Anda di halaman 1dari 2

Struktur Modal Sasaran Lokal versus Global

MNC dapat menyimpang dari struktur modal sasaran lokal pada suatu negara tempat
pembiayaan diperoleh, namun tetap mencapai struktur modal sasaran global (berdasarkan
konsolidasi dari struktur modal seluruh anak perusahaannya). Contoh kondisi negara asing
khusus berikut memberikan gambaran motivasi dibalik penyimpanan struktur modal sasaran
lokal yang tetap memenuhi struktur modal sasaran global.
Kompensasi Leverage Keuangan Anak Perusahaan yang Tinggi
Pertama, anggaplah negara A tidak mengizinkan MNC dengan kontor pusat di mana pun untuk
mendaftarkan saham pada bursa saham lokal. Berdasarkan kondisi ini, anak perusahaan MNC
yang ingin mengembangkan usahanya akan meminjam dana dengan menjual obligasi atau
mencari pinjaman bank dan tidak menjual saham di negara tersebut. Karena terpaksa
menggunakan pembiayaan utang, MNC dapat menyimpang dari target struktur modalnya, yang
dapat meningkatkan biaya modal keseluruhan. Induk perusahaan dapat mengompensasi kenaikan
utang ini dengan menggunakan lebih banyak pembiayaan ekuitas bagi pembiayaan
operasionalnya, alternatifnya pertimbangkan MNC yang ingin memperoleh pembiayaan di
Negara B, di mana terjadi kekacauan politik. Penggunaan pinjaman bank lokal menjadi lebih
tepat karena dapat menghindari usaha anak perusahaan terkena dampak kondisi politik di negara
tersebut. Jika bank lokal menjadi kreditor anak perusahaan MNC, maka menjadi kepentingan
mereka untuk memastikan bahwa usaha anak perusahaan akan cukup menguntungkan untuk
dapat melunasi pinjamannya. Karena anak perusahaan memiliki leverage keuangan lebih besar
dari yang diinginkan MNC secara keseluruhan, maka induk perusahaan dapat menggunakan
lebih sedikit leverage keuangan untuk membiayai usahanya sendiri dengan tujuan untuk
mencapai struktur modal sasaran secara keseluruhan (global).
Kompensasi Leverage Keuangan Anak Perusahaan yang Rendah
Asumsikan bahwa Negara C mengizinkan anak perusahaan MNC untuk menjual saham dan
mendaftarkannya pada bursa saham setempat. Juga asumsikan bahwa proyek yang akan
dilaksanakan di negara tersebut tidak akan menghasilkan arus kas selama lima tahun, karenanya
membatasi kemampuan anak perusahaan untuk menghasilkan pembiayaan internal. Pada kasus
ini, pembiayaan ekuitas oleh anak perusahaan mungkin lebih tepat. Anak perusahaan dapat

menjual saham, dan, dengan membayar dividen rendah atau tidak membayar dividen, anak
perusahaan dapat menghindari arus kas keluar besar lima tahun mendatang. Induk perusahaan
dapat mengompensasi penggunaan ekuitas anak perusahaan yang besar dengan meminta salah
satu atau beberapa anak perusahaan asing di negara lain untuk lebih banyak menggunakan
pembiayaan utang. Atau alternatif lain, induk perusahaan dapat menggunakan lebih banyak
pembiayaan utang untuk aktivitas operasionalnya.
Keterbatasan dalam Kompensasi Leverage Keuangan yang Tidak Normal dari Anak Perusahaan
Contoh yang diberikan hingga saat ini memperlihatkan bahwa induk perusahaan dapat
mengompensasi

ketidakseimbangan

yang

disebabkan

oleh

anak

perusahaan

dengan

menyesuaikan cara pembiayaan aktivitas usahanya sendiri. Namun, perubahan struktur modal
induk perusahan dapat menghasilkan biaya modal yang lebih tinggi bagi induk perusahaan.
Dengan mempertimbangkan bahwa keputusan pembiayaan anak perusahaan dapat memengaruhi
struktur modal induk perusahaan dan karenanya memengaruhi struktur modal induk perusahaan,
maka anak perusahaan harus mempertimbangkan dampak keputusannya terhadap induk
perusahaan. Keputusan anak perusahaan untuk menggunakan leverage keuangan yang sangat
tinggi atau sangat rendah harus diambil hanya jika manfaatnya melebihi biayanya bagi MNC
secara keseluruhan.
Strategi mengabaikan struktur modal sasaran lokal untuk mencapai struktur modal
sasaran global akan layak selama dapat diterima oleh kreditor dan investor asing. Namun, jika
kreditor dan investor asing mengawasi struktur modal setiap anak perusahaan asing, mereka akan
meminta pengembalian dana yang lebih tinggi dari MNC. Misalnya, struktur modal sasaran
lokal bagi perusahaan yang berlokasi di Negara A (dari contoh sebelumnya) dan dari Negara B
berbasis utang. Kreditor pada kedua negara tersebut dapat mengenakan penalti bagi anak
perusahaan karena struktur modal lokal dengan utang tinggi, meskipun struktur global MNC
lebih seimbang, karena mereka mengira bahwa anak perusahaan mungkin tidak mampu melunasi
utangnya yang tinggi. Namun, jika induk perusahaan merencanakan untuk menjamin anak
perusahaan, maka induk perusahaan dapat menjamin pelunasan utang pada kreditor di negara
asing, yang dapat mengurangi persepsi risiko mereka dan menurunkan biaya utang. Beberapa
induk perusahaan MNC bersedia menanggung keuangan anak perusahaannya karena, jika tidak,
anak perusahaan tidak dapat memperoleh pembiayaan yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai