Anda di halaman 1dari 19

Kumpulan Soal

Supplementary & Therapeutic Feeding Program

Part I
1. Salah satu yang membedakan tata laksana gizi buruk dengan TFP adalah
a. Pemberian F-75 dan F-100
b. Waktu pemberian Fe
c. Adanya penanganan hipotermia
d. Setelah sembuh dikembalikan ke komunitas
2. Yang digunakan sebagai indikator defisiensi zat gizi
a. BB/TB
b. BB/U
c. TB/U
d. IMT/U
3. Supplementary feeding yang diberikan secara take home dalam bentuk
a. Wet ration
b. Dry ration
c. Blanket ration
d. Targeted ration
4. Kelemahan pemberian dry ration
a. Membutuhkan tenaga kerjayang banyak
b. Membutuhkan waktu yang lama
c. Kurang kontrol pada pemenuhan energy
d. Resiko penularan infeksi besar
5. Kriteria severe acute malnutrition di bawah ini adalah
a. WFH < -3 z-score
b. MUAC > 11,5 cm
c. WFH -3-<-2 z-score
d. MUAC < 12,5 cm
e. MUAC 11,5-< 12,5 cm
6. Kriteria bayi masuk inpatient adalah
a. BB/PB > -2 SD
b. LILA < 120
c. BB/PB < -3 SD
d. LILA < 125
e. LILA < 130
7. Kriteria SFP adalah
a. GAM 15% or GAM 10-14%
b. GAM 5% or GAM 10-14%
c. GAM 15% and GAM 10-14%
d. GAM 10-14% or GAM 5-10%
e. GAM 10-14% and GAM 5-10%
8. Cakupan minimal suplementasi vitamin A pada populasi adalah
a. 40%
b. 60%
c. 80%
d. 70%
9. Kebutuhan kalori yang dibutuhkan pada dry ration supplementary adalah
a. 700-1000 kkal
b. 1000-1200 kkal
c. 1100-1300 kkal
d. 600-800 kkal

10. Indikator dari Global Acute Malnutrition, kecuali


a. BB/TB -3-<-2 z-score
b. BB/TB < -2 z-score
c. Disertai edema
d. LILA < 12,5 cm
11. Durasi normal dalam pemberian TFP total adalah
a. 3 minggu
b. 5 minggu
c. 7 minggu
d. 6 minggu
12. Kalori dan protein pada take home ration adalah
a. 1200-1500 kkal dan 30-35 gram protein
b. 1000-1200 kkal dan 30-40 gram protein
c. 1000-1200 kkal dan 35-45 gram protein
d. 500-700 kkal dan 15-25 gram protein
e. 500-700 kkal dan 35-45 gram protein
13. Perbedaan antara take home dan on site ration adalah
a. Take home 1x per minggu, on-site 3x per minggu
b. Take home 1-2x per minggu, on-site 1x per hari
c. Take home 1x per minggu,on-site 3x per minggu
d. Take home makanan jadi, on-site bahan makanan
e. Take home doberikan 1x per minggu, on-site per hari 1-2x
14. Pemberian TFP pada kasus malnutrisi apa?
a. Malnutrisi ringan
b. Malnutrisi saja
c. Severe acute malnutrition (SAM)
d. Acute malnutrition
e. Moderate malnutrition
15. Blanket Supplementary Feeding diberikan ketika...
a. GAM>15% atau GAM 5-10%+Aggregative Factor
b. GAM>15% atau GAM 10-14%+Aggregative Factor
c. GAM>20% atau GAM 5-10%+Aggregative Factor
d. GAM>20% atau GAM 10-14%+Aggregative Factor
16. Berikut ini yang merupakan keuntungan dari pemberian dry ration...
a. Risiko tranmisi penyakit menular lebih tinggi
b. Membutuhkan banyak tenaga pemasak
c. Membutuhkan waktu yang lama
d. Cocok untuk pengungsi yang tersebar
17. Program yang digunakan untuk rehabilitasi malnutrisi berat adalah...
a. Blanket Supplementary Feeding Program
b. Targeted Supplementary Feeding Program
c. General Feeding Program
d. Theurapetic Feeding Program
18. Intervensipemberian makanan pada malnutrisi berat tanpa komplikasi adalah...
a. F75
b. F100
c. RUTF
d. F150
19. Menyediakan makanan untuk orang dengan malnutrisi sedang untuk mencegah memburuknya
kondisi menjadi malnutrisi berat merupakan tujuan dari pemberian
a. Supplementary feeding program
b. Therapeutic feeding program
c. General food ration
d. Selective feeding program

20. Berikut ini yang bukan merupajan ciri - ciri pemberian take home/dry ration, yaitu
a. Biasanya didistribusikan mingguan
b. Ransum biasanya menyediakan 1000 - 1300 kkal
c. Ransum biasanya menyediakan 2100 kkal
d. Bahan makanan berupa blended food, minyak dan gula
21. Ciri - ciri dari general acute malnutrition (gam) pada anak dibawah 5 tahun yaitu
a. WFH <-2 Z score and/or MUAC <12.5 cm and/or malnutrition oedema
b. WFH -3<-2 Z score and/or MUAC 11.5-<12.5 cm and/or malnutrition oedema
c. WFH <-3 Z score and/or MUAC <11.5 cm and/or malnutrition oedema
d. WFH <-3 Z score and/or MUAC 11.5-<12.5 cm and/or malnutrition oedema
22. Formula yang diberikan pada fase pemulihan berupa therapeutic feeding programyaitu
a. F75
b. 100
c. Ready to use feed (RTUF)
d. Formula Modisco
23. Salah satu kelebihan on site feeding dibandingkan dengan take home daily adalah....
a. Membutuhkan staf pemasak ahli
b. Pemantauan status gizi lebih mudah
c. Pembagian dan proses cepat
d. Resiko penyakit menular berkurang
e. Makanan dapat disimpan
24. Syarat indikator BB/TB dalam pemberian supplementary feeding program pada anak usia 6-59
bulan adalah....
a. > 2 SD
b. < 2 SD
c. -2 < x < 2 SD
d. > -2 SD
e. < -2 SD
25. Waktu maksimal penyelenggaraan program in patient SAM adalah....
a. 1 minggu
b. 3 minggu
c. 4 minggu
d. 5 minggu
e. 6 minggu
26. Terapi gizi yang diberikan dalam out patient adalah....
a. Ready to Use Therapeutic Feeding (RUTF)
b. F75
c. F100
d. Wet rations
e. Dry rations
27. In what kind of situation that supplementary feeding program is used?
a. Acute
b. Moderate
c. Vulnerable
d. General population
e. Severe
28. Pada kondisi di bawah ini, manakah yang mendapatkan supplementary feeding program?
a. Bayi < 6 bulan dengan edema grade III
b. Prevalensi scurvy tinggi
c. Edema pada lansia
d. Beri-beri pada balita
e. Malnutrisi tingkat sedang 10%
29. In what kind of situation that therapeutic feeding program is used?
a. Acute

