Anda di halaman 1dari 7

PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta 10430


Telp. (021) 323033-3908424
Fax.3908425
KEPUTUSAN PENGURUS BESAR SYURIYAH NAHDLATUL ULAMA TENTANG
AQIDAH DARUL ARQAM
Bismillahirrahmanirrahim.
Pengurus Besar Syuriyah Nahdlatul ulama dalam pertemuan tanggal 6 Rabiul Awwal
1415 H atau bertepatan dengan tanggal 12 Agustus 1994, yang diikuti Rois Syuriyah
PBNU dan Rois Syuriyah PBNU se-Jawa , untuk membahas tentang aqidah Darul
Arqam, setelah: memperhatikan:
1. Seruan Bapak Presiden yang menyatakan agar masyarakat mengembangkan kesejukan
dalam beragama dan bersikap arif dalam menghadapi dan menangani masalah
agama.
2. Keputusan Silaturahmi Nasional Majelis Ulama Indonesia tanggal 16 Juli 1994 di
Pekanbaru , Riau.
3. Penjelasan dari pimpinan Darul Arqam dalam pertemuan dengan Pengurus Besar
Syuriyah Nahdlatul Ulama, tanggal 12 Agustus 1994.
4. Pandangan peserta rapat PB Syuriyah Nahdlatul Ulama.berpendapat sebagai berikut:
1. Bahwa aqidah yang dianut Darul Arqam adalah ISLAM yang berhaluan Ahlussunnah
wal Jamaah, dalam tauhidnya mengikuti Imam Asyari (bukan Abuya, red.) dan
Maturidi, dalam fiqh mengikuti mazhab Syafii dan dalam tasawuf mengikuti
ImamGhazali.Paham tersebut merupakan paham yang dianut oleh sebagian besar umat
Islam di Indonesia.
2. Kepercayaan Darul Arqam bahwa Syekh Suhaimi bertemu dengan Rasulullah dalam
keadaan jaga tidak dapat dikatakan sesat karena sebagian ulama membenarkan
kemungkinan para auliya bisa bertemu dengan para nabi yang sudah wafat. Hal ini,
antara lain terdapat dalam kitab Al Hawi karangan Imam Jalaluddin As-Suyuti
(sebagaimana terlampir). Dan kepercayaan tersebut juga dianut oleh sebagian umat Islam
di Indonesia.
3. Kepercayaan Darul Arqam bahwa Syekh Suhaimi menerima Awrad Muhammadiyah
dari Rasulullah juga tidak dianggap sesat karena Awrad Muhammadiyah tersebut tidak
mengandung muatan dan ketentuan hukum sehingga tidak dapat dikatakan
bertentangan dengan ayat Al-Quran: Alyauma akmaltu lakum dinakum waatmamtu
alaikum nimati warodlitulakumul Islama dina (al Maidah:3).

Ajaran tersebut juga dianut oleh Imam Ghazali dan beberapa ulama lain, seperti
disunatkannya membaca sepuluh bacaan yang dibaca tujuh kali (al-Asyratul Musabbaah)
yang dibaca sesudah shalat subuh sebelum terbit matahari. Awrad tersebut berasal dari
Syekh Ibrahim at-Taimi, dan beliau memperoleh dari Nabi Khidir dan Nabi Khidir
sendiri memperoleh dari Rasulullah.
Hal ini terdapat dalam kitab Ikhya Uluimiddin dan Nihayatuz Zain (sebagaimana
terlampir) dan semua kitab tasawuf.
4. Syahadat Darul Arqam tidak bertentangan dengan aqidah Islam sebab syahadat
Darul Arqam sama dengan syahadat yang diucapkan umat Islam yang lain. Hanya di
dalam wirid Muhammadiyah, sesudah membaca dua kalimah syahadat Darul Arqam
menyebut Khulafaur Rasyidin dan Al Mahdi dalam rangka zikrussalihin.
5. Mengenai tawasul, istighasah dan barzanji yang diamalkan Darul Arqam hal itu
merupakan amalan yang biasa dilakukan oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka Pengurus Besar Syuriyah Nahdlatul Ulama
sepakat mengambil keputusan sebagai berikut:
1. Sampai saat ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tidak melihat adanya hal -hal yang
dianggap sesat dari aqidah Darul Arqam sebagaimana yang diputuskan oleh Majelis
Ulama Indonesia Pusat dalam pertemuan silaturrhahmi Nasional di Pekanbaru, Riau,
tanggal 16 Juli 1994.
2. Meminta kepada pemerintah agar tidak melakukan pelarangan terhadap Darul Arqam
dengan alasan dan pertimbangan aqidah.
3. Menghimbau kepada semua pihak agar mengembangkan sikap terbuka memperkuat
ukhuwah Islamiyah, toleran dan berpikiran jernih serta berlaku arif dalam
menghadapi dan menangani setiap masalah keagamaan.
Demikian keputusan Pengurus Besar Syuriyah Nahdlatul Ulama berkenaan dengan
aqidah Darul Arqam.
KH.M. Ilyas Rumiat KH.Maruf Amin
Pelaksana Rois Aam Katib

INILAH BACAAN AURAD MUHAMMADIAH


AL FATIHAH 1X
1. Syahadah - [10X]
Ashhaduallah ilaha illallah
wa ash hadu anna Muhammadar Rasulullah.
Abu Bakri nissiddiq, Umarul faruq, Usmanubarrurahim,
Aliyyu Athududdin, Muhammadul Mahdiyyu khulafau
Rasulullah SAW.
Aku menyaksikan bahawa tiada Tuhan yang sebenar melainkan Allah, dan aku naik saksi
bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah.
Abu Bakar yang sangat kuat membenarkan Islam, Umar yang dapat membezakan antara
baik dengan jahat, Utsman yang amat taat kepada Tuhan yang Maha Penyayang, Ali yang
menjadi penyokong agama, Muhammad Imamul Mahdi, kesemuanya khalifah2
Rasulullah SAW.
Antara Hikmah :
Memperbaharui dua kalimah sayhadah.Menguatkan tauhid kpd Allah SWT dan
Rasulullah SAW.
Menerapkan rasa cinta kepada Nabi SAW, 4 sahabat dan Imam Mahdi Al Muntazar.
Menanamkan akidah yg bukan Syiah dan bukan termasuk golongan yg menolak
kedatangan Imam Mahdi
2. Surah atTaubah 128-129 - [10X]
Laqadjaakum..Arsyil Aziim
[128] Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang Rasul dari golongan kamu
sendiri (iaitu Nabi Muhammad s.a.w) yang menjadi sangat berat kepadanya sebarang
kesusahan yang ditanggung oleh kamu, yang sangat tamak (inginkan) kebaikan bagi
kamu dan dia pula menumpahkan perasaan belas serta kasih sayangnya kepada orangorang yang beriman.
[129] Kemudian jika mereka berpaling ingkar, maka katakanlah (wahai Muhammad):
Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku), tiada Tuhan (yang berhak
disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri dan Dialah yang mempunyai
Arasy yang besar.
Antara Hikmah: Melahirkan rasa kasih kepada Rasulullah, Melahirkan tawakkal kepada
Allah

