c. Dopaminergik
d. Inhibitor kolineesterase
e. L-DOPA
3. Gambaran patognomonik dari demensia alzheimer
pada pemeriksaan patologi anatomi adalah
a. Neurofibilary tangles
b. Badan pick neuronal
c. Gen ApoE 2.
d. Badan inklusi intrasitoplasmik.
e. Badan inklusi intranuklear.
4. Defisit kolinergik yang terjadi akibat adanya iskemik
yang dapat menstimulasi glutamat berlebihan
sehingga mengakibatkan kematian sel neuron akibat
eksitoksisitas glutamat merupakan patofisiologi yang
dapat ditimbulkan oleh penyakit...
a. Demensia Alzheimer
b. Demensia Frontotemporal
c. Demensia LewyBody
d. Demensia Vaskular
e. Demensia Kortikal
5. Pemeriksaan Neuroimaging struktural yang
direkomendasikan untuk identifikasi demensia adalah
a. EEG
b. MRI
c. PET
d. SPECT
e. X-Foto Kepala
Seorang laki-laki, 56 tahun dengan keluhan kelemahan sisi tubuh kiri secara mendadak sejak 1,5
jam yang lalu. Kondisi pasien GCS 15, TD 160/100 mmHg, pemeriksaan fisik umum lain normal.
Pemeriksaan neurologis didapatkan paresis N.VII dan N.XII UMN sinistra, hemiparesis sinistra
dengan kekuatan otot 2/2/2/2 pada ekstremitas atas dan bawah. Funduskopi dalam batas normal.
Pemeriksaan laboratorium darah perifer lengkap normal, gula darah sesaat 150 mg/dl, APTT dan
PTT normal, EKG ditemukan pembesaran ventrikel kiri. Pemeriksaan CT-Scan kepala tidak
ditemukan perdarahan. NIHSS 7.
Apa tata laksana khusus awal yang paling tepat untuk kasus di atas?
a. rTPA 0,6 mg/kgBB iv drips dalam 24 jam.
b. rTPA 0,6 mg/kgBB iv drips dalam 12 jam.
c. rTPA 0,9mg/kgBB iv drips dalam 24 jam.
d. rTPA 0,9mg/kgBB dengan bolus awal 10% iv dari dosis total.
e.
2.
3.
Seorang laki-laki, 33 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak
5 jam yang lalu. Diawali dengan nyeri kepala hebat yang terjadi mendadak. GCS 13. Tekanan
darah 160/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/m, laju pernapasan 18x/m, dan saturasi oksigen 97%.
Pada pemeriksaan neurologis ditemukan kaku kuduk, paresis N. VII UMN sinistra. Terdapat
perdarahan subhialoid pada funduskopi. Status motorik tidak ditemukan kesan hemiparesis. CTScan kepala tanpa kontras sebagai berikut:
Apakah tindakan paling tepat untuk mencegah terjadinya perdarahan ulang pada kasus di atas?
a. Terapi antifibrinolitik 4 mg IV diikuti infus kontinyu 1 g/ jam.
b. Asam traneksamat 1000 mg IV dilanjutkan 500 mg tiap 6 jam.
c. Istirahat total dengan elevasi kepala 30O di tempat tidur.
d. Kontrol tekanan darah (kisaran sistol 140-160mmHg).
e. Penggunaan koil intraluminal dan balon.
4.
5.
Laki-laki, 58 tahun datang ke Polikilinik Stroke untuk kontrol rutin karena strokenya. Penderita
mengalami stroke sejak 1 bulan yang lalu. Pemeriksaan kekuatan motorik masih 0 (nol) untuk
lengan dan tungkai kanan (belum ada perbaikan).
Berapakah nilai Cerebral Blod Flow yang menyebabkan proses apoptosis, nekrosis dan kerusakan
neuron ireversibel ?
a. Dibawah 10ml/100g/menit
b. Dibawah 20 ml/100g/menit
c. Dibawah 30 ml/100g/menit
d. Dibawah 40 ml/100g/menit
e. Dibawah 50ml/100g/menit
6.
Laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan sulit tidur. Menurut istrinya saat tidur malam hari
pasien mendengkur keras dan mengalami episode henti nafas, batuk-batuk dan kemudian
terbangun sejenak, dan berlangsung berulang kali terutama pada posisi tidur terlentang. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan berat 102 kg tinggi 162 cm.
Sebutkan terapi yang tepat untuk kasus ini ?
a. Zolpidem
b. Operasi linguo plasti
c. Diberikan obat-obat sedatif
d. Diberikan obat-obat stimulan
e. Terapi positive airway pressure
7.
Seorang anak 12 tahun datang dengan keluhan sering bingung dan berperilaku aneh saat tidur
pada malam hari. Pasien tidak memiliki keluhan pada siang hari dan bisa kembali tertidur setelah
kejadian tersebut. Pasien tampak sehat, perkembangan di sekolah sesuai usia. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal.
9.
Seorang anak laki-laki 4 tahun dengan keluhan kejang berupa spasme dengan gerakan aksial
singkat dan mendadak lebih sering fleksi dibandingkan ekstensi yang diikuti dengan teriakan.
Pada gambaran iktal EEG ditemukan pola elektro-dekrimental berupa gelombang lambat
menyeluruh dengan aktivitas tinggi yang diikuti dengan aktivitas amplitudo rendah.
Prognosis pada kasus ini adalah?
a. Kematian pada 70% kasus.
b. Retardasi mental pada 80-90% kasus.
c. Remisi lengkap pada usia sekitar 10 tahun.
d. Prognosis baik, 80-90% terkontrol dengan obat.
e. Pada 90% kasus terkontrol dengan obat anti epilepsi.
10.
Seorang anak laki-laki 14 tahun datang dengan keluhan utama riwayat hentakan pada lengan dan
tungkai yang sering muncul saat bangun pagi dan sesaat sebelum tidur. Jika terjadi hentakan
barang yang dipegang penderita langsung terlepas. Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal.