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

b. Moderate
c. Vulnerable
d. General population
e. Severe
Pada bayi usia< 6 bulan dengan edema grade III saat kondisi bencana seharusnya mendapatkan
perawatan...
a. Blanket supplementary feeding program
b. Targetted supplementary feeding program
c. Therapeutic feeding program inpatient
d. General feeding program
e. Therapeutic feeding program outpatient
Berikut ini merupakan pernyataan yang SALAH mengenai Therapeutic Feeding Programmes, yaitu
a. Diberikan pada balita yang terkena severe acute malnutrition
b. Mempromosikan ASI, namun tidak melanjutkan setelah perawatan selesai
c. TFP terdiri dari pengobatan intensif dan perawatan gizi
d. Tujuan utama TFP untuk mengurangi kematian
e. Balita dikeluarkan dari kelompok TFP bila telah memperbaiki status gizinya -2,5 z score
Ada dua jeis faktor yang mempengaruhi kejadian malnutrisi, faktor langsung dan tak langsung.
Pernyataan berikut yang termasuk faktor langsung adalah
a. Kurangnya perhatian Ibu kepada Anak
b. Buruknya sanitasi
c. Asupan yang tidak mencukupi karena penyakit
d. Sulitnya mencari bahan makanan akibat bencana
e. Belum adanya fasilitas kesehatan yang memadai
Apabila jumah pengungsi yang terjangkit malnutrisi terlalu banyak, maka program pemberian
makan yang sesuai adalah
a. Targeted feeding programme
b. Therapeutic supplementary feeding
c. Blanket supplementary feeding
d. Supplementary feeding linked to therspeutic feeding
e. Combination of blanket and targeted feeding programme
Kebutuhan kalori pada wet ration adalah
a. 1500-2100 kkal
b. 1200-1500 kkal
c. 1000-1200 kkal
d. 750-900 kkal
e. 500-700 kkal
Blanket Supplementary Feedng selesai diberikan jika......
a. Prevalensi malnutrisi akut < 10% tanpa faktor yang memberatkan.
b. Prevalensi malnutrisi akut < 10% dan ada faktor yang memberatkan
c. Prevalensi malnutrisi akut < 15% dan ada faktor yang memperberat
d. Prevalensi malnutrisi akut 15% tanpa faktor yang memberatkan.
Protein yang harus disediakan pada Dry Ration adalah......
a. 35-45 gr.
b. 15-25 gr.
c. 20-30 gr.
d. 25-35 gr.
RUTF diberikan pada......
a. Tahap stabilisasi
b. Tahap pemulihan
c. Severe malnutrition tanpa komplikasi
d. Severe malnutrition dengan komplikasi
Kriteria untuk memasukkan dalam kelompok TFP adalah.....
a. Anak di bawah 5 tahun tanpa edema

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

46.

47.

b. Anak di bawah 5 tahun BB/TB < -2 zscore


c. Anak di bawah 5 tahun dengan TB < 130 cm
d. Anak di bawah 5 tahun BB/TB < 32 zscore
Kriteria berikut yang masuk dalam pemberian Blanket Supplementary Program adalah...
a. Global Acute Malnutrition (GAM)lebih dari 15%
b. GAM 5-9%
c. GAM 10-14%
d. GAM 10-14% + Faktor penyulit
e. A dan D benar
Keuntungan dari on-site feeding program adalah...
a. Membutuhkan tenaga banyak
b. Mudah dan praktis
c. Tidak membutuhkan tenaga banyak
d. Membutuhkan jumlah makanan dua kali lipat
e. Tidak ada jawaban yang benar
Pada Fase Akut Theurapetic Feeding Program (TFP) produk yang hanya boleh diberikan adalah...
a. Produk bubur seral
b. Bubur Ayam
c. Cornflake
d. Susu
e. Semua jawaban benar
Kriteria yang tepat untuk mengeluarkan individu dalam kelompok TFP adalah...
a. Berat badan naik
b. Status Gizi kembali seperti semula
c. Nafsu makan membaik
d. Sembuh dari penyakit
e. Nafsu makan membaik dan sembuh dari penyakit
Siapakah yang mendapatkan therapeutic food program?
a. Semua populasi yang terkena bencana
b. Populasi pengungsi yang berisiko malnutrisi
c. Beberapa pengungsi yang menderita malnutrisi
d. Kelompok anak-anak, ibu hamil, dan lansia
Apakah tujuan utama therapeutic food program?
a. Mencegah kekurangan gizi
b. Mencegah moderate acute malnutrition menjadi severe acute malnutrition
c. Mencegah/menurunkan tingkat kematian akibat malnutrisi
d. Mencegah moderate acute malnutrition menjadi global acute malnutrition
Kapan pemberian targeted supplementary feeding program dihentikan?
a. Prevalensi malnutrisi akut <15% tanpa factor yang memberatkan
b. Saat terjadi outbreak scurvy, beri-beri dan peralgra
c. Distribusi makanan umum memadai dan memenuhi persyaratan gizi minimal yang
direncanakan
d. Prevalensi malnutrisi akut <5% (ada factor yang memberatkan) dan 10% (tanpa factor yang
memberatkan)
Sebutkan kekurangan dry ration?
a. Perlu menenyediakan bahan makanan dalam jumlah besar
b. Jarak pusat makanan jauh dari rumah
c. Membutuhkan waktu yang banyak untuk mengantarkan anaknya ke pusat makanan untuk
mendapatkan food ration
d. Membutuhkan tenaga pemasak dalam jumlah besar
Kelebihan pemberian Dry ration pada bencana, kecuali :
a. Bisa tepat sasaran
b. Cepat
c. Tidak membutuhkan banyak staff

