Anda di halaman 1dari 115

Daftar Komentar Forum : KAJIAN KERJASAMA DAN KOORDINASI LINTAS SEKTORAL

BID KEAMANAN (KELOMPOK III KELAS B)


Pengirim
Tanggal/Jam
Isi Komentar
AGUS NUGROHO
2016-05-04 09:56:50 Selamat pagi jenderal...mohon ijin hadir
AGUS NUGROHO
2016-05-04 10:11:12 Jawaban Pertanyaan No. 1 REKLAMASI
merupakan pekerjaan atau usaha dalam
pemanfaatan suatu kawasan atau lahan yang
tidak berguna dan berair untuk dijadikan lahan
yang berguna dengan cara dikeringkan.
Tempat-tempat yang biasa dijadikan sebagai
tempat untuk melakukan reklamasi seperti
kawasan pantai, lepas pantai atau offshore,
danau, rawa-rawa ataupun sungai yang begitu
lebar.
AGUS NUGROHO
2016-05-04 10:11:32 Lanjutan : Tujuan Reklamasi yaitu menjadikan
kawasan yang tidak berguna atau tidak
bermanfaat menjadi kawasan yang mempunyai
manfaat. Kawasan yang sudah direklamasi
tersebut biasanya dimanfaatkan untuk kawasan
pertanian, pemukiman, perindustrian,
pertokoan/bisnis dan objek wisata.Pekerjaan
reklamasi juga bertujuan untuk memacu
pembangunan sarana dan prasarana pedukung
lainnya. Dalam membangun suatu pelabuhan
ataupun terminal pelabuhan yang berada pada
perairan maka dapat dilakukanpekerjaan
reklamasi.
AGUS NUGROHO
2016-05-04 10:14:49 Lanjutan : Dasar hukum aturan dari reklamasi
adalah Perpres Nomor 122 Tahun 2012.
Berdasarkan Pasal 16 perpres tersebut, menteri
disebut sebagai pihak yang memiliki
wewenang dalam memberikan izin lokasi dan
izin pelaksanaan reklamasi pada kawasan
strategis nasional tertentu, kegiatan reklamasi
lintas provinsi, dan kegiatan reklamasi di
pelabuhan perikanan yang dikelola oleh
pemerintah. Pemerintah yang dimaksud dalam
poin tersebut adalah pemerintah pusat.
AGUS NUGROHO
2016-05-04 10:18:54 Lanjutan : Dalam perkembangannya proses
reklamasi di Negara Indonesia bertujuan untuk
pengembangan budi daya untuk suatu kawasan
yang berada pada sisi daratan serta
pengembangan wilayah untuk
mengakomodasikan kebutuhan masyarakat
dari tempat yang padat. Sebagai contoh :
reklamasi yang terjadi di Pantai Utara Jakarta

AGUS NUGROHO

2016-05-04 10:21:40

AGUS NUGROHO

2016-05-04 10:24:58

AGUS NUGROHO

2016-05-04 10:25:07

AGUS NUGROHO

2016-05-04 10:30:34

yang dilaksanakan oleh Pemerintah Prov. DKI


Jakarta ..
Lanjutan : Berkaitan reklamasi pantura Jakarta,
Pemerintah menerangkan bahwa pada tahun
1995 kewenangan tentang reklamasi pantura
Jakarta sudah diberikan kepada pemerintah
DKI Jakarta, tetapi kemudian melalui
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun
2008 kewenangan itu dicabut, kewenangan
yang di cabut tersebut mengenai tata ruang
dari pelaksanaan reklamasi, kewenangan
terhadap reklamasinya sendiri masih ada.
Lanjutan : Proyek reklamasi sudah keluar
masuk meja hijau. Pada 2003, Menteri
Lingkungan Hidup Nabiel Makarim
menerbitkan keputusan Keputusan Menteri
No. 14/2003 tentang Ketidaklayakan Rencana
Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai
Utara oleh Badan Pelaksana Pantai Utara
Jakarta di Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Isinya menentang keputusan
reklamasi. Keputusan Nabiel ditentang
sejumlah pengusaha yang mendapat hak
bagian dalam reklamasi. Mereka mengugat ke
PTUN dan PT TUN Jakarta. Hasilnya, mereka
menang. Tapi Menteri Lingkungan Hidup tetap
melawan.
Lanjutan : Pada Pada 28 Juli 2008, lewat
sidang kasasi, MA memenangkan
Kementerian. Tapi para pengusaha itu
mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
Hasilnya, pada 24 Maret 2011, majelis hakim
PK yang diketuai Ahmad Sukardja,
memenangkan para pengusaha. Proyek ini
kembali berjalan saat Jakarta dipimpin
Gubernur Fauzi Bowo. Pada 2012, Gubernur
Fauzi Bowo mengeluarkan Pergub No.
121/2012 tentang Penataan Ruang Kawasan
Reklamasi Pantura Jakarta
Lanjutan Dalam kenyataannya saat ini
Gubernur Ahok tidak dapat menyatakan mau
membatalkan reklamasi tapi tak bisa. Dirinya
juga mau ambil alih tapi juga tak bisa,
gubernur ahok hanya menerapkan dan
memutuskan untuk menaiikan pajak pada
kawasan tersebut. Di tengah pembahasan ini,

AGUS NUGROHO

AGUS NUGROHO

AGUS NUGROHO

KPK mengamnakan M Sanusi, anggota DPRD


DKI Jakarta. yang telah menerima uang
sejumlah Rp1,14 miliar dari perusahaan Agung
Podomoro, induk dari PT Muara Wisesa
Samudera.
2016-05-04 10:37:03 Lanjutan : Polri selain melaksanakan tugas
pokok sebagai pemelihara kamtibmas dan
gakkum, juga bertugas untuk memberikan
pembinaan hukum kepada masayarakat,
sehingga dapat mewujudkan masayarakat yang
patuh dan taat terhadap kukum dan perundangundangan yang berlaku. Terkait dengan
kebijakan reklamasi yang dilakukan oleh
pemerintah, maka yang dapat dilakukan oleh
institusi Polri adalah sebagai berikut :
a.Melakukan kegiatan preemtif Dengan cara
memberikan penyuluhan, penerangan,
sosialisasi kepada masyarakat dampak positif
dan dampak negatif dari kebijakan reklamasi
tersebut bagi masyarakat, mengajak
masyarakat untuk senantiasa mendukung
kebijakan pemerintah yang pada dasarnya
ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat
2016-05-04 10:39:47 Lanjutan : Kegiatan preemtif ini dilakukan
dengan mengedepankan fungsi Binmas dengan
memberdayakan Bhabinkamtibmas yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat,
serta fungsi lainnya yaitu Sabhara, Pam Obvit
pada saat melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang bersifat dialogis
2016-05-04 10:45:33 Lanjutan : Kegiatan preemtif ini dilakukan
dengan mengedepankan fungsi Binmas dengan
memberdayakan Bhabinkamtibmas yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat,
serta fungsi lainnya yaitu Sabhara, Pam Obvit
pada saat melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang bersifat dialogis Dalam rangka
mensukseskan kegiatan preemtif ini, perlu
dilakukan kerjasama dengan melibatkan tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda serta
instansi terkait lainya yang berada di sekitar
lokasi atau yang terkena dampak reklamasi
ataupun pihak yang melaksanakan pengerjaan
itu sendiri untuk senantiasa menjunjung tinggi
dan menghormati peraturan hukm dan
perundang-undangan yang berlaku dalam

AGUS NUGROHO

2016-05-04 10:57:49

AGUS NUGROHO

2016-05-04 10:59:58

AGUS NUGROHO

2016-05-04 11:02:08

AGUS NUGROHO

2016-05-04 11:08:40

AGUS NUGROHO

2016-05-04 11:15:19

aktivitas sehari-hari, termasuk jika akan


menyampaikan aspirasi dengan mengerahkan
penggunaan massa di dalamnya
Jawaban soal nomor 2 Strategi yang dapat
diambil oleh penegak hukum terhadap
kejahatan yang belum tuntas penanganannya
akibat dari ketiadaaan ekstradisi antara laian
sebagai berikut : a.Melakukan Kerjasama
Dalam Negeri 1)Meningkatkan kerjasama
yang sinergis anatar sesama aparat penegak
hukum dan instansi yang terkait dalam proses
penegakan hukum itu sendiri (Kejaksaan
Agung RI, PPATK, Kemeneterian Keuangan,
Dirjen Pajak, OJK, BI, dll) 2)Membuat MoU
dengan aparat penegakan hukum (Kejaksaan
Agung RI, PPATK, Kemeneterian Keuangan,
Dirjen Pajak, OJK, BI, dll) yang akan
dipedomani untuk mempermudah pelaksanaan
tugas-tugas penegakan hukum
Lanjutan : 3) Membentuk Joint Task
Investigation, pokja yang beragotakan
perwakilan dari masing-masing instansi terkait
guna mempercepat dan memperpendek alur
birokrasi yang selama ini sulit di tembus.
Lanjutan : 4)Meningkatkan kemampuan dan
kompetensi masing-masing instansi yang
memiliki kewenangan dalam proses penegakan
hukum dengan cara melaksanakan workshop,
seminar dan pelatihan, hal tersebut sekaligus
sebagai sarana penyamaan persepsi tentang
penanganan dan isu yang marak saat ini
Lanjutan : b.Melakukan kerjasama luar negeri
Terhadap negara yang belum memiliki
perjanjian ekstradisi dengan Negara Indonesia,
maka upaya kerjasama yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut Melakukan upaya
negosiasi antar negara (G-to-G), Jika hal ini
tidak dimungkinkan atau dengan kata lain
tidak berhasil, maka langkah lain yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan
komunikasi antar aparat penagak hukum kedua
negara (Polri dengan Kepolisian Negara
Setempat dengan memberdayakan
NCB/Interpol), (PPAT dengan FIU negara
setempat)
b.Melakukan kerjasama luar negeri Terhadap

AGUS NUGROHO

AGUS NUGROHO

negara yang belum memiliki perjanjian


ekstradisi dengan Negara Indonesia, maka
upaya kerjasama yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut Melakukan upaya negosiasi
antar negara (G-to-G), Jika hal ini tidak
dimungkinkan atau dengan kata lain tidak
berhasil, maka langkah lain yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan
komunikasi antar aparat penagak hukum,
membuat MoU, serta melakukan join task
investgation yang beranggotan aparat penegak
hukum dari kedua negara (Polri dengan
Kepolisian Negara Setempat dengan
memberdayakan NCB/Interpol), (PPAT dengan
FIU negara setempat), untuk dapat menangkap
pelaku yang melarikan diri ke Negara
dimaksud dan membawa kembali ke
Indonesia, serta melakukan asset tracing,
pembekuan aset-aset (freezing) dan
mengembalikan ke Indonesia terhadap harta
kekayaan yang dimiliki oleh pelaku yang
diduga berasal dari Indonesia yang berada di
Negara tersebut, melalui mekanisme yang
telah disepakati.
2016-05-04 11:22:16 Lanjutan : Hal-hal tersebut tentunya dapat
dilakukan dengan tetap menghormati sistem
hukum dan prinsip-prinsip penegakan hukum
yang berlaku di kedua Negara. Dengan
menerapkan upaya-upaya dan kerjasama
sebagaimana dimaksud, diharapkan pelakupelaku dan aset-aset hasil kejahatan di
Indonesia yang saat ini berada di luar Negara
Indonesia ataupun Negara-negara yang tidak
memiliki perjanjian ekstradisi dengan
indonesia, sebagai tempat pelariannya dapat di
pulangkan kembali ke Indonesia, seperti tsk
SAMADIKUN yang saat ini telah kembali ke
tanah air, untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Indonesia
2016-05-04 11:28:13 Jawaban soal Nomor 3 Kebijakan Pemerintah
yang terus digulirkan seiring dengan
gelombang reformasi nasional sejak tahun
1998 tanpa kendali, dengan selalu
mengatasnamakan kepentingan Bangsa dan
Negara dalam konteks menuju masyarakat

AGUS NUGROHO

AGUS NUGROHO

AGUS NUGROHO

yang adil, makmur, sejahtera dan aman


sebagaimana dicanangkan dalam visi dan misi
Presiden, namun komitmennya terkadang
kurang memperhatikan apakah kebijakan
tersebut dapat membawa kontribusi yang
menguntungkan bagi rakyat atau bahkan
sebaliknya malah merugikan yang kemudian
berdampak represif dan berimplikasi pada
problema yang pada gilirannya
diperlukantindakan reaktif (reactive policing)
menjadi gangguan nyata.
2016-05-04 11:29:19 Lanjutan : Menyikapi kondisi tersebut, dalam
menghadapi perkembangannya ke depan,
diperlukan situasi yang kondusif melalui
kerjasama antara Polri dengan Pemda
Setempat, Kementerian yang berada di
wilayah, membangun nett working melalui
suatu konsep yang disebut Sistem Sinergi
Polisional Inter Kementerian (Sis Spindep)
yang tidak lain merupakan upaya Proactif
Policing agar tidak menjadi Reactive Policing
dan kesan kehadiran Polisi tidak selalu pada
tindakan penegakan hukum / represif.
2016-05-04 11:32:39 Lanjutan : Kerja sama dan aksi sinergi oleh
Polri bersama Pemda setempat dan
kementerian yang berada di wilayah, secara
legitimasi pelaksanaannya benar-benar
dibutuhkan oleh semua pihak. implementasi
tugas pokok tersebut kelompokan menjadi 3
(tiga) sektor sesuai dengan tugas pokok Polri,
yaitu memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat (Harkamtibmas), Penegakan
Hukum (Gakkum) dan memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat (Lin, Yom, Yan).
2016-05-04 11:36:54 Lanjutan : dalam rangka melaksanakan tugas
pokok dimaksud untuk mengantisipasi terjadi
konflik yang terus berulang, maka strategi
yang dapat dilakukan oleh kasatwil adalah
sebagai berikut : 1. Penguatan Deteksi Dini
yang dilakukan dalam rangka mendapatkan
informasi serinci mungkin tentang potensipotensi konlik yang pernah terjadi dan
dimungkinkan akan terjadi tentang latar
belakang konflik, jumlah massa yang terlibat
konflik, jumlah korban, aliran yang

AGUS NUGROHO

2016-05-04 11:45:51

AGUS NUGROHO

2016-05-04 11:51:42

AGUS NUGROHO

2016-05-04 11:52:59

ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 09:57:04


ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:02:32
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:10:43

disebarkan, keberadaan, tokoh serta


penggerak, sarana komunikasi yang
dipergunakan, sumber dana, dll
Lanjutan : 2. Strategi penanggulangan yang
digunakan adalah pre-emtif. Strategi iniv
dilakukan untuk memberikan pemahaman
secara dini pada masyarakat secara umum dan
pihak-pihak yang sering berkonflik dengan
menerangkan dampak negatif dan positif jika
terjadinya konflik terhadap masyarakat,
Kegiatan utama yang dilakukan adalah melalui
pembinaan untuk efek detren seperti edukasi,
sosialisasi, pembinaan, penyuluhan dengan
memberdayakan peran Bhabinkamtibmas dan
memberdayakan tokoh masyarakat setempat
serta media massa baik cetak maupun
elektronik. 3. strategi penanggulangan yang
digunakan bersifat preventif. Kerentanan
kondisi tersebut diatasi melalui upaya
pencegahan dengan sasaran untuk mengurangi
faktor kesempatan dan menurunkan faktor
niat, melalui kegiatan pengaturan, penjagaan,
pengawalan maupun patroli di tempat-tempat
maupun kegiatan yang sering kali menjadi
cikal bakal terjadinya Konflik 4. Sedangkan
untuk menghadapi ancaman faktual/Gangguan
Nyata (GN) maka
Lanjutan : 4. Sedangkan untuk menghadapi
ancaman faktual/Gangguan Nyata (GN) maka
strategi yang digunakan bersifat represif, yakni
berupa penindakan melalui penegakkan hukum
secara profesional, proporsional, transparan
dan akuntable, tegas dan tuntas. Dalam
pelaksanaan kegiatan deteksi dini dan kegiatan
yang bersifat preemtif, preventif dan
penegakan hukum, harus senantiasa
bekerjasama dengan pemda setempat, instansi
terkait, tomas, LSM, serta pihak-pihak lain.
Siap Jenderal,.....terima kasih dan selamat
siang....
Assalamu'alaikum, Selamat pagi Jenderal dan
rekan2... siap hadir
Di atensi dan dilaksanakan Jenderal...
ijin menjawab soal no 1 Penangkapan Ketua
Komisi D DPRD Jakarta Mohamad Sanusi
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa

waktu lalu, tak lama setelah ia menerima suap


dari PT Agung Podomoro Land sebesar Rp
1,14 miliar. KPK menyatakan suap yang
diberikan Sanusi berhubungan dengan
pembahasan dua rancangan peraturan daerah
(raperda) yang saat ini tengah di godok di
DPRD DKI, masing-masing Raperda Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(ZWP3K); dan Raperda Tata Ruang Kawasan
Stategis Pantai Utara Jakarta Raperda ZWP3K
dan Raperda Tata Ruang Kawasan Stategis
Pantai Utara Jakarta memiliki keterkaitan
dengan proyek reklamasi pembuatan 17 pulau
buatan di Pantai Utara Jakarta. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:12:03 lanjutan ... Selain menangkap Sanusi, KPK
juga diketahui telah menetapkan Presiden
Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman
Widjaja sebagai tersangka. KPK menyatakan
Ariesman merupakan orang yang paling
berperan dalam pemberian suap kepada
Sanusi. Tidak hanya itu, pada Minggu
kemarin, KPK juga mencekal Chairman Agung
Sedayu Group Aguan Sugianto bepergian ke
luar negeri. Seperti Agung Podomoro, Agung
Sedayu Group juga salah satu pengembang
dalam proyek reklamasi. Jauh sebelum adanya
kasus Sanusi, proyek reklamasi Jakarta sudah
memunculkan polemik. Dimulai dari
penolakan dari nelayan dan aktivis lingkungan,
hingga adu argumen antara Menteri Kelautan
dan Perikanan Susi Pudjiastusi dan Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:13:58 lanjutan ... September tahun lalu, Kesatuan
Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI)
menggugat Surat Keputusan (SK) Gubernur
DKI Nomor 2238 Tahun 2014 tentang
pemberian izin reklamasi Pulau G kepada PT
Muara Wisesa Samudra, anak perusahaan dari
PT Agung Podomoro Land. Gugatan
didaftarkan ke PTUN, Jakarta Timur. Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
sempat mengkritik keras proyek reklamasi di
Pantai Utara Jakarta. Menurut dia, ketimbang
reklamasi pulau, lebih baik para developer
mengembangkan pulau-pulau di Kepulauan

Seribu, Jakarta."Saya melihat pulau di


Kepulauan Seribu itu banyak sekali yang
belum dikelola. Ngapain juga bikin pulau di
depan Jakarta," ujar Susi, Selasa (8/9/2015). ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:15:14 lanjutan ... Menurut Susi, KKP melihat ada
kecenderungan bahwa para developer
menganggap reklamasi sebagai hal yang
praktis dan mudah untuk membuat properti di
Jakarta. Padahal, kata dia, reklamasi justru
akan menyisihkan masyarakat yang hidup di
pesisir. Selain itu, Susi menyatakan Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang
KKP) telah memiliki kajian terhadap dampak
reklamasi pulau. Karena itu, Susi menilai
seharusnya seluruh instansi yang
berkepentingan dengan reklamasi pulau mau
duduk bersama untuk mengantisipasi
konsekuensi tersebut. Sebab, izin Amdal
(analisis mengenai dampak lingkungan)
sedianya dikeluarkan setelah ada kajian dari
antar-departemen. Bagi Susi sendiri, reklamasi
untuk pembangunan adalah hal yang sah,
sejauh tidak bertentangan dengan aturan yang
ada. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:17:45 lanjutan ... Menanggapi hal itu, Ahok
menyatakan siap berdebat dengan Susi. Ia
mengatakan, gubernur memiliki kewenangan
yang sejajar dengan menteri. "Di dalam UU
khusus Ibu Kota, Gubernur DKI sejajar dengan
menteri. Kalau menteri keluarkan surat edaran
yang bertentangan dengan peraturan daerah,
siapa yang lebih kuat? Apa kami mesti ikuti
surat edaran seorang menteri? Jakarta ini ibu
kota, khusus lho, dan Perda RDTR (Rencana
Detail Tata Ruang)-nya sudah ada," kata
Basuki di Balai Kota, Jumat (18/9/2015).
Tidak hanya itu, Ahok juga mengatakan,
sebagian negara besar juga telah melakukan
reklamasi, seperti Singapura, Belanda, China,
Hongkong, dan Vietnam. Reklamasi pulau,
kata Basuki, berfungsi untuk menambah
daratan. Sebab, jumlah penduduk semakin
bertambah tiap tahunnya sehingga
membutuhkan lahan baru. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:20:28 lanjutan ... Untuk sementara waktu, proyek
reklamasi teluk Jakarta telah dihentikan. DPR

dan Pemerintah sepakat menghentikan


sementara proyek reklamasi di Teluk Jakarta,
Bekasi, serta Tangerang lantaran dianggap
masih terdapat sejumlah permasalahan regulasi
antara pemerintah, baik Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI Jakarta dan pemerintah daerah
setempat. Kesepakatan itu pun diputuskan
dalam rapat kerja DPR, Senin (18/4) kemarin
antara Komisi IV DPR bersama dengan
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan. Sayangnya, moratorium reklamasi
teluk Jakarta justru dinilai menjadi potensi
permasalahan baru, terutama bagi Pemprov
DKI Jakarta. Bukan tidak mungkin, Pemprov
DKI Jakarta menjadi pihak yang akan digugat
oleh sejumlah pengembang lantaran
penghentian proyek tersebut. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:21:51 lanjutan ... Kesepakatan pemerintah untuk
melakukan moratorium terhadap reklamasi di
Teluk Jakarta semestinya memang dipatuhi
setiap pihak. Mau tidak mau, kegiatan apapun,
baik yang sudah, sedang, dan akan dilakukan
dalam proyek reklamasi tersebut mesti
dihentikan sekalipun dari sisi ekonomi bisa
sangat merugikan para pengusaha atau
pengembang. Memang, hingga saat ini
kesepakatan moratorium reklamasi Teluk
Jakarta yang disepakati pada awal pekan
kemarin belum dibuatkan aturan tertulis.
Sejatinya terhadap kesepakatan moratorium itu
belum mengikat para pihak. Dalam arti,
kesepakatan penghentian sementara itu belum
memiliki akibat hukum bagi pihak-pihak
tertentu. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:23:46 lanjutan ... Jika moratorium telah ditetapkan
dalam sebuah instrumen hukum tertulis,
Jimmy berpendapat, pengusaha atau
pengembang dapat menempuh upaya hukum.
Setidaknya, ada sejumlah instrumen hukum
tertulis yang mungkin akan diterbitkan sebagai
payung hukum moratorium reklamasi.
Pertama, melalui Keputusan Gubernur
(Kepgub) tentang penghentian kegiatankegiatan pengusaha yang diberikan izin terkait
reklamasi. Jika instrumen yang dipakai adalah
Kepgub, maka pengusaha atau pengembang

yang merasa dirugikan dapat melakukan upaya


hukum melalui Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN). Kedua, melalui Peraturan Gubernur
(Pergub). Jika instrumen yang dipakai adalah
Pergub, maka pengusaha bisa melakukan
upaya hukum judicial review ke Kementerian
Dalam Negeri. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:25:19 lanjutan ... UU Nomor 2 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
UU Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi UndangUndang mengatur bahwa kewenangan untuk
membatalkan Peraturan Kepala Daerah
Provinsi ada di tangah Presiden namun
dilimpahkan kewenangan pembatalan tersebut
kepada Menteri selaku pembantu presiden.
Beda dengan UU Pemda sebelumnya (UU 32
Tahun 2004) masih dibolehkan Mahkamah
Agung (MA) kalau judicial review seandainya
ada keberatan. Kalau sekarang dikunci, MA
tidak dilibatkan. Jadi cukup kalau Peraturan
Kepala Daerah atau Peraturan Daerah dinaikan
ke Kementerian Dalam Negeri. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:27:00 lanjutan ... Terlepas dari hal itu, Pemerintah
Daerah Provinsi DKI Jakarta dalam
mengambil kebijakan mesti melihat juga
dampak dari lingkungan. Pasalnya, masyarakat
acapkali mengkaitkan reklamasi dengan
lingkungan hidup. Memang akan ada
pertempuran dalam dua hal, yakni sisi
ekonomis dan lingkungan hidup. Bahkan, jika
nanti hal ini masuk ranah peradilan,
perdebatannya akan lari ke dua aspek itu.
Terkait bagaimana caranya kedepan supaya
pemda saat mengambil kebijakan harus
melihat juga dampak dari lingkungan hidup.
Artinya dalam konteks ini, dalam konteks ini
boleh mengambil kebijakan ekonomis terkait
pendapatan daerah akan tetapi jangan sampai
merugikan masyarakat dalam konteks
pemenuhan hak asasi manusia. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:34:36 lanjutan ... Disamping polemik terkait legalitas
yang sudah diutarakan sebelumnya, tentu saja
di sisi yang lain masalah reklamasi Pantai
Utara Jakarta akan menimbulkan berbagai

permasalahan dan dampak di masyarakat, dan


ini tentu perlu dicermati oleh kepolisian
setempat dalam hal ini Polda Metro Jaya dan
jajarannya. Adapun permasalahan dan dampak
yang mungkin timbul, diantaranya adalah : Dampak lingkungan hidup yang sudah jelas
nampak di depan mata akibat proyek reklamasi
itu adalah kehancuran ekosistem berupa
hilangnya keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati yang diperkirakan
akan punah akibat proyek reklamasi itu antara
lain berupa hilangnya berbagai spesies
mangrove, punahnya spesies ikan,kerang,
kepiting, burung dan berbagai
keanekaragaman hayati lainnya. - Dampak
lingkungan lainnya dari proyek reklamasi
pantai adalah meningkatkan potensi banjir. Hal
itu dikarenakan proyek tersebut dapat
mengubah bentang alam (geomorfologi) dan
aliran air (hidrologi) di kawasan reklamasi te
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:35:38 lanjutan ... - Dampak lingkungan lainnya dari
proyek reklamasi pantai adalah meningkatkan
potensi banjir. Hal itu dikarenakan proyek
tersebut dapat mengubah bentang alam
(geomorfologi) dan aliran air (hidrologi) di
kawasan reklamasi tersebut. Perubahan itu
antara lain berupa tingkat kelandaian,
komposisi sedimen sungai, pola pasang
surut,pola arus laut sepanjang pantai dan
merusak kawasan tata air. Potensi banjir akibat
proyek reklamasi itu akan semakin meningkat
bila dikaitkan dengan adanya kenaikanmuka
air laut yang disebabkan oleh pemanasan
global. - Sementara itu, secara sosial rencana
reklamasi pantai dipastikan juga dapat
menyebabkan nelayan tradisional tergusur dari
sumber-sumber kehidupannya. Penggusuran
itu dilakukan karena kawasan komersial yang
akan dibangun mensyaratkan pantai sekitarnya
bersih dari berbagai fasilitas penangkapan ikan
milik nelayan. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:47:42 lanjutan ... Dalam Perda DKI Nomor 1 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2007-2012, terutama
dalam implementasi Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Provinsi Jakarta, khususnya

di Jakarta Utara direncanakan pengembangan


reklamasi Pantura Jakarta. Proyek itu
dimaksudkan selain untuk memperbaiki
kualitas lingkungan juga untuk pusat niaga dan
jasa skala internasional, perumahan, dan
pariwisata. Namun, harus disadari pula bahwa
reklamasi pantura Jakarta bukan hanya sekadar
mengeruk, kemudian memunculkan daratan
baru atau untuk kepentingan komersial semata.
Lebih dari itu, yang harus dipikirkan
bagaimana dampak ekologis kawasan pantai
dengan reklamasi tersebut. Contoh saja ketika
Pantai Indah Kapuk dibangun, yang terjadi
kemudian adalah akses jalan tol ke bandara
tergenang air sehingga banjir. Lalu, saat PT
Mandara Permai membangun Perumahan
Pantai Mutiara di Muara Karang, PLTU Muara
Karang pun terganggu. Padahal, pasokan listrik
untuk Jakarta dan sekitarnya be
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:48:54 lanjutan ... Lalu, saat PT Mandara Permai
membangun Perumahan Pantai Mutiara di
Muara Karang, PLTU Muara Karang pun
terganggu. Padahal, pasokan listrik untuk
Jakarta dan sekitarnya berasal dari PLTU
Muara Karang, Jakarta Utara. Di satu sisi
reklamasi mempunyai dampak positif sebagai
daerah pemekaran kawasan dari lahan yang
semula tidak berguna menjadi daerah bernilai
ekonomis tinggi. Dan di sisi lain jika tidak
diperhitungkan dengan matang dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan. Di
sinilah diperlukan kepedulian dan kerja sama
sinergis dari semua komponen stakeholders. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:50:30 lanjutan ... Reklamasi khususnya reklamasi
pantai masih diperlukan selama dilakukan
dengan kajian yang komprehensif. Simulasi
prediksi perubahan pola arus hidrodinamika
laut secara teknis dapat dilakukan dengan
model fisik (laboratorium) atau model
matematik. Dari pemodelan ini dapat
diperkirakan dampak negatif yang terjadi dan
cara penanggulangannya. Reklamasi ditinjau
dari sudut pengelolaan daerah pantai, harus
diarahkan pada tujuan utama pemenuhan
kebutuhan lahan baru karena kurangnya
ketersediaan lahan darat. Usaha reklamasi

janganlah semata-mata ditujukan untuk


mendapatkan lahan dengan tujuan komersial
belaka. Reklamasi di sekitar kawasan pantai
dan di lepas pantai dapat dilaksanakan dengan
terlebih dahulu diperhitungkan kelayakannya
secara transparan dan ilmiah (bukan pesanan)
terhadap seberapa besar kerusakan lingkungan
yang diakibatkannya. Dengan kerja sama yang
sinergis antara Pemerintah dan jajarannya,
DPRD, Perguruan Tinggi, LSM, serta
masyarakat maka keputusan yang manis
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:53:32 Ijin menjawab soal no 2 Ekstradisi berasal dari
kata latin axtradere (extradition = Inggris)
yang berarti ex adalah keluar, sedangkan
tradere berarti memberikan maksudnya ialah
menyerahkan. Istilah ekstradisi biasanya
digunakan dalam penyerahan pelaku kejahatan
dari suatu negara kepada negara peminta. Pada
umumnya, ekstradisi adalah kepentingan
politik dan merupakan sarana untuk mencapai
tujuan kekuasaan, namun pada saat ini
ekstradisi dipraktekkan guna menembus batas
wilayah negara dalam arti agar hukum pidana
nasional dapat diterapkan terhadap para
penjahat yang melarikan diri ke negara lain
atau agar keputusan pengadilan terhadap
seorang penjahat yang melarikan diri ke luar
negeri dapat dilaksanakan. Secara umum
permintaan ekstradisi didasarkan pada
perundang-undangan nasional, perjanjian
ekstradisi, perluasan konvensi dan tata krama
internasional. Tetapi bila terjadi permintaan
ekstradisi diluar aturan-aturan tersebut, maka
ekstradisi dapat dilakukan atas dasar hubungan
baik ant
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 10:55:20 lanjutan ... Praktek ekstradisi yang didasarkan
tata cara tersebut adalah Handing Over atau
Disguished Extradition (ekstradisi
terselubung). Handing Over atau Disguished
Extradition diartikan sebagai penyerahan
pelaku kejahatan dengan cara terselubung atau
dengan kata lain penyerahan pelaku kejahatan
yang tidak sepenuhnya sesuai dengan proses
dan prosedur ekstradisi sebagaimana
ditentukan dalam pengaturannya
diekstradisi. ...

ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:01:13 lanjutan ... Berbicara tentang ekstradisi dan
lokasi sembunyi orang-orang Indonesia yang
melarikan diri dari kasus atau persoalan
hukum, hampir semua orang pasti langsung
berfikir tentang Singapura, salah satu negara di
kawasan Asia Tenggara ini. Negara
berpenduduk lima juta jiwa ini kerap dijadikan
tempat menghindari tudingan dan kejaran
aparat penegak hukum. Bahkan, Wakil
Presiden Jusuf Kalla pernah mengatakan jika
Singapura merupakan salah satu tempat
pelarian paling aman bagi warga Indonesia
yang berperkara untuk bersembunyi. Apalagi,
imbuhnya, negara Singapura tidak memiliki
perjanjian ekstradisi. Berdasarkan catatan,
beberapa warga Indonesia bermasalah yang
sempat kabur ke Singapura. Sebut saja Sjamsul
Nursalim (merugikan negara Rp 6,9 triliun dan
US$ 96,7 juta dalam kasus BDNI), Bambang
Sutrisno (Bank Surya, Rp 1,5 triliun), dan
David Nusa Wijaya (Bank Sertivia, Rp 1,26
triliun). ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:02:07 lanjutan ... Ekstradisi! Rupanya celah inilah
yang dipakai mereka untuk bersembunyi di
tempat lain, terutama jika negara tersebut tidak
memiliki perjanjian semacam itu. Ekstradisi
adalah sebuah proses formal di mana seorang
tersangka kriminal ditahan oleh suatu
pemerintah diserahkan kepada pemerintahan
lain untuk menjalani persidangan. Atau,
tersangka tersebut sudah disidang dan
ditemukan bersalah, menjalani hukumnya.
Konsensus dalam hukum internasional adalah
suatu negara tidak memiliki suatu kewajiban
untuk menyerahkan tersangka kriminal kepada
negara asing. Ini berpedoman pada prinsip
sovereignty bahwa setiap negara memiliki
otoritas hukum atas orang yang berada dalam
batas negaranya. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:02:46 lanjutan ... Di Indonesia, ketentuan mengenai
ekstradisi diatur dalam Undang-undang Nomor
1 Tahun 1979. Sampai saat ini, Indonesia telah
mengadakan perjanjian ekstradisi dengan tujuh
negara, namun ada dua perjanjian yang belum
diratifikasi. Ketujuh negara yang telah
memiliki perjanjian dengan Indonesia, antara

lain Malaysia, Filipina, Thailand, Australia,


Hong Kong, Korea Selatan (belum
diratifikasi), dan Singapura (belum
diratifikasi). Dalam praktiknya, Indonesia telah
melakukan ekstradisi terhadap tersangka warga
negara yang terlibat dalam beberapa kasus
kejahatan, di antaranya Dennis Austin
Standeffer, warga negara Amerika Serikat ke
Filipina. Ham Sang Won, warga negara Korea
Selatan. Selanjutnya Ratti Fabrizio Angelo,
warga negara Italia, dan Ross Williem Mac
Arthur, warga negara Australia. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:03:23 lanjutan ... Mengadakan maupun
melaksanakan perjanjian ekstradisi sebetulnya
bukan perkara mudah. Indonesia dalam hal ini
telah mengalami berbagai kendala, baik dari
negara tujuan (sistem hukum), dari pelaku
maupun dari ketiadaan perjanjian ekstradisi
dengan negara tertentu. Perjanjian ekstradisi
antara Indonesia dan Singapura misalnya.
Perjanjian ini telah melalui proses diplomasi
yang panjang sejak 1973 dan baru terlaksana
30 tahun kemudian, yakni pada 2007. Kendala
lain bagi terlaksananya perjanjian ekstradisi
antara Indonesia dan Singapura adalah karena
mudahnya tersangka yang lari ke Singapura
mengganti kewarganegaraannya dan
mengalihkan hasil kejahatannya ke dalam
bentuk investasi. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:08:00 lanjutan ... Dalam praktiknya, ada beberapa
cara untuk menangkap tersangka atau pelaku
kejahatan yang lari keluar negeri, yaitu :
Pertama, dengan penculikan. Cara ini memiliki
tingkat kesulitan, kerumitan dan risiko yang
sangat tinggi. Selain itu, operasi penculikan di
wilayah negara asing jelas melanggar
kedaulatan dan hukum internasional.
Kegagalan otomatis merusak hubungan
diplomatik dengan negara tersebut dan
mengundang kecaman dunia internasional.
Personil yang tertangkap akan dijatuhi
hukuman berat oleh negara setempat. Bagi
Indonesia, cara ini bukan pilihan logis. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:09:05 lanjutan ... Kedua, dengan ekstradisi. Istilah
ekstradisi berasal dari bahasa latin extradere
yang terdiri dari kata ex yang berarti keluar

dan kata tradere yang bermakna


memberikan/ menyerahkan. Dalam Blacks
Law Dictionary disebutkan bahwa; ekstradisi
adalah penyerahan secara resmi seorang
tersangka kriminal oleh suatu negara kepada
negara lain yang berwenang mengadili. Ada
empat hal yang menjadi dasar permintaan
ekstradisi oleh suatu negara, antara lain;
perundang-undangan nasional, perjanjian
ekstradisi (baik bilateral maupun multi lateral),
perluasan konvensi internasional (Konvensi
Pemberantasan Perdagangan Wanita dan AnakAnak 1921, Konvensi Pemberantasan
Pemalsuan Uang 1929), dan tata krama
internasional. Perundang-undangan nasional
dibatasi oleh yurisdiksi, artinya tidak mengikat
negara asing untuk menyerahkan pelaku
kejahatan. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:09:35 lanjutan ... Tata krama internasional pun hanya
mengikat sebagai moral internasional dan
tidak mengikat secara hukum. Perluasan
konvensi internasional hanya berlaku untuk
bidang tertentu dan pada negara-negara yang
menandatanganinya. Jadi diantara keempat
dasar ekstradisi, perjanjian ekstradisi lah yang
paling kuat daya ikatnya. Dengan kata lain,
tanpa adanya perjanjian ekstradisi, maka
negara tempat buronan bersembunyi tidak
wajib menyerahkannya pada negara yang
sedang mencarinya. Hal inilah yang sedang
terjadi diantara Indonesia dan Singapura. Jadi,
Singapura tidak terikat kewajiban
menyerahkan pelarian kriminal dari
Indonesia. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:10:16 lanjutan ... Ketiga, dengan pencabutan atau
penarikan paspor. Paspor adalah dokumen
yang dikeluarkan oleh suatu negara kepada
warga negaranya untuk melakukan perjalanan
keluar negeri. Dokumen tersebut berlaku untuk
jangka waktu tertentu. Di Amerika Serikat,
penarikan paspor (passport revocation)
dilakukan jika perolehannya tidak sah (tipuan,
suap, pemalsuan, dsb); kesalahan dalam
pengeluaran paspor; dan naturalisasi
kewarganegaraan yang dibatalkan oleh
pengadilan federal. Dalam kasus Nunun,

berdasarkan Pasal 31 ayat (1) UU No. 6 Tahun


2011 Tentang Keimigrasian, menteri atau
pejabat imigrasi yang ditunjuk berwenang
melakukan penarikan atau pencabutan paspor.
Lebih lanjut dalam ayat (3) diatur bahwa
penarikan tersebut didasarkan tindak pidana
atau pelanggaran peraturan perundangundangan atau karena pemegangnya masuk
daftar pencegahan (daftar cekal). Dalam
penjelasan Pasal 31 disebutkan bahwa
ketentuan tersebut juga berlaku bagi orang
yang disangka, baik yang sedang berada
didalam maupu
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:11:03 lanjutan ... Dalam penjelasan Pasal 31
disebutkan bahwa ketentuan tersebut juga
berlaku bagi orang yang disangka, baik yang
sedang berada didalam maupun diluar
negeri. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:14:50 lanjutan ... Disamping hal-hal yang sudah
dijelaskan sebelumnya, dalam proses
penangkapan dan penyerahan buruan diluar
negeri, juga dikenal upaya Mutual Legal
Assistance atau perjanjian saling bantuan
hukum, yaitu perjanjian antara dua negara
asing untuk tujuan informasi dan bertukar
informasi dalam upaya menegakkan hukum
pidana. Bantuan ini dapat berlangsung berupa
memeriksa dan mengidentifikasi orang, tempat
dan sesuatu, transfer kustodi, dan memberikan
bantuan dengan immobilization dari alat-alat
kegiatan kriminal. Bantuan mungkin ditolak
oleh salah satu negara (sesuai dengan
perjanjian rincian) untuk politik atau alasan
keamanan, atau jika pelanggaran pidana dalam
pertanyaan tidak dihukum sama di kedua
negara. Beberapa perjanjian dapat mendorong
bantuan dengan bantuan hukum bagi warga
negara di negara-negara lain. Indonesia sudah
mempunyai undang-undang yang merupakan
payung dari MLA, yaitu UU No 1 tahun 2006
yang berlaku sejak 3 Maret 2006. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:15:30 lanjutan ... UU ini mengatur ruang lingkup
MLA, prosedur Mutual Assistance Request
(MAR) dan pembagian hasil tindak pidana
yang disita kepada negara yang membantu. Di
samping itu, di dalam UU No 15 tahun 2002

tentang Tindak Pidana Pencucian Uang,


sebagaimana telah diubah dengan UU No 25
Tahun 2003 (UUTPPU), diatur juga masalah
MLA pada Pasal 44 dan 44A. MLA pada
intinya dapat dibuat secara bilateral atau
multilateral. MLA bilateral ini dapat
didasarkan pada perjanjian MLA atau atas
dasar hubungan baik timbal balik (resiprositas)
dua negara. Sejauh ini, Indonesia sudah
memiliki beberapa perjanjian kerja sama MLA
Bilateral dengan Australia, China, Korea, dan
AS. Sementara itu, MLA Multilateral
terangkum pada MLA regional Asia Tenggara
yang sudah ditandatangani hampir semua
negara anggota ASEAN, termasuk
Indonesia. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:16:04 lanjutan ... Objek MLA antara lain,
pengambilan dan pemberian barang bukti. Ini
termasuk pernyataan, dokumen, catatan,
identifikasi lokasi keberadaan seseorang,
pelaksanaan permintaan untuk pencarian
barang bukti dan penyitaan, pencarian,
pembekuan, dan penyitaan aset hasil
kejahatan, mengusahakan persetujuan orang
yang bersedia memberikan kesaksian atau
membantu penyidikan di negara peminta
bantuan MLA. Dalam pelaksanaan MLA,
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagai otoritas sentral (central authority)
dapat meminta pejabat yang berwenang untuk
melakukan tindakan kepolisian. Hal ini berupa
peng-geledahan, pemblokiran, penyitaan,
pemeriksaan surat , dan pengambilan
keterangan. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:17:11 lanjutan ... Legalitas Penangkapan Lintas
Negara Berdasarkan pendapat berbagai ahli
hukum (Louis Henkin, et al.), terdapat dua
unsur dalam penangkapan lintas negara yakni
(i) adanya intervensi dari suatu negara
terhadap kedaulatan negara lain dan (ii)
intervensi tersebut ditujukan untuk membawa
pelaku tindak pidana kepada proses
peradilan.Alasan mengapa suatu negara
melakukan penangkapan lintas negara adalah
ketiadaan jenis kejahatan yang dapat
dimintakan ekstradisi dalam perjanjian

bilateral ekstradisi.(Third, Restatement of the


Foreign Relations of the United States). ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:22:11 ijin menjawab soal no 3 Konflik sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia.
Ketika orang memperebutkan sebuah area,
mereka tidak hanya memperebutkan sebidang
tanah saja, namun juga sumber daya alam
seperti air dan hutan yang terkandung di
dalamnya. Upreti (2006) menjelaskan bahwa
pada umunya orang berkompetisi untuk
memperebutkan sumber daya alam karena
empat alasan utama. Pertama, karena sumber
daya alam merupakan "interconnected space
"ang memungkinkan perilaku seseorang
mampu mempengaruhi perilaku orang lain.
Sumber daya alam juga memiliki aspek "social
space" yang menghasilkan hubunganhubungan tertentu diantara para pelaku. Selain
itu sumber daya alam bisa menjadi langka atau
hilang sama sekali terkait dengan perubahan
lingkungan, permintaan pasar dan distribusi
yang tidak merata. Yang terakhir, sumber daya
alam pada derajat tertentu juga menjadi
sebagai simbol bagi orang atau kelompok
tertentu. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:22:59 lanjutan ... Konflik merupakan kenyataan
hidup, tidak terhindarkan dan sering bersifat
kreatif. Konflik terjadi ketika tujuan
masyarakat tidak sejalan, berbagai perbedaan
pendapat dan konflik biasanya bisa
diselesaikan tanpa kekerasaan, dan sering
menghasilkan situasi yang lebih baik bagi
sebagian besar atau semua pihak yang terlibat
(Fisher, 2001). Dalam setiap kelompok social
selalu ada benih-benih pertentangan antara
individudan individu, kelompok dan
kelompok, individu atau kelompok dengan
pemerintah. Pertentangan ini biasanya
berbentuk non fisik. Tetapi dapat berkembang
menjadi benturan fisik, kekerasaan dan tidak
berbentuk kekerasaan. Konflik berasal dari
kata kerja Latin, yaitu configure yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana
salah satu pihak berusaha menyingkirkan

pihak lain dengan menghancurkan atau


membuatnya tidak berdaya. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:24:58 lanjutan ... Pendekatan penanggulangan dan
penanganan konflik, dikategorikan dalam dua
dimensi yaitu kerjasama/tidak kerjasama dan
tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua
macam dimensi tersebut ada 5 macam
pendekatan penyelesaian konflik ialah : 1.
Kompetisi Penyelesaian konflik yang
menggambarkan satu pihak mengalahkan atau
mengorbankan yang lain. Penyelesaian bentuk
kompetisi dikenal dengan istilah win-lose
orientation. 2. Akomodasi Penyelesaian
konflik yang menggambarkan kompetisi
bayangan cermin yang memberikan
keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain
tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya
sendiri. Proses tersebut adalah taktik
perdamaian. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:25:31 lanjutan ... 3. Sharing Suatu pendekatan
penyelesaian kompromistis antara dominasi
kelompok dan kelompok damai. Satu pihak
memberi dan yang lkain menerima sesuatu.
Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak
lengkap, tetapi memuaskan. 4. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang
memuaskan kedua belah pihak. Usaha ini
adalah pendekatan pemecahan problem
(problem-solving approach) yang memerlukan
integrasi dari kedua pihak. 5. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua
kelompok. Keadaaan ini menggambarkan
penarikan kepentingan atau mengacuhkan
kepentingan kelompok lain. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:26:34 lanjutan ... Sedangkan dalam wikipedia
dijelaskan Cara-cara Pemecahan konflik
seperti : 1. Gencatan senjata, yaitu
penangguhan permusuhan untuk jangka waktu
tertentu, guna melakukan suatu pekerjaan
tertentu yang tidak boleh diganggu. Misalnya :
untuk melakukan perawatan bagi yang lukaluka, mengubur yang tewas, atau mengadakan
perundingan perdamaian, merayakan hari suci
keagamaan, dan lain-lain. 2. Abitrasi, yaitu
suatu perselisihan yang langsung dihentikan
oleh pihak ketiga yang memberikan keputusan

dan diterima serta ditaati oleh kedua belah


pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari
dan berulangkali di mana saja dalam
masyarakat, bersifat spontan dan informal. Jika
pihak ketiga tidak bisa dipilih maka
pemerintah biasanya menunjuk pengadilan. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:28:11 lanjutan ... 3. Mediasi, yaitu penghentian
pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak
diberikan keputusan yang mengikat. Contoh :
PBB membantu menyelesaikan perselisihan
antara Indonesia dengan Belanda. 4.
Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan
keinginan pihak-pihak yang berselisih
sehingga tercapai persetujuan bersama.
Misalnya panitia tetap penyelesaikan
perburuhan yang dibentuk Departemen Tenaga
Kerja. Bertugas menyelesaikan persoalan
upah, jam kerja, kesejahteraan buruh, hari-hari
libur, dan lain-lain. 5. Stalemate, yaitu keadaan
ketika kedua belah pihak yang bertentangan
memiliki kekuatan yang seimbang, lalu
berhenti pada suatu titik tidak saling
menyerang. Keadaan ini terjadi karena kedua
belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju
atau mundur. Sebagai contoh : adu senjata
antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada
masa Perang dingin. 6. Adjudication
(ajudikasi), yaitu penyelesaian perkara atau
sengketa di pengadilan. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:33:55 lanjutan ... Peraturan perundang-undangan
terkait dengan penanganan konflik sosial, baik
berbentuk undang-undang, peraturan
pemerintah, maupun peraturan menteri,
mengedepankan keterpaduan antaraparat
dalam mengatasi pertentangan antaranggota
masyarakat. Mulai dari Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan
Konflik Sosial, Peraturan Pemerintah (PP) No.
2/2015 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.
7/2012, sampai dioperasionalisasikan dalam
Permendagri, esensi dan spiritnya adalah
keterpaduan dan kebersamaan. PP No. 2/2015
merupakan amanat dari UU tentang
Penanganan Konflik Sosial guna
melaksanakan ketentuan Pasal 32 Ayat (3),
Pasal 34 Ayat (2), Pasal 52 Ayat (3), dan Pasal

58 UU No. 7/2012, serta untuk melindungi dan


memberikan rasa aman masyarakat yang lebih
optimal, penanganan konflik sosial dilakukan
secara komprehensif, terkoordinasi, dan
terintegrasi. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:36:58 lanjutan ... Dalam penanganan konflik sosial
yang terjadi ditengah-tengah masyarakat,
terdapat beberapa dasar hukum yang
melandasi tindakan kepolisian di lapangan,
diantaranya adalah : a. Undang-Undang
Nomor 1 tahun 1946 tentang Kitab UndangUndang Hukum Pidana (Berita Republik
Indonesia II, 9) beserta perubahannya. b.
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 1981 Nomor 76,
tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3209) c. Undang-Undang RI
Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
1998 Nomor 181, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3789). d. UndangUndang RI Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak
Azazi Manusia (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1999 Nomor 165, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3886). e. Undang-Undang Nomor 2 tahun
2002, tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:37:47 lanjutan ... f. Undang-Undang Nomor 7 tahun
2012, tentang Penanganan Konflik Sosial. g.
Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013,
tentang Penanganan gangguan keamanan
dalam negeri. h. Perkap Nomor 16 tahun 2006
tentang Pedoman Pengendalian Massa. i.
Perkap Nomor 1 tahun 2009 tentang
Penggunnaan Kekuatan Dalam Tindakan
kepolisian. j. Perkap Nomor 8 tahun 2009
tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak
Asasi Manusia dalam penyelenggaraan Tugas
Kepolisian Negara Republik Indonesia. k.
Perkap 8 tahun 2010 tentang Tata Cara Lintas
Ganti dan Cara Bertindak Dalam
Penanggulangan Huru Hara. l. Perkap Nomor
7 tahun 2012 tentang Tata Cara

Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan dan


Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat Di
Muka Umum. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:38:45 lanjutan ... m. Protap Kaporlri Nomor 1
tentang Penanggulangan Anarki. n. Resolusi
PBB 34/169 tanggal 7 Desember 1969 tentang
Ketentuan berperilaku (Code of conduct)
untuk pejabat penegak hukum. o. Protokol
PBB tahun 1980 yang diselenggarakan di
Kuba pada tanggal 27 Agustus s.d 7 September
1980 tentang Prinsip-prinsip Dasar
Penggunaan Kekuatan dan senjata api oleh
aparat penegak hukum. p. Keputusan Menteri
koordinator bidang Politik hukum dan
keamanan Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2013, tentang Pembentukan tim terpadu
tingkat pusat penanganan gangguan keamanan
dalam negeri tahun 2013. q. Pedoman
kerjasama tentang penyelesaian perselisihan
secara damai dalam penanganan gangguan
keamanan dalam negeri.
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:40:51 lanjutan ... Terkait PP No. 2 Tahun 2015
tentang Peraturan Pelaksanaan UndangUndang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial, diharapkan dapat
melindungi dan memberikan rasa aman bagi
masyarakat secara optimal serta penanganan
konflik sosial secara komprehensif,
terkoordinasi, dan terintegrasi. Dalam
Peraturan Pemerintah tentang peraturan
pelaksanaan penanganan konflik sosial ini
mengatur ketentuan mengenai pencegahan
konflik, tindakan darurat penyelamatan dan
perlindungan korban, bantuan penggunaan dan
kekuatan TNI, pemulihan pascakonflik, peran
serta masyarakat, pendanaan penanganan
konflik, dan monitoring dan evaluasi. Baca
juga : Pedoman Pembentukan ULP Pemerintah
Daerah (PERMENDAGRI 99/2014) ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:43:03 lanjuytan ... Melalui peraturan ini, pemerintah
dan pemerintah daerah diberikan kewenangan
untuk melaksanakan pencegahan konflik
melalui penyelenggaraan kegiatan : Penguatan
kerukunan umat beragama; peningkatan forum
kerukunan masyarakat; peningkatan kesadaran
hukum, pendidikan bela negara dan wawasan

kebangsaan; sosialisasi peraturan perundangundangan; pendidikan dan pelatihan


perdamaian; pendidikan kewarganegaraan;
pendidikan budi pekerti; penelitian dan
pemetaan wilayah potensi Konflik dan/atau
daerah Konflik; penguatan kelembagaan dalam
rangka sistem peringatan dini; pembinaan
kewilayahan; pendidikan agama dan
penanaman nilai-nilai integrasi kebangsaan;
penguatan/pengembangan kapasitas (capacity
building); pengentasan kemiskinan; desa
berketahanan sosial; penguatan akses kearifan
lokal; penguatan keserasian sosial; dan bentuk
kegiatan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:43:56 lanjutan ... Selain itu dalam melakukan
pencegahan konflik, pemerintah dan
pemerintah daerah harus mengoptimalkan
penyelesaian perselisihan secara damai melalui
musyawarah mufakat dengan melibatkan tokoh
masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat
dan atau unsur masyarakat lainnya termasuk
pranata adat dan pranata sosial. Adapun
tindakan darurat penyelamatan dan
perlindungan korban yang dilakukan
pemerintah dan pemerintah daerah itu di
antaranya meliputi sejumlah tindakan. Yakni
diantaranya, a. Penyelamatan, evakuasi, dan
identifikasi korban konflik; b. Pemenuhan
kebutuhan dasar korban konflik; c. Pemenuhan
kebutuhan dasar pengungsi, termasuk
kebutuhan spesifik perempuan, anak-anak, dan
kelompok orang yang berkebutuhan khusus; d.
Perlindungan terhadap kelompok rentan; e.
Sterilisasi tempat yang rawan konflik; f.
Penegakan hukum; dan i. Penyelamatan harta
benda korban. ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:44:28 lanjutan ... PP ini pun mengatur keterlibatan
TNI dalam penanganan konflik sosial. Bantuan
penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI
untuk penghentian konflik dilaksanakan
setelah adanya penetapan status keadaan
konflik oleh pemerintah daerah atau
pemerintah. Bantuan penggunaan dan
pengerahan kekuatan TNI dilakukan untuk
menghentikan kekerasan fisik, melaksanakan

pembatasan dan penutupan kawasan konflik


untuk sementara waktu.
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:46:17 lanjutan ... PP ini menegaskan, bahwa bantuan
penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI
untuk penghentian Konflik dilaksanakan
setelah adanya penetapan status keadaan
konflik oleh pemerintah daerah atau
pemerintah. Bantuan penggunaan dan
pengerahan kekuatan TNI dilakukan di
antaranya untuk: a. Menghentikan kekerasan
fisik; b. Melaksanakan pembatasan dan
penutupan kawasan konflik untuk sementara
waktu; c. Melaksanakan upaya pembatasan
orang di luar rumah untuk sementara waktu; d.
Melaksanakan upaya pelarangan orang untuk
memasuki kawasan konflik atau keluar dari
kawasan konflik untuk sementara waktu; e.
Penyelamatan, evakuasi, dan indentifikasi
korban konflik; f. Perlindungan terhadap
kelompok rentan; dan g. Penyelamatan jiwa
raga dan harta benda korban konflik. ....
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:48:22 lanjutan ... Pelaksanaan bantuan penggunaan
dan pengerahan kekuatan TNI dikoordinasikan
oleh Polri (Pasal 41 PP No.2/2015).
Ditegaskan dalam PP ini, satuan TNI yang
sedang menjalankan tugas bantuan
penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI
dalam status keadaan konflik tunduk pada
ketentuan peraturan perundang-undangan dan
prinsip hak asasi manusia, dan tidak dapat
diberikan tugas lain sampai dengan
berakhirnya masa tugas. Mengenai penetapan
status keadaan konflik, PP ini menegaskan,
dilakukan apabila konflik tidak dapat
dikendalikan oleh Polri dan terganggunya
fungsi pemerintahan. Indikatornya adalah
apabila eskalasi konflik semakin meningkat,
dan risiko semakin meluas. Bantuan
penggunaan kekuatan TNI sebagaimana
dimaksud dilakukan atas permintaan
pemerintah daerah kepada Presiden (Pasal 44
dan Pasal 45 Ayat (1) PP No.2/2015). ...
ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:49:43 lanjutan ... Tugas bantuan penggunaan dan
pengerahan kekuatan TNI itu akan berakhir
apabila: a. Telah dilakukan pencabutan status
keadaan konflik; atau b. Berakhirnya jangka

ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:52:13


ANDI RIAN R. DJAJADI 2016-05-04 11:53:31
BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 09:59:40
HERMAWAN(Host)

BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 10:01:44


HERMAWAN(Host)

BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 10:05:43


HERMAWAN(Host)

BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 10:26:30


HERMAWAN(Host)
BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 10:44:53

waktu status keadaan konflik. Adapun


pemulihan pascakonflik menjadi kewajiban
pemerintah dan pemerintah daerah secara
terencana, terpadu, berkelanjutan, dan terukur
sesuai dengan kewenangannya. Pemulihan
pascakonflik sebagaimana dimaksud meliputi:
a. Rekonsiliasi; b. Rehabilitasi; dan c.
Rekonstruksi. Sementara sumber pendanaan
penanganan konflik berasal dari: a. APBN; b.
APBD; dan/atau c. Masyarakat. ...
Siaaaap Jenderal, terima kasih dan selamat
siang... Happy long weekend juga buat
Jenderal
Bang Kasmudi sampai lupa menunjuk ketua
dan sekretaris hari ini ...
Selamat Pagi Broo semoga sehat selalu para
peserta didik Sespimti Polri Dikreg ke-25 TA
2016 khususnya kelompok III di Website
pembelajaran e-learning Sespimti Polri M.P
Kajian Kerjasama Dan Koordinasi Lintas
Sektoral Bid Keamanan Dengan Kelompok
Widyaiswara VIII (BRIGJEN POL DRS.
LUCKY HERMAWAN, Msi, KOMBES POL
DRS. ABDI DHARMA, S.H., KOMBES POL
RUSNADI) untuk mengawali kegiatan pada
hari ini Silahkan peserta absen dan menunjuk
satu orang ketua ataupun sekretaris/moderator
untuk kemudian mengecek kehadiran
anggotanya dan dilaporkan...
kepada rekan" kelompok III agar diperhatikan
betul persoalan" dan diskusikan sesuai dengan
persoalan yang diberikan. persoalan yang di
berikan pada hari ini adalah soal yang menjadi
tren di masyarakat.
Terima Kasih kepada Peserta kelompok III
yang telah melakukan absensi, baiklah kita
masuk pada persoalan yang ke 1 : Kebijakan
tentang Reklamasi antara pemerintah pusat dan
daerah dari aspek kewenangan dan aturan per
undang-undangan, bagaimana peran
penegakan hukum dalam menghadapi
tantangan tersebut dan bagaimana antisipasi
munculnya gejolak sosial ?
pendapat bro Waris bisa didiskusikan oleh
peserta lain...
Baiklah persoalan 1 sudah selesai, selanjutnya

HERMAWAN(Host)

BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 10:57:03


HERMAWAN(Host)
BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 11:17:48
HERMAWAN(Host)

BRIGJEN POL LUCKY 2016-05-04 11:51:31


HERMAWAN(Host)

JAYADI
JAYADI

2016-05-04 10:00:18
2016-05-04 10:10:09

Kita masuk pada persoalan ke 2 : Banyaknya


para pelaku kejahatan yang belum tuntas
penanganannya salah satu faktor adalah larinya
pelaku kejahatan/saksi kunci ke luar negeri
dengan membawa dan menyimpan asetnya di
Bank luar Negeri (Bank swiss, Panama Peper,
singapur Bank dll), Bagaimana Strategi yang
diambil oleh Penegak hukum dan Intansi
terkait dalam menghadapi hal tersebut diatas
dimana perjanjian ekstadisi belum ada ?
cth ambil cth kasus tsk an samadikun kenapa
bisa di amankan walaupun tdk ada perjanjian
ekstradisi
Baiklah persoalan 2 sudah selesai, selanjutnya
Kita masuk pada persoalan ke 3 : Sering
terjadinya kebijakan pemerintah daerah yang
berakibat terjadinya konflik sosial (luar batang
jakarta, register 45 lampung, madiun silat,
dayak madura di kalimantan tengah,
ahmaddiah, Islam syiah sampang dll) dan
kejadian tersebut selalu berulang pada situasisituasi tertentu bagaimana langkah-langkah
yang harus diambil selaku kasatwil agar
masalah konflik sosial bisa diatasi secara
tuntas ?
KEPADA PESERTA E-LEARNING
KELOMPOK III DINYATAKAN SELESAI...
TERIMA KASIH ATAS PELAKSANAAN
DISKUSI HARI INI SANGAT BAIK KAMI
UCAPKAN TERIMA KASIH, DAN KITA
BERJUMPA LAGI DI SESPIM POLRI,
SELAMAT BERLIBUR SERTA JANGAN
STREES...OK BROO... SUKSES SELALU...
selamat pagi jenderal mohon ijin hadir
mohon ijin menjawab ketentuan tentang
reklamasi adalah pada awalnya pemprov dki
menggunakan Kepres Nomor 52 Tahun 1995
sedianya tidak lagi berlaku karena sudah
digantikan dengan peraturan yang lebih baru.
"Kepres yang ada sebelum tahun 2000,
sebelum amandemen Undang-Undang Dasar
1945, sejajar dengan perpres sesudah tahun
2000. Karena kedudukannya sejajar, setelah
ada perpres, yang lama dicabut, tidak berlaku
lagi," kata Mahfud saat dihubungi
Kompas.com, Rabu (6/4/2016) siang.

JAYADI

JAYADI

Mengenai adanya tiga aturan terkait reklamasi,


ia menilai bahwa aturan yang berlaku adalah
perpres yang terbaru, yakni Perpres Nomor
122 Tahun 2012. Berdasarkan Pasal 16 perpres
tersebut, menteri disebut sebagai pihak yang
memiliki wewenang dalam memberikan izin
lokasi dan izin pelaksanaan reklamasi pada
kawasan strategis nasional tertentu, kegiatan
reklamasi lintas provinsi, dan kegiatan
reklamasi di pelabuhan perikanan yang
dikelola oleh pemerintah. Pemerintah yang
dimaksud dalam poin tersebut adalah pem
2016-05-04 10:16:55 lanjutan... Kasus pulau reklamasi di Jakarta
merupakan suatu contoh yang timbul dari
adanya beberapa aturan yang tidak sinkron.
Dampaknya tentu saja dapat memperburuk
kondisi ketidakpastian usaha di Indonesia. Saat
investor telah menanamkan dananya dalam
jumlah besar harus dihentikan kegiatan karena
faktor-faktor di luar bisnis . Ini menjadi
preseden buruk bagi investasi di Indonesia.
Kasus tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor. Pertama, peraturan yang sering
berubah-ubah. Umumnya peraturan yang
dibuat di Indonesia setelah jatuhnya Orde
Baru, tidak memiliki perspektif jangka
panjang. Ini dapat dilihat dari banyaknya revisi
atas peraturan yang belum lama dibuat.
2016-05-04 10:17:09 lanjutan... Disisi lain, kepentingan sesaat dari
elite politik telah menghasilkan peraturan yang
berpihak pada kepentingan mereka dan
menjadi alat untuk memeras dunia usaha
ataupun menciptakan peluang penyuapan.
Selain itu, adanya peraturan yang tumpang
tindih atas suatu kegiatan yang berasal dari
berbagai lembaga/kementerian/pemda sesuai
kepentingan masing-masing dan sering
bertentangan satu dengan lainnya. Sepanjang
peraturan-peraturan tersebut demi menjaga
kepentingan negara dan tidak saling
bertentangan, maka sah-sah saja. Namun jika
dibuat sekedar menunjukan kekuasaan tiap
lembaga/kementerian/pemda, maka akan
merugikan kegiatan investasi karena
meningkatkan biaya ketaatan (compliance
cost) dan membuka peluang penyuapan.

JAYADI

JAYADI

JAYADI

JAYADI

2016-05-04 10:17:40 lanjutan... Reklamasi Teluk Jakarta pada


kenyataannya berkaitan dengan berbagai aspek
kehidupan. Sehingga, pembahasannya pun
harusnya melibatkan banyak pihak. Dari sektor
ekonomi, pemerintah dan pengembang
mengeklaim didirikannya pulau buatan itu
akan mampu menunjang perekonomian dan
memperindah Ibukota. Dari sektor sosial,
proses pembangunannya terbukti mengurangi
penghidupan warga sekitar yang mayoritas
bermatapencaharian sebagai nelayan. Belum
lagi jika ditinjau dari aspek lingkungan atau
aspek-aspek lainnya.
2016-05-04 10:18:03 lanjutan... Oleh karena itu, pada aspek
penegakan hukum Polri perlu melaksanakan
koordinasi dengan berbagai pihak terutama
dengan unsur penegak hukum lainnya untuk
menginventarisir dan mendiskusikan berbagai
ketentuan peraturan dan perundang-undangan
yang berpotensi tumpang tindih dan
menghambat terwujudnya kelancaran
penegakan hukum
2016-05-04 10:18:32 lanjutan... Sedangkan pada upaya antisipasi
gejolak sosial dari kasus tersebut, Polri tidak
bisa langsung mengatasi sumber masalahnya
karena juga menjadi tanggung jawab banyak
pihak. Dalam hal ini Polri menerapkan asas
partisipasi dan mengembangkan pola kerja
lintas sektoral. Ditanggulangi dengan pola dan
strategi deteksi dan pre-emptif melalui upaya
engineering, pembinaan yang dilakukan oleh
semua unsur bersama komponen masyarakat
dan negara melalui kemitraan.
2016-05-04 10:19:01 lanjutan... Untuk menghindari terjadinya
gejolak sosial sebagai dampak adanya kasus
reklamasi, POlri juga harus mampu melakukan
tindakan-tindakan tegas terhadap setiap pihak
baik perorangan maupun kelompok yang
berupaya melakukan tindakan-tindakan
provokatif yang dapat mempengaruhi
masyarakat melakukan hal-hal yang melanggar
hukum Hal penting lainnya adalah Polri harus
selalu mengedepankan tindakan-tindakan
proaktif di tengah masayrakat untuk menjaring
berbagai informasi penting yang dapat menjadi
masukan terkait dengan penanganan dan

JAYADI

JAYADI

JAYADI

penanggulangan dampak dari adanya kasus


reklamasi
2016-05-04 10:38:52 dari aspek sosial, dampak yang dapat muncul
yaitu kegiatan masyarakat di wilayah pantai
sebagian besar adalah petani tambak, nelayan
atau buruh. Dengan adanya reklamasi akan
mempengaruhi ikan yang ada di laut sehingga
berakibat pada menurunnya pendapatan
mereka yang menggantungkan hidup kepada
laut. Selanjutnya adalah aspek ekologi, kondisi
ekosistem di wilayah pantai yang kaya akan
keanekaragaman hayati sangat mendukung
fungsi pantai sebagai penyangga daratan.
Ekosistem perairan pantai sangat rentan
terhadap perubahan sehingga apabila terjadi
perubahan baik secara alami maupun rekayasa
akan mengakibatkan berubahnya
keseimbangan ekosistem. Ketidakseimbangan
ekosistem perairan pantai dalam waktu yang
relatif lama akan berakibat pada kerusakan
ekosistem wilayah pantai, kondisi ini
menyebabkan kerusakan pantai.
2016-05-04 10:39:08 lanjutan... oleh karena itu, Implementasi
konkrit dari upaya pencegahan gejolak sosial
akibat adanya kasus reklamasi adalah dengan
membangun komunitas yang siap bekerjasama
dengan Polri termasuk dengan pemerintah
daerah dalam meniadakan segala bentuk isu
negatif yang dapat berdampak pada gangguan
keamanan. Pemberdayaan komunitas
dilakukan dengna objek masyarakat dengan
latar belakang kepentingan yang berbeda,
memahami dan menyadari bahwa kepentingan
penciptaan situasi keamanan dan ketertiban
umum merupakan tanggungjawab bersama
antar warga, antara warga dengan polisi.
Melalui pendekatan ini, kemitraan, sinergitas
Polri Masyarakat Pemerintah dapat
terbangun dan bermanfaat bagi masyarakat
sehingga gangguan keamanan dan konflikkonflik sosial secara dini dapat di ketahui
(early detection) dan sebagai peringatan dini
(early warning) untuk segera diambil langkah
awal pelayanannya (aksi dini), agar tidak
menjadi gangguan nyata serta menjadi meluas.
2016-05-04 10:42:35 lanjutan... Pelaksanaan tugas secara preemtif

JAYADI

JAYADI

dan preventif yang didukung dengan


sumberdaya yang optimal diharapkan dapat
mencegah, menghambat dan menghentikan
berkembangnya isu sosial yang dapat
berkembang menjadi gangguan keamanan.
Kehadiran aparat kepolisian diberbagai tempat
sangat dibutuhkan untuk mencegah munculnya
gangguan kamtibmas. Respon cepat yang
diberikan aparat kepolisian atas berbagai
laporan/ pengaduan masyarakat dapat
meningkatkan citra dan kepercayaan
masyarakat atas kinerja pelayanan Polri.
Meningkatnya kepercayaan masyarakat atas
kinerja Polri selanjutnya akan mendorong
berkembangnya dukungan dan partisipasi
masyarakat dalam memelihara kamtibmas.
Keberhasilan upaya ini juga ditentukan dari
partisipasi pihak-pihak terkait (stakeholders)
dalam menghadapi kasus reklamasi
2016-05-04 10:50:13 ijin menjawab pertanyaan 2 : Strategi yang
dapat diterapkan oleh Penegak hukum dan
Intansi terkait dalam menghadapi banyaknya
para pelaku kejahatan yang belum tuntas
penanganannya karena larinya pelaku
kejahatan/saksi kunci ke luar negeri dengan
membawa dan menyimpan asetnya di Bank
luar Negeri antara lain : a)Berkoordinasi
memfasilitasi pembentukan satgas penelusuran
aset tersangka tindak pidana yang terdiri dari
penyidik Polri dan instansi-instansi terkait
(BPKP, BPK, BAPEPAM, LKPP, OJK, KPK,
Kejaksaan) untuk melaksanakan joint
investigation. b)Melaksanakan kerjasama
penerapan peraturan perundang-undangan
dalam hal penelusuran aset hasil kejahatan
yang dilarikan ke luar negeri melalui
mekanisme bantuan timbal balik / Mutual
Legal Assistance melalui penerapan UU No. 1
tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik
Dalam Masalah Pidana sebagai dasar hukum
perjanjian bantuan timbal balik dengan negara
lain.
2016-05-04 10:50:42 lanjutan... d)Menciptakan kesepahaman (Mou)
mengenai Hubungan Tata Cara Kerja (HCK)
diantara lembaga penegak hukum dalam
konteks penyampaian laporan hasil

JAYADI

JAYADI

pemeriksaan dan tindaklanjutnya, dan tata cara


permintaan dan pemenuhan perhitungan
kerugian negara dalam kejahatan termasuk
dalam upaya optimalisasi pengembalian
kerugian keuangan negara yang sudah terjadi
(asset tracing/recovery). e)Mengoptimalkan
koordinasi dalam hal pertukaran informasi
terjadinya tindak pidana, guna memaksimalkan
upaya pencegahan perpindahan aset hasil
tindak pidana dan pengumpulan atau
merekonstruksi keberadaan bukti-bukti serta
penetapan para saksi / tersangka.
f)Menerapkan pasal-pasal dalam UU tindak
pidana pencucian uang khususnya pada proses
penegakan hukum tindak pidana korupsi.
2016-05-04 10:52:58 lanjutan.. Strategi lain yang dapat diupayakan
antara lain a)Berkoordinasi mengoptimalkan
penggunaan MLA (UU No 1 tahun 2006
Tentang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah
Pidana) sebagai sarana dalam upaya
pengembalian aset tindak pidana yang berada
di luar negeri. b)Berkoordinasi mengupayakan
pengembangan kerjasama di bidang Mutual
Legal Assistance (MLA) dengan kepolisian
internasional dengan memperbaharui setiap
MoU yang telah disepakati, dan membuat
MoU dengan negara yang belum memiliki
hubungan kerjasama.
2016-05-04 10:53:12 lanjutan... c)Berkoordinasi mengoptimalkan
pengembalian kerugian keuangan negara
dengan lembaga penegak hukum lainnya
seperti BPK, BPKP, PPATK, KPK dan
kejaksaan, dalam rangka kegiatan penelusuran
aset, penyitaan, pemblokiran transaksi
keuangan dan perbankan, baik yang ada di
dalam maupun luar negeri yaitu melalui
mekanisme police to police cooperation
ataupun Mutual Legal Assistance dalam
kerangka UNCAC. d)Melakukan koordinasi
dengan Divhubinter untuk memaksimalkan
peran Atase Polri/ Senior Liaison Officer
(SLO) dan Staf Teknis Polri/Liaison Officer
(LO) serta personel Polri yang bertugas di luar
negeri, organisasi internasional dan kantor
kepolisian di negara akreditasi guna
memberikan dukungan informasi serta bantuan

JAYADI

2016-05-04 10:53:21

JAYADI

2016-05-04 10:57:35

JAYADI

2016-05-04 10:58:51

JAYADI

2016-05-04 10:58:59

teknis terkait penerapan MLA.


lanjutan... e)Koordinasi dengan Divhubinter
untuk mendukung terjalinnya pertukaran
informasi intelijen kriminal, bantuan teknis
dan taktis investigasi yang terkait dengan
Ekstradisi dan Mutual Legal Assistance
(MLA). f) Koordinasi dengan PPATK agar
dapat menjalin kerjasama dengan pimpinan
Financial Intelligence Unit (FIU) negara lain
dalam menangani aset tindak pidana yang
dilarikan ke luar negeri melalui penggunaan
bantuan timbal balik
Lanjutan... Hal lain yang penting untuk segera
di prioritaskan adalah perlunya pembuatan /
menyusun Standard Operating Procedur (SOP)
tentang mekanisme penelusuran aset tindak
pidana yang dilarikan ke luar negeri yang
diselaraskan dengan berbagai instrumen
hukum nasional maupun internasional.
Sehingga dengan adanya SOP tersebut dapat
menjadi pedoman bagi para anggota Polri
dalam menyelenggarakan upaya-upaya asset
tracing dan aset recovery
lanjutan... Berkaitan dengan tindak pidana
korupsi, dewasa ini pemberantasan korupsi
difokuskan kepada tiga isu pokok, yaitu
pencegahan, pemberantasan, dan
pengembalian aset hasil korupsi (asset
recovery). Ada dua hal yang fundamental
berhubungan dengan pengembalian aset (asset
recovery) yaitu : Menentukan harta kekayaan
apa yang harus dipertanggungjawabkan untuk
dilakukan penyitaan; dan Menentukan dasar
penyitaan suatu harta kekayaan.
lanjutan..... Pada Pasal 3 United Nations
Convention Against Corruption (UNCAC)
2003 tentang pembekuan, perampasan,
penyitaan dan pengembalian atas aset yang
terjadi akibat pelanggaran atas konvensi, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.Pembuktian harta kekayaan merupakan hasil
dari pelanggaran konvensi (pasal 31 ayat (1)
huruf a). b.Pembuktian penggunaannya dalam
rangka pelanggaran konvensi (pasal 31 ayat (1)
huruf b). c.Pembuktian adanya perubahan
bentuk terhadap harta kekayaan (pasal 31 ayat

JAYADI

JAYADI

JAYADI

(4). d.Pembuktian percampuran harta kekayaan


yang sah dan yang melanggar konvensi (pasal
31 ayat (5). e.Pembuktian bahwa harta
kekayaan merupakan penerimaan atau
keuntungan yang diperoleh dari : 1)
Pelanggaran terhadap konvensi; 2) Perubahan
bentuk harta kekayaan dari pelanggaran
konvensi; 3) Integrasi harta kekayaan sah dan
pelanggaran konvensi.
2016-05-04 10:59:42 lanjutan... UNCAC telah diratifikasi oleh
Indonesia melalui UU No. 7 Tahun 2006.
UNCAC juga memberikan peluang untuk
memudahkan pengembalian aset curian yang
dihalangi ketentuan kerahasian bank, dengan
syarat; negara tempat aset itu disimpan
meratifikasi UNCAC. Pasal 40 UNCAC
menyatakan bahwa setiap negara pihak wajib
memastikan terdapatnya mekanisme yang
layak dalam sistem hukum nasionalnya untuk
mengatasi halangan-halangan yang mungkin
timbul dari UU kerahasian bank atas
penyidikan terhadap kasus-kasus pidana yang
ditentukan dalam UNCAC tersebut.
2016-05-04 10:59:55 lanjutan.... Dalam hal upaya pembekuan,
penyitaan dan perampasan asset negara yang
dicuri melalui tipidkor yang ditentukan Pasal
31 UNCAC (juga pasal-pasal lainnya)
sesungguhnya hanyalah ketentuan pasif yang
tidak dapat memaksa negara-negara safe haven
untuk bekerjasama mengembalikan asset
korupsi yang tersimpan di negaranya. Dalam
mengaktifkan ketentuan tersebut masih
diperlukan kerjasama internasional diantara
negara-negara dunia. Hanya saja hal tersebut
tentu menjadi kendala bagi negara-negara
berkembang yang tidak memiliki bargaining
position yang kuat dalam kancah politik
internasional.
2016-05-04 11:03:08 lanjutan... Khusus terhadap jalur hukum pidana
yaitu aset recovery secara tidak langsung maka
proses pengembalian aset lazimnya melalui 4
(empat) tahapan, yaitu: a.Pelacakan aset
dengan tujuan untuk mengidentifikasi aset,
bukti kepemilikan aset, lokasi penyimpanan
aset dalam kapasitas hubungan dengan delik
yang dilakukan. b.Pembekuan atau

JAYADI

JAYADI

JAYADI

perampasan aset. c.Penyitaan aset.


d.Pengembalian dan penyerahan aset-aset
kepada negara korban.
2016-05-04 11:03:25 lanjutan... Sebagai pintu gerbang dimulainya
upaya pengembalian aset hasil tindak pidana ,
maka tahap pelacakan aset akan sangat
menentukan keberhasilan tahapan-tahapan
selanjutnya. Tujuan investigasi atau pelacakan
aset ini adalah untuk mengidentifikasi aset,
lokasi penyimpanan aset, bukti kepemilikan
aset, dan hubungannya dengan tindak pidana
yang dilakukan. Tahapan ini sekaligus
merupakan pengumpulan alat-alat bukti.
2016-05-04 11:03:32 lanjutan.. Untuk kepentingan investigasi
dirumuskan praduga bahwa pelaku tindak
pidana akan menggunakan dana-dana yang
diperoleh secara tidak sah untuk kepentingan
pribadi dan keluarganya. Dalam hal demikian,
pasti terdapat hubungan yang disamarkan
antara individu dengan aset-aset tersebut.
Semua fakta diperiksa silang dan disatukan
dengan hasil riset dari database dunia, riset
catatan publik, dan pemeriksaan berkas-berkas
korporasi. Informasi awal ini digunakan untuk
menentukan langkah investigasi selanjutnya.
Praduga kedua adalah bahwa pihak ketiga akan
dimanfaatkan dalam proses penyembunyiaan
aset-aset tersebut
2016-05-04 11:16:30 lanjutan... Hal yang paling penting untuk
segera diprioritaskan oleh pemerintah saat ini
aadlah upaya untuk mendorong diratidikasinya
perjanjian ekstradisi dengan negara-negara
asing, khususnya Singapura. Hal ini
dikarenakan Singapura masih menjadi tempat
persembunyian strategis bagi koruptor dari
Indonesia. Sebab, perjanjian ekstradisi di
antara kedua negara belum berlaku meski
sudah ada sebab Dewan Perwakilan Rakyat
belum meratifikasi perjanjian itu sejak tahun
2007. Situasi ini, dapat menjadi celah bagi
koruptor dari Indonesia, termasuk mereka yang
diduga terlibat korupsi, untuk berlari ke
Singapura dan bersembunyi di sana. Apalagi,
untuk pergi ke Singapura, seseorang hanya
membutuhkan paspor dan tak perlu
mempergunakan visa. akibatnya Karena tidak

JAYADI

JAYADI

JAYADI

ada perjanjian ekstradisi yang ditandatangani


Indonesia, Polri tak boleh beroperasi di
Singapura tanpa izin pemerintah setempat
2016-05-04 11:22:59 ijin menjawab soal ke 3 : Bergulirnya era
reformasi yang sejalan dengan pesatnya
perkembangan globalisasi telah mendorong
terjadinya berbagai perubahan mendasar dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Seiring dengan hal tersebut,
peningkatan eskalasi ancaman terhadap
stabilitas keamanan dalam negeri (kamdagri)
juga semakin tinggi. Kondisi ini ditandai
dengan semakin maraknya fenomena konflik
sosial yang terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia. Tingginya potensi konflik yang
terdapat di seluruh wilayah tanah air ini, tidak
terlepas dari keberagaman masyarakat
Indonesia yang sangat kompleks, sehingga
sangat rentan terjadi perpecahan ketika terjadi
gesekan-gesekan sosial di masyarakat.
2016-05-04 11:23:08 lanjutan... Perkembangan kuantitas dan
kualitas gangguan kamtibmas yang
mengancam stabilitas kamdagri akibat konflik
tersebut menuntut Polri untuk mengoptimalkan
perannya dalam menanggulangi konflik,
namun upaya tersebut tidak mungkin dapat
dilakukan tanpa melibatkan seluruh komponen
bangsa dan masyarakat melalui perwujudan
sinergi polisional yang proaktif, karena
penyelesaian konflik menuntut adanya
kebersamaan dari berbagai pihak agar dapat
memberikan solusi yang komprehensif. Oleh
karena itu, atas dasar ditetapkannya UndangUndang nomor 7 tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial, maka Polri harus
berupaya meningkatkan kerjasama dalam
menanggulangi konflik mulai dari pencegahan,
penghentian dan pemulihan pasca konflik.
2016-05-04 11:23:54 lanjutan... Secara umum, untuk menyelesaikan
konflik dikenal beberapa istilah, yakni a)
pencegahan konflik; pola ini bertujuan untuk
mencegah timbulnya kekerasan dalam konflik,
b) penyelesaian konflik; bertujuan untuk
mengakhiri kekerasan melalui persetujuan
perdamaian, c) pengelolaan konflik; bertujuan
membatasi atau menghindari kekerasan

JAYADI

2016-05-04 11:24:31

JAYADI

2016-05-04 11:25:43

JAYADI

2016-05-04 11:26:15

JAYADI

2016-05-04 11:26:27

melalui atau mendorong perubahan pihakpihak yang terlibat agar berperilaku positif;
lanjutan.., d) resolusi konflik; bertujuan
menangani sebab-sebab konflik, dan berusaha
membangun hubungan baru yang relatif dapat
bertahan lama di antara kelompok-kelompok
yang bermusuhan, e) transformasi konflik;
yakni mengatasi sumber-sumber konflik sosial
dan politik yang lebih luas, dengan
mengalihkan kekuatan negatif dari sumber
perbedaan kepada kekuatan positif.
lanjutan... Dalam menerapkan strategi
penanganan konflik, dapat dilakukan dengan
mendasari Undang-Undang No. 7 tahun 2012
tentang Penanganan Konflik Sosial yang
mengatur mengenai Penanganan Konflik
Sosial yang dilakukan melalui tiga tahapan,
yaitu Pencegahan Konflik, Penghentian
Konflik, dan Pemulihan Pascakonflik.
Pencegahan Konflik dilakukan antara lain
melalui upaya memelihara kondisi damai
dalam masyarakat; mengembangkan
penyelesaian perselisihan secara damai;
meredam potensi Konflik; dan membangun
sistem peringatan dini.
lanjutan... Pencegahan Konflik Pencegahan
Konflik adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya Konflik
dengan peningkatan kapasitas kelembagaan
dan sistem peringatan dini. Dalam hal terjadi
konflik sosial, Pemerintah, Pemerintah Daerah
dan masyarakat, dapat melakukan beberapa
upaya, yaitu memelihara kondisi damai dalam
masyarakat, mengembangkan penyelesaian
perselisihan secara damai, meredam potensi
Konflik, dan membangun sistem peringatan
dini
lanjutan.... Dalam rangka memelihara kondisi
damai dalam masyarakat, Pasal 7 mewajibkan
setiap orang untuk (a) mengembangkan sikap
toleransi dan saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya; (b) menghormati perbedaan
suku, bahasa, dan adat istiadat orang lain; (c)
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya; (d) mengakui

JAYADI

JAYADI

JAYADI

persamaan derajat serta persamaan hak dan


kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
dan warna kulit; (e) mengembangkan
persatuan Indonesia atas dasar kebhinnekatunggalikaan; dan/atau (f) menghargai
pendapat dan kebebasan orang lain.
Penyelesaian perselisihan dalam masyarakat
dilakukan secara damai dengan mengutamakan
musyawarah untuk mufakat. Hasil
penyelesaian perselisihan secara damai harus
dihormati, ditaati, dan dilaksanakan oleh
seluruh pihak yang berkonflik. Hasil
musyawarah mufakat dimaksud mengikat para
pihak.
2016-05-04 11:26:40 lanjutan... Kemudian untuk Meredam Potensi
Konflik, Pasal 9 mewajibkan Pemerintah dan
Pemerintah Daerah meredam potensi Konflik
dalam masyarakat dengan cara (a) melakukan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
yang memperhatikan aspirasi masyarakat; (b)
menerapkan prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik; (c) melakukan program perdamaian
di daerah potensi Konflik; (d) mengintensifkan
dialog antarkelompok masyarakat; (e)
menegakkan hukum tanpa diskriminasi; (f)
membangun karakter bangsa; (g) melestarikan
nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal; dan (h)
menyelenggarakan musyawarah dengan
kelompok masyarakat untuk membangun
kemitraan dengan pelaku usaha di daerah
setempat.
2016-05-04 11:27:01 lanjutan... Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Membangun Sistem Peringatan Dini melalui
media komunikasi dengan maksud untuk
mencegah: (a) Konflik di daerah yang
diidentifikasi sebagai daerah potensi Konflik;
dan/atau (b) perluasan Konflik di daerah yang
sedang terjadi Konflik. Sistem peringatan dini
ini dapat berupa penyampaian informasi
mengenai potensi Konflik atau terjadinya
Konflik di daerah tertentu kepada masyarakat.
2016-05-04 11:27:40 lanjutan,,, Penghentian Konflik Sosial
Penghentian Konflik adalah serangkaian
kegiatan untuk mengakhiri kekerasan,

JAYADI

JAYADI

menyelamatkan korban, membatasi perluasan


dan eskalasi Konflik, serta mencegah
bertambahnya jumlah korban dan kerugian
harta benda. Apabila apabila telah terjadi
Konflik, Pasal 12 menegaskanPemerintah dan
Pemerintah Daerah dapat menghentikannya
melalui upaya penghentian kekerasan fisik,
penetapan Status Keadaan Konflik, tindakan
darurat penyelamatan dan pelindungan korban,
serta bantuan penggunaan dan pengerahan
kekuatan TNI. Jika kekerasan fisik yang
ditempuh pemerintah, penyelesaikan Konflik
harus dikoordinasikan dan dikendalikan Polri,
melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan/atau tokoh adat, serta sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
2016-05-04 11:28:24 lanjutan.. Pemulihan Pascakonflik Pemulihan
Pascakonflik adalah serangkaian kegiatan
untuk mengembalikan keadaan dan
memperbaiki hubungan yang tidak harmonis
dalam masyarakat akibat Konflik melalui
kegiatan rekonsiliasi, rehabilitasi, dan
rekonstruksi. Pasal 33 mewajibkan Pemerintah
dan Pemerintah Daerah untuk melakukan
upaya Pemulihan Pascakonflik secara
terencana, terpadu, berkelanjutan, dan terukur
melalui upaya rekonsiliasi; rehabilitasi; dan
rekonstruksi. Menurut ketentuan Pasal 37,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan
rekonsiliasi antara para pihak dengan cara
perundingan secara damai, pemberian restitusi,
dan/atau pemaafan. Rekonsilias dapat
dilakukan dengan Pranata Adat dan/atau
Pranata Sosial atau Satuan Tugas Penyelesaian
Konflik Sosial.
2016-05-04 11:31:04 lanjutan... Prinsip-prinsip yang harus dipahami
seorang Kasatwil dalam penanganan suatu
konflik ada lima, yaitu: 1) bersaing, tegas dan
tidak kooperatif, yaitu suatu hasrat untuk
memuaskan kepentingan seseorang atau diri
sendiri, tidak peduli dampaknya terhadap
pihak lain dalam suatu episode konflik; 2)
berkolaborasi, bila pihak-pihak yang
berkonflik masing-masing berhasrat untuk
memenuhi sepenuhnya kepentingan dari semua
pihak, kooperatif dan pencaharian hasil yang

JAYADI

2016-05-04 11:32:10

JAYADI

2016-05-04 11:34:55

JAYADI

2016-05-04 11:35:06

JAYADI

2016-05-04 11:36:26

bermanfaat bagi semua pihak;


lanjutan... 3) mengindar, bilamana salah satu
dari pihak-pihak yang berkonflik mempunyai
hasrat untuk menarik diri, mengabaikan dari
atau menekan suatu konflik; 4)
mengakomodasi, bila satu pihak berusaha
untuk memuaskan seorang lawan, atau
kesediaan dari salah satu pihak dalam suatu
konflik untuk menaruh kepentingan lawannya
diatas kepentingannya; dan 5) berkompromi,
adalah suatu situasi di mana masing-masing
pihak dalam suatu konflik bersedia untuk
melepaskan atau mengurangi tuntutannya
masing-masing.
lanjutan.. Terkait dengan peranan Polri dalam
penangangan konflik, dalam hal ini Polri
berangkat dari pendekatan-pendekatan yang
dilakukan melalui pre-emtif, preventif, dan
represif. Sebelum melakukan tindakantindakan yang bersifat pre-emtif. Polri selalu
melakukan upaya mengindetifikasi dengan
menggunakan teori gunung es yaitu
diusahakan mencari akar permasalahan yang
mendalam dari pada setiap timbulnya konflik
sosial. Pekerjaan ini bukanlah mudah, karena
permasalahan yang ada di dalam masyarakat
sebagai sumber terjadinya konflik sosial relatif
cukup heteronom dan sekaligus memiliki
karakteristik tersendiri sesuai dengan budaya,
adat istiadat, pendididikan , dan lain-lain.
lanjutan.,, Oleh karena itu, dalam mencari dan
mengetahui secara mendalam akar
persamalahan timbulnya konflik sosial yang
ada, harus dilakukan secara konprehensif dan
terintegasi antara berbagai fungsi yang
terkait/terpadu di dalamnya (tokoh masyarakat,
pemerintah daerah/pusat, berbagai departemen,
Polri, dan TNI), lembaga-lembaga peneliti
(lembaga formal maupun informal) .
Tujuannya untuk mensinergikan secara
sistematis sesuai dengan Tupoksi masingmasing.
lanjutan,,, Realisasi langkah-langkah peran
Polri dalam menyelesaiakan konflik sosial
dapat dilakukan pada tahap prakonflik, saat
konflik dan pasca konflik. 1. Pertama, pada

JAYADI

JAYADI

JAYADI

tataran pra konflik. Tataran ini merupakan


kondisi sebelum terjadinya konflik terbuka
namun sudah ada potensi konflik dalam
masyarakat. Bentuk tindakan kepolisian adalah
pre-emtif dan preventif yang bertujuan untuk
mengelola potensi konflik yang ada agar tidak
berkembang menjadi konflik sosial secara
terbuka.
2016-05-04 11:36:39 lanjutan... 2. Kedua, pada saat kondisi konflik
sosial terjadi. Tindakan kepolisian yang
dilakukan berbentuk repressif baik bersifat
yusticial maupun nonjusticial. Tindakan
yusticial dilakukan merupa penyidikan tindak
pidana yang telah mencul dalam konflik
terbuka secara selektif. Sedangkan tindakan
represif non yusticial dapat dilakukan untuk
tujuan untuk menghentikan konflik sosial
terbuka walaupun sifatnya sementara yaitu
melalui tindakan melokalisasi areal konflik,
membubarkan kerumunan massa, melakukan
razia, dan lain-lain.
2016-05-04 11:36:57 lanjutan... 3. Ketiga, pada kondisi pasca
konflik sosial. Dilaksanakan setelah selesai
konflik sosial terbuka. Tindakan kepolisian
dalam situasi ini dilakukan dengan tujuan
menciptakan kembali kondisi setelah konflik
terbuka terjadi. Tujuannya adalah untuk
menciptakan kembali kondisi sosial yang
aman/kondusif, mewujudkan rasa keadilan dari
masyarakat yang berkonflik.
2016-05-04 11:39:39 lanjutan... Dalam mengatasi konflik kita
dituntut untuk mengedepankan upaya
keterbukaan bagi semua pihak yang terlibat
dan berkepentingan dalam konflik untuk
mencari jalan keluar tanpa main kuasa. Ada
empat hal yang dapat diperkenalkan sebagai
unsur yang berperan besar dalam mengatasi
konflik, yaitu: 1. Memahami inti konflik, yakni
dimana letak sumber konflik atau kepentingan
mana yang diperjuangkan oleh siapa (unsur
pengetahuan) 2. Menghayati nilai-nilai yang
hidup bersama; mengakui pegangan-pegangan
nilai yang menjamin kehidupan bersama
seperti hukum serta penegakkannya, hak-hak
dasar, pengakuan martabat setiap orang, dsb
(unsur kebersamaan nilai)

JAYADI

JAYADI

JAYADI

2016-05-04 11:39:49 lanjutan... 3. Kesadaran dan kemauan untuk


tunduk pada nilai-nilai yang diakui bersama,
sikap pertobatan bila perlu (unsur sikap baik
sikap pribadi maupun kelompok) 4.
Melibatkan segala pihak yang berkepentingan
dalam penyelesaian suatu konflik sambil
memberdayakan masing-masing pihak supaya
mampu mengambil peranan seperlunya (unsur
partisipasi) Problemnya bahwa keempat unsur
tersebut belum dapat dilaksanakan apabila
tensi konflik masih dalam temperatur yang
tinggi dimana sikap saling mengalahkan,
saling merusak, saling menghancurkan masih
terjadi. Untuk itu maka peran kepolisian
menjadi mengemuka dalam rangka meredakan
gejala yang terjadi sehingga pihak yang berkait
dengan penylesaian konflik dapat menjalankan
perannya.
2016-05-04 11:43:31 Sependapat dengan rekan Rudi, bahwasanya
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menerapkan langkah penyelesaian
konflik, antara lain : 1) Sinkronisasi kebijakan
antar pemangku kepentingan terkait, termasuk
Pemerintah daerah dalam mengeluarkan
kebijakan agar tidak terjadi tumpang tindih
pada pelaksanaannya. 2) Mengikut sertakan
stake holder terkait perumusan kebijakan
sebagai masukan dan langkah antisipasi atas
kemungkinan timbulnya permasalahanpermasalahan di kemudian hari termasuk
pemuliaan peran Media Massa agar kembali
menjadi sarana penyebaran informasi yang
professional dan mendidik bagi publik, tanpa
konflik kepentingan pihak-pihak tertentu.
2016-05-04 11:44:00 lanjutan... 3) Peningkatan fungsi early
Warning terhadap anggota Kepolisian,
khususnya fungsi Intelijen dan
Bhabinkamtibmas di sertai peningkatan
kualitas kinerja seluruh aparat Kepolisian. 4)
Melakukan penindakan hukum dan upaya
antisipasi terhadap pihak-pihak yang mencari
keuntungan dari konflik yang terjadi, dengan
mengatasnamakan korban ataupun kelompok
yang tertindas/ terintimidasi, namun tetap perlu
juga mewaspadai bahwa upaya penegakkan
hukum juga dapat memperkeruh suasana dan

