Cepat di Dunia
Dalam artikel sebelumnya kami telah memuat berita bahwa tahun 2050 Rusia akan
menjadi negara Islam, dan berita kali ini adalah tentang akan terjadinya paritas yang kecil
antara penduduk Islam dan Kristen di pertengahan abad 21 ini.
Tahun 2050 jumlah pengikut Islam akan menyamai agama Kristen, dan akan melebihi
Kristen secara global pada tahun 2070, hal ini diproyeksikan oleh Pew Research Center,
dengan alasan perbedaan tingkat pertumbuhan penduduk, populasi pemuda dan jumlah yang
perpindahan agama.
Studi ini mengatakan bahwa Kristen adalah agama terbesar di dunia pada tahun 2010,
dengan perkiraan 2,2 miliar pengikut, mewakili hampir sepertiga (31 persen) dari semua
populasi 6,9 miliar penduduk dunia. Islam berjumlah 1,6 miliar pengikut mewakili 23
persen dari populasi global.
Jika tren demografi ini terus berlanjut, maka, Pew mengatakan bahwa di pertengahan
abad ini, populasi Muslim diprediksikan meningkat sekitar 73 persen, dan mencapai 30
persen dari populasi dunia (2,8 miliar). Kristen akan menjadi 31 persen dari populasi dunia
(2,9 miliar).
Pertumbuhan yang menonjol ini adalah salah satu alasan Muslim diprediksikan tumbuh
Arti bacaan shalat perlu kita pahami baik secara global maupun kata per kata. Dengan
Memahami apa yang kita baca, shalat khusyu lebih mudah diraih. Sebaliknya, jika kita
tidak mengerti apa yang kita baca, maka hati dan fikiran akan lebih mudah terisi oleh
gurisan-gurisan lain yang dapat mengganggu kekhusyuan shalat. Ini terjadi karena hati dan
fikiran tidak memiliki kesibukan untuk mengartikan apa yang dibacanya.
Shalat yang tidak dilandasi dengan pemahaman arti merupakan salah satu ciri
ketidaksempurnaan shalat.
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam keadaan mabuk,
sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan (QS An Nisa:43).
Arti Bacaan Shalat Secara Global
Bacaan ruku: Memuji Allah yang Maha Suci dan Maha Agung
Bacaan Sujud : Memuji Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi
Jika shalat khusyu tidak berhasil diraih, maka shalat menjadi rutinitas yang
menjemukan. Karena itu, belajar shalat khusyu merupakan solusi agar shalat tidak lagi
menjadi beban harian. Jika orang lain dapat menghadirkan ketenangan, kenyamanan dan
kebahagiaan melalui teraphy, meditasi dan sejenisnya, maka shalat khusyu lebih mampu
mendatangkan lebih dahsyat dari itu.
Contoh nyata adalah sayidina Ali yang tidak merasakan sakit sedikitpun ketika anak
panah yang menancapnya dicabut saat melaksanakan shalat. Hal ini hanya dapat dijelaskan
dengan satu alasan: shalat khusyu jauh lebih dahsyat dibanding teraphy atau meditasi
manapun. Anda tentu setuju, bukan?
Ibadah shalat adalah rangkaian gerakan dan posisi tubuh yang diciptakan Allah. Allah
sang pencipta manusia pasti tahu persis teraphy yang paling cocok dan bermanfaat untuk
tubuh manusia. Itulah shalat, sebuah rangkaian cara yang merupakan anugerah dari Allah
untuk memperbaiki tubuh dan hati manusia, untuk kebahagiaan manusia.
Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu yang khusyu dalam
shalatnya (QS Al Muminun: 1-2). Inilah bukti bahwa shalat adalah anugerah Allah untuk
kebahagian manusia. Ayat ini juga memberi kepastian bahwa shalat khusyu adalah anugerah
untuk seluruh mukmin, untuk kita semua. Shalat khusyu bukan hanya untuk para nabi dan
sahabatnya.
Kisah Sayidina Ali di atas adalah salah satu bukti kenikmatan shalat khusyu. Bukti
tersebut, tentu bukanlah sebagai satu-satunya kriteria shalat khusyu. Kalau kita anggap
shalat khusyu harus seperti itu, maka kita akan merasa bahwa shalat khusyu amat sulit
dijangkau. Bukankah Allah telah berjanji tidak akan membebani kita, kecuali kita
disanggupkan-Nya?
Kita akan mendapatkan kadar kenikmatan shalat khusyu yang berbeda-beda, sesuai
dengan ilmu dan kegigihan usaha kita masing-masing. Sesungguhnya ada seseorang yang
mengerjakan shalat dimana dia tidak mendapatkan nilai shalatnya kecuali 1/10, 1/9, 1/8, 1/6,
1/5, 1/4, 1/3, atau 1/2-nya (HR Abu Daud, Nasai).