Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh makhluk hidup layaknya sebuah mesin, memiliki alat-alat spesifik
untuk melakukan kinerja yang spesifik pula. Rutinitas makhluk hidup
membutuhkan sejumlah energi yang dijadikan bahan baku utama sebagai
penggeraknya. Energi yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari dalam tubuh yang
dihasilkan melalui proses-proses yang sangat rumit. Proses-proses ini lebih
dikenal dengan istilah metabolisme.
Metabolisme sangat penting bagi makhluk hidup untuk kelangsungan
hidupnya. Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup bersel satu sampai makhluk
hidup yang susunan tubuhnya sangat kompleks. Metabolisme terdiri atas dua
proses sebagai berikut.
1. Anabolisme Anabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui
sintesis senyawa-senyawa organik.
2. Katabolisme Katabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi
dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit.
Proses metabolisme yang terjadi di dalam sel makhluk hidup seperti pada
tumbuhan dan manusia, melibatkan sebagian besar enzim (katalisator) baik
berlangsung secara anabolisme dan respirasi katabolisme. Produk metabolisme
disebut metabolit. Cabang biologi yang mempelajari komposisi metabolit secara
keseluruhan pada suatu tahap perkembangan atau pada suatu bagian tubuh
dinamakan metabolomika.
Hasil pencernaan lemak (asam lemak dan gliserol) dan protein (asam
amino) masuk ke dalam jalur respirasi sel pada titik-titik yang diperlihatkan.
Beberapa titik yang sama bekerja untuk mengalirkan kelebihan zat intermedier ke
dalam jalur anabolisme ke sintesis lemak dan asam amino tertentu. Daur Krebs
merupakan jalur metabolisme yang utama dari berbagai hasil metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein. Hasil dari Siklus Krebs adalah energi ATP, CO 2,

dan H2O. Hal itu terjadi pada makhluk hidup aerob, sedangkan pada makhluk
hidup anaerob tidak menggunakan metabolisme Daur Krebs sebagai penghasil
energinya.
Pada pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana jalur jalur metabolisme dan
biogenetik biomolekul primer maupun sekunder serta produk produk metabolit
primer dan sekunder.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana jalur jalur biogenetik metabolisme primer?


Bagaimana jalur jalur biogenetik metabolisme sekunder?
Hubungan biosintesis metabolit primer dengan metabolit sekunder?
Apa saja produk-produk metabolit primer?
Apa saja produk-produk metabolit sekunder?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini diantaranya :
1. Mengetahui jalur jalur biogenetik metabolisme primer.
2. Mengetahui jalur jalur biogenetik metabolisme sekunder.
3. Mengetahui hubungan biosintesis metabolit primer dengan metabolit
sekunder.
4. Mengetahui apa saja produk-produk metabolit primer.
5. Mengetahui apa saja produk-produk metabolit sekunder.

BAB II
ISI

2.1 METABOLISME DAN BIOSINTESIS PRODUK ALAMI


A. Biosintesis Metabolit Primer
1. Biosintesis karbohidrat
a. Produksi Monosakarida Lewat Fotosintesis.
Dalam tumbuhan yang berklorofil, monosakarida diproduksi lewat
fotosintesis, suatu proses biologi yang mengubah energi elektromaknitik menjadi
energi kimiawi. Dalam tumbuhan hijau, fotosintesis terdiri dari dua golongan
reaksi. Satu golongan terdiri dari reaksi cahaya yang sesungguhnya mengubah
energi elektromaknitik menjadi potensi kimiawi. Golongan lain terdiri dari reaksi
enzimatik yang menggunakan energi dari reaksi cahaya untuk mengfiksasi karbon
dioksida menjadi gula. Reaksi terakhir ini sering disebut reaksi gelap. Hasil dari
kedua reaksi tersebut dapat disimpulkan menjadi reaksi sederhana sebagai berikut:
2H2O + CO2

klorofil

(CH2O)n + H2O + O2

Walaupun kesimpulan persamaan reaksi merupakan peran serta seluruh


reaktan dan produk, namun belum menggambarkan zat antara yang terjadi
sepanjang proses tersebut. Jadi reaksi yang terjadi tidak sesederhana dalam
persamaan reaksi tersebut. Jalur carbon dalam fotosintesis dikerjakan pertama kali
oleh Calvin dkk. seperti tercantum dalam Gambar 2.1.

