Anda di halaman 1dari 133

DI

KTAT

DTK

201
5

BI
OProses

Akademi
sI
MTK201
5

#T
anggapBer
manf
aat

DAFTAR ISI

I.

Biologi Sel

II.

Kimia Analitik

III. Kimia Fisika


IV. Neraca Massa dan Energi
V.

Peristiwa Perpindahan

JANGAN TERPAKU PADA DIKTAT INI.


Diktat ini dijawab oleh mahasiswa.
Pemikiran dosen mungkin berbeda. Untuk
penggunaan diktat yang efektif,
berkonsultasilah dengan asisten dosen.

Contact Person :

Dimas Nurwansyah TK 14
( 081934165726 )
Rickson Mauricio TK 14
( 085692962606 )

SOAL BIOLOGI SEL

1. Sebutkan bagian bagian dari membran sel dan sebutkan juga kegunaankegunaannya? (10)
2. Jelaskan apa yang disebut dengan mitosis? Sebutkan dan jelaskan juga
tahapan-tahapannya ? (15)
3. Jelaskan tahapan-tahapan replikasi virus pada umumnya? Menurut anda
bagian mana proses replikasi virus tersebut dapat dihambat? Jelaskan (20)
4. Jelaskan fungsi Badan Golgi? (10)
5. Salah satu penemuan saat ini adalah mikro kompartemen yang ada dalam
bakteri prokariotik, Jelaskan yang anda ketahui, apa itu mikro kompartemen?
Kira-kira apa aplikasinya seperti apa untuk dunia industri? (25)
6. Sebutkan organel apa saja yang ada di sel prokariotik dan tidak ada di sel
eukariotik? Jelaskan (10)
7. Sebutkan persamaan-persamaan mitokondria dan kloroplas? (10)

PEMBAHASAN SOAL BIOLOGI SEL

1. Struktur dan Komponen Membran Sel


Membran sel atau dikenal juga sebagai
membran plasma atau plasmalemmal
adalah salah satu bagian penting dari
sebuah sel yang membungkus organel
internal.
interior

Membran
sel

dari

ini

memisahkan

lingkungan

luar.

Membran ini secara fisik memisahkan isi sel

Struktur Membran Sel

dari lingkungan luar, tetapi pada tanaman, jamur, dan beberapa bakteri ada
dinding sel yang mengelilingi membran ini. Komponen penyusun membran sel
terdiri dari komponen lipid, protein dan karbohidrat. Ratio komposisi tiap-tiap
komponen tidaklah sama pada setiap membran sel karena tergantung dari tipe
selnya juga spesiesnya. Umumnya, kandungan lipid pada membran sel berkisar
40%, protein 40%, karbohidrat 1-10% dan air 20%. Struktur dan komponen
membran sel terdiri dari :
-

Fosfolipid bilayer
Membran plasma disusun oleh molekul phosphat dan lipid sehingga sering
juga disebut lapisan phospholipid,. Karena tersusun dua lapis juga sering
disebut phospholipid bilayer,Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik.
Membran sel terbuat dari dua lapis fosfolipid dan setiap molekul fosfolipid
memiliki kepala dan sepasang ekor. Kepala daerah hidrofilik (ketertarikan
terhadap molekul air) dan ujung ekor hidrofobik (tinggal jauh dari molekul
air).

Lapisan 1 fosfolipid
http://konsepbiologi.wordpress.com/

Lapisan 2 fosfolipid
http://konsepbiologi.wordpress.com/

Molekul lipid ditunjukkan oleh 2 garis vertikal yang menempel pada


bentuk bola, bentuk bola mewakili molekul phosphat. Phospholipid tersusun
atas 1 molekul phosphat dan 2 molekul lipid ditunjukkan oleh 2 garis vertikal
dan 1 buah bola. Molekul lipid memiliki karakter tidak larut dalam air
(hidrofobik >hidro=air ; fobik=fobia=takut) sedangkan molekul protein
memiliki

karakter

larut

dalam

air

(hidrofilik).Dengan

karakter

ini

menyebabkan sisi sebelah dalam dan luar dari membran plasma adalah
lingkungan yang bersifat polar (larut dalam air). Selain itu air juga tidak akan
bisa masuk melalui membran ini.
-

Protein integral
Protein integral adalah struktur protein yang
menghubungkan sisi luar sel dengan sisi
dalam sel/sitoplasma yang terletak pada
membran plasma. Dengan bentuk yang
seperti ini air dapat masuk ke dalam sel
karena karakter protein itu dapat larut dalam
air. Pengaturan air akan masuk ke dalam sel

Protein Integral
http://konsepbiologi.wordpress.com/

ataupun ke luar dipengaruhi oleh gradien konsentrasi air. Jika konsentrasi


air di dalam sel rendah maka air secara otomatis akan masuk ke dalam sel
demikian pula sebaliknya.
-

Protein periferal
Selain protein integral terdapat juga struktur protein lain yang hanya terdapat
di daerah tepi luar dari membran plasma, disebut dengan protein tepi/protein
perifer. Protein ini berfungsi sebagai regulator/pengatur ion channel dan
transport membran. Protein perifer tidak tertanam dalam daerah hidrofobik
membran. Sebaliknya, mereka berhubungan dengan kepala hidrofilik.
Protein periferal tidak tertanam dalam bilayer lipid namun terikat longgar
pada permukaan membran.

Kolesterol
Merupakan

komponen

utama

dalam

membran plasma, sedikit pada badan


golgi, mitokondria dan nucleus. Letak
Struktur Kolesterol
http:// encrypted-tbn2.gstatic.com/

kolesterol tersisip diantara fosfolipid dan berperan dalam menentukan


tingkat fluiditas membran. Kolestrol memiliki struktur dasar inti steroid yang
mengandung gugus metil, gugus hidroksi yang terikat pada cincin pertama,
dan rantai alkil.Kolesterol berfungsi untuk menjaga konsistensi dari
membran sel. Kolestrol memperkuat membran dengan mencegah beberapa
molekul kecil dari persimpangan itu. Molekul kolesterol juga menjaga ekor
fosfolipid sampai bersentuhan dan pemadatan. Hal ini memastikan bahwa
membran sel tetap cairan dan fleksibel.
-

Karbohidrat
Karbohidrat pada membran plasma terikat pada lipid atau protein dalam
bentuk glikolipid dan glikoprotein. Karbohidrat ini memegang peranan
penting dalam berbagai aktivitas sel, antara lain dalam sistim kekebalan.
Karbo-hidrat pada membran plasma merupakan hasil sekresi sel dan tetap
berasosiasi dengan membran membentuk glikokaliks.

Glikoprotein
Glikoprotein

adalah

molekul

yang

berisi sebagian protein dan setidaknya


satu porsi karbohidrat .Glikoprotein
menonjol

dari

dinding

bertindak

sebagai

sel

reseptor

dan
untuk

molekul lain, untuk mengikat protein


dari membran sel tetangga dan sel lain

Glikoprotein
http://barinly.co.id/tugas/5169/

sehingga terjadi ikatan antarsel.


-

Glikolipid
Glikolipid ialah molekul molekul lipid yang
mengandung

karbohidrat.

Glikolipid

merupakan kumpulan berbagai jenis unitunit monosakarida yang berbeda seperti


gula-gula

sederhana

galaktosa,

D-manosa,

D-glukosa,

D-

L-fruktosa,

L-

arabinosa, D-xylosa, dan sebagainya.

Glikolipid
http://barinly.co.id/tugas/296593/

Glikolipid dapat diturunkan dari

gliserol atau pingosine .Fungsi dari glikolipid pada membran plasma adalah
sebagai sinyal pengenal untuk interaksi antar sel ,contohnya dalam

imunitas,selain itu sebagai komponen yang menyusun permukaan luar


membran sel.
-

Mikrofilamen Sitoskeleton
Sitoskeleton

adalah

Mikrofilamen

rangka

merupakan

sel.

filament

protein kecil yang tersusnn atas dua


rantai

protein

terpilin

aktin

yang

menjadi

Mikrofilamen

satu

Mikrofilamen sitoskeleton
http://www.biologi-sel.com/

sitoskleton

berfungsi

untuk

menstabilkan lokasi protein pada membran).Mikrofilamen atau elemen lain


sitoskeleton mungkin terikat ke protein membrane, suatu fungsi yang
membantu mempertahankan bentuk sel.
-

Sisi sitoplasmik dan Sisi


ekstraseluler
Membran

memiliki

muka

sisi

dalam dan sisi luar yang sangat


berbeda. Pada sisi sitoplasmik
membran
protein

plasma,
membran

tempatnya

melalui

sejumlah
diikat

di

pelekatan

pada sitoskeleton. Pada sisi bagian

Sisi sitoplasma dan ekstraseluler membran


http://www.biologi-sel.com/

luarnya (eksterior), protein membran tertentu diikat pada serabut-serabut


matriks ekstraseluler.

2. Pembelahan mitosis adalah proses pembelahan inti sel menjadi dua inti sel
baru melalui tahap-tahap tertentu dan menghasilkan sel anak dengan jumlah
dan jenis kromosom yang sama dengan sel induknya. Dari satu sel lalu
menjadi dua sel anak identik, masing-masing sel anak mewarisi kromosom
yang sama banyak dengan kromosom induknya. Jika sel induk memiliki 2n
kromosom, setiap sel anak juga memiliki 2n kromosom Pembelahan mitosis
terjadi melalui beberapa tahapan. Mula-mulai bagian inti sel membelah,
setelah diikuti pembelahan sitoplasma. Adapun tahap-tahap pembelahan
mitosis yang dapat dilihat seperti yang ada dibawah ini..
Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis

a. Profase
Profase merupakan fase pertama pembelahan. Pada fase ini kromosom mulai
terjadi pemendekan, menebal, dan masing-masing saling berpasangan (2n)
yang berdiri dari dua benang. Pada fase ini, membran ini masih tampak.
Ciri-Ciri Tahap Profase: Benang-benang kromonema menjadi pendek dan
bertambah tebal membentuk kromosom homolog dengan duplikatnya
sehingga menjadikan kromosom menjadi 2; Nukleous dan membran inti
menghilang; Sentriol membelah 2 dan bergerak berlawanan kearah dua kutub
yang berlawanan pula; Setiap sentriol menuju ke benang spinder (benang
gelendong)
b. Metafase
Pada fase ini membran inti melebur. Kromosom berkumpul di bidang ekuator
yang ada di tengah sel. Kromosom memperbanyak diri maka setiap
kromosom terdiri dari dua kromatid. Pada saat ini dapat dikatakan bahwa sel
memiliki 4n kromosom.
Ciri-Ciri Tahap Metafase: Setiap kromosom homolog dengan duplikatnya
sejajar di bidang metafase/dataran metafase
c. Anafase
Pada fase anafase setiap kromosom memisahkan diri menjadi dua bagian
yang sama, masing-masingbergerak menuju ke arah kutub sel yang saling
berlawanan, jadi 2n kromosom bergerak ke kutup yang satu, dan 2n
kromosom bergerak kekutub yang lain.
Ciri-Ciri Tahap Anafase: Setiap kromosom homolog memisahkan diri
dublikatnya kearah dua kutup berlawanan dengan gerakan kontraksi dari
daya tarik benang spindel
d. Telofase
Kromosom sampai di kutub masing-masing kemudian terbentuk membran inti
yang mengelilingi kelompok kromosom. Setiap kedua inti yang baru terbentuk
itu, muncul membran pemisah. Kemudian terbentuklah membran sel yang
memisahkan kedua sel anak tersebut. Maka lengkaplah sudah proses
pembelahan mitosis, dari satu sel menjadi dua sel anak. Setiap sel anak
memiliki 2n kromosom.
Ciri-Ciri Tahap Telofase: Kromosom homolog dan kromosom dublikatnya
saling menuju ke kutub selnya masing-masing; Mulai terlihat membran inti sel

dan nukleolus; Dibagian tengah sel mulai terbentuk dan adanya sekat
pemisah; Terbentuknya dua sel anak

3. Replikasi virus secara umum, ada lisogenik dan litik. Ini hnya secara umum
yaaa...

Menurut Tortora (2004:388) tahap daur Litik litik yaitu sebagai berikut:
a. Attachment (penempelan)
Ujung akar dari virus pada bagian penerima (receptor side) dipermukaan sel
bakteri.

Receptor

yang

khusus

pada

bakteri

merupakan

bagian

lipopolisakarida. Walaupun setiap struktur permukaan dapat berfungsi


sebagai penerima phage termasuk flagella, pilli dan karbohidrat maupun
protein yang terdapat pada membrane atau diding sel bakteri. Setelah terjadi
adsorbsi benang-benang ekor, maka terjadi absorbsi jarum ekor (fail pin)
yang kemudian disusul dengan penetrasi
b. Penetration
Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA (asam nukleat) ke
dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim disebuit lisozim yang
dapat menguaikan bagian-bagian dari diding sel bakteri. Selama proses
penetrasi, bagian pembungkus (sheath) ekor berkontraksi sehingga ekor
tertarik ke dalam sel. Ketika ujung inti ekor sampai pada membran plasma sel
bakteri, DNA yang terdapat pad abegian kepala phage memasuki inti ekor
melalui membrane plasma dan terus masuk ke dalam sel. Bagian kapsid dari
kebanyakan phage tetap tinggal di luar sel bakteri
c. Biosynthesis (biosintesis)
Ketika DNA bakteriophage mencapai sitoplasma sel hospes, terjadilah
biosintesis asam nuleat virus dan protein. Dalam proses ini DNA virus
mengendalikan mesin metabolic dari sel hospes sehingga transkripsi RNA

dari kromosom hospes terhenti, karena DNAnya sudah rusak, kemudian DNA
virus mencetak mRNA. Oleh karena enzim-enzim hospes masih berfungsi,
maka energi virus terus diproduksi dan digunakan untuk mensintesis DNA
phage dan protein. Pada awalnya phage menggunakan nukleotida dan
beberapa enzim dari sel hospes untuk mensintesis DNA phage dan segera
setelah itu terjadilah biosintesis protein virus. Ribosom enzim-enzim dan
asam-asam amino dari hospes digunakan untuk mensintesis protein-protein
virus dan protein kapsidnya. Perlu diingat bahwa selama penetrasi
berlangsung, bagian kapsid virus berada di luar hospes. Ini berarti bahwa
DNA phage harus mempersiapkan template untuk menghasilkan semua
komponen-komponen virus termasuk DNA phage sendiri. DNA phage ini
dapat mencetak mRNA untuk tranlasi enzim-enzim phage dan protein kapsid.
Dalam beberapa menit selama infeksi, phage yang komplit tidak dijumpai di
dalam sel hospes. Hanya komponen-komponen yang terpisah seperti DNA
dan protein yang dapat dideteksi.
d. Maturasi (pematangan)
Dalam proses ini DNA bakteriophage dan kapsid bergabung sedemikian rupa
sehingga membentuk virion yang lengkap, dimana prosesnya dikendalikan
oleh gen-gen virus. Kepala phage dan ekor dipisah oleh sub unit proteinproten. Bagian kepala dibungkus oleh DNA virus sedang bagian ekornya
melekat pada bagian leher. Pada banyak virus yang sederhana, asam-asam
nukleat dan kapsidnya berkumpul dengan spontan untuk membentuk virion
tanpa pengendalian oleh gen-gen.
e. Realesse (pelepasan)
Tahapan terakhir dari penggandaan virus adalah pelepasan virus dari sel
induk. Istilah lisis biasanya digunakan untuk tahapan ini dalam proses
penggandaan dari phage T4 karena dalam hal ini, membrane plasma
membuka (lisis), lysozym yang dihasilkan oleh gen phage disintesiskan di
dalam sel. Enzim ini menyebabkan pecahnya dinding sel bakteri dan sel
bakteriophage yang baru terbentuk dilepaskan dari sel induk. Phage ynag
dilepas menginfeksi sel-sel rentan disekitarnya, dan siklus penggandaan diri
virus terulang di dalam sel tersebut
Menurut Solomon, 2002:487, tahap-tahap dari lisogenik adalah sebagai
berikut:

a. Attachment (penempelan)
Ujung akar dari virus pada bagian penerima (receptor side) dipermukaan sel
bakteri.

Receptor

yang

khusus

pada

bakteri

merupakan

bagian

lipopolisakarida. Walaupun setiap struktur permukaan dapat berfungsi


sebagai penerima phage termasuk flagella, pilli dan karbohidrat maupun
protein yang terdapat pada membrane atau diding sel bakteri. Setelah terjadi
adsorbsi benang-benang ekor, maka terjadi absorbsi jarum ekor (fail pin)
yang kemudian disusul dengan penetrasi
b. Penetration
Setelah adsorbsi terjadi, phage menginjeksukan DNA (asam nukleat) ke
dalam sel bakteri dengan mengeluarkan suatu enzim disebuit lisozim yang
dapat menguaikan bagian-bagian dari diding sel bakteri. Selama proses
penetrasi, bagian pembungkus (sheath) ekor berkontraksi sehingga ekor
tertarik ke dalam sel. Ketika ujung inti ekor sampai pada membran plasma sel
bakteri, DNA yang terdapat pad abegian kepala phage memasuki inti ekor
melalui membrane plasma dan terus masuk ke dalam sel. Bagian kapsid dari
kebanyakan phage tetap tinggal di luar sel bakteri
c. Integration (pnggabungan)
Pada fase ini virus menyisip ke dalam DNA bakteri sehingga DNA bakteri
mengandung materi genetik virus DNA bakteri yang telah menyisip pada DNA
bakteri tidak dapat aktif untuk mengambil alih kendali metabolisme dari DNA
bakteri, dikarenakan bakteri mempunyai virulensi. DNA virus yang menempel
pada DNA bakteri disebut Profage.
d. Replikasi (pembelahan)
Pada fase ini, Profage akan berada di dalam tubuh bakteri selama bakteri
masih mempunyai virulensi. Ketika sel bakteri mengalami pembelahan, DNA
virus yang ikut terkopi sehingga terbentuklah dua bakteri yang masing-masing
mempunyai profage. Pembelahan sel bakteri dapat berulang-ulang dalam
beberapa generasi dan profagenya juga akan terbagi dalam beberapa
generasi. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profage pada kondisi
tertentu, dapat menghasilkan phage aktif yang melisis sel inangnya. Hal ini
terjadi ketika genom lamda keluar dari kromosom bakteri. Pada saat ini,
genom lamda memerintahkan sel inang untuk membuat phage yang utuh dan
kemudian menghancurkan dirinya sendiri, melepaskan partikel phage yang

dapat menginfeksi. Yang mengubah virus dari menggunakan cara lisogenik


mnejadi cara litik adalah pemicu dari lingkungan, seperti radiasi atau adanya
beberapa zat kimia tertentu.
Proses replikasi virus dapat dihambat misalnya saat proses assembly di
dalam tubuh inang, sebelum protein penyusun kapsid dapat dirakit dan
berkumpul, dapat diberikan protease dalam obat sehingga enzim tersebut
akan menghancurkan protein pembuat kapsid virus, dan virus tidak akan bisa
bereplikasi. Atau saat transkripsi dengan enzim penghancur nukleotida untuk
menghancurkan asam nukleat yang direplikasi, dsb.

4. Aparatus Golgi
Aparatus Golgi terdiri dari tumpukan struktur membran yang dikenal
sebagai cisternae. Posisi dan struktur aparatus Golgi memungkinkan bahan
diproduksi dalam retikulum endoplasma akan segera diproses dan dikirim
dari membran sel.
Fungsi utama dari aparat Golgi
bertanggung jawab untuk menangani
makromolekul yang diperlukan untuk
fungsi sel yang tepat. Ini proses dan
paket

makromolekul

ini

untuk

digunakan dalam sel atau sekresi.


Terutama, aparatus Golgi memodifikasi protein
yang diterima dari retikulum endoplasma kasar,

Badan Golgi
www.sridianti.com

namun juga mengangkut lipid ke bagian penting dari sel dan menciptakan
lisosom.
Untuk

menyimpan

dan

mengangkut

molekul,

aparatus

Golgi

menggunakan vesikel. Vesikel kecil, kantung membran-tertutup yang


digunakan untuk penyimpanan, transportasi, dan pencernaan. Vesikel juga
digunakan untuk memindahkan zat keluar dari sel melalui proses yang
dikenal sebagai eksositosis, di mana vesikel menyatu dengan membran sel
dan melepaskan isinya di bagian luar.

