Anda di halaman 1dari 21

PEMASANGAN LARYNGEAL MASK

AIRWAY PADA NEONATUS


Dr. Lily Rundjan,
Rundjan, Sp.A
Divisi Perinatologi
FKUI - RSCM

PENDAHULUAN
Tujuan

resusitasi

neonatus

mempertahankan

terbukanya jalan napas dan menyediakan ventilasi


tekanan positif (VTP)  dicapai dengan sungkup wajah
atau pipa endotrakea  tergantung kemampuan
operator dan kelainan anatomis pasien

PENDAHULUAN
1981, Archie Brain  desain Laryngeal Mask Airway (LMA)

 alat bantu napas yang lebih praktis dari sungkup wajah


dan kurang invasif dibandingkan pipa endotrakeal
Keuntungan pemasangan LMA  membentuk perlekatan
dengan tekanan rendah sehingga dapat menutup glotis tanpa
harus menutupi faring  memudahkan cara pemasangan dan
menjaga terbukanya jalan napas

DESAIN LMA
Terdiri dari sungkup kecil  mudah masuk ke hipofaring
Bagian permukaan anterior : lubang yang berhadapan dengan
jalan masuk dari laring
Bagian tepi sungkup : cuff silikon yang dapat dikembangkan  cuff
akan mengisi ruang hipofaring  membentuk segel yang
memungkinkan masuknya ventilasi tekanan positif
Bagian posterior sungkup : airway tube yang memanjang dari
bagian sentral sungkup hingga ke mulut  disambungkan ke ambu
bag atau ventilator

DESAIN LMA

UKURAN LMA
Gunakan ukuran yang sesuai dengan berat badan
neonatus
2500 gram 5000 gram  No. 1
Penelitian lain menunjukkan LMA No.1 dapat
digunakan untuk BL 800 gram-1500 gram
Prematur

 No. 0,5

TEKNIK PEMASANGAN LMA


 Gunakan ukuran LMA yang sesuai untuk pasien
 Kempiskan cuff dengan sempurna dan lubrikasi ujung
permukaan belakang sungkup (lubrikasi mungkin tidak
diperlukan pada bayi baru lahir  banyak sekret oral dan
faring )
 Tekan ujung LMA ke arah palatum durum. Selama manuver ini,
operator memegang LMA seperti memegang pulpen dengan
jari telunjuk pada sambungan bagian sungkup dengan bagian
ujung airway tube

TEHNIK PEMASANGAN LMA


Secara gentle dorong LMA dengan satu gerakan  tekanan
menetap terhadap kurvatura palatofaringeal dengan jari
telunjuk ke arah kranial
Dorong LMA menyusuri palatum mole sehingga cuff melewati
dinding farings posterior dan ujungnya menempati hipofarings
sampai tidak dapat didorong lebih lanjut
Kembangkan sungkup dengan volume udara minimal untuk
mendapat perlekatan adekuat

TEHNIK PEMASANGAN LMA

Jangan memegang gagang LMA selama pengembangan cuff 


karena gagang LMA akan terdorong ke arah luar (posisi benar)

Hubungkan bagian proksimal airway tube dengan alat bantu napas


(balon mengembang sendiri, ventilator) untuk memberikan
tekanan positif
Posisi LMA yang benar dapat dievaluasi dari sinkronisasi gerakan
dada dan auskultasi area leher

TEHNIK PEMASANGAN LMA

KESALAHAN PEMASANGAN LMA


Obstruksi dasar lidah  LMA harus dikeluarkan dan dipasang
ulang sesuai prosedur pemasangan
Pemasangan tidak sesuai prosedur  Epiglotis dapat terlipat
 lumen LMA tidak berada satu garis lurus dengan rongga
laring atau cuff terlipat ke dalam atau posisi LMA terlalu
tinggi di rongga faring

KOMPLIKASI POST PEMASANGAN LMA


Batuk
Laringospasme
Muntah
Stridor
Desaturasi
Hipersalivasi
 paling sering disebabkan oleh overinflasi dan analgesi
yang tidak adekuat

POSISI LMA
trakea

epiglotis

esofagus

LMA vs SUNGKUP
LMA
Keterampilan

Tidak perlu keterampilan


khusus

SUNGKUP
- Perlu keterampilan tinggi (mahir)
- Efikasi pemberian ventilasi sangat
bergantung pada keterampilan
operator

