Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

Asuhan Keperawatan Gerontik

DISUSUN OLEH :
Janna Nahdya N

220110120110

Wenda Rizki Putri

220110120162

Citra Dwi Lestari

220110120167

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Topik Bahasan

: Asuhan Keperawatan Gerontik

Sasaran & Kriteria

: Lansia

Hari/tanggal

: Sabtu

Waktu

: Pukul 09.00 WIB

Tempat

: Fakultas Keperawatan Unpad

Petugas Penyuluh

: Janna Nahdya N, Wenda Rizki Putri, Citra Dwi Lestari

Pokok Bahasan

: Pengetahuan tentang perawatan diri akibat penurunan


derajat kesehatan (penyakit degenerative : nyeri sendi, maag,
dan penurunan fungsi otot) pada lansia.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Penelitian ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan fisik dan psikologis
pada lansia yaitu perawatan diri akibat penurunan derajat kesehatan (penyakit
degenerative : nyeri sendi, maag, dan penurunan fungsi otot) pada lansia.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah mengikuti penyuluhan ini, lansia mampu mampu :
1) Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala nyeri sendi dan maag yang diderita
lansia.
2) Keluarga dan lansia mampu menjelaskan kembali mengenai perawatan penyakit bila
kekambuhan terjadi
3) Keluarga dan lansia mampu menentukan perawatan yang tepat terkait penyakit
setelah dilakukan diskusi untuk menentukan perawatan tersebut.
POKOK BAHASAN
Perawatan diri akibat penurunan derajat kesehatan (penyakit degenerative : nyeri sendi,
maag, dan penurunan fungsi otot) pada lansia.
SUB POKOK BAHASAN
Diskusi untuk mengurangi resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada lansia

MATERI PENGAJARAN
2

Terlampir
MEDIA PENGAJARAN
Lansia
METODE PENGAJARAN
1) Sharing mengenai informasi penyakit yang diderita lansia mulai dari pengertian,
penyebab, tanda gejala, komplikasi hingga cara perawatan yang tepat terkait
penyakit tersebut
2) Tanya jawab
ALOKASI WAKTU
Waktu yang dialokasi sebanyak 60 menit terdiri atas :
1) Pembukaan (pre test)
2) Sharing mengenai informasi penyakit yang diderita lansia mulai dari pengertian,
penyebab, tanda gejala, komplikasi hingga cara perawatan yang tepat terkait
penyakit tersebut
3) Evaluasi (post test) dan penutup
STRATEGI INSTRUKSIONAL
1) Memperkenalkan diri.
2) Menjelaskan maksud dan tujuan dari penyuluhan yang akan diberikan.
3) Meminta kerjasama kepada responden.
4) Meminta persetujuan lansia agar bersedia menjadi responden.
5) Memberikan soal pre test.
6) Sharing mengenai informasi penyakit yang diderita lansia mulai dari pengertian,
penyebab, tanda gejala, komplikasi hingga cara perawatan yang tepat terkait
penyakit tersebut
7) Mengadakan tanya jawab lisan secara lisan untuk mengetahui sejauh mana
pehamaman peserta didik.
8) Tidak men-judge atau menyatakan salah kepada peserta didik yang belum tepat
menjawab pertanyaan.

9) Sementara melakukan pendidikan kesehatan penyuluh tetap memperhatikan


kondisi audience, apakah ada yang tidak atau kurang memperhatikan dan
mencoba berinteraksi agar audience kembali fokus.
10) Menanyakan apakah ada yang tidak dimengerti.
11) Memberikan soal post test.
12) Memberikan kesimpulan dari penyuluhan.
13) Menutup penyuluhan

KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN


Tahap
Kegiatan
Pembukaan
(15 menit)

Kegiatan Penyuluh (penyaji)

Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri dan

menjelaskan tujuan

Kontrak waktu

Menkondisikan lansia

untuk berkonsentrasi
Menyiapkan lembar

persetujuan
Meminta responden
membaca

Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan,

kertas kuisioner

menyetujui
Memperhatikan
Menerima lembar

persetujuan
Membaca

dan

inform consent dan

menandatangani,

menyetujui

jika

lembar

bersedia

menjadi
lembar

pretest dan menyiapkan

menit)