JAYADI
KASMUDI
KASMUDI
KASMUDI

2016-05-04 11:52:17
2016-05-04 10:02:02
2016-05-04 10:04:20
2016-05-04 10:14:10

KASMUDI

2016-05-04 10:18:22

membuat masalah semakin meluas.


siap jenderal terima kasih selamat siang
siaap jenderall
siap jendral...
ijin mejawab no 1.. reklamasi berasal dari kosa
kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang
artinya memperbaiki sesuatu yang rusak.
Secara spesifik dalam Kamus Bahasa InggrisIndonesia terbitan PT. Gramedia disebutkan
arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from
the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti
kata reclamation diterjemahkan sebagai
pekerjaan memperoleh tanah. Sedangkan
pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu
teknik pantai, reklamasi adalah suatu
pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau
lahan yang relatif tidak berguna atau masih
kosong dan berair menjadi lahan berguna
dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan
pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di
laut, di tengah sungai yang lebar, ataupun di
danau
Tujuan reklamasi juga yaitu untuk
memperbaiki daerah atau areal yang tidak
terpakai atau tidak berguna menjadi daerah
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan manusia antara lain untuk lahan
pertanian, perumahan, tempat rekreasi dan
industri (Ensiklopedi Nasional Indonesia,
1990). Sedangkan menurut max wagiu 2011,
Tujuan dari program reklamasi yaitu: a. Untuk
mendapatkan kembali tanah yang hilang akibat
gelombang laut. b. Untuk memperoleh tanah
baru di kawasan depan garis pantai untuk
mendirikan bangunan yang akan difungsikan
sebagai benteng perlindungan garis pantai. c.
Untuk alasan ekonomis, pembangunan atau
untuk mendirikan konstruksi bangungan dalam
skala yang lebih besar. Untuk di Indonesia,
Reklamasi seakan menjadi tren di beberapa
wilayah khususnya kabupaten/kota yang
letaknya berbatasan langsung dengan laut.
Makin tenar, Reklamasi seolah menjadi
makanan empuk bagi kekuatan baru penghasil
uang ke kantong elit politik seperti yang marak
terjadi sekarang. Rakya

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

2016-05-04 10:18:56 lanjutan,, Untuk di Indonesia, Reklamasi


seakan menjadi tren di beberapa wilayah
khususnya kabupaten/kota yang letaknya
berbatasan langsung dengan laut. Makin tenar,
Reklamasi seolah menjadi makanan empuk
bagi kekuatan baru penghasil uang ke kantong
elit politik seperti yang marak terjadi sekarang.
Rakyat kecil penghuni pesisir tergilas
timbunan reklamasi dan seakan dianggap asing
ditanah sendiri.
2016-05-04 10:20:32 banyak hal yang dipertaruhkan ketika
reklamasi betul-betul dilakukan. adapun
beberapa dampaknya antara lain : 1.
Peninggian muka air laut karena area yang
sebelumnya berfungsi sebagai k0lam telah
berubah menjadi daratan. 2. Akibat peninggian
muka air laut maka daerah pantai lainya rawan
tenggelam, atau setidaknya air asin laut naik ke
daratan sehingga tanaman banyak yang mati,
area persawahan sudah tidak bisa digunakan
untuk bercocok tanam, hal ini banyak terjadi
diwilayah pedesaan pinggir pantai.
2016-05-04 10:20:44 lanjutan,,, 3. Musnahnya tempat hidup hewan
dan tumbuhan pantai sehingga keseimbangan
alam menjadi terganggu, apabila gangguan
dilakukan dalam jumlah besar maka dapat
mempengaruhi perubahan cuaca serta
kerusakan planet bumi secara total. 4.
Pencemaran laut akibat kagiatan di area
reklamasi dapat menyebabkan ikan mati
sehingga nelayan kehilangan lapangan
pekerjaan.
2016-05-04 10:25:49 lanjutan,,, Pertama, Perencanaan yang
dilakukan melalui pendekatan Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan juga melalui Pulau-Pulau
Kecil yang terpadu (Integrated Coastal
Management ) yang mana mengintegrasikan
berbagai perencanaan yang disusun oleh sektor
dan daerah sehingga terjadi keharmonisan dan
saling menguatkan dalam pemanfaatannya.
Perencanaan wilayah pesisir dan juga pulaupulau kecil dibagi ke dalam empat tahapan:
rencana strategis; rencana zonasi; rencana
pengelolaan; dan rencana aksi. Kedua,
Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil mencakup tahapan kebijakan pengaturan

KASMUDI

2016-05-04 10:27:14

KASMUDI

2016-05-04 10:33:40

KASMUDI

2016-05-04 10:35:26

KASMUDI

2016-05-04 10:38:54

antara lain pemanfaatan dan pengusahaan


perairan pesisir dan pulau-pulau kecil
dilaksanakan melalui pemberian izin
pemanfaatan dan hak pengusahaan perairan
pesisir.
lanjutan... Ketiga Pengawasan dan
Pengendalian dilakukan untuk: 1. Mengetahui
akan adanya penyimpangan pelaksanaan
rencana strategis, pelaksanaan rencana zonasi,
rencana pengelolaan, serta juga implikasi
penyimpangan tersebut terhadap perubahan
kualitas ekosistem pesisir; 2. Mendorong agar
pemanfaatan sumber daya di wilayah pesisir
dan juga pulau-pulau kecil sesuai dengan
rencana pengelolaan wilayah pesisirnya; 3.
Memberikan sanksi terhadap pelanggar, baik
berupa sanksi administrasi seperti pembatalan
izin ataupun pencabutan hak, sanksi perdata
seperti pengenaan denda atau ganti rugi,
maupun sanksi pidana berupa penahanan atau
pun kurungan
Oleh karena itu dalam perencanan reklamasi
harus memenuhi beberapa aspek, antara lain
(Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
Jenderal Penataan Ruang, 2008:11) pertama,
Aspek sosial, budaya, dan juga ekonomi
kawasan: Tata ruang kawasan reklamasi pantai
harus memperhatikan aspek sosial, ekonomi,
dan budaya di kawasan reklamasi, sebagai
berikut: a Reklamasi pantai memberi dampak
peralihan pada pola kegiatan sosial, budaya
dan ekonomi maupun habitat ruang perairan
masyarakat sebelum direklamasi. Perubahan
terjadi haruslah menyesuaikan: 1) Peralihan
fungsi kawasan dan pola ruang kawasan; 2)
Selanjutnya, perubahan di atas itu berimplikasi
pada perubahan ketersediaan jenis lapangan
kerja baru dan bentuk keragaman/diversifikasi
usaha baru yang ditawarkan;
lanjutan,,, b. Aspek sosial, budaya, wisata, dan
ekonomi yang diakumulasi dalam jaringan
sosial, budaya, pariwisata, dan ekonomi
kawasan reklamasi pantai memanfaatkan ruang
perairan/pantai
lanjutan,,, Kedua, Aspek pergerakan,
aksesibilitas dan jugatransportasi, perencanaan

KASMUDI

2016-05-04 10:39:14

KASMUDI

2016-05-04 10:40:45

KASMUDI

2016-05-04 10:43:26

KASMUDI

2016-05-04 10:44:46

pergerakan, aksesibilitas dan transportasi


kawasan reklamasi pantai harus memenuhi
ketentuan sebagaimana berikut: a. Pola
pergerakan kendaraan di ruas-ruas jalan, itu
harus terintegrasi terhadap kerangka utama
(coastal road ) yang melintasi pantai atau
perairan agar publik dapat menikmati
panorama dan kenyamanan pantai; b. Tata
ruang kawasan reklamasi pantai harus
menyediakan kanal-kanal dan/atau ruang
perairan lain, agar supaya aksesibilitas dan
integrasi antara pusat kawasan dan sub-sub
wilayah kota;
lanjutan,,, c. Harus mudah diakses dan
terintegrasi dengan sistem kota dari prasarana
dan sarana di perairan, darat dan udara; d. Pola
pergerakan dan transportasi darat dan perairan
harus memiliki variasi integrasi dan variasi
transportasi berdasarkan konsep ride and park
system di beberapa tematik kawasan; e.
Perencanaan akan manajemen sistem
transportasi dan juga kelengkapan sarana
penunjang transportasi
terima kasih rekan Rudi Darmoko atas
sependapatnya.
lanjutan,,, Ketiga, Aspek kemudahan publik
dan juga ruang publik. Untuk menjamin
terwujudnya kemudahan publik di kawasan
reklamasi pantai, perencanaan tata ruang
kawasan ini harus memperhatikan: a. Tata
letak bangunan yang figuratif dan garis
ketinggian bangunan yang berhirarki untuk
menjaga kemudahan publik dalam menikmati
panorama ruang pantai; b. Keberadaan ruang
publik yang mana dapat diakses,
dimanfaatkan, dan juga dapat dinikmati secara
mudah dan bebas oleh publik tanpa batasan
ruang, waktu, dan biaya;
lanjutan... c. Potensi elemen-elemen pantai
untuk direpresentasikan kembali melalui
kreatifitas proses penggalian, perancangan, dan
pengemasan potensi alam/laut/pantai/perairan
yang signifikan agar tercipta kemudahan dan
kenyamanan publik; d. Potensi alam atau
pantai yang kini perlu dikembangkan sekaligus
dikonservasi, misalnya pasir, hutan, flora dan

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

fauna air, bakau, tebing atau bibir pantai,


kontur, peneduh, langit, dan
pemandangan/panorama; e. Perwujudan
kenyamanan pada elemen pantai dalam bentuk
antara lain: keheningan suasana; keindahan
panorama pantai; kealamiahan desa;
kejernihan riak dan gelombang air pantai;
kehijauan bukit dan lembah; kerimbunan hutan
pantai; kebersihan pasir; kebiruan langit;
keteduhan disekitar wilayah pantai.
2016-05-04 10:45:29 upaya antisipasitimbulnya gejolak sosial antara
lain: 1. Mengoptimalkan peran pr
Babhinkamtibmas untuk selalu memberikan
informasi kepada masyarakat pesisir pantai
dan nelayan tentang perkembangan dan
dampaknya terhadap program reklamasi. 2.
Menampung dan meneruskan harapan dan
keinginan masyarakat yang mungkin terkena
dampak baik langsung maupun tak langsung
sbg akin bat dri program reklamasi kepada
pemerintah maupun fihak pengemban.
2016-05-04 10:51:23 ijin menjawab persoalan no 2. Pada umumnya,
ekstradisi adalah kepentingan politik dan
merupakan sarana untuk mencapai tujuan
kekuasaan, namun pada saat ini ekstradisi
dipraktekkan guna menembus batas wilayah
negara dalam arti agar hukum pidana nasional
dapat diterapkan terhadap para penjahat yang
melarikan diri ke negara lain atau agar
keputusan pengadilan terhadap seorang
penjahat yang melarikan diri ke luar negeri
dapat dilaksanakan. Secara umum permintaan
ekstradisi didasarkan pada perundangundangan nasional, perjanjian ekstradisi,
perluasan konvensi dan tata krama
internasional. Tetapi bila terjadi permintaan
ekstradisi diluar aturan-aturan tersebut, maka
ekstradisi dapat dilakukan atas dasar hubungan
baik antara suatu negara dengan negara lain,
baik untuk kepentingan timbal balik maupun
sepihak.
2016-05-04 10:52:32 lanjutan,,, Praktek ekstradisi yang didasarkan
tata cara tersebut adalah Handing Over atau
Disguished Extradition (ekstradisi
terselubung). Handing Over atau Disguished
Extradition diartikan sebagai penyerahan

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

pelaku kejahatan dengan cara terselubung atau


dengan kata lain penyerahan pelaku kejahatan
yang tidak sepenuhnya sesuai dengan proses
dan prosedur ekstradisi sebagaimana
ditentukan dalam pengaturannya diekstradisi.
2016-05-04 10:53:31 Kemajuan-kemajuan dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi disertai dengan berkembangnya
pemikiran-pemikiran yang baru dalam bidang
politik, ketatanegaraan dan kemanusiaan turut
pula memberikan dorongan terhadap
perkembangan lembaga ekstradisi dalam
konteks hukum internasional. Memang kita
akui bahwa kemajuan ilmu pengetahuan pada
satu sisi dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup umat manusia, namun pada sisi lain
timbul pula efek-efek negatifnya. Misalnya
timbulnya kejahatan-kejahatan dalam bidang
keuangan, perbankan, kejahatan komputer dan
lain-lain yang dapat menimbulkan akibat yang
cukup meresahkan masyarakat tidak saja pada
satu negara tetapi juga berpengaruh pada
negara-negara lain.
2016-05-04 10:56:10 lanjutan... Dengan demikian peran Polri untuk
mengantisipasi kejahatan-kejahatan yang
berkembang tersebut sangat diperlukan adanya
kerja sama antara negara-negara dalam
menanggulanginya. Hal ini dapat diwujudkan
misalnya, dengan menangkap pelaku kejahatan
yang melarikan diri dan menyerahkannya
kepada negara yang mempunyai yurisdiksi
untuk mengadili dan menghukumnya atas
permintaan dari negara tersebut. Dengan
demikian kita dapat melihat bahwa ekstradisi
adalah merupakan sarana yang ampuh untuk
memberantas kejahatan.
2016-05-04 10:56:42 lanjutan... Memang kita akui bahwa lembaga
ekstradisi adalah lembaga atau sarana yang
ampuh untuk dapat memberantas kejahatan.
Hal ini hanya dapat diwujudkan jika terdapat
hubungan yang baik antara negara-negara
didunia, sehingga dapat lebih memudahkan
dan mempercepat peneyerahan penjahat
pelarian. Namun bukanlah tidak mungkin yang
terjadi adalah sebaliknya, dimana antara
negara sipelaku kejahatan dengan negara
dimana ia melarikan diri saling bermusuhan,

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

sehingga sangat sulit untuk saling


menyerahkan penjahat pelarian. Bahkan
masing-masing pihak akan membiarkan
wilayahnya dijadikan sebagai tempat pelarian
dan mencari perlindungan bagi penjahatpenjahat dari negara musuhnya. Dengan
demikian kesediaan menyerahkan penjahat
pelarian bukanlah didasarkan bahwa orang
yang bersangkutan patut diadili dan dihukum.
Demikian pula memberikan perlindungan
kepada seseorang atau beberapa orang yang
bersangkutan patut untuk dilindungi.
2016-05-04 11:00:02 Perjanjian ekstradiksi dengan pemerintah India
berlangsung Selasa 25 Januari 2011.
Kesepakatan tersebut diteken Menteri Luar
Negeri kedua negara di hadapan Menteri
Manmohan Singh di Hyderaba House, New
Delhi, India. Dengan kesepakatan ini pelaku
kriminal di Indonesia yang melarikan diri ke
India akan ditangkap polisi India dan
diserahkan ke aparat hukum RI. Demikian juga
sebaliknya. Selain kesepakatan hukum
tersebut, sepuluh kesefahaman lain kerjasama
bilateral negara di bidang pendidikan,
perikanan, perhubungan, perdagangan, riset
dan perminyakan juga disepakati. Termasuk
juga perjanjian kerjasama Dewan Pers India
dan Indonesia yang ditandatangani Prof. Dr.
Bagir Manan dan G.N. Ray.
2016-05-04 11:03:44 lanjutan,,, Untuk mengembangkan kerja sama
yang efektif dalam penegakan hukum dan
pelaksanaan peradilan dalam rangka
pemberantasan kejahatan terutama dalam
masalah ekstradisi, perlu diadakan kerja sama
dengan negara tetangga, agar orang-orang
yang dicari atau yang telah dipidana dan
melarikan diri ke luar negeri tidak dapat
meloloskan diri dari hukuman yang seharusnya
diterima.
2016-05-04 11:04:14 lanjutan,,, Kerja sama yang efektif itu hanya
dapat dilakukan dengan mengadakan
perjanjian ekstradisi dengan negara yang
bersangkutan. Adanya suatu perjanjian
ekstradisi akan memperlancar pelaksanaan
peradilan (administration of justice) yang baik.
Hal ini perlu terutama dalam masa

KASMUDI

2016-05-04 11:05:57

KASMUDI

2016-05-04 11:06:25

KASMUDI

2016-05-04 11:12:48

KASMUDI

2016-05-04 11:13:17

pembangunan nasional dewasa ini, karena


kejahatan itu ada hubungannya dengan
ekonomi dan keuangan, maka akibat dari
kejahatan tersebut besar pengaruhnya terhadap
pembangunan nasional tersebut. Berdasarkan
hal-hal tersebut di atas, maka Pemerintah
Indonesia telah
lanjutan... Disamping itu juga telah
mengadakan pembicaraan/perundingan dengan
beberapa negara, khususnya negara-negara
ASEAN mengenai kemungkinan untuk
mengadakan perjanjian ekstradisi. Selain
dengan Negara-negara ASEAN juga akan
diadakan Perjanjian Ekstradisi dengan Negaranegara lain.
lanjutan,,, Bagi Pemerintah Republik
Indonesia, Perjanjian Ekstradisi dengan
Philipina ini merupakan perjanjian ekstradisi
yang kedua. Dalam Perjanjian Ekstradisi
dengan Philipina ini sudah dimasukkan azasazas umum yang sudah diakui dan biasa
dilakukan dalam hukum internasional
mengenai ekstradisi seperti: 1. Azas bahwa
tindak pidana yang bersangkutan merupakan
tindak pidana, baik menurut sistem hukum
Indonesia maupun sistem hukum Philipina
(Double Criminality); 2. Kejahatan politik
tidak diserahkan; 3. Hak untuk tidak
menyerahkan warga negara sendiri, dan lainlainnya.
untuk mengatasi problem tersebut, maka asas
nasionalitas aktif hanya berlaku terhadap
kejahatan-kejahatan tertentu yang mengancam
kepentingan bangsa masing-masing. Jadi tidak
semua kejahatan yang dilakukan oleh warga
negara di wilayah negara lain dapat
diberlakukan hukum negaranya sendiri.
lanjutan... Asas Nasionalitas Pasif sebagai
penafsiran lain dari asa Nasionalitas secara
umum adalah asas yang menyatakan
berlakunya undang-undang hukum pidana
Indonesia diluar wilayah Negara bagi setiap
orang, warga Negara atau orang asing yang
melangar kepentingan hukum Indonesia, atau
melakukan perbuatan pidana yang
membahayakan kepentingan nasional

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

Indonesia di luar negeri. Asas Nasional Pasif


diatur dalam Pasal 4: Ketentuan pidana dalam
perundang-undangan Indonesia diterapkan
bagi setiap orang yang melakukan di luar
Indonesia.
2016-05-04 11:17:24 Upaya pertama meliputi kegiatan Cegah
tangkal ( Cekal ) ada beberapa hal penting
yang dapat dilakukan untuk menghindari
pelarian tersangka maupun terdakwa/ terpidana
keluar negeri. Menurut Emerson Yuntho,
anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption
Watch dalam Tulisan yang disalin dari Suara
Merdeka, 18 Juli 2011 jajaran Penegak Hukum
Indonesia dapat melakukan langkah sebagai
berikut : Pertama, sebagai langkah
antisipatif,menerbitkan daftar cekal sejak
berstatus sebagai tersangka. Perlu upaya
mencegah pelaku melarikan diri sejak
penyelidikan, penyidikan, hingga pelaksanaan
putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap
(inkracht). Pembatalan paspor pelaku juga
harus segera dilakukan ketika terdengar kabar
pelaku kabur keluar negeri.
2016-05-04 11:18:02 lanjutann,,, Kedua, perlu penelusuran dan
penyitaan harta kekayaan serta pemblokiran
rekening milik pelaku tindak pidana. Itu
penting untuk menghindari pelaku
mengalihkan harta kekayaannya ke pihak
ketiga atau membawa kabur ke luar negeri.
Dengan cara itu, (sebagai contoh penulis
Emerson yuntho mengambil kasus Korupsi
sebagai isyu sentral) terhadap kejahatan
Korupsi adalah kewajiban koruptor membayar
uang pengganti senilai uang yang dikorupsi
dapat segera dilaksanakan. Meski pelaku
kabur, harta kekayaan yang dimiliki dapat
disita dan dirampas untuk negara.
2016-05-04 11:18:12 lanjutan... Ketiga, memperekuat koordinasi
antara aparat penegak hukum dan Imigrasi
Misalnya, pada saat pengadilan menjatuhkan
vonis bagi pelaku tindak pidana, segera salinan
keputusan disampaikan ke kejaksaan.
Selanjutnya, kejaksaan segera mengeksekusi
terpidana sekaligus berkoordinasi dengan
Imigrasi untuk mencekal pelaku ke luar negeri.
Juga harus diantisipasi kemungkinan

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

kebocoran rencana pencekalan ke pihak


pelaku.
2016-05-04 11:19:33 lanjutan,,,, kewenangan Polri dalam
pencegahan dan penangkalan sebagaimana
tertuang dalam pasal 16 huruf j Undangundang Nomor 2 tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara RI ; Dengan cara
mengajukan permintaan secara langsung
kepada pejabat Imigrasi yang berwenang
ditempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan
mendesak atau mendadak untuk mencegah
atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana. Dalam penjelasan
huruf j dijelaskan bahwa pejabat kepolisian
negara RI yang dapat mengajukan permintaan
cegah tangkal dalam keadaan mendesak atau
mendadak paling rendah setingkat kepa
kepolisian resort, selanjutnya paling lambat
dua puluh hari harus dikukuhkan oleh
keputusan Kapolri. Tata cara cekal dalam
keadaan mendesak diatur dalam pasal 16 huruf
j Undang-undang Nomor 2 tahun 2002, dengan
cara :
2016-05-04 11:20:15 lanjutan,, a. Mengajukan permintaan secara
langsung kepada pejabat Imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi
dalam keadaan mendesak atau mendadak
untuk mencegah atau menangkal orang yang
disangka melakukan tindak pidana dengan
lampiran cukup laporan polisi dan identitas
orang yang akan di cekal. b. Paling lambat 20
hari harus dikukuhkan oleh keputusan Kapolri,
penyidik mengajukan surat pencegahan /
penangkalan ke Kejaksaan Agung bidang
intelijen up. Direktur Politik dengan disertai
Laporan Kemajuan, Identitas lengkap dan
Nomor Pasport.
2016-05-04 11:26:01 ijin menjawab persoalan no 3. Konflik juga
merupakan perselisihan atau perjuangan di
antara dua pihak (two parties) yang ditandai
dengan menunjukkan permusuhan secara
terbuka dan atau mengganggu dengan sengaja
pencapaian tujuan pihak yang menjadi
lawannya Pertentangan dikatakan sebagai
konflik manakala pertentangan itu bersifat
langsung, yakni ditandai interaksi timbal balik

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

di antara pihak-pihak yang bertentangan. Jadi,


konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu
bentuk perbedaan atau pertentangan ide,
pendapat, faham dan kepentingan di antara dua
pihak atau lebih. Pertentangan ini bisa
berbentuk pertentangan fisik dan non-fisik,
yang pada umumnya berkembang dari
pertentangan non-fisik menjadi benturan fisik,
yang bisa berkadar tinggi dalam bentuk
kekerasan (violent), bisa juga berkadar rendah
yang tidak menggunakan kekerasan (nonviolent).
2016-05-04 11:26:38 lanjutan... Dalam hubungannya dengan
pertentangan sebagai konflik, Marck, Synder
dan Gurr membuat kriteria yang menandai
suatu pertentangan sebagai konflik: 1.
Pertama, sebuah konflik harus melibatkan dua
atau lebih pihak di dalamnya; 2. Kedua, pihakpihak tersebut saling tarik-menarik dalam aksiaksi saling memusuhi (mutualy opposing
actions); 3. Ketiga, mereka biasanya
cenderung menjalankan perilaku koersif untuk
menghadapi dan menghancurkan sang
musuh. 4. Keempat, interaksi pertentangan di
antara pihak-pihak itu berada dalam keadaan
yang tegas, karena itu keberadaan peristiwa
pertentangan itu dapat dideteksi dan
dimufakati dengan mudah oleh para pengamat
yang tidak terlibat dalam pertentangan.
2016-05-04 11:27:41 lanjutan... Konflik yang terjadi pada manusia
bersumber pada berbagai macam sebab. Begitu
beragamnya sumber konflik yang terjadi antar
manusia, sehingga sulit itu untuk
dideskripsikan secara jelas dan terperinci
sumber dari konflik. Hal ini dikarenakan
sesuatu yang seharusnya bisa menjadi sumber
konflik, tetapi pada kelompok manusia tertentu
ternyata tidak menjadi sumber konflik,
demikian halnya sebaliknya. Kadang sesuatu
yang sifatnya sepele bisa menjadi sumber
konflik antara manusia. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi.
2016-05-04 11:28:08 lanjutan... Perbedaan-perbedaan tersebut
diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat,

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan


dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam
interaksi sosial, konflik merupakan situasi
yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak
satu masyarakat pun yang tidak pernah
mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik
hanya akan hilang bersamaan dengan
hilangnya masyarakat itu sendiri.
2016-05-04 11:32:30 Hodge dan Anthony (1991), memberikan
gambaran melalui berbagai metode resolusi
(penyelesaian) konflik, sebagai berikut:
Pertama, dengan metode penggunaan paksaan.
Orang sering menggunakan kekuasaan dan
kewenangan agar konflik dapat diredam atau
dipadamkan. Kedua, dengan metode
penghalusan (smoothing). Pihak-pihak yang
berkonflik hendaknya saling memahami
konflik dengan bahasa kasih sayang, untuk
memecahkan dan memulihkan hubungan yang
mengarah pada perdamaian. Ketiga,
penyelesaian dengan cara demokratis. Artinya,
memberikan peluang kepada masing-masing
pihak untuk mengemukakan pendapat dan
memberikan keyakinan akan kebenaran
pendapatnya sehingga dapat diterima oleh
kedua belah pihak.
2016-05-04 11:37:48 salah satu wilayah yang rawan konflik adalah
wilayah Lampung. Lampung merupakan salah
satu provinsi di Indonesia yang termasuk
dalam daftar rawan konflik. Salah satu konflik
sosial yang paling menghebohkan ialah konflik
antar suku yang terjadi di Desa Balinuraga
Kabupaten Lampung Selatan ataupun konflik
antar desa yang terjadi di Bekri Lampung
Tengah. Untuk itu, sudah menjadi tugas dan
peran POLRI selaku salah satu institusi
penegak hukum di Indonesia dalam meredam
dan mengantisipasi potensi-potensi konflik
sosial yang ada. Institusi yang merupakan
bagian dari eksekutif ini menjadi pamong
terdepan masyarakat dalam menegakkan
supremasi hukum dari segala aspek baik itu
secara langsung ataupun tak langsung.
2016-05-04 11:39:26 lanjutan... Secara langsung dikatakan karena
POLRI yang berinteraksi langsung dengan

KASMUDI

2016-05-04 11:39:43

KASMUDI

2016-05-04 11:41:50

KASMUDI

2016-05-04 11:42:25

KASMUDI

2016-05-04 11:43:26

masyarakat dalam mengawal penegakan


hukum yang ada, dan secara tidak langsung
dikatakan karena POLRI menjadi penyambung
antara Pemerintah Pusat ke masyarakat dalam
penyadaran hukum serta pencerdasan hukum
yang dinamikanya berjalan dengan cepat.
lanjutan.... Institusi Negara yang melalui
Instruksi Presiden No. 2 Tahun 1999
dipisahkan dari Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (ABRI) ini harus lebih peka
terhadap dinamika-dinamika sosial hukum
yang berkembang di masyarakat agar dapat
mengantisipasi terjadinya konflik sosial.
Sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden
dikeluarkannya Ketetapan MPR RI No.
VII/MPR/2000 tentang peran Kepolisian
Negara Republik Indonesia (POLRI) yang
mempunyai peran yang tidak lagi menjaga
keamanan eksternal negara melainkan menjaga
kestabilan dan keamanan internal negara.
Lebih tepatnya hal ini tertuang pada Pasal 6
tentang
lanjutan... oleh karena itu ditinjau dari tiga
tugas dan wewenang Polri tersebut
mencerminkan bahwa kinerja POLRI akan
menjadi acuan dalam menilai kinerja instansiinstansi negara dalam melaksanakan good
governance atau pemerintahan yang baik.
Menjadi amanah yang berat dikarenakan
Indonesia memiliki ribuan suku bangsa dan
adat budaya. Institusi Pemerintah yang
merupakan garda terdepan bagi masyarakat ini
harus bekerja ekstra dalam menjaga keamanan
nasional. Susunan Organisasi dan Tata Kerja
pada tingkat Kepolisian Daerah terdapat
berbagai satuan yang mempunyai fungsi
masing-masing, yang dimana untuk konteks
antisipasi konflik tentunya sudah menjadi
tugas dan fungsi pokok Direktorat Intelkam
Keamanan(Ditintelkam). Lebih tepatnya hal
ini diatur dalam
terima kasih rekan Rudi Darmoko atas
sependapatnya.
lanjutan... Pasal 118 Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 22
Tahun 2010, yaitu : 1.Membina dan

KASMUDI

KASMUDI

KASMUDI

menyelenggarakan kegiatan Intelkam dalam


bidang keamanan, termasuk persandian dan
produk Intelkam, pembentukan dan pembinaan
jaringan Intelkam kepolisian baik sebagai
bagian dari kegiatan satuan-satuan atas
maupun sebagai bahan masukan penyusunan
rencana kegiatan operasional, dan peringatan
dini (early warning); 2.Memberikan pelayanan
administrasi dan pengawasan senjata api atau
bahan peledak, orang asing, dan kegiatan
sosial atau politik masyarakat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
3.Mengumpulkan dan mengolah data serta
menyajikan informasi dan dokumentasi
kegiatan Ditintelkam.
2016-05-04 11:46:12 lanjutan... oleh sebab itu Intelkam Polri yang
memiliki semboyan Indera Waspada Nagara
Raharja ini harus menjadi garda terdepan
dalam menganalisis potensi-potensi konflik
serta cermat dalam membaca dinamika sosial
yang berkembang pada masyarakat terlebih
akan menjadi ekstra ketika menilik kenyataan
bahwa Negara Indonesia memiliki lebih dari
230 juta penduduk. Strategi-strategi Intelkam
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
pengumpulan, penyimpanan, dan
pemutakhiran biodata tokoh formal atau
informal organisasi sosial, masyarakat, politik,
dan pemerintah serta penyusunan prakiraan
Intelkam keamanan dan menyajikan hasil
analisis setiap perkembangan yang perlu
mendapat perhatian pimpinan.
2016-05-04 11:47:14 lanjutan... ini harus menjadi tugas pokok
Kepolisian Negara Republik Indonesia
terkhusus Kepolisian Daerah Lampung dalam
menjaga dan mengawal masyarakat Lampung
yang terkenal beranekaragam dikarenakan
Lampung selain menjadi daerah tujuan
Transmigrasi pada zaman Hindia Belanda,
juga merupakan daerah tujuan para pendatang
yang dikarenakan lokasi geografis yang
menjadi pintu masuk dan keluar segala
kegiatan dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera
agar tetap aman, damai, dan terhindar dari
konflik sosial yang akan terjadi.
2016-05-04 11:48:41 lanjutan... Intelkam POLRI yang sejatinya

KASMUDI

2016-05-04 11:52:38

KASMUDI
2016-05-04 11:55:16
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 09:57:49
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:20:21

