Anda di halaman 1dari 17

ISU ISU STRATEGI DALAM PERUSAHAAN MULTINASIONAL

A. Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional (Multinasional Corporation-MNC) adalah jenis
khusus dari perusahaan internasional. Setiap perusahaan Amerika Serikat
menyebut dirinya internasional jika memiliki sebuah kantor cabang kecil,
katakanlah di Juarez aatau Toronto. Perusahaan internasional adalah perusahaan
yang terlibat dalam sembarang kombinasi aktivitas-mulai dari mengekspor atau
mengimpor sampai pada skala penuh proses pemanufakturan diluar negeri.
Sebaliknya, perusahaan multinasional adalah pengembangan lebih jauh
perusahaan internasionall dengan keterlibatan

mencakup seluruh dunia dan

manajemen serta pengambilan keputusannya mempunyai prespektif global.


M.E Porter menyatakan bahwa MNC beroperasi dalam industry dunia yang
tersebar dalam sebuah rangkaian kesatuan (kontinum) mulai dari multidomestik
sampai global. Industri industry multidomestik adalah spesifik bagi setiap
Negara atau sekelompok Negara dan biasanya merupakan sekumpulan industri
domestik yang penting, seperti usaha eceran dan asuransi. Sebaliknya industry
global adalah cakupan operasinya meliputi seluruh dunia dengan MNC hanya
membuat penyesuaian kecil pada kebiasaan - kebiasaan di Negara tertentu.
Industriglobal adalahh industry dimana aktivitas-aktivitas sebuah MNC disutau
Negara dipengaruhi secara signifikan oleh aktivitas aktivitasnya di Negara lain.
Contoh contoh industry global adalah penerbangan komersiall, perangkat
televise, semikonduktor, mesin fotocopy, mobil, jam tangan, dan ban kendaraan.
Factor factor yang cenderung menentukan apakah sebuah industry dapat
dikatakan sepenuhnya mutidomestik atau global adalah : (1) tekanan untuk
melakukan koordinasi dalam perusahaan multinasional yang beroperasi dalam
industry tersebut, (2) tekanan untuk kepekaan local sebagai bagian dari pasar
individu. Negara tujuan. Jika tekanan untuk melakukan koordinasi demikian
kuat dan tekanan untuk keperluan local demikian lemah bagi sebuah perusahaan
multinasional dalam industry tertentu, maka industry tempat MNC berusaha
cenderung menjadi global. Akan tetapi jika sebaliknya, maka industry tersebut
cenderung akan menjadi multidomestik.

Kontinum Industri Internasional


Multidomestik
Global
Industry dimana
perusahaan

Industry
tempat
perusahaan
perusahaan
mendesain perusahaan
produk- membuat dan menjual
sama, dengn hanya
produknya sesuai dengan produk
kebutuhanyang

melakukan
penyesuaian
kecil pada
kebutuhan khusus para konsumennya
disuatu Negara tertentu. Negara-negara tertentu diseluruh dunia.

Usaha eceran
Asuransi
Perbankan

Otomotif
Ban Kendaraan
Perangkat Televisi

B. Perdagangan Internasional : Keunggulan Kompetitif VS Keunggulan


Komparatif
Keunggulan Komparatif Negara
Adam Smith mengajukan teori keunggulan absolut yang menyatakan bahwa,
oleh karena Negara-negara tertentu mampu memproduksi barang-barang tertentu
dengan lebih efisien disbanding yang lain, maka mereka seharusnya
mengkhususkan diri pada produksi barang-barang tersebut dimana mereka
memiliki sebuah keunggulan. David Ricardo kemudian memperluas teori Adam
Smith dengan mengajukan teori Keunggulan Komparatif. Teori ini menyatakan
bahwa walaupun sebuah Negara memiliki keunggulan absolut dalam
memproduksi seluruh produk yang dibutuhkan, Negara itu masi akan
mendapatkan keuntungan dari perdagangan internasional jika mengkhususkan
diri dalam berbagai produk yang dapat dibuatnya dengan lebih efisien
disbanding memproduksii produk lainnya

