PENDAHULUAN
Tujuan
resusitasi
neonatus
mempertahankan
PENDAHULUAN
1981, Archie Brain desain Laryngeal Mask Airway (LMA)
DESAIN LMA
Terdiri dari sungkup kecil mudah masuk ke hipofaring
Bagian permukaan anterior : lubang yang berhadapan dengan
jalan masuk dari laring
Bagian tepi sungkup : cuff silikon yang dapat dikembangkan cuff
akan mengisi ruang hipofaring membentuk segel yang
memungkinkan masuknya ventilasi tekanan positif
Bagian posterior sungkup : airway tube yang memanjang dari
bagian sentral sungkup hingga ke mulut disambungkan ke ambu
bag atau ventilator
DESAIN LMA
UKURAN LMA
Gunakan ukuran yang sesuai dengan berat badan
neonatus
2500 gram 5000 gram No. 1
Penelitian lain menunjukkan LMA No.1 dapat
digunakan untuk BL 800 gram-1500 gram
Prematur
No. 0,5
POSISI LMA
trakea
epiglotis
esofagus
LMA vs SUNGKUP
LMA
Keterampilan
SUNGKUP
- Perlu keterampilan tinggi (mahir)
- Efikasi pemberian ventilasi sangat
bergantung pada keterampilan
operator
Perlekatan
Efek samping
Mencegah penekanan
terhadap syaraf wajah
LMA vs SUNGKUP
Meta-analisis dari 52 penelitian prospektif:
Pemasangan lebih mudah oleh tenaga yang kurang terlatih
Meningkatkan saturasi oksigen
Mengurangi kelelahan tangan
PIPA ENDOTRAKEA
Keterampilan
Respons
hemodinamilk
Respons hemodinamik
hipertensi dan sianosis
Pemasangan
Posisi dan
penggunaan
KERUGIAN LMA
Aspirasi dan insuflasi lambung
LMA tidak memisahkan saluran napas dan saluran cerna risiko
aspirasi dan insuflasi selama pemberian ventilasi membatasi efikasi
ventilasi
Ventilasi alveolus yang tidak adekuat
bentuk cuff LMA memberikan perlekatan dengan tekanan rendah
terhadap laring
tekanan maksimal perlekatan : 20-25 cm H2O
Tidak dapat digunakan untuk penghisapan jalan napas atau jalur obat
endotrakea
PENGGUNAAN LMA
RESUSITASI
LMA merupakan pilihan untuk mempertahankan terbukanya
jalan napas bila penggunaan sungkup dan intubasi tidak
berhasil
LMA mempertahankan terbukanya jalan napas dalam waktu
lebih singkat dibandingkan pipa endotrakea
PENGGUNAAN LMA
NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)
Hasil penelitian terhadap 8 bayi prematur dengan distres penapasan
yang mendapatkan surfaktan melalui LMA rasio tekanan oksigen
di arteri dan alveolus secara signifikan 50% setelah pemberian
surfaktan LMA dapat dijadikan pilihan untuk akses pemberian
surfaktan
Dapat digunakan pada pasien dengan minimal handling
mencegah komplikasi pada saluran napas atau perdarahan
intraventrikular
LMA dapat memiliki peranan dalam proses weaning pasien dengan
komplians paru yang baik
PENGGUNAAN LMA
Bayi cukup bulan, berat lahir 2600 gram, usia gestasi 36 minggu, lahir melalui
SC a.i. polihidramnion Apgar skor menit pertama : 3, menit kelima: 3
distres napas berat ventilasi tekanan positif resusitasi dengan sungkup
dan intubasi gagal tersangka atresia koana
Usia 10 menit, Hasil analisis gas darah:
pH 7,03
pO2 71 mmHg