Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PEMBANGUNAN JALAN AKSES

KAWASAN CAMP-B, PERK.SIPARE-PARE

PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM


(PERSERO)
Kuala Tanjung, 08 September 2016

I. Informasi Proyek.
a. Nama Proyek
b. Nama Kontraktor :
c. Nomor Kontraktor :
d. Nilai Kontrak

: Pembangunan Jalan Akses Kawasan Camp-B, Perk.Sipare-pare

II. Situasi Lapangan:


1. Kondisi rencana pembangunan jalan Alternatif di Sisi Kiri Lahan Camp B

Jalan eksisting

Jalan Perkerasan

Jalan Perkerasan

2. Kondisi rencana pembangunan Jalan Alternatif di Sisi Kanan Lahan Camp B

Jalan Perkerasan

Jalan Perkerasan

Patok 796

III. Rencana Alternatif Jalan Akses

Persawahan

Elevasi Tanah
Rendah

Akses Masyarakat

Pematang Sawah

Alternatif:
1. Alternatif -1 (Sisi Kiri Lahan Camp B)

2. Alternatif-2.a (Sisi Kanan Lahan Camp B)

3. Alternatif-2.b (Sisi Kanan Lahan Camp


B)

Tahapan Pekerjaan :

Tahapan Pekerjaan :

Tahapan Pekerjaan :

Sosialisasi dengan masyarakat yang


bercocok tanam diarea terkait dan
penduduk sekitar
Tahap Survei LHRT, Topografi dan Elevasi
(Peraturan Menteri PU No.19/PRT/M/2011
Tentang Persyaratn Teknis Jalan dan
Kriteria Perencanaa Teknis Jalan)
Tahapan perencanaan DED Jalan akses;
Jalan
termasuk
ke
Jalan
Kolektor
Sekunder : Lebar 5 meter, 1 Jalur; 2 Arah
(Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun
2006 Tentang Jalan).
Proses Perkerasan dengan Pasir.
Proses Perkerasan Sirtu (Pasir-Batu).
Pengaspalan Jalan.

Keuntungan :
Telah ada jalan eksiting (tanah Urug).
Jalan rencana nantinya berada diluar
patok.
Kerugian :
Panjang Jalan eksisting : 1.005 M
Bila konstruksi jalan diputuskan di sisi kiri,
akses penduduk (4 KK) di sisi kanan lahan
camp B kemungkinan tidak terakomodasi.

Koordinasi dengan masyarakat yang bercocok


tanam diarea terkait dan penduduk sekitar.
Tahap Survei LHRT, Topografi dan Elevasi
(Peraturan Menteri PU No.19/PRT/M/2011
Tentang Persyaratn Teknis Jalan dan Kriteria
Perencanaa Teknis Jalan)
Tahapan perencanaan DED Jalan akses; Jalan
termasuk ke Jalan Kolektor Sekunder : Lebar 5
meter, 1 Jalur; 2 Arah (Peraturan Pemerintah
RI No.34 Tahun 2006 Tentang Jalan).
Proses Penimbunan dengan Tanah Urug.
Proses Perkerasan dengan Pasir.
Proses Perkerasan dengan Sirtu (Pasir-Batu).
Pengaspalan Jalan.

Keuntungan :
Akses jalan bagi penduduk (4 KK) disisi kanan
lahan akan terakomodasi.

Panjang jalan akses : 750 M.

Kerugian :
Elevasi lahan lebih rendah.
Butuh penimbunan Tanah Urug.
Butuh penimbunan Sirtu (Pasir-Batu).
Kehilangan luas lahan sebesar : 3,64 Ha.

Koordinasi dengan masyarakat yang


bercocok tanam diarea terkait dan
penduduk sekitar.
Tahap Survei LHRT, Topografi dan Elevasi
(Peraturan Menteri PU No.19/PRT/M/2011
Tentang Persyaratn Teknis Jalan dan
Kriteria Perencanaa Teknis Jalan)
Tahapan perencanaan DED Jalan akses;
Jalan
termasuk
ke
Jalan
Kolektor
Sekunder : Lebar 5 meter, 1 Jalur; 2 Arah
(Peraturan Pemerintah RI No.34 Tahun
2006 Tentang Jalan).
Proses Penimbunan dengan Tanah Urug.
Proses Perkerasan dengan Pasir.
Proses Perkerasan dengan Sirtu (PasirBatu).
Pengaspalan Jalan.

Keuntungan :
Akses jalan bagi penduduk (4 KK) disisi
kanan lahan akan terakomodasi.
Kerugian :
Elevasi lahan lebih rendah.
Butuh penimbunan Tanah Urug.
Butuh penimbunan Sirtu (Pasir-Batu).
Panjang Jalan 1.112 M.
Jalan akses berkelok; Mengikuti Batas dari
Patok ke Patok.

Alternatif-

Alternatif

Alternatif

IV. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Alternatif Jalan Akses

Anda mungkin juga menyukai