Anda di halaman 1dari 47

STRUKTUR KOLOM

a. KOLOM

PENDEK
Eksentrisitas kecil)
b. KOLOM LANGSING
BETON PONDASI
BETON PRATEKAN
a. Pre Tensioning
b. Post Tensioning

(Eksentrisitas

besar

dan

KONSEP MATERI KOLOM

KONSEP MATERI BALOK PRATEKAN

KOLOM (SK SNI T-15-1991-03)


Kolom adalah komponen struktur

bangunan yang tugas utamaya menyangga


beban aksial tekan vertikal, dengan bagian
tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga
kali dimensi lateral terkecil.
Komponen struktur yang menahan beban
aksial vertikal dengan rasio bagian tinggi
dengan dimensi lateral terkecil kurang dari
tiga dinamakan pedestal

Tiga jenis kolom beton bertulang


Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral
Kolom menggunakan pengikat spiral
Struktur kolom komposit

Susunan penulangan kolom :

PERSYARATAN DETAIL PENULANGAN KOLOM


Rasio penulangan g antara 0,01 dan 0,08, yang lazim

dilakukan diantara 1,5% sampai 3% dari luas penampang


kolom
Jarak bersih antara batang tulangan pokok memanjang
kolom berpengikat sengkang atau spiral tidak boleh
kurang dari 1,5 db atau 40 mm
Tebal minimum selimut beton pelindung tulangan pokok
memanjang untuk kolom berpengikat spiral maupun
sengkang dalam SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.16.7 ayat 1
ditetapkan tidak boleh kurang dari 40 mm
Ag
f c
s min imum 0,45
1
Ac
fy

KRITERIA KOLOM
Kolom Pendek Eksentrisitas Kecil (e < eb) (P > Pnb )
Kolom Pendek Eksentrisitas Besar (e >eb) (P < Pnb )
Kolom Langsing

Utk kolom dg kekangan (Brased), jika :


M 1b
k .Lu
34 12.(
)
r
M 2b
Utk kolom dg kekangan (Unbrased)
k .Lu
22
r

Faktor kekakuan (k) :


Kedua ujung sendi, tidak bergerak lateral k = 1,0
Kedua ujung jepit
Satu ujung jepit
Kedua ujung sendi

k = 1,50
k = 2,0
k = 1,0

Kolom Seimbang

cb

0,003 (d )
600 (d )

fy
600 f y
0,003
200000

Pb = ND1b + ND2b - NTb


ND1b
ND2b
NTb

= 0,85 fcab = 0,85 fc1 cbb


= As fy
= As f y

Gaya pada tulangan tekan pada saat leleh:


ND2b = As (fy 0,85 fc)
Keseimbangan gaya:
Pb = 0,85 fc1 cbb + As (fy 0,85 fc) As fy

Pb = ND1b (d a d) + ND2b (d d d) + NTb d

Kolom pendek Eksentrisitas Kecil


Kekuatan
Kolom dengan penulangan spiral
Pn(maks) = 0,85 {0,85 fc(Ag - Ast) + fyAst}
Kolom dengan penulangan sengkang

Pn(maks) = 0,80 {0,85 fc(Ag - Ast) + fyAst}

Langkah Analisis kolom pendek eksentrisitas kecil


Pemeriksaan apakah masih di dalam batas yang memenuhi

syarat,

0,01 0,08
Pemeriksaan jumlah tulangan pokok memanjang untuk
memandang jarak bersih antara batang tulangan. Untuk
kolom berpengikat sengkang paling sedikit 4 batang, dan
kolom berpengikat spiral minimum 6 batang tulangan
memanjang.
Menghitung kuat beban aksial maksimum Pn(maks)
Pemeriksaan penulangan lateral (tulangan pengikat).
Untuk pengikat sengkang, periksa dimensi batang
tulangannya, jarak spasi, dan susunan penampang dalam
hubungannya dengan batang tulangan memanjang. Untuk
pengikat spiral, diperiksa dimensi batang tulangannya,
rasio penulangan s, dan jarak spasi bersih antara spasi.

