Anda di halaman 1dari 2

TEKTONIK PULAU SUMBA

Ada beberapa hipotesis yang beralasan mengenai pergerakan dan


pembentukan Pulau Sumba. Pulau Sumba yang berada di Kepulauan Nusa
Tenggara bagian timur merupakan bagian dari busur depan (fore arc) atau busur
luar (outer arc) dari kesatuan Busur Banda bagian barat, dimana selain Pulau
Sumba terdapat Pulau Timor (NTT), Kepulauan Leti, Kepulauan Babar, Kepulauan
Tanimbar dan Kepulauan Kei (Maluku) yang juga merupakan satu deret outer
arc/fore arc. Untuk inner arc dari Busur Banda sendiri terdiri atas Pulau Flores,
pulau-pulau di timur Pulau Flores (Pulau Adonara, Solor, Lomblen, Pantar, Alor),
Pulau Wetar, Kepulauan Damar dan Kepulauan Banda (Maluku) yang memanjang
dengan orientasi barat ke timur lalu berubah arah (membusur) ke arah utara
(Minarwan, 2012). Busur luar merupakan kepulauan non-vulkanik, sedangkan
busur dalam umumnya merupakan kepulauan vulkanik. Hipotesis tersebut
antara lain:

1.

Pulau Sumba merupakan bagian dari Sundaland dan awalnya terletak


di sekitar Teluk Bone di selatan Pulau Sulawesi. Pulau Sumba bergerak
menuju selatan akibat adanya escape tectonics.Escape tectonics merupakan
reaksi berupa pergerakan blok lempeng ke arah luar (menjauhi pusat
tumbukan lempeng). Kronologinya adalah sebagai berikut. Pada Kenozoikum,
anak benua India pada lempeng Indo-Australia bergerak relatif menuju arah
utara dan mengalami tumbukan dengan lempeng Eurasia, implikasi
utamanya adalah terbentuknya Pegunungan Himalaya. Implikasi lain yang
terjadi adalah escape tectonics tersebut, dimana tumbukan antara kedua
lempeng tersebut mengakibatkan adanya kompresi di sekitar zona tersebut.
Ibarat puzzle, blok-blok lempeng ini awalnya merupakan pecahan dari
Gondwana yang kemudian tersatukan di wilayah Indonesia bagian barat, lalu
akibat adanya kompresi, pecah kembali dan bergerak menjauhi pusat

kompresi tersebut. Sebagai contoh, blok-blok lempeng di sebelah timur zona


tumbukan tersebut akan bergerak ke arah timur, menjauhi pusat kompresi
tadi. Demikian pula dengan Pulau Sumba, bergerak dari sekitar Teluk Bone
lalu bergerak akibat escape tectonicsmenuju tempatnya sekarang, di selatan
Pulau Flores.
Berbicara mengenai asal mulanya, setelah dilakukan korelasi stratigraf
antara Pulau Sumba, Sulawesi bagian selatan dan Kalimantan bagian tenggara,
diperoleh fakta bahwa batuan di ketiga tempat tersebut berkorelasi dan
urutannya hampir mirip.
2.

Pulau Sumba awalnya terletak pada posisi Pulau Alor dan Wetar saat
ini. Pulau Sumba bergerak ke barat sebagai konsekuensi dari tumbukan
Lempeng Australia ke arah utara. Seiring pergerakannya ke arah barat, Pulau
Sumba membuka cekungan Sawu yang saat ini merupakan Laut Sawu.
Pergerakan Pulau Sumba yang sangat cepat diperkirakan merupakan
implikasi dari adanya kompresi. Pulau Sumba menjauh dari pusat kompresi
dengan cepat seiring tumbukan lempeng Australia. Ibarat bola yang dihimpit,
bola tersebut akan berusaha keluar dari himpitan dan bergerak lateral ke arah
luar dari gaya kompresi tersebut. Demikian halnya Pulau Sumba yang bergerak
ke arah barat tersebut.
Berkenaan dengan asal mula Pulau Sumba, menurut saya, poin nomor
satu lebih bisa dipercaya karena adanya korelasi stratigraf antara tempat
tersebut, sehingga dapat dimungkinkan lebih jauh bahwa letak Pulau Sumba
berada diantara Kalimantan bagian tenggara dan Sulawesi bagian selatan.
Referensi:
Forum Sedimentologiwan Indonesia, 2012. Berita Sedimentologi: Lesser Sunda.
Rutherford, E., et al. 2001. Tectonic history of Sumba Island, Indonesia, since the
Late Cretaceous and its rapid escape into the forearc in the Miocene. Elsevier
Science B.V.
Satyana, A., 2014. Indonesia: Dibangun 400 Juta Tahun. Share <https://www.
facebook.com/permalink.php?
story_fbid=508800922599867&id=100004098920754> Diakses 13 November
2014.
Penulis : Hendra Guna Wijaya Geofsika UGM12

Anda mungkin juga menyukai