Anda di halaman 1dari 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Berikut adalah hasil pengamatan mengenai denyut jantung yang


dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti, suhu dan penambahan zat kimia serta
dengan perlakuan otomasi jantung ( pelepasan jantung d luar tubuh katak).
Tabel 1 Frekuensi denyut jantung dari beberapa percobaan
Nomor

Macam Percobaan

1.
2.
3.
4.

Suhu dingin
Suhu Panas
Asetilkholin
Adrenalin
Otomasi (jantung di luar
tubuh)

5.

Frekuensi denyut jantung


(banyaknya denyut/menit)
Sebelum
Sesudah
92,00 denyut/menit 85,33 denyut/menit
83,00 denyut/menit 85,33 denyut/menit
73,33 denyut/menit 74,67 denyut/menit
77,33 denyut/menit 72,00 denyut/menit
73,33 denyut/menit 54,67 denyut/menit

Gambar Jantung

Ventral

Dorsal

Pembahasan

Menurut Syafar dan Ramadhanti (2013), jantung katak mempunyai sistem


peredaran darah ganda, dimana jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi
kiri, serambi kanan, dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,
darah yang banyak mengandung oksigen dan karbondioksida masih bercampur
dalam bilik jantung.
Dari hasil praktikum didapatkan hasil bahwa denyut jantung katak buduk
Bufo melanostictus dipengaruhi oleh beberapa macam pengaruh eksternal seperti
suhu dingin, suhu panas, penambahan larutan asetilkolin, tambahan larutan
adrenalin, dan adanya otomasi. Frekuensi denyut jantung tertinggi didapat saat
diberikan pengaruh suhu panas, sedangkan frekuensi denyut jantung terendah
didapat saat adanya otomasi (jantung di luar tubuh katak). Larutan ringer
berfungsi untuk mempercepat denyut jantung. Larutan ringer laktat bersifat
hipertonis, sehingga konsentrasi cairan di dalam sel-sel otot jantung meningkat
yang menyebabkan otot jantung akan lebih cepat berkontraksi dari frekuensi
denyut jantung normal. Larutan asetilkolin berperan sebagai neurotransmitter
yang dilepaskan oleh saraf saraf parasimpatis dan juga saraf saraf
preganglionik.
Jantung tetap berdenyut setelah seluruh persarafannya dipotong; bahkan
bila jantung dipotong-potong, setiap potongan jaringan jantung masih berdenyut.
Hal ini sesuai dengan teori, yang dipaparkan oleh Ganong (2003), adanya
aktivitas berdenyut disebakan oleh adanya jaringan khusus pemicu di jantung
yang mampu mencetuskan potensial aksi berulang-ulang. Jaringan picu jantung
membentuk sistem hantaran yang dalam keadaan normal menyebarkan impuls ke
seluruh jantung.
Jantung menerima darah dari sistem vena yang berasal dari jaringan dan
organ tubuh. Denyut jantung berasal dari sistem penghantar jantung yang khusus
dan menyebar melalui sistem ini kesemua bagian miokardium. Struktur yang
membentuk sistem penghantar adalah simpul sinoatrial ( simpul SA ), lintasan
antar simpul di atrium, simpul atrioventrikular ( simpul AV ) , berkas His dan
cabang-cabangnya dan sistem Purkinje
Pembuluh darah terdiri dari beberapa pembuluh darah diantaranya,
arteriol, kapiler dan venule. Berikut hasil pengamatan mengenai sifat peredaran
darah pada arteriol, kapiler dan venule. Arteriol memiliki arah percabangan yang
divergen, sifat aliran yang tersendat, kecepatan aliran yang kurang dari venule,

memiliki ketebalan dinding sedang serta berpembuluh relative besar. Hasil


pengamatan pada kapiler didapatkan data tidak adanya arah percabangan, sifat
aliran yang relative lancar dan menimbulkan kecepatan alir yang tinggi, dinding
kapiler tipis dan memiliki sedikit pembuluh darah. Hasil pengamatan pada venule
didapatkan data bahwa venule memiliki percabangan yang konvergen serta sifat
alir yang sangat lancar sehingga kecepatan alirannya sangat kuat, berdinding tebal
dan sangat banyak pembuluh.
Hasil yang didapatkan pada pengamatan pembuluh darah sesuai dengan
literatur. Menurut Sonjaya (2013), arteri merupakan pembuluh darah yang keluar
dari jantung menuju kapiler. Bentuknya bercabang-cabang dan mempunyai ciri
berukuran lebih besar dari vena, cairan yang ada didalamnya kaya oksigen tetapi
miskin karbondioksida sehingga warnanya lebih terang. Sedangkan pada vena
menurut Guyton (1995), bercabang-cabang dentan kiri dan berukuran kurang
besar bila disbanding dengan arteri. Vena merupakan darah yang kaya akan
karbondioksida. Bentuk peredaran darah pada kapiler lancar dan berpembuluh
tipis.
Perbedaan pada hasil dengan teori yang tidak sesuai disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya praktikan yang kurang teliti dalam perhitungan
waktu, anastesi yang kurang tepat serta hewan percobaan telah mengalami
gangguan fisik ketika diberikan perlakuan.

SIMPULAN
Denyut jantung dipengaruhi oleh beberapa rangsangan seperti adanya
suhu, serta penambahan larutan adrenalin ataupun asetilkolin. Jantung yang
mengalami otomasi atau dikeluarkan dari tubuh katak masih tetap bisa bergerak.
Sifat aliran darah pada setiap pembuluh berbeda fungsi dan macamnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ganong W. 2003. Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta (ID) : EGC
Guyton CR. 1995. Fisiologi Manusia Edisi Revisi. Jakarta (ID) : EGC
Sonjaya. 2013. Fisiologi Ternak. Bogor (ID) : IPB Press
Syafar M, Ramadhanti D. 2013. Rangsangan dan kontraksi otot jantung, sistem
sirkulasi darah,, rangsangan dan aksi integrasi saraf dan fungsi otak. Fisiologi
Ternak. 1(1):1-8

Anda mungkin juga menyukai