Langkah Perencanaan kolom pendek eksentrisitas kecil


Menentukan kekuatan bahan-bahan yang dipakai. Tentukan

rasio penulangan yang direncanakan apabila diinginkan.


Menentukan beban rencana terfaktor Pu.
Menentukan luas kotor penampang kolom yang diperlukan
Ag.
Memilih bentuk dan ukuran penampang kolom, gunakan
bilangan bulat.
Menghitung beban yang dapat didukung oleh beton dan
batang tulangan pokok memanjang. Tentukan luas
penampang batang tulangan baja memanjang yang
diperlukan, kemudian pilih batang tulangan yang dipakai.
Merancang tulangan pengikat, dapat berupa tulangan
tulangan sengkang atau spiral.
Buat sketsa rancangannya.

Kuat perlu kolom:


Pn(maks) = 0,80 {0,85 fc (Ag - Ast) + fy (Ast)}
A
g st
Ag
sehingga didapat,
Ast
=
Ag
maka,
Pn(maks) = 0,80 {0,85 fc (Ag - Ast) + fy Ag}
= 0,80 {0,85 fc ( 1 - ) + fy }
Karena, Pu Pn(maks) maka dapat disusun ungkapan Ag perlu berdasarkan
pada kuat kolom Pu dan rasio penulangan sebagai berikut :
Untuk kolom dengan pengikat sengkang,
Pu
Ag perlu

0,80 0,85 f c 1 g f y g
Untuk kolom dengan pengikat spiral,
Pu
Ag perlu

0,85 0,85 f c 1 g f y g

CONTOH ANALISIS KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Tentukan kekuatan beban aksial maksimum yang
tersedia pada kolom persegi dengan pengikat
sengkang, dimensi 400 x 400 mm2, tulangan pokok
8D29, sengkang D10, selimut beton 40 mm (bersih),
berupa kolom pendek fc = 30 MPa, mutu baja fy =
400 MPa baik untuk tulangan memanjang maupun
sengkang. Periksalah juga kekuatan sengkangnnya.

CONTOH ANALISIS KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Penyelesaian :
Periksa rasio penulangan memanjang,
0,01 < g = 0,033 < 0,08
Menghitung kuat kolom maksimum :
Pn(maks) = 0,80 {0,85 fc (Ag - Ast) + fy Ast}
= 0,80 (0,65) {0,85(30)(160000 - 5284) + 400
(5284)}(10)-3
= 3151 Kn
Pemeriksanaan pengikat sengkang :
48 kali diameter batang tulangan sengkang = 48 (10) = 480 mm
16 kali diameter batang tulangan memanjang= 16 (29) = 464 mm
lebar kolom = 400 mm
Jarak bersih = {400-2(40)-2(10)-3(29)}=121 mm < 150 mm.

CONTOH ANALISIS KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Perhitungkan apakah kolom dengan penampang
lintang seperti tergambar pada gambar (2) cukup kuat
untuk menopang beban aksial rencana Pu = 2400 kN
dengan eksentrisitas kecil, fc = 30 MPa, fy = 400 MPa,
periksalah tulangan sekangnya.

CONTOH ANALISIS KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Penyelesaian :
3436 ,1
0,0303
113411
0,01 < g = 0,0303 < 0,08

Kuat kolom maksimum :


Pn(maks)
= 0,85 {0,85 fc (Ag - Ast) + fy Ast}
= 0,85 (0,70) {0,85(30)(113411 3436,1) + 400 (3436,1)}(10)-3
= 2486 kN
Pemeriksaan pengikat spiral :
Ag f c
113411 30
s (min) 0,45 1
0,45
1
0,0204
A
f
70686
400

c
y
4 Asp
4 (78,5)
s aktual

0,0209 0,0204
Dc s
300 (50)

CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL

Rencanakan kolom berbentuk bujur sangkar dengan


pengikat sengkang untuk menopang beban kerja
aksial, yang terdiri dari beban ultimate 3040 kN ,
kolom pendek, fc = 30 MPa, fy = 400 MPa, gunakan
= 0,03.

CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Penyelesaian :
Kuat bahan dari perkiraan telah ditentukan.
Bean rencana terfaktor adalah : Pu = 3040 kN
Luas kotor penampang kolom yang diperlukan adalah:
Ag perlu

Pu

0,80 0,85 f c 1 g f y g

3040 10

0,80 0,65 0,85 30 1 0,03 400 0,03


3

Ag perlu = 159144 mm2


Ukuran kolom bujur sangkar yang diperlukan menjadi:

159144

399 mm

Tetapkan ukuran 400 mm, yang dengan demikian mengakibatkan nilai akan kurang
sedikit dari yang ditentukan = 0,03.
Ag aktual = (400)2 = 160000 mm2
Nilai perkiraan beban yang dapat disangga oleh daerah beton (karena berubah) :
Beban pada daerah beton = 0,80 . (0,85 fc) Ag (1 - )
= 0,80 (0,65) (0,85) (30) (160000) (1 0,03) (10)-3
= 2058 kN

CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL

batang tulangan baja adalah :


3040 2058 = 982 kN
Kekuatan maksimum yang disediakan oleh batang
tulangan baja adalah 0,80 Ast fy, maka luas penampang
atang tulangan baja yang diperlukan dapat dihitung
sebagai berikut :
982 10
Ast perlu
4721 mm 2
0,80 0,65400
3

CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Rancang ulang kolom yang dipersoalkan pada contoh 3,
sebagai kolom bulat denga pengikat spiral.
Penyelesaian :
Gunakan fc = 30 MPa, fy = 400 MPa, dan perkiraan = 0,03.
Seperti halnya pada contoh 3 : Pu = 3040 kN.
Ag perlu

Pu

0,85 0,85 f c 1 g f y g

3040 10

0,85 0,70 0,85 30 1 0,03 400 0,03


3

Ag perlu = 139084 mm2

CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS KECIL


Tetapkan diameter kolom 430 mm,
Ag aktual = 145220 mm2
Beban pada daerah beton =
0,85 (0,85 fc) Ag (1 - )
=
0,85 (0,70) (0,85) (30) (145220) (1 0,03) (10)-3
=
2137 kN
Beban yang harus disangga oleh batang tulangan baja adalah :
3040 2137 = 903 Kn
903 10
903 10
Ast perlu

4031 mm 2
0,80 f y
0,80 0,70 400
3

Merencanakan tulangan spiral :


Ag
f c
145220 30
s (min) 0,45
1
0,45
1
0,0172
A
f
96211
400

c
y
4 Asp
4 Asp
4 132,7
s aktual
sehingga s maks

88,2 mm
Dc s
Dc s (min) 350 0,0172

KEKUATAN KOLOM EKSENTRISITA BESAR (e >eb) (P < Pnb )


CONTOH ANALISIS KOLOM PENDEK EKSENTRISITAS BESAR

Tentukan kuat beban aksial Pn suatu kolom persegi


dengan pengikat sengkang untuk berbagai kondisi berikut
: (a) eksentrisitas kecil, (b) momen murni, (c) e = 125 mm,
(d) keadaan penampang seimbang. Dimensi penampang
melintang kolom : b =350 mm,
h = 500 mm, d = d =
60 mm, As = 3D29, As = 3D29, berupa kolom pendek,
tinjauan lenturan terhadap sumbu Y-Y (sumbu pendek),
fc = 30 MPa, dan fy = 400 MPa.