b. Biosintesis Sukrosa
Sukrosa merupakan produk tanaman yang sangat berguna bagi manusia.
Penelitian menunjukkan bahwa sukrosa tidak hanya gula pertama yang terbentuk
dalam proses fotosintesis tetapi juga bahan transpor utama. Pembentukan sukrosa
mungkin merupakan prekursor biasa untuk sintesis polisakarida. Meskipun jalur
alternatif terdiri dari suatu reaksi antara glukosa 1-fosfat dan fruktosa yang
bertanggungjawab untuk produksi sukrosa dalam mikroorganisme tententu,
biosintesis metabolit penting dalam tumbuhan tinggi terjadi menurut jalur yang
tergambar pada Gambar 2.2
Fruktosa 6-fosfat, diturunkan dari daur fotosintetik, diubah menjadi
glukosa 1-fosfat yang kemudian bereaksi dengan UTP membentuk UDPglukosa.
UDP bereaksi dengan fruktosa 5 berubah menjadi sukrosa atau dengan fruktosa
langsung membentuk sukrosa.

2. Biosintesis lipid
Bertahun-tahun, sintesis lemak dan minyak lemak oleh organisme hidup
dipercaya dipengaruhi secara sederhana oleh reaksi balik yang bertanggungjawab
pada peruraiannya. Utamanya, hal ini termasuk hidrolisis ester gliserol-asam
lemak (gliserida) oleh enzim lipase dan dilkuti penyingkiran dua unit atom karbon
sebagai asetil-KoA dari rantai asam lemak oleh -oksidasi. Studi biosintesis
menunjukkan bahwa pembentukan lipid ini menggunakan jalur kimia yang

berbeda. Biosintes asam lemak berjalan dengan sederet reaksi melibatkan dua
komplek enzim plus ATP, NADPH2, Mn2+, dan karbon dioksida.
Pertama asetat bereaksi dengan KoA dan asetil-KoA yang terbentuk
diubah oleh reaksi dengan karbon dioksida menjadi malonil-KoA. Ini selanjutnya
bereaksi dengan asetil-KoA membentuk zantara dengan 5 unit karbon, yang
mengalami reduksi dan eliminasi karbon dioksida membentuk butiril-KoA.
Senyawa malonil-KoA bereksi lagi dengan senyawa ini membentuk zantara
dengan 7-atom karbon, yang direduksi menjadi kaproil KoA. Pengulangan reaksi
ini akan membentuk asam lemak (fatty acids) yang mempunyai atom karbon
genap dalam rantainya. Jadi bagian malonil-KoA, senyawa dengan 3 atom karbon,
ternyata merupakan pemasok satuan 2 atom karbon dalam biosintesis asam lemak.
Jalur biosintesis asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids), rantai
cabang, jumlah atom karbon gasal dalam asam lemak, dan lain-lain modifikasi
belum ditegakkan secara rinci. Bagian molekul (moiety) gliserol yang digunakan
dalam biosintesis lipid diturunkan utamanya dari isomer-L dan

-gliserofosfat

(L- -GP). Reaksi-reaksi yang terlibat dalam pembentukan tipe trigliserida


dirangkum dalam Gambar 3-4. L- -GP mungkin diturunkan baik dari gliserol
bebas maupun zantara glikolisis, dihidroasetonfosfat bereaksi berturut-turut
dengan 2 molekul asetil-KoA membentuk pertama asam L- -lisofosfatidat dan
kemudian asam L- -fosfatidat. Senyawa yang akhir ini diubah menjadi

,-digliserida, yang akan baik kembali kedaur asam fosfatidat atau bereaksi
dengan asil-KoA dan asam lemak untuk membentuk trigliserida. Mengenai
biosintesis asam lemak yang penting dalam farmasi belum diketahum secara rinci.
Misalnya ester alkohol tinggi pada malam mungkin terbentuk dari unit asam
lemak yang lebih pendek dalam biosintesis yang analog dengan asam lemak.
Senyawa hidrokarbon dari lemak terbentuk dari reduksi sekualena atau metabolit
yang setara.
Berikut garis besar jalur biosintesis asam lemak dan senyawa turunan aromatik.