48.

49.

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

d. Resiko tranmisi penyakit rendah


Kekurangan wet ration, kecuali :
a. Tidak efisien waktu
b. Selera mungkin kurang sesuai
c. Kebutuhan SDM banyak
d. Jumlah ration banyak
Berikut yang menjadi perhatian pertama pada anak gizi buruk korban bencana adalah, kecuali :
a. Hipoglikemia
b. Hiponatremia
c. Dehidration
d. Hipothermia
Blanket Supplementary Feeding tepat untuk
a. GAM >= 15% tanpa faktor penyulit
b. GAM >= 15% atau 10-14 % faktor penyulit
c. GAM 10-14 % atau 15% faktor penyulit
d. GAM 10-14% atau 5-9% faktor penyulit
Berikut ini merupakan faktor penyulit dalam menentukan jenis supplementary feeding yang
diberikan, kecuali
a. ISPA
b. Flu
c. Diare
d. Campak
Feeding program yang ditujukan untuk orang yang mengalami malnutrisi sedang adalah
a. Blanket supplementary feeding program
b. Targeted supplementary feeding program
c. Therapeutic feeding program
d. Selective feeding program
Indicator tidak langsung yang digunakan untuk mengetahui defisiensi zink adalah
a. BB/U
b. TB/U
c. BB/TB
d. IMT/U
Kriteria penentuan Inpatient severe acute malnutrition, kecuali
a. Anoreksia
b. Apatis
c. Nafsu makan baik
d. Memiliki komplikasi medis
Kapan pemberian targeted suplementary feeding dihentikan?
a. Tidak ada target populasi yang perlu penanganan khusus
b. Keadaan target populasi sudah stabil
c. Bencana sudah selesai
d. Populasi target sudah kembali ke rumah masing-masing
e. Jika sudah ada dapur umum
Salah satu kerugian dari dry ration adalah
a. Perlu waktu lama
b. Jarak yang ditempuh jauh dari rumah
c. Menyediakan makanan dalam jumlah lebih banyak
d. Butuh tenaga yang banyak untuk melakukan persiapan
e. Biaya yang dikeluarkan mahal
Masalah sosial yang menyebabkan malnutrisi adalah
a. Perang
b. Body image
c. Stres
d. A,b, dan c benar

58.

59.

60.

61.

62.

63.

64.

65.

66.

67.

68.

e. A.b benar
Ready to use therapeutic feeding salah satunya adalah
a. Bubur instans
b. Biskuit berkalori
c. Susu
d. Mie instans
e. Bukan salah satu diatas
Yang tidak termasuk keuntungan dari pemberian wet ration adalah
a. Pemberian ransum mudah untuk dimonitor
b. Membutuhkan staf yang tidak banyak
c. Memudahkan anak untuk mendapat ransum
d. Anak mendapatkan porsi yang cukup
Pada kondisi darurat diketahui GAM pada populasi sebesar 13% tanpa faktor pemberat. Food aid
yang sesuai untuk digunakan pada kondisi tersebut adalah
a. Global Food Distribution
b. Blanket Supplementary Feeding
c. Targeted Supplementary Feeding
d. Therapeutic Feeding
Pemberian zat besi pada manajemen severe acute malnutrition mulai diberikan pada tahap
a. Initial 1-3 hari pertama
b. Initial 4-7 hari pertama
c. Rehabilitasi
d. Follow up
Yang termasuk ciri SAM adalah
a. MUAC < 11.5cm dengan edema
b. MUAC <13cm
c. BMI < 16kg/m2
d. BMI <15 kg/m2
Kelemahan dari on-site daily wet ration, kecuali?
a. Jauh dari rumah
b. Harus menyiapkan bahan makanan yang lebih banyak
c. Membutuhkan tenaga untuk memasak
d. Memakan waktu untuk mencapai dapur umum
Kriteria untuk pemberian Targeted Suplementary Feeding adalah?
a. Diare
b. ISPA
c. Malnutrisi
d. Beri-beri
Kriteria dari seorang anak harus masuk ke inpatient management, kecuali?
a. LILA < 115 mm
b. Apatis
c. Anoreksia
d. BB/TB > - 2 SD
Manajemen penanganan pada SAM melalui treatment pada hari 1 - 2, kecuali?
a. Hipoglikemi
b. Hiponatremia
c. Dehidrasi
d. Hipotensi
Faktor langsung terjadinya malnutrisi pada anak yaitu:
a. Akses untuk mendapatkan makanan rendah dan kurangnya perhatian/perawatan ibu ke anak
b. Asupan yang tidak mencukupi dan adanya penyakit
c. Buruknya sanitasi/ketersediaan air dan pelayanan kesehatan yang tidak mencukupi
d. Asupan yang tidak mencukupi dan akses untuk mendapatkan makanan rendah
Yang bukan merupakan kriteria dalam kelompok Therapeutic Feeding Programme (TFP) adalah :

a.
b.
c.
d.

69.

70.

71.

72.

73.

74.

75.

76.