Media
Ceramah
dan

menjawab dan

lembar

persetujuan
Menyiapkan

Penyaji (30

Metode dan

Kegiatan Peserta

media
Memberikan

responden
Mengisi soal pretest

Memperhatikan

dan Sharing

materi

mendengarkan

materi tanya jawab

penyuluhan

yang

kepada

bertanya jika ada yang

disampaikan

ingin ditanyakan
responden :
1) Sharing
mengenai
informasi
yang

penyakit

diderita

lansia

mulai dari pengertian,


penyebab,

tanda
4

sera

serta

gejala,

komplikasi

hingga cara perawatan


yang

tepat

penyakit

terkait
tersebut

Memberikan
kesempatan

kepada

audience

untuk

bertanya
2) Menjawab pertanyaan
responden

jika

ada

pertanyaan
3) Recall materi kepada
Penutupan

(15 menit)

responden
Menyiapkan

lembar Memperhatikan

tentang

berisi

pertanyaan

mengenai penyakit serta

cara penanganan.
Mengumpulkan hasil

posttest
Memberikan kesimpulan
tentang penyuluhan yang
telah dilakukan
Memotivasi lansia agar
bisa menanggulangi rasa
sakit dan meningkatkan

dan

serta kertas kuisioner


posttest untuk responden mendengarkan
Melakukan
posttest menjawab soal post test
dengan
membagikan yang telah diberikan
kuisioner yang

dan Ceramah

kemampuan fisiknya
Mengucapkan
terima
kasih

kepada

semua

pihak

yang

telah

membantu
Menutup pertemuan

EVALUASI
5

1) Struktur
Ruang kondusif saat kegiatan berlangsung
Media dan materi tersedia dan memadai
Responden memadai
2) Proses
Ketepatan waktu pelaksanaan.
Lansia antusias ketika perawat memberi penyuluhan.
Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.
Lansia tidak merasa bosan dan tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan.
Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3) Hasil terkait dengan tujuan yang ingin dicapai
Tes lisan => Penyuluh meminta responden menyebutkan kembali tentang
penyuluhan ini, jika 50% jawaban yang disebutkan benar dan sesuai dengan
materi yang telah diberikan maka penyuluhan yang diberikan dapat bermanfaat
dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan lansia dalam perawatan

penyakit degenerative.
Tes tertulis => menyebarkan kuisioner, jika nilai benar dari setiap jawaban
lebih dari 75% maka nilai pengetahuan responden baik.

MATERI

I.

Maag
Gastritis (dyspepsia/penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya
asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan
imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris atau nyeri pada ulu hati.
Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas. Mekanisme kerusakan lambung
diakibatkan oleh ketidakseimbangan factor-faktor pencernaan seperti asam lambung dan

pepsin dengan produksi mucus bikarbonat aliran darah. Terdapat dua jenis penyakit gastritis
yaitu:
a. Gastritis Akut
Gatritis Akut (inflamasi mukosa lambung) paling sering diakibatkan oleh kesalahan
diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu
atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks empedu
atau terapi radiasi. Gastritis dapat juga menjadi tanda pertama infeksi sistemik akut. Bentuk
gastritis akut yang lebih parah disebabkan oleh asam kuat atau alkali yang dapat
menyebabkan mukosa menjadi gangrene atau perforasi.
b. Gastritis Kronis
Inflamasi lambung yang berkepanjangan yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan
asam lambung yang pekat. Gastritis kronis diklasifikasikan sebagai tipe A atau tipe B. Tipe
A berkaitan dengan penyakit autoimunmis., anemia pernisiosa. Tipe A ini terjadi pada
fundus atau korpus lambung. Tipe B (H. pylori) mengenai antrum dan pylorus. Berkaitan
dengan H.pylori. factor diit sepert iminum panas, bumbu penyedap, penggunaan obat,
alcohol, merokok, atau refluksisi usus ke dalam lambung.
Tanda dan Gejala
a.

Nyeri terbakar di epigastrium atau rasa tidak enak yang bertambah berat dengan

makan

A.

b.

Dispepsia

c.

Anoreksia

d.

Nausea / muntah

e.

Dapat terjadi pedarahan yang mengakibatkan hematemesis, melena.

Gastritis Akut
1.

Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.

2.

Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual,
dan anoreksia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.

3.

Beberapa pasien menujukkan asimptomatik.

4.

Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak
dimuntahkan tetapi malah mencapai usus.

5.

Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan


mungkin akan hilang selama 2 sampai 3 hari.

B. Gastritis Kronis
1. Gastritis tipe A: pada dasarnya asimptomatik kecuali untuk gejala-gejala defisiensi
vitamin B12.
2. Gastritis tipe B: pasien mengeluh anoreksia, nyeri ulu hati setelah makan,
bersendawa, rasa asam dalam mulut atau mual dan muntah.

