saya kita tidak bisa melihat suatu masalah dari satu arah, tetapi dari arah
berbeda juga. Saya memandang masalah ini dari sudut pandang tenaga
kesehatan seperti dokter, suster dan instansi kesehatan lainnya. Dalam hal biaya,
dokter sebenarnya memberi biaya yang mahal karena ada hubungannya dengan
teknologi yang digunakan. Teknologi yang dipakai hampir semua produk buatan
luar negeri dan pemakaian biayanya tidak murah. Sehingga dokter tidak
memliki pilihan lain selain meningkatkan harga untuk menyeimbangkan dengan
biaya yang dikeluarkan demi alat. Saya merasa bahwa Eko memberi kritikan
kepada instansi kesehatan yang sangat banyak. Hal ini bisa memberi inspirasi
kepada pembaca dan memberikan pengaruh pada pemikiran mereka. Inspirasi
yang di peroleh bisa berupa keinginan untuk menghilangkan semua
permasalahan tersebut. Dalam pemikiran, banyaknya masalah yang dijelaskan
oleh Eko bisa juga memberi gambaran bahwa kesehatan di Indonesia lebih
banyak hal negatifnya. Hal ini bisa membuat kurangnya rasa kepercayaan antara
dokter dengan pasiennya. Bahkan bisa menimbulkan perpecahan yang nantinya
akan menjadi semakin rumit. Dari sudut pandang suster, suster sebenarnya tidak
jauh beda dengan masyarakat miskin karena walaupun mereka juga bekerja
dengan dokter namun tidak peduli baik pasien itu miskin atau kaya, gaji yang
diperoleh suster tetap sedikit. Dalam hal ini suster tidak jauh beda dengan
masyarakat miskin. Selain memberi kritikan setidaknya da juga kata kata yang
ditujukan kepada dokter sebagai ucapan terima kasih karena membantu pasien.
Seperti penjelasan di awal paragraf tadi, saya mendapatkan suatu pandangan
yang berbeda tentang kesehatan di Indonesia. Ini membuat saya memiliki
pendapat yang berbeda tergantung sudut pandang yang saya ambil. Tetap saja
walaupun dilihat dari sudut pandang lain maslah kesehatan di Indonesia masih
terus berkembang. Ini juga bisa menjadi inspirasi bagi para remaja yang
membacanya memberikan mereka suatu tujuan yang nantinya akan mengubah
keadaan Indonesia menjadi lebih baik.