Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KELOMPOK

TEKNOLOGI MINYAK ATSIRI

HAND & BODY LOTION

ZULFIKAR IHSAN

G31113311

ULFA MUTHMAINNA ALRI

G31113501

PRATIWI HAMSIOHAN

G31113502

LA ODE ASHAR MUNAZAR

G31113503

SILVI SUTRI INSANI WARDA

G31113504

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok untuk
mata kuliah teknologi minyak atsiri ini dengan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki. Saya berterima kasih kepada Dr. Ir. Jumriah Langkong, MS. Selaku dosen mata
kuliah Teknologi Minyak Atsiri yang telah membimbing dan memberikan banyak
pengetahuan kepada kami termasuk memberikan tugas ini yang bisa menjadi acuan untuk
lebih berkembang dan menambah potensi diri.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah ilmu ataupun wawasan
para pembaca. Kami juga menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik dan saran serta usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran dan kritikan yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya, agar laporan
yang telah disusun ini dapat berguna dan bagi saya dan bagi pembaca sekalian. Selain itu,
penuis juga meminta maaf apabila masih ada kesalahan kata-kata atau adanya kata yang
kurang berkenan.

Makassar, Oktober 2016

Penulis

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Indonesia adalah salah satu negara kepulauan di Indonesia yang memiliki berbagai
macam keanekaragaman hayati. Indonesia memiliki beragam jenis hayati yang bermanfaat
baik dalam pengobatan maupun untuk kecantikan. Di Indonesia ada beberapa jenis
tanaman yang dapat menghasilkan aroma-aroma khas atau disebut juga miyak atsiri.
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak ini disebut juga
minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada suhu kamar mudah
menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya.
Dalam keadaan segar dan murni, minyak atsiri umumnya tidak berwarna.
Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri, misalnya
industri parfum, kosmetika, farmasi, bahan penyedap (flavoring agent) dalam industri
makanan dan minuman. Selain itu minyak atsiri juga digunakan dalam pembuatan alat
kecantikan yaitu hanbody. Hand body biasanya berbentuk cream dengan aroma yang khas
tergantung dari bahan yang digunakan dalam pembuatan. Hand body sendiri digunakan
pada permukaan kulit untuk menjaga kelembaban dan mencegah terbentuknya sisik pada
kulit karena kulit kering. Hand body sendiri digunakan hanya untuk bagian badan saja dan
tidak cocok untuk bagian wajah karena wajah memiliki tekstur kulit yang lebih sensitif.
Berdasarkan dari penjelasan diatas maka disusunlah makalah tentang hand body ini
untuk menambah ilmu dan pengetahuan kita semua tentang segala hal tentang hand body.
Baik dari segi pengertian, kandungan serta manfaat yang diperoleh jika menggunakan
hand body.
I.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian hand body serta kandungan fisiko kimianya
2. Untuk mengetahui jenis- jenis hand body

II. PEMBAHASAN HANDBODY


II.1 Pengertian Hand body

Hand body lotion merupakan suatu sediaan kosmetika berbentuk emulsi cair yang
digunakan pada daerah tangan dan tubuh dengan tujuan melembabkan dan melembutkan
kulit. Hand body ini merupakan lotion yang digunakan dengan maksud untuk melindungi
kulit tetap lembut dan halus dan mencegah terjadinya kulit kering yang dapat
menyebabkan timbulnya kulit bersisik dan mudah pecah (Buchmann, 2001; Mitsui, 1997)
II.2 Sifat Fisiko Kimia Hand body
Hand Body adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat sifat fisik seperti
sebagai sumber kelembaban bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan
sebum, membuat tangan dan badan menjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan
mudah dioleskan. Hand and body lotion (lotion tangan dan badan) merupakan sebutan
umum bagi sediaan ini di pasaran (Sularto, et al, 1995).
Hand Body dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan medium air yang
digunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya mengandung substansi tidak larut yang
tersuspensi, dapat pula berupa larutan dan emulsi di mana mediumnya berupa air. Biasanya
ditambah gliserin untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol untuk cepat
kering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya (Anief, 1984). Wilkinson 1982
menyebutkan, hand body adalah produk kosmetik yang umumnya berupa emulsi, terdiri
dari sedikitnya dua cairan yang tidak tercampur dan mempunyai viskositas rendah serta
dapat mengalir dibawah pengaruh gravitasi. Hand Body ditujukan untuk pemakaian pada
kulit yang sehat. Jadi, hand body adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase
air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di dalamnya.
Hand Body dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung. Konsistensi yang
berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada permukaan kulit,
sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan
lapisan tipis pada permukaan kulit (Lachman et al., 1994).
Sifat-sifat kimia hand body tersusun atas komponen zat berlemak, air, zat
pengemulsi dan humektan. Komponen zat berlemak diperoleh dari lemak maupun minyak
dari tanaman, hewan maupun minyak mineral seperti minyak zaitun, minyak jojoba,
minyak parafin, lilin lebah dan sebagainya. Zat pengemulsi umumnya berupa surfaktan
anionik, kationik maupun nonionik. Humektan bahan pengikat air dari udara, antara lain
gliserin, sorbitol, propilen glikol dan polialkohol (Jellineck, 1970).
II.3 Jenis-Jenis Hand Body