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:23:59

sudah harus mengetahui potensi-potensi


Konflik Sosial harus tetap siaga dalam
mengantisipasi terjadinya konflik. Ketika
terjadinya konflik, peranan Intelkam dapat
dipertanyakan dalam konteks organ
pemerintah yang bertugas mengamankan
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat.
Melalui PP No 2 Tahun 2003 tentang Peraturan
Disiplin Anggota Kepolisian Republik
Indonesia menyatakan bahwa POLRI harus
memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan dengan sebaik-baiknya serta
memperhatikan dan menyelesaikan dengan
sebaik-baiknya laporan atau pengaduan
masyarakat.
terima kasih jenderal atas diskusinya dan
terima kasih rekan-rekan, selamat siang.
masih kbp Andirian ndan...
siap hadir
jawaban persoalan 1' REKLAMASI
merupakan pekerjaan atau usaha dalam
pemanfaatan suatu kawasan atau lahan yang
tidak berguna dan berair untuk dijadikan lahan
yang berguna dengan cara dikeringkan.
Tempat-tempat yang biasa dijadikan sebagai
tempat untuk melakukan reklamasi seperti
kawasan pantai, lepas pantai atau offshore,
danau, rawa-rawa ataupun sungai yang begitu
lebar. Tujuan Reklamasi yaitu menjadikan
kawasan yang tidak berguna atau tidak
bermanfaat menjadi kawasan yang mempunyai
manfaat. Kawasan yang sudah direklamasi
tersebut biasanya dimanfaatkan untuk kawasan
pertanian, pemukiman, perindustrian,
pertokoan/bisnis dan objek wisata.Pekerjaan
reklamasi juga bertujuan untuk memacu
pembangunan sarana dan prasarana pedukung
lainnya. Dalam membangun suatu pelabuhan
ataupun terminal pelabuhan yang berada pada
perairan maka dapat dilakukan pekerjaan
reklamasi.
Lanjutan... Syarat untuk lokasi yang akan
dilakukan reklamasi antara lain : 1. Telah
memenuhi ketentuan rencana kota yang
dituangkan dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi dan atau Kota/Kabupaten

dan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan


Reklamasi, dan dituangkan ke dalam Peta
Lokasi laut yang akan direklamasi. 2.
Ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur
dan atau Walikota/Bupati (tergantung posisi
strategis dari kawasan reklamasi) yang
berdasarkan pada tatanan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi dan atau Kota/Kabupaten
serta Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Reklamasi 3. Sudah ada studi kelayakan
tentang pengembangan kawasan reklamasi
pantai atau kajian/kelayakan properti (studi
investasi); 4.Berada di luar kawasan hutan
bakau yang merupakan bagian dari kawasan
lindung atau taman nasional, cagar alam, dan
suaka margasatwa; 5.Bukan merupakan
kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan
batas wilayah dengan daerah/negara lain. 6.
Memenuhi ketentuan pemanfaatan sebagai
kawasan dengan i
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:26:37 Lanjutan.... 6. Memenuhi ketentuan
pemanfaatan sebagai kawasan dengan ijin
bersyarat. 7.Dituangkan di dalam Peta Situasi
rencana lokasi dan Rencana Teknis
Pelaksanaan Reklamasi dan mendapat
persetujuan dari instansi terkait
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:30:00 Lanjutan... Dampak lingkungan hidup yang
sudah jelas nampak di depan mata akibat
proyek reklamasi itu adalah kehancuran
ekosistem berupa hilangnya keanekaragaman
hayati. Keanekaragaman hayati yang
diperkirakan akan punah akibat proyek
reklamasi itu antara lain berupa hilangnya
berbagai spesies mangrove, punahnya spesies
ikan, kerang, kepiting, burung dan berbagai
keanekaragaman hayati lainnya. Dampak
lingkungan lainnya dari proyek reklamasi
pantai adalah meningkatkan potensi banjir. Hal
itu dikarenakan proyek tersebut dapat
mengubah bentang alam (geomorfologi) dan
aliran air (hidrologi) di kawasan reklamasi
tersebut. Perubahan itu antara lain berupa
tingkat kelandaian, komposisi sedimen sungai,
pola pasang surut, pola arus laut sepanjang
pantai dan merusak kawasan tata air. Potensi
banjir akibat proyek reklamasi itu akan

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:33:03

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:34:47

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:41:49

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:54:59

semakin meningkat bila dikaitkan dengan


adanya kenaikan permukaan air laut yang
disebabkan oleh pemanasan global.
Lanjutan... Sementara itu, secara sosial
rencana reklamasi pantai dipastikan juga dapat
menyebabkan nelayan tradisional tergusur dari
sumber-sumber kehidupannya. Penggusuran
itu dilakukan karena kawasan komersial yang
akan dibangun mensyaratkan pantai sekitarnya
bersih dari berbagai fasilitas penangkapan ikan
milik nelayan Di satu sisi reklamasi
mempunyai dampak positif sebagai daerah
pemekaran kawasan dari lahan yang semula
tidak berguna menjadi daerah bernilai
ekonomis tinggi. Dan di sisi lain jika tidak
diperhitungkan dengan matang dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan. Di
sinilah diperlukan kepedulian dan kerja sama
sinergis dari semua komponen stakeholders.
Lanjutan... Selanjutnya penggunaan hukum
pidana dan hukum administrasi dalam rangka
penegakan hukum di bidang AMDAL
Reklamasi Pantai ini terutama bertujuan agar
tercapai ketertiban kehidupan masyarakat
secara keseluruhan, sedangkan hukum perdata
bertujuan untuk memberikan perlindungan
kepentingan warga masyarakat secara
individual dalam hubungan dengan warga
masyarakat.
Lanjutan..... Selain itu berdampak kepada
masalah lingkungan dan sosial ekonomi , maka
permasalahan yuridis juga perlu mendapatkan
perhatian. Kajian terhadap landasan hukum
rencana reklamasi, pelaksanaan, serta
peruntukannya perlu dipertimbangkan. Ada
banyak produk hukum yang mengatur tentang
reklamasi mulai dari Undang-undang,
Peraturan Pemerintah, Kepres, Permen hingga
Peraturan Daerah, yang menjadi persoalan
adalah konsistensi penerapan dan penegakan
aturan, karena hal ini akan berdampak
terjadinya konflik sosial
Lanjutan..... Upaya Polri dalam menantisipasi
gejolak sosial Reklamasi 1. Preemtif a.
Sosialisasi terhadap masyarakat tentang
reklamasi b. Kegiatan pemasangan stiker,

baliho tentang reklamasi 2. Preventif a.


Peningkatan peran RT/RW/Kelurahan dengan
Babinsa dan Babinkamtibmas untuk meredam
gejolak sosial b. Peningkatan dan
pemberdayaan peran pranata sosial/Toda, Toga
dan Tomas. c. Peningkatan ronda/keamanan
keliling RT/RW d. Patroli lokasi rawan
berkumpulnya massa 3. Represif a.
Peningkatan pelaksanaan penaeggakan hukum
b. Pengawasan terhadap orang-orang yang
pernah melakukan kejahatan dibidang
lingkungan hidup.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 10:55:28 Lanjutan . . 4. Langkah-langkah strategi dalam
antisipasi gejolak sosial berkait dengan
reklamasi : a. Peningkatan seinergitas dengan
instansi terkait perihal perijinan dan
pemanfaatan reklamasi yaitu (KEMENTRIAN
LH, DINAS TATA KOTA, PERHUBUNGAN,
KELAUTAN dll) b. Peningkatan sinergitas
dalam penagnanan keamanan (POLRI, TNI,
SATPOL PP, PPNS BID KELAUTAN)
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:02:41 persoalan no.2.... Ekstradisi berasal dari kata
latin axtradere (extradition = Inggris)
yang berarti ex adalah keluar, sedangkan
tradere berarti memberikan maksudnya ialah
menyerahkan. Istilah ekstradisi biasanya
digunakan dalam penyerahan pelaku kejahatan
dari suatu negara kepada negara peminta.
sedangkan pelaku kejahatan di Indonesia
dalam penangnya belum tuntas tetapi sudah
lari ke luar negeri,sehingga dalam
menyelesaikannya perlu kerja sama dengan
negaara lain. kerjasaama ada mekanisme dan
aturan yang berbeda-beda antar negara serta
adanya hukum internasional yang harus di
pedomani secara bersama.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:07:12 LANJUTAN.... Strategi peleku kejahatan yang
melarikan ke Luar Negeri yaitu dengan ; Harus
ada integrasi dan kordinasi aparat penegak
hukum, baik itu kepolisian, kejaksaan, KPK
dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan) dan LPSK (Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban) sangatlah
penting, mengingat pemberantasan korupsi
merupakan pekerjaan yang berat dan
memerlukan kordinasi dan keseriusan dalam

penanganannya, sehingga kesemua aparat


penegak hukum juga harus dapat didukung
secara efektif oleh PPATK dan LPSK.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:09:31 Lanjutan... Selain proses pemburuan koruptor
dengan kerja sama Interpol tetap dilakukan,
ada beberapa hal penting yang harus dilakukan
untuk menghindari kejadian serupa pada masa
datang. Pertama, sebagai langkah antisipatif,
koruptor selayaknya dicekal sejak berstatus
sebagai tersangka. Perlu upaya mencegah
pelaku melarikan diri sejak penyelidikan,
penyidikan, hingga pelaksanaan putusan
pengadilan berkekuatan hukum tetap
(inkracht). Pencabutan paspor pelaku juga
harus segera dilakukan ketika terdengar kabar
pelaku sudah kabur keluar negeri.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:10:09 Lanjutan... Kedua, perlu penelusuran dan
penyitaan harta kekayaan serta pemblokiran
rekening milik koruptor. Itu penting untuk
menghindari pelaku mengalihkan harta
kekayaannya ke pihak ketiga atau membawa
kabur ke luar negeri. Dengan cara itu,
kewajiban koruptor membayar uang pengganti
senilai uang yang dikorupsi dapat segera
dilaksanakan. Meski koruptor kabur, harta
kekayaaannya dapat disita dan dirampas untuk
negara.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:11:16 Lanjutan... Ketiga, koordinasi antara aparat
penegak hukum dan Imigrasi perlu diperbaiki
kembali. Misalnya, pada saat pengadilan
menjatuhkan vonis bagi pelaku korupsi, pada
hari itu juga salinan keputusan disampaikan ke
kejaksaan. Selanjutnya, kejaksaan segera
mengeksekusi terpidana sekaligus
berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mencekal
pelaku ke luar negeri. Juga harus diantisipasi
kemungkinan kebocoran rencana pencekalan
ke pihak pelaku. Muncul kecurigaan dari
masyarakat, koruptor sering kali dibiarkan
kabur lebih dahulu, baru pencekalan diajukan
ke imigrasi.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:15:35 Lanjutan.. Terkait dengan struktur sistem
hukum, perlu dilakukan penataan terhadap
institusi hukum yang ada seperti lembaga
peradilan, kejaksaan, kepolisian, dan
organisasi advokat. Selain itu perlu juga

dilakukan penataan terhadap institusi yang


berfungsi melakukan pengawasan terhadap
korupsi dalam hal ini lembaga hukum yang
diberi kewenangan. Dan hal lain yang sangat
penting untuk segera dibenahi terkait dengan
struktur sistem hukum di Indonesia adalah
birokrasi dan administrasi lembaga penegak
hukum.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:16:26 Lanjutan.. Dalam hal substansi sistem hukum
perlu segera direvisi ataupun diatur berbagai
perangkat peraturan perundang-undangan yang
menunjang proses penegakan hukum di
Indonesia. Berkaitan dengan ini Gustav
Radbruch dalam Vorschule der Rechtsfilosofie,
menyatakan; Rechtswissenschafts its die
wissenschafts von obyektiven sinn des positive
rechts. Artinya, ilmu pengetahuan hukum
bertujuan untuk mengetahui objektifitas
hukum positif. Oleh karna itu, tujuan ilmu
hukum menurut Hans Kalsen harus terbebas
dari semua idiologi politik menuju perubahan
yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan
dalam masyarakat. Bila dihubungkan dengan
ilmu hukum pidana, maka dapat dikatakan
bahwa tujuan ilmu hukum pidana adalah untuk
mengetahui objektivitas dari hukum pidana
positif. Jika dikaitkan dengan perspektif
hukum pidana, dalam konteks teori,
objektivitas institusi dalam
berperilaku/bertindak dapat dilihat dari
substansi hukum pidana positif yang mengatur
perbuatan-perbuatan yan
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:17:35 Lanjutan... Bila dihubungkan dengan ilmu
hukum pidana, maka dapat dikatakan bahwa
tujuan ilmu hukum pidana adalah untuk
mengetahui objektivitas dari hukum pidana
positif. Jika dikaitkan dengan perspektif
hukum pidana, dalam konteks teori,
objektivitas institusi dalam
berperilaku/bertindak dapat dilihat dari
substansi hukum pidana positif yang mengatur
perbuatan-perbuatan yang dilarang.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:25:06 Jawaban persoalan no 3 Konflik berasal dari
kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang

atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah


satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya
tidak berdaya. Faktor penyebab konflik
disebabkan oleh berbagai permasalahan mulai
perorangan, kelompok sampai pada
pelaksanaan penegakan hukum yang tidak
tuntas.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:26:17 lanjutan,,, Secara umum, untuk menyelesaikan
konflik dikenal beberapa istilah, yakni a)
pencegahan konflik; pola ini bertujuan untuk
mencegah timbulnya kekerasan dalam konflik,
b) penyelesaian konflik; bertujuan untuk
mengakhiri kekerasan melalui persetujuan
perdamaian, c) pengelolaan konflik; bertujuan
membatasi atau menghindari kekerasan
melalui atau mendorong perubahan pihakpihak yang terlibat agar berperilaku positif; d)
resolusi konflik; bertujuan menangani sebabsebab konflik, dan berusaha membangun
hubungan baru yang relatif dapat bertahan
lama di antara kelompok-kelompok yang
bermusuhan, e) transformasi konflik; yakni
mengatasi sumber-sumber konflik sosial dan
politik yang lebih luas, dengan mengalihkan
kekuatan negatif dari sumber perbedaan
kepada kekuatan positif.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:29:39 lanjutan,,, selain langkah2 tersebut sebagai
kasatwil langkah konkrit yg harus dilakukan
dalam mengatasi konflik sosial adalah 1.
Kegiatan diawali dengan kegiatan intelijen,
guna mengidentifikasi dan assessment potensi
gangguan yang mengendap pada berbagai
aspek kehidupan masyarakat seperti yang telah
diuraikan di atas, yang diikuti dengan kegiatan
cipta kondisi agar potensi gangguan tersebut
tidak berkorelasi dan terpicu menjadi
gangguan nyata. 2. melalui strategi operasional
dengan menerapkan strategi pemolisian
masyarakat (community policing) yang pada
intinya membangun kemitraan masyarakat dan
polisi untuk bersama-sama memecahkan
masalah yang dihadapi.
MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:31:22 lanjutan,, 3. Upaya pencegahan terhadap
situasi atau lokasi yang memungkinkan
terjadiya konflik berupa ambang gangguan

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:35:45

MARSUDI WAHYUONO 2016-05-04 11:52:31


NICO AFINTA
2016-05-04 10:00:00
NICO AFINTA
2016-05-04 10:02:35
NICO AFINTA
2016-05-04 10:12:17

NICO AFINTA

2016-05-04 10:14:22

dilaksanakan dengan pola dan strategi


preventif meliputi turjawali (pengaturan,
penjagaan, pengawalan, dan patroli) serta
pembinaan yang dilakukan oleh semua aktor
yang terkait dengan situasi yang dihadapi. 4.
Polri menerapkan asas partisipasi dan
mengembangkan pola kerja lintas sektoral.
Ditanggulangi dengan pola dan strategi deteksi
dan pre-emptif melalui pembinaan yang
dilakukan oleh semua unsur bersama
komponen masyarakat dan negara melalui
kemitraan.
Lanjutan,, Langkah-langkah yang diambil
kasatwil pada saat dan setelah konflik terjadi
meliputi: 1. Melokalisir meluasnya konflik
dengan upayaa pengerahan kekuatan yang
seimbang, memberdayakan tokoh-tokoh kedua
pihak, berkoordinasi dengan aparat keamanan
lain dan pemda setempat. 2. Penegakan hukum
dengan mengidentifikasi pencetus konflik,
melakukan penangkapan terhadap pelaku, dan
melakukan proses penyidikan. 3. Penindakan
kepolisian terbatas non pro yustisia antara lain
berupa pengendalian massa, pembubaran
massa, mendamaikan pihak-pihak yang
konflik, pemulihan ketertiban umum yang
terganggu.
Siap Jenderal terima kasih
Selamat Pagi Jenderal dan Rekan-2.. Siap adir
Siap Jenderal
Izin menjawab pertanyaan No. 1: Sekilas
tentang latar belakang reklamasi Jakarta.
Reklamasi di bagian utara Jakarta sudah mulai
pada 1980-an. PT Harapan Indah mereklamasi
kawasan Pantai Pluit selebar 400 meter dengan
penimbunan. Daerah baru yang terbentuk
digunakan untuk permukiman mewah Pantai
Mutiara. PT Pembangunan Jaya melakukan
reklamasi kawasan Ancol sisi utara untuk
kawasan industri dan rekreasi pada 1981.
Hutan bakau Kapuk yang direklamasi sepuluh
tahun kemudian untuk pemukiman mewah
yang kini disebut Pantai Indah Kapuk. Jakarta
mereklamasi buat kepentingan industri yakni
Kawasan Berikat Marunda pada 1995.
lanjutan: Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo

NICO AFINTA

NICO AFINTA

Atmodarminto menyatakan, reklamasi ke utara


Jakarta dipilih karena perluasan ke arah selatan
sudah tidak memungkinkan lagi. Pada 1995,
Presiden Soeharto mengeluarkan Keputusan
yang menjadi dasar reklamasi, Keppres No.
52/1995 tentang Reklamasi Pantai Utara
Jakarta. Dua tahun kemudian, Bappenas
menggeluarkan Keputusan Ketua Bappenas
No. KEP.920/KET/10/1997 tentang Pedoman
Penataan Ruang Kawasan Pantai Utara Jakarta.
Tahun 2010, terbentuk Persetujuan KLHS
Teluk Jakarta oleh Kementerian LH dan
disepakati oleh tiga Provinsi, DKI Jakarta,
Jawa Barat, dan Banten.
2016-05-04 10:16:47 lanjutan: Pada 2003, Kementerian Lingkungan
Hidup memutuskan proyek reklamasi ini tak
layak. Pada 2011, para pengembang di calon
lahan reklamasi memenangkan gugatan
Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung.
Sejak 2012, proyek ini berjalan lancar sampai
pada tahun 2016 kembali muncul
permasalahan dimulai dengan ditangkapnya
M. Sanusi anggota DPRD DKI Jakarta. Dia
tertangkap tangan menerima duit sebesar
Rp1,14 miliar dari perusahaan Agung
Podomoro, induk dari PT Muara Wisesa
Samudera oleh KPK dan KPK menyatakan
korupsi reklamasi Jakarta melibatkan banyak
pihak diantaranya beberapa Direktur developer
pembangunan.
2016-05-04 10:19:33 lanjutan: Korupsi disinyalir untuk merubah
Perda yang merupakan turunan dari Keputusan
Presiden No. 52/1995 tentang Reklamasi
Pantai Utara Jakarta itu. Saat ini ada rancangan
perda yang sedang dibahas di DPRD DKI
Jakarta dalam Raperda tentang reklamasi.
Pemerintah DKI Jakarta ingin kontribusinya
sebesar 15 persen. Namun DPRD DKI ingin
angkanya 5 persen. Namun permasalahan
semakin kompleks karena pada tahun depan,
DKI akan melaksanakan Pilkada Gubernur dan
Wakilnya yang apabila tidak diantisipasi secara
tepat tentu berpotensi memunculkan
permasalahan di bidang keamanan, termasuk
konflik sosial dan Polri khususnya Polda
Metro harus menangani tantangan secara bijak.

NICO AFINTA

NICO AFINTA

NICO AFINTA

2016-05-04 10:24:49 lanjutan: secara aturan, kebijakan tentang


reklamasi teluk Jakarta berada di beberapa
kementrian, seperti Kementrian LH,
Kementerian Sumda Maritim, KKP, dan
Pemprov DKI dan diadakan koordinasi di
antara kementerian dan instansi terkait.
keputusan sementara adalah me-moratorium
reklamasi sebelum dianalisa lebih
komprehensif lagi terhadap lingkungan, sosial
budaya, dan ekonomi warga Jakarta.
2016-05-04 10:33:07 lanjutan: Peran penegakan hukum dalam
menghadapi dampak negatif dari reklamasi
teluk Jakarta ialah: 1. melakukan penyelidikan
dan penyidikan secara profesional, prosedural
dan proporsional terhadap pelanggaran yang
diduga terjadi pada pelaksanaan proyek
reklamasi teluk Jakarta seperti kejahatan
terhadap lingkungan maupun kejahatan lainnya
yang terkait dengan proyek reklamasi. 2.
berkoordinasi dengan penegak hukum lainnya
(KPK terkait dengan kerjasama dalam
pengungkapan kasus korupsi yang diduga
terjadi dalam proyek reklamasi teluk Jakarta),
PPNS KKP untuk melakukan penindakan
terhadap kejahatan yang terkait dengan
wewenangnya. 3. melakukan pengawasan
penyidikan agar tidak terjadi penyimpangan
dalam pelaksanaannya.
2016-05-04 10:38:07 lanjutan: sedangkan untuk mengantisipasi
munculnya gejolak sosial, langkah-2 yang
dilaksanakan ialah: 1. melakukan deteksi dini
sebagai early warning dan early detection
terhadap ambang gangguan akibat
pembangunan teluk Jakarta. 2. melakukan
tindakan preemtif dengan mengedepankan
Bhabinkamtibmas dan Binmas agar tidak
menggunakan cara-2 kekerasan dalam
menyelesaikan permasalahan reklamasi teluk
Jakarta. 3. melaksanakan tindakan preventif
dengan bekerjasama bersama pihak terkait
dalam mengawal reklamasi teluk Jakarta agar
tidak menimbulkan dampak yang merugikan
bagi masyarakat Jakarta. 4. melaksanakan
kerjasama dengan instansi terkait untuk
menganalisa secara komprehensif terkait
dengan dampak positif dan negatif reklamasi

NICO AFINTA

NICO AFINTA

NICO AFINTA

teluk Jakarta dan disosialisasikan secara


transparan kepada masyarakat untuk
menghindari kecurigaan.
2016-05-04 10:42:00 Lanjutan: Peran Polri sebagai pengawal
pemerintah dalam melakukan pembangunan
tentunya dilakukan dalam koridor UU karena
sejatinya proses reklamasi ditujukan
peningkatan taraf hidup masyarakat namun
tentunya harus mengakomodir aspek lainnya,
jangan sampai dampak negatif lebih banyak
daripada dampak positifnya dari reklamasi
teluk Jakarta.
2016-05-04 10:51:55 izin menjawab pertanyaan No. 2: Ekstradisi
menurut UU RI No. 1 tahun 1979 adalah
penyerahan oleh suatu negara yang meminta
penyerahan yang disangka atau dipidana
karena melakukan suatu kejahatan di luar
wilayah negara yang menyerahkan dan
didalam yurisdiksi wilayah negara yang
meminta penyerahan tersebut karena
berwenang mengadili dan menghukumnya.
Ekstradisi dilakukan atas dasar suatu
perjanjian (treaty) antara Negara Republik
Indonesia dengan negara lain yang
ratifikasinya dilakukan dengan Undangundang. Jika belum ada perjanjian maka
ekstradisi dapat dilakukan atas dasar hubungan
baik dan jika kepentingan Negara Republik
Indonesia menghendakinya (Pasal 2 ayat 1 dan
2).
2016-05-04 10:53:08 lanjutan: untuk menuntaskan penanganan
pengembalian aset dari luar negeri terhadap
negara yang belum memiliki perjanjian
Ektradisi dengan Indonesia adalah dengan
melaksanakan ketetapan United Nations
Convention Against Corruption (UNCAC)
2003 yang kemudian diratifikasi dengan UU
No. 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United
Nations Convention Against Corruption, 2003(
UNCAC) berlaku di Indonesia sejak 18
April 2006. Dalam pelaksanaannya, Indonesia
sudah melaksanakan ketentuan-ketentuan
UNCAC secara umum sebagai proses
pengembalian aset yang dilakukan Indonesia,
seperti melakukan kerja sama bilateral,
melakukan bantuan hukum timbal balik

NICO AFINTA

NICO AFINTA

NICO AFINTA

(mutual legal assistance), melakukan upaya


penelusuran aset melalui perbankan dari
negara lain, dan lain sebagainya. Mutual Legal
Asistance (Bantuan Timbal Balik) (MLA)
yang diatur dalam Pasal 46 UNCAC
selanjutnya diaplikasikan melalui hukum
nasional Indonesia yaitu dalam UU No. 1
Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik
Dalam Masalah Pidana (UU 1/2006
2016-05-04 10:56:24 lanjutan: Sejauh ini, Indonesia sudah memiliki
beberapa perjanjian kerja sama MLA Bilateral
dengan Australia, China, Korea, dan AS.
Sementara itu, MLA Multilateral terangkum
pada MLA regional Asia Tenggara yang sudah
ditandatangani hampir semua negara anggota
ASEAN, termasuk Indonesia. namun untuk
negara seperti Singapura, aparat penegak
hukum tidak dapat bertindak secara legal untuk
menangkap aset koruptor karena Kekuatan
kedaulatanlah (sovereign state) yang tidak
memperbolehkannya. Berdasarkan hukum
internasional, penegak hukum suatu negara
tidak dapat menduduki wilayah negara lain
dengan menangkap seseorang yang
dianggapnya melakukan tindak kriminal dan
membawanya kembali ke negara asal.
2016-05-04 10:57:20 lanjutan: Penangkapan hanya bisa dilakukan
oleh penegak hukum negara yang memiliki
kedaulatan dan itupun hanya apabila orang
tersebut dianggap mengancam keamanan
nasional,hal ini didukung pula oleh para hakim
yang sangat kritis atas peranan pemerintah
dalam penangkapan lintas negara yang
mengakibatkan pelanggaran hukum. Bahkan,
dalam beberapa kasus, pengadilan menolak
memeriksa pokok perkara dengan alasan tidak
mempunyai yurisdiksi untuk memeriksa
perkara tersebut (Mullen Case).
2016-05-04 11:02:58 lanjutan: Penangkapan lintas negara dapat
dilakukan melalui, antara lain negosiasi,
mediasi, konsiliasi, arbitrase, dan pengadilan
(Pasal 33 dari Piagam PBB). Dalam hal
terdapat konflik antara kewajiban suatu negara
dalam perjanjian internasional dan Piagam
PBB, kewajiban dalam Piagam PBB yang
harus diutamakan (Pasal 103 Piagam PBB).

NICO AFINTA

NICO AFINTA

NICO AFINTA

Fakta bahwa kasus yang terjadi pada kasus


koruptor yang membawa dan menyimpan
asetnya di luar negeri tentunya harus dilakukan
pembenahan dalam system penegakan hukum
khususnya menyangkut ekstradisi melalui
ratifikasi dengan Negara-negara yang menjadi
tempat aman pelarian koruptor.
2016-05-04 11:04:01 lanjutan: sebab tanpa ratifikasi perjanjian
ekstradisi, status tersangka korupsi sebagai
warga negara asing (WNA) menjadi pelindung
dirinya dari penangkapan oleh KPK dan
Polri.ratifikasi perjanjian ekstradisi merupakan
hal yang sangat mendesak. Semakin lama DPR
menunda ratifikasi, semakin sulit pula kinerja
aparat penegak hukum dalam menangkap para
koruptor yang kabur. Bukan melemahkan
kedaulatan negara, tetapi pada kenyataannya,
pola bentuk kaburnya koruptor atau tersangka
lainnya sudah terbaca. Indonesia perlu
menerapkan perjanjian ini ke tiap negara yang
dianggapnya sebagai negara transit para
koruptor.
2016-05-04 11:06:20 lanjutan: Tetapi, sebagai permulaan Singapura
harus menjadi prioritas utama. Oleh karena itu,
Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan
kemampuan diplomasinya terhadap negara lain
untuk mencegah penangkapan lintas negara
ini. Untuk itu, perlu ada perbaikan dari sisi
diplomasi Indonesia terhadap Singapura.
Mengingat kebutuhan akan perjanjian
ekstradisiyang mendesak, Indonesia harus
membenahi substansi perjanjian di bagian
kerjasama pertahanan. Perjanjian didasarkan
pada keuntungan kepada kedua belah pihak
antara Indonesia dengan negara belum ada
perjanjian ektradisi.
2016-05-04 11:10:44 lanjutan: Indonesia melalui first track
diplomacy dapat melakukan perundingan
terbuka lagi dengan mengubah beberapa
bagian dari kerjasama pertahanan, terutama
pada penghapusan kerjasama pihak ketiga.
DCA dengan ini bermanfaat bukan hanya
untuk Indonesia dan Singapura, tetapi lebih
luas lagi untuk keamanan regional dan
kemanan maritim negara.Jadi, Penangkapan
koruptor atau tersangka di luar negeri hanya

NICO AFINTA

NICO AFINTA

NICO AFINTA

dapat dilakukan apabila kelemahan-kelemahan


diplomasi Indonesia dapat ditingkatkan.
Diplomasi menjadi instrumen penting dalam
penegakan hukum pidana korupsi di Indonesia.
Jika perjanjian ekstradisi tidak kunjung ada
ratifikasi, maka koruptor-2 masih mempunyai
cara untuk kabur dengan pergi atau meminta
perlindungan dengan negara lain.
2016-05-04 11:16:16 lanjutan: menambahkan pendapat rekan
Marsudi dan Agus Nugroho: selain
melaksanakankerja sama di dalam negeri,
pelaksanaan kerja sama dengan pihak luar
negeri juga memperhatikan prinsip-prinsip :
mengutamakan kepentingan nasional,
keseimbangan, saling menghormati, saling
membantu, persamaan kedudukan, saling
menguntungkan, mengutamakan kepentingan
umum, memperhatikan hierarki, partisipasi,
subsidiaritas, sendi-sendi hubungan
fungsional, itikad baik dan netralitas. Selain
itu, pelaksanaan kerja sama dengan pihak luar
negeri harus memperhatikan hukum nasional
masing-masing negara, hukum dan kebiasaan
internasional.
2016-05-04 11:26:01 menjawab pertanyaan No. 3: pada dasarnya,
Manusia sangat beragam karena dipengaruhi
oleh faktor ras, etnis, agama, dan status sosial.
Konflik selain banyak terjadi pada masyarakat
kalangan menengah ke bawah (luar batang
jakarta, register 45 lampung, madiun silat,
dayak madura di kalimantan tengah,
ahmaddiah, Islam syiah sampang dll) juga
dapat terjadi pada masyarakat seperti diyang
memiliki lapisan sosial kelas atas, misalnya
konflik antar anggota dewan yang terjadi di
dalam gedung.
2016-05-04 11:35:03 lanjutan: langkah-2 yg di ambil selaku
Kasatwil agar masalah konflik sosial bisa di
atasi secara tuntas dengan melaksanakan UU
No. 7 tahun 2012 tentang PKS, Inpres No. 2
tahun 2013 ttg Penanganan Gangguan
Kamdagri, Inpres No. 1 tahun 2014 ttg
Penanganan Guan Kamdari tahun 2014.
langkah-2 tsb adalah: 1. Pencegahan Konflik
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya Konflik dengan

NICO AFINTA

2016-05-04 11:37:16

NICO AFINTA

2016-05-04 11:39:03

NICO AFINTA

2016-05-04 11:43:07

NICO AFINTA
NICO AFINTA

2016-05-04 11:52:59
2016-05-04 11:54:58

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 09:57:53

RACHMAT PAMUDJI
RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 10:03:59
2016-05-04 10:11:20

peningkatan kapasitas kelembagaan dan sistem


peringatan dini. 2. Penanganan Konflik adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sistematis dan terencana dalam situasi dan
peristiwa baik sebelum, pada saat, maupun
sesudah terjadi Konflik yang mencakup
pencegahan konflik, penghentian konflik, dan
pemulihan pascakonflik. 3. Penghentian
Konflik adalah serangkaian kegiatan untuk
mengakhiri kekerasan, menyelamatkan korban,
membatasi perluasan dan eskalasi Konflik,
serta mencegah bertambahnya jumlah korban
dan kerugian harta benda.
lanjutan: Pencegahan Konflik dilakukan
dengan upaya: a. memelihara kondisi damai
dalam masyarakat; b. mengembangkan sistem
penyelesaian perselisihan secara damai; c.
meredam potensi Konflik; dan d. membangun
sistem peringatan dini.
lanjutan: Penanganan Konflik dapat dilakukan
secara komprehensif, integratif, efektif, efisien,
akuntabel, dan transparan serta tepat sasaran
melalui pendekatan dialogis dan cara damai
berdasarkan landasan hukum yang memadai.
lanjutan: Penghentian Konflik dilakukan
melalui: a. penghentian kekerasan fisik; b.
penetapan Status Keadaan Konflik; c. tindakan
darurat penyelamatan dan pelindungan korban;
dan/atau d. bantuan penggunaan dan
pengerahan kekuatan TNI.
sependapat dengan rekan-2 lain..
terima kasih Jenderal.. happy long weekend..
selamat siang
Selamat pagi ... Jenderal dan rekan-2, peserta
Rachmat Pamudji siap hadir
Siap ... Jenderal
Jawaban soal no. 1 : Menurut pengertiannya
secara bahasa, reklamasi berasal dari kosa kata
dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang artinya
memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara
spesifik dalam Kamus Bahasa InggrisIndonesia terbitan PT. Gramedia disebutkan
arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from
the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti
kata reclamation diterjemahkan sebagai
pekerjaan memperoleh tanah. Sedangkan

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu


teknik pantai, reklamasi adalah suatu
pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau
lahan yang relatif tidak berguna atau masih
kosong dan berair menjadi lahan berguna
dengan cara dikeringkan. Misalnya di kawasan
pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di
laut, di tengah sungai yang lebar, ataupun di
danau.
2016-05-04 10:12:58 lanjutan ... Sesuai dengan definisinya, tujuan
utama reklamasi adalah menjadikan kawasan
berair yang rusak atau tak berguna menjadi
lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru
tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk
kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan
pertokoan, pertanian, serta objek wisata.
Dalam teori perencanaan kota, reklamasi
pantai merupakan salah satu langkah
pemekaran kota. Reklamasi diamalkan oleh
negara atau kota-kota besar yang laju
pertumbuhan dan kebutuhan lahannya
meningkat demikian pesat tetapi mengalami
kendala dengan semakin menyempitnya lahan
daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi
tersebut, pemekaran kota ke arah daratan
sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga
diperlukan daratan baru. Alternatif lainnya
adalah pemekaran ke arah vertikal dengan
membangun gedung-gedung pencakar langit
dan rumah-rumah susun.
2016-05-04 10:14:13 lanjutan ... Cara reklamasi memberikan
keuntungan dan dapat membantu negara/kota
dalam rangka penyediaan lahan untuk berbagai
keperluan (pemekaran kota), penataan daerah
pantai, pengembangan wisata bahari, dll.
Namun, perlu diingat juga bahwa
bagaimanapun juga reklamasi merupakan
bentuk campur tangan (intervensi) manusia
terhadap keseimbangan lingkungan alamiah
yang selalu dalam keadaan seimbang dinamis.
Perubahan ini akan melahirkan perubahan
ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi
dan sedimentasi pantai, berpotensi
meningkatkan bahaya banjir, dan berpotensi
gangguan lingkungan di daerah lain (seperti
pengeprasan bukit atau pengeprasan pulau

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

untuk material timbunan).