Keunggulan Kompetitif Negara

Porter menyatakan bahwa keunggulan kompetitif lebih bermanfaat


disbanding keunggulan komparatif dalam menjelaskan perkembangan dan
perdagangan internasional saat ini. Ia mengidentifikasi empat factor yang
menciptakan keunggulan kompetitif Negara-negara.
2

1. Kondisi faktor - faktor produksi


Posisi suatu Negara berdasarkan factor-faktor produksi yang dimilikinya,
seperti tenaga kerja dan infrastruktur, merupakan modal utama untuk
bersaing dalam suatu industry tertentu. Sebagai contoh, pasukan besar Saudi
Arabia akan berminyak bumi berkualitas tinggi membuat perusahaanperusahaan minyak dari Negara tersebut mrmiliki keunggulan kompetitif
dalam industry minyak bumi dunia
2. Kondisi permintaan
Sifat permintaan Negara tujuan (permintaan dengan pertimbangan
pertimbangan tersendiri di Negara-negara tertentu) bagi produk atau jasa
yang dihasilkan oleh suatu industry.. jika konsumen Negara tujuan sangat
terdidik

dan

berpengatuhuan

luas

(missal

orang

jepang

dalam

pasarelektronik rumah tangga atau orang Amerika dalam pasar perangkat


lunak), perusahaan perusahaan yang beroperasi di Negara tersebut akan
dipaksa untuk memproduksi produk yang canggih, berkualitas tinggi namu
tetap dalam harga yang wajar dalam upaya meraih sukses di Negara tujuan.
3. Industry pendukung dan industry yang terkait
Disuatu Negara, ada tidaknya industry pendukung dan yang terkait
merupakan hal penting dalam persaingan internasional. Amerika Serikat saat
ini merupakan pemimpin dalam industrii computer dan perangkat lunak
sebagian karena adanya Silicone Valley yang berada di Kalifornia.
4. Strategi perusahaan, struktur, dan persaingan
Kondisi kondisi tertentu disuatu Negara menentukan bagaimana
perusahaan-perusahaan dibentuk, diorganisasi, dikelola, dan sifat persaingan
domestic yang dimilikinya. Sebagai contoh, saat ini banyak Negara, sedang
berkembang upaya-upaya memprivatisasi perusahaan perusahaan milik
Negara. Hal itu terjadi karena banyak permintaan semakin menyadari bahwa
perusahaan milik Negara tidak mampu bersaing dengan baik dalam pasar
internasional, jika perusahaan-perusahaan itu dipaksa mengikuti praktik dan
peraturn pemerintah tertentu demi alas an penetapan harga dan pemberian
kesempatan kerja bagi rakyat banyak.
Faktor Faktor menentukan Keunggulan Kompetitif Nasional

Strategi Perusahaan, Struktur, dan Persaingan

Kondisi Faktor-Faktor Produksi

Kondisi Permintaan

Industri-Industri Pendukung yang terkait

Lebih lanjut Porter menyatakan bahwa Negara-negara di dunia berkembang


melalui empat tahap perkembangan persaingan.
Tahap 1 Kekuatan factor factor produksi : banyak industry dalam suatu
Negara memperoleh keunggulannya hamper mutlak dari factor-faktor produksi utama.
Sebagai contoh, pasokan besar minyak bumi yang murah mendatangkan kesuksesan
bagi banyak perusahaan minyakk di Timur Tengah. Pada tahap ini, Negara-negara yang
ingin maju ke tahap selanjutnya harus memikirkan proses perpindahan teknologi yang
dibutuhkannya. Disini perpindahan teknologi yang bersifat internasinal tidak merujuk
pada proses membawa teknologi baru dari laboratorium ke pasar sasaran, tetapi pada