Anak yatim piatu berusia kurang dari 3 tahun


Bayi BBLR
Ibu yang memiliki anak <1 tahun dengan kegagalan menyusui
Anak di bawah 5 tahun (atau TB <110 cm) dengan severe malnutrition (BB/TB <-3 z-score atau
<70% median) dan atau dengan oedema
Targeted Suplementary Feeding Feeding Programme diberikan ketika:
a. Terjadi malnutrisi 15%
b. Terjadi malnutrisi 10-14% dengan adanya faktor pemberat
c. Terjadi malnutrisi <10% tanpa faktor pemberat
d. Terjadi malnutrisi 5-9% dengan adanya faktor pemberat
Tujuan dari Targeted Suplementary Feeding Programme adalah:
a. Mengurangi jumlah kematian
b. Mencegah kekurangan gizi dan mengurangi tingkat kematian pada orang yang beresiko
c. Mencegah moderate malnutrition menjadi severe malnutrition dan melakukan rehabilitasi
pada keduanya
d. Menyediakan suplemen energi yang berkualitas
Blanket Supplementary Feeding Program baru akan diberikan pada saat
a. Prevalensi malnutrisi akut < 15% tanpa faktor yang memberatkan
b. Prevalensi malnutrisi akut < 10% dan adanya faktor yang memberatkan
c. Prevalensi malnutrisi akut 10-14% dan adanya faktor yang memberatkan
d. Distribusi makanan umum memadai
e. Memenuhi persyaratan gizi minimal yang direncanakan
Targeted Supplementary feeding akan dihentikan jika.
a. Prevalensi acute malnutrition < 10% tanpa faktor yang memberatkan
b. Prevalensi acute malnutrition sebesar 5-9 % dengan disertai faktor pemberat
c. Moderat malnutrisi pada anak dibawah 5 tahun antar 70% dan 80% dari median BB/TB
d. Ada sejumlah besar prevalensi kurang gizi pada individu dengan malnutrisi akut 10-14% pada
anak-anak
e. Moderate malnutrisi pada anak dibawah 5 tahun antara -3 dan -2 zskor BB/TB
Bahan Makanan yang hanya diberikan pada take home daily dry ransum yaitu
a. Blended fortified food, gula, minyak
b. Sereal, kacang-kacangan, minyak
c. Blended fortified food, gula, garam
d. Sereal, gula, minyak
e. Sereal, kacang-kacang, minyak
Dry ration dapat diterapkan bila
a. Pasokan makanan dalam rumah tangga terbatas
b. Sumber daya (staf, tenaga) yang terbatas
c. Situasi keamanan rendah
d. Risiko penularan penyakit yang tinggi
e. Populasi kecil
Kekurangan pemberian SFP secara take home daily dry ration
a. Memerlukan waktu dan tenaga yang banyak
b. Butuh peralatan yang lengkap
c. Rawan terjadi transmisi penyakit menular
d. Kurang dalam pemantauan status gizi
e. Butuh partisipasi ibu dalam pemberian makan
Suplementasi mikro nutrient yang sering diberikan pada supplementary Feeding Program
a. Vit A
b. Vit C
c. Vit B kompleks
d. Zat besi
e. Kalsium

77. Bahan makanan yang tidak boleh diberikan untuk dry ration adalah
a. Biskuit
b. Susu
c. Krakers
d. Mie
e. Snack bar
78. Kriteria yang dikeluarkan untuk targeted supplentary feeding adalah
a. Moderate malnutrition pada anak di bawah 5 tahun antara 70% dan 80% dari medium BB/TB
b. Moderate malnutrisi pada anak dibawah 5 tahun antara -3 dan -2 zscore BB/TB
c. Anak-anak yang telah dipertahankan setidaknya 85% dari median BB/TB Untuk jangka waktu
2 minggu (SPF basah) atau satu bulan (SPF kering)
d. Rujukan dari therapeutic feeding programme
e. Ibu hamil dan ibu menyusui
79. Pemberian targeted supplementary feeding dihentikan jika
a. Bertambahnya golongan atau kelompok rawan
b. Telah dilaksanakan screening rutin
c. Distribusi bahan makanan buruk
d. Prevalensi global acute malnutrition stabil atau menurun
e. Semakin meningkatnya aggravating factors
80. Peningkatan resiko transmisi penyakit menular terjadi pada pemberian
a. Take home dry ration
b. On-site daily wet ration
c. Blanket supplementary feeding
d. Targeted supplementary feeding
e. Therapeutic feeding program
81. Pada keadaan ini diperbolehkan seorang anak pindah dari facility ke community based care, yaitu
a. BB/TB < -2SD
b. Oedema berkurang
c. Nafsu makan menurun
d. BB turun 15-20%
e. Tanda klinis memburuk
82. Fasilitas untuk inpatient severe acute malnutrition maksimal terdiri dari
a. 50 anak
b. 60 anak
c. 70 anak
d. 80 anak
e. 90 anak
83. Bahan makanan yang diberikan pada dry ration adalah
a. Blended food, oil, sugar
b. Cereal, oil, sugar
c. Cereal, milk, sugar
d. Cereal, oil, milk
84. Berikut ini kelompok berisiko yang tidak menjadi target supplementary feeding program adalah
a. Anak usia < 5 tahun
b. Ibu hamil
c. Lansia
d. Wanita usia subur
85. Berikut ini yang bukan medical complication pada inpatient management adalah
a. Severe anemia
b. High fever
c. Hyperglycemia
d. Hypoglycemia
86. Syarat anak dapat keluar dari outpatient management dan boleh diberikan supplementary feeding
program adalah

a.
b.
c.
d.