Pemeriksaan EEG menunjang suatu diagnosis Juvenile Myoclonic Epilepsy.
Berapa lama pemberian obat epilepsi pada penderita ini?
a. 2-3 tahun.
b. 2 tahun bebas kejang.
c. 3 tahun bebas kejang.
d. Setelah usia pubertas.
e. Seumur hidup.
11.
Seorang laki-laki 9 tahun datang dengan keluhan utama sering bengong sejak 1 tahun yang lalu.
Saat bengong pasien tidak berespons dengan keadaan sekitar. Bengong terjadi sekitar kurang
lebih 5 detik. Hasil EEG ditemukan gambaran epilepsi lena tipe tipikal.
Manakah yang paling sesuai dengan gambaran epilepsi lena tipe tipikal?
a. Gangguan tonus sangat menonjol.
b. Gangguan kognitif yang menetap.
c. Terdapat defisit neurologi.
d. Awitan terjadi tiba-tiba.
e. Prognosis baik.
10
12.
13.
14.
15.
11
16.
Seorang perempuan 47 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan nyeri wajah sebelah kiri. Nyeri
seperti ini sudah berulang sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri berlangsung kurang lebih 1 menit.
Keluhan ini diprovokasi dengan mengosok gigi, makan, mengunyah, tiupan angin dan hilang
dengan sendirinya. Visual Analog Scale (VAS) adalah 8.
Pemeberian terapi yang memiliki dasar bukti terbaik adalah?
a. Karbamazepin (200-1200 mg/hari).
b. Okskarbazepin (600-1800 mg/hari).
c. Lamotrigin (100-400 mg/hari).
d. Pregabalin (150-600 mg/hari).
e. Baclofen (40-80 mg/hari).
17.
18.
12
e.
19.
20.
21.
22.
13
darah yang menurun sampai 25 mmHg tanpa perubahan frekuensi nadi saat
penderita berdiri.
Apakah diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
a. Penyakit Parkinson.
b. Penyakit Wilson.
c. Progressive Supranuclear Palsy.
d. Penyakit Huntington.
e. Multiple system Atrophy.
23.
24.
25.
Seorang wanita 43 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala kronik progresif. Nyeri kepala
terutama timbul pada pagi hari, terkadang disertai muntah tanpa didahului mual. Riwayat KB
hormonal sejak usia 28 tahun. Pada pemeriksaan CT-Scan dengan kontras tampak:
Setelah dilakukan pembedahan, direncanakan untuk diberikan radioterapi. Bagaimana tatacara
radioterapi pada kasus ini?
14
a.
e.
26.
Seorang wanita 19 tahun, datang dengan keluhan gangguan lapang pandang menyempit sejak 4
bulan yang didahului nyeri kepal. Saat berjalan penderita mengeluhkan sering menabrak barang
yang ada di samping kiri dan kanan. Keluhan lain juga disertai keluarnyaair susu dari kedua
payudaranya. Penderita tidak mengeluhkan adanya demam. Pada pemeriksaan CT-Scan kepala
tanpa dan dengan kontras:
15
Pada kasus diatas, apa tatalaksana lanjutan yang sesuai terhadap penderita?
a. Intubasi, hiperventilasi PCO2 25-35mmHg, barbiturat, rawat ICU untuk
pemantauan lanjut.
b. Intubasi, hiperventilasi PCO2 25-35mmHg, evakuasi hematoma.
c. Intubasi, hiperventilasi PCO2 25-35mmHg, pemasangan monitor TIK.
d. Intubasi, hiperventilasi PCO2 25-35mmHg, manitol dengan dosis 0,25-1
g/kgBB, evakuasi hematoma.
e. Intubasi, hiperventilasi PCO2 25-35mmHg, berikan steroid dan lakukan
pemantauan TIK.
28.
Seorang laki-laki 26 tahun datang dengan keluhan penurunan kesadaran setelah kecelakaan mobil.
Kejadian kecelakaan berlangsung kurang lebih 7 jam yang lalu. Tidak ada riwayat perubahan
kesadaran. Saat diperiksa, GCS E1M3V1=5, tekanan darah 110/70mmHg, frekuensi nadi 78x/m,
laju napas 14 kali per menit, suhu badan 39,1C. Pada pemeriksaan funduskopi tidak ditemukan
tanda-tanda papiledema. Pemeriksaan neurologis tidak ditemukan kesan hemiparesis.
Pemeriksaan CT-Scan kepala menunjukkan:
16
29.
30.
31.
32.
17
e.
33.
Seorang laki-laki 52 tahun dengan penurunan kesadaran. EEG pada pasien ini:
18
19
34.
35.
20
36.
Seorang pasien 19 tahun dengan keluhan kejang berulang, mulut bergerak-gerak, mulut mencong ke kiri, didahului rasa tidak enak di uluhati. EEG
sbb:
21
b.
d.
22
37.
Seorang laki-laki, 40 tahun dengan kelemahan kedua tungkai dan tangan yang kronis progresif sejak 6 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya kekuatan otot extremitas atas dan ekstremitas bawah 4/4/5/5, Reflek biseps, triceps, patella
dan achiles tidak dapat ditimbulkan.
Diagnosis topis pasien ini?
a. Medulla spinalis setinggi Cervical
b. Saraf perifer
c. Motor Neuron
d. Paut saraf otot
e. Plexus
38.
Seorang laki-laki, 40 tahun dengan kelemahan kedua tungkai dan tangan yang kronis progresif sejak 6 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya kekuatan otot extremitas atas dan ekstremitas bawah 4/4/5/5, Reflek biseps, triceps, patella
dan achiles tidak dapat ditimbulkan. Pada pemeriksaan NCS Motorik ditemukan distal latensi N. Medianus Kanan, Ulnaris Kanan
dan Tibialis bilateral memanjang, dengan CMAP yang normal dan KHS yang lambat. N. Peroneal bilateral tampak temporal
dispersion.
