Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH AUDIT MANAJEMEN

AUDIT FUNGSI PEMASARAN

OLEH:
KELOMPOK 2

ALVIN ADRIAN (01031181320008)


- REDO SAPUTRA (01031181320017)
RIESA MORITA Y.S (01031181320015)
- ASTI ASMUDIARTI (01031381320024)
INKE RAMADHANI (01031181320016)
- SITI PITTA JULIANA (01031281320019)
TESSYA AMELLYA (01031181320035)
- AMANDA FAIRUZ (01031381320001)
DESAK NYOMAN L. (01031181320095)
- HALIMATUSSAKDIAH (01031281320026)
NIKOYATI (01031281320046)
- RIKA MANDASARI (01031381320023)
INDRI AYU PURWASIH (01031181320046)
- AISYAH SURI UTAMI (01031381320021)
ETY OKTRIANI (01031181320041)
- ANNISA NATASIA (01031381320004)
VELY SANTI (01031181320039)
- PADILAH ISNAINI (01031181320081)
MUTIARA SEFA (01031281320059)
- DIAH FITRI HARSENO(01031381320025)
SARI SEKAR D. (01031281320052)
- MERY (01031281320007)
NURHAYATI ANA SAPUTRI (01031281320062)

Dosen Pembimbing:

Meita Rachmawati SE, M.Acc, Ak, CA


JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDERALAYA
2016
1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Definisi...........................................................................................................4
2.2 Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran......................................................4
2.3 Tipe Audit Pemasaran..................................................................................5
2.4 Ruang Lingkup dan Tujuan Audit..............................................................5
2.5 Tahapan tahapan Audit Pemasaran........................................................6
2.6 Proses Manajemen Pemasaran...................................................................6
2.7 Audit Lingkungan Pemasaran....................................................................7
2.8 Audit Strategi Pemasaran............................................................................11
2.9 Audit Sistem Pemasaran..............................................................................12
2.10.......................................................................................................................Audit
Organisasi Pemasaran.................................................................................13
2.11....................................................................................................................... Audit
Produktivitas Pemasaran.............................................................................15
2.12....................................................................................................................... Audit
Fungsi Pemasaran........................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................20
Kesimpulan .................................................................................................................20
Lampiran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................31

BAB I
PENDAHULUAN

Audit manajemen merupakan suatu penilaian dari organisasi manajerial dan efisiensi
dari suatu perusahaan, departemen, atau setiap entitas dan subentitas yang dapat di audit.
Penekanannya adalah untuk mencapai efisiensi yang lebih besar, efektivitas, dan ekonomisasi
dalam usaha dan organisasi yang lain. Pendekatan audit yang biasa dilakukan dalam suatu
audit manajemen adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan dari masing-masing
fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Misalnya : fungsi penjualan dan pemasaran, fungsi
produksi, fungsi pergudangan dan distribusi, fungsi sumber daya manusia, fungsi akuntansi
dan fungsi keuangan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit manajemen tidak
seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general audit, karena ditekankan pada
evaluasi terhadap kegiatan usaha perusahaan.
Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasi terhadap bagaimana efektivitas
organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti halnya audit keuangan, audit
pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian
tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian
yang digunakan hanya selama terjadi krisis, akan tetapi dalam bisnis yang mengalami
hambatan mungkin digunakan untuk mengisolasi permasalahan dan mencarikan solusinya.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin
dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan
dipetik dengan melaksanakannya dengan baik.
Bagaimana upaya-upaya pemasaran perusahaan dikelola dalam mendukung
pencapaian tujuan perusahaan? Apakah strategi dan rencana pemasaran yang disusun sudah
terimplementasikan secara memadai? Apakah rencana tersebut telah mencerminkan upaya
pemasaran yang dibutuhkan untukmencapai tujuan pemasaran? Apakah kinerja pemasaran
perusahaan sesuai dengan yang direncanakan? Dan berbagai pertanyaan lain berkembang
dalam menilai kinerja pemasaran dan dukungannya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat
menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis pasar yang semakin

kompetitif dan penuh turbulence harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan akan
sangat ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit pemasaran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
Audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis,
independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi
tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan
permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk
meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan.

2.2 TUJUAN DAN MANFAAT AUDIT PEMASARAN


Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman
pemasaran yang dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk
mengeleminasi ancaman tersebut. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil
audit dapat memberikan gambaran yang objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan
berbagai kekurangan yang terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih
memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi
atas kekurangan yang terjadi sehingga perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat
dilakukan.
Selain itu manfaat yang bisa diperoleh dari manajemen audit pemasaran adalah
sebagai berikut :
1. memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-program
pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan
saran-saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki respons
pemasaran.

4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan new direction pada
masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran, mengcreate
serta merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

2.3 TIPE AUDIT PEMASARAN


Ada dua tipe audit pemasaran, pertama audit fungsional (vertikal) merupakan audit
yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari departemen pemasaran seperti periklanan
atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit tersebut. Kedua
adalah audit menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.
Dalam pelaksanaannya, audit pemasaran kebanyakan merupakan campuran dari
kedua tipe audit di atas. Pertama-tama manajemen menginginkan analisis menyeluruh
terhadap fungsi pemasarannya untuk mengetahui adanya indikasi berbagai permasalahan dan
kemudian memilih salah satu (beberapa) permasalahan untuk diuji secara lebih rinci. Biaya
dari audit menyeluruh yang cukup besar sering menjadi kendala pelaksanaan audit ini.

2.4 RUANG LINGKUP DAN TUJUAN AUDIT


Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai
berikut :
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing,
dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi
aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang
selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa
tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus
menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.
3. Audit Organisasi Pemasaran
5

Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.
Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan
bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh
informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan
penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk
digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau
unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu
metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen
bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan
lain-lain.

2.5 TAHAPAN TAHAPAN AUDIT PEMASARAN


Pada dasarnya pelaksanaan audit pemasaran bisa mengikuti tahapan audit secara
umum, yaitu:
1. Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian atas pengendalian manajemen perusahaan
3. Audit lanjutan
4. Pelaporan
2.6 PROSES MANAJEMEN PEMASARAN
Proses manajemen pemasaran merupakan proses menganalisis peluang-peluang pasar,
memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran, dan mengelola usaha-usaha
pemasaran. Prosers ini mengoordinasikan seluruh aktivitas pemasaran dalam suatu strategi
pemasaran yang ditetapkan perusahaan dan sumber daya yang terlibat di dalamnya untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Menentukan Konsumen Sasaran
6

Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu:


1.

Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompokkelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama.

2.

Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen
pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki.

3.

Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran
konsumen sasaran.

Mengembangkan Bauran Pemasaran


Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel penasaran yang dapat dikendalikan
dan dapat dapat dipadukan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar
sasaran. Keputusan bauran pemasaran meliputi keputusan terhadap empat variabel penting
dalam pemasaran, yang dikenal sebagai 4P:
1) produk (product),
2) harga (price),
3) tempat atau saluran distribusi (place), dan
4) promosi (promotion).
2.7 AUDIT LINGKUNGAN PEMASARAN
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup lingkungan mikro
seperti penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain
yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini juga meliputi
aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
Lingkungan Pemasaran adalah

lingkungan perusahaan yang

terdiri

dari pelaku dan kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi


kemampuan manajemen pemasaran

untuk

membangun

mempertahankan

berhasil

dengan

hubungan

yang

dan

pelanggan

sasaran.Perusahaan harus terus melakukan pengamatan secara terus


menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan
terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat
menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan
peluang pasar yang baru.
7

Lingkungan Pemasaran terdiri dari:


1. Lingkungan Mikro Perusahaan
Lingkungan Mikro Perusahaan merupakan pelaku yang dekat dengan
perusahaan

dan

memengaruhi

kemampuan

perusahaan

untuk

melayani pelanggannya. Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari:


perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pasar pelanggan,
pesaing, dan masyarakat.
a. Perusahaan
Dalam

merancang

rencana

pemasaran, manajemen

pemasaran memperhitungkan kelompok dalam perusahan seperti


manajemen

puncak,

keuangan,

pembelian,

operasi,

akuntansi.

riset

dan

Semua

pengembangan,
kelompok

saling

berhubungan membentuk lingkungan internal. Kelompok-kelompok


ini bekerja sama secara harmonis untuk memberikan nilai dan
kepuasan pelanggan yang unggul.
b. Pemasok
Pemasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan
sistem

penghantar

sumber

daya

nilai

yang

perusahaan.

diperlukan

Pemasok

oleh

menyediakan

perusahaan

untuk

menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat


mempengaruhi pemasaran karena apabila pemasok bermasalah
akan mengurangi penjualan perusahaan dan mengurangi nilai
kepuasan pelanggan.
c. Perantara Pemasaran
Perantara

pemasaran

membantu

perusahaan

mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke


pembeli akhir. Perantara pemasaran meliputi penjual perantara,
perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara
keuangan.

Penjual perantara adalah perusahaan saluran distribusi yang


membantu perusahaan menemukan pelanggan atau melakukan
penjualan untuk perusahaan. Penjual perantara meliputi pedagang
grosir dan pengecer.
Perusahaan distribusi fisik membantu perusahaan menyimpan
dan memindahkan barang-barang perusahaan dari titik asalnya
ketempat

tujuan.

pemasaran,

agen

Agen

jasa

periklanan,

pemasaran
perusahaan

adalah
media,

firma

riset

dan

firma

konsultan pemasaran yang membantu perusahaan menetapkan


target dan mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara
tepat.
Agen jasa pemasaran adalah firma riset pemasaran, agen
periklanan, perusahaan media, dan firma konsultan pemasaran
yang

membantu

perusahaan

menetapkan

target

dan

mempromosikan produk perusahaan pada pasar secara tepat.

d. Pelanggan
Perusahaan harus mempelajari lima jenis pasar pelanggan
secara lebih dekat:

Pasar Konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang


membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.

Pasar Bisnis membeli barang dan jasa untuk pemrosesan lebih


lanjut atau untuk digunakan dalam proses produksi
perusahaan.

Pasar Penjual Perantara membeli barang dan jasa untuk dijual


kembali demi mendapatkan laba.

Pasar Pemerintah terdiri dari badan-badan pemerintah yang


membeli barang dan jasa untuk menghasilkan pelayanan
umum.

Pasar Internasional terdiri dari para pembeli di negara lain,


termasuk konsumen, produsen, penjual perantara, dan
pemerintah.

e. Pesaing
Konsep pemasaran yang berhasil adalah apabila perusahaan
dapat menyediakan nilai dan kepuasan pelanggan yang lebih besar
dari

pada

pesaing.

Oleh

karena

itu,

perusahaan

harus

menyesuaikan pemasaran dengan kebutuhan konsumen sasaran.