BB/TB > -2 SD
BB/TB < -2 SD
BB/U > -2 SD
TB/U > -2 SD

Part II
1. Blanket Supplementary Feeding bisa diberikan pada kondisi:
1) Prevalensi gizi balita kurus 10-14,9 % disertai aggravating factors
2) Pada kondisi berisiko (risk situation)
a. 1) dan 2) benar
b. 1) dan 2) salah
c. 1) saja benar
d. 2) saja benar
2. Targeted Supplementary Feeding bisa diberikan pada kondisi:
1) Terdapat balita kurus dan ibu hamil berisiko KEK dengan LILA < 23,5 cm
2) Prevalensi gizi balita kurus 10-14,9 %
a. 1) dan 2) benar
b. 1) dan 2) salah
c. 1) saja benar
d. 2) saja benar
3. Isu primer terkait gizi yang selalu terjadi pada kondisi bencana, yaitu:
a. Angka kematian kasar > 1 per 10.000/hari
b. Angka kematian balita >2 per 10.000/hari
c. Ketahanan pangan
d. Banyak terjadi campak
e. Ditemukannya pertusis pada korban bencana
4. Permasalahan yang tidak berkaitan dengan malnutrisi akut pada kondisi bencana:
a. Sosial
b. Perilaku
c. Makanan
d. Kepribadian
e. Adat dan budaya
5. Feeding Prpgram apakah yang diberikan bila suatu pengungsian terdapat Global Acute Malnutrition,
tanpa komplikasi dan tidak parah?
a. General Feeding Program
b. Supplementary Feeding Program
c. Theurapetic Feeding Program
d. Wet Ration Feeding Prpgram
e. Dry Ration Feeding Prpgram
6. Dibawah ini merupakan salah satu alasan pemilihann Dry Ratin adalah
a. Lokasi pembagian ransum dekat dengan perumahan warga
b. Pelaksana program bisa memantau proses makan target ransum
c. Kondisi sosial ekonomi keluarga yanag rendah
d. Mencegah penularan penyakit infeksi yang bisa menyertai pada penderita malnutrisi
e. Memiliki tenaga pemasan yang banyak
7. Apakah Feeding Program yang diberikan bila terjadi severe malnutrition dengan berbagai komplikasi
medis?
a. Supplementary Feeding Program
b. Outpatient Therapetic Feeding Program
c. Inpatient Theurapetic Feeding Program
d. General Feeding Program
e. Selective Feeding Program
8. Apakah perbedaan penatalaksanaan gizi buruk di lokasi bencana dengan kondisi umum :
a. Pemberian F75 pada fase rehabilitasi

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.
a.
b.
c.
d.
e.

b. Pemberian F100 pada fase pemulihan


c. Terdapat pengalihan ke community based setelah terjadi pemulihan
d. Pemberian Medical treatment
e. Pemberian F75 pada fase stabilisasi
Bahan Makanan yang termasuk take home daily dry ration adalah:
a. Blended fortified food, cereal, pulse
b. Cereal, pulse, sugar
c. Oil, sugar, salt
d. Blended fortified food, oil, sugar
Prevalensi malnutrisi akut pada blanket supplementary feeding adalah
a. 10-14% pada anak-anak
b. 10-14% dan ada faktor pemberat
c. 5-9% dan ada faktor pemberat
d. < 15%
Pencegahan defisiensi vitamin B3 dengan cara pemberian
a. Ransum berbasis jagung dengan jumlah daging/kacang tanah/ikan terbatas
b. Ransum berbasis polished rice
c. Ransum berbasis tepung sereal
d. Ransum terbatas penyediaan produk hewani dan buah-buahan
Masalah malnutrisi berkaitan dengan
a. Makanan, kesehatan, ekonomi, politik
b. Makanan, kesehatan, sosial, prilaku
c. Makanan, ekonomi, sosial, pertahanan
d. Kesehatan, politik, ekonomi, demografi
Supplementary feeding linked to therapeutic feeding dihentikan distribusinya saat
a. Food ration sudah adekuat
b. Pengungsi yang sakit dibawa ke klinik
c. Masa tanggap darurat berakhir
d. Dry ration mulai dibagikan
Bahan makanan yang tidak diberikan dalam paket dry ration adalah
a. Susu sachet
b. Gula kemasan
c. BMC fortifikasi vitamin A
d. Minyak goring brfortifikasi
Indikasi defisiensi gizi makro
a. LILA
b. Hasil pengukuran biokimia
c. Survey
d. Z-score
Indikator dari krisis kemanusiaan adalah
a. Prevalensi malnutrisi akut
b. ISPA
c. Recall 3 hari
d. Campak
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
Blanket supplementary feeding dilakukan saat acute malnutrition rate kurang dari 15% dan
dengan aggravating factors lebih dari 14%
Blanket supplementary feeding dilakukan saat acute malnutrition rate lebih dari 15% dan
dengan aggravating factors lebih dari 14%
Blanket supplementary feeding dilakukan saat acute malnutrition rate lebih dari 15% dan
tanpa disertai aggravating factors.
Blanket supplementary feeding dilakukan saat acute malnutrition rate lebih dari 15% dan
dengan aggravating factors 10 - 14%
Blanket supplementary feeding dilakukan saat acute malnutrition rate kurang dari 10%