Diagnosis pasien ini?
a. MND
b. Neuropathy DM
c. CIDP
d. AIDP
e. Miopati
39.
Seorang laki-laki 1 tahun dengan keluhan utama kelemahan extremitas atas dan bawah. Awitan sejak bayi umur 5 bulan tampak
kurang bergerak, floppy. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hipotonus, hepatomegali dan kardiomegali.
Penyebab Kelainan ini adalah
a. Mutasi gen GAA yang mencegah asam alfa glukosidase untuk memecahkan glikogen
b. Kelainan pada locus D4Z4 pada kromosom 4 sehingga terjadi pengulangan urutan D4Z4.
c. Mutasi gen LMNA pada kromosom 6 sehingga terjadi pengulangan urutan LMNA
d. Mutasi gen CAV3 pada kromosom 21 sehingga terjadi pengulangan urutan CAV3
e. Mutasi gn CAPN3 pada kromosom 12 sehingga terjadi pengulangan urutan CAPN3
40.
Seorang laki-laki 24 tahun, masuk dengan keluhan tidak bisa menutup kedua mata dan limbung jika berjalan. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan paresis N. VII tipe LMN bilateral, ataksia dan arefleks pada Biseps, triceps, patella dan achiles. Dua minggu
sebelumnya pernah diare. LP menunjukkan peningkatan protein dengan jumlah sel normal.
Diagnosis pasien ini?
a. Bells palsy
b. Stroke batang otak
c. Miller Fisher Syndrome
d. Ensefalitis
e. Miastenia Gravis
41.
Laki-laki 40 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan pandangan dobel sejak 1 minggu yang lalu. Pandangan dobel terutama saat
melirik ke kanan dan ke kiri. Keluhan tidak dirasakan saat melihat jauh ataupun membaca buku. Pada pemeriksaan
neurooftalmologi didapatkan pasien tidak dapat melirik ke kanan, namun pada saat melirik ke kiri terdapat gangguan adduksi mata
kanan dan nistagmoid mata kiri.
Dimanakah letak lesi yang dapat menyebabkan manifestasi klinis tersebut di atas?
a. Frontal eye field kiri
b. Pons kanan
c. Fasikulus longitudinalis medialis (FLM) kanan
d. Fasikulus longitudinalis medialis (FLM) kiri
e. riMLF dan nukleus cajal kanan
42.
Perempuan 30 tahun datang dengan pandangan gelap pada mata kanan sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga merasakan nyeri
retroorbita.
Pemeriksaan Neurooftalmologi
Visus tanpa pinhole
Visus dengan pinhole
Refleks cahaya
RAPD
Kampus
Funduskopi
Mata
OD
4/60
OS
6/9
4/60
6/7
Negatif
Positif
Positif
negatif
Skotoma sentral
normal
Edema papil
normal
Bagaimanakah prediksi prognosis jika pada pasien ini diberikan metilprednisolon 1 gr IV?
a. Perbaikan visus mata kanan akan lebih baik dibandingkan dengan pemulihan spontan
23
b.
c.
d.
e.
43.
Perbaikan visus mata kanan akan lebih cepat dibandingkan dengan pemulihan spontan
Perbaikan visus kurang optimal karena dosis tidak adekuat
Tidak terdapat perbaikan visus namun dapat mencegah terjadinya gangguan visus mata sebelahnya (kiri)
Tidak terdapat perbaikan visus namun mencegah rekurensi
Laki laki , 35 tahun, post KLL, datang ke IGD dalam kondisi tidak sadar. Pasien tidak sadar selama 3 hari setelah sadar pasien
merasa lapangan pandang sisi kanan tidak jelas. Ketika dilakukan pemeriksaan kampimetri didapatkan hasil sebagai berikut:
Perempuan 54 tahun datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu, pusing hilang timbul, terutama bila perubahan
posisi kepala, durasi 2-4 detik.
Dimanakah penyebab tersering keluhan pada pasien tersebut ?
a. Kanalis semisirkularis posterior atas makula
b. Kanalis semisirkularis posterior bawah makula
c. Kanalis semisirkularis anterior atas makula
d. Kanalis semisirkularis anterior bawah makula
e. Kanalis semisirkularis inferior atas makula
45.
Laki-laki, usia 30 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan pusing berputar mendadak sejak 2 hari ini, memberat saat perubahan
posisi kepala, disertai mual-muntah hebat, berkeringat. Pasien juga mengeluhkan pendengaran menurun, telinga kiri berdenging
dan terasa penuh. Pemeriksaan lain dalam batas normal.
Bagaimanakah patofisiologi pada kasus ini ?
a. Neuritis Vestibularis
b. Buntunya saluran Tuba Eustachii
c. Hydrops Labirint
d. Otitis Media Purulenta
e. Toxic Labirint
46.
Seorang anak, usia 7 tahun datang dengan penurunan kesadaran. Gejala ini disertai demam yang sebelumnya diawali dengan nyeri
kepala. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lateralisasi ke kiri. Gambaran CT-Scan kepala dengan kontras menunjukkan:
Seorang anak, usia 12 bulan datang dengan keluhan belum dapat berjalan. Saat ini anak baru bisa
miring kiri dan kanan, kedua tungkai dan lengan kaku. Terdapat gangguan bicara. Sejak usia 5 bulan
sering kejang. Pasien kemudian didiagnosis dengan Cerebral Palsy tetraparesis spastik.
24
Anak perempuan, 4 tahun dibawa ibunya ke poliklinik saraf dengan keluhan gangguan tumbuh
kembang. Pasien baru bisa duduk saat usia 1,5 tahun dan berjalan usia 3 tahun. Saat ini pasien belum
dapat bicara. Pada pemeriksaan fisik didapatkan area penghubung kedua mata datar dan lipatan telapak
tangan tunggal.