perpindahan teknologi canggih dari Negara-negara yang maju tingkat ekonominya ke


Negara-negara yang kurang berkembang.
Tahap2 Kekuatan Investasi : Teknologi dan berbagai metode dari luar negeri
tidak hanya diterapkan , tetapi juga dikembangkan. Keunggulan kompetitif diperoleh
dari pengembangan kondisi factor-faktor produksi utama dan strategi perusahaan,
struktur, serta pengembangan armada kapal untuk dapat mengomtimalkan factor
keunggulan dalam pelabuhan laut dan memiliki keunggulan kompetitif yang meliputi
seluruh dunia.
Tahap 3 Kekuatan Inovasi : Posisi berlian adalah tempat dimana dalam suatu
rentang luas berbagai industry, posisi itu mendukung dan memperkuat satu sama
lainnya. Sebagai contoh, industri baja, elektronik, dan plastic, serta industry-industri
lainnya, dibutuhkan untuk mendukung pengembangan industry otomotif yang sukses.
Perusahaan perusahaan yang berada dalam tahap ini tidak hanya meminjam dan
mengembangkan teknolgi dari perusahaan-perusahaan dinegara lain, tetapi merak
sebenarnya juga menciptakan inovasi.
Tahap 4 Kekuatan Kesejahteraan : Menurut Porter, tahap ini dapat dicapai bila
Negara-negara yang telah melewati 3 tahp perkembangan kompetitif, berkeinginan dan
mampu mempertahankan proses peningkatan keunggulan kompetitif nasionalnya.
Dalam tahp 4, kekuatan-kekuatan yang menentukan adalah hasil akumulasi
kesejahteraan yang diperoleh pada tahap-tahap sebelumnya. Dengan demikian, tahap ini
pada akhirnya membawa kemunduran ekonomis bagi perusahaan-perusahaan individual
dan kemudian banyak industry kehilangan keunggulan kompetitifnya- biaya meningkat,
kualitas turun derastis, dan inovasipun berjalan lambat. Rentang industry dimana
perusahaan-perusahaan masih dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya pun
masi sempit.

C. Masalah-masalah Internasional dalam Pengamatan Lingkungan


Pengamatan terhadap lingkungan, sebagai bagian pertama dalam proses manajemen
strategis, adalah hal penting yang harus dilakukan bila para manajer mempertimbangkan
untuk mengambil strategi-strategi yang bersifat internasional. Cara termudah untuk
memulai proses pengamatan adalah dengan melakukan analisis SWOT.
Pengamatan terhadap Peluang dan Ancaman Internasional

Lingkungan eksternal merupakan pertimbangan utama dalam mengelola operasi


perusahaan yang bersifat internasional. Untuk setiap negara atau kelompok negara
dimana sebuah perusahaan beroperasi, pihak manajemen harus menghadapi lingkungan
sosial yang sama sekali baru. Lingkungan sosial internasional juga sangat berbeda
sehingga lingkungan internal dan manajemen strategis sebuah perusahaan harus
menyesuaikan diri.
Variabel-variabel Penting dalam Lingkungan Sosial Internasional
Ekonomi
Teknologi
Hukum-Politik
Sosiobudaya
Perkembangan