18. Berikut ini adalah komoditi yang digunakan untuk supplementary feeding program, kecuali ....
a. susu formula
b. MPASI
c. Fortified blended foods
d. RUTF (ready to use therapeutic foods)
e. Compressed biscuits
19. Community based therapeutic feeding program dilakukan ketika:
a. Institusi
b. Setelah keluar dari facility based therapeutic feeding
c. Ketika terjadi kekurangan vitamin A
d. Ketika terjadi kerawanan pangan
e. Ketika terjadi gangguan distribusi ransum
20. Therapeutic feeding program dilaksanakan untuk mengatasi:
a. Severe malnourished persons dan mengurangi angka kematian
b. Moderate malnourished
c. Kerawanan pangan
d. memburuknya status gizi dari kelompok yang rawan
e. menurunnya ketahanan pangan
21. Berikut ini merupakan keuntungan pemberian dry ration yaitu
a. Butuh banyak tenaga pemasak
b. Pengontrolan konsumsi makanan lebih pendek
c. Distribusi makanan untuk anggota keluarga merata
d. Pengolahan makanan lebih cepat
e. Ransum yang dibagikan banyak
22. Kandungan protein dalam dry ration yaitu
a. 20-35 gr/day
b. 15-35 gr/day
c. 35-45 gr/day
d. 30-40 gr/day
e. 25-40 gr/day
23. Penanganan yang diberkan pada anak penderita malnutrisi berat pada kondisi bencana yaitu
a. Supplementary feeding programs
b. Theraupetic feeding programs
c. Blanket supplementary feeding
d. Targeted supplementary feeding
e. Selective feeding programme
24. Salah satu indicator penderita severe acut malnutrition dapat beralih dari theraupetic feeding programs
ke supplementary feeding programs yaitu
a. berat badan naik 15-20%
b. berat badan normal
c. tinggi badan naik minimal 5 cm
d. BB/TB < -2 SD
e. BB/TB < -3 SD
25. Bahan makanan yang boleh diberikan pada kondisi bencana, kecuali :
a. Susu
b. Biskuit
c. Telur
d. roti
26. Alasan pemberian jumlah dry ration lebih banyak daripada wet ration, yaitu ?
a. Dry ration dapat disimpan dalam jangka waktu lama
b. Antisipasi jika makanan dikonsumsi anggota keluarga lain
c. Makanan berlebih dapat dijual kembali
d. Antisipasi jika ada bahan makanan yang mudah berjamur

27. Berapa lama penderita severe acute malnutrition dapat diberikan therapeutic feeding program ?
a. > 10 minggu
b. 6 10 minggu
c. </= 6 minggu
d. Minimal 6 minggu
28. Contoh makanan yang diberikan pada therapeutic feeding program, yaitu :
a. Yoghurt
b. Cokelat
c. Susu
d. Biskuit
29. Kriteria untuk memasukkan ke dalam kelompok TFP (Therapeutic Feeding Programme) adalah :
a. Anak di bawah 5 tahun (atau tinggi badan , 110 cm) dengan severe malnutrition (BB/TB ,- 2 z score
atau , 70% median) dan atau dengan oedema
b. Anak dengan severe malnutrition di atas 5 tahun, remaja, dan dewasa juga dapat menggunakan
indikator BB/TB, tetapi tidak bisa dilihat dari adanya oedema
c. Anak yatim berusia < 1 tahun (jika perawatan secara tradisional tidak mencukupi)
d. Ibu yang memiliki anak > 1 tahun dengan kegagalan menyusui (hanya dalam kasus luar biasa
dimana terjadi kegagalan relactation walau sudah dilakukan konseling dan pemberian makanan
tradisional)
e. Semua anak < 5 atau 3 tahun dengan tinggi cut off (5 tahun = 110 cm, 3 tahun = 90 cm)
30. Jenis makanan yang digunakan pada fase stabilisasi (fase I) pada kasus komplikasi severe malnutrition
pada fase awal rehabilitasi gizi adalah :
a. RUTF (ready to use therapeutic food)
b. F 200
c. F 100
d. F 75
e. Modisco
31. Pemberian Blanket Suplementary Feeding diberikan pada saat .
a. Prevalensi malnutrisi akut < 15%
b. Prevalensi malnutrisi akut 10-14%
c. Diduga kenaikan tingkat kekurangan gizi akibat induksi epidemi musiman
d. Diberikan pada akhir keadaan gawat darurat
e. Ketika sistem distribusi pangan umum memadai di tempat
32. Keuntungan dari dry ration :
a. Peningkatan aksesibilitas dan kapasitas cakupan yang baik
b. Cocok untuk populasi yang terpusat (jarak dekat)
c. Waktu yang dipakai untuk ibu-ibu berpartisipasi dalam program ini jauh lebih besar
d. Memerlukan sumber daya yang besar
e. Lebih sedikit anak yang menerima dry ration sehingga lebih hemat
33. Membutuhkan tenaga pemasak merupakan .
a. Keuntungan wet ration
b. Keuntungan dry ration
c. Kerugian wet ration
d. Kerugian dry ration
e. Syarat utama dry ration
34. Berikut ini merupakan kerugian dari dry ration yang paling tepat adalah .
a. Harus menyediakan bahan makanan dalam jumlah yang lebih banyak
b. Butuh tenaga pemasak lebih banyak
c. Harus menyediakan waktu lebih untuk menemani anak ke lokasi
d. Makanan tidak sesuai selera/pola makan anak
e. Jarak yang ditempuh jauh
35. Merehabilitasi orang yang mengalami malnutrisi merupakan tujuan dari .
a. Supplementary Feeding Programme
b. Selective Feeding Programme