Manipulasi kepala & Minimal


leher

Perlu manipulasi lebih untuk


menentukan posisi yang tepat

Perlekatan

Mudah terjadi kebocoran  tidak


dapat mencukupi tidal volume

Lebih baik  ventilasi lebih


efektif

Teknik pemasangan, - Tidak dipengaruhi faktor


posisi dan fungsi
anatomis
- Posisi LMA lebih stabil
- Tidak perlu difiksasi dengan
dua tangan

- Sulit dilakukan pada kelainan


kongenital
- Harus di fiksasi dengan kedua
tangan

Efek samping

Tekanan berlebihan  kerusakan


jaringan lunak wajah

Mencegah penekanan
terhadap syaraf wajah

LMA vs SUNGKUP
 Meta-analisis dari 52 penelitian prospektif:
 Pemasangan lebih mudah oleh tenaga yang kurang terlatih
 Meningkatkan saturasi oksigen
 Mengurangi kelelahan tangan

LMA vs PIPA ENDOTRAKEA


LMA

PIPA ENDOTRAKEA

Keterampilan

Tidak perlu keterampilan khusus

Perlu ketrampilan tinggi


(mahir)

Respons
hemodinamilk

Lebih stabil  kejadian


perdarahan otak & edem trakea

Respons hemodinamik 
hipertensi dan sianosis

Pemasangan

- Lebih mudah , lebih cepat dan


lebih besar keberhasilannya
- Kurang invasif
- Tidak membutuhkan obat anestesi

- Biasanya membutuhkan >1


kali percobaan
- Invasif  trauma lokal
- Membutuhkan obat
anestesi/pelumpuh otot

Posisi dan
penggunaan

-Posisi LMA lebih stabil


- Dapat digunakan pada pasien
dengan malformasi saluran napas
atas bila gagal menggunakan
intubasi atau sungkup

- Dapat terjadi malposisi di


esofagus atau bronkus
- Sulit dilakukan pada
kelainan kongenital, misal
Sindrom Pierre-Robin

KERUGIAN LMA
 Aspirasi dan insuflasi lambung
 LMA tidak memisahkan saluran napas dan saluran cerna  risiko
aspirasi dan insuflasi selama pemberian ventilasi  membatasi efikasi
ventilasi
 Ventilasi alveolus yang tidak adekuat
 bentuk cuff LMA memberikan perlekatan dengan tekanan rendah
terhadap laring
 tekanan maksimal perlekatan : 20-25 cm H2O
 Tidak dapat digunakan untuk penghisapan jalan napas atau jalur obat
endotrakea

PENGGUNAAN LMA
RESUSITASI
LMA merupakan pilihan untuk mempertahankan terbukanya
jalan napas bila penggunaan sungkup dan intubasi tidak
berhasil
LMA mempertahankan terbukanya jalan napas dalam waktu
lebih singkat dibandingkan pipa endotrakea

PENGGUNAAN LMA
 NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)
 Hasil penelitian terhadap 8 bayi prematur dengan distres penapasan
yang mendapatkan surfaktan melalui LMA  rasio tekanan oksigen
di arteri dan alveolus secara signifikan 50% setelah pemberian
surfaktan  LMA dapat dijadikan pilihan untuk akses pemberian
surfaktan
 Dapat digunakan pada pasien dengan minimal handling 
mencegah komplikasi pada saluran napas atau perdarahan
intraventrikular
 LMA dapat memiliki peranan dalam proses weaning pasien dengan
komplians paru yang baik

PENGGUNAAN LMA
Bayi cukup bulan, berat lahir 2600 gram, usia gestasi 36 minggu, lahir melalui
SC a.i. polihidramnion  Apgar skor menit pertama : 3, menit kelima: 3 
distres napas berat  ventilasi tekanan positif  resusitasi dengan sungkup
dan intubasi  gagal  tersangka atresia koana
Usia 10 menit, Hasil analisis gas darah:
pH 7,03

pO2 71 mmHg

pCO2 88 mmHg HCO3 12 mmol/L

 bayi dipasang LMA no.1  pemberian ventilasi positif lebih efektif 


saturasi oksigen 98% dan analisis gas darah mengalami perbaikan usia
1 jam (pH 7,28, pCO2 52 mm Hg, pO2 54 mm Hg, HCO3 21 mmol/L)
dirujuk ke fasilitas lebih lengkap

Anda mungkin juga menyukai