2016-05-04 10:19:49 lanjutan ... Sejarah reklamasi di Jakarta sbb :
Reklamasi di bagian utara Jakarta sudah mulai
pada 1980-an. PT Harapan Indah mereklamasi
kawasan Pantai Pluit selebar 400 meter dengan
penimbunan. Daerah baru yang terbentuk
digunakan untuk permukiman mewah Pantai
Mutiara. Selanjutnya PT Pembangunan Jaya
melakukan reklamasi kawasan Ancol sisi utara
untuk kawasan industri dan rekreasi pada
1981. Hutan bakau Kapuk yang direklamasi
pada 1991, kemudian digunakan untuk
pemukiman mewah yang kini disebut Pantai
Indah Kapuk. Jakarta mereklamasi buat
kepentingan industri yakni Kawasan Berikat
Marunda pada 1995. Gubernur DKI Jakarta
waktu itu Wiyogo Atmodarminto menyatakan,
reklamasi ke utara Jakarta dipilih karena
perluasan ke arah selatan sudah tidak
memungkinkan lagi. Pada 1995, Presiden
Soeharto mengeluarkan Keputusan yang
menjadi dasar reklamasi, Keppres No. 52/1995
tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Tahun
1997, Bappenas menggeluarkan Keputusan
Ketua Bappenas No. KEP.920/KET/10/199
2016-05-04 10:21:34 lanjutan ... Proyek reklamasi sudah keluar
masuk meja hijau. Pada 2003, Menteri
Lingkungan Hidup Nabiel Makarim
menerbitkan keputusan Keputusan Menteri
No. 14/2003 tentang Ketidaklayakan Rencana
Kegiatan Reklamasi dan Revitalisasi Pantai
Utara oleh Badan Pelaksana Pantai Utara
Jakarta di Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Isinya menentang keputusan
reklamasi. Keputusan Nabiel ditentang
sejumlah pengusaha yang mendapat hak
bagian dalam reklamasi. Mereka mengugat ke
PTUN dan PT TUN Jakarta. Hasilnya, mereka
menang. Tapi Menteri Lingkungan Hidup tetap
melawan. Pada Pada 28 Juli 2008, lewat
sidang kasasi, MA memenangkan
Kementerian. Tapi para pengusaha itu
mengajukan Peninjauan Kembali (PK).
Hasilnya, pada 24 Maret 2011, majelis hakim
PK yang diketuai Ahmad Sukardja,
memenangkan para pengusaha. Proyek ini

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

kembali berjalan saat Jakarta dipimpin


Gubernur Fauzi Bowo. Pada 2012, Gubernur
Fauzi Bowo mengeluarkan Pergub No.
121/2012 tentang Penataan Ruang Kawasan
Reklamasi Pantura Jakar
2016-05-04 10:24:09 lanjutan ... Dalam sidang Peninjauan Kembali,
pertimbangan majelis hakim memenangkan
para pengusaha adalah perubahan dan
penghentian reklamasi harus dengan
Keputusan Presiden. Bukan dengan Keputusan
Menteri. Pihak yang berwenang menghentikan
dan meneruskan reklamasi adalah presiden.
Karena, sejak awal proyek ini berbasis pada
Keputusan Presiden. Gubernur, tak bisa
membatalkan keputusan presiden. Menteri
Sekretaris Kabinet Pramono Anung
menyatakan, urusan reklamasi itu kewenangan
pusat. Pramono mengatakan kewenangan
tersebut antara lain sesuai dengan Keppres No.
52/1995 tentang Reklamasi Pantai Utara
Jakarta. Selain itu, ada Perpres No. 54/2008
tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan
Cianjur serta Peraturan Presiden No. 122/2012
tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil.
2016-05-04 10:26:18 lanjutan ... Karena tak bisa menghentikan
reklamasi, Gubernur DKI Ahok ingin
menaikkan pungutan dari para pengembang.
Pungutan ini akan masuk ke kas daerah.
Peraturan Daerah No. 8/1995 tentang
Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata
Ruang Kawasan Pantai Utara Jakarta, dinilai
tidak menguntungkan pemerintah. Kewajiban
pengembang reklamasi untuk lahan fasos
(fasilitas sosial) fasum (fasilitas umum) di
pulau yang mereka bangun, hanya 5 persen.
Perda yang merupakan turunan dari Keputusan
Presiden No. 52/1995 tentang Reklamasi
Pantai Utara Jakarta itu, ingin diubah. Nah,
saat ini ada rancangan perda yang sedang
dibahas di DPRD DKI Jakarta dalam Raperda
tentang reklamasi. Pemerintah DKI Jakarta
ingin kontribusinya sebesar 15 persen. Namun
DPRD DKI ingin angkanya 5 persen. Di
tengah pembahasan ini, KPK menangkap M.

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

Sanusi, anggota DPRD DKI Jakarta. Dia


tertangkap tangan menerima uang sebesar Rp
1,14 miliar dari perusahaan Agung Podomoro,
induk dari PT Muara Wisesa Samudera. Uang
ini di
2016-05-04 10:39:09 lanjutan ... Peran penegak hukum melalui
konsep AMDAL sbb : Penegakan hukum
lingkungan merupakan penegakan hukum yang
cukup rumit karena hukum lingkungan
menempati titik silang antara antara pelbagai
bidang hukum klasik. Penegakan hukum
lingkungan merupakan mata rantai terakhir
dalam siklus pengaturan perencanaan
kebijakan tentang lingkungan yang urutannya :
Perundang-undangan, Penentuan standar,
Pemberian izin, Penerapan, dan Penegakan
hukum. Menurut Mertokusumo, kalau dalam
penegakan hukum, yang diperhatikan hanya
kepastian hukum, maka unsur-unsur lainnya
dikorbankan. Demikian pula kalau yang
diperhatikan hanyalah kemanfaatan, maka
kepastian hukum dan keadilan dikorbankan.
Oleh karena itu dalam penegakan hukum
lingkungan ketiga unsur tersebut yaitu
kepastian, kemanfaatan, dan keadilan harus
dikompromikan. Artinya ketiganya harus
mendapat perhatian secara proposional
seimbang dalam penanganannya, meskipun di
dalam praktek tidak selalu mudah
melakukannya. Berbeda halnya dengan M
2016-05-04 10:40:02 lanjutan ... Undang-Undang No.23 Tahun 1997
menyediakan tiga macam penegakan hukum
lingkungan yaitu penegakan hukum
administrasi, perdata dan pidana. Diantara ke
tiga bentuk penegakan hukum yang tersedia,
penegakan hukum administrasi dianggap
sebagai upaya penegakan hukum terpenting.
Hal ini karena penegakan hukum administrasi
lebih ditujukan kepada upaya mencegah
terjadinya pencemaran dan perusakan
lingkungan. Di samping itu, penegakan hukum
administrasi juga bertujuan untuk menghukum
pelaku pencemaran dan perusakan lingkungan.
2016-05-04 10:41:51 Sependapat dengan peserta Waris Agono dan
peserta Kasmudi. Menambahkan : a.
Penegakan Hukum Administrasi Penegakan

RACHMAT PAMUDJI

hukum lingkungan administrasi pada dasarnya


berkaitan dengan pengertian dari penegakan
hukum lingkungan itu sendiri serta hukum
administrasi karena penegakan hukum
lingkungan berkaitan erat dengan kemampuan
aparatur dan kepatuhan warga masyarakat
terhadap peraturan yang berlaku, yang meliputi
tiga bidang hukum yaitu administrasi, perdata
dan pidana. Dengan demikian penegakan
hukum lingkungan merupakan upaya untuk
mencapai ketaatan dan persyaratan dalam
ketentuan hukum yang berlaku secara umum
dan individual, melalui pengawasan dan
penerapan (atur dan awasi) atau control and
common sarana administratif, keperdataan dan
kepidanaan. Penggunaan hukum administrasi
dalam penegakan hukum lingkungan
mempunyai dua fungsi yaitu bersifat preventif
dan represif. Bersifat preventif yaitu berkaitan
dengan izin yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang terhadap pelaku kegiatan, dan
2016-05-04 10:43:20 lanjutan ... b. Penegakan Hukum Perdata
Penggunaan hukum perdata dalam penegakan
hukum lingkungan hidup berkaitan dengan
penyelesaian lingkungan hidup akibat dari
adanya perusakan lingkungan oleh pelaku
usaha atau kegiatan. Di sini penegakan hukum
perdata berperan dalam bentuk permintaan
ganti rugi oleh korban pencemaran dan
perusakan lingkungan hidup kepada pihak
pencemar yang dianggap telah menimbulkan
dampak pencemaran terhadap lingkungan.
Penggunanaan instrumen hukum perdata
dalam penyelesaian sengketa-sengketa yang
berkaitan dengan masalah lingkungan hidup
pada hakekatnya memperluas upaya
penegakan hukum dari berbagai peraturan
perundang-undangan. Ada dua macam cara
yang dapat ditempuh untuk meyelesaikan
sengketa lingkungan hidup: 1. Penyelesaian
melalui mekanisme penyelesaian sengketa di
luar pengadilan. 2. Penyelesaian sengketa
melalui pengadilan berdasarkan pilihan secara
sukarela para pihak yang bersengketa. Tujuan
penyelesaian sengketa di luar pengadilan
adalah untuk menca

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 10:45:09 lanjutan ... c. Penegakan Hukum Pidana


Instrumen pidana ini sangat penting dalam
penegakan hukum lingkungan untuk
mengantisipasi perusakan dan pencemaran
lingkungan. Dalam UU No. 23 Tahun 1997
dikenal dua macam tindak pidana yaitu: Delik materi (generic crimes) Merupakan
perbuatan melawan hukum yang menyebabkan
pencemaran atau perusakan lingkungan.
Perbuatan ,elwan hukum seperti itu tidak harus
dihubungkan dengan pelanggaran aturanaturan hukum administrasi sehingga delik
materil ini disebut juga sebagai Administrative
Independent Crimes. - Delik formil (spesific
crimes) Delik ini diartikan sebagai perbuatan
yang melanggar aturan-aturan hukum
administrasi. Oleh karena itu delik formil
dikenal juga sebagai Administrative Dependent
Crimes. Dalam UUPLH dirumuskan beberapa
perbuatan yang diklasifikasikan sebagai
kejahatan: a. kesengajaan melakukan
perbuatan yang mengakibatkan pencemaran
lingkungan hidup. b. Kesengajaan melakukan
perbuatan yang mengakibatkan perusakan
terhada
2016-05-04 10:50:26 Jawaban soal no. 2 : Pengertian Korupsi
menurut Helbert Edelherz yang diistilahkan
dengan kejahatan kerak putih (white collar
crime), Korupsi adalah suatu perbuatan atau
serentetan perbuatan yang bersifat ilegal
dimana dilakukan secara fisik dengan akal
bulus atau terselubung untuk mendapatkan
uang atau kekayaan serta menghindari
pembayaran atau pengeluaran uang atau
kekayaan atau untuk mendapatkan bisnis atau
keuntungan pribadi. Menurut Suyatno, tindak
pidana Korupsi dapat didefiniskan ke dalam 4
jenis yaitu : (1) Discritionery corruption adalah
korupsi yang dilakukan karena adanya
kebebasan dalam menentukan kebijaksanaan,
sekalipun nampaknya bersifat sah, bukanlah
praktik-praktik yang dapat diterima oleh para
anggota organisasi. (2) illegal corruption
merupakan jenis tindakan yang bermaksud
mengacaukan bahasa atau maksud-maksud
hukum, peraturan dan regulasi tertentu. (3)

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

Mercenry corruption adalah jenis tindak


pidana korupsi yang dimaksud untuk
memperoleh keuntungan pribadi melalui
2016-05-04 10:51:52 lanjutan ... Tindak Pidana Pencucian Uang
Pencucian uang (Inggris:Money Laundering)
adalah suatu upaya perbuatan untuk
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
uang/dana atau Harta Kekayaan hasil tindak
pidana melalui berbagai transaksi keuangan
agar uang atau Harta Kekayaan tersebut
tampak seolah-olah berasal dari kegiatan yang
sah/legal. Pada umumnya pelaku tindak pidana
berusaha menyembunyikan atau menyamarkan
asal usul Harta Kekayaan yang merupakan
hasil dari tindak pidana dengan berbagai cara
agar Harta Kekayaan hasil kejahatannya sulit
ditelusuri oleh aparat penegak hukum sehingga
dengan leluasa memanfaatkan Harta Kekayaan
tersebut baik untuk kegiatan yang sah maupun
tidak sah. Oleh karena itu, tindak pidana
Pencucian Uang tidak hanya mengancam
stabilitas dan integritas sistem perekonomian
dan sistem keuangan, melainkan juga dapat
membahayakan sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia T
2016-05-04 10:53:11 lanjutan ... Di Indonesia, hal ini diatur secara
yuridis dalam UU Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang, di mana
pencucian uang dibedakan dalam tiga tindak
pidana: 1. Tindak pidana pencucian uang aktif,
yaitu Setiap Orang yang menempatkan,
mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
menbayarkan, menghibahkan, menitipkan,
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk,
menukarkan dengan uang uang atau surat
berharga atau perbuatan lain atas Harta
Kekayaan yang diketahuinya atau patut
diduganya merupakan hasil tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dengan tujuan menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan.
(Pasal 3 UU RI No. 8 Tahun 2010). 2. Tindak
pidana pencucian uang pasif yang dikenakan

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

kepada setiap Orang yang menerima atau


menguasai penempatan, pentransferan,
pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan,
penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduganya
merupakan hasil tindak pidana
2016-05-04 10:56:00 lanjutan ... Kerja sama antar negara diperlukan
untuk mempermudah penanganan proses
penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di
sidang pengadilan atas suatu masalah yang
timbul baik di Negara Peminta maupun Negara
Diminta. Dalam hal kerjasama dalam bidang
hukum dan peradilan pidan, masalahnya
adalah berkenaan dengan yurisdiksi atas orang
yang sedang dalam proses penerapan hukum
pidananya (dari tahap penyelidikan,
penyidikan, pembuatan berita acra
pemeriksaannya, proses peradilannya ataupun
pelaksanaan hukuman) atas kejahatan yang
dilakukn oleh seseorang yang dalam beberapa
aspeknya terkait dengan yurisdiksi negara
lain.Dalam masalah kerjasama hukum dan
peradilan pidana ini,ada terkait dengan
masalah ekstradisi.
2016-05-04 10:57:04 lanjutan ... Dalam kasus larinya pelaku tindak
pidana ke negara lain yang memiliki
yurisdiksi, untuk mengadili pelaku,
menghadapi masalah dalam proses
pengadilannya. Masalah tersebut dimulai dari
pemeriksaan oleh aparat penegak hukum
sampai pada pengadilan yang akan
mengadilinya karena keberadaan si pelaku di
wilayah negara lain yang mempunyai
yurisdiksi, disinilah dibutuhkan adanya suatu
pranata dari hukum internasional yang dapat
menyelesaikan permasalahan ini dalam bentuk
kerjasama, yang dituangkan dalam bentuk
perjanjian internasional Dengan adanya
perjanjian-perjanjian internasional semacam
ini, negara-negara memilik landasan hukum
yang kuat, untuk bekerjasama dalam
pencegahan dan pemberantasan kejahatan
internasional, walaupun dalam pelaksanaannya
menemui beberapa kendala seperti masalah
dalam ruang lingkup hukum pidana
internasional formal-prosedural, diantaranya :

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 10:57:45 lanjutan ... a. Tentang pencarian, pengkapan,


penahanan, penyerahan, proses peradilan dan
penghukumannya jika bersalah, serta
pelaksanaan hukuman atas orang atau orangorang yang menjadi pelaku kejahatan; b.
Tentang pembuatan berita acara, jika misalnya
si pelaku yang sedang diproses di suatu negara
atas suatu kasus kejahatan yang kemudian
berita acara itu dibutuhkan di negara lain
dalam kasus yang sejenis yang pelakunya
bekerjasama dengan orang tersebut; c. Tentang
penyerahan, pemeriksaan alat bukti dalam
suatu kasus kejahatan internasional sedangkan
alat bukti tersebut berada di lebih dari satu
negara yang ternyata saling berhubungan
antara satu dengan yang lainnya dan sangat
dibutuhkan oleh negara yang mengadili si
pelaku kejahatan yang bersangkutan; d.
Tentang kerjasama aparat-aparat penegak
hukum dari dua atau lebih negara dalam
penyelesaian perkara-perkara pidana; e.
Tentang pemindahan pelaksanaan hukuman
yang telah dijatuhkan atas seseorang yang
dinyatakan terbukti bersalah
2016-05-04 11:00:53 lanjutan ... Pelaksanaan ekstradisi tidak
selamanya melalui formal-prosedural yang
memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Negara-negara yang telah menjalin hubungan
baik terkadang menggunakan proses
penyerahan pelaku dengan mengunakan caracara lain yang lebih praktis, effisien dan efektif
dalam penanggulangan kejahatan transnasional
ini, ada beberapa cara yang lazim digunakan,
yang terbagi dalam 2 cara yakni cara yang
legal dan cara yang illegal. Cara-cara yang
legal : a) Deportasi (deportation) Deportasi
adalah penyerahan secara sepihak oleh suatu
negara terhadap orang asing, yang
keberadaannya tidak dikehendaki oleh negara
yang mendeportasi, deportasi adalah cara yang
legal dari suatu negara dalam rangka
penyerahan seorang, atau lebih, ini
menyangkut dengan menifestasi dari
kedaulatan suatu negara. Depotasai bisa
dilakukan karena seperti orang tersebut terlibat
dalam (sebagai pelaku) suatu kejahatan atau

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

juga bisa karena orang tersebut sedang


dimintakan untuk diekstradisi
2016-05-04 11:02:03 lanjutan ... c) Penyerahan secara langsung
pelaku kejahatan di wilayah perbatasan Cara
ini lazim digunakan oleh negara-negara yang
berbatasan langsung baik darat maupun laut
dalam menanggulangi kejahatan transnsional
maupun kejahatan konvensinal yang bersifat
lokal berdasarkan hubungan baik. Pelaku yang
tertangkap di wilayah negara yang berbatasan
lengsung, diserahkan secara langsung di
daerah perbatasan negara-negara tersebut. d)
Pengambilan secara paksa atas seorang pelaku
kejahatan Walaupun kurang lazim
dilaksanakan, pengambilan secara paksa atas
seorang pelaku kejahatan dapat dilakukan
dengan persetujuan dari negara yang
bersangkutan. Prosesnya, negara A bekerja
sama dengan negara B untuk menangkap orang
berada di negara B yang bukan negara B atau
A, dan membawanya ke wilayah negara ketiga
yang dirahasiakan. (Kasus Omar Al Farouk)
2016-05-04 11:03:26 lanjutan ... Cara yang illegal : a) Penculikan
(abduction) Penculikan merupakan tindakan
illegal yang pernah terjadi, prosesnya seorang
pelaku kejahatan yang melarikan diri ke suatu
negara oleh negara penculik dibawa keluar
secara paksa tanpa sepengetahuan atau
persetujuan dari negara dimana dia berada, dan
dilakukan secara dam-diam. (kasus Adolf
Eichmann) b) Pengambilan secara paksa
pelaku kejahatan tanpa sepengetahuan dan
persetujuan dari negara tempatnya berada
Tindakan ini di luar kebiasan hukum
internasional biasanya dilakukan oleh negara
besar(kuat) kepada negara kecil (lemah).
Prosesnya, orang yang berada di wilayah
negara lain, tanpa sepengetahuan dan
persetujuan dari negara tempatnya berada
diambil secara paksa dan dilakukan secara
terang-terang (berbeda dengan penculikan
yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi)
yang menurut kebiasaan-kebiasaan hukum
internasional sangat bertentangan karena telah
melanggar prinsip yang fundamental yakni
kedaulatan dan kemerdekaan suatu ne

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 11:10:33 lanjutan ... Strategi penegakan hukum


dilakukan dengan meningkatkan kerjasama
penanggulangan kejahatan antar negara,
karena pelaku kejahatan akan selalu berupaya
untuk menghindarkan diri dari tuntutan hukum
dengan berbagai cara antara lain, melarikan
diri ke negara lain bersama dengan hasil
kejahatannya, sedangkan di pihak lain penegak
hukum khususnya kepolisian suatu negara
mempunyai kewenangan hanya terbatas di
wilayah yurisdiksi negaranya. Mengingat
permasalahan dalam penyidikan tersebut,
disadari bahwa betapa sangat penting adanya
kerjasama antara negara atau kerjasama
kepolisian dalam memberantas kejahatan.
Dalam konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB) disepakati bahwa bentuk kerjasama
dalam penanggulangan kejahatan
transnasional, meliputi : Exchange of
Criminal Information and Intelligence
(Pertukaran Informasi dan Intelijen mengenai
Kejahatan), Extradition (Ekstradisi),
Mutual Legal Assistance in Criminal Matters /
MLA (Bantuan Timbal Balik dalam Masalah
Pidana),
2016-05-04 11:15:30 lanjutan ... Selain itu juga perlu untuk
meningkatkan bentuk-bentuk kerjasama
internasional untuk mempermudah dalam
mengimplementasikan mekanisme dan
prosedur, dengan mempedomani hal-hal sbb :
Mekanisme Kerjasama Perbedaan hukum dan
hukum acara sangat berpengaruh terhadap
mekanisme kerjasama dalam tata cara
mengajukan permintaan bantuan. Oleh karena
itu dalam mengajukan permintaan bantuan
kepada suatu negara harus diketahui ketentuan
yang berlaku di negara yang diminta bantuan.
Namun demikian secara umum mekanisme
kerjasama dalam dapat ditempuh dengan tiga
cara sesuai bentuk kerjasama atau bentuk
permintaan bantuan yang diminta yaitu : a.
Jalur Interpol (antar NCB) Kerjasama dalam
bentuk tukar menukar informasi dan
permintaan bantuan penyelidikan pada
umumnya dapat dilakukan melalui NCB
negara masing-masing. Ada juga negara yang

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 11:16:08

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 11:18:19

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 11:19:49

RACHMAT PAMUDJI

2016-05-04 11:24:57

mau memenuhi permintaan bantuan


penyidikan, permintaan penangkapan /
penahanan dan penyerahan pelaku kejahatan
(handing over) walaupun permintaan diajuk
lanjutan ... Disamping itu, kerjasama dalam
tukar menukar informasi, penyelidikan,
penyidikan dilakukan antara NCB dengan
Liaison Officer yang ada di Perwakilannya
atau NCB dengan Perwakilan negaranya atau
Perwakilan Negara yang diminta. Dengan
demikian, mekanisme kerjasama bersifat
fleksible dan tidak kaku, yang penting negara
yang melaksanakan kerjasama (yang meminta/
memberi bantuan) menyetujui mekanisme
yang dilakukan.
lanjutan ... Jenis Bantuan 1) Bantuan Lidik:
Identitas seseorang/ pelanggan telepon
Exit/ entry/ giat seseorang Kebenaran/
keabsahan dokumen Keberadaan/alamat
seseorang (tersangka/saksi/orang hilang)
Foto, sidik jari, catatan kriminil Status
seseorang dalam tindak pidana Info lain
yang diperlukan 2) Bantuan Sidik:
Pemeriksaan saksi/ tersangka Pengiriman
penyidik ke negara lain Pinjam Barang
Bukti Penyitaan Barang Bukti
Pemanggilan Saksi
lanjutan ... 3) Pencarian/Penangkapan Untuk
Ekstradisi Tersangka: Uraian tindak pidana
yang disangkakan secara rinci Pasal-pasal
yang disangkakan dan bunyinya Surat
Perintah Penangkapan setiap Tindak Pidana
Identitas Tersangka (foto sidik jari copy
KTP/ Paspor) Informasi tentang
keberadaan tersangka Mengisi formulir red
Wanated Notice (bila diperlukan) 4) Bantuan
Pelayanan Publik (Orang hilang, keluarga yang
menjadi korban kejahatan, masalah TKI/ TKW
di luar negeri, dan lain-lain).
Jawaban soal no. 3 : Secara umum yang
menyebabkan konflik mengalami transformasi
kausatif disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu: 1) Kebijakan pembangunan yang kadang
cenderung berpihak pada salah satu kelompok
tertentu; 2) Legitimasi dan institusi sosial
politik kurang berjalan dengan baik yang

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

menimbulkan reaksi masyarakat dalam bentuk


kekecewaan dan ketidakpercayaan. Hal ini
mendorong potensi konflik yang laten menjadi
muncul ke permukaan. Seiring dengan
kenyataan tersebut, maka pada realitas di
masyarakat pilihan untuk menggunakan
kekerasan dari berbagai pihak muncul sebagai
pendekatan penyelesaian permasalahan; 3.
Penggunaan kekerasan dalam mewujudkan
tertib sosial. Kekerasan atau tindakan represif
yang dilakukan oleh masyarakat maupun elit
kadang sengaja dilakukan untuk mewujudkan
tertib sosial secara cepat. Kesadaran atas
tindakan yang manusiawi dianggap lambat
dalam mewujudkan sistem sosial yang tertib,
aman, dan sejahtera; 4. Pelanggaran hak asasi
manusia;
2016-05-04 11:25:53 lanjutan ... 5. Isu agama yang muncul karena
ajaran agama mendapatkan konteks penafsiran
yang luas dan beraneka ragam serta tergantung
pada ideologi kelompok sosial keagamaan
tertentu. Pemeluk agama yang memakai isuisu
agama yang tidak toleran berpotensi
menimbulkan konflik-konflik sosial dengan
pemeluk agama lain, pemeluk agama yang
sama dan pemeluk kepercayaan yang dianggap
tidak beragama; 6. Tindak kekerasan militer
dan pertentangan elit dalam menyelesaikan
konflik. Konflik sosial yang ada cenderung
diselesaikan dengan jalan kekerasan yang
diharapkan dapat segera tuntas namun ternyata
menyimpan potensi konflik yang baru; 7.
Melemahnya mekanisme tradisional dan
memudarnya identitas budaya asli;
2016-05-04 11:27:28 lanjutan ... 7. Melemahnya mekanisme
tradisional dan memudarnya identitas budaya
asli. Perhitungan sosial-ekonomi yang rasional
telah menggantikan modal sosial dalam
mekanisme tradisional menjadi modal
keuangan. Dalam pengertian sempit berupa
pertimbangan untung-rugi. Akibatnya,
mekanisme tradisional yang berlandaskan
nilai-nilai lingkungan setempat pudar
bersamaan dengan pudarnya identitas budaya
asli sehingga menimbulkan krisis identitas.
Krisis identitas, dalam arti tidak relevannya

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

nilai-nilai lama dan belum kokohnya nilai-nilai


baru, mendorong elit dan masyarakat tidak
percaya sepenuhnya untuk
mentransformasikan mekanisme tradisional
dan identitas budayanya dalam konteks
identifikasi/deteksi dini konflik-konflik sosial
(early warning system); 8. Intervensi Asing.
Adanya keterbatasan dalam mengeksplorasi
sumber-sumber vital erekonomian dan
menuntut adanya peran serta asing. Hal ini
dapat bernilai positif namun ada juga sisi
negatifnya karena bisa saja pihak asing tersebu
2016-05-04 11:28:57 lanjutan ... Kebijakan pencegahan konflik
dilaksanakan sbb : 1. Perlu pemikiran bersama
untuk mendorong Kerangka Kerja Pencegahan
Konflik Sosial menjadi bagian dari kebijakan
nasional yang dapat dijadikan acuan semua
pihak; 2. Kerangka Kerja Pencegahan Konflik
Sosial perlu didorong lebih operasional dalam
bentuk Rencana Aksi Nasioanal (RAN)
Pencegahan Konflik Sosial yang dituangkan
dalam bentuk tindakan-tindakan operasi
Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka
Panjang serta sekaligus membagi peran secara
terperinci di antara berbagai komponen/stake
holder, khuusnya di level pemerintahan sesuai
dengan tupoksi masing-masing
Kementrian/Lembaga dan atau tingkatan
pemerintahan; 3. Pengorganisiran pelaksanaan
upaya-upaya pencegahan konflik sosial secara
terpadu juga menjadi hal penting yang harus
difikirkan, mengingat UU PKS tidak
memberikan amanant dibentuknya
kelembagaan permanen dalam rangka
penanganan konflik sosial di Indonesia.
2016-05-04 11:31:09 lanjutan ... Sedangkan strategi penyelesaian
konflik dirumuskan dalam 5 (lima) tindakan
sbb : 1. Menghindar Menghindari konflik
dapat dilakukan jika isu atau masalah yang
memicu konflik tidak terlalu penting atau jika
potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan
akibat yang akan ditimbulkannya.
Penghindaran merupakan strategi yang
memungkinkan pihak-pihak yang
berkonfrontasi untuk menenangkan diri.namun
pendekatan ini menurut saya kurang

