PTK Sosiologi Smakls11
PTK Sosiologi Smakls11
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
Pendidikan memegang peranan penting yang menyangkut kemajuan
dan masa depan bangsa, tanpa pendidikan yang baik mustahil suatu bangsa
akan maju.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3
menyebutkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusi
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan Nasional.
Berhasil atau tidak suatu pendidikan dalam suatu negara salah satunya
adalah karena guru. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Dari sinilah guru dituntut untuk
dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan guru harus pandai memilih metode yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan anak didik. Supaya anak didik merasa senang dalam
proses belajar mengajar berlangsung.
Salah satu tujuan pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan
bakat dan kemampuan individual, sehingga potensi kejiwaan anak dapat
diaktualisasikan secara sempurna.
Proses pendidikan mencakup berbagai dimensi, diantaranya badan,
perasaan, kehendak dan seluruh unsur kejiwaan manusia serta bakat dan
kemampuannya.Berkaitan dengan cakupan pendidikan yang begitu luas maka
diperlukan beberapa metode yang diharapka dapat menjadi indikator
tercapainya sebuah kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Selain itu metode merupakan unsur yang sangat penting dan tidak
dapat dihilangkan dalam pendidikan untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.
2.
penguasaan,
yang
artinya
mempelajari
sikap,
pengalaman,
dan menguasai pelajaran dengan baik dan terlibat dalam proses belajar
mengajar atau katif maka siswa harus dalam kondisi siap baik jasmani atau
rohani, dan siap pada setiap materi yang akan disampaikan. Dan disini peran
seorang guru untuk membantu proses berfikir anak didik, sehingga anak didik
dapat menerima dan memahami tentang apa yang sedang dipelajari, agar
proses belajar mengajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu
diperlukan suatu metode yang efektif dan efesien.
Disaat sekarang ini sering kita jumpai para siswa yang tidak punya
kesiapan dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar, terutama dalam hal
materi pelajaran yang akan disampaikan, bahkan kadang lupa sama sekali,
sehingga ketika di dalam kelas siswa tidak tahu materi apa yang dibahas,
apalagi mengenai isinya dan sering dari mereka itu melupakannya. Selain itu
dalam proses belajar mengajar sering kita jumpai bebagai permasalahan yang
salah satunya adalah masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi, sehingga
menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif dan efesien
serta tidak sesuai dengan tuntutan yang diharapkan oleh kurikulum.
Maka untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu cara agar
pelaksanaan belajar mengajar dapat terlakasana secara efektif, yang mana
salah satunya yaitu dengan menerapkan atau menggunakan metode resitasi
atau tugas, sebagai selingan dan variasai tekhnik penyajian pembelajaran mata
pelajaran Sosiologi, baik itu tugas individual atau kelompok, rumah / sekolah,
merupakan salah satu metode dari sekian banyak metode yang ada, sebagai
langkah alternatif dalam rangka mengefesiensikan proses pembelajaran.
Sebuah tujuan pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya sikap
partisipasi dari siswa, diantaranya dapat berupa mendengarkan, memahami,
dan menjelaskan, serta menulis. Akan tetapi lebih jauh dari sikap partisipasi
tersebut adalah bagaimana siswa dapat giat menerima pelajaran dan ikut
berpartisipasi baik pemahaman atau perbuatan.
Seorang guru tidak hanya menjadi penyaji akan tetapi bagaimana
mampu mengajak siswa sehingga siswa larut dan membaur menjadi satu
dalam permainan yang disajikan, serta mampu memberikan
sumbangsih
dan menguraikan
ketentuan satu dengan yang lainnya. Dan semua itu membutuhkan kesiapan
(agar dapat menggunakan materi dengan baik).
Resitasi atau penugasan diharapkan daapt mengatasi persoalan yang
timbul dan proses belajar mengajar sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada dua permasalahan yang
akan diajukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1.
2.
2.
BAB II
KAJIAN TEORI
II.1 Pengertian Metode
Mengajar adalah salah satu tugas utama guru, yang disebut dengan
fungsi
instruksional.
Dalam
menggunakan
fungsi
instruksional
itu,
penggunaan berbagai
Berkaitan dengan metode yang tepat, dalam hal ini pasiburi dan
simanjutak, mengatakan bahwa dalam nenentukan metode mana yang akan di
ikuti oleh guru dalam penggunaan metode guru harus memperhatikan
berbagai macam faktor, diantaranya yaitu:
1. Metode dan tujuan sekolah
2. Metode dan bahan pengajaran
3. Metode dan tangga-tangga belajar
4. Metode dan tingkat perkembangan
5. Metode dan keadaan perseorangan
6. Dasar tertinggi dari metode
Selain itu Prof Dr. Winarno S, mengatakan ada 5 macam yang
mempengaruhi penggunaan metode mengajar antara lain: tujuan berbagai
jenis dan fungsinya, anak didik yang berbagai tingkat kematangannya, situasi
yang berbagai macam keadaan, fasilitas yang berbagai kualitasnya, pribadi
guru seta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda
II.2 Metode Resitasi
a. Pengertian
Yang dimaksud dengan metode resitasi atau penugasan adalah metode
penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar, yang mana kegiatan itu dapat dilakukan di
dalam kelas, di halamn sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, dirumah
ataupun dimana saj asal tugas itu dapat di selasaikan.
