PENDAHULUAN
Neuropati merupakan suatu penyakit saraf yang sering ditemukan di klinik, ditandai
dengan gejala karakteristik berupa hilangnya serat saraf perifer secara progresif. Jenis neuropati
cukup bervariasi sesuai dengan penyebab, gejala klinik, dan derajad perkembangan penyakitnya.
Neuropati mulai dari yang akut hingga reversibel sampai dengan bentuk kronis dan ireversibel.1,2
Neuropati merupakan bagian dari “tripati” yaitu bentuk komplikasi yang paling sering
ditemukan pada penderita diabetes melitus yang terdiri atas neuropati, retinopati dan nefropati.
Angka kejadian neuropati diabetik umumnya meningkat dengan bertambahnya umur dan
merupakan komplikasi jangka panjang dan sangat signifikan menghasilkan morbiditas dan
mortalitas.5
Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang diderita seumur hidup sehingga
progresifitas penyakit akan terus berjalan, pada suatu saat dapat menimbulkan komplikasi.
Diabetes Mellitus (DM) biasanya berjalan lambat dengan gejala-gejala yang ringan sampai berat,
bahkan dapat menyebabkan kematian akibat baik komplikasi akut maupun kronis.6
Umumnya neuropati diabetik terjadi setelah adanya intoleransi glukosa yang cukup lama
sehingga hiperglikemia persisten dianggap sebagai faktor primer. Walaupun demikian, faktor
metabolik ini bukanlah satu-satunya faktor yang bertanggung jawab terhadap terjadinya
neuropati diabetik. Beberapa teori lain yang diterima ialah teori vaskular, autoimun dan nerve
growth factor.1,2
polineuropati. Pada pasien diabetes melitus lebih banyak ditemukan polineuropati sensoris
distalis, disertai dengan gangguan serat saraf motorik dan otonom. Polineuropati merupakan
jenis neuropati yang menyebabkan kelainan fungsional simetris akibat kelainan-kelainan difus
Manifestasi bisa sangat bervariasi, mulai dari tanpa keluhan dan hanya bisa terdeteksi
dengan pemeriksaan elektrofisiologis, hingga keluhan nyeri yang hebat. Bisa juga keluhannya
dalam bentuk neuropati lokal atau sistemik yang semua itu bergantung pada lokasi dan jenis
Risiko yang dihadapi pasien diabetes melitus dengan polineuropati diabetes antara lain
ialah infeksi berulang, ulkus yang tidak sembuh dan amputasi jari/kaki.2
bentuk komplikasi kronis diabetes melitus yang paling sering terjadi. Maka saya tertarik untuk
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Polineuropati diabetes adalah suatu kondisi yang mempengaruhi berberapa saraf perifer
yang disebabkan oleh degenerasi saraf perifer akibat langsung dari peningkatan kadar glukosa
darah pada pasien diabetes melitus. Istilah deskriptif yang menunjukan adanya gangguan, baik
klinis maupun subklinis, yang terjadi pada diabetes melitus tanpa penyebab neuropati perifer
yang lain. Distribusi polineuropati umumnya bilateral simetris dan perkembangannya lambat.
Polineuropati atau peripheral neuropati diidentifikasikan pada daerah distal dan dimulai dari kaki
2.2 Epidemiologi