II.

Pegal dan Nyeri Otot


Nyeri otot dan pegal-pegal adalah pertanda tubuh kita sudah terlalu letih dan butuh

dilenturkan. Nyeri otot tidak harus disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat.
Nyeri otot terjadi karena gerakan berlebihan atau tidak seimbang. Akibatnya, otot
mengejang setelah berkontraksi dalam waktu lama tanpa henti. Kondisi itu muncul karena
relaksasi otot sangat kurang dan pergerakan tubuh terbatas atau statis.
Pegal otot atau muscle soarness dapat diartikan sebagai keletihan pada otot-otot
yang melakukan kerja positif atau mengangkat beban. Metabolisme pada otot yang
melakukan kerja negatif 5-7 kali lebih kecil dibandingkan dengan otot yang melakukan
kerja positif.
Nyeri otot dan pegal adalah dua hal yang berbeda. "Rasa pegal timbul karena
penumpukan asam laktat, sementara nyeri hanya terjadi pada otot-otot tertentu saja dan
penyebabnya lebih jelas, misalnya karena gerakan berulang dan statis atau karena trauma,"
imbuhnya.

Sementara itu persendian berfungsi untuk melancarkan seluruh gerakan yang terjadi
pada tubuh kita. Jika kondisi persendian tidak baik, otomatis kinerja tubuh ikut menurun.
Beberapa penyebab nyeri otot adalah :
1.
2.
3.
4.

Duduk lama saat menyetir dalam keadaan jalanan yang macet,


Berjam-jam di depan komputer
Berdiri terlalu lama
Menggunakan hak tinggi dalam waktu yang lama.
Nyeri atau sakitnya terutama pada bagian yang menompang tubuh seperti pada

leher, bahu, siku, pinggang dan lutut. Nyeri otot terjadi karena gerakan berlebihan atau
tidak seimbang,seperti karena kurangnya relaksasi otot yang sangat kurang dan pergerakan
tubuh terbatas/statis, sehingga mengakibatkan otot mengejang setelah berkontraksi dalam
waktu lama tanpa henti.
Ada sekitar 650 otot yang membantu tubuh untuk bergerak. Otot terdiri dari serat
yang dapat berkontraksi sehingga mampu memanjang dan memendek untuk menghasilkan
gerakan. Tendon menghubungkan otot dengan tulang.
Penggunaan otot melebihi kemampuannya akan berakibat terjadinya terkilir, disebut juga
dengan otot yang tertarik. Sementara itu penggunaan yang berlebihan bagian tubuh tertentu
dapat menyebabkan cedera otot ringan. Otot bukannya kehilangan kekuatannya tetapi terasa
nyeri.
Pada dasarnya tubuh memiliki daya untuk beradaptasi dengan suatu kesalahan.
Cidera ringan atau berat bisa menyebabkan peradangan sehingga otot dan jaringan ikat
memendek. Sebenarnya ini merupakan cara tubuh agar bagian itu bisa beristirahat.
Pemendekan yang terjadi di otot-otot itu terjadi tanpa disadari dan lama kelamaan
akan membuat kita tidak nyaman melakukan suatu gerakan sehingga lingkup gerak pun
menurun. "Karena otot-otot terasa kaku kita jadi tidak leluasa bergerak," katanya.

III.

Penkes
Berikan pendidikan kesehatan mengenai segala sesuatu yang terkait penyakit maag

dan nyeri sendi kepada klien. Adapun penatalaksanaan penyakit maag pada klien,
diantaranya:

1. Kurangi minum alkohol dan makan teratur dan sehat sampai gejala-gejala
menghilang
2. Jika gejala-gejala menetap, mungkin diperlukan cairan IV, segera diperiksakan ke
dokter
3. Jika gastritis terjadi akibat menelan asam kuat atau alkali, encerkan dan netralkan
asam dengan antasida.
4. Jika gastritis terjadi akibat menelan basa kuat, gunakan sari buah jeruk yang encer
atau cuka yang di encerkan.
5. Antasida : Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet
dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida
menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa sakit akibat asam
lambung dengan cepat.
6. Penghambat asam : Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa sakit
tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti cimetidin,
ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam lambung yang
diproduksi.
Sementara penatalaksanaan untuk nyeri otot dan pegal otot adalah sebagai berikut:
Jika gejala nyeri sendi tergolong ringan, maka masih dapat ditangani di rumah
dengan cara:
1. Beristirahat dengan cukup. Untuk mencegah rasa sakit bertambah parah, hindarilah
aktivitas fisik atau gerakan-gerakan yang melibatkan sendi-sendi yang sedang meradang.