Menurut Roestiyah dikatakan bahwa resitasi adalah suatu metode
dengan cara menyusun laporan sebagai hasil dari apa yang di pelajari.
Resitasi (penugasan) dapat berupa perintah kemudian siswa mempelajari
bersama teman atau sendiri dan menyusun laporan atau resume kemudian
diesok harinya hasil laporan didiskusikan dengan seluruh siswa di kelas.
Metode resitasi biasanya diberikan atau digunakan oleh guru dengan
tujuan agar siswa itu memiliki hasil belajar yang lebih mantab, dan untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Resitasi di berikan untuk
memperoleh pengetahuan dengan cara melaksanakan tugas dan juga dapat
2.
3.
4.
diakhir pelajaran, baik itu secara individu atau secara kelompok, didalam
kelas atau di lar kelas. Dalam pemberian tugas atau resitasi ini agar dapat
Langkah pelaksanaan.
1. Diberikan bimbingan atau pengawasan.
kemudian
murid
yang
bersangkutan
mempertanggung jawabkanya.
2. Siswa diberi tugas untuk melaksanakan sesuatu yang tujunnya
melatih mereka dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan
motorik.
3. Siswa diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu denan cara
mencobah untuk memecahkannya, dengan tujuan agar siswa biasa
berfikir ilmiah dalam memecahkan suatu masalah.
4. Siswa diberi tugas untuk mengerejakan suatu proyek, dengan tujuan
agar siswa terbiasa untuk bertanggung jawab terhadap penyalesaian
suatu masalah yang telah disediakan dan bagaimana mengelola
selanjutnya.
10
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu. Minggu pertama, dilakukan
menjelaskan materi pengertian dan bentuk-bentuk pelapisan social dalam mata
pelajaran Sosiologi, yang pada akhirnya dipakai tolak ukur perbandingan
sebelum ada tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas.
Minggu kedua, dilakukan siklus I dengan metode resitasi yaitu
memberikan
tugas
kepada
siswa
untuk
mengkliping
gambar
yang
12
13
B. Tahap inti
1. Guru / peneliti memberikan pertanyaan sesuai dengan materi
yang akan diajarkan (pretest)
14
2. Memotivasi siswa
3. Menjelaskan materi tentang pengertian pelapisan sosial.
4. Mengadakan tanya jawab
C. Tahap Akhir
1. Menyimpulkan materi
2. Memberikan Memberi tugas kepada siswa untuk mengkliping
gambar yang menunjukkan terjadinya pelapisan sosial dalam
masyarakat.
3. Menutup dan salam
Pertemuan II ( tanggal 15 Februari 2005 jam ke 7 8)
A. Tahap Awal
1. Salam pembuka
2. Presensi siswa
3. Tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan (Pengertian
pelapisan sosial dan dasar-dasar pelapisan sosial)
B. Tahap inti
1. Mengulangi kembali sedikit dan penjelasan materi sebelumnya
2. Menjelaskan materi tentang sistem pelapisan sosial dan
berbagai bentuk pelapisan sosial dalam masyarakat.
3. Mengukur pemahaman siswa dengan beberapa pertanyaan
C. Tahap Akhir
1. Menyampaikan kesimpulan
2. Memberikan motivasi kepada siswa.
3. Salam penutup
Pertemuan III (tanggal 15 Maret 2005 jam ke 7 8)
A. Tahap awal
1. Salam pembuka
2. Presensi siswa
3. Tanya jawab tentang materi yang telah di ajarkan pada minggu
yang telah lalu.
B. Tahap inti
15
Menginformasikan ulangan
4.
Salam penutup
16
2. Interview / wawancara
Menurut Suharsimi Arikunto Metode interview sering disebut juga
dengan wawancara/kuesioner lesan, adalah sebuah dialog yang dilakukan
oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara
(Suharsimi Arikunto, 1991:126)
3. Pengamatan partisipatif
Cara ini digunakan peneliti agar data yang diinginkan dapat diperoleh
sesuai dengan yang dimaksud peneliti. Partisipatif maksudnya adalah
peneliti terlibat langsung dan aktif dalam mengumpulkan data yang
diinginkan. Kadang-kadang peneliti juga menguraikan obyek yang diteliti
untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin
diperoleh peneliti.