Peraturan dalam alih

Bentuk pemerintahan

Kebiasaan, norma,

ekonomi

teknologi

Ideologi pemerintah

nilai-nilai

Pendapatan per kapita Ketersediaan sumber

Peraturan perpajakan

Bahasa

Iklim usaha

energi/biaya

Stabilitas

Demografi

Kecenderungan PDB

Ketersediaan sumber

pemerintahan

Tingkat harapan

Kebijakan fiskal dan

daya alam

Sikap pemerintah

hidup

moneter

Jaringan transportasi

terhadapa perusahaan Lembaga-lembaga

Tingkat

Tingkat ketrampilan

asing

sosial

pengangguran

tenaga kerja

Peraturan

Simbol-simbol status

Nilai tukar mata uang

Perlindungan paten

kepemilikan aset

Gaya hidup

Tingkat upah pekerja

dan merek dagang

oleh orang asing

Keyakinan agama

Sifat persaingan

Infrastruktur arus

Kekuatan kelompok-

Sikap terhadap

Keanggotaan dalam

informasi

kelompok oposisi

oranga asing

asosiasi ekonomi

Peraturan

Tingkat kemampuan

regional

peradagangan

membaca dan

Sentimen kaum

menulis

proteksionis
Kebijakan luar negeri
Aktivis kaum teroris
Sistem hukum dan
perundang-undangan
Sebelum perusahaan merencanakan strateginya untuk lokasi internasional tertentu,
perusahaan itu harus mengamati lingkungan sosial dan kewajiban-kewajiban lingkungan
yang harus dilakukannya dengan memerhatikan kesempatan yang tersedia dan

ancaman-ancaman yang mungkin muncul, dan membandingkan hal tersebut dengan


kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Dalam mencari lokasi pasar dan proses pemanufakturan yang menguntungkan
perusahaan multinasional harus mengumpulkan dan mengevaluasi data faktor-faktor
strategis di berbagai negara dan wilayah. Strategi tersebut mengurangi risiko bagi
sebuah perusahaan multinasional yang beroperasi hanya di satu negara namun membagi
risiko tersebut ke dalam serangkaian risiko yang lebih kecil di banyak negara. Oleh
karena itu, perusahaan-perusahaan multinasional harus mampu menghadapi risiko
politik dan ekonomi di berbagai negara dan wilayah yang berbeda.
Pengamatan terhadap Kekuatan dan Kelemahan Internasional
Setiap perusahaan yang ingin memasuki arena internasional, perlu menilai kekuatan dan
kelemahannya. Peluang sebuah organisasi untuk berhasil akan bertambah besar bila ia
mempunyai atau dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan berikut ini:
1. Keunggulan teknologi: Pendekatan inovatif atau produk baru atau proses baru
2.

memberikan posisi monopoli dalam jangka pendek bagi sebuah perusahaan.


Nama dagang yang kuat: Jika sebuah produk terkenal memiliki daya tarik,
kemewahan, marjin laba yang cukup tinggi akan dapat menutup biaya-biaya

yang harus dikeluarkan ketika pertama kali produk diluncurkan.


3. Keunggulan pemanfaatan skala produksi: Perusahaan besar

memiliki

keunggulan atas rendahnya biaya per unit produk dan basis keuangan yang
cukup kuat jika ia mengalami kemunduran.
4. Kemampuan untuk melakukan pengamatan: Kemampuan untuk mencari dengan
berhasil dan efisien berbagai kesempatan yang tersedia, akan jauh lebih penting
dalam melakukan negosiasi bisnis internasional.
5. Produk atau jasa yang unggul: Produk atau jasa yang solid hampir dapat
dipastikan akan memiliki daya tahan yang kuat dalam persaingan internasional.
6. Eksekutif internasional yang unggul: Kehadiran seorang eksekutif yang
memahami situasi-situasi internasional dan dapat mengembangkan sebuah
kelompok inti eksekutif yang dapat bekerja dengan baik dalam kantor negara
tujuan, hampir dapat dipastikan akan menghasilkan bangunan organisasi
internasional yang kuat dan mampu bertahan lama.

D. Isu-isu Internasional dalam Perumusan Strategi


Perumusan strategi menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks ketika perusahaan
masuk ke dalam arena internasional. Manajemen puncak perlu mengkaji ulang misi

dan sasaran yang saat ini digunakan untuk memutuskan apakah misi dan sasaran
tersebut relevan dengan aktivitas-aktivitas internasional. Manajemen puncak juga
harus mempertimbangkan alternatif-alternatif strategis dipandang dari sudut
kekuatan dan kelemahan perusahaan dan peluang dan kesempatan yang ada dalam
negara tujuan yang sedang dipertimbangkan. Analisis portofolio internasional dapat
membantu pihak manajemen mengevaluasi faktor-faktor strategis tersebut.
Analisis Portofolio Internasional
Untuk membantu perencanaan strategis internasional, G. D. Harrel dan R.O Kiefer
menunjukkan bagaimana analisis portofolio dapat diaplikasikan pada pasar
internasional. Ada dua faktor yang menjadi poros dalam matriks:
a. Daya tarik negara mencerminkan ukuran pasar, tingkat pertumbuhan pasar,
luas da, jenis peraturan pemerintah, faktor-faktor ekonomi dan politik negara
tersebut.
b. Kekuatan kompetitif produk mencerminkan pangsa pasar, kesesuaian
produk, marjin laba, dan dukungan yang tersedia.

Matriks Portofolio Perencanaan Produk Berdasarkan Faktor-faktor


Suatu Negara

Tinggi

Tinggi

Rendah

Menginvestasi/
Bertumbuh

Mendominasi/
Melepaskan
Usaha Patungan

Strategi-strategi
Terpilih

Rendah

Daya Tarik Suatu Negara

Kekuatan Kompetitif

Memanen/
Melepaskan
Mengkombinasi/
Memberikan
lisensi

Strategi-strategi Internasional yang Umum Digunakan


Tergantung pada situasi, misi, dan sasarannya, perusahaan multinasional dapat memilih
dari beberapa pilihan strategis, metode-metode yang paling sesuai untuk digunakan
dalam memasuki pasar luar negeri atau membangun fasilitas-fasilitas proses
pemanufakturan di negara lain. Strategi-strategi tersebut dapat dikombinasikan dengan
strategi tingkat korporasi, unit bisnis, dan fungsional, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Berikut ini beberapa strategi internasional yang sering digunakan:
a. Mengekspor: Mengirimkan barang-barang yang dihasilkan di negara asal ke
negara-negara lainnya untuk dipasarkan merupakan cara yang baik untuk
meminimisasi risiko dan untuk melakukan uji coba produk tertentu.
b. Memberikan lisensi (licensing): Dalam persetujuan pemberian lisensi,
perusahaan pemilik lisensi memberikan hak-hak tertantu kepada perusahaan
produk. Perusahaan yang menerima lisensi (licensee) membayar sejumlah
kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi atas keahlian teknologi yang
diberikan.
c. Joint ventures (usaha patungan): Perusahaan-perusahaan sering membentuk
usaha patungan untuk mengkombinasi sumber daya dan keahlian yang
diperlukan dalam mengembangkan produk atau teknologi baru.
d. Akuisisi: Cara yang relatif cepat untuk masuk ke negara lain adalah dengan
membeli sebuah perusahaan di negara tersebut. Manfaat-manfaat yang bersifat
sinergis dapat diperoleh jika perusahaan multinasional mengakuisisi perusahaan
yang memiliki lini produk komplementer yang cukup kuat dan jaringan
distribusi yang baik.
E. Masalah masalah Internasional dalam Implementasi Strategi
Supaya efektif, implementasi strategi strategi internasional harus menyadari
perbedaan bangsa dan budaya. Diantara pertimbangan implementasi yang akan diambil
MNC, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu :
Pemilihan Mitra Internasional
Aliansi strategis (dapat berupa usaha patungan dan kesepakatan untuk
memberikan lisensi) antara perusahaan multinasional dan mitra lokal di negara tujuan
sedang meningkat dengan pesat sebagai salah satu cara bagi MNC untuk memperoleh
kesempatan masuk ke negara negara lain, terutama negara berkembang. Oleh karena
kebijakan nasional dan kompleksitas pasar negara tujuan, perusahaan multinasional
sering memilih aliansi strategis untuk menyeimbangkan antara daya tarik negara tujuan
9

