Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KEUANGAN

SUMBER PENGGUNAAN DANA DAN ANALISIS EVA & MVA

Oleh :
I.B GEDE AGASTYA MAHARDIKA

(1515351172)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

Sumber, Penggunaan Dana, Analisis EVA dan MVA

1.1 Sumber Dana dan Penggunaan Dana


Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari periode ke periode atau dari tahun
ke tahun dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana
sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana tersebut digunakan
atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara
membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat kita simpulkan
bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan
melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana
tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana. Setelah kita mengetahui
pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat diketahui bahwa hasil dari
analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam
pengelolaan sumber dan penggunaan modal kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan
dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para
kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur
jangka pendek terutama akan tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja)
suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan
dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang maupun dalam
persediaan atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya kenaikan dalam
modal kerja ini akan diinterpretasikan bergantung kepada sumber-sumber yang menyebabkan
kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari hasil operasi
perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan
dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka
panjang.

Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :


1)

Penyusunan

laporan

perubahan

neraca

(statement

of

balance

sheets

changes)

Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik
waktu dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan
dana.
2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba
ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam analisa sumber-sumber dan penggunaan dana
disebut kas (arti sempit) dan modal kerja (arti luas).

Dana Dalam Arti Kas

Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan
elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh
karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas. Laporan sumber
dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan
memberkan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumbersumber kas dan pengunaan-penggunaannya.
Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana (kas):
1. Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing
elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar /
memperkecil kas.
3. Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke
dalam golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
4. Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan
penggunaan dana.

Dari laporan neraca dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang dapat memperbesar kas adalah :
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas:
a. Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil
penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
b. Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang
merupakan penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
c. Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan
tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap:
a. Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil
penjualannya merupakan sumber dana
b. Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang
bersangkutan
3. Bertambahnya setiap jenis hutang:
Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan
dana yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan
4. Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham
baru tersebut merupakan sumber dana
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada
tambahan dan bagi perusahaan yang bersangkutan.

6. Penyusutan:
Penyusutan merupakan biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan
pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan sebagai sumber
dana.
Elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1. Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah berarti
perlu uang untuk membeli persediaan, sehingga kas berkurang. Piutang bertambah perlu kas
untuk menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada pembelian sekuritas
yang memerlukan uang kas.
2. Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap. Pembelian
aktiva tetap memerlukan kas, maka uang kas akan berkurang akibat penambahan aktiva tetap
tersebut.
3. Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada sebagian
hutang yang dibayar. Untuk membayar hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi
berkurang.
4. Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga kas mejadi
berkurang.

5. Rugi Operasi
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi maka
kerugian tersebut harus ditutup dengan kas, sehingga memperkecil kas.
6. Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga pembayaran
deviden tersebut akan memperkecil kas.

1.2 Analisis Market Value Added (MVA) dan Economic Value Added (EVA)
1.2.1 Market Value Added (MVA).
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegng saham. Selai itu tujuan
inijuga menjamin sumer daya yang langka dialokasikan secara efisien dan memberi manfaat
ekonomi. Kemakmuran pemegang saham dimaksimalkan dengan memaksialkan kenaikan nilai
pasar dari modal perusahaan di atas nilai modal yang disetor pemgang saham atau dengan kata
lain selisih antara nilai perusahaan (nilai pasar kapital) dengan nilai buku kapital disebut
dengan Market Value Added (MVA). MVA saat kini dianggap menjadi panduan terbaik untuk
menilai manajemen perusahaan publik apakah bagus atau tidak karena MVA menjawab persoalan
penting yang dibutuhkan investor atau kemampuan manajemen perusahaan publik untuk
menambah kekayaan

mereka. Peningkatan

nilai MVA akan terjadi apabila modal

perusahaan adalah faktor yang paling relevan dalam pembentukan nilai perusahaan.
MVA = Nilai Pasar Ekuity-Modal Ekuitas yang disetor Pemegang saham
= (Jumlah Saham Beredar)(Harga Saham)-Total Nilai Ekuity
Contoh:

Sebagai Ilustrasi jika PT ABC memiliki market value of equity Rp 150 juta dan nilai modal yang
disetor adalah Rp 10 juta. Maka MVA PT ABC adalah Rp 150 juta- Rp 10 juta = Rp 140 Juta
1.2.2 Economic Value Added (EVA)
Modal Operasi atau Operating Capital merupakan penjumlahan dari utang, saham prefen
dan saham biasa yang digunakan untuk pengadaan asset operasi bersih atau net operating sistem,
yaitu modal kerja operasi bersih atau net operating working capital ditambah investasi pabrik dan
peralatan bersih. Operating asset sama dengan modal untuk membeli operating asset. EVA
mampu menghitung laba ekonomi yang sebenarnya suatu perusahaan pada tahun tertentu dan
sangat berbeda jika dibandingkan laba Akuntansi. EVA mencerminkan residual income yang
tersisa setelah semua biaya modal, termasuk modal saham, telah dikurangkan. Sedangkan laba
akuntansi dihitung tanpa mengurangkan biaya modal.
EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang diberikan perusahaan
kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitik beratkan pada EVA dapat
diartikan telah beroperasi pada cara-cara yang konsisten untuk memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham. Perlu dicatat bahwa EVA dapat juga diterapkan pada tingkat divisi atau
subsdiary perusahaan. Dengan Demikian EVA merupakan salah satu kriteria yang lebih baik
dalam penilaian kebijakan manajerial dan kompensasi. Nilai perusahaan akan menngkat jika
perusahaan membiayai investasi dengan net present value yang positif, karena net present value
yang positif akan memberikan economic value added kepada pemegang saham.
Contoh:
EVA = Laba Bersih Operasi Setelah Pajak (NOPAT)-Biaya Modal Setelah Pajak yang diperlukan
Utuk mendukung Operasi
= EBIT (1-Pajak Perusahaan) - (Modal Operasi)(Biaya Modal Setelah Pajak)

Tabel MVA dan EVA PT Rifki


(Dalam Jutaan Rupiah)
1999

1998

Harga per Lembar Saham

23,00

26,00

Jumlah Saham Beredar

50,00

50,00

Market Value of Equity

1.150,0

1.300,00

Book Value of Equity

896,00

840,00

Value-Book 254,00

460,00

283,80

263,00

40%

40%

170,30

157,80

1.800,00

1455,00

11%

10,8%

198,00

157,10

(27,70)

0,70

Perhitungan MVA

MVA=Market
Value
Perhitungan EVA
EBIT
TARIF PAJAK (t)

NOPAT = EBIT (1-t)


Total
Investor-Supplied
Operating Working Capital
Biaya Modal Setelah Pajak (%)
Biaya Modal (Rp)

EVA=NOPAT-Biaya Modal

Pada periode tersebut terjadi kombinasi antara penurunan harga saham, Rp26 ke Rp 23, dan
kenaikkan nilai buku modal, dari Rp 1.300 menjadi Rp 1.150, sehingga menyebabkan penurunan

MVA. MVA tahun 1999 masih positif namun terjadi penurunan nilai kemakmuran pemegang
saham sebesar Rp 460-Rp 254 =Rp 206 Juta
EVA Tahun 1998 positif yaitu Rp 700.000,- sedangkan pada tahun 1999 negatif yaitu Rp 27,7
juta. Net operatig income after tax (NOPAT) naik, namun EVA masih tetap menurun. Hal ini
dikarenakan tingkat kenaikkan NOPAT sebesar 8% lebih kecil daripada tingkat kenaikkan rupiah
biaya modal sebesar 26% sehingga kenaikan biaya modal tersebut mengakibatkan EVA turun.
Dapat dikemukakan bahwa dari tahun 1998 sampai 1999 net incom turun, namun penurunan itu
sedrastis penurunan EVA. Net Income terbukti tidak mencerminkan modal yang dipergunakan
sehingga angka ini kurang akurat jika digunakan dalam penentuan tujuan atau target perusahaan
atau untuk pengukuran kinerja manajerial.
Secara umum dapat dinyatakan dua pengamatan yaitu
1. Ada hubungan antara MVA dan EVA, namun sifatnya tidak selalu searah. Jika suatu
perusahaan memiliki EVA negatif, maka MVA mungkin saja akan bernilai negatif dan
sebaliknya jika EVA positif maka belum tentu MVA perusahaan akan positif. Harga
Saham sebagai salah satu komponen MVA akan lebih banyak ditentukan oleh kinerja
masa depan dan bukan kinerja masa lalunya. Sehingga perusahaan dengan EVA negatif
dapat saja memiliki MVA positif jika investor harapan akan perubahan yang lebih baik
pada perusahaan di masa depan.
2. EVA secara umum lebih bermanfaat dibanding MVA untuk mengevaluasi kinerja
manajerial sebagai bagian dari incentif compensation program dengan alasan (1) EVA
menunjukkan nilai tambah yang terjadi pada tahun tertentu. (2) EVA dapat diterapkan
pada tingkat divisi atau unit dari perusahaan besar secara individual, sedangkan MVA
harus diterapkan untuk perusahaan secara keseluruhan. Karena alasan ini MVA lebih
banyak digunakan untk mengevaluasi kinerja top manajemen selam jangka waktu yang
panjang.

Referensi
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi 4.Yogyakarta: BPFE

Anda mungkin juga menyukai