Penyelesaian :
Eksentrisitas Kecil :
Merupakan kasus analisis yang mirip dengan contoh (1) dan (2) terdahulu :
Pn = Pn(maks)
= 0,80 {0,85 fc (Ag - Ast) + fy Ast }
= 0,80 (0,65){0,85(30)(1750003963,2)+ 400(3963,2)}(10)-3
= 3092 Kn
Momen murni :

karena,

0,003 c 60
c

f s ' Es s '

dengan subsitusi, didapat :

fs '

200000 (0,003)(c 60)


600 (c 60)

c
c

keseimbangan yang didapat : ND1 + ND2 = NT


dengan melakukan substitusi dan memperhitungkan luas beton yang ditempati
batang tulangan tekan, didapat persamaan sebagai berikut :
(0,85 fc)(0,85c)(b) + fs As 0,85 fc (As) = fy As
600 (c - 60)
(1981,6) - 0,85(30)(1 981,6) 400(1981,6 )
c
dengan menyelesaikan persamaan tersebut didapatkan nilai
c = 77 mm.
selanjutnya didapatkan, f ' 600 (77 60) 132,47 MPa
s
77
masing-masing gaya adalah :
ND1 = 0,85 fc (0,85)c.b =0,85(30)(0,85)(77)(350)(10)-3 = 584,141 kN
0,85 (30)(0,85c )(350)

Beton ditempati baja = 0,85 fcAs


= 0,85(30)(1981,6)(10)-3 = -50,531 kN
ND2 = fsAs = 132,47 (1981,6)(10)-3 = 262,502 kN
ND1 50,531 + ND2 = 796,112 kN
NT = fy As = 400 (1981,6)(10)-3 = 792,64 kN

kesalahan berupa selisih kecil antara hasil (ND1 50,531 + ND2) dan NT diabaikan.
Kopel momen dalam :
Mn(1) = ND1.z1 = 584,141{440-0,85()(77)}(10)-3 = 237,906 kNm
Mn(2) = ND2.z2 = (262,502 50,531) (380) (10)-3 = 80,549 kNm
Mn = Mn(1) + Mn(2) = 237,906 + 80,549
=318,455 kNm

Maka, MR(1) = Mn = 0,65 (318,455) = 206,996 kNm


Pada e = 125 mm
Anggapan-anggapan pada keadaan beban batas runtuh adalah :
regangan beton maksimum 0,003 ,
apabila s > y , dengan demikian fs = fy ,
s adalah tarik,
apabila s < y , dengan demikian fs < f y .
gaya tarik total pada tulangan:

ND1 = 0,85 fc ab =0,85(30)(0,85c)(350) = 7586,25 kN


ND2 = f yAs 0,85 fcAs = As (f y 0,85 fc)
= 1981,6 {400 0,85(30)} = 742109
600 (d c)
( As )
c
600 (440 c)
1188960 (440 c)

(1981,6)
c
c

N T f s As s E s As

Keseimbangan gaya, (gaya) = 0


Pn N D1 N D 2 N T 7586 ,25 c 742109

1188960 (440 c)
c

---- persamaan 1

Keseimbangan momen terhadap NT , (momen) = 0 :


Pn (315) = ND1 (d - a) + ND2 (380)

Pn

1
0,85c

7586
c
440

742109
(
380
)

315
2

----- persamaan 2

3436kN

Pn 0,65 3436 2233kN

Nilai c diperoleh dari persamaan 1 dan persamaan 2

Pemeriksaan terhadap anggapan awal :


0,003 (380 60)
s
0,0025
380
y 0,00207

karena s y , maka f s f y

tegangannya adalah :
600 (440 380 )
fs
94,74 MPa 400 MPa
380

Menentukan kuat momen pada eksentrisitas 125 mm,


MR = Pn e = 2233 (125) = 279125 kNm = 279,125 kNm

Keadaan Seimbang :
cb

600
600 (440 )
(d )
264 mm
600 f y
1000

Kemudian dapat ditetapkan s :


b

204 (0,003)
0,0023
264

besaran gaya-gaya termasuk memperhitungkan ND2 sebagai pengurangan gaya


tekan beton yang ditempati tulangan baja, sebagai berikut :
ND1 = 0,85 (30)(0,85)(264)(350)(10)-3 = 2003 kN
ND2 = {400-0,85(30)}(1981,6)(10)-3 = 7,42 kN
NT = 400(1981,6)(10)-3 = 793 kN
maka, Pb = ND1 + ND2 - NT = 2003 + 742 793 = 1952 kN

Pb (eb + 176) = ND1 {d- (0,85cb)} + ND2 (380)