dengan resiko keuangan yang harus ditanggung. Kunci kesuksesan implementasi


strategi tersebut adalah pemilihan mitra lokal. Masing masing pihak perlu menilai
tidak hanya kesesuaian strategi pada masing masing strategi proyek perusahaan, tetapi
juga kesesuaian sumber sumber daya berharga yang dimilikinya.
Desain Organisasi Multinasional
Tahap perkembangan sebuah perusahaan dalam aktivitas internasionalnya dan
jenis industri yang dimasukinya sangat berpengaruh terhadap desain struktur organisasi
sebuah perusahaan. Masalah sentralisasi dan desentralisasi menjadi hal yang sangat
penting bagi sebuah perusahaan multinasional yang beroperasi baik dalam industri
multidomestik maupun dalam industri global. Seperti dalam kasus industri
internasional, MNC menghadapi dua tekanan yang saling bertentangan: yang pertama
menuntut adanya adaptasi terhadap kondisi lokal negara tujuan demi mendapatkan
efektivitas maksimum, dan di sisi lain menuntut adanya koordinasi untuk menjamin
konsistensi dengan perusahaan induk demi efisiensi maksimum.
Tahap Perkembangan Internasional
Tahap 1 : Pada tahap ini perusahaan domestik terutama mengekspor produk
produknya melalui pedagang dan distributor lokal yang berada di luar negeri. Hal
tersebut kecil pengaruhnya terhadap struktur organisasi karena segala sesuatunya
ditangani memalui departemen ekspor di kantor pusat perusahaan.
Tahap 2 : Sukses yang diraih pada tahap 1 memimpin perusahaan untuk membangun
perusahaan penjualannya sendiri dengan banyak kantor cabang di berbagai negara,
untuk mengurangi para pedagang perantara dan untuk memperoleh lebih banyak kontrol
atas pemasarannya. Ekspor menjadi aktivitas yang lebih penting sehingga perusahaan
membangun divisi ekspor untuk mengawasi kantor kantor penjualan perusahaan.
Tahap 3 : Sukses di tahap sebelumnya membawa perusahaan untuk membangun
fasilitas proses pemanufakturan dalam upaya menambah penjualan dan kantor
pelayanan di negara negara yang penting bagi perusahaan.Perusahaan sekarang
menambah divisi internasional yang bertanggung jawab terhadap sebagian besar fungsi
bisnis yang dilakukan di negara lain.
Tahap 4 : Pada tahap ini perusahaan sepenuhnya menjadi perusahaan multinasional,
dimana perusahaan meningkatkan investasinya di luar negeri. Perusahaan juga
membangun divisi atau perusahaan yang melakukan proses operasional lokal.

