Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK SEBAGAI

KUERSETIN DAN PENENTUAN KADAR KUERSETIN

I.

TUJUAN
Melakukan pemeriksaan parameter spesifik ekstrak dengan :
1. Menentukan kadar flavonoid total ekstrak sebagai kuersetin dengan
metode kolorimetri alumunium klorida
2. Melihat adanya kandungan kuersetin dalam ekstrak dengan metode KLT

II.
II.1
II.2
II.3
II.4
II.5

PRINSIP
Parameter spesifik
Flavonoid
Metode Kolorimetri Alumunium Klorida
Spektrofotometri
KLT

III.

REAKSI

IV.

TEORI DASAR

V.

ALAT DAN BAHAN

VI.
PROSEDUR
VI.1
Pembuatan Larutan Uji Ekstrak
1. Mengambil 1,0 g ekstrak
2. Melarutkan dalam 25 mL etanol 95%.

3. Mengaduk selama delapan jam dengan menggunakan alat pengaduk pada


kecepatan 200 rpm selama tiga hari.
4. Menyaring, filtrat yang diperoleh di ad etanol 95% sampai 25,0 mL.
VI.2
Pembuatan Kurva Baku
1. Membuat serangkaian larutan kuersetin dalam etanol dengan konsentrasi
40, 60, 80, 100, dan 120 g/mL.
2. Mengambil 0,5 mL dari masing-masing larutan, dicampur dengan 1,5 mL
etanol 95%; 0,1 mL alumunium klorida 10%, 0,1 mL kalium asetat 1M
dan 2,8 mL aquadest
3. Menginkubasikan pada suhu kamar selama 30 menit
4. Mengukur serapannya dengan spektrofotometer uv-vis pada panjang
gelombang maksimum yaitu 438 nm.
5. Membuat kurva bau standar
VI.3

Penentuan jumlah flavonoid dari larutan uji ekstrak

1. Sejumlah 0,5 mL ekstrak etanol sampel


2. Mencampur sampel dengan 1,5 mL etanol 95%; 0,1 mL alumunium
klorida 10%, 0,1 mL kalium asetat 1M dan 2,8 mL aquadest
3. Menginkubasikan pada suhu kamar selama 30 menit
4. Mengukur serapannya dengan spektrofotometer uv-vis pada panjang
gelombang maksimum yaitu 438 nm.
5. Menghitung jumlah flavonoid dengan metode kolorimetri alumunium
korida dihitung dengan menggunakan persamaan :

Keterangan :
F1 = Jumlah flavonoid dengan metode alumunium klorida,

C = Kesetaraan kuersetin (.g/mL),


V = Volume total ekstrak etanol (mL),
F = Faktor pengenceran (2),
m = Berat sampel (g)
VI.4

Pengujian kualitatif kandungan kuersetin dalam ekstrak

1. Totolkan larutan ekstrak dan baku kuercetin masing-masing 1 cm diatas plat


KLT
2. Plat dikembangkan dalam chamber yang mengandung 200 mL campuran nbutanol, asam asetat, dan air (4:1:5).
3. Setelah dikembangkan, plat dikeringkan dan dilihat dibawah sinar UV
4. Rf sampel dihitung dan dibandingkan dengan Rf standar
5. Untuk pengujian warna pada spot plat, plat ditempatkan dalam chamber
jenuh yang mengandung uap amonia. Hasil positif ditunjukan dengan
perubahan warna menjadi kuning pekat (kuercetin)
VII. PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai