REFERAT Neuropati Diabetes Edit
REFERAT Neuropati Diabetes Edit
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari Neuropati Diabetik ?
2. Apakah etiologi dan faktor risiko terjadinya Neuropati
Diabetik?
3. Apakah tanda dan gejaladari Neuropati Diabetik?
4.
5.
6.
7.
8.
1.3.
Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan referat ini adalah
untuk memberikan informasi mengenai Neuropati
Diabetik baik dari definisi, gejala klinis, proses perjalanan
penyakit hingga penatalaksanaan kepada tenaga medis
dan mahasiswa kepaniteraan klinik bagian Penyakit
Dalam RSPAD Gatot Soebroto.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya definisi Neuropati Diabetik
2. Diketahuinya etiologi dan faktor risiko Neuropati
Diabetik
3. Diketahuinya tanda dan gejala Neuropati Diabetik
4. Diketahuinya klasifikasi Neuropati Diabetik
5. Diketahui patogenesis Neuropati Diabetik
6. Diketahuinya cara mendiagnosis Neuropati Diagnosis
7. Diketahuinya tatalaksana Neuropati Diabetik
8. Diketahuinya cara pengelolaan dan pencegahan
Neuropati Diabetik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES NEUROPATI
2.1 DEFINISI
Neuropati diabetikamerupakan komplikasi yang paling sering pada
diabetes mellitus (DM), sekitar 50% dari pasien dengan DM tipe 1 dan tipe
2. Neuropati diabetika perifer meliputi gejala atau tanda- tanda disfungsi
pada saraf perifer pada penderita diabetes mellitus setelah penyebab
lainnya disingkirkan. Neuropati perifer simetrik yang mengenai system
saraf motorik serta sensorik ekstremitas bawah yang disebabkan oleh
jejas sel Schwann, degenerasi myelin, dan kerusakan akson saraf.
Neuropati otonom dapat menimbulkan impotensi seksual yang bersifat
fokal (mononeuropati diabetik) paling besar kemungkinannya disebabkan
oleh makroangiopati.
2.2 EPIDEMIOLOGI
Sebuah studi besar di Amerika memperkirakan bahwa 47% pasien
dengan diabetes terkena neuropati perifer. Sekitar 7,5% pada pasien yang
awal didiagnosis diabetes telah terkena neuropati. Lebih dari setengah
kasus adalah polineuropati distal simetris.Sindrom focal seperti carpal
tunnel syndrome (14-30%), radiculopati/ plexopati, dan neuropati cranial
sisanya.
Dalam cohort 4400 pasien di Belgia, Pirart et al menemukan bahwa
7,5% dari pasien yang sudah memiliki neuropati pada awal didiagnosis
dengan diabetes. Setelah 25 tahun, neuropati naik menjadi 45%. Di
Inggris, prevalensi neuropati diabetes di antara populasi pasien di rumah
sakit tercatat sekitar 29%.
Pada neuropati diabetes, tidak ada predileksi ras tertentu yang
terkena neuropati diabetes.Namun, pada anggota kelompok ras miroritas
seperti Hispanik, Afrika- Amerika memiliki komplikasi yang berat dari
neuropati diabetes, seperti sampai amputasi ekstremitas bawah,
dibandingkan dengan kulit putih.Kelompok tersebut juga sering sampai
dirawat inap karena komplikasi dari neuropati diabetes.
2.5 KLASIFIKASI
Sensory Motor Neuropathy
Autonomic Neuropathy
Distal Symmetric Polyneuropathy
Hypoglycemic unawareness
Focal Neuropathy
Abnormal pupillary function
Diabetik mononeuropathy (cranial, Cardiovascular autonomic neuropathy
Vasomotor neuropathy
truncal, peripheral nerves)
Sudomotor neuropathy (sweat glands)
Mononeuropathy multiplex
Diabetik
amyotrophy
(weakness,
excruciating pain of thigh, hip, and
buttocks muscles)
Gastrointestinal Autonomic Neuropathy
Gastric atony
Diabetik diarrhea or constipation
Fecal incontinence
http://www.dhs.wisconsin.gov/diabetes/pdfs/gl08.pdf
2.6 PATOGENESIS
Banyak teori dari beberapa ahli yang mengemukakan mengenai patofisiologi
neuropati diabetik, namun hingga saat ini belum ada patofisiologi yang pasti
terjadinya neuropatik diabetik. Faktor- faktor yang diduga sebagai etiologi
neurapi diabetik antara lain, vaskular, metabolik, neurotrofik, dan
immunologik. Beberapa teori yang dapat diterima :
Teori AGEs
Peningkatan
glukosa
intraseluler
menyebabkan
pembentukan advanced glycosilation products (AGEs) melalui
glikosilasi nonenzymatik pada protein seluler. Glikosilasi dan
protein jaringan menyebabkan pembentukan AGEs.Glikosilasi
nonenzimatik ini merupakan hasil interaksi glukosa dengan
kelompok amino pada protein.1 Pada hiperglikemia kronis
beberapa kelebihan glukosa berkombinasi dengan asam amino
pada sirkulasi atau protein jaringan. Proses ini pada awalnya
membentukproduk glikosilasi awal yang reversibel dan selanjutnya
8
3. Teori autoimun
Neuropati Autoimun adalah mekanisme hasil pengembangan
dari neuropati diabetik telah menarik minat untuk dipelajari.Neuropati
autoimun dapat muncul dari dari perubahan imunologik sel endothelial
kapiler.Teori ini juga mulai dapat dianggap benar atas dasar laporan
kesuksesan pengobatan neuropati diabetik dengan menggunakan
immunoglobulin ke dalam pembuluh darah.
2.7 DIAGNOSIS
Diagnosis neuropati diabetik dapat ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan fisik, tetapi terkadang perlu dikonfirmasi dengan penyelidikan
(non-invasif/invasif). Neuropati diabetik sangat penting didiagnosis pada
waktu yang tepat karena menunjang intervensi yang efektif hanya selama
fase subklinis atau fase awal disfungsi. Ada dua pendekatan untuk
mendiagnosis neuropati diabetik yaitu secara tradisional dan baru.
A Pendekatan tradisional
1 Pemeriksaan klinis:
Pendekatan tradisional untuk mendiagnosa neuropati diabetik
memerlukan penilaian klinis yang teliti terhadap tanda dari
kerusakan sensorik, motorik, dan fungsi otonom. Pemeriksaan
10
13
15
2.9 EDUKASI
Memberikan penjelasan tentang bahaya kurang atau hilangnya senasi
rasa di kaki, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kaki pada setiap
pertemuan ke dokter, serta pentingnya evaluasi secara teratur terhadap
kemungkinan timbulnya neuropati diabetik pada pasien diabetes mellitus.
16
Daftar Pustaka
17