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

baik,kenapa ? kalau kita menghindari konflik


yang terjadi bukankah nantinya malah akan
menimbulkan konflik yang lebih besar. Lebih
baik menerima konflik tersebut lalu
meluruskan permasalahannya lalu diskusikan
agar tidak menimbulkan masalah yang lebih
besar; 2. Mengakomodasi Memberi
kesempatan pada orang lain untuk mengatur
strategi pemecahan masalah, khususnya
apabila isu tersebut penting bagi orang lain.
Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama
dengan memberi kesempatan pada mereka
untuk membuat keputusan. Perawat yang
menjadi bagian dalam ko
2016-05-04 11:32:07 lanjutan ... 4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling
memberi dan menerima, serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat
menguntungkan semua pihak; 5. Memecahkan
Masalah atau Kolaborasi Pemecahan samasama menang (win-win solution), dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja
yang sama dalam penyelesain masalahnya.
2016-05-04 11:39:24 lanjutan ... Langkah-langkah selaku Kasatwil
dalam menyelesaiakan konflik sosial dapat
dilakukan pada tahap prakonflik, saat konflik
dan pasca konflik. Pertama, pada tataran pra
konflik. Tataran ini merupakan kondisi
sebelum terjadinya konflik terbuka namun
sudah ada potensi konflik dalam masyarakat.
Bentuk tindakan kepolisian adalah pre-emtif
dan preventif yang bertujuan untuk mengelola
potensi konflik yang ada agar tidak
berkembang menjadi konflik sosial secara
terbuka. Kedua, pada saat kondisi konflik
sosial terjadi. Tindakan kepolisian yang
dilakukan berbentuk repressif baik bersifat
yusticial maupun nonjusticial. Tindakan
yusticial dilakukan merupa penyidikan tindak
pidana yang telah mencul dalam konflik
terbuka secara selektif. Sedangkan tindakan
represif non yusticial dapat dilakukan untuk
tujuan untuk menghentikan konflik sosial
terbuka walaupun sifatnya sementara yaitu
melalui tindakan melokalisasi areal konflik,

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

membubarkan kerumunan massa, melakukan


razia, dan lain-la
2016-05-04 11:40:31 lanjutan ... Tindakan kepolisian yang dilakukan
mulai dari tahap pre-emptif, preventif dan
represif dalam penyelesaian konflik sosial
pada dasarnya merupakan fluktuasi tindakan
yang mengarah pada penciptaan ketertiban
umum. Dikatakan sebagai fluktuasi tindakan,
karena Polri dalam melakukan tidanakan preemtif dan preventif berawal dari adanya
kondisi sosial dalam masyarakat yang
menyimpan potensi konflik, namun belum
muncul dalam bentuk konflik terbuka. Pada
kondisi ini masyarakat masih dapat melakukan
aktivitas sosial sehari-hari, kemudian ketika
terjadi konflik terbuka, kondisi sosial tersebut
menjadi terganggu dan memunculkan tindak
pidana. Oleh karena itu, diperlukan tindakan
represif yang diharapkan dapat
mengembalikan kondisi sosial masyarakat
menjadi kondusif. Kondisi pasca konflik sosial
yang menjadi sasaran upaya polri adalah
kembalinya aktivitas sosial secara normal serta
terujudnya ketertiban umum melalui upaya
pembinaan ketertiban masyarakat.
2016-05-04 11:46:15 lanjutan ... Selain itu upaya yang dapat
dilakukan Polri untuk mencegah terjadinya
konflik adalah melalui implementasi tugas
Polri yang bersifak pre-emptif dan preventif
sesuai dengan tugas, fungsi dan peran Polri
yang lebih memprioritaskan dalam meredam
gejolak agar tidak meluas ke permasalahan lain
yang mengakibatkan konflik menjadi
kompleks dan rumit, dengan tetap berperan
secara fungsional dan proporsional melalui
upaya pencegahan sebagai berikut : 1.
Kegiatan diawali dengan kegiatan intelijen,
guna mengidentifikasi dan assessment potensi
gangguan yang mengendap pada berbagai
aspek kehidupan masyarakat seperti yang telah
diuraikan di atas, yang diikuti dengan kegiatan
cipta kondisi agar potensi gangguan tersebut
tidak berkorelasi dan terpicu menjadi
gangguan nyata. Di samping itu dapat
dipetakannya berbagai daerah rawan konflik di
seluruh Indonesia. 2. Selanjutnya melalui

RACHMAT PAMUDJI

RACHMAT PAMUDJI

strategi operasional dengan menerapkan


strategi pemolisian masyarakat (community
policing) yang pada intinya
2016-05-04 11:48:31 lanjutan ... 3. Upaya pencegahan terhadap
situasi atau lokasi yang memungkinkan
terjadiya konflik berupa ambang gangguan
dilaksanakan dengan pola dan strategi
preventif meliputi turjawali (pengaturan,
penjagaan, pengawalan, dan patroli) serta
pembinaan yang dilakukan oleh semua aktor
yang terkait dengan situasi yang dihadapi.
Pada upaya pencegahan ini, Polri tidak bisa
langsung mengatasi sumber masalahnya
karena menjadi kompetensi instansi teknis
terkait dan masyarakat. Dalam hal ini Polri
menerapkan asas partisipasi dan
mengembangkan pola kerja lintas sektoral.
Ditanggulangi dengan pola dan strategi deteksi
dan pre-emptif melalui upaya engineering,
pembinaan yang dilakukan oleh semua unsur
bersama komponen masyarakat dan negara
melalui kemitraan. Selain juga Polri juga perlu
meningkatkan koordinasi dan kerja sama
dengan TNI, Pemda, serta instansi terkait
lainnya, walaupun sejauh ini disadari bahwa
aturan pelibatan komponen lain pada
setiap tataran tugas Polri masih perlu dipe
2016-05-04 11:49:42 lanjutan ... Terhadap pelaksanaan penindakan
konflik yang mengarah atau terjadinya
kerusuhan dan tindakan anarkis, Polri tetap
mengacu pada tataran tugas sebagaimana yang
telah diuraikan di atas tentunya dengan suatu
strategi represif untuk preventif, yaitu
melakukan tindakan tegas berdasarkanaturan
hukum yang berlaku dengan memperhatikan
hak asasi manusia dalam rangka mencegah
meluasnya konflik. Langkah-langkah yang
diambil meliputi: - Melokalisir meluasnya
konflik dengan upayaa pengerahan kekuatan
yang seimbang, memberdayakan tokoh-tokoh
kedua pihak, berkoordinasi dengan aparat
keamanan lain dan pemda setempat; Penegakan hukum dengan mengidentifikasi
pencetus konflik, melakukan penangkapan
terhadap pelaku, dan melakukan proses
penyidikan; - Penindakan kepolisian terbatas

RACHMAT PAMUDJI
RUDI DARMOKO
RUDI DARMOKO
RUDI DARMOKO

2016-05-04 11:54:31
2016-05-04 09:57:02
2016-05-04 10:03:01
2016-05-04 10:10:49

RUDI DARMOKO

2016-05-04 10:14:08

RUDI DARMOKO

2016-05-04 10:16:14

non pro yustisia antara lain berupa


pengendalian massa, pembubaran massa,
mendamaikan pihak-pihak yang konflik,
pemulihan ketertiban umum yang terganggu.
Siap .... terima kasih Jenderal.
siap, Hadir
siap, Jenderal
Mohon ijin menjawab pertanyaan nomor 1,
Reklamasi secara awam diartikan sebagai
menciptakan daratan baru di lahan yang
sebelumnya terdiri dari air. Reklamasi dapat
juga ditujukan dalam rangka proses
pembersihan suatu lahan yang mengalami
kerusakan lingkungan sehingga dapat
digunakan bagi keperluan manusia, misalnya
pembangunan perumahan. (KBRI-Singapura,
2004: 28) Secara bahasa, reklamasi adalah
pemanfaatan lahan yang tidak ekonomis untuk
kepentingan pertanian, pemukiman, industri,
rekreasi dan sebagainya, mencakup antara lain
pengawetan tanah, pengawetan sumber air,
pembebasan tanah tandus, drainase daerah
rawa atau lembah dan proyek pasang surut.
(Save M Dagun, 1997: 952)
. . . . . Lanjutan Reklamasi adalah kegiatan
yang dilakukan oleh Orang dalam rangka
meningkatkan manfaat sumber daya lahan
ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial
ekonomi dengan cara pengurugan,
pengeringan lahan atau drainase (UU No 27
Thn 2007) Pengertian reklamasi lainnya adalah
suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan
atau lahan yang relatif tidak berguna atau
masih kosong dan berair menjadi lahan
berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di
kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas
pantai/di laut, di tengah sungai yang lebar,
ataupun di danau. Pada dasaranya reklamasi
merupakan kegiatan merubah wilayah perairan
pantai menjadi daratan Reklamasi
dimaksudkan upaya merubah permukaan tanah
yang rendah (biasanya terpengaruh terhadap
genangan air) menjadi lebih tinggi (biasanya
tidak terpengaruh genangan air). (Wisnu
Suharto dalam Maskur, 2008)
. . . . . Lanjutan Reklamasi Pantai Utara Jakarta

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

bertujuan untuk menata kembali kawasan


Pantura dengan cara membangun kawasan
pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota
pantai (waterfront city). Untuk mewujudkan
hal tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta mengadakan proyek reklamasi pantai
utara Jakarta yang dibagi dalam beberapa
tahap pekerjaan.
2016-05-04 10:16:52 . . . . . Lanjutan Reklamasi pantai utara akan
menimbun laut Teluk Jakarta seluas 2.700 ha.
Batas wilayah reklamasi yaitu dari batas
wilayah Tangerang sampai dengan Bekasi
yang dibagi menjadi 3 kawasan (Gambar 1.1)
yaitu west zone (zona barat), central zone
(zona tengah), east zone (zona timur) dengan
uraian sebagai berikut : 1) Zona Barat,
termasuk daerah proyek Pantai Mutiara dan
proyek Pantai Hijau di daerah Pluit serta
wilayah Pelabuhan Perikanan Muara Angke
dan daerah proyek Pantai Indah kapuk dimana
yang merupakan daerah reklamasi adalah
daerah laut seluas kira-kira 1000 ha (kira-kira
6,5 km x 1,5 km). 2) Zona Tengah, meliputi
wilayah Muara Baru dan wilayah Sunda
Kelapa, begitu pula daerah Kota, Ancol Barat
dan Ancol Timur hingga pada batas daerah
Pelabuhan Tanjung Priok, dimana yang
merupakan daerah reklamasi adalah daerah
laut seluas kira-kira 1400 ha (kira-kira 8 km x
1,7 km)
2016-05-04 10:16:58 . . . . . Lanjutan 3) Zona Timur, yang meliputi
wilayah Pelabuhan Tanjung Priok ke Timur
termasuk daerah Marunda dengan luas daerah
laut yang akan direklamasi kurang lebih 300
ha (kira-kira 3 km x 1 km).
2016-05-04 10:21:09 . . . . .Lanjutan Menurut Menteri Sekretaris
Kabinet Pramono Anung menyatakan, urusan
reklamasi itu kewenangan pusat. Pramono
mengatakan kewenangan tersebut antara lain
sesuai dengan Keppres No. 52/1995 tentang
Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Pada tahapan
reklamasi yang memakan waktu lama,
kerjasama juga difokuskan agar nelayan dapat
menjalankan aktivitasnya melalui bantuan
seperti kemudahan dapat BBM (gratis)untuk
dapat mendukung pencarian ikan di tempat

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

yang jauh dari reklamasi. Berdasarkan


kebijakan kerjasama (prinsip prioritas
NEGARA HADIR dlm mensejahterakan
masyarakat ) harus ada dan segera sosialisasi,
Maka naskah kerjasama sesegera mungkin
disosialisasikan ke nelayan untuk menghindari
keresahan akibat masalah reklamasi. Selain itu,
ada Perpres No. 54/2008 tentang Penataan
Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur serta
Peraturan Presiden No. 122/2012 tentang
Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil.
2016-05-04 10:22:29 . . . . .Lanjutan Dalam pekerjaan reklamasi
pasti ada keuntungan ataupun kerugian akibat
pekerjaan tersebut sebagai berikut : a.
KEUNTUNGAN REKLAMASI Dapat
membantu suatu negara, kota ataupun daerahdaerah untuk menyediakan lahan untuk
keperluan seperti, penataan suatu daerah
pantai, pengembangan wisata bahari dan lain
sebagainya.
2016-05-04 10:22:44 . . . . .Lanjutan b. KERUGIAN REKLAMASI
1) Akan terjadi perubahan ekosistem pada
lingkungan seperti perubahan pada pola arus
erosi pada pantai, Maka perubahan demikian
dapat membahayakan suatu daerah atau
lingkungan karena dapat mengakibatkan banjir
2) Akan berdampak buruk pada sistem
drainase dan perubahan hidrodinamika yang
mempunyai dampak negatif kepada
lingkungan dan masyarakat yang ada
disekitarnya Akan mengganggu lingkungan
sekitar quarry karena adanya galian yang
dilakukan dengan cara pengeprasan bukit
maupun pulau-pulau yang tidak mempunyai
penghuni 3) Beberapa keanekaragaman hayati
akan punah seperti hilangnya spesies magrove,
punahnya spesies ikan, kerang laut dan lain
sebagainya akibat dari proyek reklamasi
2016-05-04 10:27:19 . . . . .Lanjutan peran Polri sebagai penegak
hukum dalam menghadapi tantangan tersebut
dalam mengantisipasi munculnya gejolak
sosial diatas adalah : a.Melakukan koordinasi
dgn pihak pemda setempat utk memberikan
masukan dan saran akan munculnya gejolak

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

sosial, b.Melakukan pengawasan utk


mengantisipasi terjadinya keributan yg
berdampak pd sektor keamanan, mengecek uu
terkait reklamasi agar tdk terjadi
penyimpangan, Melakukan penegakkan hukum
jika ada yang melanggar dalam pelaksanaan
reklamasi tsb
2016-05-04 10:31:55 . . . . .Lanjutan Bahwa peran Polri dalam
mengatasi gejolak sosial akibat adanya
reklamasi adalah : 1) Polri melakukan
kerjasama dan koordinasi dengan Pemprov
DKI untuk mengidentifikasi potensi konflik
yang telah dan akan terjadi. 2) Polri melakukan
kerjasama dengan Pemprov DKI untuk
menertibkan dan mengamankan adanya
anarkisme masyarakat yang tidak setuju
dengan adanya reklamasi 3) Polri bekrjasama
meminta dukungan TNI jika muncul gejolak
sosial dengan eskalasi yang lebih besar da
menimbulkan korban yang besar
2016-05-04 10:35:13 . . . . .Lanjutan Saya sependapat dengan rekan
Andi Rian, selanjutnya dengan melihat
beberapa aturan yang tentunya sangat
beragam, serta dampak sosial yang timbul
akibat adanya reklamasi, maka Polri harus
menyikapi permasalah tersebut dengan cara :
a. tetap berpedoman terhadap undang undang
yang berlaku, apabila dalam proses
pelaksanaan REKLAMASI tersebut terdapat
penyimpangan,baik itu bertentangan dengan
aturan REKLAMASI, dsb maka Polri harus
melakukan penegakkan hukum tanpa ragu
terhadap para pelaku kejahatan. b melakukan
pembinaan terhadap masyarakat pesisir untuk
tidak melakukan hal hal anarkis apabila
terdapat kegiatan2 REKLAMASI guna
pembangunan daerah tersebut, dan Polri
membantu memfasilitasi dengan instansi yang
berwenang. c. melakukan koordinasi dengan
stake holder terkait pelaksanaan REKLAMASI
guna hindari gangguan keamanan maupoun
pelanggaran hukum saat pelaksanaan. d.
melakukan pengamanan dalam kegiatan
pelaksanaan guna keberlangsungan
REKLAMASI yang sesuai dengan aturan.
2016-05-04 10:39:42 Saya sependapat dengan rekan Kasmudi,

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

selanjutnya ijin menambahkan rekomendasi


yang dapat diberikan dan dapat menjadi solusi
alternatif terkait studi kasus mengenai rencana
reklamasi yaitu : a.Perencanaan reklamasi
harus dilakukan berdasarkan perencanaan yang
matang, sistematis, dan jelas tahapan
pembangunannya. b.Melakukan
pembangunan-pembangunan dengan cara
vertikal mengingat tidak dimungkinkannya
lagi pembangunan secara horizontal.
c.Melakukan inovasi dengan melakukan mix
used atau pencampuran kegiatan di dalam satu
atap yang dimaksudkan untuk menghemat
penggunaan lahan. d.Melaksanakan program
subsidi silang jika kemudian reklamasi
merupakan langkah terakhir yang paling nyata
untuk diambil. Adapun program subsidi silang
antara lain : Pembenahan perumahan nelayan,
fasilitas pelabuhan nelayan, termasuk tempat
pendaratan ikan, tempat pengolahan ikan, dan
fasilitas pendukungnya.
2016-05-04 10:40:03 . . . . .Lanjutan e.Penataan kembali kawasan
pantai, dengan membangun kembali kawasan
kumuh, perbaikan kampung, rumah susun, dan
fasilitas yang diperlukan. f.Pembangunan
fasilitas pelabuhan nelayan, termasuk
pendaratan ikan, tempat pengolahan ikan, serta
fasilitas publik yang diperlukan. g.Revitalisasi
kota tua, termasuk pelestarian bangunanbangunan bersejarah. h.Pelestarian kawasan
hutan lindung, mangrove, dan lain-lain.
i.Pembuatan pantai untuk publik, termasuk
pantai yang ada sekarang. j.Pembuatan
infrastruktur makro untuk melayani daerah
reklamasi, termasuk jalan arteri, air bersih,
sludge disposal, serta instalasi pengolahan
limbah. k.Pembersihan dan normalisasi muara
sungai, l. Membantu pembuatan banjir kanal,
dan sarana pencegahan banjir lainnya.
2016-05-04 10:45:25 Mohon ini menambahkan, Oleh karenanya
dalam menghadapai permasalahan reklamasi,
maka kedepan sinergi Polisional merupakan
keharusan yang harus dilakukan oleh Polri
dengan kemampuan meyakinkan kementrian
dan lembaga instansi pusat maupun daerah
untuk membangun sinergi atau kerjasama

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

dalam menjalankan fungsi kewenangan


pemerintah mengelola berbagai sumber daya
negara yang ada dibawah kewenangannya,
sebab itu menjadi penting untuk membangun
sis spindep yang merupakan sistem untuk
menjalankan sinergi antar departemen baik
dalam maupun luar negeri, yang diwadahi
dalam struktur organisasi staf koordinasi inter
departemen. Sesuai dengan konsep ini, di
lingkungan Polri kemudian dibentuk
Komisioner Sinergi dan di lingkungan
Kementerian/Lembaga dibentuk Pembina
Utama Sinergi, yang secara bersama-sama
menjadi penjuru dalam melaksanakan aksi
sinergi (kerja sama).
2016-05-04 10:51:42 Mohon ijin menjawab permasalahan nomor 2,
Salah satu kesiapan Polri dalam
penanggulangan transnational crime tersebut
diatas, adalah dengan melakukan upaya
penyidikan ekstradisi. Pelaksanaan ekstradisi
digunakan untuk mengoptimalkan upaya paksa
terhadap pelaku kejahatanan yang melarikan
diri ke luar negeri atau untuk mengembalikan
pelaku kejahatan trans nasional kenegara
asalnya. Dalam Undang-undang ekstradisi
masing-masing negara ada yang menyatakan
ekstradisi hanya dapat dilakukan jika ada
perjanjian ekstradisi dan juga hampir setiap
negara menganut azas perlindungan terhadap
warganya serta penindakan pelaku kejahatan
harus berdasarkan tempat kejadian perkara
(locus delectie) artinya apabila pelaku
kejahatan kembali ke negaranya setelah
melakukan kejahatan di negara lain maka
negaranya tidak dapat mengambil tindakan
hukum atas warga negaranya karena tempat
kejadiannya bukan didalam yurisdiksi
negaranya.
2016-05-04 10:52:55 . . . . . Lanjutan Indonesia telah mengadakan
perjanjian ekstradisi dengan tujuh negara, dan
seluruh perjanjian tersebut disepakati secara
bilateral. Ketujuh perjanjian ekstradisi itu
adalah perjanjian ekstradisi dengan Malaysia,
yang diratifikasi dengan UU no 9 tahun 1974,
dengan Philipina diratifikasi dengan UU no 10
tahun 1976, dengan Thailand diratifikasi

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

dengan UU no 2 tahun 1978, perjanjian


ekstradisi dengan Australia diratifikasi dengan
UU no 8 tahun 1994, dengan Hongkong
diratifikasi dengan UU no 1 tahun 2001,
dengan Korea Selatan ditandatangani tahun
2001, dengan Singapura ditandatangani
tanggal 27 April 2007.
2016-05-04 10:54:23 . . . . . Lanjutan Pada umumnya penyerahan
pelaku kejahatan melalui ekstradisi dilakukan
karena terdapat unsur-unsur sebagai berikut : a.
Pelaku kejahatan (fugitive offender) b. Negara
Peminta (requesting state) c. Negara Diminta
(requested state) d. Permintaan dari negara
peminta e. Tujuan penyerahan pelaku
kejahatan.
2016-05-04 11:00:18 . . . . . Lanjutan Sependapat dengan rekan
Rachmat Pamudji, selanjutnya ijin
menambahkan tahapan pelaksanaan ekstradisi,
diantaranya dalam menerima permintaan
ekstradisi dari negara lain (instansi yang
berwenang) mengajukan permintaan ekstradisi,
dan telah telah ditembuskan pada bareskrim
Polri, Pihak kepolisian diharapkan dapat
menyusun rencana pencarian, penangkapan
dan penahanan sementara (provisional arrest)
atas orang yang dicari dengan melakukan
penelitian terhadap identitas orang yang dicari,
foto, sidik jari serta uraian singkat tindak
pidana yang dilakukan, ancaman hukuman dan
informasi tentang keberadaannya di Indonesia.
2016-05-04 11:03:19 Ijin menambahkan pendapat rekan Agus
Nugroho, strategi yang diambil oleh Penegak
hukum dan Intansi terkait dalam menghadapi
hal tersebut diatas dimana perjanjian ekstadisi
belum ada, diantaranya melalui : a.Menyusun
pembuatan leter of Aggrement dan
penyelenggaraan Mutual Legal of Assisstance
(MLA) dengan kepolisian negara lain guna
menimalisir adanya terbentur conflict of
interest masing-masing negara dalam
penyidikan ekstradisi guna penanggulangan
TNC b.Polri bersama dengan menteri luar
negeri melakukan mediasi dan konsiliasi,
Konsultasi Hukum, Pengacara, Amicus Curiae/
friends of courts dengan negara terkait guna
membahas berbagai kendala dan permasalahan

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

yang ditemui dalam pelaksanaan penyidikan


ekstradisi.
2016-05-04 11:03:41 . . . . . Lanjutan c.Mendorong kemenlu untuk
melakukan pendekatan politik berupa : (a)First
Track Diplomacy, yaitu kerjasama G-to-G
dengan negara penerima, kerjasama G-to-G
dengan negara pengirim lain, (b)Second Track
Diplomacy, yaitu People to people contact,
kerjasama G-to-NGO dan kerjasama G-toInternational Organization yang dapat
memudahkan pelaksanaan penyidikan
ekstradisi terhadap pelaku kejahatan trans
national yang melibatka indonesia dengan
negara lain.
2016-05-04 11:18:13 Mohon ijin menambahkan strategi yang
diambil oleh Penegak hukum dan Intansi
terkait dalam menghadapi kejahatan lintas
negara yang belum ada perjanjian ekstradisi
adalah dapat dilakukan hal-hal sbb : a.
Memantapkan peran liaison officer dalam
mendukung kerjasama bilateral guna dalam
penyidikan ekstradisi . b.Menugaskan perwira
LO untuk memfasilitasi penyelidikan dan
penyidikan terhadap trans nationsl crime
dengan kepolisian negara negara yang
tergabung dalam ARF sehingga dapat
memudahkan pelaksanaan ekstradisi.
c.Menugaskan perwira LO untuk
meningkatkan Komunikasi, koordinasi dan
diplomasi dengan kepolisian negara negara
luar guna menjaga harmonisasi hubungan
indonesia dengan negara-negara yang memiliki
hubungan diplomatik maupun dengan negaranegara yang telah memiliki perjanjian
ekstradisi dengan Indonesia guna memudahkan
dalam penyidikan ekstradisi guna
penanggulangan tans national crime.
d.Menambah atase negara bidang kepolisian
dinegara-negra yang rawan terjadinya TNC.
2016-05-04 11:24:54 Mohon ijin menjawab pertanyaan nomor 3,
Berdasarkan UU no 7 tahun 2012Pasal 41
menentukan bahwa Penyelesaian Konflik
dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Daerah dengan mengedepankan Pranata Adat
dan/atau Pranata Sosial yang ada dan diakui
keberadaannya. Penyelesaian Konflik melalui

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

mekanisme ini difasilitasi oleh Pemerintah


Daerah kabupaten/kota dengan melibatkan
aparatur kecamatan dan kelurahan/desa
setempat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
mengakui hasil penyelesaian Konflik melalui
mekanisme Pranata Adat dan/atau Pranata
Sosial. Hasil kesepakatan penyelesaian
Konflik melalui mekanisme ini memiliki
kekuatan yang mengikat bagi kelompok
masyarakat yang terlibat dalam Konflik.
Apabila penyelesaian Konflik melalui
mekanisme Pranata Adat dan/atau Pranata
Sosial tidak dapat diselesaikan, maka
penyelesaian Konflik dilakukan oleh Satuan
Tugas Penyelesaian Konflik Sosial.
2016-05-04 11:26:42 Ijin menambahkan, langkah-langkah yg harus
diambil dlm penanganan konflik sosial,
dimulai dari adanya tahap keresahan sosial,
tahap unjuk rasa, tahap kerusuhan massa
sampai dengan tahap pemulihan. 1) Tahap
keresahan sosial : a) Mengikuti perkembangan
kegiatan massa secara terus-menerus. b)
Mengamati gejala kecenderungannya. c)
Mengidentifikasi para pelaku tindakm pidana
kriminal dan tokoh-tokoh penggerak massa. d)
Mengadakan koordinasi dengan unit-unit
pendukung untuk selalu mendapatkan
informasi ttg perkembangan situasi yang ada.
2) Tahap unjuk rasa : a) Menghimbau massa
agar aspirasinya disampaikan melalui
perwakilan. b) Memberi kesempatan dialog
bersama dengan perwakilan massa. c)
Menyarankan kelompok massa untuk bubar
dan menyalurkan aspirasinya melalui prosedur
dan ketentuan yg berlaku. d) Melakukan
penjagaan jgn sampai massa menjadi
beringas/brutal. e) Mengatasi gerak massa agar
tidak mendekat ke obyek vital. f) Mencegah
peluang timbulnya kerusuhan.
2016-05-04 11:27:03 . . . . . Lanjutan 3) Tahap kerusuhan Massa : a)
Tindakan represif (penangkapan) dilakukan
apabila tindakan preventif tidak berhasil
membubarkan massa. b) Ton Dalmas
dikerahkan membentuk formasi sesuai
denganh ancaman massa. c) Unit khusus
menyusup ke dalam massa untuk

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

mengidentifisir penggerak / pimpinan massa,


dengan melakukan upaya paksa sesuai
prosedur. d) Mengisolasi massa agar tidak
bergabung dengan massa penonton. e)
Mendorong dan menggiring massa ke tempat
yang jauh dari sasaran / obyek unjuk rasa dan
kerusuhan massa.
2016-05-04 11:27:50 . . . . . Lanjutan f) Memecah massa agar tidak
terkonsentrasi pada satu tempat dengan
maksud agar mudah untuk dibubarkan.
Tindakan dalam tahap ini dapat diperinci lagi
sebagai berikut : (1) Tahap isolasi :
(a)Bertujuan untuk menghambat penyebaran
kerusuhan massa / huru hara, membatasi ruang
gerak pelaku tindak kriminal di TKP. (b)Cara
bertindak : i)Menempatkan pasukan untuk
mengisolasi massa perusuh agar tidak keluar
dari lokasi dan tidak memperoleh bantuan /
tambahan massa dari luar lokasi. ii)Memilih
dan menentukan daerah pembubaran dan rute
penggiringan dengan memperhitungkan resiko
kerugian sekecil mungkin. iii)Menyiapkan
kekuatan pasukan sendiri dan unsur bantuan
satuan samping / atas untuk melaksanakan
tahap penggiringan dan pembubaran.
iv)Mengorganisir kekuatan pasukan yang
tersedia untuk melaksanakan tahap penindakan
selanjutnya.
2016-05-04 11:28:41 . . . . . Lanjutan (2) Tahap penggiringan.
(a)Bertujuan untuk mendesak massa menuju
daerah pembubaran. (b)Cara bertindak : i)
Memberikan seruan sebagai peringatan
terakhir agar massa mau menghentikan
aksinya. ii) Setelah pasukan pengamanan /
penutup rute siap, pasukan pendesak mulai
memecah konsentrasi massa dengan
menembakkan gas air mata atau semprotan air
untuk mulai gerakan mendesak massa. iii)
Menggiring dan terus mendesak massa agar
bergerak dan mengikuti rute yang telah
disiapkan. iv) Melakukan penangkapan
terhadap tokoh pimpinan massa dan
mengumpulkan barang barang yang dapat
dipergunakan sebagai barang bukti.
2016-05-04 11:28:49 . . . . . Lanjutan (3) Tahap Penindakan. (a)
Bertujuan untuk membubarkan massa dan

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

menghentikan kerusuhan / huru hara. (b) Cara


bertindak : i) Melanjutkan penangkapan tokoh
tokoh pimpinan massa. ii)
Menceraiberaikan massa dengan
menembakkan lagi gas air mata atau semburan
air. iii) Mengumpulkan barang / alat bukti. iv)
Memberikan pertolongan pertama bila terdapat
korban. v) Mengevakuasi korban.
2016-05-04 11:29:51 . . . . . Lanjutan 4) Tahap Pemulihan : a) Patroli
selektif dan intensif pada sasaran tertentu yang
menjadi pusat berkumpulnya massa. b)
Penjagaan tempat / obyek yang menjadi tempat
sasaran aksi massa. c) Bimbingan dan
penyuluhan kepada warga masyarakat agar
tetap bertindak sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku. d) Deteksi dan
pengembangan informasi hasil pemeriksaan
tersangka untuk mencegah timbulnya kembali
aksi massa.
2016-05-04 11:41:35 Saya sependapat dengan rekan Kasmudi,
selanjutnya ijin menambahkan, untuk
Meredam Potensi Konflik sosial dalam
masyarakat dengan cara : (a) melakukan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
yang memperhatikan aspirasi masyarakat; (b)
menerapkan prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik; (c) melakukan program perdamaian
di daerah potensi Konflik; (d) mengintensifkan
dialog antarkelompok masyarakat; (e)
menegakkan hukum tanpa diskriminasi; (f)
membangun karakter bangsa; (g) melestarikan
nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal; dan (h)
menyelenggarakan musyawarah dengan
kelompok masyarakat untuk membangun
kemitraan dengan pelaku usaha di daerah
setempat.
2016-05-04 11:42:56 Saya sependapat dengan rekan Nico Afinta,
selanjutnya ijin menambahkan, dalam rangka
Membangun Sistem Peringatan Dini,
dilaksanakan melalui melakukan (a) penelitian
dan pemetaan wilayah potensi Konflik; (b)
penyampaian data dan informasi mengenai
Konflik secara cepat dan akurat; (c)
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; (d)
peningkatan dan pemanfaatan modal sosial;
dan (e) penguatan dan pemanfaatan fungsi

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

RUDI DARMOKO

intelijen sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
2016-05-04 11:46:11 Saya sependapat dengan rekan Andi Rian dan
Nico Afinta, selanjutnya ijin menambahkan
dalam penghentian konflik, dilaksanakan
melalui : (a) pembatasan dan penutupan
kawasan Konflik untuk sementara waktu; (b)
pembatasan orang di luar rumah untuk
sementara waktu; (c) penempatan orang di luar
kawasan Konflik untuk sementara waktu; dan
(d) pelarangan orang untuk memasuki kawasan
Konflik atau keluar dari kawasan Konflik
untuk sementara waktu.
2016-05-04 11:47:09 Saya sependapat dengan rekan Waris Agono,
selanjutnya ijin menambahkan melakukan
tindakan darurat meliputi: (a) penyelamatan,
evakuasi, dan identifikasi korban Konflik
secara cepat dan tepat; (b) pemenuhan
kebutuhan dasar korban Konflik; (c)
pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi,
termasuk kebutuhan spesifik perempuan, anakanak, dan kelompok orang yang berkebutuhan
khusus; (d) pelindungan terhadap kelompok
rentan; (e) upaya sterilisasi tempat yang rawan
Konflik; (f) penyelamatan sarana dan
prasarana vital; (g) penegakan hukum; (h)
pengaturan mobilitas orang, barang, dan jasa
dari dan ke daerah Konflik; dan (i)
penyelamatan harta benda korban Konflik
2016-05-04 11:48:12 Saya sependapat dengan rekan Waris Agono
dan rekan Andi Rian, selanjutnya ijin
menambahkan penanganan pasca konflik
dilaksanakan melalui : (a) pemulihan dan
peningkatan fungsi pelayanan publik di
lingkungan dan/atau daerah pascakonflik; (b)
pemulihan dan penyediaan akses pendidikan,
kesehatan, dan mata pencaharian; (c)
perbaikan sarana dan prasarana umum daerah
Konflik; (d) perbaikan berbagai struktur dan
kerangka kerja yang menyebabkan
ketidaksetaraan dan ketidakadilan, termasuk
kesenjangan ekonomi; (e) perbaikan dan
penyediaan fasilitas pelayanan pemenuhan
kebutuhan dasar spesifik perempuan, anakanak, lanjut usia, dan kelompok orang yang
berkebutuhan khusus; (f) perbaikan dan

RUDI DARMOKO
WARIS AGONO
WARIS AGONO
WARIS AGONO
WARIS AGONO

2016-05-04 11:52:31
2016-05-04 09:59:22
2016-05-04 10:01:35
2016-05-04 10:02:05
2016-05-04 10:11:26

WARIS AGONO

2016-05-04 10:13:00

WARIS AGONO

2016-05-04 10:13:49

WARIS AGONO

2016-05-04 10:15:33

pemulihan tempat ibadah.