5. Bacterial Microcompartment (BMC) merupakan organel sel. Bacterial


Microcompartment (BMC) ini dulunya disangka virus karena dindingnya
tersusun dari protein-protein. Beberapa keunikan BMC membuatnya dapat
diaplikasikan dalam industri dan bioteknologi. Secara umum, karena
cangkang protein dari BMC dapat berkumpul sendiri, maka cangkang kosong
dapat dibentuk, hal ini mendorong keinginan untuk mengengineer BMC agar
dapat mengemas bahan yang kita inginkan. Dengan ditemukannya
enkapsulasi peptida pada beberapa protein yang terasosiasi dengan BMC
menjadi awal mula untuk mengengineer BMC dengan menggabungkan
protein asing ke peptida tersebut dan ekspresi dengan cangkang proteinnya.
Atau contoh lain, peptida tersebut diambil dan kemudian diikat pada enzim
yang kita inginkan kemudian dimasukkan dan dikemas dalam mikro
kompartemen.

Dengan

mikro

kompartemen

tersebut,

enzim

dapat

diimobilisasi untuk keperluan industri.

6. Bagian luar sel bakteri terdiri dari: kapsula, dinding sel, dan membran plasma.
Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk
melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding
sel terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa
garam anorganik serta berbagai asam amino.

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan
reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup yang
paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan
respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik.
Pada beberapa daerah membran plasma membentuk lipatan ke arah dalam
disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan

menerima DNA pada saat konyugasi. Beberapa bakteri memiliki alat gerak
berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi
untuk melekatkan diri. Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri.
Sitoplasma berbentuk koloid yang agak padat yang mengandung butiranbutiran protein, glikogen, lemak dan berbagai jenis bahan lainnya. Pada
sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki sistem
endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas,
mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan ribosom banyak
ditemukan pada sitoplasma bakteri.

Struktur dinding bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bandingkan
komponen utama dinding sel kedua jenis bakteri, bagaimana letak
peptidoglikan pada kedua bakteri tersebut. Peptidoglikan inilah yang
membedakan hasil pewarnaan Gram yang berbeda pada kedua bakteri
tersebut. (Sumber : Campbell et al., 2000)

7. Mitokondria dan kloroplas adalah organel yang ditemukan dalam organisme


eukariotik (misalnya organisme dengan inti). Meskipun melayani fungsi yang
sangat berbeda (terutama mitokondria menghasilkan energi untuk sel dan
kloroplas yang terlibat dalam fotosintesis), ada kesamaan dalam struktur
kedua organel, yang dapat dijelaskan melalui proses yang dikenal sebagai
endosimbiosis.
Yang paling jelas kesamaan antara mitokondria dan kloroplas adalah
bahwa mereka terlibat dalam memicu sel karena keduanya memproduksi dan
menyimpan beberapa bentuk energi. Kesamaan lain adalah bahwa keduanya
mitokondria dan kloroplas mengandung beberapa jumlah DNA (meskipun

sebagian DNA ditemukan dalam inti sel). Yang penting, DNA mitokondria dan
kloroplas tidak sama dengan DNA dalam inti, dan DNA di dalam mitokondria
dan kloroplas dalam bentuk melingkar, yang merupakan bentuk DNA pada
prokariota (organisme sel tunggal tanpa inti). DNA dalam inti eukariot sebuah
melingkar dalam bentuk kromosom.
Penjelasan untuk struktur DNA serupa dalam kloroplas mitokondria
dengan dijelaskan oleh teori endosimbiosis, yang awalnya diusulkan oleh
Lynn Margulis pada tahun 1970 dalam karyanya The Origin of Sel
eukariotik. Menurut teori Margulis, sel eukariotik berasal dari bergabungnya
simbiosis prokariota, secara efektif, sel prokariotik bergabung bersama dan
akhirnya berkembang menjadi satu sel. Teori ini menjelaskan mengapa
mitokondria dan kloroplas masih memiliki DNA independen mereka sendiri
karena mereka adalah sisa-sisa apa yang digunakan untuk menjadi
organisme individual.

SOAL DAN PEMBAHASAN KIMIA ANALITIK

A. Isilah dengan jawaban yang tepat.


1. Manfaat jembatan garam dalam proses elektrolisis adalah
2. Peranan elektroda indikator adalah
3. Kurva kalibrasi adalah
4. Berapa gram yang diperlukan untuk membuat 5 liter larutan Na2CO3 0,1 M dari
padatan Na2CO3 yang memiliki berat molekul sebesar 105,99 g/mol?
5. Tentukan volume larutan HCL pekat yang diperlukan untuk membuat 100 ml
larutan HCL 6,0 M. Diketahui densitas larutan HCL pekat adalah 1.18 g/ml
dengan konsentrasi 37% dan BM HCL sebesar 36.5 g/mol
6. Ubahlah konsentrasi larutan Ni (II) 1 ppm menjadi konsentrasi dalam Molaritas,
diketahui BA Ni = 58,70 g/mol
7. Tentukan potensial elektroda Cd dalam larutan Cd2+ 0.01 M, bila diketahui dari
tabel bahwa potensial elektroda standar Cd adalah -0.403V
8. Untuk sel berikut ini, tentukan besarnya konstanta kesetimbangan
2Ag+ + Cu 2 Ag + Cu2+
Bila diketahui besarna potensial standar Ag dan Cu masing-masing sebesar
0,799V dan 0,337 V

JAWAB
1. Jembatan garam berfungsi untuk menjaga kenetralan muatan listrik pada larutan.
Konsentrasi larutan elektrolit pada jembatan garam lebih tinggi daripada
konsentrasi elektrolit di kedua bagian elektroda, maka ion negatif dari jembatan
garam masuk ke salah satu sel yang kelebihan muatan positif dan ion positif dari
jembatan garam berdifusi ke bagian lain yang kelebihan muatan negatif. Dengan
adanya jembatan garam terjadi aliran elektron yang kontinu melalui kawat pada
rangkaian luar dan aliran ion-ion melalui larutan sebagai akibat dari reaksi redoks
yang spontan yang terjadi pada kedua elektroda.
2. Jenis elektroda dalam sel:

Jenis elektroda indicator:


Elektroda logam
Elektroda jenis pertama
Elektroda jenis kedua
Elektrodda jenis ketiga
Elektroda inert
Elektroda membran
Elektroda kaca
3. Kalibrasi adalah suatu proses menghubungkan sinyal analitik yang diukur
(respon alat) dengan konsentrasi analit.
Kurva kalibrasi: sejumlah larutan baku dengan variasi konsentrasi disiapkan
kemudian diukur menggunakan instrument, dan respon instrument dicatat.
Larutan baku : Larutan analit yg telah diketahui konsentrasinya. Larutan baku
dibuat agar dalam pengukuran menggunakan instrumen tidak melampaui batas
linearitas (LOL = Limit of Linearity) dari instrumen
Kurva kalibrasi : Plot konsentrasi baku (X) versus respon instrumen (Y).
Hubungan antara konsentrasi baku dan respon instrumen adalah linier.

4. = , dimana =
5. Gunakan 1 1 = 2 2

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini.

Kasus:
Dilaporkan, bahwa pekerja yang menderita anemia dapat menurunkan produktiitasnya
hingga 5-10% dan kapasitas kerjanya 6,5 jam per minggu. Anemia yang
menyebabkan turunnya daya tahan juga membuat penderita rentan terhadap penyakit,
sehingga frekuensi tidak masuk kerja meningkat. Maka benarlah bila disimpulkan,
anemia difisiensi zat besi sangat memengaruhi produktivitas kerja seseorang.

Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah
(hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat
gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Tetapi
yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi.

Pengukuran kandungan Fe ini seharusnya dapat dilakukan dengan uji darah yang
sederhana. Anda sebagai mahasiswa Teknik Kimia berada dalam suatu tim untu
kmerancang suatu alat pengukur Fe dalam sampel darah, serum dan cairan badan
lainnya.
1. Dapatkah anda menjelaskan usulan tentang metoda analisis elektrokimiawi
yang menentukan kandungan ion logam besi pada sampel yang diambil
dari pasien dengan masalah anemia, untuk membuktikan dugaan bahwa
pasien anemia biasanya memiliki kandungan zat besi yang rendah. Apa
alasan anda memilih teknik analisis ini dibandingkan teknik lain untuk
menganalisis darah atau serum?
2. Anda memeroleh data dari laboratorium sbb:
Vol lar. Fe standar (750 mg/L) ...mL

Potensial sel ...mV

200

-35.6

100

-17.8

50

0.4

25

16.8

12.5

34.9

6.25

52.8

3.125

70.4

1.563

89.3

Bagaimana menentukan kemiringan kurva kalibrasi yang merupakan


ukuran respons elektroda ion selektif yang digunakan
3. Bila anda memiliki sample dnegan konsentrasi yang relatif tinggi metode
penambahan mana yang anda gunakan? Standar addition atau sample
addition? Jelaskan argumentasi anda.
Keterangan: soal hitungan dan studi kasus dibahas saat asistensi

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

KIMIA ANALITIK
UJIAN TENGAH SEMESTER III KIMIA ANALISIS 2006/2007
HARI:Senin, 18 Desember 2006; JAM : 11.00-12.30 (90 MENIT)
Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri H., Meng
Sifat Ujian : OPEN BOOK
Soal no. 1 (bobot 50%)
A. Suatu senyawa aromatik dianalisis menggunakan teknik spektroskopi. Hasil spektroskopi
massa diketahui bahwa rumus molekul senyawa tersebut adalah C8H8O. Hasil dari spektrum
infra merah menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak
memiliki gugus OH, memiliki gugus karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H. Spektrum NMR
dari senyawa tersebut adalah seperti berikut ini. Perbandingan luas kelompok puncak dari kiri
ke kanan adalah 1:4:3.

Tentukan struktur molekul yang tepat beserta argumentasinya.

B. Apa kelebihan dan kelemahan spektroskopi NMR dibandingkan dengan spektroskopi IR


dan spektroskopi massa.

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Soal no. 2 (bobot 50%)


Bila dalam suatu percobaan anda menggunakan gas chromatograph untuk menguji
kandungan senyawa hidrokarbon terkhlorinasi dalam air minum yang tercemar.Sampel
standar anda terdiri dari campuran hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene. Sampel
diinjeksikan pada gas chromatograph (GC) yang dilengkai dengan electron capture detector
(EC). Data berupa luas area puncak akan digunakan sebagai kuantitas senyawa yang
terdeteksi, yang juga terdapat dalam sampel.
Spesifikasi GC yang digunakan :

Flow rate : 50 mL/min; use Argon or helium carrier gas

Filament current : 180mA.

Column temperature : 90 degrees C.

Column packing : 10% DC-200 on Chromosorb P

Column size:25 m, 0.25 mm ID, 0.25 mm film thickness

Attenuation : 7

Sample size: 5 microliters

Suggested column : DC-200, 10% or Carbowax 20M, 10% on 60-80 mesh


Chromosorb P

Hasil yang diperoleh :

Dari 5 L larutan standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene masing-masing


menunjukkan puncak pada 3.4 dan 7.8 menit

Sebanyak 5L dari campuran sampel standar menghasilkan data sbb:

Hexachlorobenzene

Pentachlorobenzene (mL)

(mL)

Luas area puncak


hexachlorobenzene (Unit luas)

0.1

1.9

125.5

0.2

1.8

251.0

0.3

1.7

376.5

0.4

1.6

502.5

0.5

1.5

627.5

Dengan cara yang sama seperti sampel standar, dari hasil injeksi 5 L sampel air
minum diperoleh puncak pada 3.4 menit dengan luas puncak senilai 309.56 unit luas
2

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Pada salah satu campuran standar hexachlorobenzene dan pentachlorobenzene yang


digunakan menunjukkan data sbb: lebar dasar puncak pada hexachlorobenzene dan
pentachlorobenzene berturut-turut adalah 2.45 menit dan 3.85 menit.

Bagaimana anda menentukan :


1. konsentrasi senyawa hexachlorobenzene dalam sampel air minum
2. Resolusi kolom (Rs) [tanpa satuan]
3. Jumlah piringan rata-rata (N rata-rata)
4. tinggi piringan (H) dalam m
5. panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak (resolusi
terbaik)
6. waktu elusi yang diperlukan untuk mengelusi semua senyawa hidrokarbon terkhlorinasi
pada nilai
resolusi terbaik di atas.
7. Apa yang terjadi pada efisiensi kolom bila hal berikut terjadi :
a. meningkatkan laju alir fasa gerak
b. mengurangi ukuran partikel isi kolom

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Jawaban
1.
A. Rumus molekul C8H8O dari spektroskopi massa.
Senyawa tersebut adalah senyawa aromatik yang tidak memiliki gugus OH, memiliki gugus
karbonil (C=O) dan aldehid C(=O)-H, data tersebut diperoleh dari spektrum IR.
Perbandingan luas kelompok puncak dari kiri ke kanan 1:4:3

Dari spektrum NMR a singlet diperoleh

R CO- H(=9,4-10,4 ppm)

Dari spektrum NMR b kwartet diperoleh Ar-H (= 6,0-8,0 ppm)


Dari spektrum NMR c singlet diperoleh Ar-CH3 (=2,2-2,5 ppm)

a: 1 singlet

: tidak dipengaruhi oleh proton tetangga manapun karena tidak ada

yang berdekatan (sebuah proton yang tak memiliki proton tetangga).


b:4 kwartet

: memiliki 3 proton tetangga dari lingkungan C.

c:3 singlet

: tidak dipengaruhi oleh proton tetangga manapun karena tidak ada

yang berdekatan.
Jadi, senyawa yang mungkin adalah :

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Karena senyawa tersebut cocok dengan rumus molekulnya (C8H8O) yang diperoleh dari MS,
karena senyawa tersebut cocok dengan data yang diperoleh dari spektrum IR dan sesuai
dengan data yang diperoleh dari pembacaan spektrum NMR.
B.
Kelebihan NMR dibanding IR dan MS:
-

Spektroskopi NMR dapat mempelajari struktur molekul dari suatu senyawa,


sedangkan spektroskopi IR hanya dapat mengetahui gugus fungsionalnya, untuk
spektroskopi massa kita hanya dapat mengetahui data bobot molekul & perumusan
tentang tatanan gugus spesifik dalam molekul.

Pada spektroskopi NMR kita dapat mengetahui jumlah, sifat dan lingkungan
hidrogen dalam molekul.

Pada spektroskopi NMR juga dapat mempelajari proses dinamik & laju proses
mempelajari reaksi balik yang tidak dapat diikuti dengan metode kinetika klasik.

Pada spektrum NMR suatu senyawa dapat dibuat secara langsung dari senyawa
bentuk cairan murni.

Kekurangan NMR dibandingkan IR dan MS:


-

Pada spektroskopi NMR dipengaruhi suhu karena sawar rotasi sekitar ikatan karbonil
nitrogen yang memiliki karakter sebagai ikatan rangkap dua.

Untuk melakukan spektroskopi NMR/ didukung data-data dari spektroskopi IR dan


spektroskopi massa sehingga sebelum melakukan spektroskopi NMR dilakukan
spektroskopi IR dan spektroskopi massa.

Spektrum NMR hanya dapat digunakan untuk menentukan struktur senyawa yang
telah diketahui.

2.a.
Diket :
Volume

Volume

Luas Puncak

Hexacholorobenzene (ml)

Pentachlorobenzene (ml)

Hexachlorobenzene (unit
luas)

0.1

1.9

125.5

0.2

1.8

251.0

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

0.3

1.7

376.5

0.4

1.6

502.5

0.5

1.5

627.5

Dibuat kurva kalibrasi antara % volume antara hexachlorobenzene dengan luas puncak.
% volume hexachlorobenene

Luas Puncak

125.5

10

251.0

15

376.5

20

502.5

25

627.5

Untuk mengetahui kandungan senyawa hexachlorobenzene dalam sampel yang mempunyai


puncak 3,4 menit dengan luas 309,56 unit luas, maka :
y= 25,1 x
309,56=25,1 x
x=12,33

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Sehingga diperoleh untuk kandungan senyawa hexachlorobenzene dalam sampel adalah


12,33% volume dari 5 L atau sama dengan 0,617 L dalam 5 L.
b. Diketahui :
1:Hexachlorobenzene

2: Pentachlorobenzene

TR1 : 3,4 menit

TR2: 7,8 menit

W1 : 2,45 menit.

W2: 3,85 menit


=

2(2 1 ) 2(7.8 3.4)


=
= 1.4
1 + 2
2.45 + 3.85

c. Jumlah piringan rata-rata (Nrata-rata)


Diketahui :
1: Hexachlorobenzene

2: Pentachlorobenzene

TR1 : 3,4 menit

TR2: 7,8 menit

W1 : 2,45 menit.

W2: 3,85 menit; persamaan menghitung N:


2
= 16 ( )

1 2
3.4 2
= 16 ( ) = 16 (
) = 30.8138
1
2.45
= 16 (

2 2
7.8 2
) = 16 (
) = 6567166
2
3.85

Dapat diperoleh Nrata-rata


=

1 + 2 31 + 66
=
= 485.149
2
2

d. Tinggi piringan (H) dalam meter.


Jawab :
Diketahui :
L(pjg kolom)=25 m
N= 49 piringan.
=

25
=
= 0,51
49

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

e. Panjang kolom pada resolusi kolom yang optimal untuk pemisahan puncak (resolusi
terbaik) = Rs = 1,5.
Rs1 = 1,4
RS2 = 1,5
N1 = 49
Dari persamaan :
1
1

= (
)(
)
4

+1
Kita dapat mengetahui hubungan antara Rs dengan Rs
Sehingga,
1 1
=
2 2
1.4
7
=
1.5 2
0.93 =

7
2

2 = 56.6 = 57
Untuk memperoleh nilai panjang kolom, menggunakan rumus :
H=L/N
L2 = H.N2= 0,51.57= 29,07 m
f. waktu elusi yang diperlukan :
Diketahui :
A: kondisi awal

B : setelah terkhlorinasi
( ) =

TRA : 3,4 menit

16 2

1 +
(
)( )

= 2 = ,
= 2
= 77
(7,8)2
66
=
( )2
77
= 8,4
g. Hal yang terjadi pada efisiensi kolom bila :
a. meningkatkan laju alir fasa gerak:
8

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Apabila laju alir fasa gerak ditingkatkan maka efisiensi kolom akan meningkat, hal ini
dikarenakan kepolaran akan semakin kecil. Dengan fasa diam, maka rantai hidrokarbon
semakin panjang dan waktu retensi semakin kecil.
b. mengurangi ukuran partikel isi kolom : Dengan mengurangi ukuran partikel isi kolom,
efisiensi kolom akan ikut meningkat pula dikarenakan laju alir fasa meningkat.

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

UJIAN TENGAH SEMESTER I-KIMIA ANALITIK 2006/2007


HARI : RABU 11 OKTOBER 2006 ; JAM : 10.00-11.40 (100 MENIT)
Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D , dan Ir. Dianursanti, MT
1.

Anda mendapat tugas untuk merancang suatu sel elektrokimia. Di lab anda menggunakan
satu gelas kimia, voltmeter yang dihubungkan ke elektroda perak, elektrode platina
dengan kawat tembaga. Gelas kimia anda isi dengan larutan HCl dan garam AgCl
berlebih, sehingga terdapat sejumlah padatan AgCl yang tidak terlarut di dasar gelas,
serta dialiri dengan gas Hidrogen. Pada keadaan awal anda menggunakan konsentrasi
HCl sebesar 1 M dan hidrogen bertekanan 1 atm. Anda memastikan bahwa larutan
elektrolit HCl telah jenuh oleh AgCl dengan melihat adanya endapan AgCl di dasar
gelas. Bagaimana anda menentukan :
a. Bagaimana anda menjelaskan kedua reaksi setengah yang terjadi pada masingmasing elektroda di sel tersebut? (karena konsentrasi ion Ag dalam larutan
kecil, reaksi hidrogen dengan ion Ag dianggap tidak signifikan). Diketahui
Ksp AgCl adalah 1.82 x 10-10
b. Karena sel ini adalah sel galvanik, elektroda mana yang menjadi anoda dan
katoda? Berapa besarnya potensial sel yang akan terukur pada voltmeter pada
kondisi awal ini?
c. Pada kondisi berikutnya, anda mengganti larutan dalam gelas kimia dengan
larutan HCl 0.25 M dan tekanan hidrogen yang dialirkan menjadi 1.25 atm.
Dapatkah anda memperkirakan besarnya potensial sel yang akan terbaca pada
voltmeter?

2. Untuk suatu sel elektrokimia dengan menggunakan penulisan sebagai berikut :


Pt| H2O2 (0.025 M) | H+ (?M) || Ag+(0.010 M) |Ag
Bagaimana Anda menjelaskan hal berikut:
a. Elektroda mana yang berfungsi sebagai katoda dan anoda serta bagaimana anda
menentukan potensial sel standar pada suhu 298 K?
b. Bila anda gunakan konsentrasi ion H+ sebesar 0.01 M, berapa potensial selnya? Jenis
sel elektrokimia apa bila dilihat dari besaran potensial selnya?
c. Berapa nilai potensial sel pada saat tercapai kesetimbangan kimia? Dapatkah anda
menentukan nilai tetapan kesetimbangan pada kondisi tersebut?