Apakah penyebab kelainan pada pasien tersebut ?
a. Down syndrome akibat agenesis kromosom 21
b. Down syndrome akibat trisomi kromosom 21
c. Down syndrome akibat translokasi kromosom 21
d. West syndrome akibat agenesis kromosome 21
e. Rett Syndrome akibat trisomi kromosom 21
49.
Seorang anak laki-laki, 4 tahun dengan keluhan lumpuh sejak 3 bulan yang lalu. Kelumpuhan terutama mengenai otot-otot gelang
panggul, bahu, leher, dan abdominal. Ibu penderita juga mengeluhkan anak ini kesulitan minum dan sering tersedak. Penderita
kemudian didiagnosis sebagai suatu Muscular Dystrophy.
Apakah penyebab kelainan pada penderita ini?
a. Gen pada kromosom Xp21
b. Gen pada kromosom Xp22
c. Gangguan pada kromosom 19
d. Gangguan pada kromosom 10 autosomal resesif
e. Gangguan pada kromosom 5 autosomal dominan
50.
Seorang peneliti ingin mengetahui faktor-faktor risiko dari penyakit Myastenia gravis. Dana yang diperoleh untuk penelitian
tersebut tidak terlalu besar dan subyek penelitian yang terbatas. Diharapkan penelitian tersebut selesai dalam waktu singkat.
Desain penelitian apakah yang paling cocok dipilih oleh peneliti tersebut?
a. Potong lintang
b. Kasus kontrol
c. Kohort prospektif
d. Analisis kesintasan
e. Meta-analisis
51.
Laki-laki, 32 tahun, HIV positif, datang dengan keluhan utama nyeri kepala sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan di seluruh
kepala. Makin lama makin berat. Pada pemeriksaan fisik ditemukan papiledema ODS dengan hemiparesis dekstra. IgG
antitoksoplasma negatif. MRI otak dengan kontras memperlihatkan massa di daerah posterior lobus frontal sinistra dengan edema
perifokal moderat. Massa tersebut menyangat secara moderat homogen. DNA virus Epstein-Barr terdeteksi dalam cairan
serebrospinalis dengan PCR.
Apakah diagnosis presumptif paling tepat untuk kasus ini?
a. Kriptokokoma.
b. Tuberkulosis otak.
c. Limfoma SSP primer.
d. Ensefalitis toksoplasma.
e. Ensefalitis herpes simpleks.
52.
Perempuan, 30 tahun, HIV negatif datang dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak 7 hari yang lalu. Terdapat riwayat
demam tidak tinggi & nyeri kepala sejak 14 hari yang lalu. GCS 13. Terdapat kaku kuduk. Tidak ditemukan gambaran papiledema
atau tanda-tanda neurologis fokal. Polymerase chain reaction untuk Mycobacterium tuberculosis cairan serebrospinalis positif.
Dibuat diagnosis kerja meningitis tuberkulosis.
Menurut kriteria dari British Medical Research Council, pasien ini termasuk meningitis tuberkulosis grade berapa?
I.
II.
III.
IV.
V.
a.
b.
c.
d.
e.
53.
a.
b.
c.
Seorang laki-laki, 30 tahun, datang dengan keluhan penurunan penglihatan mata kiri sejak 1 bulan yang lalu. Satu tahun yang lalu
pasien pernah mengalami kelemahan kedua tungkai yang pulih kembali. Pada pemeriksaan fisik ditemukan atrofi papil OS dan
refleks patologis Babinsky positif di kedua tungkai. Pasien diduga mengalami penyakit Devic.
Apa pemeriksaan penunjang yang mendukung penyakit Devic?
IgG akuaporin 4 positif pada serum.
Gambaran mielitis multifokal pada MRI spinal.
Pleositosis ringan pada cairan serebrospinalis.
25
d.
e.
54.
Laki-laki, 23 tahun, HIV positif, datang dengan keluhan penurunan kesadaran progresif sejak 1 minggu sebelumnya. Terdapat
riwayat demam dan fotofobia. Pada pemeriksaan ditemukan GCS E2M5V4 = 11. Terdapat kaku kuduk. Selanjutnya dikerjakan
pungsi lumbal.
Setelah menembus ligamentum interspinosum maka lapisan selanjutnya yang ditembus oleh jarum spinal pada pungsi lumbal
adalah?
a.
Arachnoid.
b.
Duramater spinalis.
c.
Ligamentum flavum.
d.
Spatium subarachnoidalis.
e.
Ligamentum supraspinosum.
55.
Sistem imun di susunan saraf pusat memiliki komponen selular yang berbeda dari sistem imun sistemik. Kekhususan imunologis
ini membuat proses inflamasi selular di susunan saraf pusat berbeda dengan sistemik.
Jenis sel yang jika teraktivasi pada proses inflamasi akan menjadi fagosit di susunan saraf pusat adalah?
a.
Neuron.
b.
Astrosit.
c.
Ependim.
d.
Mikroglia.
e.
Oligodendrosit.
1.
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui pola cidera pada pejalan kaki dan keluaran yang berhubungan dengan
cidera kepala. Didapatkan bahwa 46,6% korban adalah pada kelompok usia pediatri dan geriatri. Sebagian besar
kecelakaan (41,7%) terjadi pada jam 16.00-21.00 WIB.Kemungkinan desain penelitian yang dipakai adalah
a. Cross-sectional study
b. Case-control study
c. Cohort-study
d. Experimental study
e. Meta-analysis study
2.
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui pola cidera pada pejalan kaki dan keluaran yang berhubungan dengan
cidera kepala. Abnormalitas CT scan kepala ditemukan pada 40,5% pasien. Selebihnya ditemukan CT scan yang
normal.Skala pengukuran yang paling tepat dalam penggolongan hasil CT scan (normal vs abnormal) dalam penelitian ini
adalah:
Skala ketegorikal
Skala numerik
Skala dikotom
Skala ordinal
Skala rasio
f.
g.
h.
i.
j.
3.
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah leukosit dengan adanya gangguan fungsi eksekutif
pada cidera kepala akut. Penelitian tersebut mendapatkan bahwa jumlah leukosit >12.100/mm3 memiliki nilai diagnostik
dalam memprediksi adanya gangguan fungsi eksekutif. Titik potong untuk uji diagnostik diatas biasanya didapatkan
dengan cara?
a. Membuat grafik receiver operator curve
b. Menghitung number needed-to-treat
c. Membuat grafik survival analysis
d. Menghitung post-test probability
e. Menghitung ratio prevalence
4.
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui prediktor klinik adanya perdarahan intrakranial traumatik pada anak.
Didapatkan bahwa adanya fraktur tulang tengkorak dan skor GCS adalah prediktor utama terjadinya outcome. Dalam
hubungan antar variabel penelitian, yang digolongkan sebagai variabel tergantung dalam penelitian tersebut adalah?
a. Fraktur tulang tengkorak
b. Perdarahan intracranial
c. Prediktor klinik
d. Skor GCS
e. Anak
5.
Sebuah penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah amnesia pasca-trauma merupakan prediktor terhadap keluaran
cidera kepala akut ringan-sedang. Hasil penelitian mendapatkan bahwa amnesia pasca-trauma lebih dari 24 jam memiliki
keluaran jelek berdasaran Glasgow Outcome Scale. Berkaitan dengan uji hipotesis, analisis variabel-variabel penelitian
diatas merupakan jenis analisis?
a. Analisis multivariate
b. Analisis kesintasan
c. Analisis hubungan
d. Analisis univariat
26
e.
Analisis bivariate
6.
Seorang wanita, berusia 30 tahun dating ke poli saraf dengan keluhan utama sering tertidur dalam 5 bulan terakhir. Dua
kali mengalami kecelakaan lalu lintas karena tertidur saat mengendara. Sebelumnya os bekerja di bank swasta tapi sudah
berhenti karena sering tertidur saat kerja. Os juga mengeluh saat tidur sering merasa tidak bias menggerakkan
ekstremitas, bicara atau membuka mata. Apakah patofisiologi terjadinya gangguan ini?
a. Kegagalan hipocretin (HCRT)-orexin ke thalamus dan locus coeruleus sehingga terjadi gangguan sekresi nor
adrenalin yang diutuhkan untuk mempertahankan wakefulness.
b. Gangguan homeostatic bangun dan tidur yang disebabkan oleh kondisi lingkungan dan gangguan medis termasuk
gangguan neurologis
c. Terjadinya akumulasi agregat alfa synuclein protein pada neuron atau glia, yang menyebabkan kematian sel
dopaminergic.
d. Daerah faring yang sempit sehingga saat terjadi relaksasi otot, jalan napas tertutup.
e. Produksi melatonin yang berlebihan
7.
Seorang laik-laki, 34 tahun dating ke poli saraf dengan keluhan sulit membuka mata kanan sejak 6 bulan terkahir dan
penglihatan ganda sejak 2 bulan lalu yang hilang timbul. Pada pemeriksaan fisik terdapat ptosis pada mata kanan dan
paresis N. VI kanan. Setelah dilakukan kompres dingin pada mata kanan, mata kanan terlihat bias membuka lebih lebar
disbanding sebelumnya. Bagaimana patofisiologi pada pasien ini?
a. Terdapat antigen lipopolisakarida yang sama dengan gangliosida dan glikolipid sehingga menyebakan respond imun
melawan lipoplisakarida ini menyebabkan gangguan pada nodus ranvier.
b. Terdapatnya antibodi yang memblok reseptor asetil kolin postsinaptik pada paut saraf otot, menginhibisi efek
eksitatorik neurotransmitter asetilkolin pada reseptor nikotinik.
c. Terdapatnya inhibisi asetilkolin presinaptik sehingga terjagi eksitatorik neurotransmitter pada paut saraf otot.
d. Terjadinya ineksibilitas membrane otot yang meyebabkan paralisis flaksid pada otot.
e. Terjadinya penekanan pada batang otak akibat tekanan intracranial yang tinggi.
8.
Seorang ibu rumah tangga berumur 45 tahun dating ke poli saraf, mengeluh kesemutan dan nyeri pada tangan kanan,
sejak 1 tahun lalu. Os sering terbangun malam hari karena nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapatkan atrofi pada otot
thenar tangan kanan. Tinnel sign dan luthy sign positif. Dimanakah topis pada pasien ini?
a. N. Ulnaris kanan
b. N. Radialis kanan
c. N. Medianus kanan
d. Plexus brachialis kanan
e. Radikulopati C6-7-8 kanan.
9.
Seorang laki-laki berusia 50 tahun dating ke IGD dengan keluhan sesak napas sejak 5 hari sebelumnya yang makin
memberat. Pasien ini adalah pasien poli saraf dengan myasthenia gravis. Seminggu sebelumnya pasien menderita diare
dan minum tetrasiklin. Pemeriksaan AGD menunjukkan alkalosis respiratorik. PAsien kemudian dilakukan intubasi dan
dirawat di ICU. Apakah terapi pilihan di ICU?
a. IVIg
b. Tensilon
c. Mestinon
d. Prostigmin
e. Metotrexate
10. Seorang wanita, 58 tahun dating ke poli saraf dengan keluhan kesemutan pada kedua kaki dan tangan. KEsemutan pada
kaki dirasakan sejak 3 tahun yang lalu dan kesemutan pada tangan baru sekitar 6 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan hiperstesi sebatas kaus kaki dan sarung tangan. Refleks achiles menurun. Pasien menderita DM sejak 20
tahun lalu. Pasien ini dikirim ke poli neurofisiologi untuk pemeriksaan KHS. Bagaimanakan gambaran pemeriksaan KHS
pada pasien ini?
a. Distal latensi yang memanjang dengan CMAP yang normal dan KHS lambat, SNAP yang kecil.
b. Distal latensi yang memanjang, CMAP yang normal, KHS lambat, SNAP yang normal
c. Distal latensi yang normal, CMAP yang kecil, KHS yang sedikit menurun dan SNAP yang kecil.
d. Distal latensi yang normal, CMAP yang kecil, KHS yang sangat lambat dan SNAP yang agak kecil.
e. Distal latensi yang memanjang, CMAP yang kecil, KHS yang sangat lambat dan SNAP yang kecil.
11. Seorang wanita 48 tahun datang ke polikinik Neurologi dengan keluhan mendadak suka menabrak kalau berjalan terutama
pada benda yang berada di sisi kiri. Pada pemeriksaan neurooftalmologi ditemukan gangguan lapang pandang hemianopia
homonim kiri. Gangguan lapang pandang hemianopia homonim kiri disebabkan oleh lesi pada:
a. Okuli sinistra
b. Nervus optikus sinistra
c. Chiasma optikum
d. Traktus optikus kanan
e. Korteks visual primer kanan
12. Pada pemeriksaan seorang laki-laki 61 tahun dikonsulkan dari poliklinik I.P. Dalam dengan gangguan penglihatan, pada
pemeriksaan funduskopi kedua mata ditemukan adanya Crossing phenomenon. Dengan ditemukannya Crossing
phenomenon, hasil pemeriksaan funduskopi ditetapkan dengan:
a. Papil udem
27
b.
c.
d.
e.
13. Seorang laiki-laki 58 tahun dengan keluhan sering lupa, terutama mengenai hal yang baru saja dilakukan, seperti lupa
menaruh telepon seluler, dompet, bahkan lupa jika sudah minum obat. Penderita memiliki riwayat hipertensi, sakit gula,
kolestrol, dan asam urat. Pemeriksaan InaMoCA menunjukkan hasil 20. Penderita mengalami kesulitan dalam
menyebabkan 5 (lima) kata yang disuruh ingat intuk disebutkan kembali. Kasus ini menunjukkan penderita mengalami
gangguan dalam hal
a. Visuospasial
b. Abstraksi
c. Bahasa
d. Memori
e. Atensi
14. Seorang wanita usia 57 tahun, dengan riwayat kecelakaan lalu-lintas 1 minggu lalu. Setelah diperiksa penderita
mengeluhkan pernah yakin pernah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian sebelumnya, kamu merasa peristiwa itu
sudah pernah terjadi dan berulang lagi. Deja vu adalah gangguan dalam pemindahan memori, hal ini termasuk dalam
gangguan remote memory. Bagian otak yang mengaturnya terutama adalah:
a. Nukelus Kaudatus
b. Girus Angularis
c. Sistem limbik
d. Hipokampus
e. Putamen
15. Seorang wanita usia 57 tahun, dengan keluhan pingsan 2 jam setelah kecelakaan lalu-lintas. Setelah pasien sadar, nilai
TOAG > 75; maka dilakukan pemeriksaan neurologik didapatkan dalam batas normal, kemudian dilakukan tes
neurobehavior MMSE dengan hasil normal. Pemeriksaan neurobehavior lebih lanjut Ina-MoCA, TMT-A, TMT-B, CDT dan
tes Stroop, dan semua tes tersebut menunjukkan hasil tidak normal. Tatalaksana gangguan neurobehavior pada pasien ini
adalah?
a. Terapi neurolinguistik
b. Terapi neurokognitif
c. Terapi farmakologik
d. Terapi rehabilitasi
e. Terapi okupasi
16. Laki-laki 55 tahun, dominansi serebri kiri, sehari-hari berbahasa Indonesia. Dua minggu sebelumnya penderita tiba-tiba
berbicara dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti oleh keluarganya. Pasien banyak memakai bahasa isyarat.
Pemeriksaan selanjutnya mendapatkan pasien tidak dapat mengerti perintah lisan. Kemampuan pengulangan, penamaan,
membaca dan menulis tidak dapat dilakukan. Defisit neurologi terjadi oleh karena gangguan pada pembuluh darah?
a. Arteri choroidal kiri
b. Arteri serebri media kiri
c. Arteri lentikulostriata kiri
d. Arteri serebri posterior kiri
e. Arteri komunikans posterior kiri
17. Wanita 57 tahun, dengan pingsan 2 jam setelah mengalami kecelakaan lalu-lintas. Setelah pasien sadar dan nilai TOAG >
75; maka dilakukan pemeriksaan neurologi didapatkan semua dalam batas normal, kemudian dilakukan tes neurobehavior
berupa tes MMSE dengan hasil normal. Kemudian dilakukan pemeriksaan neurobehavior lebih lanjut dengan Ina-MoCA,
TMT-A, TMT-B, CDT dan tes Stroop untuk pengenalan warna, dan semua tes tersebut menunjukkan hasil tidak normal.
Salah satu cara pemeriksaan fungsi eksekutif adalah dengan mengetahui kemampuan abstraksi, yaitu dengan
menanyakan:
a. Pengulangan kata
b. Arti peribahasa
c. Nama tempat
d. Nama orang
e. Daya ingat
18. Laki-laki, 25 tahun, dengan penurunan kesadaran satu minggu lalu yang sifatnya makin lama makin memberat. Penurunan
kesadaran disertai nyeri kepala hebat. Ditemukan riwayat demam sejak sekitar satu bulan yang lalu. Pemeriksaan fisik
ditemukan GCS E3M5V4=12. Terdapat oral trush intraoral. Terdengar ronki basah halus di kedua basal paru. Terdapat kaku
kuduk. Hasil pemeriksaan darah tepi ditemukan Hb 11,4 g/dl, platelet 47.000 sel/mm3, leukosit 4.300 sel/mm3. Hasil CT
scan otak dengan kontras ditemukan penebalan leptomeningen di regio temporal dekstra. Mengapa pungsi lumbal
dikontraindikasikan pada pasien?
a. Nilai GCS kurang dari 13.
b. Platelet 47.000 sel/mm3.
c. Belum dikerjakan tes HIV.
d. Penebalan leptomeningen.
e. Nyeri kepala hebat 1 minggu.