Gambar 2.3 Garis Besar Jalur Biosintesis Asam Lemak Dan Senyawa
Turunan Aromatik

Gambar 2.4 Jalur Biosintesis Asam Lemak Tak Jenuh Dalam Sel Hewan,
Tumbuhan Dan Jamur.

3. Biosintesis Asam Amino dan Protein

Protein terdiri dari rangkaian asam amino. Di alam terdapat asam amino
esensial dan nonesensial. Asam amino esensial tidak dapat disintesis oleh tubuh
manusia, jadi harus diperoleh dan sumber protein dan luar. Biosintesis asam
amino sangat erat hubungannya dengan biosintesis metabolit sekunder, beberapa
contoh tercatum dalam Gambar 2.5 berikut.

B. Biosintesis Metabolit Sekunder


Biosintesis metabolit sekunder angat beragam tergantung dari golongan
senyawa yang bersangkutan. Jalur yang biasanya dilalui dalam pembentukan
metabolit sekunder ada tiga jalur, yaitu jalur asam asetat, jalur asam sikimat, dan
jalur asam mevalonat.
1. Jalur Asam Asetat
Poliketida meliputi golongan yang besar bahan alami yang digolongkan
bersama berdasarkan pada biosintesisnya. Keanekaragaman struktur dapat
dijelaskan sebagai turunan rantai poIi- -keto, terbentuk oleh koupling unitunit asam asetat (C2) via reaksi kondensasi, misalnya :
nCH3CO2H [CH3CO]nTermasuk poliketida adalah asam lemak, poliasetilena, prostaglandin,
antibiotika makrolida, dan senyawa aromatik seperti antrakinon dan tetrasiklina.
Pembentukan rantai poIi-_-keto dapat digambarkan sebagai sederet reaksi Claisen,
8

keragaman melibatkan urutan _-oksidasi dalam metabolisme asam lemak. Jadi, 2


molekul asetil KoA dapat ikut serta dalam reaksi Claisen membentuk asetoasetilKoA, kemudian reaksi dapat berlanjut sampai dihasilkan rantai poIi--keto yang
cukup.
Akan tetapi studi tentang enzim yang terlibat dalam biosintesis asam
lemak belum terungkap secara rinci. Namun demikian, dalam membentukan asam
lemak melibatkan enzim asam lemak sintase seperti yang dibahas di atas.
Mengenai reaksi-reaksi yang terjadi pada jalur asam asetat tercantum dalam

Gambar 2.5 acetate pathway


2. Jalur Asam Sikimat
Jalur asam sikimat merupakan jalur alternatif menuju senyawa aromatik,
utamanya L-fenilalanin, L-tirosina, dan L-triptofan. Jalur ini berlangsung dalam
mikroorganisme dan tumbuhan, tetapi tidak berlangsung dalam hewan, sehingga
asam amino aromatik merupakan asam amino esensial yang harus terdapat dalam
diet manusia maupun hewan. Zantara pusat adalah asam sikimat, suatu asam
yang ditemukan dalam tanaman Illicium sp, beberapa tahun sebelum perannya

dalam metabolisme ditemukan. Asam ini juga terbentuk dalam mutan tertentu dari
Escherichia coil. Adapun contoh reaksi yang terjadi dalam biosintesis asam
polifenolat tercantum dalam Gambar

Gambar 2.6 Shikimate Pathway


Dalam biosintesis L-triptofan dari asam 4- hidroksibenzoat juga terjadi zantara
asam korismat.
3. Jalur Asam Mevalonat
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman struktur yang
besar dalam produk alami yang diturunkan dari unit isoprena (C5) yang
bergandengan dalam model kepala ke ekor (head -to-tail), sedangkan unit
isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh jalur asam mevalonat
(mevalonic acid: MVA). Adapun reaksinya adalah sebagai berikut:

10

Gambar 2.7 Jalur Asam Mevalonat


C. Hubungan Antara Metabolisme Primer dan Sekunder
Berdasarkan kenyataan bahwa pada fase pertumbuhan tumbuhan utamanya
memproduksi metabolit primer, sedangkan metabolit sekunder belum atau hanya
sedikit dimetabolisme. Hal yang serupa juga sesuai dengan yang terjadi dalam
kultur jaringan tanaman dalam produksi metabolit sekunder, ingat kurva
pertumbuhan. Dalam kjt, produksi metabolit sekunder terjadi pada awal fase
stasioner (waktu pertumbuhan mulai berhenti). Dalam kaitannya hubungan kedua
metabolisme ini dapat dirangkum dalam gambar berikut.