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

c. Blanket Supplementary Feeding


d. Targetted Supplementary Feeding
e. Therapeutic Feeding Programme
Nutrisi yang erat hubungannya dengan penyakit campak adalah .
a. Vitamin A
b. Vitamin B1
c. Vitamin B2
d. Vitamin D
e. Vitamin E
Berikut ini merupakan kriteria penerima blanket supplementary feeding, kecuali ..
a. Anak kurang dari 5 tahun
b. Wanita hamil dan ibu menyusui
c. Lansia dan orang sakit
d. Anak sekolah
Yang perlu mendapatkan suplementasi vitamin A pada kondisi bencana yaitu ...
a. Ibu hamil
b. Anak di bawah 6 bulan
c. Lansia
d. Relawan
Jika ditemukan tingkat malnutrisi (GAM) lebih dari sama dengan 15% atau 10-14% ditambah faktorfaktor yang memperparah, maka diberikan ...
a. Targeted supplementary feeding
b. Pemberian jatah ransum (kecuali terbatas untuk kelompok rentan)
c. Tidak ada jatah ransum
d. Tidak dibutuhkan intervensi pada populasi
Tujuan utama pemberian therapeutic feeding programme adalah ...
a. Mengurangi kemiskinan
b. Mengurangi jumlah kesakitan
c. Merehabilitasi orang dengan severe malnutrition
d. Mengurangi jumlah kelapara
Targeted Suplementary Feeding Program akan dihentikan pemberiannya pada saat....
a. Distribusi makanan sudah bagus
b. Prevalensi malnutrisi sudah menurun
c. Jumlah korban severe malnutrition menurun
d. Pemberian wet ration
Apabila ransum yang digunakan terbatas ,maka pemilihan pemberian makanan dipilih yang berupa...
a. Wet ration
b. Targeted Suplementary
c. Dry Ration
d. Suplementary Feeding Program
Masalah sosial yang berkaitan dengan malnutrisi yaitu ....
a. Kemiskinan
b. Bencana alam
c. Peperangan
d. Body Image
Yang termasuk criteria for admission (in patient) yaitu....
a. Usia lanjut
b. Ibu hamil
c. Anak usia 6-59 bulan dengan edema tingkat 3
d. Ibu menyusui
Kapan Blanket Supplementary Feeding diberikan?
a. Tidak diberikan sama sekali
b. Pertengahan kondisi emergency
c. Sesudah pendistribusian makanan

d. Sebelum pendistribusian makanan


e. Selama kondisi emergency berlangsung
46. Berikut ini merupakan sasaran bagi Targeted Supplementary Feeding, kecuali?
a. Balita
b. Lansia
c. Ibu hamil dan menyusui
d. Remaja
e. Penderita HIV/AIDS
47. Berikut ini merupakan key indicators kasus defisiensi gizi mikro yang ditangani berdasarkan best clinical
practice saat ini, kecuali?
a. Penemuan kasus secara proaktif
b. Dapat menggunakan indikator tidak langsung
c. Menggunakan indikator antropometri
d. Menggunakan indikator biokimia dan klinis
e. Kasus yang sering muncul berkaitan dengan tidak memadainya bantuan makanan
48. Severe Accute Malnutrition yang disertai dengan komplikasi medis diantaranya berikut ini, kecuali?
a. Anemia dengan tingkat keparahan tinggi
b. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
c. Hipoglikemia
d. Sariawan
e. Dehidrasi
49. Pemberian suplementasi vitamin A dapat diberikan kepada anak-anak atau orang-orang yang dekat
dengan orang yang menderita, kecuali...
a. Katarak
b. Campak
c. Kwarshiorkor
d. Xerophtalmia
50. Apabila pada suatu wilayah pengungsian jauh dari tempat distribusi makanan serta akses menuju
tempat distribusi tersebut terbatas. Maka, supplementary feeding program yang cocok digunakan pada
kasus di atas adalah...
a. On-site supplementary feeding program
b. Dry ration
c. Wet ration
d. RUSF
51. Penambahan pemberian TFP ke SFP adalah jika....
a. BB/U sudah > -2SD
b. BB/U sudah <SD
c. BB/TB sudah > -2SD
d. BB/TB sudah < -2SD
52. Theurapetic milk yang digunakan untuk pemulihan dan penyembuhan adalah..
a. F75
b. F95
c. F150
d. F100
53. Targeted Supplementary Feeding Programme diberikan kepada golongan berikut ini, kecuali.....
a. Balita
b. Ibu Menyusui
c. Wanita Usia Subur (WUS)
d. Penderita HIV/AIDS
e. Lansia
54. Dry rations diberikan dalam kondisi...
a. Sukarelawan banyak
b. Dalam bentuk makanan berkuah
c. Disantap bersama setelah dibagikan

d. Sumber daya terbatas


e. Tidak bisa dibawa pulang (take-home)
55. Indikator untuk menilai efektifitas TFP adalah...
a. Recovery rate > 75
b. Recovery rate < 75
c. Recovery rate > 85
d. Death rate > 10
e. Death rate > 15
56. TFP diberikan pada subyek...
a. Malnutrisi
b. Malnutrisi ringan
c. Malnutrisi sedang
d. Malnutrisi parah/akut
e. Semua anak di bawah 1 tahun
57. Kalori blended food dry ratio adalah
a. 250 kkal
b. 75 kkal
c. 100 kkal
d. 300 kkal
e. 350 kkal
58. Salah satu indikator tidak langsung kasus defisiensi Zink adalah
a. Serum zink
b. BB
c. LILA
d. BB/TB
e. IMT
59. Kelemahan wet ration dalam distribution supplementary feeding, kecuali
a. Kontrol pemenuhan energi
b. Tempat feeding center yang jauh
c. Menu tidak sesuai kesukaan anak
d. Anak yang dapat dipantau sehingga makanan bisa dihabiskan
60. Yang tidak termasuk fasilitas untuk inpatient SAM adalah
a. Maksimal 50 anak
b. Staff ahli
c. Program mencakup kemasyarakatan
d. Jaringan yang kuat antara community-based outpatient programme
61. Yang termasuk indikator untuk menilai efektifitas TFP adalah
a. 4-60 bulan
b. 6-59 bulan
c. 4-59 bulan
d. 6-60 bulan
62. Ration yang diberikan secara mingguan dan dalam jumlah besar biasa disebut dengan..
a. Take home ration
b. On-site ration
c. Wet ration
d. Combune ration
63. Bentuk makanan blended fortified food, minyak dan gula diberikan pada jenis supplementary feeding
a. Dry ration
b. On-site daily ration
c. Wet ration
d. Blanket ration
e. Theurapetic ration
64. Apabila cadangan makanan di rumah tangga terbatas, jenis supplementary feeding yang cocok untuk
diberikan yaitu

65.

66.

67.

68.

69.

70.

71.

72.