28
19. Laki-laki, 45 tahun, dengan penurunan kesadaran satu minggu yang lalu yang sifatnya makin lama makin memberat.
Penurunan kesadaran disertai nyeri kepala hebat. Ditemukan riwayat demam sejak sekitar satu bulan yang lalu. Pasien
sudah terdiagnosis positif HIV sejak dua tahun lalu dengan CD4 waktu itu 88 sel/mm 3 namun belum mau minum
antiretrovirus. Pada pemeriksaan fisik ditemukan GCS E 3M5V4=12. Terdengar ronki basah halus di kedua basal paru.
Terdapat kaku kuduk. Hasil pemeriksaan darah tepi ditemukan leukosit 10.100 sel/mm3. Hasil analisis cairan
serebrospinalis ditemukan hitung leukosit 300 sel/ul. Dengan persentase limfosit 80%. Glukosa cairan serebrospinal 55
mg/dl dan serum 120 mg/dl. Protein cairan serebrospinal 290 mg/dl. Berapa skor Thwaites pasien ini dan apa interpretasi
yang paling tepat?
a. -5; tidak menunjang diagnosis meningitis tuberkulosis.
b. -3; menunjang diagnosis meningitis tuberkulosis.
c. 0; skor Thwaites tidak dapat diaplikasikan pada pasien.
d. +2; tidak menunjang diagnosis meningitis tuberkulosis.
e. +4; menunjang diagnosis meningitis tuberkulosis.
20. Perempuan, 33 tahun, dengan nyeri kepala sejak sepuluh hari lalu yang makin hebat sejak tiga hari terakhir. Pasien
terdiagnosis positif HIV sejak satu tahun yang lalu dengan CD4 saat itu 100 sel/mm 3. Belum mau minum antiretrovirus.
Pada pemeriksaan neurologis ditemukan GCS 15, papiledema awal ODS, dan paresis nervus abdusens OD. Pada
pemeriksaan pungsi lumbal ditemukan tekanan pembukaan 21 cm cairan serebrospinal, protein 80 mg/dl, glukosa cairan
serebrospinal 55 mg/dl dan glukosa serum 104 mg/dl, hitung leukosit 210 sel/ul dengan persentase limfosit 70%,
pewarnaan Gram dan BTA negatif. PCR TB cairan serebrospinal negatif. Dibuat diagnosis curiga meningitis kriptokokus.
Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis meningitis kriptokokus?
a. Pewarnaan HE dari sampel sputum.
b. Pewarnaan KOH cairan serebrospinal.
c. Pemeriksaan antigen kriptokokus serum.
d. IgM antikriptokokus cairan serebrospinal.
e. Pewarnaan tinta India cairan serebrospinal.
21. Perempuan, 33 tahun, dengan nyeri kepala sejak sepuluh hari yang lalu yang makin hebat sejak tiga hari terakhir. Pasien
terdiagnosis positif HIV sejak satu tahun yang lalu dengan CD4 saat itu 100 sel/mm 3. Belum mau minum antiretrovirus.
Pada pemeriksaan neurologis ditemukan GCS 15, papiledema awal ODS, dan paresis nervus abdusens OD. Pada
pemeriksaan pungsi lumbal ditemukan tekanan pembukaan 21 cm cairan serebrospinal, protein 80 mg/dl, glukosa cairan
serebrospinal 55 mg/dl dan glukosa serum 104 mg/dl, hitung leukosit 210 sel/ul dengan persentase limfosit 70%,
pewarnaan Gram dan BTA negatif. PCR TB cairan serebrospinal negatif. Dibuat diagnosis curiga meningitis kriptokokus.
Apakah terapi induksi yang paling direkomendasikan untuk pasien ini?
a. Amphotericin B 1 mg/kgBB intravena + itraconazole 400 mg peroral selama dua minggu.
b. Amphotericin B 1 mg/kgBB intravena + fluconazole 800 mg peroral selama dua minggu.
c. Flucytosine 100 mg/kgBB peroral + fluconazole 1600 mg peroral selama tiga minggu.
d. Fluconazole 1600 mg peroral selama sepuluh minggu.
e. Mycafungin 150 mg intravena selama 15 hari.
22. Laki-laki, 23 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala hebat sejak satu minggu yang lalu. Ada riwayat demam dan nyeri
kepala. Ada riwayat keluar cairan busuk dari telinga kiri tiga bulan lalu. Pada pemeriksaan neurologis ditemukan GCS 15.
Tidak ada kaku kuduk. Tidak ada papiledema dan tanda-tanda lateralisasi.Pada MRI otak T1WI dengan kontras ditemukan
sebagai berikut:
(medscape.com)
Apakah diagnosis kerja yang paling tepat?
a. Abses otak.
b. Leptomeningitis.
c. Araknoiditis kranial.
d. Abses epidural kranial.
e. Empiema subdural kranial.
23. Laki-laki, 50 tahun, HIV positif, datang dengan keluhan penurunan kesadaran dan nyeri kepala hebat sejak satu minggu
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan GCS E2M5V4 = 11, terdapat kaku kuduk ringan. Hasil CD4 43 sel/mm 3. Hasil
MRI otak T1WI dengan kontras memperlihatkan penyangatan subependimal sepanjang ventrikel-ventrikel otak. Pada
29
analisis cairan serebrsospinal ditemukan PCR CMV positif. Pemeriksaan Gram, BTA, dan tinda India Cryptococcus dari
cairan serebrospinal negatif. PCR HSV-1, HSV-2 dan TB dari cairan serebrospinal negatif. Yang mana yang merupakan
terapi antivirus fase induksi paling tepat untuk kasus ini?
a. Valganciclovir 450 mg per 12 jam peroral selama 3 6 minggu.
b. Foscarnet 90 mg/kgBB per 24 jam intravena selama 3 6 minggu.
c. Ganciclovir 5 mg/kgBB per 12 jam intravena selama 3 6 minggu.
d. Aciclovir 10 mg/kgBB per 8 jam intravena selama 3 minggu.
e. Aciclovir 800 mg per 4 jam peroral selama 3 minggu.