3. Surah Al Anbia 87 - [50X]


Lailahaillaanta..zalimin
Sesungguhnya tiada Tuhan melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (daripada
melakukan aniaya, tolongkanlah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang
menzalimi diriku sendiri.
Antara Hikmah : Menajamkan rasa kehinaan dan rasa kehambaan.
4. Al Ikhlas [ 50X]
[1] Katakanlah (wahai Muhammad): (Tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa.
[2] Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon sebarang hajat.
[3] Dia tiada beranak dan Dia pula tidak diperanakkan
[4] Dan tidak ada sesiapapun yang serupa denganNya.
Antara Hikmah :Menanam rasa keesaan Tuhan, rasa gerun, rasa harap
dan total submission.Menahan lapar. Dunia lebih rendah nilainya dari sebelah sayap
nyamuk di sisi Allah SWT.
5. Gabungan Tiga Ayat
Pertama : Surah Al Isra [45]
Dan apabila engkau membaca Al-Quran (wahai Muhammad), Kami jadikan perasaan
ingkar dan hasad dengki orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat itu sebagai
dinding yang tidak dapat dilihat, yang menyekat mereka daripada memahami bacaanmu
Wa iza qarata.mastura
Kedua : Surah Al Baqarah [171]
.mereka itu ialah orang-orang yang pekak, bisu dan buta. Oleh sebab itu mereka tidak
dapat menggunakan akalnya.
Summum bukmumyaqilun
Ketiga : Surah Yassin [9]
Wajaalnaminbaini..la yubsirun
Dan Kami jadikan (sifat tamak dan gila mereka kepada harta benda dan pangkat itu
sebagai) sekatan (yang menghalang mereka daripada memandang kepada keburukan dan
kesingkatan masa dunia yang ada) di hadapan mereka dan sekatan (yang menghalang
mereka daripada memikirkan azab yang ada) di belakang mereka (pada hari kiamat). lalu

Kami tutup pandangan mereka; maka dengan itu, mereka tidak dapat melihat (jalan yang
benar).
Ayat 1+2+3 = disatukan, dibaca [10X]
Antara Hikmah -ditakuti jika termasuk dalam tiga golongan ini
6. Salawat Aurad Muhammadiyah [50X]
Allahumma sali ala sayidina Muhammadininabiyyil ummiyi
waala aalihi wa sahbihi wassalam. Adada ma alimta
wa zinata ma alimta wamil a ma alimta.
[Maksud] Ya Allah kurniakanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami
Muhammad, Nabi yang tidak perlu membaca dan menulis, dan demikian juga kepada
sekalian ahli keluarganya dan sahabat-sahabatnya, seberapa banyak bilangan yang
Engkau ketahui dan seberapa berat timbangan yg Engkau ketahui dan sepenuh apa jua yg
Engkau ketahui.
Antara Hikmah : Melatih jiwa untuk kasih kepada Rasulullah
dan melembutkan hati. Juga supaya kasih kepada sunnahnya.
7. Surah Saba 10 -11 [10X]
Walaqad.bima tamalunabasir
[10] Dan demi sesungguhnya, Kami telah memberikan kepada Nabi Daud limpah kurnia
dari Kami (sambil Kami berfirman): Hai gunung-ganang, ulang-ulangilah mengucap
tasbih bersama-sama dengan Nabi Daud dan wahai burung-burung (bertasbihlah
bersama-sama dengannya)! Dan juga telah melembutkan besi baginya;
[11] (Serta Kami wahyukan kepadanya): Buatlah baju-baju besi yang luas labuh dan
sempurnakanlah jalinannya sekadar yang dikehendaki dan kerjakanlah kamu (wahai
Daud dan umatmu) amal-amal yang soleh, sesungguhnya Aku Maha Melihat akan segala
yang kamu kerjakan.
Antara Hikmah : Untuk mendidik jiwa supaya malu kpd gunung2 dan burung2 yg
berzikir kpd Allah, membuatkan hati mudah berzikir bersama2 berzikirnya alam
semesta..supaya hati menjadi lembut seperti juga besi yg keras menjadi lembut dengan
kuasa Allah.
Segala amal soleh akan dinilai.
Tujuh set ayat ini dibaca selepas sholat fardhu,tidak semestinya di tikar sejadah.
Ayat Lima- sebagai tambahan
1.Al Baqarah: 246