10

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

3. Anda mendapat tugas menganalisis kandungan ion nitrat dari sampel air sungai. Anda
melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan larutan standar nitrat dengan
berbagai konsentrasi dari 50-300ppm, sehingga diperoleh kurva kalibrasi dengan
kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti, anda melakukan
teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur potensialnya terbaca
nilai sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda masukkan larutan standar
sebanyak 0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan nitrat dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar nitrat dan apakah masih
layak untuk diminum?
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?
d. Mengapa pada analisis ion nitrat dengan potensiometri langsung digunakan larutan
(NH4)2SO4 sebagai larutan TISAB?
e. Apa keuntungan penggunaan elektroda indikator ISE berbentuk membran untuk
pengukuran ion?

11

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Jawaban

1. Diket

: elektrode inert : Pt
Ksp AgCl : 1,82 x 10-10
Padatan yang tersisa : AgCl
Konsentrasi HCl : 1M
Tekanan H+ : 1 atm

a. Tanya asisten
b. Karena merupakan sel galvanik, dimana reaksi harus berlangsung spontan tanpa
sumber tenaga dari luar maka E sel harus postif. Untuk mendapatkan E sel yang positif,
reaksi Ag + Cl- AgCl + e- haris dinalik menjadi realsi reduksi sehingga E sel menjadi
+0,22. Alasan mengapa yang mengalami reduksi AgCl sebab potensial reduksi standar
dari H+ adalah nol sehingga arah reaksi tidak memberikan pengaruh terhadap
perhitungan potensial sel. Karena AgCl yang mengalami reduksi, maka AgCl
merupakan katode dan H+ sebagai anode.
Katode : AgCl + e- Ag + Cl- E0 = +0,22V x2
2H+ + 2e- E0 = 0

Anode : H2

Katode :

2AgCl + 2e- 2Ag + 2Cl-

Anode :

H2

x1
E0 = +0,22V x2

2H+ + 2e-

E0 = 0
+

2AgCl(s) + H2(g) 2Ag(s) + 2H

c. HCl
0,25M

0,25 M

= 0 +

H+

Cl0,25M

0,0592
log

0,0592
[ + ]2 [ ]2
= +
log
2
[2 ]
0

= 0,22 +

(aq)

0,0592
[0,25]2 [0,25]2
log
2
1,25

Esel = 0,294V
2. Tanya asisten
12

2Cl-(aq)

E = +0,22V

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

UJIAN TENGAH SEMESTER I-KIMIA ANALITIK 2007/2008


HARI: Rabu, 24 Oktober 2007; JAM: 08.00-09.30 (100 MENIT)
Sifat Ujian: Buka Buku
Pengajar: Ir. Dianursanti, MT dan Ir. Eva Fathul Karamah, MT

1.

Untuk suatu reaksi kimia ini:

2Ag++Cu== 2Ag+Cu2+
Bagaimana anda menjelaskan hal berikut:
a. Bagaimana anda menentukan besarnya konstanta kesetimbangan reaksi bila diketahui
besarnya potensial standar Ag dan Cu masing-masing sebesar 0.799 V dan 0.337
V?(15%)
b. Berdasarkan nilai kesetimbangan tersebut, dapatkah anda menentukan nilai molar
Cu2+ dan Ag2+ dalam kesetimbangan bila diketahui jumlah awal konsentrasi AgNO 3
adalah 0.05 M.(15%)

2.

Anda mendapat tugas untuk menganalisis kandungan ion Cu dari sampel air sungai.
Anda melakukan analisis potensiometri langsung menggunakan elktroda selektif ion
tembaga dengan berbagai konsentrasi dari 50-300 ppm, sehingga diperoleh kurva
kalibrasi dengan kemiringan sebesar -59.4 mV. Agar memperoleh hasil yang lebih teliti,
anda melakukan teknik adisi standar. Sewaktu 100 mL larutan sampel anda ukur
potensialnya terbaca nilai sebesar 80.3 mV. Kemudian pada sel yang sama anda
masukkan larutan standar sebanyak 0.9 mL dengan konsentrasi 300 ppm dan terukur
potensial sebesar 59.7 mV.
a. Bagaimana anda menetapkan kandungan ion Cu dalam sampel air tersebut dengan
teknik adisi standar?(15%)
b. Menurut anda apakah air sungai tersebut telah tercemar ion Cu dan apakah masih
layak untuk diminum?(5%)
c. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pengukuran larutan standar untuk membuat kurva
kalibrasi?(12%)
d. Mengapa pada analisis ion Cu dengan potensiometri langsung digunakan larutan
Na2HPO4 dan KH2PO4 sebagai larutan TISAB?(10%)

13

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

3.

Anda sedang mendapat tugas untuk mempelajari pencegahan korosi menggunakan cara
proteksi katodik. Anda tertarik dengan menggunakan batang magnesium sebagai anoda
sehingga pipa besi yang diamati dapat dicegah mengalami korosi.
a. Mengapa magnesium dapat digunakan sebagai lgam pencegahan korosi untuk logam
besi?(10%)
b. Bagaimana rancangan proteksi katodik besi dengan batang magnesium?(10%)
c. Reaksi apakah yang terjadi pada anoda dan katoda?(5%)

14

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Jawaban
1.

a. 0 + 0 2+ =

0.0592
2

[+ ]

0.0592
2

[2+]

[2+ ]
( 0 + 0 2+ )2
=
[+ ]
0.0592
[2+ ] 2(0.799 0.337)
log =
=
[+ ]
0.0592
log = 15.61
= 4.1 1015
b. [2+ ] =

([3 ][+ ])
2

(0.05 [+ ])
2
[+ ]
[2+ ] = 0.025
2
Dari harga K, dapat diasumsikan seluruh Ag+ tereduksi menjadi Ag pada saat kesetimbangan,
[2+ ] =

sehingga pada kesetimbangan dapat dikatakan bahwa konsentrasi [Ag +] mendekati NOL
sehingga
[2+ ] = 0.025
=

[2+ ]
[+ ]

4.1 1015 =

0.025
[+ ]

[+ ] = 2.5 109
Karena [Ag+] mendekati NOL, maka asumsi benar

2.

a.

( + )

10

[ + ]
2.676
=
(2.222) (0.991)

0.9
300 (100.9 )
10

59.7803
59.4

100
[100.9 ]

= 2.174

15

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

b.

Air sungai masih masih layak diminum apabila konsentrasi Cu 2+ di dalamnya masih

dalam ambang batas yang diperbolehkan oleh pihak berwenang (negara). Adapun ambang
batas yang diperbolehkan bagi Cu2+ adalah 5 ppm dalam air.Konsentrasi Cu2+ dalam air
sungai adalah 2.174 ppm sehingga masih layak diminum.

c.

Pembuatan kurva kalibrasi bertujuan untuk mendapatkan slope grafik linear yang
kemudian dipakai dalam perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai dalam
perhitungan konsentrasi sampel. Kurva kalibrasi dipakai untuk memudahkan mencari
konsentrasi sampel yang jumlahnya sedikit. Data yang dipakai untuk membuat grafik
tersebut ialah data konsentrasi, namun karena jumlahnya sedikit, pengukuran ion akan
sulit dilakukan Maka perlu dibuat larutan yang kandungannya sama dengan larutan ion
yang diuji. Larutan inilah yang disebut larutan standar. Dalam larutan standar itu,
dimasukkan ion yang diuji dalam berbagai konsentrasi sehingga didapat data potensial
sel. Data potensial sel dan log konsentrasi diplotkan untuk mendapatkan kurva kalibrasi.
Pengubahan potensial sel menjadi konsentrasi ion beresiko karena tidak adanya
hubungan linear antara keduanya. Maka disiapkan larutan standar yang ditambahkan
sampel dengan konsentrasi bervariasi. Potensial sel terukur dapat diplotkan terhadap
bermacam-macam konsentrasi larutan standar untuk menghasilkan data kurva kalibrasi.
d. TISAB adalah reagen yang ditambahkan ke larutan standar dan sampel untuk
menyamakan koefisien aktivitas antara standar dan sampel sehingga kekuatan ionnya
konstan. Fungsi penambahan TISAB adalah menjaga ion Cu tidak berikatan dengan
ion lain sehingga kekuatan ionnya konstan dan tidak terjadi perubahan pH yang
signifikan yang dapat mengganggu pengamatan. Tujuan menjaga kekuatan ion
konstan agar saat dibuat kurva kalibrasi pada metode potensial langsung, grafiknya
cenderung linier sehingga kemiringannya dapat ditentukan.

3.

a. Dalam deret volta, Mg berada pada posisi kiri Fe sehingga potensial reduksi Mg lebih
kecil

daripada potensial reduksi Fe. Hal ini mengakibatkan lebih mudahnya Mg teroksidasi
daripada Fe.Karena lebih mudah teroksidasi, maka Mg digunakan untuk mencegah korosi
pada Fe.Mg lebih mudah terkorosi dibandingkan dengan Fe.

16

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Magnesium akan berfungsi sebagai pereduktor yang menyebabkan reduksi pada besi. Maka
pada reaksi tersebut, yang mengalami oksidasi adalah Mg, bukan Fe.Magnesium pada hal ini
harus diganti secara berkala.
b.

Korosi terjadi saat arus listrik meninggalkan Mg. Mg bertindak sebagai anoda dan

pipa besi bertindak sebagai katoda. Pipa besi yang diproteksi, dialiri arus listrik melalui
anoda.
c.

Reaksi pada anoda:

Mg(s) Mg2+ + 2 eatau 2Mg(s) 2Mg2+ + 4e-

Reaksi pada katoda (Fe): 2 H2O(l)+O2+4e-4OH-(aq)


Besi sebagai katoda tidak mengalami reaksi reduksi. Akibatnya besi sebagai katoda
tidak ikut dalam reaksi redoks, melainkan air dan gas O 2 yang ikut dalam reaksi (mengalami
reaksi reduksi).
Bila digabungkan:
Anoda:

2Mg(s) 2Mg2+ + 4e-

Katoda Fe(+):

2 H2O(l) + O2(g)+4e-4OH-(aq)
2Mg(s)+ 2 H2O(l)+ O2(g)2Mg2+(aq) + 4 OH-(aq)

17

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

UJIAN TENGAH SEMESTER II KIMIA ANALISIS 2006/2007


HARI : Senin, 27 November 2006; JAM : 13.00-14.40 (100 MENIT)
Pengajar : Elsa Krisanti Mulia, Ph.D, Ir. Dianursanti, MT dan Dr. Heri H.,Meng
Sifat Ujian : OPEN BOOK
Soal No. 1 (35 point)
Dua spektrum IR di bawah ini (A dan B) berasal dari dua senyawa yaitu etil etanoat dan
etanol.Tentukan spektrum IR yang sesuai untuk masing-masing senyawa dengan memberikan
penjelasan untuk setiap puncak absorpsi karakteristik dari senyawa tersebut.
(A)

(B)

18

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Soal No. 2 (35 point)


For Cu atoms, the first excited state is reached by absorption of light with =324.7 nm. The
energy difference between the ground state and the excited state depends on the electronic
structure of each different atom. Each energy difference can be observed when light is
absorbed by an atom in its Ground State and formas an Excited State.
a. How do you determine the energy difference in Cu when the Excited State relaxes by
emitting light and reverts to the ground state?
b. Why do you design your experiment with AAS instrument using internal standard
addition method?
c. Why do we use calibration curve in AAS analysis and how we develop a calibration
curve?
d. What is your explanation about reducing the atomic absorption signal?

Soal no. 3 (30 point)


Cuplikan petroleum sejumlah 4.97 g yang mengandung senyawa Co dilarutkan menjadi 500
ml. 35 ml larutan sampel cuplikan dicampur dengan senyawa ligan dan air sehingga dapat
ditentukan absorbansinya dengan AAS. Pada pengamatan ini dilakukan metode adisi standar
dengan 35 mL larutan sampel dengan perlakuan yang sama seperti pada sampel cuplikan.
Komposisi kedua campuran tersebut adalah sbb:
Campuran

Cuplikan Co, ml

Ligan+air, ml

Standar Co

Absorban

[3mg/L], ml
1

35

35

0.478

35

30

0.630

a. Bagaimana menentukan besarnya perubahan absorbansi karena penambahan 5 ml


larutan standar Co
b. Bagaimana menentukan berat Co (mg) di dalam larutan cuplikan pada campuran
pertama dan prosentasi (% berat) kandungan Co di dalam cuplikan petroleum tersebut

19

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

Jawaban
1. Diket : Senyawa A & B = etil etanoat & etanol.
Ditanya : Tentukan spektrum IR yang sesuai dan penjelasannya?
Jawab :

Spektrum inframerah Gambar A


Pada daerah sekitar 3200-3600 merupakan gugus fungsional O-H.Ikatan O-H terdapat pada
alkohol di mana dalam spektrum ini ikatan tersebut menyerap sinar dengan bilangan
gelombang yang lebih besar.
Penyerapan 1050-1150 merupakan ikatan C-O.
Dari data spektrum IR kita peroleh :
-

Ikatan O-H (sekitar 3500)

Ikatan C-O (sekitar 1100)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut adalah etanol dengan bentuk
senyawa CH3-CH2OH
Spektrum inframerah Gambar B
-

Pada nomor gelombang 3000 terdapat ikatan C-H (2850-3000)

Pada nomor gelombang 1740 terdapat ikatan rangkap C=O dengan daerah nomor
gelombang 1670-1820.

Pada nomor gelombang 1000-1300 menunjukkan adanya ikatan C-O. Dari data
spektrum IR kita dapat data adanya :
20

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

o Ikatan C-H
o Ikatan C=O
o Ikatan C-O
Sehingga dapat disimpulkan bahwa spektrum IR (B) merupakan spektrum IR senyawa etil
etanoat dengan bentuk senyawa
2.

b. Metode Adisi standar dilakukan dengan menambahkan larutan standar dengan kosentrasi
dan volume yang telah diketahui ke dalam sampel kemudian setiap larutan diukur
absorbansinya. Metode adisi standar dilakukan pada larutan sampel yang mana masih
terdapat zat-zat lain. Adanya zat-zat ini menyebabkan pengukuran konsentrasi zat analit oleh
metode spektroskopi menjadi kurang akurat untuk memperkecil kesalahan maka
digunakanlah metode adisi standar yang dikombinasikan dengan metode spektroskopi.Dari
metode adisi standar inilah kita dapat membuat kurva kalibrasi dalam menentukan
konsentrasi dari cuplikan dalam sampel yang diujikan.

c. Kurva kalibrasi mengambil prinsip dari hukum lambert beer konsentrasi dari analit di
dalam sampel dapat ditentukan dengan membandingkan larutan yang tidak diketahui
21

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

konsentrasinya (larutan sampel) dengan kurva kalibrasi, setelah mengkalibrasikan instrumen


dengan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Caranya : dengan menyiapkan
beberapa larutan yang diketahui konsentrasinya lalu membuat kurva kalibrasinya.
Untuk membuat kurva kalibrasi dapat dilakukan dengan cara sbb :
-

Bergantung pada data apa yang diketahui (data yang keluar dari alat)

Data berupa intensitas radiasi/ absorbansi. Dapat dibuat persamaan :

Sehingga kita dapat memplot C vs I. Dari persamaan y = bx+a kita dapat mengetahui
konsentrasi sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi yang telah dibuat. Jika data berupa
absorbansi,

Dari persamaan di atas, kita dapat mengetahui konsentrasi sampel setelah mengetahui nilai a
& b.

22

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

d. Pada AAS atom mengabsorpsi cahaya (radiasi elektromagnetik) atom-atom menyerap


cahaya pada panjang gelombang tertentu sehingga mempunyai energi untuk mengubah
tingkat elektronik atom. Dengan mengabsorpsi energi, suatu atom pada keadaan dasar
dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. Elektron yang pindah dari tingkat energi
rendah ke tingkat energi tinggi akan menyerap energi (absorpsi). Gangguan pada AAS dapat
dikurangi dengan menghilangkan efek matriks dan gangguan-gangguan berupa gangguan
spektral, gangguan kimia, dll.

3. Diket :
-cuplikan petroleum = 4.97 gr
-Co (dalam cuplikan)
-dilarutkan menjadi 500 ml
-35 ml larutan sampel cuplikan + ligan + air
-metode adisi standar 35 ml
Ax= Absorbansi sampel
As = Absorbansi standar.

Komposisi :

Campuran

Cuplikan Co (ml)

Ligan+air (ml)

Standar Co

Absorbans

[3mg/L], (ml)
1

35

35

0,478 (Ax)

35

30

0,630 (As)

Dit :
a. Perubahan absorbansi?
b. Berat Co? % berat?

Jawab :
a. Besarnya perubahan absorbansi = As-Ax
= 0,630-0,478
= 0,152

23

DIKTAT Semester 3 ~ Departemen Teknik Kimia

b.

Massa Co dalam 500 mL = (500/35) . 0,04178 mg


= 0,674 mg
% berat Co = (0,674. 10-3 g/4,97). 100%
= 0,136%

24

KIMIA FISIKA
KIMIA FISIKA 1
2007/2008
1.

Suatu enzim berhasil diekstrak dari biji tanaman X. Enzim tersebut akan digunakan untuk menghidrolisis
biomasa dalam penelitian pembuatan etanol. Beberapa cara dilakukan untuk mengidentifikasi enzim
tersebut, salah satu caranya adalah menentukan massa molar rata-rata dari enzim tersebut dengan
memanfaatkan teori tekanan osmosa. Cara yang dilakukan adalah dengan melarutkan enzim dalam air, dan
o
kemudian diukur dengan tekanan osmosanya pada suhu 20 C untuk tiap konsentrasi enzim. Data yang
didapatkan dari percobaan tersebut adalah sbb :
-3

l.c/ (mg cm )

3,221

4,618

5,112

6,722

tekanan osmosa/ cm

5,746

8,238

9,119

11,990

Berdasarkan data tersebut di atas, tentukanlah massa molar enzim yang diekstrak dari biji tanaman X.
Hasil analisis kromatografi gas memperlihatkan bahwa konsentrasi produk etanol yang diperoleh dari
biomasa adalah 50% berat, dan sisanya diasumsikan sebagai air. Jika volume produk yang didapatkan
adalah 100 cm3, tentukanlah berat dari air dan etanol dalam campuran tersebut.
Diberikan kurva hubungan fraksi mol etanol dengan volume molar parsial air dan etanol di halaman
berikut.

a). Tekanan osmosa = MRT =


Keterangan

C
Mr

RT

= tekanan osmosa (mmHg)


M = konsentrasi molar ( g.mol / cm3)
R = konsentrasi gas ideal (62360 cm3 mmHg K-1 g.mol-1)

T = temperature absolute (293 K)


C = konsentrasi massa (g/ cm3)
Mr = massa molekul relative (g/mol)
Satuan diseragamkan berdasarkan nilai R dalam mmHg karena tekanan osmosa diketahui dalam
cmHg.
Untuk permasalahan dengan eksperimen yang menghasilkan beberapa data, semua data harus digunakan agar
memperoleh hasil yang akurat. Data diolah dengan regresi Linear sbb:

RT
Mr
RT
Mr
m
m

cm3 .mmHg
623,60
.293K
gmolK
Mr
mmHg.cm3
17834,81
g
g
Mr 1024,48
gmol
b). Fraksi massa air = fraksi massa etanol = 0,5

Volume campuran = 100 cm

M air = 18 g/gmol
M etanol = 46 g/gmol
*menentukan fraksi mol masing-masing komponen
M a = M e = 0,5 m
0,5

= =

18

= =

36

0,5
46

92

n total = na + ne
n total =

36

92

8
207

dengan fraksi mol etanol 0,28 dan fraksi mol air 0,72, dilihat pada grafik maka didapatkan
Vm air = 175 cm3/mol
Vm etanol = 56,2 cm3/mol
V campuran = na.Vma + ne.Vme
1003 =

100 =

3
17,5 +
56,2
36
92

0,486 0,612
+

100 = 1,098
=

100
= 91,075
1,098

Massa air= massa etanol = 0,5m = 0,5 x 91,075 gram


= 45,538 gram

2.

