STANDAR PENULISAN
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
Dr. Basuki Supartono MARS*
PENDAHULUAN
Organisasi adalah wadah untuk mencapai
tujuan, seperti halnya wadah, setiap organisasi
pasti mengandung banyak komponen seperti
sumber daya manusia, uang, logistik, material,
metode dan marketing. Seluruh komponen
tersebut
harus
dihimpun,
diaktifkan,
diberdayakan, dikelola, dan dikendalikan
agar dapat bergerak mencapai visi, misi, dan
tujuan organisasi. Setiap organisasi, apakah
organisasi pemerintah atau organisasi non
pemerintah, apakah organisasi pelaksana
admistrasi, unit pelaksana teknis (rumah sakit)
ataupun unit lainnya pasti mempunyai tujuan.
1-4
. Setiap organisasi mempunyai tujuannya
masing-masing sesuai dengan azas, tugas,
fungsi, struktur dan karakteristiknya, namun
ada salah satu tujuannya yang mulia yaitu ingin
memberikan manfaat sebanyak-banyaknya
bagi masyarakat, bangsa dan negara. Manfaat
tersebut disalurkan melalui berbagai kegiatan
pelayanan publik seperti layanan administratif,
barang, atau jasa. Pelayanan tersebut harus
dilakukan dengan baik yaitu aman, nyaman
dan berkualitas sesuai dengan amanat dan
ketentuan undang-undang. 5,6
Pelayanan publik yang baik hanya dapat
tercapai bila organisasi mempunyai standar
pelayanan dan melaksanakan pelayanan
10
12. Meningkatkan
kualitas
tatakelola
organisasi
13. Akreditasi organisasi
14. Membangun penghargaan dan kepercayan
masyarakat
URGENSI SOP
SOP sangat penting untuk menjamin
konsistensi, efisiensi, profisiensi, kontuinitas,
dan tranparansi layanan publik. Penjelasannya
adalah di bawah ini.
1. KONSISTENSI
Pelaksanaan kegiatan layanan publik dipengaruhi beberapa hal seperti pelaksana,
waktu, tempat, sarana dan lainnya.
Pelaksana kegiatan layanan tidak selalu
tetap, mungkin berganti sesuai dengan
ketersedian sdm, terutama pada organisasi
yang menerapkan sistem shift seperti
rumah sakit. Dapat di bayangkan bila
kegiatan dijalankan tanpa SOP, setiap sdm
akan melakukan kegiatan sesuai dengan
pemahaman dan kepentingannya sehingga
hasilnya tidak maksimal dan mungkin akan
berakhir dengan kegagalan.
SOP akan mecegah terjadinya perbedaan
penafsiran (opini) pelaksana, perbedaan
pelaksanaan kegiatan dan perbedaan hasil
atau produk layanan. SOP menjamin
keajegan atau keseragaman pelaksanaan
dan hasil (produk) kegiatan. SOP
menjamin pelaksanaan dan hasil layanan
sesuai dengan prosedur dan tujuan yang
telah ditetapkan. Sop juga menekan
potensi deviasi (penyimpangan) prosedur
dan kualitas layanan. Kesimpulannya
SOP menjamin konsistensi, siapapun yang
mengerjakan, jam berapapun dikerjakan
proses dan hasilnya akan sama baiknya.
MANFAAT SOP
Standard Operating Procedure (SOP)
atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
Standar Prosedur Operasional (SPO) sangat
bermanfaat bagi para pelaksana layanan dan
penerima layanan. Beberapa manfaat tersebut
di antaranya adalah:
1. Dasar hukum (Legalitas) pelaksanaan
kegiatan
2. Petunjuk pelaksanaan kegiatan.
3. Memastikan kualitas layanan
4. Melindungi pelaksana dan penerima
layanan
5. Memberikan rasa aman, nyaman bagi
penerima layanan.
6. Meningkatkan kompetensi dan kapabilitas
sdm
7. Mendukung program pendidikan dan
latihan sdm
8. Penilaian (alat ukur keberhasilan) kinerja
9. Rekonstruksi kasus
10. Menghindari deviasi (penyimpangan)
prosedur
11. Meningkatkan daya saing
11
4. KONTINUITAS
Staf organisasi suatu saat mungkin tidak
berada dalam posisi tugasnya karena cuti,
sakit, ijin, bolos, pindah tugas, berhalangan
menetap, pensiun, atau berhenti dan lain
sebagainya. Bila staf tersebut tidak ada
maka pekerjaannya akan digantikan staf
lain, dan staf tersebut membutuhkan
SOP agar dapat bekerja sesuai standar
pelayanan. Tanpa adanya SOP dapat
dibayangkan bagaimana staf tersebut
melakukan pekerjaannya. Hal ini dapat
membahayakan keselamatan penerima
layanan, dan potensi terjadinya malpraktik.