Perusahaan juga harus memiliki strategi penawaran yang lebih
kuat dari penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.
f. Masyarakat
Masyarakat
kepentingan

adalah

atau

kelompok

kepentingan

yang

nyata,

mempunyai
atau

potensi

pengaruh

pada

kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Ada tujuh tipe


masyarakat:

Masyarakat

keuangan,

masyarakat

pemerintah,

masyarakat

masyarakat
Lembaga

media,
Swadaya

Masyarakat, masyarakat local, masyarakat umum, masyarakat


internal.
2. Lingkungan Makro Perusahaan
Lingkungan Makro perusahaan merupakan kekuatan sosial yang lebih
besar yang memengaruhi lingkungan mikro perusahaan. Lingkungan
makro perusahaan terdiri dari: Lingkungan demografis, ekonomi,
alam, teknologi, politik, dan budaya.

a. Lingkungan Demografis

10

Demografi adalah studi kependudukan manusia menyangkut


ukuran, kepadatan, lokasi, usia, jenis kelamin, ras, lapangan kerja,
dan data statistic lain. Lingkungan demografi menjadi minat utama
perusahaan

karena

lingkungan

demografis

menyangkut

masyarakat, dan masyarakat membentuk pasar.


b. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
daya

beli

mempunyai

dan

pola

tingkat

pengeluaran
dan

distribusi

konsumen.
pendapatan

Suatu

bangsa

yang

sangat

beragam. Sejumlah negara mempunyai ekonomi subsisten-negara


mengkonsumsi hasil pertanian dan industrinya sendiri. Negaranegara menawarkan peluang pasar yang kecil. Ekonomi industrymenawarkan pasar yang kaya untuk berbagai jenis barang yang
berbeda.
c. Lingkungan Alam
Lingkungan alam memperlihatkan kekurangan potensial dari
bahan baku tertentu, biaya energi yang tidak stabil, tingkat
populasi yang meningkat, dan gerakan hijau yang berkembang
untuk melindungi lingkungan.
d. Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi adalah kekuatan yang menciptakan
teknologi baru, menciptakan produk, dan peluang pasar, yang
baru.

Teknologi

telah

menciptakan

benda-benda

yang

mengagumkan seperti antibiotic, pembedahan robotic, alat-alat


elektronik mini, komputer, laptop, dan internet. Dengan adanya
teknologi baru maka akan menciptakan pasar dan peluangbaru.
e. Lingkungan Politik
Keputusan

pemasaran

perkembangan-perkembangan

sangat
dalam

dipengaruhi
lingkungan

oleh
politik.

Lingkungan politik terdiri dari hukum, badan pemerintah, dan

11

kelompok LSM yang mempengaruhi atau membatasi berbagai


organisasi dan individu di dalam masyarakat tertentu.

f. Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya terdiri dari institusi dan kekuatan lain yang
mempengaruhi

nilai

dasar,

persepsi,

selera,

dan

perilaku

masyarakat. Manusia tumbuh dalam masyarakat tertentu yang


membentuk keyakinan dan nilai dasarnya. Karakteristik budaya
yang mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah:
Keteguhan pada nilai-nilai budaya dan perubahan dalam nilai
budaya sekunder.

2.8 AUDIT STRATEGI PEMASARAN


Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan
yang menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang
untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Proses manajemen strategis terdiri atas
sembilan tugas penting yang meliputi:
1. Merumuskan misi perusahaan meliputi rumusan umum tentang maksud
keberadaan, filosofi, dan tujuan perusahaan.
2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi internal
dan kapabilitasnya.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan meliputi baik pesaing maupun
faktor-faktor kontekstual umum.
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber daya yang
dimiliki dengan lingkungan eksternal.
5. Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki; dengan mengevaluasi
setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum yang akan
mencapai pilihan yang paling dikehendaki.
7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum yang dipilih.
12

8. Mengimplementasikan pilihan strategi dengan cara mengalokasikan


sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara tugas,
SDM, struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai input bagi pengambilan
keputusan di masa yang akan datang

Manajemen memiliki tanggung

jawab untuk merencanakan, mengarahkan, mengorganisasikan, dan


mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang
berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang
berskala besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan
lingkungan persaingan dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
2.9 AUDIT SISTEM PEMASARAN
Sistem pemasaran adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah,
menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan pengambil
keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi pemasaran (SIP).
Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan
2. Cukup
3. Kompeten
4. Efisien
Sumber-sumber Informasi
Informasi pemasaran dapat dikembangkan dari tiga sumber utama yaitu:
1. Catatan internal perusahaan, merupakan informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber di
dalam perusahaan untuk mengevaluasi kinerja dan mendeteksi maslah serta peluang
pemasaran.
2.

Intelijen pemasaran, merupakan Informasi harian tentang berbagai perkembangan yang


terjadi pada lingkungan pemasaran. Informasi ini akan sangat membantu manajer dalam
mengambil keputusan terutama jika keputusan tersebut berhubungan dengan berbagai
individu dan organisasi di luar perusahaan.

3. Riset pemasaran, merupakan fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan publik
ke pemasok melalui informasi-informasi yang digunakan untuk mengidetifikasi dan
mendefinisikan peluang dan masalah pemasaran.
13

2.10 AUDIT ORGANISASI PEMASARAN


Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan
kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang dapat
diperusahaan. Apakah dengan demikian tanggung jawab pemasaran harus ditanggung atau
dibebankan kepada semua fungsi di dalam perusahaan ? secara ideal memang tanggung
jawab peningkatan nilai pelanggan (customer value) yang menjadi pemicu kepuasan
pelanggan (customer satisfication) adalah tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada
di dalam perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan dan promosi saja,
pemasaran memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan
kepentingan perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama dengan
berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatan nilai pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahan bukan sesuatu yang berdiri sendiri,
tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu rangkaian rantai
nilai dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Kinerja pemasaran perusahaan tergantung dari ketepatan program pemasaran dalam
menerjemahkan

berbagai

kebutuhan

pelanggan

yang

semankin

berkembang

dan

implementasi program pemasaran tersebut dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.