1952 (eb + 176) = 2003 {440 (0,85)(264)} + 742(380)
-- eb = 291 mm
maka pada keadaan seimbang :
Pb = 0,65 (1952) = 1269 kN
MR = Pb eb = 1269 (291)(10)-3 = 369,3 kNm
Gambar diagram interaksi kolom

CONTOH ANALISIS KOLOM PENDEK EKSENTRISITAS BESAR

Dengan menggunakan diagram-diagram dan


berdasarkan peraturan SK SNI T-15-1991-03, dapatkan
kuat beban aksial Pn untuk kolom dengan potongan
melintang seperti tampak pada gambar dengan
eksentrisitas 120 mm, fc = 30 MPa, dan fy = 400 MPa.

Penyelesaian :
h = 360 mm
= 360 /500 = 0,72

Ast
3963

0,0220
Ag 500 (360 )

0,01 g 0,0220 0,08


e 120

0,24
h 500

Pu
0,763
0,85 f c ' Ag
Pu = Pn = 0,763 (0,65)(0,85)(30)(180000)(10)-3 = 2276 kN
Mu = Pu(e) = Pn(e) = (2276)(0,12) = 273,17 kNm

CONTOH PERENCANAAN KOLOM PENDEK EKSENTRITAS BESAR

Suatu kolom dengan pengikat sengkang menahan gaya


desak aksial batas Pu = 1600 kN dan momen Mu = 185
kNm. Perkiraan penulangan bruto adalah 2% dan selimut
beton efektif d = 70 mm. Beton normal, fc = 35 MPa,
f y = 400 MPa. Rencanakan penulangannya.

Penyelesaian :
Momen dan gaya aksial rencana :
Pu = 1600 kN
Mu = 185 kNm
M u 185 (10) 3
e

116 mm
Pu
1600

Menentukan penulangan :
Ditaksir ukuran kolom 400 mm x 400 mm dengan jumlah penulangan 2%.
As
0,01 dengan d ' 70 mm
bd
As As ' 0,01 (400 )(330 ) 1320 mm 2

'

Dicoba 3D25 pada masing-masing sisi kolom (As=1472,6 mm2)

1472 ,6
0,0112
400 .(330 )

Pemeriksaan Pu terhadap beban seimbang Pub :


d = 400 70 = 330 mm
600 .(330 )
Cb
198 mm
600 400

1 = 0,85 0,008 (35-30) = 0,81


ab = 1. c = 0,81 . (198) = 160,4 mm
s'

198 70
fy
(0,003) 0,0019
198
Es

fs = Es. s = 200.000 . (0,0019) = 387,9 Mpa


Pnb = 0,65 (0,85.fc.ab. b + As fs As.fy)
0,65. (0,85. 35. (160,4). 400 + 1472,6 . 387,9 1472,6 . 400 (103)
= 1229 kN < Pu
Memeriksa kekuatan penampang :
Pn

Pn

As. fy
b.h. fc '

e
3.h.e
0,5
1,18
d d'
d2

1427 ,6.(400 )
400 .(400 ).(35)

116
3.(400 ).(116 )
0,5
1,18
330 70
330 2

= 622563 +2278055 = 2900618 N = 2900,2 kN


Pn = 0,65 . (2900,2) = 1885,4 kN > Pu = 1600 kN

Merencanakan sengkang :
Dengan menggunakan batang tulangan D10, jarak spasi sengkang ditentukan
nilai terkecil
dari ketentuan-ketentuan berikut ini :
a.
16 kali diameter tulangan pokok memanjang (D25)= 400 mm
b.
48 kali diameter tulangan sengkang (D10)
= 480 mm
c.
dimensi terkecil kolom
= 400 mm
maka digunakan batang tulangan sengkang D10 dengan jarak 400 mm.