Hukum pengenceran ostwald dirumuskan dengan persamaan berikut:

c( m m ) 2
K
1 - ( m m )
Dengan K adalah konstanta kesetimbangan. Hasil dari suatu penelitian disosiasi (CH3)4 SnCl dalam larutan
etil alkohol pada 25oC mendapatkan data hubungan antara konsentrasi dengan konduktivitas elektronik
sebagai berikut :

c x 104 mol/L

1,566

2,600

6,219

10,441

K x 106 -1 cm-1

1,788

2,418

4,009

5,336

Dengan memanfaatkan persamaan diatas dan berdasarkan data yang diberikan, tentukanlah konduktivitas
molar pada pengeceran tak hingga dan konstanta kesetimbangan K.
Jawab

c( m m ) 2
K
1 - ( m m )
Persamaan di atas dapat disusun ulang menjadi
2

=
(

1
)

Plot data hubungan Cm dengan 1/m


1/m

Cm

559284

2,8 . 10-16

413565

6,28. 10-16

249439

2,49. 10-15

187406

5,57. 10-15

Dengan C dalam mol/cc


m dalam -1cm-1
60
50
40
30

Series1

20

Linear (Series1)

10
0
-10

y = -12.793x + 67.504
2 R = 0.7848
4

-Km = 6,75 x 10-15


m =

6,751015

= 1,279 .1020

6,75.1015 2
(
) = 1,279 .1020

4,556. 1029
(
) = 1,279 .1020
2
=

4,5561029
1,2791020

= 3,562 109
m =

6,751015
(3,562 109 )

m =1,895

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2003/2004


MATA KULIAH: KIMIA FISIKA 1
HARI/TANGGAL: JUM'AT/26 MARET 2004
WAKTU: 90 MENIT
1.

Suatu gas akan ditentukan berat molekulnya. Gas tersebut dimasukkan ke dalam suatu tabung pada suhu
23oC dan tekanan 741 torr, dan kemudian di timbang. Hasil penimbangan menunjukkan angka 65,3324 g.
Ketika tabung tersebut diisi dengan air, hasil penimbangan menunjukkan angka 170,15 g. Berapakah
berat molekul gas tersebut, jika diketahui berat tabung kosong adalah 65.2649 g.
Diketahui :
Gas

T : 23oC
P : 741 torr = 741 mmHg
M1 (massa gas dan tabung) : 65,3324 g
M2 (massa air dan tabung) : 170,15 g

M0 (massa tabung) : 65.2649 g


Ditanya :
MR Gas?
Jawab
M air = (170,15 - 65,3324) g
= 104,8851 g
Vol air = Vol tabung
= 104,8851 ml
M gas = 65,3324 g 65,2649 g
= 0,0675 g
PV = nRT

0,0675
ml. mmHg
x 6230
741 mmHg x 04,8851 ml
x 296 K
mol. K
Mr gas
Mr gas 16,03
2.

Untuk mempelajari bagaimana pengaruh tekanan terhadap kondisi kesetimbangan, dilakukan dengan
cara mereaksikan

1
3
N 2 (g) H 2 (g) NH 3 (g) , pada suhu 500oC, dengan perbandingan
2
2

reaktan 1:3. Fraksi mol NH3 yang dihasilkan pada setiap tekanan dicatat. Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:

P
100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

0,1

0,18

0,25

0,32

0,37

0,42

0,46

0,5

0,53

0,56

(bar)

x (NH3)

Buatlah persamaan yang menghubungkan Kp dengan P, dan hitunglah nilai Kp pada saat tekanan 100 bar.
Diketahui :

1
3
N 2 (g) H 2 (g) NH 3 (g)
2
2
o

Pada suhu 500 C


Perb. Reaktan = 1 : 3

P
100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

0,1

0,18

0,25

0,32

0,37

0,42

0,46

0,5

0,53

0,56

(bar)
x (NH3)

Ditanya :
Buat persamaan hubngan Kp dengan P?
Jawab

1
3
N 2 (g) H 2 (g)
2
2
m: 1
3
b : -a
- 3a
s : 1- a
3 - 3a
Mol total = 1-a + 3-3a +2a
= 4-2a

2a
4 - 2a
2a
0,1
4 - 2a
0,4 - 0,2a 2a
2
a
11
X

NH 3 (g)
2a
2a

Kp

(P NH 3 )
1
2

3
2

[(P N 2 ) (P H 2 ) ]
2a
) P]
4
2a
Kp
1
3
1 a
3 - 3a
2
[(
)P] [(
)P] 2
4 2a
4 - 2a
[(

Kp

2a( 4 - 2a )
1
2

3
2

(1 - a ) . (3 - 3a ) P
2
2
2( ) . ( 4 - 2( ))
11
11
Kp
1
3
2
2
(1 - ( )) 2 . (3 - 3( )) 2 .100
11
11
Kp 3,801.10 3

UAS KIMIA FISIKA 1


Senin/ 18 mei 2009

1. Acetic acid evaporated in container of volume 21.45 cm3 at 473 K and at an


external pressure of 200 kPa, and the container was then sealed. The mass of
acid present in the sealed container was 0,,0519 g. the experiment was repeated
with the same container but at 471 K, and it was found that 0,0380 g of acetic
acid was present. Calculate the equilibrium constant for the dimerization of the
acid in the vapour and the enthalpy of vaporization.
Jawab

Kondisi 1
Awal : V =21,45 cm3 = 21,45 x 10-6 m3
T = 47k
P = 200 kPa
Akhir : m = 0,0519 gr
Asumsi : gas ideal
2 =

200 103 21,45 106 3


=
= 1,18 103

8,314 . 437

Terjadi reaksi dimerisasi (misal acetic acid dilambangkan A)


A2
2A
Awal
1,18mmol
Reaksi
-1,18mmol
2,36mmol
setimbang
(1-)1,18 mmol 2,36mmol
saat kesetimbangan
massa asam = 0,0519 gram
0,0519
=
= 0,288
180
1

Mol A2 setimbang = 1+2 0,288 = 0, ,096 = (1 )1,18


= 0,9186
MolAsetimbang = 2,36 mmol = 2,168 mmol

1 =

[ ]2
[ ]

2,168 2
)
21,45
0,096 = 2,2799M
21,45

Kondisi 2
(pengerjaan seperti kondisi 1)
T = 471 K
= =1,0956 103

Saat kesetimbangan :
nasam= 0,211 mmol
nA2 = 0,0704mmol
= 0,9358
nA2 = 2,05mmol
K2 = 2,7841 M
Enthalpy of vaporization

2 =

2,7841

2,2799 =

( )

8,314

1
437

471 )

= 10,057

2. The following table gives the mole fraction of methylbenzene (A) in liquid and
gaseous mixture with butanone at equilibrium at 303,15 K and the total pressure
P.
XA

YA

P (kPa)

36,066

0,0410

34,121

0,1154

30,900

0,1762

28,626

0,5194

0,2772

25,239

0,6036

0,3393

23,402

0,7188

0,4450

20,6984

0,9019

0,5435

18,592

0,7284

15,496

12,295

0,0898
0,2476
0,3577

0,9105
1

Take the vapour to be perfect, calculate the partial pressures of the two
components and find the Hendrys Law constant for the two components.
Jawab
HukumRoult :
PA = XA PAo
untuk pelarut murni
PB = XB PBo
untuk zat terlarut yang mudah menguap
XB = 1- XA
PA = YAPtot
YB = 1- YA
PB = YBPtot

Dengan menggunakan Hukum Hendry diperoleh data-data berikut:


PA
YAPtot
0

= YB = 1- PB
=
YA
YBPtot
1
36,066

XA

XB

YA

Ptot (kPa)

36,066

0,0898

0,9102

0,0410

34,121

1,399

0,9590

32,722

0,2476

0,7524

0,1154

30,900

3,566

0,8846

27,334

0,3577

0,6423

0,1762

28,626

5,044

0,8238

23,582

0,5194

0,4805

0,2772

25,239

6,996

0,7228

18,243

0,6036

0,3964

0,3393

23,402

7,940

0,6607

15,462

0,7188

0,2812

0,4450

20,6984

9,211

0,5550

11,488

0,9019

0,1981

0,5435

18,592

10,105

0,4565

8,487

0,9105

0.0895

0,7284

15,496

11,287

0,2716

4,209

12,295

12,295

Dari grafik tersebut diketahui bahwa konstanta Henry adalah


KA = 12,70 KB = 36,65
Karena tidak memungkinkan mengunakan data di atas dalam ujian, metode
interpolasi dapat digunakan, yaitu pada dua data saja (utamakan 2 titik ujung)

12,295 0
=
= 12,295

10

0 36,066
=
=
= 36,066

01
=

UAS Kimia Fisika


2008/2009
1.

2.

3.

Pada 25oC tekanan uap kloroform CHCL3 = 199,1 mmHg dan karbon tetraklorida = 114,5 mmHg. Kedua
cairan membentuk larutan ideal. Jika 2 mol CHCl3 dan 3 mol CCl4 dicampur, tentukan fraksi masing-masing
dalam uap yang setimbang dengan cairannya dan tekanan uap campuran, dalam mmHg.
Suatu zat mempunyai berat molekul = 100 gram/g-mol. Jika W gram zat tersebut dimasukkan ke dalam 50
o
gram kloroform, titik didih kloroform naik = 0,01 C. Diketahui kalor penguapan kloroform = 7305,8 kal/gmol. Berapa w?
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai konduktansi ekuivalen untuk tiap konsentrasi larutan sodium laktat :
c x 103, mol/L

0,1539

0,3472

0,6302

1,622

2,829

4,762

konduktansi
ekuivalen

87,89

87,44

86,91

85,80

84,87

83,78

tentukan nilai o dengan memanfaatkan data-data tersebut:


(a) secara grafik
82,4

(b) dengan menggunakan persamaan Onsager = [()1/2 +

8,20 105
()3/2

tentukan juga nilai Ao untuk asam laktat.

1. Dik :

pada suhu 25oC


P CHCl3 = 199,1 mmHg
P CCl4 = 114,5 mmHg
n CHCl3 = 2 mol
n CCl4 = 3 mol

Dit:

a) XCHCl3 dan XCCl4 dalam uap yang setimbang dengan cairannya


b) Tekanan uap campuran ?
Jawab

a) 3 =
4

= 0,4
4
3
=
=
= 0,6

5

b) P campuran = XCHCl3 . PCHCl3 + XCCl4 . PCCl4


= 0,4 (199,1 mmHg) + 0,6 (114,5 mmHg)
= (79,64 + 68,7)mmHg
= 148,34 mmHg

2. Dik :

Mr zat = 100 g/g-mol


M pelarut (kloroform) = 50 gram
Tb = 0,01oC
Titik didih kloroform (To) = 81,2oC = 354,2 K
Kalor penguapan kloroform = 7305,8 kal/g-mol = Hv

Dit : m zat (w).?


Jawab
= .
=

2 .
1000
.
.
1000

0,01 =

1,987 . (354, 2 )2 .119,5 ;

0,01 = 0,8155

1000 . 7305,8

= 0,01226

3. = o - b
= - b + o
Y = mx + c

12,4

87,89

18,6

87,44

25,1

86,91

40,3

85,80

53,2

84,87

69

83,78

Dengan interpolasi
-3

(x2, y2) = (69. 10 ; 83,78)


-3

(x1, y1) = (12,4 . 10 ; 87,89)


1
1
=
2 1 2 1

1000
.

100 50

87,89
12,4 . 103
=
83,78 87,89 (69 12,4). 103
87,89 12,4. 103
=
4,11
56,6. 103
(56,6 . 103 )y 4,9746 = -4,11x + 0,051
y = -72,615x + 88,792
= - b

+ o

Jadi o = 88,793 1 2 1

Ujian Tengah Semester Ganjil 2005/2006


Kimia Fisika 2
Tanggal

: 21 Oktober 2005

Waktu : 60 menit (08.00-09.00)


Sifat

: Open book

1. Sulfuryl chloride (SO2Cl2) merupakan senyawa yang berbahaya bagi manusia dan bersifat
korosif. SO2Cl2

(g)

dapat terdekomposisi menjadi SO2

(g)

dan Cl2

(g).

untuk menentukan

persamaan laju reaksi dekomposisi ini, dilakukan penelitian pada suhu tinggi, dengan data
yang diperoleh adalah tekanan total untuk setiap rentang waktu t, seperti pada tabel di
bawah ini:
t (jam)

12

15

Ptot (kPa) 11,07 14,79 17,26 18,90 19,99 20,71

Dari data yang diberikan, perkirakanlah metode apa yang paling tepat untuk menentukan
orde reaksi dan persamaan laju reaksinya. Kemudian tentukanlah orde reaksi dekomposisi
SO2Cl2 tersebut.
2. Reaksi pirolisis dari asetaldehid, untuk produksi metana,

3 () 4 () + ()
Merupakan reaksi orde 3/2, seperti pada perrsamaan laju reaksi di bawah ini:
3
[4 ]
= [3 ]2

Reaksi yang terjadi tidaklah sesederhana seperti yang digambarkan pada persamaan
reaksi di atas. Reaksi tersebut merupakan reaksi rantai yang terdiri atas beberapa tahap
reaksi. Mekanisme reaksi untuk pirolisis asetaldehid ini diusulkan oleh Rice-Herzfeld,
yaitu:

3 3 +

3 + 3 +4 + 3

3 3 +

3 + 3 3 3
Pada kenyataannya, mekaniksme reaksi yang terjadi jauh lebih rumit dibandigkan dengan
yang diusulkan oleh Rice-Herzfeld. Buktikanlah bahwa persamaan laju reaksi
pembentukan metana merupakan reaksi orde 3/2, seperti pada persamaan laju reaksi di
atas.

Jawaban
1. Note: Jika tidak tahu persamaan turunannya uraikan sendiri.
Asumsi: orde reaksi 1
Reaksi dekomposisi:
SO2Cl2
SO2 + Cl2
m
Po
r
x
x
x
s
Po x
x
x
Ptotal = PSO2Cl2 + PSO2 + PCl2
P
= (Po x) + x + x = Po + x
x
= P - Po
2,303

Persamaan turunan umum: =

. log( )

Dimana: Po = PSO2Cl2 saat t = 0


PA = PSO2Cl2 setelah terdekompresi
PA = Po x = Po (P - Po) = 2 Po P
Sehingga: =

2,303

. log(2

Lalu masukkan data t dan P ke dalam rumus di atas sehingga diperoleh nilai k. Ternyata
nilai k tetap untuk setiap variasi t. Maka reaksi tersebut berorde satu.

2. Reaksi pirolisis: 3 () 4 () + ()
Persamaan laju reaksi:
[4 ]

[4 ]

= [3 ]2

= [3 ][3 ]

[3 ]

(1)

= [3 ] [3 ][3 ] + [3 ] 2 [3 ][3 ] = 0

(2)
[3 ]

= [3 ][3 ] [3 ] = 0

(3)

Laju reaksi CH3 dan CH3CO adalah 0


(3) (2)
[3 ] [3 ][3 ] [3 ] 2 [3 ]2 = 0
[3 ] 0 2 [3 ]2 = 0
[3 ] = 2 [3 ]2
[3 ] =

[3 ]

(4) (1)
[4 ]
1/2
= [3 ] (
) [3 ]1/2

2
1/2
= (
) [3 ]3/2
2
[4 ]

= [3 ]3/2 terbukti

Reaksi tersebut berorde 3/2 karena n = 3/2


v = k [A]n

(4)

Ujian Tengah Semester 2006/2007


Mata Ajaran : KIMIA FISIKA 2
Hari/Tanggal : Jumat/10 Nopember 2006
Waktu

: 60 menit (08.00 s/d 09.00)

Sifat Ujian

: Buku Terbuka

1. Suatu penelitian dilakukan untuk menentukan dekomposisi dari suatu senyawa. Ternyata,
dibutuhkan waktu selama 8000 detik agar konsentrasi dari senyawa tersebut tinggal
setengah dari konsentrasi awal. Dari pengolahan data konsentrasi sisa setiap interval
waktu didapatkan dari eksperimen, diperoleh bahwa reaksi dekomposisi senyawa tersebut
adalah reaksi orde satu. Penelitian diharapkan dapat memberikan hasil 70% dari senyawa
tersebut harus terdekomposisi. Untuk itu harus dihitung waktu yang diperlukan oleh
reaksi dekomposisi tersebut. Bantulah peneliti tersebut!!!
2. The reaction below; A + B C, was performed at known concentration of A and
temperature of T = 35 oC. The activation energy for the reaction is Ea = 33 kJ mol-2, the
rate was found to be 0.97 mols L-1 s-1 and the rate constant was determined as k = 2.76 x
10-2 L mol-1 s-1. Determine the rate of reaction at the same concentration of species, A, if
the temperature is now raised to 427 oC. What is the order of the reaction?
3. Ada 5 tipe isothermal adsorpsi, yaitu tipe satu untuk monolayer dan tipe 2-5 untuk
multilayer. Jelaskan dengan kalimat anda sendiri, kenapa bentuk kurva tipe 1 disebut
isotherm adsorpsi monolayer dan kurva 3 disebut multilayer.
4. The following data were obtained for the adsorption of liquid on surface of the solid at
77.3 K:
P (torr)

31.7 40.1 56.6 64.5 82.7 96.7 112.4 128.8 148.6 169.3

N (10-4 mol 8.31 8.53 8.90 9.03 9.53 9.85 10.15 10.45 10.81 11.81
s-1)
If the vapor pressure (Po) of liquid is 759.0 torr at this temperature, show that the data can
be described by the BET isotherm:
=


( )[1 + ( 1)( )]

where c is a constant. Determine the values of c.

Jawaban
1. Dik

: t = 8000 s
Reaksi orde 1

Dit

: Waktu saat 70% senyawa terdekompiosisi

Jawab :
Gunakan metode paruh waktu untuk reaksi orde satu untuk mendapatkan nilai k
Dimana
t = 0,69/k
k = 0,69/ t = 0,69/8000 = 8,625 x 10-5 s-1
karena reaksi orde satu maka persamaan laju reaksinya
-(d[C]/dt) = k[C]
Bila persamaan ini diintegrasikan maka akan menjadi
ln [C] = ln [C]o kt
karena yang ditanya adalah waktu saat 70% senyawa terdekomposisi, maka [C] =
0,3[C]o, jadi:
ln [C] - ln[C]o = kt
t

= ln {[C]/ [C]o}/k = {ln (1/0,3)}/8,625 x 10-5 s-1 = 13959,1 sekon

2. Dik :
Reaksi A +B C
T1 = 35 oC = 308 K
Ea = 33 kJ mol-2
V = 0,97 mol L-1 s-1
k1 = 2,76 x 10-2 L mol-1 s-1
T2 = 427 oC = 700 K

Dit :

k2 = ? ; orde reaksi = ?

Jawab :
Gunakan persamaan Arrhenius
ln

2
Atau persamaan tersebut dapat ditulis
k = A . e-E/RT
Sehingga nilai k2 dapat dicari dengan
k1 = A . e-E/RT1
k2 = A . e-E/RT2
Sehingga

k2 = k1 x (e-E/RT2 / e-E/RT1)
= 2,76 x 10-2 L mol-1 s-1 x [(3,4468 x 10-3) / (2.5306 x 10-6)]
= 37,59 L mol-1 s-1

Untuk mencari orde reaksi dapat digunakan analisis satuan


v = k [A]x
Dimana satuan V adalah mol L-1 s-1
k = L mol-1 s-1 dan [A] = mol L-1
sehingga
mol L-1 s-1 = L mol-1 s-1 [mol L-1]x
[mol L-1]x = mol2 L-2
Sehingga didapat nilai x = 2
Jadi orde dari reaksi tersebut adalah 2
Persamaan laju reaksi: v = 37,59[A]2

4. Dik:

Po = 759 torr
T = 77,3 K

Dit:

c=?

Jawab:
--asumsi gas ideal, PV = nRT sehingga
Vn
Dari persamaan BET tersebut dapat dibuat menjadi
P / {V(Po-P)} = {1/(Vmc)} + {(c-1)/(Vmc)} (P/Po).................................................. (1)
Dimana persamaan tersebut dapat dibuat menjadi sebuah persamaan garis y = bx + a,
dimana

y = P / {V(Po-P)} ,

x = (P/Po) ,

a = {1/(Vmc)} ,

dan b = {(c-1)/(Vmc)}

data-data soal dapat diolah menjadi


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

P
31.7
40.1
56.6
64.5
82.7
96.7
112.4
128.8
148.6
169.3

V
8.31
8.53
8.9
9.03
9.53
9.85
10.15
10.45
10.81
11.81

x
0.041765
0.052833
0.074572
0.08498
0.108959
0.127404
0.14809
0.169697
0.195784
0.223057

Y
0.005245
0.006539
0.009054
0.010285
0.012831
0.014823
0.017126
0.019558
0.022521
0.024309

grafik isoterm BET


0.03

P/V(Po-P)

0.025
0.02

grafik BET

0.015
Linear
(grafik BET)

0.01
0.005
0
0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

P/Po

Dari grafik terlihat data-data tersebut mengikuti pola garis lurus sehingga terbukti
data-data tersebut dapat digambarkan dalam persamaan BET
Dengan menggunakan metode least square didapat nilai a dan b yaitu
a = 0,001
b = 0,1077

Untuk mencari nilai c, nilai a dan b pada dimasukkan dalam persamaan:


b = {(c-1)/(Vmc)}
a = {1/(Vmc)} atau Vmc = 1/a

Sehingga dengan melakukan substitusi didapatkan

c1

= b/a

= b/a + 1
= (0,1077 / 0,001) +1
= 108,7

Ujian Tengah Semester - Kimia Fisika 2


(75 menit)
1. Reaksi dalam fasa gas antara nitrogen oksida dengan hydrogen, mengikuti persamaan
reaksi berikut:
2 NO + 2 H2 N2 + 2 H2O
Data yang diperoleh dari suatu penelitian yang dilakukan untuk reaksi tersebut dapat
dilihat di tabel berikut:
Tekanan awal, mm

354

288

243

202

Waktu paruh, detik

81

140

176

224

Tentukanlah persamaan laju reaksi berdasarkan data yang diberikan di atas.