10

Perusahaan

tersebut

juga

membangun

kapasitas

pemanufakturan

lokal,

dan

mengorganisasi fungsi fungsi manajerial (seperti pengembangan produk, keuangan,


pemasaran, dan lain lainnya) secara lokal. Seiring perjalanan waktu, perusahaan induk
mulai mengakuisisi bisnis lainnya yang terkait, dan memperluas basis divisi operasional
lokal.
Tahap 5 : Beberapa perusahaan multinasionnal yang paling berhasil, masuk ke dalam
tahap ini dimana perusahaan telah memiliki personil, R&D, dan strategi strategi
keuangan lingkup dunia. Oleh karena kekhusuan proses operasinya dalam sebuah
industri global, MNC mendenasionalisasi operasi dan rencana desain produknya, proses
pemanufakturan, dan pemasaran, berdasarkan pertimbangan pertimbangan lingkup
dunia. MNC global menyusun strukturnya dalam bentuk matriks berdasarkan beberapa
kombinasi wilayah geografi, lini produk, dan fungsi fungsi. Seluruh manajer sekarang
bertanggung jawab terhadap masalah masalah yang menyangkut isu isu domestik
dan internasional.
Sentralisasi VS Desentralisasi
Dilema besar yang dihadapi perusahaan multinasional adalah bagaimana
memusatkan wewenang untuk menciptakan sistem keanggotaan yang saling terkait
secara luas sehingga dapat mencapai sinergi, dan pada saat yang sama memberikan
membagi bagi wewenang kepada para manajer lokal sehingga mereka dapat membuat
keputusan keputusan penting untuk memenuhi permintaan pasar lokal atau pemerintah
negara tujuan. Untuk mengatasi masalah tersebut, banyak MNC cenderung membuat
struktur mereka berdasarkan kelompok produk atau wilayah geografi. Mereka bahkan
dapat mengkombinasikan keduanya dalam struktur matriks 3M mencerminkan divisi
divisi produk perusahaan; sisi lainnya mencakup cabang cabang perusahaan di negara
negara internasional dan regional.
Struktur kelompok

produk

memampukan

sebuah

perusahaan

untuk

memperkenalkan dan mengelola sebuah lini produk yang sama di seluruh dunia dan
mensentralisasi pengambilan keputusan sepanjang lini produk. Sebaliknya, struktur
wilyah geografis mengijinkan perusahaan untuk menyesuaikan produk menurut
perbedaan regional, mencapai koordinasi regional, dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan pada anak perusahaan lokal.

11

Struktur Wilayah Geografis untuk Perusahaan Multinasional

Dewan
Komisaris
Presiden
Direktur
R&D

Staf
Perusahaa
n

Perusahaa
n Operasi
di Amerika
Latin

Perusahaa
n Operasi
di Eropa

Perusahaa
n Operasi
di Amerika
Serikat

Perusahaa
n Operasi
Di Afrika

Perusahaa
n Operasi
di Asia

Kelompok
Produk A

Kelompok
Produk A

Kelompok
Produk B

Kelompok
Produk B

Kelompok
Produk C
Survei terhadap 37 MNC besar Amerika Serikat di berbagai industri
menunjukkan bahwa 43 persen menggunakan divisi internasional; 35 persen
diorganisasi berdasarkan kelompok produk; 14 persen terstruktur berdasarkan wilayah
geografis; 5 persen menggunakan struktur fungsional; dan 3 persen menggunakan
struktur matriks. Bentuk divisi internasional lebih banyak digunakan oleh MNC-MNC
di Amerika Serikat dibanding MNC-MNC di Eropa.
Praktik Manajemen Internasional dan Manajemen Sumber Daya Manusia
Isu-isu internasional yang penting bagi perusahaan multinasional adalah praktik
manajemen yang dapat diterima secara universal dan manajemen sumber daya manusia
yang tepat.
Nilai-nilai Budaya dan Praktik-praktik Manajemen
Tidak ada satu jawaban mudah yang dapat diberikan terhadap pertanyaan
tersebut. Orang-orang di seluruh dunia adalah serupa dan berbeda. Sebagai contoh, studi
terhadap 14.644 orang di delapan negara bagian belahan barat dunia menunjukkan
bahwa kerja merupakan pusat kesenangan bagi banyak orang di seluruh negara, dan

12

bahwa pekerjaan yang menarik dan gaji yang baik adalah elemen-elemen pekerjaan
yang paling penting.
Dalam studi terhadap 53 perbedaan budaya bangsa, G. Hofstede menemukan
bahwa ia dapat menjelaskan kesuksesan dan kegagalan praktik-praktik manajemen
tertentu bedasarkan lima dimensi budaya.
1. Power Distance (PD) adalah seberapa jauh suatu masyarakat menerima
ketidakseimbangan distribusi kekuasaan dalam organisasi
2. Uncertainty Avoidance (UA) adalah seberapa jauh sebuah masyarakat merasa
terancam oleh situasi-situasi yang tidak pasti dan ambiguitas.
3. Individualism Collectivism (IC) adalah seberapa jauh sebuah masyarakat
menerima nilai-nilai kebebasan individual dan independensi dalam bertindak,
dibandingkan dengan kerangka sosial yang ketat dan loyalitas pada kelompok.
4. Masculinity - Feminity (M-F) adalah seberapa jauh sebuah masyarakat
berorientasi pada uang dan berbagai hal lainnya (yang oleh Hofstede disebut
maskulin) atau berorientasi pada orang lain (oleh Hofstede disebut feminin).
5. Confucian Dynamism (CD) adalah seberapa jauh masyaarakat mengikuti
prinsip-prinsip yang umumnya dianggap berasal dari Confucius. Prinsip-prinsip
tersebut adalah :
a. Mengelola hubungan berdasarkan status dan sensitivitas pada perjanjian
(kontrak) sosial;
b. Pentingnya menempatkan kerja keras, pendidikan, dan ketekunan sebagai hal
yang utama;
c. Pentingnya berhemat;
d. Memperlakukan orang lain seperti halnya diri sendiri ingin diperlakukan.
Manajemen Sumber Daya Manusia Internasional
Oleh karena perbedaan budaya yang ada, gaya manajerial dan praktik-praktik
sumber daya manusia pun harus disesuaikan dengan situasi-situasi tertentu di negara
lain. Banyak perusahaan multinasional berusaha mengisi posisi manajerial pada anak
cabang perusahaannya dengan penduduk asli negara tujuan yang berkualifikasi baik.
Berdasaarkan sebuah survei, lima karakteristik paling penting dari seorang
eksekutif internasional adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
F.

Pemahaman Strategis
Kemampuan beradaptasi dengan situasi baru
Sensitivitas terhadap budaya baru
Kemampuan bekerja dalam tim internasional
Kemampuan bahasa yang handal
Isu-isu Internasional dalam Evaluasi dan Pengendalian
13

Ketika MNC-MNC meningkatkan lingkup aktivitasnya di seluruh dunia,


informasi yang tepat pada waktunya menempati posisi yang sangat penting untuk
melakukan evaluasi dan pengawasan yang efektif. Dalam mengevaluasi berbagai
aktivitas dan operasi internasionalnya, MNC harus mempertimbangkan tidak hanya
ukuran-ukuran finansial, tapi juga pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan terhadap
aktivitas-aktivitasnya di negara tujuan.

Makalah Strategi Kebijakan Bisnis


Isu-Isu Strategis dalam Perusahaan

14

Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah yang diampu oleh Bpk Prof. Dr. Taher
Alhabsji

Disusun oleh :
Julay Xty Ludea Yasuha

(135030207111090)

Andri Setiawan

(135030201111014)

Dea Kusuma Riyadi

(135030200111141)

Fairico Putra R

(135030200111035)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR

15

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul Isu-Isu Strategis dalam Perusahaan. Kami berterima kasih kepada Bapak
Prof.Dr. Taher Alhabsji, selaku Dosen mata kuliah Strategi Kebijakan Bisnis Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan strategi perusahaan. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami selaku
penulis, maupun, orang yang membacanya. Sebelumnya, mohon maaf apabila terdapat
kesalahan atau terdapat kata yang kurang berkenan. Kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Malang, Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI

16

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
PEMBAHASAN
a. Perusahaan Multinasional..............................................................................1
b. Perdagangan Internasional: Keunggulan Kompetitif vs
keunggulan komparatif...................................................................................2
c. Isu-Isu Internasional dalam Pengamatan Lingkungan...................................5
d. Isu-Isu Internasional dalam Perumusan Strategi............................................7
e. Isu-Isu Internasional dalam Implementasi Strategi........................................9
f. Isu-Isu Internasional dalam Evaluasi dan Pengendalian................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................iii

17

Anda mungkin juga menyukai