24. Laki-laki, 50 tahun, HIV negatif, datang dengan keluhan penurunan kesadaran dan kejang umum sejak satu minggu yang
lalu. Saat ini pasien masih sering mengalami kejang umum. Pada pemeriksaan fisik ditemukan GCS E 2M5V4= 11. Pada
analisis cairan serebrsospinal ditemukan PCR HSV-1 positif. Pemeriksaan Gram, BTA, dan tinda India Cryptococcus dari
cairan serebrospinal negatif. PCR CMV, HSV-2 dan TB dari cairan serebrospinal negatif. Apakah gambaran
elektroensefalografi yang paling seringi ditemukan pada kasus seperti ini?
a. Burst-supression.
b. Polyspike and waves discharges.
c. Temporal intermittent rythmic delta activity.
d. 3,5 Hz generalized spike and wave discharges.
e. Periodic lateralizing epilepetiform discharges.
25. Sekelompok peneliti ingin mengetahui perbedaan terapi antituberkulosis standar dengan regimen baru yang mencakup
rifampicin 15 mg/kgBB per hari dan levofloxacin 20 mg/kgBB per hari pada pasien dengan meningitis tuberkulosis.
Didapatkan total 817 pasien dengan 409 pasien menerima regimen standar dan 408 pasien menerima regimen baru.
Setelah 9 bulan, 114 pasien dengan terapi standar dan 113 pasien dengan regimen baru meninggal. Hazard ratio 0,94;
interval kepercayaan 0,73 1,22; nilai p = 0,66. Apakah kesimpulan yang paling tepat untuk penelitian di atas?
a. Tidak ada perbedaan efek bermakna antara kedua regimen.
b. Regimen baru memiliki efek yang lebih baik daripada regimen standar.
c. Regimen standar memiliki efek yang lebih baik daripada regimen baru.
d. Kedua regimen tidak efektif memperbaiki luaran meningitis tuberkulosis.
e. Kedua regimen tidak dapat dibanding dalam penelitian ini.
26. Seorang laki-laki 36 tahun dengan penurunan kesadaran yang terjadi perlahan. Riwayat nyeri kepala kronik progresif
dialami sejak 2 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik neurologi menunjukkan hemiparesis kiri. Pemeriksaan imejing
menunjukkan gambaran tumor primer intrakranial. Pemeriksaan histopatologi menunjukkan sel yang atipik dengan tanpa
adanya nekrosis dan proliferasi endotel. Gambaran histopatologi yang sesuai dengan klasifikasi WHO adalah?
a. pilocytic astrositoma (WHO Grade I)
b. fibrillary astrositoma (WHO Grade II)
c. anaplastic astrositoma (WHO Grade III)
d. glioblastoma Multiforme (WHO Grade IV)
e. pleomorphic xanthoastrocytoma (WHO Grade II)
27. Seorang laki-laki 5 tahun dengan keluhan nyeri kepala, pusing, gangguan keseimbangan, dismetria, dan
disdiadokokinesia. Keluhan ini berlangsung kronik progresif sejak 5 bulan. Gambaran imejing menunjukkan lesi tumor
primer daerah cerebellum. Pemeriksaan histopatologi mengesankan suatu meduloblastoma. Manakah kriteria di bawah ini
yang menunjukkan resiko tinggi angka rekurensi kasus medulloblastoma?
a. Ukuran tumor diatas 2 cm
b. Lokasi tumor di fossa posterior
c. Tumor yang tidak direseksi dengan baik
d. Penurunan aktivitas reseptor C-tyrosine kinase
e. Usia pasien di bawah 4 tahun dan di atas 21 tahun saat terdiagnosis
28. Seorang perempuan 45 tahun dengan kelemahan ke-4 anggota gerak yang dirasakan terjadi perlahan sejak 6 bulan yang
lalu. Keluhan nyeri menjalar juga dirasakan. Riwayat trauma disangkal. Gambaran menunjukkan lesi metastasis berupa
kompresi pada epidural torakal 6-8. Manakah organ asal tumor primer yang paling sering menyebabkan metastasis?
a. Lymphoma
b. paru-paru
c. payudara
d. tulang
e. kolon
29. Seorang penderita 56 tahun dengan keluhan nyeri dan baal yang dirasakan di daerah anggota gerak, badan, dan distribusi
saraf kranial V1 dan V2. Keluhan ini dikuti dengan penurunan kekuatan otot dan refleks fisiologis. Penderita kemudian
didiagnosis dengan paraneoplastik neuronopathy sensorik. Gambaran paraneoplastik neuronopathy sensorik ini dapat
terjadi pada keganasan?
a. lymphoma non Hodgkin
b. small cell lung cancer
c. lymphoma Hodgkin
d. kanker payudara
e. kanker ovarium
30
30. Seorang laki-laki 42 tahun dengan penurunan kesadaran yang terjadi perlahan. Riwayat nyeri kepala kronik progresif
dialami sejak 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik neurologi menunjukkan hemiparesis kanan. Pemeriksaan imejing
menunjukkan gambaran tumor primer intrakranial dengan kecurigaan glioma derajat tinggi. Manakah agen kemoterapi
yang memiliki efikasi terbaik sebagai terapi tunggal?
a. Vincristine
b. Nitrosurea
c. Carboplatin
d. Procarbazine
e. Temozolomide
31