11

Gambar 2.8 Building Block

Gambar 2.9 Bagan Hubungan Biosintesis Metabolit Primer Menjadi


Metabolit Sekunder

12

D. Upaya untuk Meningkatkan Metabolisme Sekunder


1. Metode konvensional
Adanya kenyataan mengenai ras kimia (chemical races) atau chemode
mes., yaitu adanya perbedaan kandungan kimia dalam tumbuhan antar satu spesies
yangmemiliki fenotipe sama, namun secara geneti berbeda; seperti keidentikan
bentuk luar tetapi berbeda dalam kandungan kimianya. Ekspresi genetik
metabolisme sekunder golongan senyawa tertentu.
a. Pemilihan bibit unggul perlu ditakukan. Bibit unggul dapat terjadi secara alami,
namun yang sering dikerjakan adalah hibridisasi dan mutasi serta pemuliaan
tumbuhan dengan penyerbukan silang atau metode lain yang sejenis.
b. Budidaya tanaman merupakan upaya untuk meningkatkan produksi metabolit
sekunder, serta memperoleh bahan dasar obat yang seragam.
2. Metode bioteknologi
Metode ini dapat ditempuh dengan berbagai cara, antara lain:
a. Pembentukan tanaman transgenik, yaitu dengan memindahkan materi genetik
dari tanaman satu ke tanaman lainnya. Dalam praktek sangat terbatas dilakukan,
mungkin masih terbatas pada penelitian. Di sini juga mencakup teknik DNA
rekombinan.
b. Penerapan teknik kultur jarinqan tanaman , baik dalam propagasi klonal,
embriogenesis somatik, kultur suspensi set dan kultur organ (akar berambut), serta
sel amobil dalam produksi metabolit sekunder dsb. Di samping itu juga dapat
dilakukan biotransformasi dengan kultur sel, hal ini juga dapat dilakukan dengan
sistem sel amobil.

13

PRODUK PRODUK METABOLIT PRIMER DAN METABOLIT


SEKUNDER
1. Metabolit Primer
Senyawa metabolit primer adalah senyawa organik yang berasal dari tanaman
dan secara umum memiliki kemampuan bioaktif, baik untuk kehidupan,
kelangsungan hidup, dan pertahanan tanaman tersebut. Metabolit primer secara
mendasar sama pada seluruh mahluk hidup yang berhubungan dengan pelepasan
energi dan sintesis makro molekul penting seperti protein, asam nukleat dan
material sel lainya. Ketika metabolisme primer berhenti maka organisme tersebut
berhenti. Sebuah metabolit primer atau utama merupakan suatu senyawa (zat)
essensial yang ditemukan pada organism pada tanaman, yang berperan penting
dalam semua proses kehidupan organism tersebut atau merupakan kebutuhan
dasar untuk melakukan kelangsungan hidup tanaman tersebut. Senyawa metabolit
primer dikelompokan menjadi empat kelompok makromolekul antara lain lipit,
asam nukleat, protein, dan karbohidrat.
Beberapa contoh proses metabolisme primer adalah
a. Katabolisme senyawa karbohidrat dan gula, biasanya terjadi melalui jalur
glikolisis dan siklus asam sitrat trikarboksilat yang mengahasilkan energi dan
reaksi oksidasi.
b. Katabolisme lemak melalui reaksi oksidasi juga menghasilkan energi.
c. Optimasi pembentukan energi melalui proses oksidasi fosforilasi pada organisme
aerobik.

Ciri-ciri Metabolit Primer pada tanaman

Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup


organisme penghasilnya (merupakan komponen esensial tanaman misalnya asam
amino, vitamin, nukleutida, asam nukleat, dan lemak).