2. Seorang peneliti mengamati dekomposisi dari suatu senyawa (A). ketika konsentrasi dari
senyawa tersebut tinggal setengah dari konsentrasi awal, ternyata dibutuhkan waktu
selama 8000 detik. Dari pengolahan data konsentrasi sisa setiap interval waktu yang dia
dapatkan dari eksperimen, diperoleh bahwa reaksi dekomposisi senyawa tersebut adalah
reaksi orde satu. Peneliti menginginkan 70% dari senyawa tersebut harus terdekomposisi.
Untuk itu dia harus menghitung waktu yang diperlukan oleh reaksi dekomposisi tersebut.
Bantulah peneliti tersebut untuk menentukan berapa lama reaksi yang harus dia lakukan.
3. Reaksi penguraian N2O5, 2 N2O5 4 NO2 + O2, mengikuti mekanisme sbb.:
k1

N2O5 NO2 + NO3


k2

k3

NO2 + NO3 NO + O2 + NO2


k4

NO + NO3 2 NO2

Buktikan bahwa persamaan laju reaksinya adalah sbb.:


[2 5 ]
21 3
[ ]
=

2 + 23 2 5

Jawaban
1. Dik: 2 NO + 2 H2 N2 + 2 H2O
Tekanan awal, mm

354

288

243

202

Waktu paruh, detik

81

140

176

224

Dit: Pers. Laju reaksi = ?


Jawab:
Untuk orde-n
1
log 2

21 1
= log
( 1) log[ ]
( 1)
=

Dengan metode least square didapatkan data :


Pawal
T 1/2
354
81
288
140
243
176
202
224

log Po
2.549003
2.459392
2.385606
2.305351

log t1/2
1.908485
2.146128
2.245513
2.350248

Grafik log Po vs log t1/2


2.5
y = -1.7823x + 6.4844
R = 0.9633

log t1/2

1.5
Series1

Linear (Series1)

0.5
0
2.2

2.3

2.4
log Po

= 1,782 + 6,484
( 1) = 1,782
= 2,782
6,484 = log

21 1
( 1)

6,484 = log

21,782 1
(1,782 1)

2.5

2.6

= 4,51 107
Maka persamaan laju reaksinya adalah:
v = 4,51 x 10-7 [NO]a [H2]b
dimana a+b = 2,782

2. Untuk reaksi orde satu persamaannya


t = 0,69/k
k = 0,69/ t
k = 0,69/8000 = 8,664 x 10-5 s-1
70% senyawa terdekomposisi, maka [C] = 0,3[C]o
Untuk reaksi orde satu:
-(d[C]/dt) = k[C]
Diintegrasikan, menjadi:
ln [C] = ln [C]o kt
ln [C] - ln[C]o = kt
t

= ln {[C]/ [C]o}/k

= {ln (1/0,3)}/8,664 x 10-5 s-1 = 13896,269 sekon

3.
[2 5 ]
= 1 [2 5 ] + 2 [2 ][3 ] (1)

[]
= 3 [2 ][3 ] 4 [][3 ] (2)

[2 ]
= 1 [2 5 ] 2 [2 ][3 ] 3 [2 ][3 ] + 3 [2 ][3 ]

+ 24 [][3 ]
= 1 [2 5 ] 2 [2 ][3 ] + 24 [][3 ] (3)
[3 ]
= 1 [2 5 ] 2 [2 ][3 ] 3 [2 ][3 ] 4 [][3 ] (4)

[]
=0

4 [][3 ] = 3 [2 ][3 ] (5)

[3 ]
=0

1 [2 5 ] = 2 [2 ][3 ] + 3 [2 ][3 ] + 3 [2 ][3 ] (. (5))


1 [2 5 ] = 2 [2 ][3 ] + 23 [2 ][3 ]
1 [2 5 ] = (2 + 23 )[2 ][3 ]
[2 ][3 ] = (

1
) [2 5 ] (6)
2 + 23

Substitusi persamaan (6) ke (1)


[2 5 ]
= 1 [2 5 ] + 2 [2 ][3 ]

[2 5 ]
1
= 1 [2 5 ] + 2 (
) [2 5 ]

2 + 23
[2 5 ]
1 2
[ ]
= 1 [2 5 ] +

2 + 23 2 5
[2 5 ] 1 (2 + 23 ) + 1 2
[2 5 ]
=

2 + 23
[2 5 ] 1 2 21 3 + 1 2
[2 5 ]
=

2 + 23
[2 5 ]
21 3
[ ] ==>
=

2 + 23 2 5

Ujian Tengah Semester Genap 2007/2008

Kimia Fisika 1
(90 menit)

1. Sebuah reactor, dengan volume V, digunakan untuk mengamati reaksi pembentukan


air. Ke dalam reactor tersebut dialirkan gas hydrogen dan oksigen, sampai tekanantekanan total campuran gas tersebut adalah 1,00 bar. Campuran kemudian bereaksi
membentuk air pada suhu T. Reaksi dibiarkan terjadi sampai selesai dan tekanan
parsial hydrogen yang tersisa adalah 0,35 bar. Jika diasumsikan bahwa tekanan diukur
pada kondisi suhu dan volume yang sama, hitunglah komposisi awal dari kedua gas
tersebut.
Jawab :
Dik. V, T
H2(g) + O2(g) H2O(l)

Ptotal = 1,00 bar

2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)

PH2 = 0,35 bar


Dit. Komposisi awal ?
Jawab :

2H2(g) + O2(g) 2H2O(l)


Asumsitekanan O2 yang bereaksi = x
M

0,35+2x

2x

0,35

Ptotal = 1 atm
Ptotal = PH2 +PO2
1

= (0,35 + 2X) + X

= 0,35 + 3X

3X

= 0,65

= 0,22

Awal
P parsial O2 = 0,22atm
P parsial H2 =0,35 + 2 x 0,22 = 0,78 atm
JadiO2 : H2 = 2 : 7

2. Reaksi pembuatan ammonia dari nitrogen dan hydrogen merupakan reaksi reversible.
Penelitian sedang mempelajari bagaimana pengaruh tekanan terhadap kondisi
kesetimbangan reaksi ini. Penelitian tersebut mencoba mereaksikan nitrogen dan
hydrogen dengan perbandingan mol 1 : 3, dan tekanan dibuat bervariasi dari 100
sampai 1000 atm dengan P adalah 100 atm, dan untuk tekanan dihitung nilai fraksi
NH3 yang terbentuk 0,1 ; 0,18; 0,25; 0,32; 0,37; 0.42; 0,46; 0,50; 0,53; 0,56, berturutturut dengan kenaikan tekanan. Hitunglah nilai Kp berdasarkan data tersebut.
Jawab :
Dik.

1
2

2 +

3
2

2 3

N2 : H2 = 1 : 3
P

100

200

300

400

500

600

700

800

900

0,1

0,18

0,25

0,32

0,37

0,42

0,46

0,50

0,53

Dit.Kp ?
Jawab:

Saat 100 atm

PNH3

= x NH3 X 100 atm


= 0,1 x 100 atm
= 10 atm

P N2 + P H2 = 100 -10 =90 atm


P N2

= 4 90
=22,5atm

P H2

= 4 90
= 67,5atm

Kp

3
1

22 22

10
22,567,5.3

= 3,801.10-3 atm-1

Dengan cara yang sama :


saat 200 atm
PNH3 = 36 atm
PNH2 = 41 atm
PH2
Kp

= 123 atm
= 4,121 x 10-3 atm-1

saat 300 atm


PNH3 = 75 atm

PNH2 = 56,25atm
PH2
Kp

= 168,75atm
= 4,562 x 10-3 atm-1

saat 400 atm


PNH3 = 128 atm
PNH2 = 68 atm
PH2
Kp

= 204 atm
= 5,327 x 10-3 atm-1

saat 500 atm


PNH3 = 185 atm
PNH2 = 78,75atm
PH2
Kp

= 236,25atm
= 5,741 x 10-3 atm-1

saat 600 atm


PNH3 = 252 atm
PNH2 = 87 atm
PH2
Kp

= 261 atm
= 6,407 x 10-3 atm-1

saat 700 atm

PNH3 = 322 atm


PNH2 = 94,5atm
PH2
Kp

= 283,5atm
= 6,939 x 10-3 atm-1

saat 800 atm


PNH3 = 400 atm
PNH2 = 100 atm
PH2
Kp

= 300 atm
= 7,698 x 10-3 atm-1

saat 900 atm


PNH3 = 477 atm
PNH2 = 105,75atm
PH2
Kp

= 317,25atm
= 8,209 x 10-3 atm-1

saat 1000 atm


PNH3 = 560 atm
PNH2 = 110 atm
PH2
Kp

= 330 atm
= 8,902 x 10-3 atm-1

3. The dissociation vaspor pressure of NH4Cl 4270C IS 608 kPa but at 4590C it has risen
to 1115 kPa. Calculate:
a. The equilibrium constant
b. The standard reaction free energy
c. The standard enthalpy
d. The standard entropy of dissociation
All at 4270C.assume that the vaspor behaves as a perfect gas and the standard
enthalpy and entropy are independent of temperature in the range given. (solid
ammonium chloride dissociates to gaseous ammonia and HCl.

Jika dimisalkan V total=100 liter, maka didapat V N2=30L, V CO=50L, VH2=15L,


dan V O2=5L.
2 =

30 (2 14) 840
=

50 (12 16) 1400


=

2 =

15 (2 1) 30
=

2 =

5 (2 16) 160
=

= (840 + 1400 + 30 + 160)

= 2430

% 2 =

840
100% = 34,57%
2430

% =

1400
100% = 57,61%
2430

% 2 =

30
100% = 1,23%
2430

% 2 =

160
100% = 6,59%
2430

Dik :
Dis. Vapor P NH4Cl = 608 kPa = 6,08atm, 427oC = 700 K
Dis. Vapor P NH4Cl = 11,5kPa = 11,15 atm, 459oC = 732 K
H,S tidakdipengaruhiolehsuhu
NH4Cl (S)

NH3 (g) + HCl(g)

Dit :
a)

Kp

b)

c)

d)

Jawab :
NH4Cl (S)
Awal

NH3 (g) + HCl(g)


x

Reaksi x

Sisa

a)

x-x

PNH3 + PHCl = 6,08 atm


PNH3 + PNH3 = 6,08atm
2PNH3 = 6,08atm
PNH3 = 3,04atm = PHCl
Kp = [PNH3][PHCl]
Kp = [3,04][3,04]
Kp = 9,2416

b) G = -RT ln KP

PNH3 = PHCl

G =- (1,982 cal. K-1. mol-1)(700K) ln 9,2416


-1

-1

G =- (1,982 cal. K . mol )(700K) 2,223715031


G =- 3092,96523 cal. mol-1
G =- 3092,97 cal. mol-1

c)

T = 732 K
PNH3 + PHCl = 11,15atm
2PNH3 = 11,15atm
PNH3 = 5,575 atm = PHCl

Kp = [PNH3][PHCl]
Kp=[ 5,575][5,575]
Kp = 31,080615 atm
Kp = 31,0806atm

2 1
2
(
)
=
1

1 2

31,0806
732 700
(
)
=

9,2416
700. 732
1,987

31,0806
32
(
)

9,2416
1,987 512400

31,0806
732 700
(
)

9,2416
1,987 700. 732
31,0806
1,987. 512400 ln 9,2416
=
32

1234868,784
=
32

= 38589,6495

= 38589,65

d) Go = Ho - TS

-3092,97 = 38589,65 700 K S

700K S = 41682,62
S =

41682,62
700K

S = 59,5466

S = 59,55

UTS KIMFIS I 2007

1.

For the reaction 2SO3(g)

= 2SO2(g) + O2(g) , Ho = 46980 cal and Go = 33460 cal at 25oT. Assuming Ho to

be independent of temperature, calculate :


o

a). G 2?
b). The degree of dissociation , of 2SO2(g) at 600 K and 0,5 atm total pressure

1.

Diketahui :
o

H = 46980 cal, H=/f(T)


o

G 1= 33460 cal
T1 = 298 K
T2 = 600 K
Ptot = 0,5 atm

Ditanya
o

a). G 2...?
b). ...?

Jawab
a). Go1 = - RT1 ln K1
33460 = -1,987. 298 ln K1
ln K1 = -56,508

K 2 H T2 T1

K1 R T1T2
46980 600 - 298
ln K 2 - ln K1

1,987 298. 600


ln K 2 - 56,508 39,935
ln K 2 - 16,573
ln

K 2 6,346 x 10 -8 atm

G 02 RT2 lnK 2
G 02 - 1,987. 600.(-16,573)
G 02 19758 kal
b). 2SO3(g)

= 2SO2(g) + O2(g)

x- x

Ptot = x- x +x + x
0,5 = x+ x

0,5
1
1
2

P SO2 2 PO2
P SO3 2

ax2 ax
-8
6,346 x 10
x ax2
K


0,5
.
1 . 0,5
1 2
1

1
1
2
2
6,346 x 10 - 8

0,5

1
1
1 .1
2
2
0,25 2
2

0,25
1
1
2

1
1
2
-8
6,346 x 10
0,5 - 0,5 2
1
1
2

6,346 x 10 -8

0,0625 2
0,25 0,375 0,125 2

1,5865 x 10 -8 2,38 x 10 -8 1,5865 x 10 -8 3 0,0625 3


0,0625 3 - 1,5865 x 10 -8 2,38 x 10 -8 0
a 6,312 x 10 -3

Ps : nilai ini didapat dari kalkulator. Kalau sama bu Rita, musti pake trial and error. Jadi pinter-pinter aja
kombinasiin kalkulator ama trial and error yach.

2.

For the reaction MnCO3(g)

= MnO(s) + CO2 (g), Go = 27660-14,16 T log10T + 10,7. 10-3T-2 - 10,19 T.

Determine the temperature at which the dissociation pressure of CO2(g) will be 0,5 atm.

MnCO3(g)

= MnO(s) + CO2 (g),

senyawa berfasa gas pada reaksi disosiasi di atas hanya CO2. Oleh karena itu kesetimbangan hanya
dipengaruhi oleh CO2, sehingga

K PCO2 0,5atm
G 0 - RT lnK
27660 - 14,16 Tlog10T 10,7 x10 3 T 2 - 1,987 Tln 0,5
14,16 Tlog10T - 10,7 x10 3 T 2 27669

karena terdapat fungsi log10T pada persamaan, maka persamaan menjadi sulit jika diselesaikan dengan
cara biasanya. Untuk itu, digunakan metode trial and error untuk mencari nilai T. diasumsikan
4,16 Tlog10T 10,7 x 10-3 T2 + 11,57 T = x
Nilai T yang dicari akan didapatkan saat nilai x sama dengan 27660
Jika T1 = 600 K; maka x 26693
Jika T2 = 625 K; maka 27795
Dari kedua nilai T, kita lakukan interpolasi untuk mendapatkan nilai T saat x = 27600

x - x1
T - T1

x 2 - x1 T2 - T1
27660 - 26693 T - 600

27795 - 26693 625 - 600


T 622 K
kalau tidak mau interpolasi, cari aja nilai T yang kalau dimasukin nilai x mendekati 27660.

3.

The composition of mixture of gases in percentage by volume is 30% N2, 50% CO, 15% H2, 5% O2. Calculate
the percentage by weight of each gas in the mixture.
Jawab:
P. V = nRT, sehingga % volume = % mol
Dalam 1 mol udara,
Mol N2

= 0,3 mol

massa N2

= 8,4 gr

Mol CO

= 0,5 mol

massa CO

= 14 gr

Mol H2

= 0,15 mol

massa H2

= 0,3 gr

Mol O2

= 0,05 mol

massa O2

= 1,6 gr

Massa total = 24,3 gr

% () =

% ()2 =
% () =
% ()2 =
% ()2 =

8,4
24,3

. 100 % = 34,57%

14
24,3
0,3
24,3
1,6
24,3

. 100 %

. 100 %

. 100% =1,23 %

. 100% = 6,58 %

= 57,61%

SOAL DAN PEMBAHASAN


NERACA MASSA DAN ENERGI
1.

Enzim glukose oksidase digunakan secara komersial untuk menghilangkan glukosa dari
telur yang dikeringkan, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas warna, bau, dan
ketahanan produk. Persamaan reaksi yang terjadi adalah sbb:
C6H12O6
(glukosa)

+ O2

+ H2O C6H12O7 + H2O2


(asam glukonik)

Reaksi dilakukan dalam sebuah bioreaktor kontinyu dengan enzim yang dimobilisasi dalam
suatu penyangga. Ketika telur yang mengandung 2% glukosa, 20% air dan sisanya adalah
padatan telur yang tidak bereaksi, dialirkan ke dalam reaktor dengan kecepatan 3000
kg/jam, dan udara yang dialirkan mengandung 18 kg oksigen/jam, dan jika kadar glukosa
yang diharapkan pada produk telur yang keluar dari reaktor adalah 0,2%, hitunglah
a. Substrat mana yang minimum?
b. Berapa persen substrat (subtract-substrat) yang tersisa?
c. Berapa komposisi gas yang keluar dari reaktor?
d. Berapa komposisi produk telur?

2.

Asam asetat bisa diproduksi dari etanol dengan bantuan Acetobacter aceti dalam suatu
fermentor dengan mekanisme reaksi sbb:

C2H6O + O2
C2H4O2 + H2O
Jika yield biomass adalah 0,14 g/g substrat dan yield produk adalah 0,92 g/g substrat,
tentukan berapa kebutuhan oksigen jika ammonia digunakan sebagai sumber nitrogennya.
Diketahui komposisi Acetobacter aceti adalah CH1.8O0.5N0.2
Ada di buku Doran, halaman 62-64

3.

Single cell protein adalah protein yang diekstrak dari kultur murni atau campuran yang
digunakan sebagai food suplement yang kaya akan protein. Salah satu cara untuk
memproduksi single cell protein dari substrat metanol adalah dengan memanfaatkan
Pseudomonas, yang mempunyai komposisi CH1.8O0.55N0.25. Jika konsentrasi akhir dari
sel adalah 25 g/L, tentukan konsentrasi minimum (NH4)2SO4 yang harus ditambahkan jika
senyawa tersebut digunakan sebagai sumber nitrogen.