2.

Masase atau pijat. Memijat atau masase akan memberikan efek penurunan kecemasan
dan ketegangan otot. Rangsangan masase ini dipercaya akan merangsang serabut
berdiameter besar, sehingga mampu memblok atau menurunkan impuls nyeri. Tipe
masase yaitu efflurage yaitu memberikan pukulan pada tubuh dan petrisage yaitu
membuat pijatan atau cubitan besar pada kulit, subkutan, dan otot.

3. Stimulasi Kontralatera.

Stimulasi kontralateral adalah memberi stimulasi pada daerah

kulit di sisi yang berlawanan dari daerah terjadinya nyeri. Stimulasi kontralateral dapat
berupa garukan pada daerah yang berlawanan jika terjadi gatal, memijat (masase) jika
10

kram (kejang) atau pemberian kompres dingin atau panas serta pemberian balsam atau
obat gosok. Metode ini mungkin berguna jika daerah yang mengalami nyeri tidak dapat
disentuh karena hipersensitif, tertutup perban atau gips atau terjadi nyeri bayangan atau
fantom. (Anas T, 2006)
4. Distraksi. Distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
yang lain. Macam-macam distraksi yaitu Distraksi visual, distraksi pendengaran,
distraksi pernapasan, distraksi intelektual, teknik pernapasan, imajinasi terbimbing.
5. Relaksasi. Relaksasi otot rangka dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
mereleksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. Relaksasi memberikan efek
secara langsung terhadap fungsi tubuh, seperti: Penurunan tekanan darah, nadi, dan
frekwensi pernapasan, penurunan komsumsi oksigen oleh tubuh, penurunan ketegangan
otot, meningkatkan kemampuan konsentrasi, dan menurunkan perhatian terhadap
stimulus lingkungan.
6. Kompres panas. Pengertian pemberian kompres panas memberikan rasa hangat pada
klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada tubuh yang
memerlukannya. Tujuannya memperlancar sirkulasi darah, mengurangi rasa nyeri,
merangsang peristaltic usus, memperlancar penguluaran getah radang (eksudat), member
rasa nyaman dan tenang. (Eni Kusyati, 2006). Penggunaan panas (aplikasi kompres
panas) es baiknya dilakukan pada: Trauma yang lebih dari 48 jam, sistitis, hemoroid,
nyeri punggung, arthritis, bursitis. Penggunaan kompres panas dikontraindikasikan pada:
Trauma 12-24 jam pertama, perdarahan/edema, gangguan vascular, pleuritis.
7. Mengonsumsi obat-obatan antiinflamasi yang dijual bebas di apotek, seperti naproxen
sodium atau ibuprofen.
Tambahan cara mengatasi pegal muscle soarness adalah dengan melakukan gerakan senam
ringan untuk meningkatkan pompa vena atau dengan mengistirahatkan otot yang terkena
muscle soarness sambil dilakukan massage.
EVALUASI
Diagnosa

Intervensi

Evaluasi

Keperawata
n

11

Resiko

Intervensi

dilakukan

pada Partisipan

mampu

menjelaskan

penurunan

tanggal 23 April 2016 pukul pengertian maag secara singkat,

derajat

09.00 11.00 yang berlokasi di penyebab maag, yaitu pola makan

kesehatan

rumah klien

tidak teratur, dan makan makanan


yang terlalu asam dengan gejala

1. Menjelaskan

pengertian, nyeri hebat pada perut

penyebab, dan gejala maag


2. Menjelaskan pengertian, Partisipan

mampu

menjelaskan

penyebab, dan gejala maag pengertian nyeri sendi, penyebab


dan nyeri sendi
3. Menjelaskan

nyeri sendi, terlalu lama bekerja,


dengan gejala nyeri pada lutut
cara Partisipan mampu menjelaskan cara

mengatasi maag

mengatasi maag yaitu dengan cara


meminum

antasida

bila

terjadi

kekambuhan
4. Menjelaskan

cara Partisipan mampu menjelaskan cara

mengatasi nyeri sendi

mengatasi nyeri sendi yaitu dengan


berelaksasi atau istirahat sejenak
dan melakukan mengoleskan krim
analgesik di daerah yang terasa
nyeri

12

Anda mungkin juga menyukai