14

Terbentuk melalui metabolisme primer

Bersifat tidak spesifik (ada pada hampir semua makhluk hidup )

Dibuat dalam kuantitas yang cukup banyak

Sering berhubungan dengan pertumbuhan organisme penghasilnya

Hasil akhir dari metabolisme, energi dan etanol

Dibuat dan disimpan secara intraseluler

2. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang terdapat dalam suatu
organisme yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pertumbuhan, 6
perkembangan atau reproduksi organisme. Berbeda dengan metabolit primer yang
ditemukan pada seluruh spesies dan diproduksi dengan menggunakan jalur yang
sama, senyawa metabolit sekunder tertentu hanya ditemukan pada spesies tertentu.
Tanpa senyawa ini organisme akan menderita kerusakan atau menurunnya
kemampuan bertahan hidup. Fungsi senyawa ini pada suatu organisme
diantaranya untuk bertahan terhadap predator, kompetitor dan untuk mendukung
proses reproduksi (Herbert, 1996).
Fungsi dari metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, sebagai contohnya untuk
mengatasi hama dan penyakit, maupun untuk menarik polinator saat penyerbukan
bunga. Sedangkan Metabolit sekunder bertugas untuk melindungi tanaman dari
gangguan hama dan penyakit, baik dari tanaman itu sendiri atau lingkungan
disekitarnya. Senyawa ini hanya diproduksi dalam jumlah sedikit, tidak terusmenerus, dan tidak terlalu penting seperti metabolit primer dalam kelangsungan
hidup tanaman.
Metabolit sekunder sering dijumpai dalam bentuk yang bermacam-macam
dan berbeda antara satu dengan lainnya, sesuai dengan jenis tanaman tersebut.
Karena fungsi dasarnya yang berhubungan dan interaksi dengan alam, sehingga
tugas utama metabolit sekunder sama seperti seperti pasukan keamanan pada
setiap Negara. Selain berfungsi sebagai pelindung tanaman dari hama dan

15

penyakit, metabolit sekunder juga berperan sebagai zat pengatur tumbuh tanaman
serta menarik serangga penyerbuk (atraktan).
Ciri-ciri Metabolik sekunder pada tanaman.

Fungsi ekologis, penarik serangga, pelindung diri, alat bersaing, hormone.

Tersebar tidak merata dalam tiap organism.

Kaktifan fisiologi berkaitan dengan struktur kimia dan hubungan antara


struktur.

Perbedaan penyusun kimia tergantung pada pengembangan kimia organik


dan hubungan antara struktur dan keaktivan.

Sebagian besar dari metabolik sekunder adalah turunan dari lemak.


Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:

1) Terpenoid.
Terpenoid mengandung karbon dan hidrogen serta disintesis melalui jalur

metabolisme asam mevalonat. Contoh dari terpenoid yaitu


monoterpenoid, merupakan senyawa essence dan memiliki bau yang spesifik yang
dibangun oleh dua unit isopren atau jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis
senyawa menoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang
laut, serangga, dan binatang jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah
diketahui.struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau

siklik.
Seskuiterepenoid, merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit
isopren yang terdiri dari kerangka asilklik dan bisiklik dengan kerangka dasar

naftalen.
Diterpenoid, merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom karbon dan dibangun
oleh 4 unit isopren. Senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu
sebagai hormon pertumbuhan tanaman. Senyawa diterpenoid dapat berbentuk
asiklik, bisiklik, trisiklik, tetrasiklik dan tata nama yang digunakan lebih banyak

adalah nama trivial.


triterpenoid, merupakan senyawa yang mempunyai 30 atom karbon.
dan polimer terpena.
2) Fenolik

16

senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena, hidrogen,
dan oksigen dalam struktur kimianya. Contohnya asam fenolat, kumarina, lignin,
flavonoid, dan tanin.
3) Kelompok metabolit sekunder yang lain yaitu senyawa yang mengandung
nitrogen. Contoh dari kelompok yang mengandung nitrogen adalah alkaloid dan
glukosinolat.
Struktur penghasil metabolit sekunder terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Jaringan Rekresi adalah jaringan yang mengeluarkan senyawa yang belum
melewati proses metabolisme. Jaringan ini terdiri dari hidatoda dan kelenjar
garam. Hidatoda merupakan struktur yang mengeluarkan air dari mesofil ke
permukaan daun. Sedangkan kelenjar garam berfungsi untuk mengeluarkan garam
yang terserap.
2. Jaringan Ekskresi merupakan jaringan yang terdapat di permukaan tubuh. Jaringan
ini terdiri dari:

