Anda di halaman 1dari 2

KEPEMIMPINAN OTOKRATIS

Pengertian Kepemimpinan Otokratis:


1)
Menurut Rivai (2003), kepemimpinan otokratis adalah gaya kepemimpinan yang
menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan
strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
Sumber : Siagian, Sondang. P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta:
PT. Reneka Cipta.
2)

Menurut Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan otokratis

mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri,


mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan
meminimalisasi partisipasi karyawan.
Sumber : Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini. 2004. Kepemimpinan yang

Efektif.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.


3)

Pada dasarnya pengertian dari otokratis adalah berkuasa sendiri secara mutlak.

Kepemimpinan otokratis merupakan kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin


dengan perilaku otoriter. Jadi, pemimpin otokratis beranggapan bahwa segala aktifitas dalam
organisasi akan lancar apabila segala sesuatu ada di tangan pemimpin.
Sumber : vahren.blogspot.com/.../tokoh-pemimpin-otokratis-muamar
KESIMPULAN
Gaya kepemimpinan otokratis ini bisa dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri
pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang
datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta
anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya. Kekuasaan pemimpin yang otokratis hanya dibatasi
oleh undang-undang. Penafsirannya sebagai pemimpin adalah untuk menunjukkan dan memberi
perintah, sementara kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh
membantah ataupun mengajukan saran.
Ciri-Ciri Kepemimpinan Otokratis

1)

Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin

2)

Menganggap organisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadi

3)

Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan

4)

Tidak mau menerima pendapat, saran, dan kritik dari anggotanya

5)

Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan

6)

Terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya

7)

Caranya mengerakkan bawahan dengan pendekatan paksaan dan bersifat mencari kesalahan

8)

Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan
secara ketat

9)

Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat

10)

Tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif

11)

Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna dari bawahan
tanpa syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman

Anda mungkin juga menyukai