Primer
Kasus: Jl. K.H. Agus Salim Kota Gorontalo
Keterangan :
: Sirkulasi Utama
: Struktur kawasan yang dibentuk oleh jalan eksisting
: Linkage internal kawasan
: Rencana pusat kawasan
Gambar 2. Konsep Dasar Pola Struktur Utama Kawasan Perancangan
Gambar 3. Master Plan Kawasan Koridor Komersial Jl. Agus Salim Kota
Gorontalo
Gambar 4. Bird eye vew Kawasan Koridor Komersial Jl. Agus Salim Kota Gorontalo
Kesimpulan
Kawasan koridor komersial Jl. Agus Salim kota Gorontalo adalah kasus yang diangkat dalam
studi ini dengan konsep pengembangan dan perancangan kawasan yang bertujuan untuk
membentuk place making pada kawasan.
Penataan Kawasan Koridor Komersial pada Jalan Arteri Primer. Kasus: Jl. K.H. Agus Salim Kota
Gorontalo
POTONGAN A
POTONGAN B
POTONGAN C
POTONGAN D
Penataan kawasan koridor komersial dilakukan secara integratif dengan menata ruang
jalan dan menata kawasan di sisi ruangjalan dalam bentuk penataan yang kompak dengan
menggabungkan pola linier strip koridor dan pola memusat pada pusat kawasan.
Existing Condition
Future Plan
Satrio Shopping Belt sejatinya dirancang sebagai awasan wisata dan belanja yang membidik
pasar regional Asia-Pacific. Terinspirasi kesuksesan Orchad Road di Singapura yang mampu
menyedot turis dan pengunjung asing, khususnya dari Indonesia. Berbentuk koridor sepanjang
1,6 km. Terbentang dari perpotongan Jl Sudirman-Jl Dr Satrio (Karet Kuningan-Kuningan
Selatan) hingga mulut Jl Cassablanca. Konsep ini mengemuka pasca beroperasinya Jl
Cassablanca sebagai akses alternatif yang mengoneksi Jl Dr Saharjo dan Jl Jend Sudirman untuk
mengurai kemacetan di Jl Gatot Subroto serta dibukanya kawasan Mega Kuningan sebagai sentra
bisnis dan kantor perwakilan negara-negara asing.