Rambut kelenjar dan kelenjar. Terdapat pada bagian trikoma. Fungsi rambut
kelenjar adalah menyaring zat-zat ekskresi misalnya minyak atsiri dan mengatur
pengeluaran ekskresi lewat plasma sedangkan kelenjar berfungsi untuk penghasil

lendir.
Kelenjar madu. Umunya terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di
bagian pangkal. Bentuknya berupa tonjolan yang terdiri dari banyak sel diatasnya

memiliki plasma yang kental.


Osmofora adalah kelenjar yang menghasilkan minyak menguap pada bagianbagian bunga
Metabolit

sekunder

pada

tembakau yaitu: Nikotin

(-pyridil--N-methyl

pyrrolidine), resin, minyak Atsiri, asam-asam organik (seperti asam oksalat, asam
sitrat, dan asam malat), dan karotin (Samsuri, 2009). Selain itu tembakau juga
menghasilkan metabolit sekunder seperti Formaldehid, Amoniak, Asam Sianida,
Piridin, Etanol, Eugenol (Anonim, 2009).

17

BAB III
KESIMPULAN
1. Jalur jalur biogenetik pada metabolisme primer yaitu :
- Jalur Biosintesis Karbohidrat

Jalur Biosintesis Asam Lemak

18

Jalur Biosintesis Asam Amino

2.
-

Bagaimana jalur jalur biogenetik metabolisme sekunder?


Jalur Asam Asetat

Jalur Sikimat

19

Jalur Mevalonat

3. Hubungan biosintesis metabolit primer dengan metabolit sekunder dapat


dilihat pada bagan berikut.

20

4. Produk-produk metabolit primer yaitu :


Senyawa metabolit primer dikelompokan menjadi empat kelompok
makromolekul antara lain lipit, asam nukleat, protein, dan karbohidrat.

5. Produk-produk metabolit sekunder yaitu :


Senyawa metabolit sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
4)
5)
6)

Terpenoid.
Fenolik
Kelompok metabolit sekunder yang lain yaitu senyawa yang

mengandung nitrogen. Contoh dari kelompok yang mengandung nitrogen


adalah alkaloid dan glukosinolat.

DAFTAR PUSTAKA
Aliefman Hakim, 2014, Pengembangan Keterampilan Generik Sains,
Keterampilan Berpikir Kritis, Dan Pemahaman Konsep Mahasiswa
21

Melalui Praktikum

Proyek Mini Kimia Bahan Alam:Universitas

Pendidikan Indonesia.
Anonim, 2015 http://agroteknologi.web.id/pengertian-dan-definisi-metabolit
primer-pada-tanaman/ diakses tanggal 24 september 2016 pukul 21.00.
Anonim, http://agroteknologi.web.id/pengertian-dan-definisi-metabolit-sekunderpada-tanaman/ diakses tanggal 24 september 2016 pukul 21.00.
Ahmad Najib, 2006, Ringkasan Materi Kuliah Fitokimia II, Fakultas Farmasi :
Universitas Muslim Indonesia.
Carlasabandar,

2010.

Senyawa

Metabolit

Sekunder

dari

Spesies

Jatropha.http://www.carlasabandar.wordpress.com. Diakses pada tanggal


24 september 2016 pukul 21.30.
Dr. Stephen P Stanforth, 2006, Natural Product Chemistry at Glance, Blackwell
Publishing : Australia.
Lenny Sovia, 2006, Senyawa Terpenoida dan Steroida, FMIPA : USU.
Nofiani Risa, 2008, Urgensi dan Mekanisme Biosintesis Metabolit
Sekunder Mikroba Laut, FMIPA : Tanjungpura.
Raymond Cooper and George Nicola, 2015, Natural Product ChemistrySources,
Separations and Structures. CRC Press : New York.

22

Anda mungkin juga menyukai