Oleh karenanya adanya SOP adalah mutlak
untuk menjamin kontuinitas pekerjaan dan
hasil pekerjaan. SOP akan menghasilkan
standar pelayanan. Standar pelayanan
akan menghasilkan budaya kerja berbasis
sistem yaitu pelayanan berjalan sistemik
tidak tergantung pada seseorang tertentu,
walapun pelaksanan layanan berhenti atau
berhalangan kerja namun layanan publik
tetap dapat berlangsung, show must go on.
Kesimpulannya SOP menjamin kontuinitas
layanan.
3. PROFISIENSI
Sumber daya manusia suatu organisasi
terutama rumah sakit biasanya sangat
bervariasi dalam hal jenis profesi, tingkat
pendidikan, tingkat kemahiran, sikap,
disiplin, motivasi, kejujuran dan etik
bekerja. Keragaman ini perlu dikelola
dengan baik melalui kegiatan pelatihan
agar para staf memiliki visi, misi, persepsi,
nilai, dan cara kerja yang sama (standar).
Hal ini dapat dicapai dengan beberapa
pelatihan diantaranya adalah pelatihan
SOP yang menggunakan dokumen SOP
sebagai materi pelatihan. Tanpa adanya
dokumen tersebut maka organisasi sulit
melakukan pelatihan untuk mencapai
standar pelayanan.
12
5. TRANSPARANSI
Layanan publik merupakan proses
rangkaian kegiatan yang terikat dalam
dimensi waktu dan biaya. Penerima layanan
mempunyai hak mengetahui kegiatan atau
tindakan apa saja yang akan di alami,
lama waktunya, apa yang akan dirasakan,
apa manfaat dan risikonya, biaya yang
harus dibayar, dan lain sebagainya. SOP
dapat memberikan informasi yang jelas
kepada penerima layanan. Harapan tidak
selamanya sesuai dengan kenyataan. Tidak
ada gading yang tidak retak. Suatu saat
mungkin terjadi hasil layanan memuaskan,
dan muncul keluhan pelanggan karena
ketidaknyamanan proses, waktu dan biaya
13
Judul Buku
Standar Pelayanan Sport Science
Standar Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Atlet dan Non Atlet
Standar Pelayanan Kebugaran Atlet
Standar Pelayanan Tim Medis RSON pada Kompetisi dan Kegiatan Olahraga
Standar Pelayanan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi Olahraga (Doping)
Standar Pelayanan Medik
Standar Pelayanan Keperawatan
Standar Pelayanan Penunjang Non Medik
Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Standar Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
Standar Pelayanan Instalasi Rawat Inap
Standar Pelayanan Instalasi Kamar Operasi
Standar Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
Standar Pelayanan Instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD)
Standar Pelayanan Instalasi Laboratorium
Standar Pelayanan Instalasi Radiologi
Standar Pelayanan Instalasi Farmasi
Standar Pelayanan Rehabilitasi Medik
Standar Pelayanan Gizi dan Produksi Makanan
Standar Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Kesehatan Lingkungan
Standar Pelayanan Unit Kamar Bersalin
Buku Standar Pelayanan Instalasi Bimroh dan Pemulasaraan Jenazah
Standar Pelayanan Administrasi dan Kepegawaian
Standar Pelayanan Sistem Informasi
Standar Pelayanan Keuangan
Standar Pelayanan Barang Milik Negara
Standar Pelayanan Kerja Sama dengan Lembaga Lain
Standar Pelayanan Diklat dan Pengembangan SDM
produk yang dihasilkan. Layanan yang bertarif
harus memiliki SOP karena setiap penarikan
uang dari publik (pembayaran) untuk suatu
layanan maka harus dijamin bahwa layanan
tersebut aman dan nyaman serta berkualitas.
Demikian pula hal yang sama harus dilakukan
pada setiap alat yang digunakan dalam layanan,
setiap alat tersebut harus mempunyai SOP
dasar yaitu SOP kalibrasi,SOP pemeliharaan,
SOP penanganan masalah (troubleshooting),
14
satu-persatu
yaitu
tahapan
penulisan,
pengkajian, uji coba, persetujuan, penetapan,
pengdokumentasian, publikasi, sosialisasi,
pelatihan dan revisi. (Gb. 1).
1. PENULISAN SOP
Banyak diantara kita yang tidak terbiasa
menulis SOP, sehingga terkadang
muncul rasa enggan atau takut salah,
perasaan seperti ini harus dibuang jauhjauh. Jangan takut, karena sesungguhnya
menulis SOP tidaklah sulit, bahkan
menyenangkan asalkan kita memahami
teknik penulisannya. Tulisan ini mencoba
menjelaskan teknik penulisan SOP agar
para pembaca merasa mudah dan senang
menulis SOP. Jadikan ini sebagai bagian
dari budaya kerja organisasi.
Mulailah dengan mendata kegiatan
apa saja yang harus dilakukan untuk
memenuhi standar pelayanan organisasi
(unit organisasi). Selanjutnya buat data
15
16
Ya
Tidak
b. Penulisan:
1. Penulisan ringkas dan sederhana
2. Penggunaan bahasa efektif dan efisien
3. Penggunaan bahasa sesuai bahasa pelaksana
4. Kalimat efektif dan efisien
5. Memulai kalimat dengan kata kerja aktif
6. Informasi Lengkap
7. Informasi Objektif
8. Informasi Koheren
9. Lampiran Lengkap dan sesuai Kebutuhan
10. Tingkat Rincian Penjelasan informasi sesuai kapasitas pelaksana
11. Tidak ada pilihan langkah prosedur yang membingungkan:
Menyebutkan alasan kapan menggunakan langkah 1 dan kapan
langkah 2
selanjutnya draf SOP tersebut uji coba.
3. UJI COBA SOP
Kegiatan uji coba bertujuan memastikan
bahwa SOP yang dibuat dapat dilaksanakan
secara aman, nyaman dan menghasilkan
layanan atau produk yang berkualitas.
Kegiatan ini penting dilakukan karena
apapun kegiatan layanan suatu organisasi
pasti
bersentuhan
dengan
publik
sehingga harus dijamin tidak boleh ada
17
18
Keterangan
10
5. PENETAPAN
Penetapan SOP bertujuan memberikan
payung hukum bagi SOP yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan layanan
publik. Pemberian payung hukum ini
mengikat bagi pelaksana dan penerima
layanan. Para pelaksana wajib mengikuti
SOP yang telah ditetapkan, dan demikian
juga penerima layanan. Pelaksanaan
layanan tidak dapat bertepuk sebelah
tangan kedua belah pihak, pelaksana dan
penerima layanan keduanya harus saling
membantu agar agar kegiatan berjalan
secara aman, nyaman dan menghasilkan
layanan yang berkualitas.
Pemberian payung hukum ini dlakukan
setelah SOP mendapat otorisasi dan
dibuktikan dengan penerbitan surat
keputusan (SK) penetapan. SK penetapan
dikeluarkan organisasi sesuai dengan
ketentuan administrasi yang berlaku. Secara
praktis SOP SOP tersebut dikumpulkan
menjadi satu yaitu menjadi buku standar
pelayanan organisasi selanjutnya dibuatkan
SK nya. Sop yang telah di terbitkan SK
penetapannya berarti sah secara hukum
dan sk tersebut menjadi dasar hukum bagi
organisasi dalam memberikan layanan
publik.
6. PENDOKUMENTASIAN
Sop yang telah di terbikan surat keputusan
penetapannya merupakan dokumen resmi
organisasi, dan bagi organisasi pemerintah
SOP terebut menjadi dokumen negara.
Dokumen ini wajib didokumentasikan
sesuai ketentuan yang berlaku.18 Dokumen
asli disimpan di unit arsip dalam bentuk
piranti keras dan piranti lunak masingmasing tiga eksemplar. Dokumen asli
harus dirawat dengan baik, secara berkala
diperiksa keutuhannya, terutama dokumen
piranti lunak harus diperiksa apakah masih
Edisi keenam Tahun III
19
8. SOSIALISASI
Sop layanan publik harus disosialisasikan
khususnya kepada staf organisasi dengan
tujuan agar para mereka mengetahui
keberadaan suatu SOP. Selain itu agar para
staf mengenal, memahami dan mengikuti
ketentuan yang berlaku di dalamnya.
