Anda di halaman 1dari 4

Tugas Plant Design :

I.

MACAM MACAM PROSES

Metil isobutil keton dapat di produksi dengan dua proses, yaitu :


a. Kondensasi pada temperatur tinggi
b. Kondensasi pada temperatur rendah
A. Kondensasi Aseton Pada Suhu Tinggi
Proses ini dimulai dengan kondensasi aseton pada temperatur tinggi pada
fase liquid dengan menggunakan katalis basa sehingga membentuk phoron dan
bereaksi samping membentuk diaseton alkohol. Karena diaseton alkohol hanya
sebagai produk samping, maka jika dilanjutkan dengan reaksi dehidrasi, mesityl
oxide yang terbentuk hanya dalam jumlah yang kecil, sehingga pada hidrogenasi
mesityl oxide hanya sedikit pula metil isobutil keton yang dihasilkan.
B. Kondensasi Aseton Pada Temperatur Rendah
Proses hidrogenasi dengan kondensasi aseton pada temperatur rendah
dikembangkan oleh Hibernia-Scholven yaitu dengan cara mengkondensasi aseton
dengan menggunakan katalis NaOH di dalam suatu reaktor dengan temperatur
reaksi 30 oC, kemudian diaseton alkohol yang terbentuk didehidrasi dengan asam
fosfat pada temperatur 120 oC, sehigga dihasilkan mesityl oxide yang selanjutnya
didehidrasi dengan katalis nikel pada temperatur 120 oC dan tekanan 1 atm
sehingga terbentuk metil isobutil keton.
II.

SELEKSI PEMILIHAN PROSES

Dari dua metode pembuatan metil isobutil keton diatas, maka dipilih
pembuatan metil isobutil keton dengan proses hidrogenasi dengan kondensasi
aseton pada temperatur rendah.
Pemilihan ini didasarkan pada hal sebagai berikut:
Tabel 2-2 . Seleksi pemilihan proses

Parameter Kondensasi tinggi Kondensasi rendah


1.aspek operasi :

Pemilihan proses dengan kondensasi rendah juga dapat mencegah


terjadinya proses hidrogenasi secara berlebihan oleh katalis logam sehingga
terbentuk produk kondensasi yang lebih tinggi (C6 atau C12 ) yang dapat
menyebabkan deaktivasi katalis itu sendiri. (Uhde,2005).

1. URAIAN PROSES
Proses pembuatan metil isobutil keton dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Kondensasi
3. Tahap Dehidrasi
4. Tahap Hidrogenasi
A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan bahan pembantu yang diangkut dari
storage (F-151) dibawa ke Mixer (M-150) yang dilengkapi dengan pengaduk yang
kemudian dialirkan ke reaktor (R-110)
B. Tahap Kondensasi
Pada tahap ini aseton dari storage (F-112) diangkut dengan pompa (L-111)
menuju reaktor (R-110) yang dilengkapi dengan pengaduk dan jaket pendingin
untuk kondensasi dengan larutan NaOH 5% pada temperatur 30 oC, tekanan 1 atm
dengan waktu tinggal satu jam; reaksi yang terjadi adalah eksoterm sehingga
digunakan jaket pendingin. Setelah reaksi selesai, diaseton alkohol (DAA) yang
terbentuk ditampung dalam tangki DAA (F-113) selama satu jam
Reaksi yang terjadi :

C. Tahap Dehidrasi
Diaseton alkohol dari tangki DAA (F-113) dialirkan oleh pompa (L-122)
menuju reaktor ( R-120) yang dilengkapi dengan pengaduk dan coil pemanas
untuk direksikan dengan asam fosfat yang dialirkan dari storage (F-123) dengan
13
teperatur reaksi 120 oC dan tekanan 1 atm sehingga terbentuk mesityl oxide (MO).
Sisa aseton dan sebagian air yang menguap akibat suhu reaksi yang tinggi masuk
kedalam kondensor (E-121), lalu dipisahkan aseton dari air pada kolom destilasi
(D-130), aseton sebagai produk atas direcycle ke reaktor (R-110), sedangkan air
produk bawah dibuang. Reaksi berlangsung secara endotermis. Mesityl oxide
yang terbentuk ditampung dalam tangki MO (F113) selama satu jam.
Reaksi yang terjadi :

2.3.4 Tahap Hidrogenasi


Mesityl Oxide dari tangki MO(F113) dialirkan oleh pompa (L-122) menuju
heater (E-143) untuk dipanaskan sampai suhu bahan mencapai 120 oC kemudian
masuk ke kolom Hidrogenasi (D-140) untuk dihidrogenasi dengan mengggunakan
katalis nikel dengan temperatur reaksi sebesar 120 oC dan tekanan sebesar 1 atm.
Hidrogen yang digunakan dialirkan oleh blower (G-146A) dari storage (F-148A)
menuju heater (E-144A) dan heater (E-144B) untuk dipanaskan sampai suhunya
mencapai 120 oC, kemudian tekanannya diturunkan dari 3 atm menjadi 1,5 atm
dengan menggunakan Ekspander(G-149). Reaksi hidrogenasi diatas menghasilkan
metil isobutil keton (MIBK) dengan kemurnian sebesar 98%. Kelebihan gas

hidrogen dialirkan kembali kedalam kolom oleh blower (G-146B),sedangkan


MIBK yang telah terbentuk dialirkan oleh pompa (L-147) menuju tangki MIBK
(F-148C) untuk kemudian dikemas dan dipasarkan.
Reaksi yang terjadi :

Anda mungkin juga menyukai