0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan2 halaman
Pada era jaman sekarang ini, anak anak harus mengetahui atau sudah dapat mempelajari tidak hanya satu bahasa saja. Tapi dua bahasa. Main languange nya adalah bahasa ibu, dan yang keduanya adalah bahasa Inggris
Pada era jaman sekarang ini, anak anak harus mengetahui atau sudah dapat mempelajari tidak hanya satu bahasa saja. Tapi dua bahasa. Main languange nya adalah bahasa ibu, dan yang keduanya adalah bahasa Inggris
Pada era jaman sekarang ini, anak anak harus mengetahui atau sudah dapat mempelajari tidak hanya satu bahasa saja. Tapi dua bahasa. Main languange nya adalah bahasa ibu, dan yang keduanya adalah bahasa Inggris
: Penggunaan Dua Bahasa dan Kreativitas Anak pada Usia
: Mark Leikin dan Esther Tovli
Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efek penggunaan 2
bahasa pada kreativitas di bidang non matematika dan pemecahan masalah pada matematika diantara anak anak prasekolahyang memiliki kemampaun bilingual (mengenal 2 bahasa) dan monolingual (mengenal satu bahasa saja) Metode penelitian : 1. Metode penelitian ini: pra eksperimen dengan dibagi 2 kelompok dan dilakukan 4 macam test, yaitu: Test Ingatan, Test kesigapan (kelancaran untuk menghasilkan banyak gagasan), test pilihan gambar, dan test membuat angka yang sama pada kreativitas matematika 2. Populasi penelitian: 31 anak-anak, (15 anak yang dapat berbicara bahasa Rusia dan Ibrani dan 16 anak yang hanya menguasai bahasa Ibrani) Hasil penelitian : hasilnya menunjukan bahwa anak yang menguasai dua bahasa memiliki efek yang positif pada perkembangan kreativitas di pemecahan masalah, tetapi efek positif tersebut berbeda dengan hasil penguasaan: kreativitas verbal, dan matematikanya. Ringkasan Jurnal: Terdapat perbedaan antara Monolingual dan Bilingual. Setelah diteliti Bilingual memiliki hasil penelitian yang positif, mereka memiliki domain yang dominan dan kreativitas non verbal yang lebih unggul dari Monolingual. Tetapi berbicara tentang kreativitas verbal, anak anak Monolingual memiliki kreativitas verbal yang unggull daripada Bilingualism. Cummins (1976) memberikan 3 hipotesis yang menjelaskan bahwa adanya suatu hubungan antara bilingulism, pikiran yang berbeda dan pikiran yang kreatif. Penjelasannya adalah: 1. anak bilingual memiliki pemikiran yang lebih luas dan lebih variatif daripada monolingulism karena bilingualism mengoperasikan 2 bahasa dan dua budaya dan mereka harus beralih dari satu bahasa ke bahasa lainnya 2. menyangkut mekanisme yang berubah-ubah, anak bilingual harus bergantiganti bahasa sehingga menyebabkan mereka jadi lebih fleksibel dalam berpikir. 3. penjelasan ketiga berdasarkan proses objektifikasi. Anak BIlingual terlibat dalam proses membandingkan 2 bahasa yang berbeda dan mamu mengembangkan kemampuan metakognitif. Uji test. 1. Test Ingatan
28 anak yang berbahasa ibrani harus menyeleseikan kata yang hilang. Kalimat diberikan dalam delapan kelompok. Anak-anak harus menyelesaikan setiap kalimat secara terpisah dan setelah mereka menemukan jawabannya, mereka
harus mempresentasikannya dan dari jawaban tersebut mereka diminta untuk
mengulang kata kata tersebut. Hasil pengujian dinilai dari 3 langkah: 1. jumlah kata yang diulang dengan benar 2. jumlah urutan kata yang benar 3. total skor
2. Test Pemikiran Kreatif
Terdapat gambar hitam putih, seorang anak kecil yang menyukai anak kucing diasosiasikan sebagai pelajar yang ingin menggapai topi nya di rak yang tinggi tetapi ia tidak dapat menggapainya. Terdapat beberapa objek di gambar tersebut dan anak anak harus membantu anak kecil tersebut untuk menggapai topinya. Cara ini menguji kreatifitas mereka. 3. Membuat angka yang sama Di test kali ini terdapat 10 tutup botol. Seorang anak disediakan 2 tutup botol yang berbeda dengan botolnya, tiga tutup botol ditempatkan di satu meja dan tujuh lainnya ditempatkan disisi lain. Tidak ada tutup botol yang disediakan. Test ini menguji seberapa baik solusi yang diberikan oleh anak tersebut. 4. Test Kesigapan Pada test ini anak-anak diminta untuk mengatakan sebanyak banyaknya yang berhubungan dengan hewan, makanan, dan apa yang harus dibawa ketika piknik? Dalam waktu 60 detik. Pada akhirnya, temuan ini menambahkan teori ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara bilingualism dan berbagai jenis kreativitas pada anak usia dini. Studi menunjukan bahwa seorang bilingualisme memiliki efek positif pada pengembangan kreativitas. Efek ini tidak sejalan dengan domain kreativitas, verbal, general dan kemampuan matematika.