya perang Fijar
yang terjadi sampai 40 tahun di zaman jahiliyyah.
Dalam menghadapi konflik terutama di medan pertempuran,
Rasulullah memiliki strategi yang jitu, terbukti dari 27 peperangan
yang ikuti beliau secara langsung, semuanya berhasil dengan
kemenangan yang gemilang, kecuali dalam perang Uud, jumlah
syuhada atau prajurit yang gugur di medan laga yang mencapai 70
orang, ini menjadi jumlah korban terbanyak dalam episode peperangan
yang diikuti Rasulullah, hal ini terjadi karena pasukan pemanah yang
berada di atas bukit Uhud tidak mengindahkan perintah beliau, untuk
tetap bertahapan di atas bukit. Kejadian ini juga pernah terjadi ketika
perang Mesir dengan Israil yang pertama atau yang dikenal dengan
perang Arab, ketika pasukan invanteri Mesir sudah bisa memukul
mundur pasukan invanteri Israil, mereka lengah dan pasukan Israil
menggunakan kesempatan ini dengan menyerang militer Mesir dengan
cara menyerbu dengan helicopter serang, akhirnya pasukan Mesir
kocar kacir dan kalah. Pasukan pemanah yang di atas bukit Uhud
berfungsi sebagai pelindung dan tameng pasukan kavaleri. Rasulullah
saw.menjadi panglima perang yang gagah berani dan cerdik.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih pasukan Rasul dalam
peperangan, karena startegi perang yang jitu, Strategi menurut dunia
militer Amerika adalah: ilmu pengetahuan, seni, atau rencana, tentang
6
usaha menyusun, mempersenjatai, dan menggunakan kekuatankekuatan militer suatu bangsa untuk memperkuat dan mengamankan
kepentingan bangsa itu secara efektif terhadap musuh yang ada,
musuh yang potensial maupun yang diprediksiakan (Muhammad Abu
Ayasy :2009: 40) perang dengan Bani Quraiah terjadi karena
penghianatan kaum tersebut kepada kaum muslimin madinah, yaitu
dengan memutus suplai logistik dan hal itu melanggar perjanjian
dengan Rasulullah saw. berikut strategi Rasul dalam menghadapi
konflik dengan Bani Quraiah:
a. Mengirim Utusan atau Intelijen.
Dalam setiap peperangan, Rasulullah saw. selalu mengirimkan
utusan atau intelijen (
) terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk
memastikan keberdaan musuh, jumlah pasukan dan informasiinformasi lain mengenai musuh, informasi ini diperlukan Rasulullah
untuk mengambil kebijakan strategi dalam menghadapi musuhnya.
Hal ini juga dilakukan operasi TNI dalam menjalankan misi yang
rahasia, Panglima TNI menerjunkan pasukan KOPASUS (Komando
Pasukan Khusus) sandi Yudha, pasukan ini adalah pasukan khusus
terbaik ke tiga di dunia yang menguasi tiga matra baik darat, laut dan
udara dan menguasai ilmu intelijen. Dalam perang Bani
QuraiahRasulullah mengutus intelijenya yaitu: Saad Ibnu Muaz dari
kabilah Aus, Saad Ibnu Ubadah dari kabilah khazraj, Abdullah Ibnu
Rawahah dan Khawat Ibnu Zubair. ke empat utusan Rasulullah ini
segera berangkat menuju ke Bani Quraiah untuk mengumpulkan
informasi dan memastikan kebenaran penghianatan Bani Quraiah
tersebut.
b. Mengirimkan Pasukan Khusus Untuk Memecah Belah Koalisi Musuh
Setelah Rasulullah mendengar penghianatan Bani Quraiah,
Beliau langsung mengutus pasukan khusus ke benteng tempat wanita
7
Pemimpin, tapi Beliau tak segan ikut turun ke bawah melihat dan
memberikan arahan kepada prajuritnya.
Sikap Rasulullah Dalam Menghadapi Konflik.
a. Tegas Terhadap Penjahat Perang dan Penghianat.
Rasulullah adalah teladan yang rendah hati dan tidak pendendam
akan tetapi beliau sangat tegas, Pada perang Bani Quraiah beliau
menyetujui hukuman mati kepada sekitar enam ratus laki-laki kaum
Yahudi dari Bani Quraiah jumlah korban yang banyak ini bukan korban
saat berkecamuknya perang, akan tetapi sebagai hukuman kepada
penghianat. Hal ini yang membuat kaum Yahudi sampai saat ini masih
menyimpan dendam dan teringat terhadap kejadian di perang Bani
Quraiah, padahal hal itu adalah hukuman buat para penghianat.
Dalam suatu kesempatan, beberapa tokoh kita, salah satunya adalah
Dr. Daud Rasyid, Ma. Dikirim untuk mewakili ulama Indonesia dalam
acara Seminar Internsional Tiga Agama ke VI, Mei 2008di Qatar. Salah
satu tokoh Yahudi yang hadir pada acara tersebut mengatakankami
mengakui sejarah hidup Rasulullah dan kepribadianya, Namun, sampai
sekarang, kami bangsa Yahudi masih belum terima dengan perlakuan
Rasulullah terhadap saudara kami Bani Quraiah. Dibanding kasus
holocaust, jumlah yang mati dari pihak Yahudi tidak seberapa, itupun
sekali lagi tegaskan, dalam perang Bani Quraiah adalah hukuman buat
penghianat bukan pembantaian, Memang ulah kaum Yahudi di dunia ini
tidak pernak baik, suka berhianat dan licik, mereka telah terusir
sebanyak tiga kali di dunia ini, terusir dari Sinai Mesir, terusir dari
Madinah dan terusir dari Eropa (German). Tentu hal ini ada sebab yang
melatar belakanginya.
B. Pribadi yang Pemaaf.
10
.
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang pembagian
harta rampasan perang. Katakanlahharta rampasan perang itu milik
Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasulnya), maka
bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan diantara
sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu orangorang yang beriman. (QS: al-Anfal).
d. Kesimpulan dan Penegasan.
Sampai saat ini, kaum Yahudi masih belum melupakan kejadian
perang Bani Quraiah, mengingat banyaknya yang meninggal pada
11
.
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamumenghianati Allah
dan Rasulnya dan
12
Sinai Mesir oleh Firaun, diusir oleh Rasulullah dari Madinah karena
mengingkari perjanjjian dan berhianat, dan diusir dari German.
13