1. Extra data
-

Molecular weight for (NH4)2SO4 = 132,1

Molecular weight for biomass = 26,16

2. Basis = 1 L, so
Production of 25 g cells per biomass =

= 0,956 gmol

3. Each gmol cells contains 0,25 gmol N, so


* 0,956 < 0,25 < 0,239 gmol
0,239 gmol N are needed from the medium for the biomass synthesis
4. (NH4)2SO4 is the sole nitrogen source, and it contains 2 gmol N, so
* 0,239/2 = 0,120 gmol
0,120 gmol (NH4)2SO4 is required
5. Minimum concentration of (NH4)2SO4 needed in the medium:
g mol (NH4)2SO4 required x Mr of (NH4)2SO4
= 0,120 gmol x 132,1 g/gmol
= 15,9 g
6. Conclusion:
Because the basis we take is 1 litre, so the concentration of (NH 4)2SO4 needed is 15,9
g/litre

NERACA MASSA DAN ENERGI


UTS NERACA MASSA DAN ENERGI
Soal 1 (40%)
Sebuah reaktor diumpankan dengan suatu campuran equimolar dari A, B, dan C untuk
menghasilkan D melalui reaksi
3

A + 2B + 2C 2D + E
Jika konversi di reaktor adalah 50% hitung jumlah mol D yang dihasilkan per mol umpan
reaktor
Soal 2 (60%)
Asam Perklorat dapat dihasilkan melalui diagram alir berikut:

Reaksinya adalah sebagai berikut


Ba(ClO4)2

H2SO4

BaSO4

2HClO4

H2SO4 diumpankan ke reaktor dengan jumlah 20% berlembih dari jumlah stokiometri ynag
dibutuhkan untuk reaksi dengan umpan segar Ba(ClO4)2 dan rasio jumlah mol H2SO4
terhadap

Ba(ClO4)2 yang masuk ke reaktor adalah 1:1:2. Jika 1000 kg/jam aliran 1

diumpankan ke reaktor . hitunglah semua nilai variabel aliran yang belum diketahui dan
asumsikan semua komposisi dalam fraksi berat.
JAWABAN

Soal 1 (40%)
Diketahui:
3
Reaksi
A + 2B + 2C 2D + E
Konversi di reaktor 50%
Ditanya:
Jumlah mol D yang dihasilkan per mol umpan reaktor?
Jawab
A
M
R
S
Jadi jumlah mol D

+ 2B

1
0,25
0,75
=

0,5
3

1
0,5
0,5

2D

1
0,375
0,625

+ E

0,5
0,5

0,25

1
6

Soal 2 (60%)

Diketahui :
- Laju alir 1 = 100 kg/jam
- H2SO4 excess 20%
- H2SO4 : Ba(ClO4)2 = 1 : 1,2 mol
Reaksi dalam reaktor
Ba(ClO4)2
Ba(ClO4)2
M

1,2

H2SO4
1

BaSO4
-

2HClO4
-

0,833

0,833

0,833

0,833

0,367

0,167

0,833

1,666

Lihat separator 2
BaSO4 keluar semua di laju alir 8 dengan presentase 98%. Sehingga % mol Ba(ClO4)2
Adalah 0,017 mol
Lihat laju alir 4
Laju alir mol Ba(ClO4)2 = 0,367 0,017 = 0,35
Kita tahu bahwa :

2,678 kmol + x = laju alir Ba(ClO4)2 masuk reaktor


(x-0,85) 0,35

= 1,2

Sehingga laju alir


Ba(ClO4)2 masuk reaktor adalah 2,678 + 1,102 = 3,781 kmol
Sehingga diketahui
-

H2SO4 = 3,151 Kmol


BaSO4 = 2,6248 Kmol
HClO4 = 5,25 Kmol
Ba(ClO4)2 = 0,0535 Kmol

Ujian Tengah Semester Ganjil 2012/2013

Soal 1(30%)

Sebuah usaha laundry dapat membeli sabun yang mengandung 30% berat air dengan harga
$7 per kg. penjual sabun yang sama menawarkan sabun yang mengandung 5% (massa) air.
Jika ongkos kirim adalah $6 per 100 kg, berapa harga maksimum yang harus dibayar pemilik
laundry untuk pembelian sabun dengan kadar air 5% (massa)? Catatan: pembeli harus
memperhitungkan ongkos kirim.
Soal 2 (45%)
Methanol diproduksi dengan mereaksikan karbon monoksida dan hydrogen. Aliran umpan
segar yang mengandung CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan aliran gabungan ini
diumpankan ke reactor. Sebagian methanol yang meninggalkan reactor dikondensasikan dan
diambil sebagai produk. CO dan H2 yang tidak beraksi dan methanol yang tak terkondensasi
direcycle. Aliran yang meninggalkan reactor menuju condenser mempunyai laju 275
mol/menit dan mengandung 10,6% (massa) H2, 64% CO, dan 24,5 % methanol. Fraksi mol
methanol di dalam aliran recycle adalah 0,004.
Tentukanlah:
a. Gambar diagram alir proses beserta komponen- komponen dalam setiap alirannya
(gunakan notasi aliran berikut: F= umpan segar; F1= umpan ke reactor; R= recycle;
C= ke condenser; P= produk)
b. Laju alir produk methanol cair (mol/menit)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam aliran umpan segar (mol/menit)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi H2 one-pass through
Soal 3 (25%)
Pembuatan suatu minuman fermentasi melibatkan sederet reaksi kompleks yang sebagian
besar dilakukan oleh mikro organism. Konsentrasi gula dalam larutan awal menentukan
kandungan bakteri baik dan rasa manis dari minuman. Oleh karena itu berat jenis (specific
gravity) dari larutan awal harus diatur untuk mencapai kualitas minuman yang diinginkan.
Suatu larutan awal memiliki berat jenis 1,075 dan mengandung 12,7% (beerat) gula. Jika
semua gula diasumsikan sebagai C12H22O11 tentukan:
a. Kg gula/ kg H2O
b. Lb larutan/ft3 larutan
c. g gula/L larutan

JAWABAN
(solved by WMP TK11)

Nomor 1

Basis = 100 kg sabun


Massa larutan sabun 70 % = 100/70 x 100 kg sabun = 142,86 kg larutan sabun
Harga

= (7$/kg)(142,86 kg) = 1000 $

Ongkos kirim = (0,006$/kg)(142,86 kg) = 8,572 $


Total

= 1008,572 $

Massa larutan sabun 95% = 100/95 x 100 kg sabun = 105,26 kg larutan sabun
Harga

= ( z $/kg)(105,26 kg) = 105,26 z $

Ongkos kirim = (0,006$/kg)(105,26 kg) = 6,316 $


Total

= (105,26 z + 6,316) $

Harga maksimum yang harus dibayar untuk pembelian sabun dengan kadar air 5% supaya
tidak rugi yaitu:
Harga sabun dengan kadar air 5% = Harga sabun dengan kadar air 30%
(105,26 z + 6,316) $ = 1008,572 $
Z=

1008,5726,316
102,26

= 9,52 kg

.
b. Basis = 1 menit
C = 275 mol

Mencari persen mol masing-masing spesi pada C


Asumsikan ada 100 gram C

Massa CH4O

= 25,4 gr

mol CH4O

= 24,5/32 = 0,79375 mol

Massa H2 = 10,6 gr

mol H2 = 10,6/2 = 5,3000 mol

Massa CO = 64,0 gr

mol CO

= 64,0/28 = 2,2857 mol

Mol total

= 8,3795 mol

% mol CH4O = (0,79375 mol/8,3795 mol) x 100% = 9,47%


% mol H2 = (5,3000 mol/8,3795 mol) x 100% = 63,25%
% mol CO = (2,2857 mol/8,3795 mol) x 100% = 27,28%

Komposisi mol pada C


Mol CH4O = 9,47% x 275 mol = 26,04 mol
Mol H2 = 63,25% x 275 mol = 173,94 mol
Mol CO = 27,28% x 275 mol = 75,02 mol

Note:
Untuk reaktan:
In = mula-mula
Generated = 0

Pada kondensor:

Out = yang tersisa

C=P+R

Consumed = yang bereaksi

R=CP
Untuk produk:

R = 275 p

In = mula-mula

Neraca massa CH4O pada kondensor

Generated = yang dihasilkan dari


reaksi

(9,47%)C = (100%)P + (0,4%)R

Out = total yang terbentuk

(9,47%)C = (100%)P + (0,4%)(275 P)

Consumed = 0

(9,47%)275

= (100%)P + (0,4%)(275 P)

26,04

= P + 1,1 0,004P

P=

26,041,1
10,004

= 24,94 mol

Mol CH4O

= 24,94 mol

Laju CH4O

= 24,94 mol/menit

c.

Menentukan nilai R
R=CP
R = 275 -24,94
R = 250 mol

Neraca massa H2 pada kondensor


(63,25%)C

= (0%)P + (X H2,R )R

(63,25%)275

= 0 + (X H2,R )250

X H2,R

= 0,696

Neraca massa CO pada kondensor


(27,28%)C

= (0%)P + (X CO,R )R

(27,28%)275

= 0 + (X CO,R )250

X CO,R

= 0,3

Pada reactor
CO

2H2

CH4O

In

Mol CO,F +
mol CO,R

Mol H2,F +mol


H2,R

1 mol

react

-25,04 mol

-50,08 mol

25,04 mol

Out

Mol CO,C

Mol H2,C

26,04 mol

Neraca massa CO pada reactor


In + generated = out + consumed

(Mol CO,F + mol CO,R) + 0 = (mol CO,C) + 25,04


Mol CO, F + (X CO,R )R + 0 = mol CO,C + 25,04
Mol CO, F + (0,3 )250 + 0 = 75,02 + 25,04
Mol CO,F = 25,06 mol

Neraca massa H2 pada reactor


In + generated = out + consumed
(mol H2,F + mol H2,R) + 0 = mol H2,C + 50,08
mol H2,F + (X H2,R )R + 0 = mol H2,C + 50,08
mol H2,F + (0,696)250 + 0 = 173,94 + 50,08
mol H2,F = 50,02 mol

d.

konversi H2 overall
mol H2 , F mol H2 , P
50,02 0
100% =
100% = 100%
mol H2 , F
50,02

e.

Konversi H2 one-pass through


[50,02 + 0,696(250)] 173,94
mol H2 , F1 mol H2 , C
100% =
100%
mol H2 , F1
50,02 + 0,696(250)
= 22,36%

Nomor 3
Specific grafity (sp) larutan = 1,075
%(m) gula = 12,7%
a. Basis = 100 kg larutan
Massa gula = 12,7%(100 kg) = 12,7 kg gula
Massa air = 100 kg 12,7 kg = 87,3 kg air
kg gula 12,7 kg
=
= 0,145
kg air
87,3 kg
b.

Basis = 1 lb larutan
Massa jenis larutan

= sp larutan x massa jenis H2O

= 1,075 x 62,3 lb/ft 3


= 66,97 lb/ft3

c.

Basis = 1 gr larutan
Massa gula = 12,7% x 1 gr larutan = 0,127 gr gula
Massa jenis larutan

= sp x massa jenis H2O


= 1,075 x (1 gr/cm3)
= 1,075 x (1000 gr/L)
= 1075 gr/L

Volume larutan = massa larutan/ massa jenis larutan


= 1 gr/(1075 gr/L)
= 9,3 x 10-4 L
Gr gula/ L larutan= (0,127 gr gula)/( 9,3 x 10-4 L)
=136,53 gr gula/ L larutan
Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Sifat

: Open Sheet

Hari/Tanggal : Rabu/8 November 2006


Waktu

: 90 menit

1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan 71,1%
N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C 2H2, CO dan O2
dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
b. Persentase kelebihan udara

2. Aliran gas yang mengandung 41% O2; 42,5% H2; dan 16,5% H2O (% mol) dikeringkan di
kondensor, sehingga air terkondensasi. Jika 100 mol/jam gas diproses,
a. Berapakah laju air yang terkondensasi (kg/jam)
b. Hitunglah laju alir dan komposisi gas kering

3. Reaksi gas CO dengan H2 akan menghasilkan metanol. Umpan segar yang mengandung
CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke dalam reaktor.
Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan sebagian produk.
Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak terkondensasi direcycle. Laju
aliran keluar reaktor menuju kondensor 250 mol/mnt mengandung (% berat) 11,2% H2,
60,5% CO dan 28,3% Methanol. Fraksi mol methanol di dalam aliran recycle adalah
0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 3 ton/hari, berapa laju alir CO dan H2 (mol/jam) yang
harus disediakan?

Jawaban
1.

O2
N2
C2H2
CO
O2

REAKTOR

O2
H2O
CO2
GAS BUANG CO
N2

= 0,043
= 0,08
= 0,08
= 0,086
= 0,711

a. Basis : 1000 mol gas buang


Komposisi udara
O2 = 21% dan N2 = 79%
Reaksi-reaksi yang terjadi:
1) C2H2 + 5/2 O2

2CO2 + H2O (sempurna)

2) C2H2+ 3/2 O2

2CO + H2O

3) CO

tak bereaksi

4) O2

tak bereaksi

5) N2

tak bereaksi

N2 yang berasal dari udara

(tidak sempurna)

= N2 di gas buang

= 0,711 x 1000 mol

= 711 mol
Sehingga udara yang digunakan

= (100/79) x 711 mol = 900 mol

O2 yang berasal dari udara

= 0,21 x 900 mol

= 189 mol

O2 di gas buang

= 0,043 x 1000 mol

= 43 mol

CO2 di gas buang

= 0,08 x 1000 mol

= 80 mol

CO di gas buang

= 0,086 x 1000 mol

= 86 mol

H2O di gas buang

= 0,08 x 1000 mol

= 80 mol

Gas

Feed (mol)

Udara (mol)

Gas Buang (mol)

C2H2
O2
CO2
N2
CO
H2O

?
?
?
-

189
711
-

43
80
711
86
80

Untuk reaksi 1)
C2H2 + 5/2 O2

2CO2 + H2O (sempurna)

CO2 yang terbentuk

= CO2 yang ada di gas buang = 80 mol

sehingga
H2O yang terbentuk

= x 80 mol = 40 mol

C2H2terkonsumsi

= x 80 mol = 40 mol

O2terkonsumsi = 5/4 x 80 mol = 100 mol


Untuk reaksi 2)
C2H2 + 3/2 O2

H2O yang terbentuk

= H2O di gas buang - H2O yang terbentuk di reaksi 1)

2CO + H2O

(tidak sempurna)

= 80 mol 40 mol

= 40 mol

CO yang terbentuk

= 2 x 40 mol

= 80 mol

O2terkonsumsi

= 3/2 x 40 mol

= 60 mol

C2H2terkonsumsi

= H2O yang terbentuk = 40 mol

Jadi C2H2di Feed

= C2H2terkonsumsi reaksi 1+C2H2terkonsumsi reaksi 2


= 40 mol+ 40 mol= 80 mol

Neraca CO
CO di feed + CO yang terbentuk
CO di feed

= CO di gas buang

= 86 mol 80 mol

= 6 mol

= 43 + 160 189

= 14 mol

Neraca O2
O2di feed
Gas

Feed (mol)

Udara (mol)

C2H2
80
O2
14
189
CO2
N2
711
CO
6
H2O
Total
100
900
Sehingga komposisi Feed

Konsumsi

Generasi

Gas Buang (mol)

80
160
240

80
80
80
240

43
80
711
86
80
1000

C2H2 = (80/100) x 100%

= 80%

CO

= (6/100) x 100%

= 6%

O2

= (14/100) x 100%

= 14%

b. Presentase kelebihan udara

= (kelebihan O2/O2 yang dibutuhkan) x 100%


= (29/160) x 100%= 18,125%

2.

100 mol/jam
Gas

Gas kering
Kondensor

16,5% H2O
42,5% H2
41% O2

H2
O2

Basis : 1 jam
H2O
100%

Komposisi gas
O2

= 41 mol

= 1312 gram

H2

= 42,5 mol

= 85 gram

H2O

= 16,5 mol

= 297 gram

a. Laju air yang terkondensasi = 0,297 kg/jam


b. Laju alir gas kering

= 83,5 mol/jam atau 1,397 kg/jam

Komposisi gas kering (% mol)


O2

= (41 / 83,5) x 100% = 49,1 %

H2

= (42,5/83,5) x 100% = 50,9 %

3.

F1

a.

Reaktor

Kondensor

R
b. Basis : 1 menit
Fraksi dari komponen-komponen yang ada di C
Fraksi berat (c)

Fraksi mol (Xc)

CO

0,605

0,102

H2

0,112

0,648

CH4O

0,283

0,283

Neraca Overall

(1)

Neraca Kondensor

R+P

(2)

Untuk CH4O

XcCH4O.C

XR CH4O . R +1.P

(3)

Untuk CO

Xc CO.C

XR CO . R

(4)

Untuk H2

XcH2.C

XR H2 . R

(5)

Neraca Umum

Nilai R dan P dapat diperoleh dengan mengeliminasi persamaan (2) dan (3):

250

(0,102).(250) = 0,03. R

P -

Sehingga didapat nilai R

= 231,44 mol

Dan

= 18,56 mol

Sehingga laju alir produk metanol cair

= P . BM metanol
= (18,56) . 32 = 0,59392 kg/menit

c. Reaksi yang terjadi di dalam reaktor adalah


CO + 2H2

CH4O

Mol akhir (C)

Reaksi

Mol awal (F1)

CO

62,5

25,5

88

H2

162

51

213

CH4O

25,5

25,5

Dari tabel didapat


XF1 H2. F1

= 213 mol/menit

XF1 CO . F1

= 88 mol/menit

Sehingga laju alir F1 = 301 mol/menit


Dari persamaan (4) dan (5) didapat
(0,259).(250)

= XR CO . R

(0,648).(250)

= XR H2 . R

Neraca massa di titik pertemuan


Umum

F1

=F

(6)

H2

XF1 H2. F1

= XF H2. F

+ XR H2. R

(7)

CO

XF1 CO . F1

= XF CO . F

+ XR CO . R

(8)

Sehingga dari persamaan (7) dan (8) didapat


Laju alir H2

= XF H2. F

Laju alir CO = XF CO . F

= XF1 H2. F1

- XR H2. R

= 213 mol/menit

- 162 mol/menit= 51 mol/menit

= XF1 CO . F1

- XR H2. R

= 88 mol/menit

- 64,75 mol/menit

= 23,25 mol/menit
d. Konversi H2 overall

= (51/51) . 100%= 100%

e. Konversi H2 one pass through= {(213-162)/213} x 100%= 23,94%

Ujian Tengah Semester Ganjil 2006/2007 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat

: Open Sheet

Hari/Tanggal : Selasa/7 November 2006


Waktu

: 90 menit

1. Gas buang pembakaran mengandung 4,3% O2; 8% H2O; 8% CO2; 8,6% CO; dan
71,1% N2 yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung C2H2, CO
dan O2 dengan udara. Hitunglah:
a. Komposisi bahan bakar
b. Persentase kelebihan udara

2. Aliran gas yang mengandung 40% O2; 45% H2; dan 15% H2O (% mol) dikeringkan di
kondensor, sehingga air terkondensasi. Jika 100 mol/jam gas diproses,
a. Berapakah laju air yang terkondensasi (kg/jam)
b. Hitunglah laju alir dan komposisi gas kering

3. Reaksi gas CO dengan H2 akan menghasilkan metanol. Umpan segar yang


mengandung CO dan H2 bergabung dengan aliran recycle, dan gabungan ini masuk ke
dalam reaktor. Sebagian methanol yang dihasilkan dikondensasikan dan dikeluarkan
sebagian produk. Gas CO, H2 yang tidak bereaksi dan methanol yang tidak
terkondensasi direcycle. Laju aliran keluar reaktor menuju kondensor 350 mol/mnt
mengandung (% berat) 13,2% H2, 61,5% CO dan 25,3% Methanol. Fraksi mol
methanol di dalam aliran recycle adalah 0,0045%. Tentukanlah:
a. Gambarkan aliran proses lengkap dengan data-data (gunakan F= umpan segar,
F1=umpan masuk reaktor, R=recycle, C=ke kondensor, P=produk)
b. Laju alir produk metanol cair (kg/mnt)
c. Laju alir molar CO dan H2 dalam umpan segar (mol/mnt)
d. Konversi H2 overall
e. Konversi one-pass through
f. Jika kebutuhan metanol 2 ton/hari, berapa laju alir CO dan H 2 (mol/jam) yang
harus disediakan?

Ujian Tengah Semester Ganjil 2007/2008 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat

: Open Book

Hari/Tanggal : Jumat/26 Oktober 2007


Waktu

: 90 menit

Dosen

: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.


Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. Sodium borohidrida, NaBH4, suatu bahan yang digunakan dalam sintesis sejumlah bahan
obat-obatan, dapat dibuat dengan mereaksikan NaH dengan B2H6.
a. Berapa berat NaBH4 yang dapat dihasilkan jika direaksikan 8,55 g NaH dan 6,75 g B2H6?
b. Jika tingkat kesempurnaan reaksi 85%, berapa g sodium borohidrida yang dihasilkan?
Berapa rasio berat sodium borohidrida yang dihasilkan dengan beratnya jika reaksi
berlangsung sempurna?
2. Jus jeruk segar biasanya mengandung 12% (massa) padatan terlarut, sebagian besar gula,
di dalam air. Untuk mengurangi biaya pengangkutan, jus tersebut biasanya dikentalkan
sebelum diangkut dan kemudian diencerkan kembali di tempat tujuan. Pengentalan harus
dilakukan di dalam evaporator yang dirancang khusus agar memiliki waktu tinggal yang
pendek yang dioperasikan di bawah tekanan atmosferik untuk mengurangi kehilangan
komponen-komponen aroma dan rasa yang volatil dan sensitif terhadap panas. Untuk
menghindari kehilangan komponen ini, pendekatan yang banyak dilakukan adalah dengan
mengentalkan jus dan kemudian menambahkan sejumlah jus segar melalui aliran bypass
ke aliran jus kental untuk menghasilkan produk dengan aroma dan rasa yang baik. Pada
suatu proses seperti ini, 10% umpan di-bypass dan evaporator dioperasikan untuk
menghasilkan keluaran kental yang mengandung 80% padatan terlarut. Jika laju alir
umpan dari proses adalah 10.000 kg/jam, hitunglah laju alir air keluaran evaporator serta
komposisi produk akhir.
3. Larutan yang mengandung Na2S, NaOH dan Na2CO3 di dalam air, disebut white liquor
dan digunakan dalam industri kertas untuk memproses pulp kayu. Pemeriksaan di
laboratorium atas suatu larutan tersebut menunjukkan bahwa berat komponenkomponennya adalah 50 g/L Na2S, 250 g/L NaOH dan 100 g/L Na2CO3. Jika densitas
larutan adalah 1,05 g/cm3, hitunglah laju alir molar komponen-komponen tersebut jika
laju aliran total adalah 1000 kmol/jam.