Pergeseran dari konsep penjulan ke konsep pemasaran, menjadikan organisasi pemasaran
semankin berkembang. Konsep penjualan yang menekankan pada usaha penjualan dan
promosi yang gencar tidak lagi cukup dalam usaha memenangkan persaingan dalam
memeperubutkan pasar. Maka berkembanglah konsep pemasaran yang memandu
keberhasilan perusahaan, yaitu konsep yang menekankan pada penetapan kebutuhan dan
keinginan dari pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
dan efisien. penjualan dan promosi merupakan bagian dari serangkaian aktivitas pemasaran
dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. Demikian luas tanggung jawan dan fungsi yang
di emban fungsi pemasaran, maka hal ini memerlukan pengorganisasian aktivitas pemasaran
dengan tepat. Organisasi pemasaran harus mampu memandu berbagai aktvitas pemasaran
dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggannya.
Direktur pemasaran harus memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memadai
dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan kepuasan pelanggan tersebut. Disamping
itu, untuk menjadikan berbagai program pemasaran berjalan secara efektif dan efisien,

14

organisasi pemasaran juga harus optimal mampu mengoorganisasikan keempat dimensi


aktivitas pemasaran yaitu :
a.
b.
c.
d.

Fungsional
Geografis
Produk
Pelanggan
Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang andal dalam menata

upaya pemasaran, menentukan tugas,tanggung jawab, dan wewenang dengan tepat dalam
pencapain tujuan pemasaran perusahaan. Sebagai konskuensi pergesaran dari konsep
pemasaran, kadang kala sering terjadi konflik kepentingan dari bagian penjualan dan aktivitas
pemasaran secara keseluruhan. Tetapi dengan memasukan penjualan ke dalam rangkaian
aktivitas dan program pemasaran, penjualan terkoordinasikan secara selaras dalam program
dan aktivitas pemasaran sehingga tidak terjadi lagi perbedaan tujuan yang memicu
terjadinnya konflik kepentingan tersebut.
Manajer produk dibutuhkan untuk menangani secara penuh produk yang dihasilkan
perusahaan. kedudukan manajer produk bisa menjadi suatu yang sangat strategis dalam
menunjang kinerja pemasaran perusahaan. Mulai dari memahai kebutuhan konsumen,
merencanakan produk dan harganya dan merancang strategi promosi untuk memperkenalkan
produk, dikelola oleh manajer ini. Dengan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
yang memadai, maanajemen produk sangat efektif bisa membantu meningkatan kinerja
pemasaran. Terlebih lagi, dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara
keseluruhan, manajer produk juga harus mampu merencanakan laba dan volume penjualan,
sehingga berbagai setimasi yang lain (dalam kerangka penganggaran) dapat direncanakan
dengan baik.

2.11

AUDIT PRODUKTIVITAS PEMASARAN


Audit produktivitas pemasaran merupakan audit yang menguji aspek yang berbeda

dari program pemasaran dan menganalisis tingkat efektivitas biaya dari berbagai tingkat
pengeluaran pemasaran yang ada.
15

Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan,


atau unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu
metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
1.

Analisis kemampuan menghasilkan laba. Seberapa besar laba yang mampu dihasilkan
dari berbagai produk, pasar, teritori dan saluran distribusi yang berbeda?

2.

Analisis efektivitas biaya. Apakah ada aktivitas pemasaran yang menyerap biaya
berlebihan? Bagaimana mengurangi biaya?

Langkah-langkah audit pemasaran Menurut Grashof


a.

Aktivitas pra audit

b.

Pengumpulan informasi

c.

Analisis informasi

d.

Formulasi dan rekomendasi

e.

Pengembangan dari program implementasi

Langkah-langkah audit pemasaran Menurut Cannon


a.

Mendefinisikan pasar

b.

Menentukan deferensial kinerja

c.

Menentukan perbedaan dalam program kompetitif

d.

Membuat riwayat strategi pesaing

e.

Menentukan struktur perencanaan strat

2.12 AUDIT FUNGSI PEMASARAN


Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi
terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran
pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran
untuk mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (1) kebijakan produk, (2)
kebijakan harga, (3) kebijakan promosi, dan (4 ) kebijakan saluran distribusi.
(1). Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu
melalui analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu mencapai
tujuan dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini
16

produk yang ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di
tingkat menengah tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat
bawah atau di tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu
menambah beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan
strategi produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena memiliki
fungsi yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenisjenis outlet yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu. Keputusan lini produk
mencakup beberapa keputusan penting yang berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii)
merentangkan lini produk, (iii) mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v)
menetapkan tampilan lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-barang yang
ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk meliputi: (i)
keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini
memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan
bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas bauran
produknya. Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi produk yang sudah
ada. Cara yang lain perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk
menjadi perusahaan yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa
kurang atau lebih memperhatikan konsistensi lini produknya.
(2). Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan
prosedur penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran
perusahaan. Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai
yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan
suatu barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan
perusahaan yaitu faktor internal yang terdiri atas:
a. Tujuan pemasaran.

17

b. Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran


(produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya
program pemasaran secara keseluruhan.
c. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga.
d. Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang
menetapkan harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya
organisasi perusahaan.
Faktor lain (eksternal) meliputi:
a. Sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana
produk tersebut dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat
pembeli dan penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi
pasar, harga ditentukan oleh mekanisme pasar.
b. Persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon
harga dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan harga
yang lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada penggunanya.
c. Faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan
harga yang dilakukan perusahaan.
(3). Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan
dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen
dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran
distribusi) sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang
tersedia dan mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Fungsi Distribusi
Fungsi penting yang dilaksanakan oleh saluran distribusi dalam arus pemasaran
meliputi: informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko,
pemilikan fisik, pembayaran, dan hak milik.
Keputusan Mengenai Bentuk Saluran Pemasaran
Keputusan

mengenai

bentuk

saluran

pertimbangan penting mengenai:


1. analisis kebutuhan pelanggan
2. penetapan tujuan saluran pemasaran
18

pemasaran

melibatkan

pertimbangan-

3. identifikasi alternatif saluran pemasaran utama


4. evaluasi alternatif saluran pemasaran utama.
(4). Kebijakan Periklanan, Promosi, dan Publikasi
Perusahaan harus mengkomunikasikan produk dan pelayanan yang disediakan kepada
pelanggan atau pelanggan potensialnya, perantara serta masyarakat umum untuk memberikan
informasi yang tepat tentang manfaat dan keberadaan produk tersebut. Suatu bauran
komunikasi pemasaran (bauran promosi) dapt terdiri atas kombinasi dari komponen bauran
promosi berikut:
a.