3.5 Indikator Kinerja
Penelitian yang dilaksanakan 3 kali pertemuan sudah cukup digunakan untuk
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini mengambil topik tentang Penerapan
Metode Resitasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kesiapan Belajar dan Prestasi
Belajar Siswa Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan kesiapan belajar dan
prestasi belajar siswa kelas II.4 SMA Negeri 1 Batu maksudnya adalah
dengan menggunakan metode resitasi dalam proses belajar mengajar siswa
akan lebih giat dalam menyiapkan belajarnya baik belajar di sekolah ataupun
belajar di rumah. Serta bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru atau sebaliknya, siswa akan malas dan tidak bersemangat.
Di sini indikator yang ditentukan selama penelitian menerapkan metode
ceramah dan tanya jawab ini adalah bahwa sebagian besar siswa
memperhatikan dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin menjawab
pertanyaan yang akan peneliti ajukan. Setelah penjelasan materi selesai dan
mereka juga belajar di rumah itu terlihat ketika peneliti memberikan
pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya.
17
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Tahun 1976 di kota Batu belum memiliki Sekolah Menengah Umum
Tingkat Atas (SMU). Sedangkan jumlah tamatan SMP cukup besar dan pada
umumnya untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi harus ke kota
Malang.
Pada bulan Februari 1977 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr.
Syarif Tayib berkunjung ke Batu untuk meresmikan program kelompok
belajar di desa Junrejo Kabupaten Malang Jawa Timur.
Pada kunjungan menteri Pendidikan dan kebudayaan tersebut
dimanfaatkan oleh pejabat setempat yang dipimpin Bapak Singgih selaku
pembantu bupati Malang di Batu, menyampaikan keinginan masyarakat Batu
mengenai perlunya didirikan sekolah Menengah Umum Tingkat Atas (SMA
Negeri Batu, yang bertujuan untuk menampung tamatan SMP yang jumlahnya
bertambah besar, serta untuk meningkatkan sumber daya manusia masyarakat
Batu.
Untuk mewujudkan keinginan masyarakat Batu tersebut maka melalui
anggaran Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 19771978
direalisasikan berdirinya SMA Negeri 01 Batu yang pembangunan gedungnya
berlokasi di jalan KH. Agus Salim Batu.
Tahun ajaran pertama dimulai pada tahun 1978 yang ditrandai dengan
dibukanya pendaftaran siswa bertempat di SMP Negeri 01 Batu dan SMA
Negeri 04 Malang. Untuk enam kelas dengan jumlah 182 siswa. Pada saat itu
SMA Negeri 01 Batu merupakan binaan dari SMA Negeri 04 Malang yang
berarti segala aktivitas sekolah terutama dalam penanganan proses
pembelajaran dan kebutuhan tenaga edukatif serta penggunaaan sarana yang
belum dimiliki, dipenuhi oleh SMA Negeri 04 Malang yang saat itu dipimpin
oleh Drs. Suyitno sebagai kepala sekolah.
18
pembangunan
gedung,
pelaksanaan
pembelajaran
semuanya berada pada tangan guru pada saat dia berperan sebagai actor
pendidikan di depan kelas. Guru juga berperan sebagai sutradara yang
bertanggung jawab terhadap berhasil atau tidaknya skenario yangsedang
dimainkan.
4.2.1 Siklus I
a. Perencanaan
Guru bersama peneliti mendiskusikan tindakan apa yang dapat
dilaksanakan untuk mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas
19
20
Hambatan yang diperoleh untuk awal minggu yaitu siswa ada yang tidak
mengumpulkan tugas, dan hanya mencotek hasil kerja temannya.
d. Evaluasi
Pererapan metode resitasi dengan menetapkan dan memberikan tugas
yang sesuai dengan materi dan disertai dengan LKS serta penilaian
sebagai motivasi,
Hasil penilaian dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
Motivasi
No
NIS
Tugas
Pemahaman
Motivasi
23
008123
24
008147
25
008157
26
008168
27
008173
28
008187
29
008197
30
008229
31
008232
32
008236
33
008243
34
008245
35
008259
36
008265
37
008270
38
008273
39
008280
40
008283
008292
008301
41
42
No
NIS
Tugas
Pemahaman
Tabel 1.
01
007970
02
007982
03
007985
04
007991
05
007996
06
007997
07
007999
08
008006
09
008010
10
008013
11
008018
12
008019
13
008037
14
008073
15
008078
16
008084
17
008086
18
008089
19
20
008092
008096
21
21
008107
43
008302
22
008115
44
008601
c.