Siap jenderal terimakasih, selamat siang
siap hadir..
selamat pagi jenderal, siap... hadir
siap jenderal ... diatensi
Ijin menjawab persoalan 1 : dasar yang kuat
dalam mendorong lembaga-lembaga lain
membentuk badan penanganan konflik adalah
Inpres Nomor 2 Tahun 2003 Tentang
Penanganan Konflik Sosial dan Undangundang Nomor 7 Tahun 2002 Tentang
Penanganan Konflik Sosial bisa dijadikan
payung hukumnya.
lanjutan .. Dalam pelaksanaan reklamasi atau
pengembangan daratan di dunia memiliki
ketentuan ketentuan yang berlaku. Di
Indonesia sendiri telah memiliki beberapa
kebijakan yang mengatur mengenai reklamasi
pantai. Diantaranya Pedoman Perencanaan
Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai
(Peraturan Menteri PU No.
4/PRT/M/2007) klik untuk downloadUndangUndang Nomor 32 Tahun 2004, Tentang
Pemerintahan Daerah yang memberi
wewenang kepada daerah untuk mengelola
wilayah laut dengan memanfaatkan sumber
daya alam secara optimal. klik untuk
downloadUndang-undang No 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. klik
untuk downloadUndang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang. klik
untuk downloadUndang-Undang Nomor 24
Ketentuan dari kebijakan tersebut merupakan
implementasi dari pencegahan dampak negatif
dari reklamasi yang berupa : Dampak Fisik
Dampak fisik seperti perubahan hidrooseanografi, erosi pantai, sedimentasi,
peningkatan kekeruhan, pencemaran laut,
perubahan rejim air tanah, peningkatan potensi
banjir dan penggenangan di wilayah
pesisir. Terbentuknya ekosistem daratan buatan
baru (artifisial) dengan perangkat infrastruktur
pendukung yang dibutuhkan.
lanjutan .. Dampak biologis berupa
terganggunya ekosistem mangrove, terumbu
karang, padang lamun, estuaria dan penurunan

WARIS AGONO

WARIS AGONO

WARIS AGONO

keaneka ragaman hayati. Migrasi fauna


kawasan pantai atau perairan lamaSosial
Ekonomi kegiatan masyarakat diwilayah
pantai sebagian besar adalah petani tambak,
nelayan dan buruh, sehingga adanya reklamasi
akan mempengaruhi hasil tangkapan dan
berimbas pada penurunan pendapatan
mereka. Pada sisi lain pembentukan kawasan
daratan baru sebagaimana direncanakan tentu
akan membawa peluang ekonomi baru dengan
segala turunannya yang harusnya juga
membuka peluang bagi perbaikan kondisi
sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir
tradisional melalui suatu perencanaan terpadu.
2016-05-04 10:18:46 KERUGIAN REKLAMASI Akan terjadi
perubahan ekosistem pada lingkungan seperti
perubahan pada pola arus erosi pada pantai,
Maka perubahan demikian dapat
membahayakan suatu daerah atau lingkungan
karena dapat mengakibatkan banjir Akan
berdampak buruk pada sistem drainase dan
perubahan hidrodinamika yang mempunyai
dampak negatif kepada lingkungan dan
masyarakat yang ada disekitarnya Akan
mengganggu lingkungan sekitar quarry karena
adanya galian yang dilakukan dengan cara
pengeprasan bukit maupun pulau-pulau yang
tidak mempunyai penghuni Beberapa
keanekaragaman hayati akan punah seperti
hilangnya spesies magrove, punahnya spesies
ikan, kerang laut dan lain sebagainya akibat
dari proyek reklamasi
2016-05-04 10:20:33 ketentuan dan syarat reklamasi yakni :
Kebutuhan dalam pengembangan budi daya
untuk suatu kawasan yang berada pada sisi
daratan Dapat merupakan kawasan perkotaan
yang padat maka membutuhkan
pengembangan wilayah untuk
mengakomodasikan kebutuhan
2016-05-04 10:21:28 syarat untuk lokasi yang akan dilakukan
reklamasi antara lain : Telah memenuhi
ketentuan rencana kota yang dituangkan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan
atau Kota/Kabupaten dan Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan Reklamasi, dan dituangkan ke
dalam Peta Lokasi laut yang akan direklamasi.

WARIS AGONO

WARIS AGONO

WARIS AGONO

Ditetapkan dengan Surat Keputusan Gubernur


dan atau Walikota/Bupati (tergantung posisi
strategis dari kawasan reklamasi) yang
berdasarkan pada tatanan Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi dan atau Kota/Kabupaten
serta Rencana Detail Tata Ruang Kawasan
Reklamasi Sudah ada studi kelayakan tentang
pengembangan kawasan reklamasi pantai atau
kajian/kelayakan properti (studi investasi);
2016-05-04 10:22:47 lanjutan ... Berada di luar kawasan hutan bakau
yang merupakan bagian dari kawasan lindung
atau taman nasional, cagar alam, dan suaka
margasatwa; Bukan merupakan kawasan yang
berbatasan atau dijadikan acuan batas wilayah
dengan daerah/negara lain. Memenuhi
ketentuan pemanfaatan sebagai kawasan
dengan ijin bersyarat Dituangkan di dalam
Peta Situasi rencana lokasi dan Rencana
Teknis Pelaksanaan Reklamasi dan mendapat
persetujuan dari instansi terkait
2016-05-04 10:23:07 lanjutan ... Antisipasi dampak sosial: 1.
Membuat prediksi berdasarkan fakta fakta dan
data empiris yg telah terjadi di beberapa
daerah sbg dampak sosial reklamasi. 2.
Menyiapkan langkah langkah antisipasi
berupa: A. Langkah pre emptif penyelidikan
terhadap tokoh tokoh hard core yg dpt
berpotensi mjd provokator, melakukan
pemetaan masalah dan tokohnya, melakukan
penggalangan inteligent, penyuluhan bimmas
dll B. Langkah preventif, melakukan
penggelaran kekuatan polisi berseragam untuk
meredam gejolak masyarakat yg terdampak..
C. Langkah penegakan hukum, berupa
tindakan hukum terhadap para pelanggar
aturan dan yg memanfaatkan situasi dampak
reklamasi..
2016-05-04 10:30:34 Lanjutan .... Reklamasi telah mengorbankan
nelayan tradisional yang miskin. Selain itu,
ekspolitasi pasir laut untuk bahan urugan dari
Banten, sehingga berdampak ganda karena
lokasi pengambilannya di pesisir Banten.
Kedua, dampak ekologi yang paling parah
adalah berubahnya struktur ekosistem pesisir
yang akan merubah kelimpahan
makrozoobentus dan juga kawasan lindung

WARIS AGONO

WARIS AGONO

WARIS AGONO

hutan mangrove akan terancam (seluas 242,97


ha yang jadi nursery dan fishing ground ikan.
Imbasnya, metabolisme alam di kawasan
pesisir Teluk Jakarta akan terganggu. Imbas
lanjutannya bakal memperparah kerusakan
ekologi dan tingkat trofik makanan di pesisir.
Oleh karena itu pentingnya peran pemerintah
dalam mempedomani Perencanaan Tata Ruang
Kawasan Reklamasi Pantai (Peraturan Menteri
PU No. 4/PRT/M/2007) agar tidak terjadi
gejolak sosial masyarakat.
2016-05-04 10:31:42 tambahan .. Polda Metro perlu menggandeng
Kemetrian KKP, KLH, Walhi dll pemerhati
lingkungan untuk melakukan tindakan kuratif
dan pemulihan situasi sebagai akibat dari
tindakan hukum Polri bila memang terjad
2016-05-04 10:35:18 lanjutan .... usulan terhadap Kebijakan tentang
Reklamasi antara pemerintah pusat dan daerah
dari aspek kewenangan dapat dilakukan
dengan cara : revitalisasi, dan rekonstruksi
Kampung Nelayan sebagai perwujudan
Coastal and Small Islands Reform dengan
mengembangkan Model Coastal Eco-Village.
Pemda DKI dapat memperbaiki kawasan
permukiman, sanitas dan lingkungan serta
menyediakan infrastruktur pendukung seperti
pembangunan pelabuhan tambatan kapal, dan
groin pemecah ombak untuk mendukung
aktivitas wisata yang berbasis kampung
nelayan.
2016-05-04 10:39:40 lanjutan ... kebijakan pemerintah terkait
dengan Reklamasi antara pemerintah pusat dan
daerah dari aspek kewenangan dan aturan per
undang-undangan dapat dilakukan dengan cara
menyiapkan institusi kelembagaan yang
mendukung pengembangan kampung nelayan
berupa Perda Pengelolaan dan Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di kawasan
pesisir Teluk Jakarta yang memberikan
keadilan distribusi ruang dan ekologi sehingga
nelayan tidak menjadi korban pembangunan.
Bukan untuk mendukung reklamasi yang
belum tentu mensejahterakan nelayan
tradisional. Pilihan terakhir adalah, merelokasi
nelayan ke tempat yang sesuai dengan habitus
kehidupannya sehingga mudah mengakses dan

WARIS AGONO
WARIS AGONO

2016-05-04 10:45:11
2016-05-04 10:47:48

WARIS AGONO

2016-05-04 10:48:36

WARIS AGONO

2016-05-04 10:49:25

mendapatkan sumberdaya yang menjadi


sumber pendapatan keluarganya. Kebijakan ini
bisa saja diberlakukan bagi nelayan yang tidak
memililki KTP DKI Jakarta. Caranya Pemda
DKI berkoordinasi dengan pemerintah daerah
asal nelayan tersebut dan disediakan
permukiman dan sarana produksinya yang
tetap masih berprofesi sebagai nelayan
siap jenderal
Ijin menjawab persoalan ke 2 : Extradisi
adalah merupakan istilah penyerahan pelaku
kejahatan yang melarikan diri ke luar negeri
dan diserahkan kepada negara yang
memintanya. Adanya perjanjian dan
perundang-undangan tentang extradisi serta
terlibatnya dua negara atau lebih dalam suatu
kasus extradisi, menunjukan bahwa extradisi
dapat dipandang sebagai bagian dari Hukum
internasional.
lanjutan .... adakalanya bagi negara yang
belum memiliki perjanjian tentang extradisi,
sehingga timbul suatu pertanyaan bagaimana
melaksanakan extradisi ini bila suatu saat ada
masalah kejahatan yang terjadi di Indonesia
dan pelakunya lari ke negara lain yang belum
menjalin kerjasama atau membuat perjanjian
tentang extradisi ini. Dengan adanya masalah
tersebut tentu segera dicari jalan pemecahan,
agar bila timbul masalah dapat segera diatasi,
sehingga proses Hukum terhadap pelaku
kejahatan dapat segera diproses sebagaimana
mestinya.
1.Prosedur Permintaan Extradisi Kepada
Negara Lain Yang Belum Memiliki Perjanjian.
Di dalam UU No. 1 tahun 1979, diatur tentang
permintaan extradisi oleh pemerintah
Indonesia kepada negara lain, namun peraturan
pemerintah yang mengatur tentang hal tersebut
belum ada dan status orang yang diminta untuk
extradisi adalah tersangka, maka dalam hal ini
Kapolri bisa langsung meminta kepada
Menteri Kehakiman untuk meminta tersangka
tersebut kepada negara dimana tersangka
berada. Apabila permintaan dikabulkan, maka
Menteri Kehakiman dapat memerintahkan
Kapolri untuk melaksanakan/menerima

WARIS AGONO

2016-05-04 10:49:53

WARIS AGONO

2016-05-04 10:50:39

WARIS AGONO

2016-05-04 10:51:21

WARIS AGONO

2016-05-04 10:51:36

penyerahan tersangka dari negara yang


meminta
lanjutan .. Adapun tata cara penerimaan
tersangka yang akan diserahkan adalah petugas
Polri berangkat ke negara tersebut dengan
segala kelengkapannya dan telah di
koordinasikan dengan Departemen Luar
Negeri dan Diplomat RI yang ada di negara
tersebut. Setelah tersangka diterima, maka
dibawa kembali ke Indonesia dan di proses
penyidikannya, dimana tindak kejahatan
dilakukan.
lanjutan ... Ketika koruptor telah kabur ke luar
negeri, mustahil bisa ditangkap tanpa kerja
sama dengan pihak lain di luar negara. Karena
itu keterlibatan Interpol dapat memainkan
peran penting untuk menangkap para buronan
tersebut. Apalagi hal itu telah disepakati sejak
Konferensi Interpol Regional Asia di Jakarta,
April 2006, yakni memperkuat kerja sama
internasional dalam memerangi korupsi.
Dalam konferensi tersebut, Presiden Interpol
Jackie Selebi intinya menyebutkan unit
Interpol memiliki tanggung jawab unik. Salah
satunya menjamin semua standar dapat
diwujudkan dan dilaksanakan, terutama dalam
konteks pemberantasan korupsi
lanjutan Dalam kerja sama dengan Interpol,
tindakan yang sering dilakukan adalah
mengeluarkan red notice atau permintaan
penangkapan terhadap seseorang yang
ditetapkan sebagai buron atas suatu tindak
kejahatan. Penangkapan perlu untuk
kepentingan ekstradisi atau mengembalikan
pelaku yang dinyatakan masuk daftar
pencarian orang (DPO) ke negara peminta red
notice.
lanjutan .. Prosesnya tidak rumit. Saat pelaku
kejahatan korupsi diduga kuat melarikan diri
ke luar negeri, penegak hukum dan KPK dapat
mengajukan red notice melalui National
Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia.
Selanjutnya NCB Interpol Indonesia akan
mengirimkan notice tersebut ke International
Criminal Police Organization (ICPO) Interpol
yang berkantor pusat di Lyon, Prancis, untuk

WARIS AGONO

2016-05-04 10:52:02

WARIS AGONO

2016-05-04 10:53:23

WARIS AGONO

2016-05-04 10:53:47

WARIS AGONO

2016-05-04 10:54:49

disebar ke seluruh anggota Interpol di 188


negara agar ditindaklanjuti.
lanjutan .. Red notice yang diterima markas
Interpol di Prancis terbilang cukup banyak
setiap tahun. Data tahun 2009, 5.020 buah red
notice diterbitkan Interpol. Adapun tahun
2010, diterbitkan sekitar 6.000 red notice.
Meski tidak semua penjahat yang masuk daftar
red notice dapat ditangkap, hasil yang dicapai
itu cukup memberikan harapan. Dari 6.000 red
notice yang diterbitkan tahun 2010, telah
ditangkap 160 buronan internasional melalui
operasi INFRA-Red 2010. Selain itu,
keberadaan jaringan Interpol yang sangat luas
di 188 negara, memungkinkan polisi di negara
persembunyian buron menangkap atau
mempersempit ruang gerak sang buron
lanjutan .. Khusus Indonesia, hingga 17 Juli
2011 berdasar permintaan kepolisian,
kejaksaan, dan KPK, NCB Interpol Indonesia
telah mengeluarkan 98 red notice. Pelaku yang
diburu tidak hanya warga Indonesia, tetapi
juga warga negara asing yang melakukan
kejahatan di Indonesia. Adapun jenis kejahatan
yang dilakukan juga beragam, dari
pembunuhan, penipuan, kejahatan perbankan,
kejahatan lingkungan, kejahatan seksual,
pencucian uang, hingga korupsi
lanjutan .. Dalam catatan Indonesia Corruption
Watch (ICW), dari 98 daftar red notice yang
dikeluarkan, 26 berasal dari tindak pidana
korupsi. Daftar buronan KPK, antara lain M
Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat yang tersangkut kasus korupsi
Wisma Atlet dan Nunun Nurbaety, istri mantan
Wakapolri yang diduga sebagai perantara suap
kasus cek pelawat kepada anggota DPR,
merupakan nama terakhir yang masuk daftar
red notice Interpol sebagai DPO yang diburu
polisi di 188 negara.
lanjutan .. Penangkapan David Nusa Widjaya,
terpidana kasus korupsi BLBI Bank Servitia,
menjadi salah satu contoh keberhasilan kerja
sama dengan Interpol. David Nusa ditangkap
kepolisian Amerika Serikat (AS) tahun 2006
ketika melarikan diri ke negara itu dan

WARIS AGONO

2016-05-04 10:55:06

WARIS AGONO

2016-05-04 10:56:23

WARIS AGONO

2016-05-04 10:57:40

WARIS AGONO

2016-05-04 10:58:35

selanjutnya dibawa ke Indonesia untuk


menjalani proses hukuman selama delapan
tahun di penjara. Upaya memburu penjahat
dan koruptor ke luar negeri sungguh bukan
pekerjaan mudah. Dalam kasus korupsi,
selama 10 tahun terakhir ICW mencatat
sedikitnya 45 koruptor diduga melarikan diri
ke luar negeri.
Selain M Nazaruddin dan Nunun Nurbaety
yang menghebohkan, para koruptor yang kabur
antara lain Djoko S Tjandra, terpidana korupsi
kasus korupsi cessie Bank Bali senilai Rp 546
miliar. Lalu, Samadikun Hartono, koruptor
kasus BLBI di Bank Modern yang merugikan
negara Rp 80 miliar. Terpidana yang lain
adalah Bambang Sutrisno, yang divonis
seumur hidup berkait kasus BLBI Bank Surya,
yang merugikan negara sekitar Rp1,5 triliun
lanjutan.. Selain proses pemburuan koruptor
dengan kerja sama Interpol tetap dilakukan,
ada beberapa hal penting yang harus dilakukan
untuk menghindari kejadian serupa pada masa
datang. Pertama, sebagai langkah antisipatif,
koruptor selayaknya dicekal sejak berstatus
sebagai tersangka. Perlu upaya mencegah
pelaku melarikan diri sejak penyelidikan,
penyidikan, hingga pelaksanaan putusan
pengadilan berkekuatan hukum tetap
(inkracht). Pencabutan paspor pelaku juga
harus segera dilakukan ketika terdengar kabar
pelaku sudah kabur keluar negeri.
lanjutan ... Kedua, perlu penelusuran dan
penyitaan harta kekayaan serta pemblokiran
rekening milik koruptor. Itu penting untuk
menghindari pelaku mengalihkan harta
kekayaannya ke pihak ketiga atau membawa
kabur ke luar negeri. Dengan cara itu,
kewajiban koruptor membayar uang pengganti
senilai uang yang dikorupsi dapat segera
dilaksanakan. Meski koruptor kabur, harta
kekayaaannya dapat disita dan dirampas untuk
negara.
lanjutan ... Ketiga, koordinasi antara aparat
penegak hukum dan Imigrasi perlu diperbaiki
kembali. Misalnya, pada saat pengadilan
menjatuhkan vonis bagi pelaku korupsi, pada

WARIS AGONO

2016-05-04 10:59:44

WARIS AGONO

2016-05-04 11:02:56

WARIS AGONO

2016-05-04 11:04:10

WARIS AGONO

2016-05-04 11:05:22

hari itu juga salinan keputusan disampaikan ke


kejaksaan. Selanjutnya, kejaksaan segera
mengeksekusi terpidana sekaligus
berkoordinasi dengan Imigrasi untuk mencekal
pelaku ke luar negeri. Juga harus diantisipasi
kemungkinan kebocoran rencana pencekalan
ke pihak pelaku. Muncul kecurigaan dari
masyarakat, koruptor sering kali dibiarkan
kabur lebih dahulu, baru pencekalan diajukan
ke imigrasi.
Dengan segala langkah yang luar biasa dan
semangat kerja sama antarnegara dalam
memerangi korupsi, upaya perburuan koruptor
yang kabur ke luar negeri meski pelan tapi
pasti akan membuahkan hasil yang diharapkan.
Saat ini masyarakat tinggal menunggu,
mendesak, dan melihat koruptor yang kabur
dapat ditangkap dan dipenjara
Menambahkan pendapat rekan-rekan : Di
Indonesia, ketentuan mengenai ekstradisi
diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun
1979. Sampai saat ini, Indonesia telah
mengadakan perjanjian ekstradisi dengan tujuh
negara, namun ada dua perjanjian yang belum
diratifikasi. Ketujuh negara yang telah
memiliki perjanjian dengan Indonesia, antara
lain Malaysia, Filipina, Thailand, Australia,
Hong Kong, Korea Selatan (belum
diratifikasi), dan Singapura (belum
diratifikasi).
lanjutan .. Perjanjian ekstradisi antara
Indonesia dan Singapura misalnya. Perjanjian
ini telah melalui proses diplomasi yang
panjang sejak 1973 dan baru terlaksana 30
tahun kemudian, yakni pada 2007. Kendala
lain bagi terlaksananya perjanjian ekstradisi
antara Indonesia dan Singapura adalah karena
mudahnya tersangka yang lari ke Singapura
mengganti kewarganegaraannya dan
mengalihkan hasil kejahatannya ke dalam
bentuk investasi
Lanjutan ... Terkait dengan seringnya
Singapura yang diduga jadi pintu gerbang atau
tujuan sejumlah koruptor melarikan diri, Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) maka perjanjian
ekstradisi dengan beberapa negara, khususnya

WARIS AGONO

2016-05-04 11:09:54

WARIS AGONO

2016-05-04 11:10:36

WARIS AGONO

2016-05-04 11:29:57

WARIS AGONO

2016-05-04 11:32:10

Singapura harus segera diwujudkan. Tanpa


perjanjian ekstradisi yang mengikat antarkedua
negara, Mahfud menilai penegak hukum
Indonesia akan selalu kesulitan untuk
mengejar buronan atau koruptor yang kabur ke
Singapura.
lanjutan .. Indonesia belum meratifikasinya
lantaran ada perbedaan posisi antara Indonesia
dan Singapura dalam memandang perjanjian
ekstradisi. Singapura menginginkan perjanjian
ekstradisi sepaket dengan kerja sama
pertahanan atau Defence Cooperation
Agreement (DCA), sedangkan Indonesia ingin
agar kedua perjanjian itu berdiri sendirisendiri.
Lanjutan .. Posisi indonesia saat ini adalah
bersedia meratifikasi perjanjian ekstradisi,
namun tidak bersedia meratifikasi kerja sama
pertahanan yang dinilai masih menyimpan
masalah dalam sejumlah pasalnya. Jadi, kata
Ten, perjanjian ekstradisi Indonesia-Singapura
belum bisa berjalan.
menjawab persoalan ke 3 : penangan konflik
dapat dlakukan dengan : melibatkan pihak
ketiga bila perundingan mengalami jalan
buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk
campur tangan oleh pihak-pihak yang
berselisih atau barangkali bertindak atas
kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama
dalam campur tangan pihak ketiga yaitu: a.
Arbitrasi (Arbitration) Arbitrasi merupakan
prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan
kedua belah pihak yang berselisih, pihak
ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah
dalam menentukan penyelesaian konflik
melalui suatu perjanjian yang mengikat. b.
Mediasi (Mediation) Mediasi dipergunakan
oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik
tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator,
karena seorang mediator tidak mempunyai
wewenang secara langsung terhadap pihakpihak yang bertikai dan rekomendasi yang
diberikan tidak mengikat.
lanjutan .. Pemerintah telah menerbitkan PP
No. 2 Tahun 2015 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun

WARIS AGONO

2016-05-04 11:32:31

WARIS AGONO

2016-05-04 11:33:25

WARIS AGONO

2016-05-04 11:36:38

WARIS AGONO

2016-05-04 11:36:45

2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.


Peraturan tersebut diharapkan dapat
melindungi dan memberikan rasa aman bagi
masyarakat secara optimal serta penanganan
konflik sosial secara komprehensif,
terkoordinasi, dan terintegrasi.
Lanjutan ... Dalam Peraturan Pemerintah
tentang peraturan pelaksanaan penanganan
konflik sosial ini mengatur ketentuan
mengenai pencegahan konflik, tindakan
darurat penyelamatan dan perlindungan
korban, bantuan penggunaan dan kekuatan
TNI, pemulihan pascakonflik, peran serta
masyarakat, pendanaan penanganan konflik,
dan monitoring dan evaluasi
lanjutan : Melalui peraturan ini, pemerintah
dan pemerintah daerah diberikan kewenangan
untuk melaksanakan pencegahan konflik
melalui penyelenggaraan kegiatan : Penguatan
kerukunan umat beragama; peningkatan forum
kerukunan masyarakat; peningkatan kesadaran
hukum pendidikan bela negara dan wawasan
kebangsaan; sosialisasi peraturan perundangundangan; pendidikan dan pelatihan
perdamaian; pendidikan kewarganegaraan;
pendidikan budi pekerti; penelitian dan
pemetaan wilayah potensi Konflik dan/atau
daerah Konflik;
lanjutan ... penguatan kelembagaan dalam
rangka sistem peringatan dini; pembinaan
kewilayahan; pendidikan agama dan
penanaman nilai-nilai integrasi kebangsaan;
penguatan/pengembangan kapasitas (capacity
building); pengetasan kemiskinan; desa
berketahanan sosial; penguatan akses kearifan
lokal; penguatan keserasian sosial; dan bentuk
kegiatan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
lanjutan .. Selain itu dalam melakukan
pencegahan konflik, pemerintah dan
pemerintah daerah harus mengoptimalkan
penyelesaian perselisihan secara damai melalui
musyawarah mufakat dengan melibatkan tokoh
masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat
dan atau unsur masyarakat lainnya termasuk
pranata adat dan pranata sosial.

WARIS AGONO

WARIS AGONO

WARIS AGONO

WARIS AGONO

2016-05-04 11:37:03 lanjutan ... Adapun tindakan darurat


penyelamatan dan perlindungan korban yang
dilakukan pemerintah dan pemerintah daerah
itu di antaranya meliputi sejumlah tindakan.
Yakni Diantaranya, Penyelamatan, evakuasi,
dan identifikasi korban konflik; b. Pemenuhan
kebutuhan dasar korban konflik; c. Pemenuhan
kebutuhan dasar pengungsi, termasuk
kebutuhan spesifik perempuan, anak-anak, dan
kelompok orang yang berkebutuhan khusus; d.
Perlindungan terhadap kelompok rentan; e.
Sterilisasi tempat yang rawan konflik; f.
Penegakan hukum; dan i. Penyelamatan harta
benda korban.
2016-05-04 11:38:10 Lanjutan ... PP ini pun mengatur keterlibatan
seleuruh instansi terkait dalam penanganan
konflik sosial. Selain itu Bantuan penggunaan
dan pengerahan kekuatan TNI untuk
penghentian konflik dilaksanakan setelah
adanya penetapan status keadaan konflik oleh
pemerintah daerah atau pemerintah. Bantuan
penggunaan dan pengerahan kekuatan TNI
dilakukan untuk menghentikan kekerasan fisik,
melaksanakan pembatasan dan penutupan
kawasan konflik untuk sementara waktu
2016-05-04 11:42:09 lanjutan .. Dalam Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial.P eraturan
Pemerintah ini mengatur ketentuan mengenai
pencegahan konflik, tindakan darurat
penyelamatan dan perlindungan korban,
bantuan penggunaan dan kekuatan TNI,
pemulihan pascakonflik, peran serta
masyarakat, pendanaan penanganan konflik,
dan monitoring dan evaluasi. dalam UU ini
pemerintah dan pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangannya melakukan
pencegahan konflik. Pencegahan dilakukan
melalui: a. Memelihara kondisi damai dalam
masyarakat; b. Mengembangkan sistem
penyelesaian secara damai; c. Meredam
potensi konflik; dan d. Membangun sistem
peringatan dini.
2016-05-04 11:44:05 Sesuai dengan UU No 7 tahun 2012 tentang
penanganan konflik sosial bahwa tindakan
darurat penyelamatan dan perlindungan korban

WARIS AGONO

WARIS AGONO

WARIS AGONO

dimaksudkan untuk: a. Meminimalisir jumlah


korban; b. Memberikan rasa aman; c.
Menghilangkan trauma; dan d. Memberikan
layanan yang dibutuhkan bagi korban.
Tindakan darurat penyelamatan dan
perlindungan korban yang dilakukan
pemerintah dan pemerintah daerah itu di
antaranya meliputi: a. Penyelamatan, evakuasi,
dan identifikasi korban konflik; b. Pemenuhan
kebutuhan dasar korban konflik; c. Pemenuhan
kebutuhan dasar pengungsi, termasuk
kebutuhan spesifik perempuan, anak-anak, dan
kelompok orang yang berkebutuhan khusus; d.
Perlindungan terhadap kelompok rentan; e.
Sterilisasi tempat yang rawan konflik; f.
Penegakan hukum; dan i. Penyelamatan harta
benda korban.
2016-05-04 11:45:02 lanjutan .. Peraturan Pemerintah ini
menegaskan, upaya sterilisasi tempat yang
rawan konflik dan penyelamatan sarana dan
prasarana vital agar tetap dapat berfungsi
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang
dilakukan oleh Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Polri). Dalam mengamankan
sarana dan prasarana vital sebagaimana
dimaksud, Polri dapat meminta bantuan
Tentara Nasional Indonesia (TNI), bunyi
Pasal 32 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
2 Tahun 2015 ini.
2016-05-04 11:46:32 lanjutan .. Berdasarkan UU nomor 7 tahun
2012 dalam penanggulangan konflik dapat
melibatkan bantuan TNI. penggunaan dan
pengerahan kekuatan TNI dilakukan di
antaranya untuk: a. Menghentikan kekerasan
fisik; b. Melaksanakan pembatasan dan
penutupan kawasan konflik untuk sementara
waktu; c. Melaksanakan upaya pembatasan
orang di luar rumah untuk sementara waktu; d.
Melaksanakan upaya pelarangan orang untuk
memasuki kawasan konflik atau keluar dari
kawasan konflik untuk sementara waktu; e.
Penyelamatan, evakuasi, dan indentifikasi
korban konflik; f. Perlindungan terhadap
kelompok rentan; dan g. Penyelamatan jiwa
raga dan harta benda korban konflik.
2016-05-04 11:51:30 Menambahkan pendapat rekan-rekan selain

WARIS AGONO

penanggulangan konflik ... apun cara-cara


yang lain untuk memecahkan konflik adalah :
1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah
satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang
diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami
mengalah, kami keluar, dan sebagainya. 2.
Subjugation atau domination, yaitu orang atau
pihak yang mempunyai kekuatan terbesar
untuk dapat memaksa orang atau pihak lain
menaatinya. Sudah barang tentu cara ini bukan
suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi
pihak-pihak yang terlibat.Contohnya adalah 3.
Majority rule, yaitu suara terbanyak yang
ditentukan melalui voting untuk mengambil
keputusan tanpa mempertimbangkan
argumentasi. 4. Minority consent, yaitu
kemenangan kelompok mayoritas yang
diterima dengan senang hati oleh kelompok
minoritas. Kelompok minoritas sama sekali
tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk
melakukan kerja sama dengan kelompok
mayoritas. 5. Kompromi, yaitu jalan tengah
yang dicapai oleh pihak-pihak y
2016-05-04 11:52:04 Siap jenderal... terimakasih atas diskusi dan
arahan e-learning hari ini ... selamat siang

Anda mungkin juga menyukai