Pengiklanan, mencakup semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang,

atau jasa, oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.


b. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal
lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respons dari pelanggan dan calon
pelanggan tertentu
c. Promosi penjualan, merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
d.

mencoba atau pembelian produk atau jasa.


Hubungan masyarakat dan publisitas. Berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.


e. Penjualan personal, merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli
dengan tujuan melakukan penjualan.

Mengembangkan Komunikasi Efektif


Mengembangkan suatu bauran promosi yang efektif mencakup tahapan tahapan penting
berikut ini:
1. Mengidentifikasi audiens sasaran.
2. Menentukan tujuan komunikasi.
3. Merancang pesan.
19

4.
5.
6.

7.
8.

- Isi pesan.
- Struktur pesan.
- Format pesan.
- Sumber pesan.
Memilih saluran komunikasi.
- Saluran komunikasi personal.
- Saluran komunikasi nonpersonal.
Mengalokasikan total anggaran promosi.
Memutuskan bauran promosi.
- Jenis pasar produk.
- Strategi tarik dan strategi dorong.
- Tahap kesiapan pembeli.
- Tahap siklus hidup produk.
- Peringkat pasar perusahaan.
Mengukur hasil promosi.
Mengelola dan mengoordinasikan seluruh proses komunikasi pemasaran.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit pemasaran
yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam
meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa audit pemasaran merupakan kunci sukses bisnis di era milenium baru.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat
meningkatkan

pemasarannya

adalah
20

1)

Menggunakan

strength

untuk

memanfaatkan opportunities dan menggunakan strengths untuk menghindari treaths.


Strength perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh
pesaing membuka opportunities bagi perusahaan untuk memasuki segmen market
baru, dan mengantisipasi apabila perusahaan mendapat serangan pesaing baru.
Sehingga opportunities yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan threats yang
timbul dapat diatasi dengan baik. 2) Mengatasi weakness dengan memanfaatkan
opportunities, dan meminimalkan weakness dan menghindari treaths, yaitu
mengatasi profit yang plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang
sampai

saat

ini

secara

umum

cukup

menggairahkan,

dan

perusahaan

memprediksikan sampai saat ini posisi pasar tidak akan menurun, sehingga apabila
suatu saat kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang dijalankan
perusahaan, maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga
opportunities yang diharapkan dan treaths yang akan terjadi dapat dimanfaatkan
serta diatasi berdasarkan strength yang ada.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak
lanjuti dengan melakukan tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh
perusahaan, sesuai dengan hasil atau rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan
audit pemasaran. Kini saatnya segenap organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari,
mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar sehingga
suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik manfaat sehingga
mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Lampiran
Palembang, 21 Desember 2009
No

: 027/KA/IV/2009

Hal

: Laporan Hasil Manajement Audit

Kepada Yth.
Dewan Komisaris dan Direksi
PT. KELANA TUNGGAL
Palembang

21

Dengan ini kami sampaikan laporan manajement audit atas kegiatan operasi PT. KELANA
TUNGGAL tahun 2009.
Pemeriksaan kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan tersebut. Pemeriksaan kami mencakup fungsi-fungsi penjualan, penagihan,
akuntansi keuangan, distribusi, pergudangan dan personalia. Pemeriksaan tersebut
dimaksudkan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan ekonomis (kehematan) dari
kegiatan operasi perusahaan dan memberikan saran perbaikan atas kelemahan yang
ditemukan selama proses pemeriksaan atas struktur pengendalian intern, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas dari kegiatan operasi
perusahaan.
Ringkasan hasil pemeriksaan kami sampaikan dalam bentuk Executive Summary di bagian I,
sedangkan temuan-temuan pemeriksaan dan rekomendasi kami sampaikan dalam Daftar
Temuan Pemeriksaan di Bagian II. Seandainya ada hal-hal yang perlu didiskusikan atau
ditindaklanjuti, kami dengan senang hati bersedia untuk melaksanakan hal tersebut.
Selama melaksanakan manajement audit ini, kami telah memperoleh bantuan dukungan, dan
kerjasama yang sangat baik dari Direksi dan Staf PT.KELANA TUNGGAL.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan kami mengharapkan kerjasama kita
dapat berlanjut.
Kantor Akuntan Publik
Reska & Rekan

Reska Rahmatullah
BAGIAN I
EXCECUTIVE SUMMARY
Secara umum kami berpendapat bahwa struktur pengendalian intern PT. KELANA
TUNGGAL sudah cukup baik, begitu juga kegiatan operasi dan hasil usaha perusahaan sudah
menunjukkan peningkatan yang cukup berarti.
Namun demikian kami melihat masih terdapat cukup banyak kesempatan untuk
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomis (kehematan) dari kegiatan operasi

