“LOTION”
DISUSUN OLEH :
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kesempatan serta
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang di tentukan. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Saya selaku penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar
makalah ini nantinya bisa menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
apabila ada kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya
i
Penulis
ii
I. Dasar Teori
1
Jadi, lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari fase minyak dan fase
air yangdistabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan
aktif di dalamnya. Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai
pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian
yang cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar
dan dapat segera kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan
tipis pada permukaan kulit (Lachman ct al.,1994).
Jenis – jenis Lation Larutan detergen dalam air dan Emulsi tipe M/A
atau O/W (tipe emulsi dimana tetes minyak terdispersi merata kedalam
fase air), contoh produk lation di panasaran.
2
II. Contoh Formula
3
IV. Cara Pemakian
a. Lation Wajah
1. Ratakan dari sisi luar ke dalam
Ambil lation pelembab di di ujung jari kemudian di totol –
totolkan pelembab di seluruh wajah, ratakan dari sisi terluar wajah
dan menuju bagian tengah dengan gerakkan memumtar keatas.
Mulailah dari bagian tengah dagu. Pijat perlahan – lahan dengan
gerakkan melingkar lembut ke garis rahang menuju dah dan
berakhir di hidung.
Jika cara pemakiannya dengan arah terbalik dari area
hidung menuju telingan maka residu pelembab akan tertinggal dan
menumpuk di sekitar garis rambut dekat telinga. Ketika pori – pori
tersumbat maka akan menimbulkan banyak komedo dan jerawat di
area tersebut.
2. Bagian Leher
Fungsi utama pelembabadalah untuk membuat kulit tetap
halus, kenyal, serta tidak kering. Pada umumnya ketika
menggunakan pelembab wajah maka kebanyakan orang akan
menggunakan pelembab lebih banyak di area wajah, kemudian
sisanya di area lehr, sebaiknya hindari penggunaan seperti itu
gunakkan pelembab wajah satu oles pada wajah dan gunakkan satu
oles lagi untuk leher. Penggunaan ini untuk menghindaro
perbedaan warna kulit wajah dengan warna kulit leher.
3. Gunakkan sesegera mungkin setelah mandi
4
4. Menggunakan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit wajah
5
b. Body Lation
1. Bersihkan Kulit yang Akan Diolesi Pelembap
Kotoran atau debu yang melekat pada kulit akan
menghalangi pelembap untuk bersentuhan dengan kulit. Kulit pun
tidak mendapatkan manfaat pelembap secara maksimal. Jadi,
bersihkanlah kulit pada bagian tubuh tertentu sebelum Anda
mengoleskan pelembap.
2. Gunakan Setidaknya Sekali Sehari
Penelitian yang dilakukan Kampft dan Ennen menyatakan,
penggunaan pelembap secara rutin pada tangan yang dicuci dengan
cairan antispektik, akan membuat kulit tangan tidak kering dan
kasar. Zat antiseptik biasanya membuat kulit tangan menjadi lebih
kering. Penggunaan pelembap secara rutin membuat tangan Anda
tetap sehat dan lembut meski sering dicuci dengan cairan
antiseptik.
3. Gunakan Secara Menyeluruh
Bagian tubuh yang lebih sering terpapar sinar ultraviolet
dari matahari akan lebih cepat kasar dan kering. Penggunaan
pelembap pada bagian tubuh tersebut harus dilakukan secara
berulang kali.
4. Perhatikan Kondisi Kulit Anda
Jika Anda memiliki kondisi tertentu, seperti dermatitis atopi
(kelainan kulit karena alergi), lakukanlah konsultasi dengan dokter
untuk memilih jenis pelembap yang cocok dengan kulit Anda.
5. Perhatikan Kedaluwarsa Pelembap
Pelembap yang sudah lama disimpan dan mulai mengering
tidak akan efektif untuk melembapkan kulit. Perhatikanlah tekstur
dan tanggal kedaluwarsa pelembap kulit Anda. Jangan sampai kulit
Anda mengalami iritasi karena menggunakan pelembap yang
kedaluwarsa.
6
V. Uji Sifat Fisik
7
a. Uji sifat fisik pH
Tujuan dilakukan uji pH sediaan lotion ini untuk mengetahui
apakah lotion yang telah dibuat telah memenuhi syarat pH untuk sediaan
topikal yaitu antara 4,5 - 6,5. Sediaan topikal dengan nilai pH yang terlalu
asam dapat mengiritasi kulit sedangkan bila nilai pH. terlalu basa dapat
membuat kulit kering dan bersisik (Tranggono & Latifa, 2007). Uji pH
dilakukan dengan menggunakan kertas pH. Hasil pengukuran pH pada
masing-masing sediaan lotion selama 4 minggu dapat dilihat pada Gambar
2.
8
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aspek
homogenitas sediaan lotion yang telah dibuat. Sediaan yang homogen akan
menghasilkan kualitas yang baik karena menunjukkan bahan obat
terdispersi dalam bahan dasar secara merata, sehingga dalam setiap bagian
sediaan mengandung obat yang jumlahnya sama. Jika bahan obat tidak
terdispersi merata dalam bahan dasarnya maka obat tersebut tidak
mencapai efek terapi yang diinginkan (Ulaen dkk., 2012). Lotion diambil
pada masing-masing formula secukupnya kemudian dioleskan pada plat
kaca, diraba, dan digosokkan, massa lotion harus menunjukkan susunan
homogen yaitu tidak terasa adanya bahan padat pada kaca (Lestari, 2002).
Pengujian ini dilakukan selama 4 minggu, hasil pengujian yang diperoleh
dapat dilihat pada Tabel 3.
9
c. Uji Daya Sebar
Tujuan evaluasi daya sebar yaitu untuk mengetahui kemampuan
penyebaran lotion pada kulit telah memenuhi persyaratan untuk daya sebar
lotion bila daya sebar sebesar 5 - 7 cm. Daya sebar baik akan
mempermudah saat diaplikasikan pada kulit. Faktor yang mempengaruhi
diameter daya sebar suatu sediaan adalah jumlah ekstrak yang digunakan
setiap masingmasing formula. Hal ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
semakin rendah konsistensi sediaan lotion dengan waktu lekat yang lebih
rendah maka dapat membuat lotion semakin mudah menyebar (Ansel dkk.,
1989). Hasil pengukuran daya sebar pada masingmasing sediaan lotion
selama 4 minggu dapat dilihat
pada Gambar 3.
10
VI. Uji Farmakologi
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sediaan lotion yang
telah dibuat mengiritasi kulit atau tidak. Hasil uji penelitian uji iritasi dapat
dilihat pada
Tabel 5
11
VII. Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/6657704/LOTION diakses pada Senin, 16
November 2020 06:47
https://www.scribd.com/doc/296216046/Lotion diakses pada Senin, 16
Novemeber 2020 07:10
file:///C:/Users/ACER/Downloads/10444-51885-1-PB.pdf Diakses pada
Senin, 16 November 2020 20.30
https://www.vaseline.com/id/id/articles/cara-menggunakan-body-lotion-
yang-baik-dan-benar.html diakses pada Senin, 16 November 2020 21:00
https://hellosehat.com/hidup-sehat/kecantikan/cara-pakai-pelembap-wajah-
benar/#gref diakses pada Senin, 16 November 2020 21:30
12