STRUKTUR KOLOM LANGSING

Perencanaan komponen struktur tekan dengan


menggunakan cara perkiraan momen yang diperbesar
dapat digunakan apabila nilai rasio kelangsingan ku /r
> 22. Namun apabila nilai ku /r > 100, maka
perencanaan harus menggunakan Analisis Struktur
Orde Kedua yang cukup rumit karena harus
memperhitungkan efek defleksi dan menggunakan
reduksi modulus tangan beton, yang akan lebih
terjamin ketepatannnya apabila menggunakan alat
bantu komputer untuk memecah sekumpulan
persamaan secara simultan. Akan tetapi hal demikian
jarang terjadi karena umumnya nilai batas atas
(maksimum) rasio kelangsingan kolom struktur
bangunan beton bertulang kurang lebih adalah 70.

Momen rencana yang sudah dibesarkan Mc,


Mc = b . M2b + s . M2s
dimana:
= faktor pembesar momen (b dan s)
M2b = momen terfaktor akibat gaya vertikal atau
gravitasi, dihitung dengan analisis portal elastik
yang tidak menyebabkan pergoyangan.
M2s = momen terfaktor akibat gaya vertikal atau
gravitasi, dihitung dengan analisis portal elastik
yang menyebabkan pergoyangan.

1
s
1,0
Pu
1
. Pc

Cm
b
1,0
Pu
1
.Pc
Pc adalah beban tekuk Euler,

Pc

2 E.I
(k .Lu) 2

M
Cm 0,60 0,40 1b
M 2b

0.40

dimana M1b M2b sedangkan untuk kelengkungan tunggal


M1b/M2b > 0.
1. Jika ke dua ujung tidak terdapat momen, rasio M1b/M2b diambil sama dengan
satu.
2. Apabila perhitungan menunjukkan bahwa pada kedua ujung komponen
struktur kolom, baik berpengaku maupun tidak, tidak terdapat momen atau
eksentrisitas ujung kurang dari (15 + 0,03 h) mm, maka M2b harus
didasarkan pada eksentrisitas minimum
(15 + 0,03 h) mm terhadap setiap
sumbu utama secara terpisah. untuk komponen struktur lainnya, Cm
ditentukan sama dengan 1,0.

EI

1
5

( Ec.Ig ) Es.Ise
1 d

Untuk komponen kolom bertulang sedikit ( < 3%)

Ec.Ig
EI
2,50.(1 d )

CONTOH STRUKTUR KOLOM LANGSING


Kolom bujur sangkar 500 X 500 mm2, penulangan pokok
memanjang 12D29, tulangan sengkang D13 dengan jarak
450 mm, mempunyai parameter sebagai berikut :
Panjang bebas yang tidak ditumpu Lu = 5,0 m
Tanpa ditumpu untuk menahan goyangan ke samping
Perputaran pada ujung kolom (dalam bentuk kombinasi dengan

goyangan kesamping) ditahan sedemikian rupa sehingga faktor


panjang efektif k = 1,5
d = 0,25
Cm = 1,0 (Konservatif)

Hitunglah momen rencana yang diperbesar Mc dihasilkan


dari kelangsingan komponen, dengan Pu = 2850 kN, Mu =
450 kNm, fc = 30 MPa, fy = 400 MPa.

Penyelesaian :
r = 0,30 H = 0,3 . 500 = 150 mm

k .Lu 1,5.(5000 )

50 22
r
150

maka kelangsingan diperhitungkan.


Ig = 1/12 . 5004 = 5208,333 . 106 mm4.
Ec didapat dari tabel A-7 : 25700 Mpa

Ec.Ig
25700 .(5208,334).(10 6 )
EI

42833,333 ..kNm 2
2,5.(1 d )
2,5.(1 0,25)

2 .E.I

3,14 2 .(42833,333)
Pc

7515,521 ..kN
2
(k .Lu)
(1,5.(5))
b

Cm
1

2,40 1
Pu
2850
1
1
.Pc
0,65.(7515,521)

Mc = b . M2b = 2,40 . 450 = 1080 kNm


Kemudian dilakukan pemeriksaan apakah kolom ukuran tersebut cukup kuat
menahan momen yang diperbesar bersamaan dengan beban P aksial, apabila
tidak cukup kuat kolom harus direncanakan ulang.

Anda mungkin juga menyukai