22

perusahaan, selain itu dengan semakin berkembangnya kegiatan operasi perusahaan,


diperlukan dukungan dari struktur pengendalian intern yang lebih baik lagi.
Berikut ini kami sampaikan ringkasan temuan pemeriksaan dari masing-masing fungsi yang
terdapat di perusahaan yang menurut pendapat kami memerlukan perhatian dari manajemen.
Secara lebih terperinci, dalam bagian III dari laporan kami, disampaikan temuan-temuan
pemeriksaan yang mencakup kondisi, akibat dan rekomendasi.
A. BAGIAN PENJUALAN
1. Aplikasi program computer untuk penjualan dan persediaan belum menerapkan
Sistem database, melainkan hanya program aplikasi lotus-makro, akibatnya
pemrosesan data dan pelaporan menjadi lambat dan kuran terjamin akurasinya.
2. Salesmen di Banyuasin selain melakukan penjualan juga melakukan penagihan
kepada pelanggan, akibatnya rute perjalanan menjadi terganggu dan rencana
kunjungan pada hari tersebut tidak dapat dilaksanakan seluruhnya.
3. Perusahaan belum membentuk tim khusus untuk pemasaran produk baru. Akibatnya
penjualan produk baru tidak berkembang sesuai rencana.
4. Sistem insentif yang diterapkan perusahaan dihitung berdasarkan factor pencapaian
target per produk, tidak mempertimbangkan factor penambahan outlet baru, jumlah
pelanggan aktif dan disiplin karyawan, sehingga penambahan outlet berkurang dan
pelayanan terhadap pelanggan kurang diperhatikan.
B. BAGIAN GUDANG
1. Struktur organisasi dan penugasan kerja bagian gudang secara baku tidak ada,
sehingga terjadi rangkap tugas antara bagian loading dan bagian administrasi.
2. Warehouse melakukan order pesanan kepusat hanya melalui telepon. Akibatnya jika
terjadi kesalahan dalam pengiriman sukar yntuk menentukan siapa yang bertanggung
jawab atas kesalahan tersebut.
C. BAGIAN PENAGIHAN
1. Terdapat kekurangan personil dibagian kredit control, sehingga statement of account
untuk pelanggan tidak dibuat dan bagian ini belum dapat melaksanakan fungsinya
secara efektif.
2. Uraian tugas untuk petugas verifikasi account receivable belum dipahami secara jelas,
dan menunjukkan petugasnya tidak dikuatkan dengan surat keputusan (penunjukkan
23

dalam bentuk lisan), akibatnya salesmen / supervisor dan bagian lainnya kurang
membantu dalam pelaksanaannya.
D. BAGIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
1. Kebijakan perusahaan menetapkan bahwa transfer dari banj warehouse baru bias
dilakukan setiap hari selasa dan jumat (2 kali seminggu), akibatnya manajemen kas
menjadi kurang efisien, sebagai contoh saldo rata-rata yang menganggur setiap bulan
kurang lebih Rp. 500 juta. Penggunaan fasilitas LIPPOLINK dengan fasilitas overdaft
terpusat, perlu dipertimbangkan kas bersih yang dihasilkan dari operasi perusahaan,
sebagian besar terserap untuk pembayaran bunga dan un tuk mengurangi pinjaman.
Kami melihat bahwa jika fungsi treasurer perusahaan lebih diaktifkan bisa dilakukan
penghematan biaya bunga sehingga laba perusahaan bisa diperbesar, misalnya :
- Bank loan diusahakan dalam bentuk overdaft facility
- Saldo bank dikelola dengan Bank Link, dan ke rekening Bank loan sehingga
bisa dihemat niaya bunga.
2. Belum ada accounting manual dan operating manual untuk semua bagian. Akibatnya
system dan prosedur tidak baku dan terjadi kesulitan dalam mengevaluasi hasil kerja
karyawan. Disamping itu data keuangan yang disajikan sebagai salah satu bahan
pengambilan keputusan kurang diandalkan.
3. Pelunasan piutang dagang dengan bilyet giro kredit / dubukukan pada saat
diterimanya bilyet giro tersebut. Akibatnya insentif telah diberikan kepada salesmen
sebelum dana atas bilyet giro tersebut dapat dicairkan.
4. Pengelolaan kas kecil tidak menggunakan imperest fund system. Akibatnya
pengendalian kas kecil kurang efektif dan efisien.
E. BAGIAN PERSONALIA
1. Struktur organisasi dan uraian tugas belum menggambarkan secara lengkap,
fungsi/bagian tertentu dalam perusahaan, contoh : Internal audit. Akibatnya fungsi
tersebut menjadi tidak efektif karena belum diakui keberadaannya.
2. Hasil inventarisasi fisik aktiva tetap menunjukkan bahwa perlengkapan / mesin kantor
milik PT. Kelana Tunggal belum diberi kode inventaris secara khusus pada fisik
barang. Akibatnya dapat menimbulkan masalah dalam identifikasi kepemilikan antara
PT. Kelana Tunggal dalam satu kelompok.
3. Belum ada bagian legal untuk menghadapi persoalan yang menyangkut aspek hukum.
Akibatnya dapat mengganggu aktivitas suatu bagian lain serta penanganan yang tidak
konsisten / terkoordinasi untuk masalah yang sama.