JAWABAN

.
Nomor 1
a.

2 NaH

+ B2H6

2NaBH4

NaH

= 8,55 g mol NaH = 8,55/24

= 0,356 mol

0,356/2 = 0,178

B2H6

= 6,75 g mol B2H6 = 6,75/27,6

= 0,245 mol

0,245/1 = 0,245

Reaktan pembatasnya adalah NaH karena perbandingan mol dengan koefisiennya lebih
kecil daripada B2H6

b.

NaBH4 yang dihasilkan

BeratNaBH4

Mol B2H6yang stoikiometris = x 0,356 mol= 0,178 mol

% excess reaktan (B2H6)

= 2/2 x 0,356 mol= 0,356 mol


= mol x M= 0,356 x 37,8= 13,457 gram

0,245 0,178
0,178

Kesempurnaan reaksi (menggunakan reaktan pembatas)

x 100%= 37,64%

= 85%

0,85

= 0,356

x = 0,3026 mol (mol NaH yang bereaksi)

NaBH4 yang dihasilkan

Berat NaBH4

= 2/2 x 0,3026 mol= 0,3026 mol

= mol x Mr= 0,3026 x 37,8= 11,438 gram

85%

11,438
13,457

= 0,85

Nomor 2
Neraca massa overall:

Neraca massa solid overall:

XSF . F

= XSP . P

0,12.10000

= XSP . P

1200

= XSP . P

=A+P

10.000 = A + P

(1)

Sistem sekitar mixer


Neraca massa total mixer
P1 + B

=P

P1 + 0,1 F = P
P1 +1000 = P

(3)

Neraca massa solid


XSP1 . P1

+ XSB . B

XSP . P

(2)

0,8 P1

+ 0,12 B

XSP . P

0,8 P1

+ 0,12 . 1000 =

XSP . P

0,8 P1

+ 120

XSP . P

Substitusi dengan persamaan (2) :


0,8 P1

+ 120

1200

0,8 P1

1080

P1

1350 kg

Selesaikan persamaan (3)


P1 + 1000

=P

1350 + 1000

=P

= 2350 kg

Selesaikan persamaan (2)


1200

= XSP . P

1200

= XSP . 2350

XSP

= 0,511

Pada laju alir P

XSP + XAP

=1

0,511 + XAP

=1

XAP

= 0,489

Komposisi produk (P) :

Solid

= XSP . Pb= 0,511 . 2350 kg= 1.200,85 kg

Air

= XAP . P= 0,489 . 2350 kg= 1.149,15 kg

Laju alir air (A) dapat ditentukan dengan persamaan (1)


10.000

=A+P

10.000

= A + 2350

= 7650 kg

Jadi, laju alir keluaran Evaporator

= 7650 kg/jam

Komposisi produk akhir


51%

padatan

atau

1200,85 kg padatan

48,9%

air

atau

1149,15 kg air

Nomor 3
Basis = 1 liter larutan
Dalam 1 liter larutan terdapat:

50 g Na2S
250 g NaOH
100 g Na2CO3
X g H2 O

(400 + x) g larutan
Jika densitas larutan :

1,05
1 3

1000 3
1

= 1050 gram / l

Maka dalam 1 larutan terdapat 1050 gram larutan


Berat H2O dalam larutan = (400 + x) gram
X

= 1050 gram
= 650 gram

Laju alir molar komponen-komponen dalam larutan


50

Mol Na2S

= 78 / = 0,641 mol

Mol NaOH

= 40 / = 6,250 mol

Mol Na2CO3

= 106 / = 0,943 mol

Mol H2O

= 18 / = 36,111 mol

Mol total

= 43,945 mol

250

100

650

Fraksi mol komponen-komponen:


0,641

Fraksi mol Na2S

= 43,945 / = 0,015 mol

Fraksi mol NaOH

= 43,945

Fraksi mol Na2CO3

= 43,945

Fraksi mol H2O

= 43,945

6,25
/

0,943
/

36,111
/

= 0,142 mol
= 0,021 mol
= 0,8225 mol

Laju alir molar komponen-komponen:


Laju alir Na2S

= X Na2S. Laju alir total= 0,015 . 1000 kmol/h= 15 kmol/h

Laju alir NaOH

= X NaOH . Laju alir total= 0,142 . 1000 kmol/h= 142 kmol/h

Laju alir Na2CO3 = X Na2CO3 . Laju alir total= 0,021 . 1000 kmol/h= 21 kmol/h
Laju alir H2O

= X H2O . Laju alir total= 0,822 . 1000 kmol/h= 822 kmol/h

Ujian Tengah Semester Ganjil 2008/2009 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat

: Open Sheet

Hari/Tanggal : Jumat/31 Oktober 2008


Waktu

: 90 menit

Dosen

: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.


Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. Di perusahaan peternakan PT. Ayam Sejahtera, telur-telur ayam disortir menjadi dua
ukuran (besar [B] dan besar sekali [BS]. Karena kondisi bisnis yang kurang
menguntungkan saat ini, mesin penyortir yang sudah rusak belum dapat dicarikan
gantinya. Sebagai gantinya, Bang amin, seorang pekerja dengan penglihatan yang lebih
jeli dari yang lain, dilengkapi dengan stempel B di tangan kanannya dan stembel BS
di tangan kirinya, ditugaskan untuk mencap setiap telur dengan label yang sesuai dengan
ukurannya saat telur-telur tersebut pada dua wadah khusus berdasarkan cap pada telur.
Sejauh ini system bekerja dengan baik, kecuali bahwa bang Amin mempunyai tangan
yang berat, dan rata-rata memecahkan 30% dari 120 telur yang melewatinya setiap menit.
Pada saat yang sama, pengecekan pada aliran telur berukuran besar B menunjukkan
laju alir 70 telur per menit, dan telur yang pecah pada aliran ini adalah 25 butir per menit.
a. Gambarkan diagram alir dan beri label untuk proses ini [Gunakan notasi: F=aliran
telur masuk penyortir (sebelum disortir bang Amin), B=aliran telur ukuran besar,
BS=aliran telur ukuran besar sekali, Xip=fraksi telur pecah pada aliran i]
b. Berapa jumlah telur ukuran besar B utuh yang meninggalkan system setiap
menitnya?
c. Berapa jumlah telur ukuran besar sekali dari total telur yang disortir setiap
menitnya?
d. Berapa fraksi telur ukuran besar sekali yang pecah?
e. Apakah Bang Amin kidal? Apa alasan anda?

2. Chlorobenzene (C6H5Cl) merupakan suatu pelarut yang penting dan produk intermediet
yang banyak digunakan oleh industri kimia. Senyawa ini diproduksi dengan cara
mengalirkan gas klorin melalui cairan benzene dan bantuan besi klorida sebagai katalis.
Akan tetapi, reaksi ini juga dapat menghasilkan reaksi samping yang menghasilkan
diklorobenzene dan triklorobenzena.
Benzena murni dan klorin (98% Cl2 dan sisanya pengotor dengan BM rata-rata 25)
dimasukkan ke dalam reaktor. Cairan keluaran reaktor mengandung 65% wt C 6H6, 32%

C6H5Cl, 2.5% C6H4Cl2, dan 0.5% C6H3Cl3. Gas keluaran hanya mengandung HCl dan
pengotor. Tentukan:
a. Persen kelebihan benzene
b. Konversi benzene
c. Yield

fraksional

dari

monoklorobenzene

(mol

monoklorobenzena

yang

terbentuk/mol monoklorobenzena yang terbentuk secara teoritis)


d. Selektivitas klorobenzena terhadao diklorobenzena terhadap diklorobenzena dan
triklorobenzena

3. Disilina (Si2H6) adalah gas yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan silica (SiO 2) dan
air. Hitunglah massa silica yang akan terbentuk jika 25 cm3 disilina (dengan densitas
2,78x10-3 gr/cm3) bereaksi dengan oksigen berlebih.

Jawaban
Nomor 1
a. Basis= 1 menit
b. B = PB + TPB
TPB= B - PB= 70-25= 45 telur
c. F = B + Bs
Bs = F- B = 120- 70= 50 telur
% Bs dari F= 50/120 = 5/12
d. Neraca komponen telur pecah
PF = PB + PBS
PBS = PF- PB = 36 25= 11 telur
Fraksi P pada Bs = PBS/ BS= 11/50= 0,22
e. Fraksi P pada Bs = 0,22(tangan kiri)
Fraksi P pada B

= PB/ B= 25/70= 0,35(tangan kanan)

Tangan Pak Amin kidal karena Fraksi P pada Bs (tangan kiri)<Fraksi P pada B artinya
tangan kiri lebih cekatan dari pada tangan kanan.

Nomor 2
Diketahui:

Klorin (98% Cl2, sisanya pengotor)


% berat cairan keluaran:
C6H6

= 65%

(Mr C6H6

= 78)

C6H5Cl

= 32%

(Mr C6H5Cl

= 112,5)

C6H4Cl2

= 2,5%

(Mr C6H4Cl2 = 147)

C6H3Cl3

= 0,5%

(Mr C6H3Cl3 = 181,5)


(Mr Cl2

Gas keluaran HCl dan pengotor


Reaksi yang terjadi
C6H6 +

Cl2

C6H5Cl

HCl

C6H6 +

2Cl2

C6H4Cl2

HCl

C6H6 +

3Cl2

C6H3Cl3

HCl

= 71)

Jawab : basis = 100 gr cairan keluaran reactor


C6H6

= 65 gr

= 65/78

= 0,83 mol

C6H5Cl

= 32 gr

= 32/112,5

= 0,28 mol

C6H4Cl2

= 2,5 gr

= 2,5/112,5

= 0,017 mol

C6H3Cl3

= 0,5 gr

= 0,5/181,5

= 0,0027 mol

Reaksi 1:

C6H6 +

Cl2

C6H5Cl

HCl

HCl

HCl

m
b

0,28 mol

0,28 mol

p
Reaksi 2:

0,28 mol
C6H6 +

2Cl2

C6H4Cl2

m
b

0,017 mol

0,017 mol

Reaksi 3:

0,017 mol

C6H6 +

3Cl2

C6H3Cl3

m
b

0,0027 mol

0,0027 mol

0,0027 mol

didapat C6H6mula-mula = C6H6reaksi 1+C6H6reaksi 2+C6H6reaksi 3+C6H6keluaran


= 0,28 mol + 0,017 mol + 0,0027 mol + 0,83 mol
= 1,1297 mol
C6H6 yang bereaksi

= 1,1297 0,83= 0,2997 mol


0,83

a. % excess benzene

= 100%= 0,2997 100%= 276,94%

b. Konversi benzene

= 100%=

0,2997
1,297

100%= 26,52%

c. Secara teoritis benzene mula-mula direaksikan semua (benzene dianggap limiting


reaktan) hanya menghasilkan monochlorobenzene:
C6H6 +

Cl2

C6H5Cl

m
b
p

1,1297 mol

1,1297 mol
1,1297 mol

HCl

C6H5Cl terbentuk
0,28
=
= 0.0247
yield C6H5Cl teori
1,1297
d. Selektivitas klorobenzene terhadap dichlorobenzene = 0,017/0,28 = 0,026
Selektivitas klorobenzene terhadap trichlorobenzene = 0,0027/0,28 = 0,0096

Nomor 3
Mr Si2H6

= 62

Mr SiO2

= 60

Si2H6:
V = 25 cm3
= 2,18.10-3 gr/cm3
Massa = 2,78 x 25
= 69,5 gr
Mol

= 69,5 / 62
= 1,12 mol
Si2H6+ 7/2 O2 2SiO2+ 3H2O

Massa SiO2yang terbentuk

= 2/1 x mol Si2H6


= 2/1 x 1,12 mol
= 2,24 mol

MassaSiO2

= 2,24 mol x Mr SiO2


= 2,24 mol x 60
= 134,4 gr

Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat

: Open Book

Hari/Tanggal : Kamis/22 Oktober 2009


Waktu

: 90 menit

Dosen

: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.


Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass
aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO 2, 5% H2S, dan 14,1% COS,
sisanya CH4
2. Asam asetat dapat dihasilkan melalui reaksi:
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Pada system dengan daur ulang seperti di bawah ini, konversi C2H5OH overall sebesar
90% diperoleh jika aliran daur ulang sama dengan laju umpan segar C 2H5OH. Laju
umpan segar H2SO4dan 2Na2Cr2O7 masing-masing berlebih 20 dan 10 % dari jumlah
stoikiometrik yang dibutuhkan untuk umpan segar C2H5OH. Jika aliran daur ulang
mengandung 94% H2SO4dan sisanya C2H5OH, hitunglah aliran dan komposisi produk
limbah serta konversi reactor sekali lewat (single pass).

Jawaban
Nomor 1
F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol

Diketahui:
Basis : 1 jam

F3 = ? mol
C02 = ?
H2S = ?
COS = ?
CH4= ?

Sistem
absorpsi

Splitter

F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol
H2S = 5% = 50 mol
COS = 1,4% = 14 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol

F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol

P = ? mol
CO2 = ?
H2S = 1%
COS = 0,3 %
CH4 = ?

mixer

A = ? mol
C02 = ?
H2S = ?
COS = ?

Neraca massa total :


F

= F1

F2

F1

=A

F3

F2

F3

=P

Karena hanya 82% feed yang masuk ke sistem absorpsi, maka F di split (dipisahkan
menjadi dua aliran dengan komposisi aliran sama) F1 sebesar 820 mol dan F2 sebesar
180 mol. Dengan komposisi:
F1 = 820 mol

F2 = 180 mol

C02 = 15% = 123 mol

C02 = 15% = 27 mol

H2S = 5% = 41 mol

H2S = 5% = 9 mol

COS = 1,4% = 11,5 mol

COS = 1,4% = 2,5 mol

CH4 = 78,6% = 644,5 mol

CH4 = 78,6% = 141,5 mol

Kemudian dari informasi skema diketahui CH4 tidak ikut terabsorpsi sehingga pada F3, nilai
CH4F3 = CH4F1 = 644,5 mol, sehingga
CH4p = CH4F2 + CH4F3

= 141,5 mol + 644,5 mol

= 768 mol

Kemudian dari soal diketahui bahwa pada sistem absorpsi, setiap mol H 2S yang terabsorp
juga akan terabsorp 1 mol CO2dan semua COS, maka pada neraca A:
H2S (A)

= 41 mol (terserap semua)

CO2(A)

= 41 mol (mengikuti aturan 1 mol H2S terserap)


= 1 mol CO2ikut terserap

COS (A)

= 11,5 mol (terserap semua karena mengikuti aturan semua COS terserap per 1
mol H2S)

= 41 mol + 41 mol + 11,5 mol


= 93,5 mol

Maka neraca F3
CH4 (F3)

= 644,5 mol

CO2(F3) = CO2 (F1) - CO2 (A)


= 123 mol 41 mol

H2S (F3)

= 0 mol

COS (F3)

= 0 mol

F3

= 644,5 mol + 82 mol

= 82 mol

= 726,5 mol

Sehingga
F2 + F3

=P

= 180 mol + 726,5 mol


= 906,5 mol

Neraca P:
CH4 (P)

= 786 mol

Atau,

CO2 (P)

= CO2 (F2)+ CO2 (F3)

H2S (P)

= 27 mol + 82 mol
= 109 mol
H2S (P)

= 9 mol
COS (P)

= 1% (P)
= 9 mol

= H2S (F2)

= 0,3% (P)
= 2,5 mol

Atau,
COS (P)

= COS (F2)
= 2,5 mol

Gambar akhir menjadi:

F3= 726,5 mol


C02 = 82 mol
H2S = 0 mol
COS = 0 mol
CH4= 644,5 mol

F2 = 180 mol
C02 = 15% = 27 mol
H2S = 5% = 9 mol
COS = 1,4% = 2,5 mol
CH4 = 78,6% = 141,5 mol

Sistem absorpsi
F = 1000 mol
C02 = 15% = 150 mol
H2S = 5% = 50 mol
COS = 1,4% = 14 mol
CH4 = 78,6% = 786 mol

Splitter

mixer
F1 = 820 mol
C02 = 15% = 123 mol
H2S = 5% = 41 mol
COS = 1,4% = 11,5 mol
CH4 = 78,6% = 644,5 mol

P = 906,5 mol
CO2 = 109 mol
H2S = 1% = 9 mol
COS = 0,3 % = 2,5 mol
CH4 = 786 mol

A = 93,5 mol
C02 = 41 mol
H2S = 41 mol
COS = 11,5 mol

Komposisi aliran
Komponen

F1

mol

CH4

786

H2 S

mol

F2

mol

mol

F3

mol

78,6 644,5 78,6 141,5 78,6 -

644,5 88,7 786

50

41

41

43,8 -

COS

14

1,4

11,5

1,4

2,5

1,4

11,5 12,4 -

2,5

0,3

CO2

150

15

123

15

27

15

41

11,3 109

12

Total

1000 100

820

100

180

100

93,5 100

43,8 82

726,5 100

mol

%
86,7

906,5 100

Nomor 2
Reaksi :
3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Skema:
Basis : 100 mol F1

F2
H2SO4

F1
C2H5OH

P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O

Mixe
r

Reaktor

R
C2H5OH
H2SO4

D
CH3COOH
S
E
P
A
R
A
T
O
R

W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

Dari informasi soal diketahui :


-

Konversi overall sebesar 90%

Aliran recycle

= umpan segar C2H5OH = 100 mol

H2SO4 (R)

= 94% (R)

C2H5OH(R) = 6% (R)

Laju umpan segar F2 untuk H2SO4 excess 20% dan untuk Na2Cr2O7excess 10%

= 94 mol

= 6 mol

stoikiometrik C2H5OH
-

H2SO4

= 8/3 (F1)

= 8/3 (100 mol)


= 266,6 mol, karena excess 20%

Na2Cr2O7

= 2/3 (F1)

= 2/3 (100 mol)


= 66,6 mol, karena excess 10%

= 320 mol

Pada D hanya ada CH3COOH, di W tidak terdapat CH3COOH.

= 73,3 mol

Untuk mencari komposisi limbah mula-mula dibutuhkan reaksi overall, yaitu reaksi yang
hanya menyangkut sistem keseluruhan dengan input berupa F1 dan F2 kemudian output
berupa D dan W. Pada reaksi overall dengan konversi 90%, didapat data sebagai berikut:
F2
H2SO4
Na2Cr2O7

D
CH3COOH
W
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

Overall sistem
90% Konversi
F1
C2H5OH

3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O


Awal 100 mol

73,3 mol

320 mol

Reaksi 90 mol

60 mol

240 mol

90 mol

60 mol

60 mol 330 mol

13,3 mol

80 mol

90 mol

60 mol

60 mol 330 mol

Sisa

10 mol

Sehingga:
pada D karena hanya berupaCH3COOH maka hanya terdapat CH3COOH sebanyak 90 mol.
Dan pada W terdapat :
C2H5OH w = 10 mol

Cr2(SO4)3w = 60 mol

Na2Cr2O7w = 13,3 mol

Na2SO4w

= 60 mol

H2SO4w

Air w

= 330 mol

= 80 mol

Kemudian untuk menentukan konversi sekali jalan reaktor dibutuhkan neraca reaksi input
dan output yaitu F3 dan P. Diketahui bahwa komposisi produk reaktor yaitu CH 3COOH,
Cr2(SO4)3, Na2SO4dan air tidak berubah pada P karena tidak keempat komponen tersebut
tidak mengalami reaksi lagi sejak P hingga ke D dan W.
F3
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7

Reaktor
X% konversi

P
C2H5OH
H2SO4
Na2Cr2O7
CH3COOH
Cr2(SO4)3
Na2SO4
H2O

Komposisi P:
CH3COOH p = 90 mol

Na2SO4p

= 60 mol

Cr2(SO4)3p

Air p

= 330 mol

= 60 mol

Kemudian pada F3 merupakan reaktan berupa campuran aliran dari F1, F2 dan R sehingga
komposisi pada F3:
C2H5OH F3

= C2H5OH F1 + C2H5OH R = 100 mol + 6 mol

H2SO4F3

= H2SO4F2 + H2SO4R = 320 mol + 94 mol

Na2Cr2O7F3

= Na2Cr2O7F2

= 106 mol

= 414 mol

= 73,3 mol

Sehingga persamaan reaksinya:


3C2H5OH + 2Na2Cr2O7 + 8H2SO4 3CH3COOH + 2Cr2(SO4)3 + 2Na2SO4 + 11H2O
Awal 106 mol

73,3 mol

414 mol

Reaksi 90 mol

60 mol

240 mol

90 mol

60 mol

60 mol 330 mol

13,3 mol

174 mol

90 mol

60 mol

60 mol 330 mol

Sisa

16 mol

Sehingga pada P terdapat komposisi:


C2H5OH p

= 16 mol

Na2Cr2O7p

= 13,3 mol

H2SO4p

= 174 mol

CH3COOH p = 90 mol
Cr2(SO4)3p

= 60 mol

Na2SO4p

= 60 mol

Air p

= 330 mol

Sehingga konversi C2H5OH pada reaktor adalah


C2H5OH F3C2H5OH p
C2H5OH F3

106 mol16 mol


106 mol

= 0,85 = 85%

Ringkasan hasil hitungan:


F1

F2

F3

(mol)

(mol)

(mol)

(mol)

(mol)

(mol)

(mol)

C2H5OH

100

106

16

10

H2SO4

320

94

414

174

80

Na2Cr2O7

73,3

73,3

13,3

13,3

CH3COOH

90

90

Cr2(SO4)3

60

60

Na2SO4

60

60

Air

330

330

Total

100

393,3

100

593,3

743,3

90

553,3

Komponen

Ujian Tengah Semester Ganjil 2009/2010 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat

: Open Book

Hari/Tanggal : Senin/19 Oktober 2009


Waktu

: 90 menit

Dosen

: Ir. Yuliusman M.Sc.


Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. Salah satu metode yang sudah sangat luas digunakan untuk pemurnian gas adalah dengan
mengabsorpsi secara selektif komponen gas yang tidak diinginkan ke dalam medium
liquid tertentu. Medium liquid selanjutnya diregenerasi dengan penanganan panas atau
kimiawi untuk melepaskan material yang diabsorpsi. Pada suatu instalasi system
pemurnian untuk menyisihkan senyawa sulfur yang dirancang untuk beroperasi pada laju
hingga 820 mol/jam, secara temporer dimasukkan umpan dengan laju 1000 mol/jam
umpan. Karena hanya 82% dari umpan yang dapat diolah, diusulkan utnuk mem-by-pass
aliran sehingga konsentrasi H2S keluaran harus dikurangi secara signifikan supaya aliran
keluaran campuran hanya mengandung 1% H2S dan 0,3% COS (basis mol). Sistem dapat
mengabsorpsi semua COS dan satu mol CO2 per mol H2S terabsorpsi. Hitunglah semua
aliran dalam system jika umpan mengandung 15% ( mol) CO 2, 5% H2S, dan 14,1% COS,
sisanya CH4.
2. Dalam suatu proses hidrasi katalitik etilena menjadi etil alcohol, hanya sebagian dari
etilena terkonversi. Produk kondensasi dan diambil setiap siklus melalui converter dan gas
yang tidak terkonversi di-daur ulang. Kondensor diasumsikan dapt menyisihkan semua
alcohol dan gas-gas daur ulang mengandung 6,5% (mol) uap. Konversi etilena per pass
melalui converter adalah 4,5% . Rasio molar air terhadap etilena pada aliran umpan
menuju converter, setelah pencampuran aliran gas daur ulang dengan umpan segar adalah
0,55.
a.

Buatlah skema proses yang terjadi (Gunakan notasi berikut: F=umpan segar;
F=umpan ke converter; K=umpan ke condensor; P=produk alcohol; R=daur ulang)

b.

Hitunglah laju alir dan komposisi semua aliran dalam proses

c.

Hitunglah rasio aliran daur ualng terhadap aliran umpan segar

Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler

Neraca Massa dan Energi


Sifat

: Open Sheet

Hari/Tanggal : Kamis/28 Oktober 2010


Waktu

: Jam 10.00-12.30

Dosen

: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.


Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. TiCl4dapat dibuat dengan mereaksikan titanium dioksida (TiO2) dengan asam klorida,
dengan reaksi sebagai berikut:
TiO2+ HCl TiCl4+ H2O
TiO2tersedia dalam bentuk bijih yang mengandung 78% TiO2dan 22% inert. HCl tersedia
dalam bentuk larutan 45% berat (sisanya air). Konversi TiO2sekali lewat reaktor adalah
75%. HCl yang digunakan berlebih 20%. TiO2 murni yang tidak bereaksi didaur ulang
untuk dicampur dengan TiO2umpan. Untuk setiap 1 kg TiCl4 yang dihasilkan, tentukan:
a. Skema sederhana dari proses yang terjadi
b. Berat bijih TiO2 yang diumpankan (kg)
c. Berat larutan HCl yang diumpankan (kg)
d. Rasio berat daur ulang terhadap umpan segar bijih TiO2
2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS 2) sering digunakan
sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite yang
mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah sebagai
berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner dilewatkan ke
dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai penyerap SO 2, untuk
menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar dari absorber adalah SO 2
0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang disuplai ke dalam burner per
kg pyrite yang dibakar.
(Ar Fe=56, S=32, N=14, O=16)

Ujian Tengah Semester Ganjil 2010/2011 - Program Studi Teknik Kimia S1 Reguler
Neraca Massa dan Energi
Sifat

: Open Sheet

Hari/Tanggal : Selasa/26 Oktober 2010


Waktu

: Jam 10.00-12.30

Dosen

: Prof. Dr. Ir. M. Nasikin M.Eng.


Ir. Eva F. Karamah, MT.

1. Reaksi etil-tetrabromida dengan bubuk seng berlangsung seperti diagram di bawah


ini. Reaksi yang terjadi adalah:
C2H2Br4 + Zn C2H2 +ZnBr2
Berdasarkan C2H2Br4konversi sekali lewat reactor adalah 80% dan C2H2Br4yang tidak
bereaksi dikembalikan ke reactor. Dengan basis 1000 kg C2H2Br4 yang diumpankan
ke reactor per jam, hitunglah:
a. Berapa C2H2 yang diproduksi per jam
b. Laju recycle dalam kg/jam
c. Jumlah Zn yang harus ditambahkan per jam jika Zn yang digunakan 20%
berlebih
d. Rasio mol ZnBr2 terhadapC2H2pada produk
(Ar: Br=80; Zn=65,5)

2. Mineral pyrite (senyawa yang diinginkan di dalam pyrite adalah FeS 2) sering
digunakan sebagai sumber SO2untuk memproduksi larutan bubur sulfit. Batuan pyrite
yang mengandung 48% sulfur, 43% besi dan sisanya inert, dibakar sempurna melaui
pembakaran singkat (flash combustion). Reaksi pembakaran yang terjadi adalah
sebagai berikut:
FeS2+ O2 Fe3O4 + SO2
Semua Fe membentuk Fe3O4di dalam produk padatan. Gas keluaran burner dilewatkan ke
dalam absorber yang menggunakan larutan batu kapur (CaO) sebagai penyerap SO 2, untuk
menghasilkan larutan bubur sulfit. Komposisi gas yang keluar dari absorber adalah SO 2
0,7%; O2 2,9%; N2 96,4%. Hitunglah berat (kg) udara yang disuplai ke dalam burner per kg
pyrite yang dibakar.

SOAL PERISTIWA PERPINDAHAN

1. Terangkanlah pengertian tentang


Perpindahan molekular dan konvektif
Perpindahan antarfasa dan koefisien perpindahan
Korelasi koefisien perpindahan
Laju generasi pada perpindahan momentum, energi, dan massa
Uraiannya dilengkapi dengan fenomena gambar dan persamaan.
2. Hitunglah laju alir massa cairan (kg/dt) yang mengalir pada pipa kapiler jika
diketahui, jika penurunan tekanan adalah 6 psi. Diketahui panjang pipa 25 ft, densitas
cairan 75 lb/ft3 dan viskositas cairan 120,0 lbm/ft hr. Diameter luar pipa 1,5 mm.
Apakah aliran tersebut laminar atau turbulen.
3. a.) Nyatakan laju reaksi 2A B + C dalam laju perubahan spesi A, B, dan C!
b.) Dua reaksi berikut berlangsung secara serentak di dalam reaktor batch. Campuran
75% mol C2H6 dan 25% inert dimasukkan ke dalam reaktor dan reaksi berlangsung
sampai 25% C2H4 dan 5% CH4 terbentuk. Hitung persen setiap spesi di dalam
campuran.
4. Hitunglah kalor yang lepas sepanjang pipa jika steam dialirkan dalam pipa yang
terbuat dari bahan steel dengan konduktivitas termal 27.3 Btu hr -1 ft-1 F-1. Untuk
menghindari kehilangan panas pipa dilapisi isolator dengan ketebalan 2 inci,
konduktivitas termal isolator 0,04 Btu hr -1 ft-1 F-1. Suhu pada permukaan dalam pipa
250 oF dan suhu pada permukaan luar isolator 120 oF. Diketahui panjang pipa 20ft,
diameter pipa 4 inci, tebal 0,167 inci.

PEMBAHASAN SOAL PERISTIWA PERPINDAHAN

1. (Ada di buku tosun)

2. PO PL = 6 psi (4,6 330 x 103 pound/ft2/psi) = ... lbm/ft.s2


L = 25 ft
= 75 lb/ft3
= 120 lbm/ft.hr . (

1 hr

) = ... lbm/ft3

3600 s

Dit = W ?
W=

(PoPl)(R)4
8 L

[ (1-k) -

(1 2 )2
ln(1 )

W = ... kg/s
W asumsi laminar
Re =

2R (1k)<v2>

2W
R(1+k)

3. Bab 5 Tosun

a.) 2A B + C
1 1 dnA

r=- .

2 v dt

1 dnB
v dt

1 dnC
v dt

v konstan maka,
1 1 dcA

r=- .

2 v dt

1 dcB
v dt

b.) n C2H6 = 0,75 - 1 - 2


n C2H4 = 1
n H2 = 1 - 2
n CH4 = 2 2
n inert = 0,25
n T = 1 + 1
C2H6 = C2H4 + H2
C2H6 + H2 = 2CH4

1 dcC
v dt

X C2H4 =
X CH4 =

1
1+ 1
2 2

= 0,25 1 = 0,333

= 0,05 2 = 0,033

1+ 1
0,75 1 2

X C2H6 =
X H2 =

1+ 1
1 2

4. Tidak tahu

= ...

1+ 1
0,25

X inert =

= ....

1+ 0,333

= ...

PERISTIWA PERPINDAHAN
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Peristiwa Perpindahan
Hari /tgl : Jumat, 31 Oktober 2008
Waktu : 90 menit
Sifat Ujian : Buka Buku
Petunjuk : data-data yang diperlukan ada dalam buku, tuliskan sumber setiap data yang
Anda gunakan.
1.

Suatu sistem seperti gambar 17.2-1, tabung berisi CH3Cl dengan mengalirkan udara

pada permukaan tabung. Kalau dibiarkan, maka cairan akan menguap ke udara pada
kondisi suhu 250 C dan tekanan 1 atm. Hitunglah :
a.

Koefisien difusivitas CH3Cl ke udara dengan metode :

i.

Slattery dan grafik

ii.

Chapman-Enskog dan grafik

b.

Jumlah CH3Cl yang menguap selama 3 jam (dalam kg).

Diketahui :
Tekanan total : 780 mmHg
Tekanan uap CH3Cl : 35 mmHg
Jarak permukaaan liquid ke bagian atas tabung : 12 cm
Densitas CH3Cl : 1,75 gr/cm3
Diameter tabung : 0,5 cm

2.

Pada suatu restoran digunakan gas LPG sebagai bahan bakar dengan komposisi C 3H8

65% dan C2H6 35%. Jika 10 mol gas LPG dibakar sempurna menggunakan udara, reaksi
diasumsikan stoikiometri (perbandingan mol N2 : O2 = 79:21)
a.

Tuliskan reaksi dan gas-gas yang terdapat dalam gas buang

b.

Tentukan fraksi mol pada gas buang (tidak termasuk H2O)

c.

Tentukan konduktivitas masing-masing gas tersebut pada kondisi 1 atm, 250 C

(tidak termasuk H2O)


d.

Tentukan konduktivitas campuran pada kondisi tersebut (tidak termasuk H 2O)

Dosen : Dr.Ir. Slamet dan Ir.Yuliusman, MSc


Hari/tgl : Rabu, 16 Desember 2009
Waktu : 150 menit
Sifat : open book
1. Nanofluida adalah campuran antara suatu fluida cair dengan nanopartikel tertentu
(partikel padatan dengan ukuran < 100 nm). Hasil riset terkini di DTK menunjukkan
bahwa nanofluida yang disintesis dari air ( = 1000 kg/m3 dan = 10-3 kg.m-1.det-1) dan
partikel TiO2 ( = 3.8 g/cm3) akan mengendap dengan waktu pengendapan yang berbedabeda, tergantung merode sintesisnya. Jika nanofluida tersebut dibuat (dalam beaker glass
setinggi 10 cm) dengan metode pengadukan mekanik, baru sekitar 2 jam sudah terjadi
pengendapan partikel TiO2. Namun jika pengadukan dilakukan secara ultrasonik (yang
dapat memecah agregat partikel) partikel TiO2tersebut dapat bertahan tanpa mengendap
sekitar 5 hari. Dengan didukung dengan perhitungan seperlunya, buatlah analisis terhadap
hasil riset tersebut.
2. Dalam keadaan darurat, kebutuhan air di Departemen Teknik Kimia harus dapat disuplai
sendiri. Untuk keperluan tersebut, Anda diminta untuk merancang sistem perpipaan yang
dapat mengalirkan air tanah (dengan kedalaman 25 m) ke dalam tangki air DTK yang
ketinggiannya 50 m. jarak antara sumber air tanah dengan tangki air DTK sekitar 50 m.
jika Anda diberi kebebasan untuk menentukan spesifikasi pompa, pipa, dan berbagai
aksesorisnya,

buatlah

rancangan

sistem

perpipaan

tersebut

(sketsa

beserta

perhitungannya) yang dapat mengalirkan air dengan debit minimal 100 liter/ menit.
Tuliskan berbagai asumsi yang digunakan beserta alasannya.
3. Cerobong asap suatu industri kimia mengeluarkan gas buang yang terkontaminasi oleh
amoniak (NH3) dengan konsentrasi 2.5 % volum. Untuk memenuhi baku mutu emisi gas
buang industri, maka gas dari cerobong asap tersebut harus diolah hingga konsentrasi
maksimum NH3 sebesar 200 ppm. Air murni dengan debit 100 ft 3/jam digunakan sebagai
pelarut untuk menyerap gas amoniak dalam sebuah kolom absorber. Bila campuran gas
buang amoniak tersebut masuk ke dalam kolom absorber dengan debit 1000 ft 3/menit (T=
700 F dan P= 1,5 atm), tentukan kolom absorber yang harus dirancang (diameter D dan
tinggi L) jika rasio L/D =5. Diketahui keseimbangan fasa amoniak dalam fasa cair dan
gas mengikuti persamaan : yAo = (1.07).xAo dan koefisien transfer massa k xa dan kya
masing-masing 2.31 dan 4.63 lbmol/(jam.ft3)

MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
Hari/tgl : Senin, 25 Oktober 2010
Waktu : 90 menit
Sifat : open book
1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena
perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.
2. Limbah cair dari suatu industri kimia yang memiliki densitas 1,5 gr/cm3 dan viskositas
1,3 x 10-2 poise akan dipindahkan dari unit pengolah limbah menuju sebuah sungai yang
berjarak 3 km melalui sebuah pipa dengan diameter dalam 16 inch. Jika pompa yang
digunakan dapat menghasilkan gradien tekanan (P/L) sebesar 3 psi/ft dan limbah cair
tersebut dianggap homogen, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Apa jenis aliran dalam pipa tersebut?


b. Hitung debit limbah cair yang mengalir dalam pipa tersebut.
c. Jika limbah tersebut dipindahkan melalui selokan persegi terbuka dengan luas
penampang yang mirip dengan pipa (lebar 20 inch, kedalaman 10 inch), hitunglah
debit limbah cair yang mengalir melalui selokan tersebut.
d. Bandingkan jawaban poin b dan c, berikan analisis secukupnya.

Mid Semester Examination


Transport Phenomena
Date : October 21th ,2009
1. Nitrogen gas is delivered through a pipeline of 72.5 km length and 0.9 meter diameter.
The mass flowrate is 1.36 kg.mole/sec. Isothermal condition exists at 18.3 0C. Viscosity
at 18.3 0C = 1.735 kg /(m.sec), molecular weight of N2 = 28. If the exit pressure is P2 =
1.77 atm = 179000 N/m2,
a. Estimate density of gas based on the value of P 2 (in kg/m3). Use ideal gas formula and
gas constant = 8314,41 J/ (kg.mol.K)
b. Calculate the average velocity of gas in the pipe (m/sec)
c. Determine Reynolds number and f (friction factor) if the inside pipe is assumed
smooth
d. Determine inlet pressure (P1) in N/m2.
e. Using average pressure, how much is the new density of gas?
f. How much is deviation of new density from the estimated density?
g. What is your suggested calculation in principle to consider the gas density right from
the start of the calculation?

2. Consider two horizontal concentric cylinders. A steady state tangential laminar flow
occurs between the two cylinders. If the outer cylinder rotates with an angular velocity
and velocity v = .r2 and the inner cylinder is at rest with r 1 and r2 are respectively radius
of inner and outer cylinder,
a. Write down all terms= 0 and develop a momentum balance.
b. Write down the boundary conditions in the system.
c. Develop v= function (r) , r = radius from the center of cylinders, from the momentum
balance (Note : the flow is driven by rotation of outer cylinder , not by pressure drop)

R1
R2

3. The initial uniform temperature of a long aluminium rod 0.203 m diameter is 380 C. the
rod is suddenly immersed, at time t = 0, in a medium at temperature 538 0 C. the value of
thermal diffusivity of aluminium = k / ( .Cp) = 0.196 m2/hr and (h.rm)/k = Biot
number = 2.
a. Determine the value of abscissa of the graph.
b. Determine the temperature at the center line after 10 minutes of its immersion ( 0C).
c. Determine the temperature at surface after 10 minutes of its immersion ( 0C).

MID TEST
PERISTIWA PERPINDAHAN
Hari/tgl : Kamis, 28 Oktober 2010
Waktu : 90 menit
Sifat : open book

1. Jelaskan apa yang disebut dengan aliran TURBULEN. Berikan beberapa contoh (beserta
analisisnya) terhadap kejadian/aktivitas sehari-hari yang terkait dengan fenomena
perpindahan (momentum,energi, atau massa) pada aliran turbulen. Bagaimana pengaruh
bilangan tak berdimensi Re, Pr, Sc terhadap contoh-contoh fenomena di atas.

2. Letusan gunung Merapi Sleman yang terjadi beberapa waktu lalu mengakibatkan adanya
hujan abu di sekitar lokasi dengan ketinggian hingga hingga mencapai sekitar 500 m.
diketahui densitas dan viskositas udara masing-masing 1,265 kg/m3 dan 1,983 x 10-5
kg/(m.s). jika partikulat abu tersebut diasumsikan berbentuk bola dengan diameter
partikel rata-rata 0,1 mm dan densitas 50 kg/m3.

a. Hitunglah dalam waktu berapa lama (jam) kira-kira hujan abu tersebut akan betulbetul selesai (semua partikulat abu telah mengendap atau turun di permukaan tanah)?
b. Jika ternyata hujan abu tersebut baru betul-betul berakhir setelah 24 jam, berapa kirakira ukuran partikel debu yang terkecil?
c. Tuliskan beberapa asumsi lain yang Anda gunakan dalam perhitungan di atas.

Mid Semester Exam : TRANSPORT PHENOMENA


Date : October 27th 2010
Duration : 120 minutes
1. Fluid flows between 2 parallel vertical plates (see left figure). Assume the flow is laminar.
Therefore, the fluid flow follows Navier-Stokes equation. Boundary conditions : at x = and
x = l vy = 0. Values of vx and vz are respectively zero.
a. Obtain velocity profile as a function of x
b. Obtain the average velocity as a function of x using the result at point a (use integral over
half side of the flow for calculation)
c. Obtain maximum velocity.

2. Two reservoirs open at atmosphere are connected by a pipe 800 m long (see right figure).
The pipe goes over hill whose height is 6 m above the level of water in the upper reservoir.
The pipe diameter is 300 m and friction factor = 0.032. the difference in water levels in the
2 reservoirs is 12.5 m. one atmosphere = 760 mmHg = 760 x 13.6/1000 = 10.34 m of
water. Density of water = 1000 kg/m3. If the absolute pressure of water at the highest
position in the pipe is 1.2 m of water in order to prevent vapor formation, and the loss in
pipe bend is neglected.
a. Calculate the velocity inside the pipe (m/s)
b. Calculate volumetric rate of the fluid in the pipe (m3/s)
c. Calculate frictional heating from A to C (m)
d. Calculate pipe length from A to C, L1 (m)
Hint : apply Bernoullis equation with Fh first : points A and B ; second : ponts A and C.

Anda mungkin juga menyukai