73.

a. Wet ration
b. High energy biscuit
c. Therapeutic feeding
d. Dry ration
e. Lipid based spreads
Pengungsi yang telah mengalami in-patient/facility based therapeutic feeding programme dapat
dipindahkan pada program community based therapeutic feeding apabila telah memenuhi
persyaratan
a. Anoreksia berkurang, cita rasa membaik dan konsumsi RUTF > 75%
b. Oedema berkurang, cita rasa membaik dan konsumsi RUTF > 75%
c. Oedema berkurang, cita rasa membaik dan konsumsi RUTF > 65%
d. Anoreksia berkurang, cita rasa membaik dan konsumsi RUTF > 65%
e. Oedema berkurang, cita rasa berkurang dan konsumsi RUTF > 50%
Pada dry ration kandungan protein yang dianjurkan adalah
a. 30-40 g/hari
b. 30-50 g/hari
c. 45-50 g/hari
d. 35-45 g/hari
Kebutuhan vitamin A akan meningkat selama masa
a. Stabilisasi
b. Rehabilitasi
c. Transisi
d. Transformasi
Kasus defisiensi gizi mikro ditangani berdasarkan
a. Specific clinical practice
b. Best clinical practice
c. Therapeutic clinical practice
d. High calory clinical practice
Kekurangan vitamin A akan menyebabkan
a. Xerophtalmia
b. Scurvy
c. Osteoporosis
d. Anemia
Keuntungan dari dry ration adalah
a. Cocok untuk lokasi pengungsi yang terpusat
b. Resiko infeksi silang antar pengungsi tinggi
c. Waktu lebih lama
d. Meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas
Suplementasi vitamin A dosis tinggi memiliki tujuan sebagai berikut, kecuali
a. Menurunkan durasi penyakit
b. Mencegah kebutaan
c. Mengurangi keparahan dan komplikasi
d. Meningkatkan xerophthalmia
Nutritional rehabilitation yang diberikan pada fase akut adalah, kecuali
a. Pengobatan medis untuk mengatasi dehidrasi dan infeksi
b. Perawatan psikologis dan medis
c. Diberikan therapeutic milk dalam porsi sering
d. Menjaga keseimbangan elektrolit
Kriteria penderita severe acute malnutrition yang menerima outpatient management adalah sebagai
berikut, kecuali
a. Edema grade 1 atau 2
b. LILA < 115 mm
c. WFH <-3 z-score
d. Anorexia

74. Kriteria anak SAM sudah dapat diberikan SFP (Supplementary Feeding Program) adalah ketika
a. BB/TB > 1 SD
b. BB/TB < -2 SD
c. BB/TB > -2 SD
d. BB/Tb > 2 SD
e. BB/TB < -1 SD
75. Ransum yang berbasis polished rice digunakan untuk mencegah defisiensi
a. Vit C
b. Vit B3
c. Vit B1
d. Vit A
e. Iron
76. Kriteria global acute malnutrisi pada anak 6-59 bulan adalh
a. WFH < -3 Zscore dan/ atau LILA < 12,5 cm dan/ atau edema
b. WFH < -2 Zscore dan/ atau LILA <12,5
c. WFH < -2 Zscore dan/ atau LILA < 12,5 cm dan/ atau edema
d. WFH -3 -< -2 Zscore dan/ atau LILA 11,5 - < 12,5 cm
e. WFH < -3 Zscore dan/ atau LILA < 11,5 cm dan/ atau edema
77. Ransum yang dibasis jagung dengan jumlah daging/ kacang tanah/ ikan yang terbatas merupakan
pencegahan defisiensi
a. Vitamin A
b. Vitamin B1
c. Vitamin B2
d. Vitamin B3
e. Zat Besi (Fe)
78. Kriteria anak yang masuk ke dalam kelompok TFP
a. BB/TB < -2,5 Zscore
b. BB/TB < -3 zscore
c. BB/TB > -3 Zscore
d. BB/TB > -2 Zscore
e. BB/ TB <= -2 Zscore
79. Cara mengukur / mengetahui malnutrisi
a. Indeks TB/BB dan lingkar kepala
b. Odema & LILa
c. Odema & BB
d. Indeks TB/BB atau lingkar kepala
e. Odema dan lingkar kepala
80. Lama maksimal inpatien Fe therapeutic Feeding Progromme tidak lebih dari
a. 7 minggu
b. 3 mgg
c. 4 mgg
d. 6 mgg
e. 5 mgg
81. Ready to use therapeutic feeding diberikan kepada
a. Anak malnutrisi berat tanpa komplikasi
b. Anak malnutrisi berat dengan komplikasi
c. Anak malnutrisi sedang
d. Anak malnutrisi sedang dengan komplikasi
e. Balita usia 6-59 bulan
82. Salah satu ciri dari SFP dry ration adalah jumlahnya lebih banyak untuk dibawa pulang. Hal ini
dikarenakan
a. Distribusi sulit dan membutuhkan waktu lama
b. Dapat ditimbun lebih kemudian dijual kembali
c. Antisipasi untuk mendapatkan porsi yang cukup sesuai kebutuhan

d. Mencegah adanya kerusakan saat distribusi


e. Mencegah malnutrisi
83. Komposisi SFP harus seimbang dengan minimal
a. 1 kkal/ml bentuk saring
b. 2 kkal/ml bentuk cair
c. 1 kkal/ml bentuk lunak
d. 2 kkal/ml bentuk saring
e. 1 kkal/ml bentuk cair
84. Kriteria transisi TFP menjadi SFP adalah
a. Nafsu makan belum membaik
b. Masih diberikan penanganan medis
c. Peningkatan 15-20% berat badan
d. Oedema berkepanjangan
e. Komplikasi defisiensi mikronutrien
85. Analisis yang mendasari diberikannya TFP adalah
a. Anak banyak yang mengalami severe acute malnutrition
b. Pengendalian penyakit dan defisiensi yang memadai
c. Tindak lanjut dari GFD
d. Sosial ekonomi dan kebiasaan warga
e. Sanitasi tidak memadai

Anda mungkin juga menyukai