24

BAGIAN II
DASAR, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN

1. DASAR PEMERIKSAAN
Dasar pemeriksaan kami terhadap manajemen PT. Kelana Tunggal adalah proposal
No. 25/KA/VI/2009.
2. TUJUAN PEMERIKSAAN
I. OVERAL AUDIT OBJECTIVES
1. Untuk memeriksa apakah kegiatan usaha perusahaan telah dilaksanakan secara
efisien, efektif, dan ekonomis
2. Untuk memberikan saran perbaikan, seandainya selama pemeriksaan ditemukan
adanya kelemahan dalam struktur pengendalian intern, ketidak aktifan dan ketidak
ekonomisan dalam kegiatan usaha perusahaan.
25

II. SPESIFIC AUDIT OBJECTIVES


1. Fungsi penjualan dan pemasaran :
a. Untuik mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai
kegiatan penjualan dan pemeriksaan (CRITERIA)
b. Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik
oleh bagian penjualan dasn pemasaran
c. Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut sudah cukup baik, dalam arti
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisan dalam kegiatan
fungsi penjualan dan pemasaran
d. Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi penjualan dan
pemasaran, terdapat hambatan dan permasalahan (CAUSES)
e. Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terdapat
kinerja fungsi penjualan dan pemasaran (EFFECT)
2. Fungsi Distribusi dan Pergudangan
a. Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai kegiatan
distribusi dan pergudangan (CRITERIA), termasuk inventory manajemennya
b. Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik
oleh bagian distribusi dan pergudangan
c. Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut sudah cukup baik, dalam arti
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisan dalam kegiatan
fungsi distribusi dan pergudangan
d. Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi distribusi dan
pergudangan, terdapat hambatan dan permasalahan (CAUSES) yang bisa
menyebabkan marginal revenue lebih kecil dari pada marginal distribusi cost
e. Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terdapat
kinerja fungsi penjualan dan pemasaran (EFFECT)
3. Fungsi Penagihan
a. Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai
pengelolaan piutang dan Penagihannya (CRITERIA)
b. Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik
oleh fungsi penagihan
c. Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut sudah cukup baik, dalam arti
dapat meningkatkan kolektibilitas piutang
d. Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan piutang
dan Penagihannya fungsi penjualan dan pemasaran, terdapat hambatan dan
permasalahan (CAUSES)

26

e. Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut terdapat


kinerja fungsi penjualan dan pemasaran (EFFECT)
4. Fungsi Keuangan dan Akuntansi
a. Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai fungsi
keuangan dan akuntansi (CRITERIA)
b. Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik
oleh fungsi keuangan dan akuntansi
c. Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut sudah cukup baik, dalam arti
dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan ekonomisan dalam kegiatan
fungsi keuangan dan akuntansi
d. Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi keuangan dan
akuntansi fungsi penjualan dan pemasaran, terdapat hambatan dan
permasalahan (CAUSES) yang bisa menghambat peningkatan profitabilitas
dan likuiditas perusahaan
e. Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut kinerja
fungsi keuangan dan akuntansi
5. Fungsi Sumber Daya Manusia, khususnya dibagian penjualan dan
pemasaran
a. Untuk mengetahui apakah sudah terdapat kebijakan tertulis mengenai fungsi
sumber daya manusia (CRITERIA)
b. Untuk memeriksa apakah kebijakan tersebut sudah dijalankan dengan baik
oleh fungsi sumber daya manusia
c. Untuk mengevaluasi apakah kebijakan tersebut sudah cukup baik, dalam arti
meningkatkan kualitas personil perusahaan
d. Untuk memeriksa apakah dalam pelaksanaan kegiatan fungsi SDM terdapat
hambatan dan permasalahan (CAUSES)
e. Untuk memeriksa pengaruh dari hambatan dan permasalahan tersebut kinerja
fungsi sumber daya manusia (EFFECT)
3. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
Ruang lingkup pemeriksaan kami terhadap manajemen PT. Kelana Tunggal adalah
memeriksa seluruh kegiatan opersaional yang meliputi :
Fungsi penjualan
Fungsi distribusi dan pergudangan
Fungsi penagihan
Fungsi keuangan dan akuntansi
Fungsi SDM, khususnya dibagian penjualan dan pemasaran

27

BAGIAN III
DAFTAR TEMUAN PEMERIKSAAN
MANAGEMENT AUDIT UNTUK PT KELANA TUNGGAL

No
1.

Kondisi
Penagihan piutang atas
penjualan dilakukan pada
saat kunjungan rutin
dilakukan.

2.

Salesmen kurang memahami


cara penghitungan insentif.

3.

Outlet yang harus dikunjungi


oleh salesmen berdasarkan
jadwal yang telah ditentukan
terlalu banyak dan jarak
tempuh terlalu jauh.
Karena mengejar rute pada
hari yang bersangkutan,
salesmen jarang menaikkan
atau menurunkan barangnya
terlalu banyak karenanya
pengenalan untuk produk
baru juga jarang dilakukan.
Sistem insentif yang
diterapkan perusahaan
dihitung berdasarkan factor
pencapaian target per produk.
System tersebut belum
mempertimbangkan factor
penambahan outlet baru,
jumlah pelanggan aktif dan

4.

5.

Akibat
Kemungkinan piutang yang
sudah dubayar tidak
langsung disetorkannya
kebagian keuangan,
uangnya ditahan dulu oleh
salesmen.
pemberian insentif kurang
tercapai karena salesmen
menganggap jumlah
insentif yang diterima
adalah apa adanya.
Ada penundaan kunjungan
dihari berikutnya akan
terjadi extra / tambahan
kunjungan.
Produk baru tidak banyak
dipasarkan

Pelanggan kurang
diperhatikan secara factor
kualitatif lain untuk
mendukung keberhasilan
perusahaan kurang
diperhatikan.

28

Rekomendasi
Setiap hasil penagihan dan
penagihan yang belum dilunasi
harus disetor pada hari yang
sama kebagian keuangan beserta
daftar penerimaannya.
Kebijakan dan metode
perhitungan insentif perlu
dikomunikasikan kepada seluruh
salesmen.
Sebaiknya untuk rute yang
outletnya padat jumlahnya dibagi
menjadi dua atau menambah
salesmen (mengkaji kembali
masalah routing).
Ada petugas khusus yang
bertugas untuk memperkenalkan
produk baru tersebut.