[246] Tidakkah engkau ketahui (wahai Muhammad), tentang (kisah) ketua-ketua dari
Bani lsrail sesudah (wafatnya) Nabi Musa, ketika mereka berkata kepada seorang Nabi
mereka: Lantiklah seorang raja untuk kami supaya boleh kami berperang (bersama-sama
dengannya) pada jalan Allah. Nabi mereka menjawab: Tidakkah harus, jika kamu kelak
diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang?. Mereka berkata: Mengapa pula kami
tidak akan berperang pada jalan Allah, sedang kami telah diusir dari kampung halaman
kami dan (dari) anak-anak kami? Maka apabila perang itu diwajibkan atas mereka,
mereka membelakangkan kewajipan itu, kecuali sebahagian kecil dari mereka. Dan
(ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim.
2.Ali Imran: 181
[181] Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang
mengatakan: Bahawasanya Allah miskin dan kami ialah orang-orang kaya. Kami (Allah)
akan menuliskan perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh Nabi-nabi
dengan tidak ada alasan yang membenarkannya dan Kami akan katakan kepada mereka:
Rasalah kamu azab seksa yang sentiasa membakar.
3.An Nisa:77
[77] Tidakkah engkau (hairan) melihat (wahai Muhammad), akan orang-orang yang
(pernah) dikatakan kepada mereka: Tahanlah tangan kamu (daripada bertindak
melancarkan perang yang belum diizinkan) dan dirikanlah sembahyang serta berikanlah
zakat. (Mereka meminta juga hendak berperang), kemudian apabila mereka diperintahkan
berperang, tiba-tiba sepuak di antara mereka merasa gerun kepada manusia sama seperti
mereka merasa gerun kepada (azab) Allah atau lebih gerun lagi. Lalu mereka (merayu
kepada Allah dengan) berkata: Wahai Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan kami
berperang (pada saat ini)? Mengapa Engkau tidak biarkan kami hingga ke tempoh yang
singkat (iaitu akhir hayat kami)? Katakanlah (wahai Muhammad): Harta benda yang
menjadi kesenangan di dunia ini adalah sedikit sahaja, (dan akhirnya akan lenyap) dan
(balasan) hari akhirat itu lebih baik lagi bagi orang-orang yang bertakwa (kerana ia lebih
mewah dan kekal selama-lamanya) dan kamu pula tidak akan dianiaya sedikit pun.
4.Al Maidah:27
[27] Dan bacakanlah (wahai Muhammad) kepada mereka kisah (mengenai) dua orang
anak Adam (Habil dan Qabil) yang berlaku dengan sebenarnya, iaitu ketika mereka
berdua mempersembahkan satu persembahan korban (untuk mendampingkan diri kepada
Allah). Lalu diterima korban salah seorang di antaranya (Habil) dan tidak diterima
(korban) dari yang lain (Qabil). Berkata (Qabil): Sesungguhnya aku akan membunuhmu!.
(Habil) menjawab: Hanyasanya Allah menerima (korban) dari orang-orang yang
bertakwa.
5.ArRad:16
[16] Bertanyalah (wahai Muhammad): Siapakah Tuhan yang memelihara dan
mentadbirkan langit dan bumi? Jawablah: Allah. Bertanyalah lagi: Kalau demikian,
patutkah kamu menjadikan benda-benda yang lain dari Allah sebagai Pelindung dan
Penolong, yang tidak dapat mendatangkan sebarang manfaat bagi dirinya sendiri dan
tidak dapat menolak sesuatu bahaya? Bertanyalah lagi: Adakah sama, orang yang buta

dengan orang yang celik? Atau adakah sama, gelap-gelita dengan terang? Atau adakah
makhluk-makhluk yang mereka jadikan sekutu bagi Allah itu telah mencipta sesuatu
seperti ciptaanNya, sehingga ciptaan-ciptaan itu menjadi kesamaran kepada mereka?
Katakanlah: Allah jualah yang menciptakan tiap-tiap sesuatu, dan Dialah Yang Maha Esa,
lagi Maha Kuasa

Anda mungkin juga menyukai