di
dalam
hati
ketika
melihat
ibu
tersenyum
dan
bahagia
begitu banyaknya nikmat yang Tuhan telah berikan. Maka benarlah apa yang
Tuhan telah firmankan dalam kitab Suci Al-Quran "Dan jika kamu menghitung
nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya" (AnNahl: 18).
Di surah yang lain Tuhan memperingatkan kepada kita
bahwa: Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? ( Surat ar-Rahman). Ayat
ini sampai di ulangi sebanyak 31 kali dalam surah yang sama. Jadi segala nikmat
yang Tuhan telah berikan kepada kita tidak sepantasnya kalo kita mengatakan
bahwa itu murni semua karena usaha kita dan kerja keras kita. Semoga diri ini
selalu menghadirkan Tuhan dalam setiap aktifitas dalam melakoni kehidupan di
dunia ini. Tuhan ampunilah diri ini yang selalu khilaf yang seringkali mendustakan
nikmat yang telah Engkau berikan.
Hidup yang kita jalani tidak semua apa yang kita harapkan itu terjadi. Ada
kalanya bahagia dan boleh jadi suatu saat kita akan ditimpah yang namanya
musibah. Musibah bisa datangnya kapan saja. Tidak ada satupun yang mampu
mengetehaui musibah apa yang kita akan alami. Tekadang musibah yang kita
alami sungguh teramat pedih untuk kita rasakan.
Masih teringat dengan jelas dalam ingatan bagaimana rasanya kepedihan
itu. Kepedihan yang sangat mendalam. Kepedihan saat ditinggalkan oleh seorang
sosok Ayah yang telah mendidik dan mendoktrin diri ini untuk selalu peduli
dengan arti sebuah pendidikan.
Rasanya seperti mimpi ketika mendapat kabar kalau Ayah telah pergi untuk
selama-lamanya. Bagaimana tidak, hari ini beliau meminta diantar ke dokter
untuk general chek up, ke esokan harinya sudah melihat sang Ayah terbujur kaku
terbungkus kain kafan. Innalillahi wainna ilaihi roji'un.. Semua milik Alloh SWT dan
akan kembali pada-Nya.....
Maafkan aku Ayah kalo tidak mampu memberikan sebuah
saya hanya ingin sosok sang Ayah dapat menyaksikan anak nya
berkehendak lain. Kesedihan itu begitu terasa tapi saya tidak
kesedihan itu, saya berserah diri kepada Nya sebagimana dalam
surah Al-Baqarah, ayat 156:
"(Yaitu) orang-orang yang apabila mereka ditimpa oleh suatu kesusahan, mereka
berkata: Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jualah
kami kembali."
Page
2