Jenis jenis hand body antara lain sebagai berikut:


a) Body lotion
Body lotion adalah hand body yang memiliki tingkat kecairan paling tinggi atau
dengan kata lain teksturnya paling encer dibandingkan dengan hand body jenis lainnya.
Body lotion lebih cepat diserap kulit dan tidak berminyak pada saat digunakan sehingga
cocok digunakan sebagai pelembab bagi seluruh tubuh karena bentuknya ringan dan tidak
meninggalkan sisa. Untuk jenis kulit, body lotion cocok digunakan pada jenis kulit kering
dan normal.
b) Body cream
Body cream adalah hand body yang memiliki tekstur lebih pekat dibanding dengan
body lotion karena body cream mengandung banyak minyak pelembab. Body cream sangat
baik digunakan pada kulit yang sangat kering seperti kaki dan lengan. Body cream juga
dapat dipakai saat ada kulit yang mengelupas karena kering walaupun sudah menggunakan
lotion
c) Body butter
Body Butter adalah hand body yang sedikit berbeda dengan dengan body lotion
ataupun body cream ,body butter teksturnya lebih padat mirip mentega atau margarin ini
karena kandungan airnya sangat sedikit dan kadar minyak yang tinggi. Kandungan yang
terdapat pada body butter adalah cocoa butter, shea butter dan coconut butter. Body
butter ini memberikan rasa berminyak pada permukaan kulit saat digunakan yang dapat
mencegah timbulnya stretchmark pada permukaan kulit dan sebagiknya pemakaiannya
disarankan pada malam hari.
II.4 Komposisi Hand Body

Komposisi dalam Hand Body adalah sebagai berikut:


Bagian I
Lexemul CS 25 gr
Laurex 5 gr
Dimethicone 100 cps
IPM ( Iso Propyl Myristat ) 10 15 cc
Methyl paraben ( Nipagin )
Propyl paraben ( Nipasol )
Bagian II
TiO2 ( Titanium dioksida )

MPG ( Mono propylen glycol ) 5 gr


Aquadest panas
Aquadest dingin
Pewarna secukupnya
Parfum secukupnya
Peralatan yang digunakan : Wadah, pengaduk dan pemanas
II. 5 Cara Pembuatan Hand Body

Prosedur atau cara pembuatan hand body adalah sebagai berikut:


1. Bahan fase air yang terdiri dari propilen glikol 2,5 g; trietanolamin 0,2 g; gliserin
3,5 g; air 25 ml dipanaskan pada suhu 75oC dan dilakukan pengadukan.
2. Bahan fase minyak yang terdiri dari lanolin 1,5 g; minyak zaitun 8,0 g; dan asam
stearat 3,0 g dipanaskan pada suhu 75 oC dan dilakukan pengadukan.
3. Masukkan bahan fase air ke dalam bahan fase minyak secara perlahan-lahan
dengan pengadukan secara kontinue sampai adonan homogen. Pengadukan
dihentikan pada suhu 35oC dan didinginkan sampai mencapai suhu ruang. Setelah
pendinginan, diperoleh hand body cream.
Proses pembuatan skin lotion menurut Schmitt (1996), yaitu asam stearat, gliseril
mono stearat, cetil alkohol, petrolatum USP, minyak mineral, dan isopropyl palmitat,
diaduk secara merata disertai pemanasan 70C hingga terbentuk sediaan A. Diagram alir
pembuatan sediaan A dapat dilihat pada Gambar 3. Kemudian air, gliserin, dan TEA
dicampur dan diaduk disertai pemanasan 70C sehingga terbentuks ediaan B. Sediaan A
yang telah terbentuk dimasukkan kedalam sediaan B sehingga terbentuk sediaan C.
Diagram alir pembuatan sediaan C dapat dilihat pada Gambar 5. Pengawet (metal paraben)
kemudian dicampur dengan parfum dan dipanaskan pada suhu 35C lalu ditambahkan pada
sediaan C. Pengadukan dilakukan sampai terbentuk dispersi yang sempurna.

