Anda di halaman 1dari 2

RSCM

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional


Dr. Cipto Mangunkusumo
Disiapkan oleh :
Nama

dr. Wahyu Widodo, SpOT

Jabatan

Kepala Departemen Medik


Orthopaedi dan Traumatologi

PANDUAN PELAYANAN
FELON
L03.0
Nomor Dokumen:
No. Dokumen Unit:
OT.HAND.SPO.001
Disetujui Oleh :
Dr. dr. Ratna Dwi Restuti
SpTHT-KL (K)
Direktur Medik dan
Keperawatan

Tanda
Tangan

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

No. Revisi :
00

Halaman :
1/2

Ditetapkan oleh:
Direktur Utama

Dr. dr. C.H. Soejono, Sp.PD-KGer


NIP. 196006121985121001
Tanggal Terbit :
20 April 2016

Unit Kerja : Departemen Medik


Orthopaedi dan Traumatologi
RSCM

Pengertian
Infeksi tertutup pada regio pulpa di phalanx.
Tujuan
Sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan pada pasien felon.
Kebijakan :
1. Penatalaksanaan felon dilakukan sesuai dengan indikasi medis dan standar operasional prosedur
medik
2. Biaya administrasi keuangan harus diselesaikan sesuai dengan tindakan yang dilakukan
Prosedur
1. Pasien mendaftar di bagian pendaftaran.
2. Pemeriksaan oleh dokter adalah sesuai dengan nomor urut mulai dari:
a. Anamnesis:
Adanya rasa nyeri
Bengkak
Riwayat trauma minor pada regio ujung jari
Adanya riwayat paronychia
b. Pemeriksaan Fisik: edema, formasi abses
3. Tidak diperlukan pemeriksaan khusus. Pada keadaan khusus (infeksi berat dan immunocompromised)
diberikan surat pengantar untuk pemeriksaan radiologi lokal.
4. Pasien akan diberi penjelasan atas beberapa prosedur yang mencakup:
a. Informasi mengenai diagnosis dan rencana tindakan
b. Informed consent mengenai jenis tindakan operasi sesuai dengan kemampuan pasien dan
fasilitas yang tersedia
5. Informed consent mengenai rencana tata laksana pasien, baik konservatif maupun operatif, pilihan terapi
dibuat berdasarkan hasil informed consent.

PANDUAN PELAYANAN
FELON
L03.0

RSCM

Nomor Dokumen :

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional


Dr. Cipto Mangunkusumo

No. Revisi :
00

Halaman :
2/2

No. Dokumen Unit:


OT.HAND.SPO.001

6. Terapi operatif dilakukan dengan metode berikut:


Dilakukan anestesi digital block
Dilakukan insisi
Dilakukan evakuasi pus
7. Pada keadaan khusus, dapat dilakukan kultur mikroba pada sediaan pus.
8. Pasien yang menolak tindakan pembedahan, harus menandatangani surat penolakan tindakan setelah
mendapatkan informed consent.
9. Pasca tindakan, pasien dipulangkan. Apabila diperlukan pengawasan, pasien akan dirawat dalam
supervisi dokter orthopaedi.
10. Pasien harus kontrol sesuai dengan instruksi dokter.
11. Pemeriksaan yang akan dilakukan di poliklinik: klinis, radiologi yang sesuai, laboratorium yang
diperlukan.
Unit Terkait :
1. Orthopaedi
2. Patologi Klinik

Anda mungkin juga menyukai