Anda di halaman 1dari 2

Satu Ikatan Aksi Perubahan, Kontribusi Nyata Untuk Pendidikan Menuju Indonesia

Berkarakter
(Tina Dwi Rubianti)
Sepanjang sejarah kehidupan manusia telah melewati berbagai perubahan yang telah
mengahadirkan kondisi kehidupan kita saat ini sebagai manusia abad 21. Bersama sebuah
perubahan, berdirilah sebuahn pembangunan baik berupa sarana terlihat dan juga pembangunan
sumber daya manusia. Manusia membangun kecakapan untuk menjalani kehidupan yang lebih
baik. Terdapat 6 komponen yang menentukan pengembangan perubahan, yaitu (1) Adanya visi
yang jelas, (2) Misi, (3) Rancangan Kerja, (4) Sumber Daya, (5) Keterampilan professional, (6)
Motivasi. Siapapun yang ingin melakukan perubahan perlu memperhatikan 6 kompenen tersebut
sehingga diharapkan perubahan yang dilakukannya dapat membawanya menuju kondisi yang
lebih baik
Jepang membangun kembali negaranya pasca bom atom dengan mengumpulkan guru-guru yang
tersisa saat itu, Indonesia melakukan pembangunan dengan membangun gedung-gedung
percakar langit di ibukota untuk memperlihatkan kemajuan ekonomi tanpa banyak kalangan
yang berfikir berasal dari mana dana untuk membangunnya. Tahun berlalu dan dapat kita lihat
dengan nyata sejauh apa pembangunan yang telah dilakukan negara kita yang hanya melakukan
pembangunan artificial. Lain halnya dengan jepang yang kini telah merajai berbagai sector
ekonomi, raja Asia timur dengan GNP tertinggi. Peran sumber daya manusia sangat besar
terhadap pembangunan bangsa, Indonesia sebagai salah satu penerima anugrah demografi perlu
bersyukur dengan memiliki sumber daya yang mampu bersaing dari segi kualitas tidak hanya
dari segi kuantitas.
Abad 21 dengan globalisasi yang semakin deras, menjadi salah satu penyebab fenomena
ekonomi yang digagas kapitalis semakin menjadi pujaan dunia, kesadaran bangsa-bangsa sebagai
warga dunia yang saling membutuhkan satu sama lain, kemajuan teknologi informasi yang
mampu menghubungkan dan mempersempit ruang dan waktu telah membuat bagian-bagian
dunia terhubung satu sama lain, sehingga perubahan jelas akan terjadi di berbagai sendi
kehidupan. Kita mesti siap menerima berbagai perbedaan termasuk didalamnya kebudayaan.
Generasi muda akan memiliki kebebasan untuk memilih akan menjalani kehidupan dengan

budaya siapa, apakah menjadi barat atau timur. Orang tua akan memiliki kekhawatiran dalam
perannya sebagai pendidik pertama anak, disatu sisi tidak ingin anaknya tertinggal zaman dan
disisi lain juga tidak ingin anaknya tergerus zaman.
Menghadapi tantangan tersebut peran pendidikan sangat penting, sekolah sebagai tempat
bersosialisasi dan pembentukan pribadi anak dituntut untuk memberi keterampilan kognitif
sekaligus keterampilan sosial. Harapan bangsa tumbuh dari sekolah-sekolah dan lulusan-lulusan
sekolah tinggi. Mereka yang terdidik dan siap mendidik lingkungannya diharapkan hadir
ditengah-tengah pembangunan bangsa. Kurikulum 2013 yang mulai diimplementasikan pada
pertengahan tahun tersebut memuat sebuah misi mulia melalui pembelajaran karakter dihentikan
dengan pertimbangan kesiapan sekolah dengan perubahan pola mengajar dan penilaian
menghasilkan golongan prokontra. Ada yang siap dan tak siap, dan meskipun demikian
perubahan terus berlangsung tanpa peduli manusia siap dan tidak siap.
Menyadari pentingnya pendidikan, kita sebagai pemuda yang mengeyam pendidikan perlu
menunaikan tanggung jawab atas peran-peran kita dimasyarakat. Dengan bergabung dalam
sebuah gerakan aksi dapat memaksimalkan peran dan mengarahkan kita pada sebuah kesempatan
untuk ikut memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan Indonesia. BEM REMA UPI sebagai
organisasi kemahasiswaan yang berada di kampus pendidikan, tempat calon-calon pendidik
mempersiapkan diri membawa Indonesia mengarungi pembangunan, menghadapi tantangan dan
melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Menjadi harapan banyak pihak bahwa kontribusi
mahasiswa mampu menjadi titik terang bagi remang-remangnya pendidikan Indonesia saat ini.
Melalui BEM REMA UPI, peran kolektif mahasiswa akan lebih bernyawa.

Anda mungkin juga menyukai