Hipertensi, aneurisma serebral, penyakit jantung, perdarahan serebral, DM, usia, rokok, alkoholik, peningkatan kolesterol, obesitas
Mobilitas terganggu
GANGGUAN PERFUSI
JARINGAN OTAK
HAMBATAN
MOBILITAS FISIK
ADL dibantu
DEFISIT PERAWATAN
DIRI
Pasien bedrest
penekanan lama pada daerah punggung dan bokong
Suplai nutrisi dan O2 ke daerah tertekan berkurang
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
RESIKO GANGGUAN
INTEGRITAS KULIT
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Gangguan mobilitas fisik
Berhubungan dengan :
- Gangguan metabolisme sel
- Terapi pembatasan gerak
- Indeks massa tubuh diatas 75
tahun percentil sesuai dengan
usia
- Kerusakan persepsi sensori
- Kerusakan muskuloskeletal dan
neuromuskuler
- Intoleransi aktivitas/penurunan
kekuatan dan stamina
- Kerusakan kognitif
- Penurunan
kekuatan
otot,
kontrol dan atau masa
-
DO:
Penurunan waktu reaksi
Kesulitan merubah posisi
Keterbatasan motorik kasar dan
halus
Keterbatasan ROM
Gerakan disertai nafas pendek
atau tremor
Ketidak stabilan posisi selama
melakukan ADL
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
NIC :
Joint Movement : Active
Exercise therapy : ambulation
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Defisit perawatan diri
berhubungan dengan kelemahan
otot progresif
DO :
Pasien nampak kotor
Ketidak mampuan pasien untuk
mandi
DS :
Klien mengatakan belum pernah
mandi selama dirumah sakit
Klien mengatakan tidak bisa
mandi sendiri
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
Self care : Activity of Daily Living (ADLs)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ........
. Defisit perawatan diri teratas dengan kriteria
hasil:
Klien terbebas dari bau badan
Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan
untuk melakukan ADLs
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
NIC :
Self Care assistane : ADLs
Monitor kemempuan klien untuk perawatan
diri yang mandiri.
Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias,
toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai klien mampu secara
utuh untuk melakukan self-care.
Dorong klien untuk melakukan aktivitas seharihari yang normal sesuai kemampuan yang
dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi
beri bantuan ketika klien tidak mampu
melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Risiko gangguan integritas
kulit
berhubungan
dengan kurangnya nutrisi dan suplai O2. Faktor-faktor risiko:
Eksternal :
- Hipertermia atau hipotermia
- Substansi kimia
- Kelembaban udara
- Faktor mekanik (misalnya :
alat yang dapat menimbulkan
luka, tekanan, restraint)
- Immobilitas fisik
- Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembaban kulit
- Ekskresi dan sekresi
Internal :
- Perubahan status metabolik
- Tulang menonjol
- Berhubungan dengan dengan
perkembangan
- Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
- Perubahan turgor (elastisitas
kulit)
- Psikogenik
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC :
Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
Status Nutrisi
Tissue Perfusion:perifer
Dialiysis Access Integrity
Intervensi