II. 6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembuatan Hand Body

Menurut DesiAM. (2006), ada beberapa hal-hal berpengaruh atau yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan lotion atau hand body:

II.7 Pengemasan dan penyimpanan Hand Body


Hand Body dikemas dalam botol plastik PET dengan berbagai bentuk kreasi sesuai
keinginan. Botol plastik ini bisa menggunakan plastik transparan bisa juga menggunakan

plastik yang tidak transparan. Sedangkan untuk penyimpanan Hand Body sebaiknya di
simpan pada tempat yang sejuk, hindari penyimpanan di tempat panas dam terhindar dari
paparan sinar matahari langsung.

IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari makalah tentang ini yaitu sebagai berikut:
1. Hand Body merupakan salah satu jenis kosmetik yang memiliki fungsi untuk menjaga
kelembapan kulit dan menghindari terjadinya kulit kering yang dapat menyebabkan kulit
pecah dan timbulnya sisik pada kulit. Hand body adalah produk kosmetik yang

umumnya berupa emulsi, terdiri dari sedikitnya dua cairan yang tidak tercampur
dan mempunyai viskositas rendah serta dapat mengalir dibawah pengaruh gravitasi.
Lotion ditujukan untuk pemakaian pada kulit yang sehat
2. Hand Body terdiri dari tiga jenis yaitu Body Lotion, Body Cream dan Body Butter

dari ketiga jenis hand body ini memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menjaga
kelembaban kulit namun ketiga jenis hand body ini berbeda dari segi kandungan
kimiawi dan tekturnya dimana body cream memiliki tekstur yang cair, body cream
memiliki tekstur yang pekat dan body butter memiliki tektur yang padat seperti
mentega atau margarin.
IV.2 Saran
Makalah ini berisi pengertian, sifat fisiko kimia, jenis-jenis, komposisi hand body,
cara pembuatan serta pengemasan dan penyimpanan Hand Body. Mungkin makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami meminta maaf apabila ada kesalahan
atau ada komponen yang kurang lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

Ansari, S. A. (2009). Skin pH and Skin Flora.In Handbook of Cosmetics Science and
Technology. Edisi Ketiga. New York: Informa Healtcare USA. Halaman 222
223.
Balsam, M.S. (1972).Cosmetics Science and Technology. Edisi Kedua. London. John
Willey and Son, Inc. Halaman 211.
Desi AM, 2006. Aplikasi Dimethicone (Silicone Oil) Sebagai Pelembut Dalam Proses
Pembuatan Skin Lotion, Institutpertanian Bogor, Ipb.
Keithler. (1956). Formulation of Cosmetic and Cosmetic Specialities. New York: Drug and
Cosmetic Industry. Hal. 153-155.
Lachman, L., H.A. Lieberman, and J.L. Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri,
Jilid II, Edisi III. Jakarta : Universitas Indonesia.
Mitsui, Takeo. (1997). New Cosmetic science. Amsterdam: Elsveir Science. Hal. 3, 13,
121, dan 386.
Schmitt, W. H. 1996. Skin Care Products.In : Williams, D. F and W. H. Schmitt (Ed). 1996.
Cosmetics and Toiletries Industry. 2nd Ed. Blackie Academe and Profesional,
London
Setyaningsih, Owi, Erliza Hambali, dan Muharamia Nasution. 2007. Aplikasi Minyak
Sereh Wangi (Citronella Oil) dan Geraniol Dalam Pembuatan Skin Lotion
penolak Nyamuk. Jurnal Teknologi Indonesia Vol 17(3) : 97-103.
Sularto, S. A. dkk. 1995. Pengaruh Pemakaian Madu sebagai Penstubtitusi Gliserin dalam
Beberapa Jenis Krim Terhadap Kestabilan Fisiknya. Laporan Penelitian, LP
Unpad. Bandung : Universitas Padjajaran
Tranggono, R.I. dan Fatma Latifah. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik,
Editor: Joshita Djajadisastra. Jakarta: Penerbit Pustaka Utama. Hal. 6-7, 19-21,
90-91, dan 167.

Anda mungkin juga menyukai