Dimasukkan dalam perhitungan


pemberian insentif atas unsurunsur berikut :
a. Penambahan outlet baru /
pelanggan baru
b. Efektivitas jumlah pelanggan
yang efektif / order.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

disiplil/absensi karyawan
(kualitatif)
Struktur organisasi dan
penugasan kerja bagian
gudang secara baku tidak
ada.
Tugas bagian gudang tidak
bertanggungjawab atas
barang tapi juga turut
membantu pada saat loading
dan mengerjakan bagian
administrasi.
Uraian tugas untuk petugas
verifikasi account receivable
belum dipahami secara jelas,
dan menunjukkan
petugasnya tidak dikuatkan
dengan surat keputusan
(penunjukkan dalam bentuk
lisan)
Internal auditor belum
berfungsi sehingga bagian
staf accounting internal
auditor misalnya orang bisa
bertugas memeriksa data,
mengisi kode mengentri data
dan membuat laporan.
Proses data belum
intergreted, hal ini akan
menyebabkan setiap bagian
akan mengirim data jadi
yang selanjutnya akan
diposting ke bagian
accounting ke general holder.
Penyajian laporan keuangan
belum menggunakan cost
centre, budget yang ada
masih minim dan belum di
follow up.
Aplikasi program computer
untuk penjualan dan
persediaan belum
menerapkan Sistem database,
melainkan hanya program
aplikasi lotus-makro,
pemrosesan data dan

Pembagian beban tidak


merata.

Perlu dibuat struktur organisasi


dan job dercription secara
tertulis.

Petugas gudang kurang


termotivasi untuk lembur.

Perlu dilakukan peninjauan atas


kebijakan uang lembur.

Salesmen / supervisor dan


bagian lainnya kurang
membantu dalam
pelaksanaannya

Pengangkatan petugas verifikasi


account receivable dikuatkan
dengan surat keputusan.

Pemeriksaan intern yang


dilakukan oleh bagian
accounting dapat
menyebabkan keraguannya
kebenaran laporan yang
dibuat.

Diharapkan dapat dibentuk


bagian internal audit yang
berugas untuk membantu
manajemen dalam melaksanakan
tanggung jawabnya dengan
memberi analisis, penilaian,
saran, dan komentar mengenai
tugas yang diperiksa.
Perlu dipertimbangkan untuk
menambah tugas kredit control.

Tidak semua pelanggan


dapat dikunjungi untuk
konfirmasi saldo, tidak
pernah dibuat strategi of
account untuk pelanggan
dan sulit untuk meilai hasil
kerja dari bagian ini.
Tidak bisa dianalisis
efektivitas dan efisiensi
dari laporan keuangan
untuk per departemen
warehouse atau
wilayahnya.
Kesesuaian fasilitas dengan
kebutuhan yang ada
sebaiknya dapat
dipertemukan.

29

Sebaiknya dibuat cost centre


sehingga mudah untuk
mengevaluasi performance
masing-masing bagian, selain
perlu dibuat perbandingan antara
budget dan realisasinya.
Salah satu contohnya adalah
penyediaan rencana data base
baru untuk warehouse dapat
direalisasi secapetnya.

13.

pelaporan menjadi lambat


dan kuran terjamin
akurasinya.
Kas bersih yang dihasilkan
dari operasi perusahaan
sebagian besar terserap untuk
pembayaran bunga dan
pengembangan asset.

Tidak ada kelebihan kas


yang dapat digunakan
untuk mengurangi
pinjaman.

14.

Kebutuhan modal kerja terus


meningkat pada hal kredit
term dari supplier lebih besar
dari kredit term kepada
pelanggan.

Hasil kas bersih dari


operasi perusahaan
berkurang dengan kenaikan
kebutuhan modal kerja
tersebut.

15.

Manajemen kas. Kebijakan


perusahaan menetapkan
bahwa transfer dari bank
warehouse baru bisa
dilakukan setiap hari selasa
dan jumat (2 kali seminggu)
sehingga menimbulkan saldo
rata-rata yang menganggur
setiap bulan.
Tidak semua pengelolaan kas
kecil menggunakan imperest
fund.

Ada loss untuk selisih


bunga yang sebenarnya /
seharusnya tidak terjadi
setiap bulannya.

16.

system pengendalian kas


kecil kurang efektif, efisien
(Idle cash) dan kekurangan
kas untuk transaksitransaksi (berfluktuasi).

30

-Investasi hanya dapat pada asset


yang dibiat meningkatkan asset
turnover/ penjualan dan
profit/castflow pada perusahaan.
-Mempertimbangkan cost dan
benefitnya penignkatan
penjualan sebaiknya dapat
meningkatkan laba
(CONTRIBUTION MARGIN)
versus peningkatan biaya
keuangan (BUNGA) ditambah
bad stock cost = margin profit vs
marginal cost.
Pengelolaan kebutuhan modal
kerja yang lebih efisien seperti
1. frekuensi order persediaan.
2 .pengolahan penagihan yang
insentif serta pengolahan insentif
penagihan.
Perlu dipertimbangkan oleh
perusahaan untuk menggunakan
LIPPOLINK dan dengan fasilitas
overdraft yang didesentralisasi
kemudian dibagikan ke masingmasing warehouse. Ini akan
membantu perusahaan untuk
menghemat biaya bunga.
Diseragamkan penggunaan
imperest fund pada semua kas
kecil warehouse.

DAFTAR PUSTAKA

Afrita. 2010. Lingkungan Pemasaran Makro dan Mikro. Diakses pada 11 Juni 2016.
Bhayangkara, IBK. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba
Empat.
Kurnia, Yulia. 2011. Audit Manajemen Pemasaran. Diakses pada 11 Juni 2016.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Tindaon, Shanty. 2013. Audit Manajemen Fungsi Pemasaran. Diakses pada 11 Juni 2016.
Wikipedia. 2010. Lingkungan Makro Perusahaan. Diakses pada 11 Juni 2016.

31

Anda mungkin juga menyukai