Sosialisasi ini disampaikan kepada seluruh
baik yang langsung maupun yang tidak
langsung terkait dalam berbagai forum atau
sarana yang ada di organisasi. Beberapa
sarana yang dapat digunakan misalnya
laporan pagi, laporan pekanan, rapat
organisasi, atau acara. Sosialisasi SOP
bersifat umum, sedangkan penyampaian
yang khusus dilakukan melalui kegiatan
pelatihan, yang akan dijelaskan di bawah
ini.
11
9. PELATIHAN
Penyelenggaraan layanan publik membutuhkan berbagai hal, namun yang
terpenting adalah pelaksananya (man
behind the gun). Pelaksana layanan harus
memahami tugasnya dengan baik dan
rinci (how to shoot) agar layanan dapat
mencapai sasaran yaitu memberikan yang
terbaik untuk masyarakat. Oleh karenanya
para pelaksa harus mengikuti berbagai
pelatihan diantaranya melalui pelatihan
SOP. Pelatihan ini berbasis SOP, artinya
menggunakan SOP sebagai materi utama
pelatihan.
Sop yang telah ditetapkan sebagai standar
pelayanan perlu dijelaskan, dipahamkan dan
dilatihkan kepada seluruh staf pelaksana
agar para pelaksana dapat memahami halhal penting dari suatu layanan. Diantaranya
adalah a) tujuan layanan, b) apa saja
yang harus dipersiapkan, c) bagaimana
mengerjakannya langkah demi langkah, d)
apa hasilnya (produk layanan), e) waktu
layanan, f) bagaimana bersikap bila ada
sesuatu yang tidak terduga, g) bagaimana
menjelaskani kepada penerima layanan,
h) pengambilan persetujuan layanan i)
menjawab pertanyaan penerima layanan
(publik) j) dan lainnya. Selain itu dalam
pelatihan tersebut, para peserta akan
berlatih (simulasi) mengerjakan layanan
sesuai SOP, dengan tujuan agar mereka
nantinya dapat bekerja dengan mantap
(firm) tanpa rasa canggung, takut salah,
dan tidak membahayakan para penerima
layanan. Melalui pelatuhan tersebut para
staf akan dapat bekerja sesuai SOP dan dapat
memberikan pelayanan yang terbaik buat
masyarakat. Pelatihan ini akan memperkuat sistem dan budaya kerja organisasi
sehingga para staf akan bekerja berdasarkan
sistem tidak berdasarkan individu (pendapat
pribadi) sehingga semua layanan organisasi
12
21
13
PENJELASAN
Tuliskan judul SOP
PENULIS
OTORISASI
VERSI
REVISI
TUJUAN
SCOPE
PROSEDUR
PENANGGUNG JAWAB
10
11
PERISTILAHAN
Jelaskan pengertian bila ada istilah itilah atau definisi dalam SOP yang
perlu dijelaskan untuk memudahkan pemahaman pembaca.
12
REFERENSI
13
LAMPIRAN
14
AKSES
Tuliskan siapa saja staf atau pimpinan yang boleh membuka SOP.
14
23
15
16
25
26
SEBELUM REVISI
SESUDAH REVISI
Klik dua kali pada menu ikon Prodigy (lihat Tampilkan menu utama pada layar monitor (Gb.
gambar 3), sehingga muncul tampilan menu 4 hal. 129) dengan cara menakan dua kali pada
menu ikon Prodigy (Gb. 3 hal. 129).
utama pada layar monitor (lihat gambar 4).
17
5. Complete:
Tuliskan seluruh informasi secara lengkap
langkah demi langkah jangan ada yang
terlewati agar kegiatan layanan dapat
terlaksana dengan baik.
6. Objective:
Tuliskan fakta bukan opini. Tuliskan setiap
langkah kegiatan sesuai dengan sesuai
dengan rujukannya, yaitu berdasarkan
literatur, buku panduan (manual book)
dan tidak berdasarkan asumsi, atau
pendapat pribadi. Hal ini sangat berbahaya
karena dapat terjadi kesalahan
yang
berpotensi menimbukan ketidakamanan,
ketidaknyamanan dan hasil layanan yang
tidak berkualitas.
7. Coherent:
Narasi suatu prosedur SOP hendaknya
mencerminkan alur berfikir yang logis,
tertib dan berurutan.
8. Lampirkan SOP dengan gambargambar, alur diagram, contoh
perhitungan dan lain lain yang dianggap
perlu agar SOP mudah dipahami, mudah
dilaksanakan dan dapat menghasilkan
produk atau sesuatu yang sama seperti
yang dituliskan dalam tujuan SOP. Gambar
18
27
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
28
19