4.3.2 Siklus I I
a. Perencanaan
Guru bersama peneliti mendiskusikan tindakan apa yang dapat
dilaksanakan untuk mengembangkan metode pembelajaran siswa kelas
agar mendukung proses pembelajaran di kelas. Kemudian bersama
mengamati kondisi siswa di kelas. Permasalahan-permasalahan pada
siklus 1 tadi dirundingkan bersama sehingga meminimalisir tingkattingkat kesalahan dalam menuju tujuan yang diinginkan yaitu
mengembangkan
kemampuan
siswa
dalam
bertanya
dengan
22
Motivasi
No
NIS
Tugas
Pemahaman
Motivasi
23
008123
24
008147
25
008157
007991
26
008168
05
007996
27
008173
06
007997
28
008187
07
08
007999
008006
29
30
008197
008229
No
NIS
Tugas
Pemahaman
Tabel 2.
01
007970
02
007982
03
007985
04
23
09
008010
10
008013
11
008018
13
008037
14
008073
15
008078
16
008084
17
008086
18
008089
19
008092
20
008096
21
008107
22
008115
31
008232
32
008236
33
008243
35
008259
36
008265
37
008270
38
008273
39
008280
40
008283
41
008292
42
008301
43
008302
44
008601
24
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitan di atas, maka dapat diketahui bahwa :
1. Efektifitas penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan kesiapan
belajar, menumbuhkan motivasi belajar dan meningkatkan prestasi belajar
siswa di kelas II.4 SMA Negeri 1 Batu. Hal ini dapat diketahui dari
peningkatan terhadap kreativitas siswa dalam meningkatkan hasil
belajarnya.
2. Dalam pembelajaran Sosiologi di kelas II.4 SMA Negeri 1 Batu sangat
dibutuhkan metode resitasi.
3. Penerapan metode resitasi (tugas) efektif dapat meningkatkan kesiapan
belajar dan prestasi belajar dalam proses belajar mengajar, apabila
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
4. Metode resitasi melatih siswa untuk mandiri dan lebih bertanggung jawab.
5. Kendala dalam penelitian ini adalah waktu yang terbatas, kemudian
kondisi siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda, kondisi fisik
siswa yang payah, serta kurang serius dalam melaksanakannya.
Hambatan yang paling bararti dalam pelaksanaan resitasi ini adalah,masih
terdapatnya beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas, dan juga ada
yang kurang serius dalam mengerjakan, dalam artian mereka tidak
mengerjakan tugas yang diberikan selama ini dengan hasil kerja mereka
sendiri tapi mencontek milik temannya
26
5.2 Saran
1. Guru harus bisa mengembangkan dan memakai berbagai macam metode,
yang sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa sehingga siswa tidak bosan
dan menerima pelajaran sebagai mestinya.
2. Dalam pemberian tugas guru haruslah pandai-pandai mencari variasi dalam
memberikan tugas kepada siswa, sehingga diharapkan siswa dalam
mengerjakan tugasnya bias bersemangat dan dapat memahami maksud dan
tujuan dari tugas tersebut.
3. Materi yang digunakan untuk metode tanya jawab ini haruslah materi yang
bersifat umum.
4. Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, guru haruslah pandai-pandai
membaca kondisi siswa, sehingga metode yang akan digunakan akan sesuai
dengan kondisi siswa pada saat itu.
5. Kesiapan siswa yang mengkondisikan bahwa siswa memang siap diajar
oleh guru dengan memakai metode ceramah dan tanya jawab.
27
DAFTAR PUSTAKA
Allyn dan Bacon, 1992,Active Learning Mel Siberman, Tokyo,.
Darajat Zakyah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif, PT. Rieneka
Cipta, Jakarta,2000
Djamarah Syaiful Bahri, 2000, Strategi Belajar Mengajar, PT. Rieneka Cipta,
Jakarta
Roestyah,1989, Strategi Belajar Mengajar, Bina Aksara, Jakarta.
Surachmad Winarno,1994, Pengantar Ilmu Interaksi Belajar Mengajar, Tarsito,
Bandung.
Syaiful Bachri D. ,2000, Guru Dan Anak Didik Guru Dan Anak Didik Dalam
Berinteraksi Edukatif, PT. Rieneka Cipta, Jakarta.
Simandjutak,1986, Ditaktik Dan Melodik, Tarsito, Bandung.
Suharsimi Rikunto,1997, Prosedur Penelitian, PT. Rieneka Cipta, Jakarta.
Muhaimin,2002, Paradigma Pendidikan Agama Islam, PT. Rosda Karya.
Usman Uzer & Setiawati Lilis,1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar Remaja Rosda Karya Bandung.
Suryo Subroto,2002, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, PT. Rieneka Cipta,
Jakarta
28